Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Imunisasi adalah suatu tindakan pencegahan terhadap kejadian penyakit-

penyakit tertentu, diantaranya adalah campak, polio, difteri, tetanus, pertusis,
pneumonia karena H.influenza , dan diare karena rotavirus (WHO, 2013).
Imunisasi ini penting karena pada awal masa kehidupannya, bayi sangat rentan
terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit saluran pernapasan akut, kerusakan
hati, tetanus, campak, polio dan penyakit berbahaya lainnya (Ranuh, 2008).
Penyakit-penyakit di atas masih menimbulkan banyak masalah di dunia.
Secara global, hampir sepertiga kematian pada anak usia kurang dari 5 tahun
disebabkan oleh penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (UNICEF, 2013).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009 juga menyebutkan bahwa
campak masih menjadi penyebab utama kematian bayi dan balita (1 - 4 tahun).
Pemerintah menganjurkan agar bayi sebelum 1 tahun telah diberikan
imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari imunisasi Hepatitis B (3 dosis), BCG (1
dosis), DPT-HB (3 dosis), Polio (4 dosis) dan Campak (1 dosis) untuk mengatasi

angka kesakitan dan kematian bayi (Kemenkes RI, 2012). Pemberian imunisasi
ini diselenggarakan oleh pemerintah melalui Program Pengembangan Imunisasi
(PPI) (Ranuh, 2008).
Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program
ini adalah dengan mengukur pencapaian imunisasi dasar lengkap pada bayi atau
Universal Child Immunization (UCI), yaitu cakupan imunisasi mencapai minimal
80% secara merata di tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota, dan provinsi
(Kemenkes RI, 2012).
Pada tahun 2012 cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia adalah
sebesar 86,8%, dimana dari 33 provinsi, 15 provinsi telah dapat mencapai target
yang ditetapkan. Provinsi Sumatera Utara termasuk provinsi yang berhasil
mencapai target cakupan imunisasi dasar lengkap dengan cakupan imunisasi
sebesar 81,1%. Namun Cakupan UCI desa di provinsi Sumatera Utara belum

Universitas Sumatera Utara

mampu mencapai target dengan cakupan hanya sebesar 79,3% (Profil PPPL,
2012). Hal ini menunjukkan banyak anak di desa/kelurahan Provinsi Sumatera
Utara yang imunisasinya tidak lengkap atau bahkan tidak diimunisasi sama
sekali.

Penyebab ketidaklengkapan imunisasi di daerah pedesaan menurut
Abdulraheem (2011) adalah keyakinan orangtua mengenai keamanan pemberian
imunisasi. Alasan serupa untuk ketidaklengkapan imunisasi didapatkan pula pada
penelitian yang dilakukan oleh Thaib (2013), dimana ibu cemas akan efek
samping (70,6%), diikuti dengan alasan anak sering sakit (23,5%), dan (5,9%)
orangtua beralasan imunisasi haram.
Penelitian yang dilakukan oleh Prayoga (2009) dan Makambam (2014)
menunjukkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi dasar
lengkap, baik internal maupun eksternal. Faktor internal atau faktor predisposisi
terdiri atas karakteristik ibu (usia ibu, pendidikan ibu, jumlah anak, kondisi
ekonomi) dan pengetahuan ibu. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas jarak ke
pelayanan kesehatan, peran petugas kesehatan serta ketersediaan informasi.
Penelitian dengan beberapa variabel serupa juga dilakukan oleh Mulyanti
pada tahun 2013, namun ternyata ditemukan variasi dalam hal signifikansi
masing-masing faktor. Untuk faktor pengetahuan ibu misalnya, Mulyanti (2013)
mengemukakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
pemberian imunisasi. Sedangkan menurut penelitian lain, tidak ada hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan pemberian imunisasi (Makambam, 2014).
Medan Tuntungan merupakan salah satu kecamatan di Provinsi Sumatera
Utara yang dapat dijangkau oleh peneliti di dalam penelitian ini. Kecamatan

Medan Tuntungan terdiri atas 9 kelurahan dan merupakan salah satu wilayah
perifer Sumatera Utara dengan variasi populasi yang cukup tinggi. Belum ada
penelitian mengenai imunisasi di Medan Tuntungan, dan berangkat dari fakta
bahwa cakupan imunisasi desa/kelurahan di Sumatera Utara masih rendah,
peneliti tertarik untuk menganalisis hubungan antara faktor predisposisi ibu yang
mencakup karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian
imunisasi dasar lengkap di Medan Tuntungan tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara faktor predisposisi ibu terhadap pemberian

imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan
pada tahun 2014?

1.3


Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara faktor predisposisi terhadap pemberian

imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan
pada tahun 2014.
1.3.2

Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1.

Menganalisis alasan utama ketidaklengkapan pemberian imunisasi
dasar lengkap.

2.


Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi
dengan pemberian imunisasi dasar lengkap.

3.

Menganalisis hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap.

4.

Menganalisis hubungan antara usia ibu dengan pemberian imunisasi
dasar lengkap.

5.

Menganalisis hubungan kondisi ekonomi dengan pemberian imunisasi
dasar lengkap.

6.


Menganalisis hubungan antara jumlah anak dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap.

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

faktor predisposisi yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar
lengkap di Medan Tuntungan, sehingga bisa menjadi bahan evaluasi dan
antisipasi bagi setiap pihak terkait.

Universitas Sumatera Utara