FISIP id MEMAHAMI PRESENTASI DIRI MELALUI PROSES DIGITAL COMMUNICATION

Exported from http://fisip.ub.ac.id/berita/memahami-presentasi-diri-melalui-proses-digital-communication.html

export date : Sat, 18 Nov 2017 23:01:46

MEMAHAMI PRESENTASI DIRI MELALUI PROSES DIGITAL COMMUNICATION
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dengan keberadaan Internet, arus komunikasi tidak lagi terbatasi
oleh ruang dan waktu. Masyarakat di seluruh dunia dapat saling terhubung satu sama lain dalam hitungan detik. Kini,
seluruh masyarakat tergabung dalam sebuh platform yang disebut digital communication. Dalam perkembangannya,
pemuda-pemuda Indonesia harus memahami peran digital communication sebagai media utama dalam berkomunikasi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Ilmu Komunikasi FISIP UB menggelar kuliah tamu berjudul “Youth and Digital
dengan pemateri Dr. Tony Chalkley, Dosen di Deakin University, Australia. Toni sebagai pemateri utama
Communication―
dalam acara tersebut menjelaskan dalam berkomunikasi menggunakan digital communication terdapat beberapa aspek
negatif yang harus diwaspadai. “Saat ini banyak sekali masyarakat di seluruh dunia yang bergantian memakai media sosial
sebagai wadah untuk berkenalan dan berkomunikasi, seperti layananan dating, whatsapp dsb, namun tidak banyak orang
yang menyadari sisi negatif yang didapat, seperti keamanan sumber, privasi percakapan,― jelasnya kemarin (9/11/17).
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan peringkat ketiga di dunia sebagai negara pengguna sosial media tertinggi.
Sebagian besar, masyarakat Indonesia merupakan pengguna sosial media yang aktif, terlebih dalam menggunakan media
sosial twitter. Dengan banyaknya pengguna sosial media di Indonesia, maka perlu peningkatan tentang pemahaman
penggunaan media sosial. Dalam acara tersebut, Toni berpesan kepada pemuda – pemuda Indonesia untuk menjaga diri
dalam berkomunikasi onnline dengan menerapkan konsep empat konsep “A Self Online―.

Empat Konsep tersebut adalah
private self artinya individu harus mejaga privasi diri, perceives self yakni bagaimana individu mempersepsikan dirinya
untuk orang lain, public self yakni bagaimana individu harus terlihat dihadapan publik, dan produced self  yakni individu
harus mempertimbangkan dampak yang didapatkan. Keempat hal diatas merupakan pedoman yang harus dipertimbangkan
individu saat berkomunikasi online. Di Indonesia tidak sedikit peristiwa buruk terjadi akibat pertemuan/perkenalan melalui
media sosial. Di media sosial, keamanan privasi bukan jaminan, keaslian informan/individu juga buka jaminan. Banyak hal
yang dapat terjadi selama proses komunikasi antara individu dengan individu lainnya. Semakin gampang media komunikasi
tersebut digunakan banyak orang, semakin besar peluang campur tangan buruk yang terjadi, seperti penipuan terencana,
pemerkosaan, bahkan pembunuhan. Dari kuliah tamu tersebut, individu kemudian diharapkan untuk memahami pentingnya
digital communication dalam mempengaruhi proses pengembangan diri. Serta memilah nilai positif dan negatif dari
keseleruhan proses digital communication.(Anata/Humas FISIP)