Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah Entisol dan Produksi Bawang Merah di Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Entisol adalah tanah yang baru berkembang, mereka dicirikan oleh
kenampakan profil dengan sedikit horison dan banyak dijumpai pada tanah
dengan bahan induk yang sangat beragam, baik dari jenis, sifat maupun asalnya.
Selain itu entisol tergolong sebagai jenis tanah dengan tingkat kesuburan yang
rendah hingga sedang karena kadar bahan organik yang sangat rendah, hal ini
disebabkan karena terjadi pencucian yang sangat tinggi. Tetapi tanah entisol
sangat potensial untuk dijadikan lahan pertanian baik tanaman pangan dan
perkebunan bila dikelola dengan baik.
Nilai reaksi Entisol sangat beragam mulai dari pH 2,5 sampai 8,5. Kadar
bahan organik tergolong rendah dan biasanya kurang dari 1%, kejenuhan basa
sedang hingga tinggi dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK) sangat beragam,
karena sangat bergantung pada jenis mineral liat yang mendominasinya; kadar
hara tergantung pada bahan induk, permeabilitas lambat dan peka erosi. Oleh
karena itu banyak basa – basa yang tercuci dan banyak terjadi akumulasi FeS dan
H2S dengan drainase dari tidak baik sampai baik. Hal ini kemungkinan yang
menyebabkan tanah ini selalu miskin unsur hara (Pandiangan, 2003).
Desa Celawan merupakan salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai
yang terletak di daerah dataran rendah. Di daerah ini terdapat jenis tanah
Inseptisol dan Entisol. Dengan great group Tropaquepts, Fluvaquents, dan
Eutropepts. Berbagai budidaya tanaman sayuran diterapkan di daerah ini yang
salah satunya baru dirintis budidaya bawang merah.
Universitas Sumatera Utara
Bawang merah merupakan salah satu tanaman komoditas unggulan di
beberapa daerah di Indonesia. Bawang merah mempunyai arti penting bagi
masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi, maupun dari
kandungan gizinya. Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan
kesempatan
kerja
yang
memberikan
kontribusi
cukup
tinggi
terhadap
perkembangan ekonomi wilayah. Bawang merah memiliki banyak manfaat
disamping sebagai bumbu masak yaitu sebagai bahan obat tradisional untuk
kompres penurun panas, diabetes, penurunan kadar gula dan kolestrol darah ,
mencegah penebalan dan dan pengerasan pembuluh darah dan maag.
Untuk meningkatkan produksi bawang merah dan produktivitas entisol
dapat dilakukan melalui perbaikan budidaya seperti penggunaan bahan – bahan
bersifat memperbaiki tanah secara alami seperti kompos, pupuk organik cair dan
pupuk kandang.
Kompos merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan
sampah/serasah dan adakalanya pula termasuk bangkai tanaman dimana bahan
organik yang sering tersedia berasal dari tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar
seperti jerami, sampah kota, sampah pekarangan. Penambahan kompos ke dalam
tanah dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah, KTK, memperbaiki
sifat fisika tanah.
Pupuk kandang merupakan pupuk lengkap yang mengandung unsur hara
makro dan mikro. Secara fisik, pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah
sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik, dan juga dapat memperbaiki
kemampuan tanah menyimpan air. Secara kimia, pupuk kandang dapat
meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat dalam tanah
Universitas Sumatera Utara
mudah tersedia, mencegah hilangnya hara akibat proses pencucian, dan
mengandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa
bahan organik terhadap sifat kimia tanah entisol dan produksi bawang merah
di Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai.
Hipotesis Penelitian
-
Bahan organik
berpengaruh nyata terhadap sifat kimia tanah entisol di
Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai.
-
Bahan organik berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman bawang merah
di Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian sebagai sumber informasi dalam mengelola dan
mengoptimalkan produktivitas tanah entisol dan tanaman bawang merah, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi di Program
Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Entisol adalah tanah yang baru berkembang, mereka dicirikan oleh
kenampakan profil dengan sedikit horison dan banyak dijumpai pada tanah
dengan bahan induk yang sangat beragam, baik dari jenis, sifat maupun asalnya.
Selain itu entisol tergolong sebagai jenis tanah dengan tingkat kesuburan yang
rendah hingga sedang karena kadar bahan organik yang sangat rendah, hal ini
disebabkan karena terjadi pencucian yang sangat tinggi. Tetapi tanah entisol
sangat potensial untuk dijadikan lahan pertanian baik tanaman pangan dan
perkebunan bila dikelola dengan baik.
Nilai reaksi Entisol sangat beragam mulai dari pH 2,5 sampai 8,5. Kadar
bahan organik tergolong rendah dan biasanya kurang dari 1%, kejenuhan basa
sedang hingga tinggi dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK) sangat beragam,
karena sangat bergantung pada jenis mineral liat yang mendominasinya; kadar
hara tergantung pada bahan induk, permeabilitas lambat dan peka erosi. Oleh
karena itu banyak basa – basa yang tercuci dan banyak terjadi akumulasi FeS dan
H2S dengan drainase dari tidak baik sampai baik. Hal ini kemungkinan yang
menyebabkan tanah ini selalu miskin unsur hara (Pandiangan, 2003).
Desa Celawan merupakan salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai
yang terletak di daerah dataran rendah. Di daerah ini terdapat jenis tanah
Inseptisol dan Entisol. Dengan great group Tropaquepts, Fluvaquents, dan
Eutropepts. Berbagai budidaya tanaman sayuran diterapkan di daerah ini yang
salah satunya baru dirintis budidaya bawang merah.
Universitas Sumatera Utara
Bawang merah merupakan salah satu tanaman komoditas unggulan di
beberapa daerah di Indonesia. Bawang merah mempunyai arti penting bagi
masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi, maupun dari
kandungan gizinya. Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan
kesempatan
kerja
yang
memberikan
kontribusi
cukup
tinggi
terhadap
perkembangan ekonomi wilayah. Bawang merah memiliki banyak manfaat
disamping sebagai bumbu masak yaitu sebagai bahan obat tradisional untuk
kompres penurun panas, diabetes, penurunan kadar gula dan kolestrol darah ,
mencegah penebalan dan dan pengerasan pembuluh darah dan maag.
Untuk meningkatkan produksi bawang merah dan produktivitas entisol
dapat dilakukan melalui perbaikan budidaya seperti penggunaan bahan – bahan
bersifat memperbaiki tanah secara alami seperti kompos, pupuk organik cair dan
pupuk kandang.
Kompos merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan
sampah/serasah dan adakalanya pula termasuk bangkai tanaman dimana bahan
organik yang sering tersedia berasal dari tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar
seperti jerami, sampah kota, sampah pekarangan. Penambahan kompos ke dalam
tanah dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah, KTK, memperbaiki
sifat fisika tanah.
Pupuk kandang merupakan pupuk lengkap yang mengandung unsur hara
makro dan mikro. Secara fisik, pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah
sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik, dan juga dapat memperbaiki
kemampuan tanah menyimpan air. Secara kimia, pupuk kandang dapat
meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat dalam tanah
Universitas Sumatera Utara
mudah tersedia, mencegah hilangnya hara akibat proses pencucian, dan
mengandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa
bahan organik terhadap sifat kimia tanah entisol dan produksi bawang merah
di Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai.
Hipotesis Penelitian
-
Bahan organik
berpengaruh nyata terhadap sifat kimia tanah entisol di
Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai.
-
Bahan organik berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman bawang merah
di Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian sebagai sumber informasi dalam mengelola dan
mengoptimalkan produktivitas tanah entisol dan tanaman bawang merah, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi di Program
Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara