Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan kemajuan dunia menjelang akhir abad ke-21 muncul
isu masalah gender. Isu tentang gender ini telah menjadi perdebatan banyak
kalangan. Gender merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
pembedaan antara laki-laki dan perempuan.Gender adalah pembagian laki-laki
dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural.Sebagai contoh
perempuan

dianggap

sebagainya.Sementara

lemah
laki-laki

lembut,
dianggap


emosional,
kuat,

keibuan,

rasional,

dan

lain

perkasa,

dan

sebagainya.Sifat-sifat tersebut bukan kodrat, karena tidak selamanya dan dapat
pula dipertukarkan. Artinya, laki-laki ada yang emosional, lemah lembut, keibuan,
dan sebagainya, sebaliknya perempuan pun ada juga yang kuat, rasional, perkasa,
dan sebagainya
Hilary M. Lips dalam bukunya yang terkenal Sex & Gender: an

Introduction mengartikan gender sebagai harapan-harapan budaya terhadap lakilaki dan perempuan (cultural expectations for women and men). Pendapat ini
sejalan dengan pendapat kaum feminis, seperti Lindsey yang menganggap semua
ketetapan masyarakat perihal penentuan seseorang sebagai laki-laki atau
perempuan adalah termasuk bidang kajian gender (What a given society defines as
masculine or feminin is a component of gender). Oleh karena melalui proses yang
begitu panjang itulah, maka lama-kelamaan perbedaan gender antara laki-laki dan
perempuan menjadi seolah-olah ketentuan Tuhan atau kodrat yang tidak dapat
diubah lagi.

1
Universitas Sumatera Utara

Sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang dan
kemajuan tingkat intelektual manusia.Bersama itu peran perempuan dalam
kehidupan pun terus berubah untuk menjawab tantangan jaman, tak terkecuali
mengenai

peran

perempuan


dalam

meningkatkan

kesejahteraan

keluarga.Perempuan tidak hanya sekedar menjadi konco wingking, tetapi juga
banyak mempunyai peran dalam keluarga.Menurut konsep ibuisme, kemandirian
perempuan tidak dapat dilepaskan dari perannya sebagai ibu dan istri, perempuan
dianggap sebagai makhluk sosial dan budaya yang utuh apabila telah memainkan
kedua peran tersebut dengan baik.
Fenomena ini disebut house wifization karena peran utama perempuan
adalah sebagai ibu rumah tangga yang memberikan tenaga dan perhatiannya demi
kepentingan keluarga tanpa boleh mengharapkan imbalan, prestise serta
kekuasaan.Bahkan tak jarang perempuan mempunyai tingkat penghasilan yang
lebih memadai untuk mencukupi kebutuhan keluarga dibanding suaminya.Dengan
pendapatan yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa perempuan ikut berusaha
untuk keluar dari kemiskinan meski semua kebutuhan keluarga tidak
terpenuhi.Dua peran yang dapat dimainkan perempuan dalam keluarga, yakni: 1.

Peran publik, segala aktivitas yang dilakukan diluar rumah dan bertujuan untuk
mendatangkan penghasilan; 2.Peran domestik, yaitu aktivitas yang dilakukan di
dalam rumah, tujuannya untuk melakukan kegiatan kerumahtanggaan.Namun
seiring dengan perkembangan jaman, tingkat modernisasi dan globalisasi
informasi serta keberhasilan gerakan emansipasi wanita dan feminisme,
perempuan semakin terlibat dalam berbagai kegiatan.Peran ganda perempuan

2
Universitas Sumatera Utara

bukan lagi hal yang asing.Kecenderungan peran perempuan mempunyai peran
ganda dalam keluarga miskin meningkat.
Strategi ekonomi rumah tangga miskin di pedesaan dalam menghadapi
kondisi kemiskinan mencakup upaya-upaya alokasi sumber daya.Bagi keluarga,
kontribusi

ekonomi

perempuan


sangat

signifikan

berperan

menentukan

kesejahteraan keluarga.Hal ini didukung oleh Mosse (2002) yang menyatakan
bahwa semakin miskin suatu keluarga, keluarga itu bergantung kepada
produktivitas ekonomi seorang perempuan.Di sektor produksi, rumah tangga
pedesaan di Indonesia menerapkan pola nafkah ganda sebagai bagian dari strategi
ekonomi. Dalam pola itu sejumlah anggota rumah tangga usia kerja terlibat
mencari nafkah di berbagai sumber, baik di sektor pertanian maupun luar
pertanian. Bagi rumah tangga miskin, arti pola nafkah ganda itu adalah strategi
bertahan hidup.Para ibu dari keluarga berpenghasilan rendah, umumnya
melakukan peran ganda karena tuntutan hidup bagi keluarga.
Upaya mencapai hidup sejahtera, istri yang bekerja sebagai buruh tani
setiap hari berusaha agar segenap perannya baik sebagai ibu rumah tangga dan
pencari nafkah dapat dilakukan dengan seimbang.Mereka mengatur waktu

sedemikian rupa sehingga semua peran yang disandangnya tidak ada yang
terbengkalai. Tidak bisa dipungkiri muncul masalah-masalah yang dihadapi
wanita yang bekerja di luar rumah (sektor publik), khususnya bagi perempuan
yang telah berumahtangga dan mempunyai anak. Masalah-masalah tersebut dapat
terjadi diakibatkan oleh adanya perbedaan ’peran gender’ antara pria (laki-laki)
dan perempuan (wanita) yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma
sosial dan nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.

3
Universitas Sumatera Utara

Masalah yang sering terjadi biasanya karena adanya pelabelan gender,
dimana perempuan dikonstruksikan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga
(domestik) dan mendidik anak dan lelaki dikonstruksikan untuk mencari nafkah,
sehingga jika terjadi keterbengkalaian urusan rumah tangga dan permasalah pada
anak, maka pada perempuanlah segala kesalahan akan ditimpakan.Pada kehidupan
perempuan atau perempuan buruh tani, sangat memungkinkan bahwa mereka
biasanya selalu mengalami kelebihan bobot kerja.Mereka harus bekerja ekstra,
baik di ruang lingkup domestik maupun publik guna membantu mengurus dan
menyediakan berbagai kebutuhan keluarganya.


Sehingga

tidak

dapat

dipungkiri bahwa mau tidak mau mereka yang rata-rata berasal dari keluarga
dengan taraf ekonomi menengah ke bawah harus ikut berpartisipasi guna
membantu pendapatan ekonomi keluarga. Namun akan timbul masalah apabila
nantinya tidak terjadi pembagian kerja yang adil dan sikap tenggang rasa dalam
keluarga, sehingga perempuan dalam keluarga lama kelamaan akan mengalami
ketidakadilan gender.
Penelitian yang dilakukan oleh K.R. Umami (2007) menuliskan bahwa
terdapat ketidakadilan gender pada keluarga buruh peternakan, perempuan yang
memiliki beban ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan buruh peternakan
sering kali disalahkan jika anak-anak didalam keluarga mereka mendapatkan
masalah disekolahnya dan pengambilan keputusan dalam keluarga secara sepihak,
dimana perempuan belum mendapatkan hak penuh untuk mengambil keputusan di
dalam keluarga. Pembagian kerja yang masih timpang sebelah, dimana perempuan

sepenuhnya melakukan pekerjaan domestik, walaupun perempuan tersebut juga
bekerja di ranah publik sebagai buruh peternakan.

4
Universitas Sumatera Utara

Permasalahan beban ganda terlihat pada perempuan di Desa Tanjung
Gusta, Kecamatan Sunggal, yang bekerja pada lahan pertanian masyarakat Desa
Tanjung Gusta untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.Setiap pagi, sebelum
berangkat ke ladang perempuan harus mempersiapkan segala kebutuhan suami
dan anak-anaknya, seperti memasak, menyiapkan pakaian suami dan anak-anak,
membersihkan rumah, membersihkan peralatan dapur, mencuci pakaian
dll.Setelah selesai melakukan pekerjaan rumah dan mengurus segala perlengkapan
suami dan anak-anaknya, perempuan petani mempersiapkan segala perlengkapan
untuk bekerja di lahan pertanian dimana ia bekerja.
Biasanya, buruh tani perempuan dan pria memiliki beban tugas yang sama.
Sebagai contoh, aktivitas pertanian yang biasa dilakukan petani di lahan pertanian
adalah proses panen kol. Proses panen dimulai dari pemotongan kol, pemilahan
kol yang sesuai dengan standar jual, sampai kepada pengangkutan hasil panen ke
dalam mobil pengangkutan dengan menggunakan sorong-sorong (beko). Semua

pekerjaan tersebut dilakukan oleh petani perempuan maupun laki-laki yang
bekerja di lahan pertanian masyarakat Desa Tanjung Gusta sesuai dengan
pembagian kerja yang telah mereka buat.Setelah bekerja, petani perempuan
maupun laki-laki akan diberi upah sesuai dengan kesepakatan bersama. Dilihat
dari realita di atas, walaupun perempuan sudah dibebani menjadi ibu rumah
tangga yang mengurus berbagai kebutuhan rumah tangga, perempuan tidak dapat
terlepas dari bebannya menjadi pencari nafkah tambahan yakni bekerja di sektor
publik sebagai petani di lahan pertanian masyarakat Desa Tanjung Gusta.
Pentingnya

kontribusi

ekonomi

perempuan

terhadap

ekonomi


keluarga.Pentingnya strategi menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan

5
Universitas Sumatera Utara

sebagai konsekuensi perempuan yang memiliki peran ganda/bekerja menyebabkan
topik ini menarik untuk diteliti.Penelitian Mc Lellan (2009) mengungkapkan
bahwa kesuksesan penyeimbangan antara pekerjaan dan keluarga dipengaruhi
oleh kualitas waktu dengan keluarga, struktur dan perencanaan, dukungan sosial,
dan ketahanan diri.Bila terjadi ketimpangan diantara keduanya maka akan
mengakibatkan konflik. Jika perempuan yang bekerja lebih memprioritaskan
keluarga maka akan memicu konflik dengan atasan yang akan mengakibatkan
kecenderungan permasalahan pada kesejahteraan objektif keluarga. Namun, jika
perempuan yang bekerja lebih memprioritaskan pekerjaan maka akan memicu
konflik dengan suami yang akan mengakibatkan kecenderungan permasalahan
pada kesejahteraan subjektif perempuan.
1.2. Perumusan Masalah
Setiap anggota keluarga memiliki peranannya tersendiri yang sudah diatur
berdasarkan ikatan-ikatan yang terjalin di dalamnya. Salah satunya adalah
perempuan yang berperan sebagai istri, ibu bagi anak-anaknya


dan bekerja

mencari nafkah sebagai buruh tani sehigga menimbulkan beban ganda pada buruh
tani perempuan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa
pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Bagaimana peran ganda serta strategi menyeimbangkan antara pekerjaan
sebagai buruh tani dan ibu rumah tangga dalam keluarga ?
2. Bagaimana pengaruh kontribusi

peran ganda perempuan buruh tani

terhadap kesejahteraan keluarga?

6
Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui

pola

pembagiankerja

dalam

keluarga

dan

strategi

penyeimbangan antara pekerjaan perempuansebagai buruh tani dan
sebagai ibu rumah tangga.
2. Mengetahuikonstribusi peran ganda perempuan buruh tani terhadaap
kesejahteraan keluarga.

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah
bagi mahasiswa khususnya bagi mahasiswa Kesejahteraan Sosial serta
dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dan
masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis
melalui penelitian ini dan dapat menjadi bahan rujukan atau referensi bagi
penelitian selanjutnya serta sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak
yang terkait di dalam mengambil suatu kebijakan.

7
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI BURUH TANI PEREMPUAN DALAM PROSES PRODUKSI PERTANIAN PADI SAWAH (Studi pada Buruh Tani Perempuan Desa Batang Harjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur)

5 24 67

PARTISIPASI BURUH TANI PEREMPUAN DALAM PROSES PRODUKSI PERTANIAN PADI SAWAH (Studi pada Buruh Tani Perempuan Desa Batang Harjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur)

0 16 60

Kontribusi Ekonomi, Peran Ganda Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Buruh Pabrik (Kasus di Kecamatan Dramaga- Kabupaten Bogor)

0 7 207

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

12 51 106

Kontribusi Buruh Tani (Aron) Perempuan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

2 57 204

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 11

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 2

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

2 6 26

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

0 1 2

Kontribusi Peran Ganda Perempuan Buruh Tani Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 5