S MBS 1203930 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian
Masalah rendahnya produktivitas kerja karyawan dalam beberapa industri

khususnya industri di Indonesia masih menjadi topik pembicaraan sampai saat ini.
Produktivitas kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap pencapaian target
perusahaan, sehingga rendahnya produktivitas kerja mengakibatkan perusahaan
kesulitan mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.
Setiap industri dihadapkan kepada permasalahan yang sama yaitu tingkat
pendidikan, sumber daya manusia yang tidak berkompeten untuk membuat dan
menyelesaikan proses produksi, kurangnya ketersediaan bahan baku serta sistem
ekonomi yang tidak stabil. Indonesia mengalami kondisi tersebut dan mengakui
kondisi tersebut adalah salah satu kelemahan industri di Indonesia. Menteri
Perindustrian MS Hidayat yang dilansir oleh www.economy.okezone.com diakses
pada 21 Maret 2015 pukul 12.54 mengemukakan bahwa produktivitas kerja
karyawan di Indonesia masih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata
negara ASEAN lainnya.

Isu produktivitas kerja karyawan terjadi juga di industri makanan di
Indonesia, industri yang memiliki masalah yang belum teratasi secara tuntas
diantaranya kekurangan bahan baku dan sumber daya manusia yang kurang
terampil untuk melaksanakan proses produksi.Bahan baku yang terbatas dan
masih mengandalakan import dari negara lain membuat perusahaan kesulitan
untuk memproduksi dan hasil produksi yang dihasilkan tidak memenuhi target.
Seperti yang dikemukakan oleh Enny Sri Hartati selaku direktur riset Institute for
Development

of

Economic and Finance (INDEF)

yang dilansir oleh

www.industri.bisnis.com diakses pada 21 Maret 2015 pukul 20.03 yaitu “masalah
terbesar yang dihadapi industri makanan dan minuman dalam negeri adalah
ketersediaan bahan baku. Sebagian besar material pembuat makanan dan

1

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

minuman olahan masih harus diimport. Ketergantungan industri makanan dan
minuman akan bahan baku import akan membuat produk makanan dan minuman

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

olahan asal Indonesia tidak kompetitif. Padahal, pangsa pasar produk makanan di
luar negeri sangat besar”. Selain terbatasnya bahan baku sumber daya manusia
harus dilatih terlebih dahulu untuk dapat menghasilkan produksi yang berkualitas

dan tidak banyak kegagalan dalam proses produksi.
Berdasarkan Tabel 1.1 Jumlah perusahaan industri makanan di Jawa Barat
mengalami angka yang fluktuatif. Hal ini disebabkan perusahaan kekurangan
bahan baku dan sumber daya manusia yang terampil sehingga tidak mampu untuk
memproduksi. Berikut data jumlah perusahaan yang bergerak di industri
makanan.
TABEL 1.1
JUMLAH PERUSAHAAN YANG BERGERAK PADA INDUSTRI
MAKANAN DI INDONESIA
TAHUN 2008-2013
No.
Tahun
Jumlah Perusahaan
1.

2008

5.728

2.


2009

5.545

3.

2010

5.248

4.

2011

5.463

5.

2012


5.662

6.

2013

5.852

Sumber: Diolah dari http://www.bps.go.id
Fenomena rendahnya produktivitas kerja karyawan pada industri makanan
terjadi pula di perusahaan PT Joongang Food yang memproduksi makanan ringan
berbahan baku ubi. Perusahaan ini bergerak di industri makanan sejak tahun 2009
dengan wilayah pemasarannya yaitu negara Korea. Perusahaan yang memiliki
beberapa divisi salah satunya yaitu divisi produksi. Setiap divisi membutuhkan
tingkat produktivitas kerja yang tinggi untuk mencapai keberhasilan perusahaan.
Berikut ini adalah jumlah karyawan divisi produksi PT Joongang Food:
TABEL 1.2
REKAPITULASI KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT JOONGANG


Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

FOOD
TAHUN 2012-2014
Tahun
Jumlah Karyawan
2012
139
2013
146
2014
138
Sumber : Diolah dari Divisi SDM PT Joongang Food
Berdasarkan Tabel 1.2 mengenai rekapitulasi karyawan divisi produksi PT
Joongang Food mengalami angka yang fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun

2013 jumlah karyawan mengalami peningkatan sebanyak 7 orang namun pada
tahun 2014 jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 8 orang. Penurunan
jumlah karyawan di perusahaan dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas
perusahaan.
Salah satu faktor keberhasilan perusahaan yaitu bergantung pada
produktivitas kerja karyawan yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara pra
penelitian yang dilakukan pada tanggal 31 Maret 2015 pukul 14.00 dengan bapak
Hendrik Sopiana Kepala Divisi Produksi di kantor PT Joongang Food menyatakan
bahwa produktivitas karyawan divisi produksi kurang optimal, terlihat dari hasil
rekapitulasi produktivitas karyawan yang disajikan dalam Tabel 1.3 berikut ini.
TABEL 1. 3
REKAPITULASI PRODUKSI DIVISI PRODUKSI PT JOONGANG FOOD
TAHUN 2012-2014
2012

2013

2014


Hasil Produksi

1963 ton

1997 ton

1935 ton

Target Produksi

1900 ton

2000 ton

2100 ton

Presentase (%)

96,79%


99,85%

92,14%

Sumber : Diolah dari Divisi Produksi PT Joongang Food
Berdasarkan Tabel 1.3 hasil produksi PT Joongang Food adanya
penurunan hasil produksi pada Juli 2013 – Desember 2014. Angka kenaikan
produksi tertinggi pada Januari 2013 – Juni 2013 yaitu 17 Ton. Angka penurunan
produksi tertinggi pada Januari 2014 – Juni 2014 yaitu sebesar 18 ton.

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Rendahnya produktivitas kerja karyawan harus segera diatasi karena dapat
berpengaruh terhadap proses produksi produk dan jumlah produk yang dihasilkan.
Perusahaan atau organisasi dapat dikatakan produktif apabila mencapai tujuan dan

melakukan upaya masukan transformasi menjadi keluaran dengan biaya sekecil
mungkin. Apabila produktivitas kerja karyawan tidak diperhatikan oleh pemimpin
perusahaan maka akan mengancam pencapaian target perusahaan. Menurut
Nanang Fattah dalam Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:157) mengungkapkan
bahwa dalam produktivitas berkembang dari pengertian teknis sampai dengan
perilaku.
Produktivitas kerja karyawan sangat penting bagi perusahaan, karena
produktivitas kerja karyawan berpengaruh terhadap kualitas produksi dan
pencapaian tujuan perusahaan. Dengan memberikan fokus lebih terhadap
produktivitas kerja karyawan maka target perusahaan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan dapat tercapai.
Teori utama yang dijadikan dasar dari penelitian ini menggunakan konsep
manajemen sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan fungsi
manajemen sumber daya manusia. Menurut Ravianto (2005:21) menjelaskan
bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Produktivitas karyawan dibangun oleh beberapa faktor, menurut Ravianto
dalam Edy Sutrisno (2011:209) bahwa produktivitas kerja karyawan dipengaruhi
oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri

maupun faktor lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, displin, sikap dan
etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, kualitas kehidupan
kerja, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen dan
prestasi. Selanjutnya pendapat menurut Sutermeister (1976:7) menyatakan faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas terdiri dari 32 faktor, diantaranya
lingkungan kerja dan kualitas kehidupan kerja karyawan. Selanjutnya menurut
Pandji Anoraga (2005:56-60) menyatakan bahwa

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Terdapat 10 faktor yang sangat mempengaruhi karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yaitu pekerjaan yang
menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan,
etos kerja dan lingkungan atau sarana kerja yang baik, promosi dan
perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan,
merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, pengertian dan simpati
atas persoalan-persoalan pribadi, kesetiaan pimpinan pada diri pekerja, dan
disiplin kerja yang keras.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Demet Leblelici (2012:1) yang hasilnya menunjukkan bahwa kualitas lingkungan
kerja dapat berpengaruh pada motivasi pegawai, kinerja dan produktivitas
pegawai. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai,
baik bersifat fisik maupun sosial yang dapat mempengaruhi para pegawai dalam
menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa pegawai divisi produksi PT. Joongang Food pada tanggal 22 Maret
2016, adapun belum efektifnya lingkungan kerja sosial di PT. Joongang Food
yaitu kurangnya petugas keamanan di sekitar pabrik sehingga terjadi kehilangan,
suara bising yang ditimbulkan dari peralatan, kurangnya perhatian dari sesama
pegawai, kurangnya pengawasan dari atasan ketika pegawai bekerja, hal ini
merupakan kesenjangan lingkungan kerja sosial yang terjadi sehingga
menyebabkan kurangnya semangat dan adanya rasa jenuh dalam melakukan
pekerjaannya.
Upaya untuk memperbaiki lingkungan kerja sosial oleh PT. Joongang
Food yaitu akan meningkatkan intensitas tatap muka dan pengawasan atasan
terhadap pegawai dan akan malekasankan rekrutmen untuk petugas kemanan
sehingga tidak terjadi kehilangan perlengkapan dan perlatan perusahaan. Pegawai
masih merasa belum puas dengan lingkungan kerja yang ada sehingga perlu
adanya perhatian mengenai hal ini agar produktivitas kerja karyawan menjadi
lebih baik dan tercapainya target-target perusahaan yang telah ditetapkan. Senada
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Akinyele Samuel Taiwo (2010) bahwa
lingkungan kerja yang kondusif merangsang kreativitas pekerja. Peningkatan

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

lingkungan kerja dan kondisi kerja yang baik berkontribusi terhadap peningkatan
produktivitas kerja karyawan.
Selain lingkungan kerja, faktor lain yang mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan yaitu kualitas kehidupan kerja karyawan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala divisi produksi bapak Hendrik Sopiana pada tanggal 22
Maret 2016, peneliti mendapat informasi bahwa pelaksanaan Kualitas Kehidupan
Kerja di PT. Joongang Food belum maksimal, pada aspek keselamatan kerja di
PT. Joongang Food menggunakan standar pelayanan minimal. Pada aspek
pertemuan antara pegawai dan atasan belum optimal dilaksanakan.
Upaya PT. Joongang Food untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja
karyawan dengan cara mengadakan pertemuan antara pegawai yang dipilih,
pimpinan divisi dan atasan untuk melakukan evaluasi dan diberikan kesempatan
untuk mengemukakan pendapat. Kualitas kehidupan kerja yang baik merupakan
tuntutan dan harapan dari semua pegawai dan juga menjadi tujuan atau sasaran
yang ingin dicapai organisasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Martel dan
Dupuis yang dikutip oleh Roland K. Yeo & Jessica Li (2012:2) bahwa “Quality of
Work Life builds on the concept that employees have the potential of making
valuable contribution to the organization, increase productivity to ensure
organizational success. Employees should thus be treated with respect and
dignity.” Maknanya adalah kualitas kehidupan kerja didasarkan pada konsep
bahwa karyawan memiliki potensi untuk membuat kontribusi yang berharga bagi
organisasi,

meningkatkan

produktivitas

untuk

memastikan

keberhasilan

organisasi. Dengan demikian karyawan harus diperlakukan dengan hormat dan
bermartabat.
Berdasarkan fenomena yang terjadi maka penulis merasa penting untuk
mengadakan penelitian, mengenai: “Pengaruh Lingkungan Kerja Sosial dan
Kualitas Kehidupan Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Divisi Produksi PT Joongang Food di Sumedang”

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

1.2

Identifikasi Masalah
Rendahnya produktivitas kerja karyawan di PT. Joongang Food

merupakan masalah dalam penelitian ini. Apabila tujuan perusahaan dapat
tercapai, maka dapat dikatakan produktivitas kerja karyawannya baik, dan juga
sebaliknya. Konsep dari produktivitas kerja adalah perbaikan yang berkelanjutan
atau berkesinambungan, hal ini mempengaruhi lama tidaknya perusahaan
memperhatikan produktivitas kerja yang dihasilkan oleh pegawai. Produktivitas
kerja menurut Paul Mali dikutip oleh Sedarmayanti (2009:57) yaitu bagaimana
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan
memanfaatkan sumber daya secara efisien. Produktivitas kerja rendah menjadi
fokus perhatian pada setiap perusahaan yang memakai sumber daya manusia
sebagai tenaga kerjanya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja, seperti yang dikemukakan oleh Anoraga dikutip oleh Tjuju Yuniarsih dan
Suwatno (2008:159) yaitu 1) Pekerjaan yang menarik, 2) Upah yang baik, 3)
Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, 4) Lingkungan atau Suasana kerja
yang baik, 5) Promosi dan perkembangan diri merasa sejalan dengan
perkembangan perusahaan/organisasi, 6) Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan
organisasi, 7) Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, 8)
Kesetiaan pemimpin pada diri pekerja, 9) Disiplin kerja yang keras.
Sedangkan faktor-faktor yang menentukan produktivitas tenaga kerja
menurut Anoraga dalam Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:159) yaitu 1)
pekerjaan yang menarik, 2) upah yang baik, 3) keamanan dan perlindungan dalam
pekerjaan, 4) penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, 5) lingkungan atau
suasana kerja yang baik, 6) promosi dan perkembangna diri merasa sejalan
dengan perkembangan perusahaan/organisasi, 7) merasa terlibat dalam kegiatankegiatan organisasi, 8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, 9)
kesetiaan pimpinan pada diri pekerja dan 10) disiplin kerja yang keras.
Upaya peningkatan produktivitas kerja yaitu salah satunya dengan
memperbaiki lingkungan kerja menjadi lebih baik. Dengan memperbaiki
lingkungan kerja, pegawai dapat merasa aman dan nyaman. Pekerjaan yang

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

diselesaikan pegawai dapat optimal apabila lingkungan kerjanya baik. Seperti
yang dikemukakan oleh Schultz dan Schultz (2010:405) bahwa lingkungan kerja
adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas kerja. Kenyamanan tempat kerja
baik secara fisik dan sosial merupakan harapan bagi setiap pegawai. Peningkatan
produktivias dapat berpengaruh terhadap berbagai bidang seperti yang
dikemukakan oleh Edy Sutrisno (2010:211-212) yaitu 1) meningkatkan laba
perusahaan, 2) peningkatan pendapatan karyawan, 3) meningkatkan pendapatan
negara (pajak), 4) harga pokok menjadi lebih rendah, 5) harga jual dapat
diturunkan, 6) hasil produksi menjadi lebih tersebar, 7) lebih banyak konsumen
yang dapat menikmati, 8) perusahaan penghasil menjadi lebih kompetitif, 9)
menimbulkan lebih banyak waktu senggang, dan 10) meningkatkan kemakmuran
dan ketahanan Negara.
Berdasarkan pendapat diatas, bahwa produktivitas kerja karyawan dapat
ditingkatkan dengan memperbaiki lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan
kerja. Maka yang menjadi masalah penelitian ini dapat diidentifikasi kedalam
tema sentral sebagai berikut:
Fenomena yang terjadi di industri makanan di Indonesia yaitu
kurang terampilnya sumber daya manusia. Masalah laten yang
dimiliki industri makanan dapat mengakibatkan kesulitan bagi
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sehingga dibutuhkan solusi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan
lingkungan kerja dan kualitas kehidupan kerja.
Setelah mengetahui pentingnya produktivitas kerja karyawan, faktorfaktor produktivitas kerja karyawan dan solusi dari produktivitas kerja karyawan
dengan itu penulis merasa penting untuk melaksanakan penelitian tentang
produktivitas kerja karyawan di PT Joongang Food.
1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah yang akan

diteliti sebagai berikut:

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

1.

Bagaimana gambaran lingkungan kerja sosial pada karyawan PT Joongang
Food.

2.

Bagaimana gambaran kualitas kehidupan kerja pada karyawan PT Joongang
Food.

3.

Bagaimana gambaran produktivitas kerja karyawan pada karyawan PT
Joongang Food.

4.

Adakah pengaruh lingkungan kerja sosial terhadap produktivitas kerja
karyawan pada karyawan PT Joongang Food.

5.

Adakah pengaruh kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas
kerja karyawan PT Joongang Food.

6.

Adakah pengaruh lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja
karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Joongang Food.

1.4

Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.

Gambaran lingkungan kerja sosial pada karyawan PT Joongang Food.

2.

Gambaran kualitas kehidupan kerja pada karyawan PT Joongang Food.

3.

Gambaran produktivitas kerja karyawan pada karyawan PT Joongang Food.

4.

Pengaruh lingkungan kerja sosial terhadap produktivitas kerja karyawan pada
karyawan PT Joongang Food.

5.

Pengaruh kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja
karyawan PT Joongang Food.

6.

Pengaruh lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja karyawan
terhadap produktivitas kerja karyawan PT Joongang Food.

1.5

Kegunaan Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis

maupun praktis sebagai berikut:
1.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan ilmu Sumber
Daya Manusia (SDM) khususnya untuk pengembangan ilmu teoritik dan

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

dapat memperluas kajian ilmu tentang lingkungan kerja dan kualitas
kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.
2.

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat membantu memberikan masukan
terhadap perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
melalui lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja.

3.

Hasil Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya
perihal lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan.

Kevin Fazar Pratama, 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA SOSIAL DAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. JOONGANG FOOD DI SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu