Sistem Pertanian Konservasi Di Sub Das Krueng Sieumpo Aceh Appendix
145
Lampiran 1. Peta Wilayah S
Sub DASKruengSieumpo
146
Lampiran 2. Peta Kelas Ler
ereng Sub DASKruengSieumpo
147
Lampiran 3. Peta Jenis Tana
anah Sub DASKruengSieumpo
148
Lampiran 4 Intensitas faktor-faktor penghambat untuk klasifikasi kemampuan lahan
(Arsyad, 2010)
No
1
Jenis Faktor
Penghambat
Tekstur tanah (t)
2
Permeabilitas (p)
3
Kedalaman
efektif (k)
4
Lereng (l)
5
Drainase (d)
Intensitas Faktor Penghambat
t1 = halus (liat berpasir, liat berdebu dan liat)
t2 = agak halus (lempung liat berdebu, lempung berliat,
lempung liat berpasir)
t3 = sedang (lempung, debu, lempung berdebu)
t4 = agak kasar (lempung berpasir, lempung berpasir
halus dan lempung berpasir sangat halus)
t5 = kasar (pasir berlempung dan pasir)
p1= lambat (< 0,5 cm/jam)
p2= agak lambat (0,5 – 2,0 cm/jam)
p3= sedang (2,0 – 6,25 cm/jam)
p4= agak cepat (6,25 – 12,5 cm/jam)
p5= cepat (> 12,5 cm/jam)
k0= dalam (> 90 cm)
k1= sedang (50 – 90 cm)
k2= dangkal (25 – 50 cm)
k3= sangat dangkal (< 25 cm)
l0 = datar (0 – 3 %)
l1 = landai/berombak (3 – 8 %)
l2 = bergelombang (8 – 15 %)
l3 = miring/berbukit (15 – 30 %)
l4 = agak curam (30 – 45 %)
l5 = curam (45 – 65 %)
l6 = sangat curam ( >65%)
d0= berlebihan, air lebih segera keluar dari tanah dan
sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga
tanaman akan mengalami kekurangan air
d1= baik, tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh
profil tanah dari atas sampai ke bawah (150cm) berwarna
terang yang seagam dan tidak terdapat bercak kuning,
coklat atau kelabu
d2= agak baik, tanah mempunyai peredaran udara baik di
daerah perakaran, tidak terdapat bercak kuning, coklat
atau kelabu pada lapisan atas dan bagian bawah (sampai
kedalaman 60cm)
d3= agak buruk, lapisan atas tanah mempunyai peredaran
udara baik, tidak terdapat bercak. Bercak terdapat pada
sekitar 40 cm dari permukaan tanah.
D4= buruk, bagian bawah lapisan atas terdapat warna atau
bercak kelabu, coklata atau kuning
d5= sangat buruk, seluruh lapisan sampai permukaan
tanah berwarna kelabu atau terdapat bercak warna
kebiruan atau terdapat air yang menggenang di permukaan
tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman
149
Lampiran 4. Lanjutan
No
6
Jenis Faktor
Penghambat
Erosi (e)
Intensitas Faktor Penghambat
e0 = tidak ada erosi
e1 = ringan (< 25 % lapisan atas hilang)
e2 = sedang (25 – 75 % lapisan atas hilang)
e3 = berat (> 75 % lapisan atas hilang)
e4 = sangat berat (> 25 % lapisan bawah hilang)
7
Bahaya
g0 = tidak pernah (selama 1 tahun tidak pernah
banjir/genangan (g) tertutup banjir untuk waktu > 24 jam)
g1 = kadang-kadang (banjir yang menutupi tanah >
24 jam, terjadinya tidak teratur dalam periode < 1
bulan)
g2 = selama 1 bulan atau lebih dalam setahun, tanah
secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam
g3 = selama 2 – 5 bulan dalam setahun, tanah secara
teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam
g4 = selama 6 bulan atau lebih dalam setahun, tanah
secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam
8
Batuan – batuan (b) b0 = tidak ada atau sedikit (0 – 5 % volume tanah)
Kerikil
b1 = sedang (15 – 50 % volume tanah)
b2 = banyak (50 – 90 % volume tanah)
b3 = sangat banyak (> 90 % volume tanah)
Batuan kecil
b0 = tidak ada atau sedikit (0 – 5 % volume tanah)
b1 = sedang (15 – 50 % volume tanah)
b2 = banyak (50 – 90 % volume tanah)
b3 = sangat banyak (> 90 % volume tanah)
Batuan lepas
b0 = tidak ada (< 0.001 % luas permukaan tertutup)
b1 = sedikit (2 – 3 % luas permukaan tertutup)
b2 = sedang (3 – 15 % luas permukaan tertutup)
b3 = banyak (15 – 90 % luas permukaan tertutup)
b4 = sangat banyak (> 90 % luas permukaan tertutup)
Batuan tersingkap b0 = tidak ada (< 2 % luas permukaan tertutup)
b1 = sedikit (2 – 10 % luas permukaan tertutup)
(rock)
b2 = sedang (10 – 50 % luas permukaan tertutup)
b3 = banyak (50 – 90 % luas permukaan tertutup)
b4 = sangat banyak (> 90 % luas permukaan tertutup)
Keterangan :
o Kerikil : bahan kasar bentuk bulat diameter > 2 – 7,5 mm atau berbentuk gepeng
dengan sumbu panjangnya sampai 15 cm pada lapisan 20cm dari permukaan
o Batuan kecil : bahan kasar atau batuan diameter 7,5 – 25 mm jika bulat atau jika
gepeng sumbu panjangnya 15 – 40 cm
o Batuan lepas : batuan yang tersebar di atas permukaan tanah, diameter > 25 cm
jika bulat atau dengan sumbu panjang > 40cm jika gepeng
150
Lampiran 5. Nilai Faktor C dari berbagai tanaman dan pengelolaan tanaman
Macam Penggunaan
No
1
Tanah terbuka tanpa tanaman
2
Sawah
3
Tegalan tidak dispesifikan
4
Ubi kayu
5
Jagung
6
Kedelai
7
Kentang
8
Kacang Tanah
9
Padi
10
Tebu
11
Pisang
12
Akar wangi (sereh wangi)
13
Rumput bede (tahun pertama)
14
Rumput bede (tahun kedua)
15
Kopi dengan penutup tanah buruk
16
Talas
17
Kebun campuran
- Kerapatan tinggi
- Kerapatan sedang
- Kerapatan rendah
18
Perladangan
19
Hutan alam
- Seresah banyak
- Seresah sedikit
20
Nilai
Faktor C
1,000
0,010
0,700
0,800
0,700
0,399
0,400
0,200
0,561
0,200
0,600
0,400
0,287
0,002
0,200
0,850
0,100
0,200
0,500
0,400
0,001
0,005
Hutan Produksi
- Tebang habis
- Tebang Pilih
21
Semak belukar/ padang rumput
22
Ubi kayu + kedelai
23
Ubi kayu + kacang tanah
0,500
0,200
0,300
0,181
0,195
151
Lampiran 5. Lanjutan
No
Macam Penggunaan
24
Padi – Sorgun
25
Padi – kedelai
26
Kacang tanah + gude
27
Kacang tanah + Kacang tunggak
28
Kacang tanah + mulsa jerami 4
ton/ha
Padi + mulsa jerami 4 ton/ ha
29
30
31
32
33
34
35
Kacang tanah + mulsa jagung 4
ton/ ha
Kacang tanah + mulsa clotaria 3
ton/ ha
Kacang tanah + mulsa kacang
tunggak
Kacang tanah + mulsa jerami 2
ton/ ha
Padi + mulsa crotalaria 3 ton/ ha
37
Pola tanam tumpang gilir + mulsa
jerami
Pola tanam berurutan + mulsa sisa
tanaman
Alang-alang murni subur
38
Karet *
39
Kelapa Sawit**
36
Nilai
Faktor C
0,345
0,417
0,495
0,571
0,049
0,096
0,128
0,136
0,259
0,377
0,387
0,079
0,357
0,001
0,200
0,500
Sumber: Data Pusat Penelitian Tanah (1973 – 1981) tidak dipublikasikan
*) Morgan, 1987 dalam Rahim, 2000
*) Setya Nugraha, 1997
**) Hammer (1981 dalam Sinukaban 1989)
152
Lampiran 6. Nilai faktor P
No
1
Tindakan Konservasi Tanah
Teras Bangku1)
Konstruksi Baik
Konstruksi Sedang
Konstruksi Kurang Baik
Teras Tradisional
2
3
Strip tanaman rumput bahia
Pengelolaan
tanah
dan
penanaman menurut garis kontur
Kemiringan 0-8 %
Kemiringan 9-8 %
Kemiringan lebih dari 20 %
Tanpa tindakan konservasi
4
Sumber : Arsyad, 2010
Nilai P
0,04
0,15
0,35
0,40
0,40
0,50
0,75
0,90
1,00
153
Lampiran 7. Nilai Faktor Kedalaman Sub Order Tanah
Harkat
Nilai
kemerosotan sifat
Faktor
No
Sub Order
fisika dan kimia Kedalaman
Tanah
fisika kimia
1 Aqualf
sedang rendah
0.9
2 Udalf
sedang rendah
0.9
3 Ustalf
sedang rendah
0.9
4 Aquent
sedang rendah
0.9
5 arent
rendah rendah
1
6 fluvent
rendah rendah
1
7 orthent
rendah rendah
1
8 psamment
rendah rendah
1
9 andept
rendah rendah
1
10 vitrand
rendah rendah
1
11 udand
rendah rendah
1
12 aquept
rendah sedang
0.95
13 tropept
rendah rendah
1
14 udepts
tinggi rendah
1
15 alboll
tinggi sedang
0.75
16 aquoll
sedang rendah
0.9
17 rendoll
sedang rendah
0.9
18 udoll
rendah rendah
1
19 ustoll
rendah rendah
1
20 aquox
rendah tinggi
0.9
21 humox
rendah rendah
1
22 orthox
rendah tinggi
0.9
23 ustox
rendah tinggi
0.9
24 aquod
rendah tinggi
0.9
25 ferrod
rendah sedang
0.95
26 humod
rendah rendah
1
27 orthod
rendah sedang
0.95
28 aquult
sedang tinggi
0.8
29 humult
rendah rendah
1
30 udult
sedang tinggi
0.8
31 ustult
sedang tinggi
0.8
32 udert
rendah rendah
1
33 ustert
rendah rendah
1
Sumber : Wood dan Dent (1983), diacu dalam Hardjowigeno (2007).
154
Lampiran 8. Kedalaman tanah minimum untuk berbagai jenis tanaman
No
Jenis Tanaman
Kedalaman Minimum (cm)
1 padi sawah
25
2 padi gogo
20
3 jagung
25
4 sorghum
20
5 kedelai
20
6 kacang hijau
15
7 kacang tanah
15
8 ubi jalar
30
9 kentang
30
10 hui
25
11 tanah terbuka
30
12 pisang
50
13 jeruk
50
14 mangga
75
15 kelapa sawit
50
16 kelapa
50
17 karet
50
18 kakao
50
19 kopi
50
20 cengkeh
50
21 the
50
22 kapas
45
23 tebu
40
24 rumput ternak
15
25 jati
75
26 mahoni
75
27 agathis
75
28 altingia
75
29 albizia
75
30 leucaina
75
31 acasia
50
32 eucalyptus
50
33 gelam
50
34 pinus
50
Sumber : Wood dan Dent (1983), diacu dalam Hardjowigeno (2007).
155
Lampiran 9. Data curah hujan selama 12 tahun di sub DAS Krueng Sieumpo
Tahun
Bulan
2001
2002
2003
2004
JAN
213.2
244.6
166.7
56.3
FEB
56.1
37.4
75.9
70.2
MAR
77.2
64.9
283.6
115.0
APR
117.7
467.7
112.1
277.3
MEI
118.4
75.0
211.8
244.0
JUNI
258.4
166.7
69.0
54.0
JULI
94.2
35.0
126.9
140.4
AGU
123.1
16.0
150.9
29.1
SEP
267.9
110.8
195.2
271.2
OKT
302.5
181.0
138.0
144.6
NOP
425.8
142.9
91.8
92.2
DES
391.2
109.9
218.4
230.9
Jumlah 2445.7 1651.9 1840.4 1725.2
Sumber : BMKG Malikussaleh (2001-2012)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
142.1
17.4
198.0
41.5
90.6
44.2
227.2
83.0
80.6
227.1
433.7
547.2
2132.6
248.6
58.6
101.0
153.2
160.6
79.5
362.3
84.0
115.4
96.1
64.8
270.0
1794.2
194.4
112.6
45.2
52.0
145.4
69.4
278.7
124.0
156.6
179.0
175.1
374.0
1906.4
91.0
9.6
186.4
52.3
19.6
10.8
157.0
127.0
84.9
93.5
545.4
198.7
1576.2
287.0
49.0
96.3
145.4
286.6
135.2
43.6
272.0
97.8
148.3
328.0
148.1
2037.3
134.5
54.4
147.1
127.1
107.7
147.9
69.4
97.8
224.7
202.1
305.6
322.1
1940.3
135.6
87.4
113.4
74.4
241.3
66.3
87.2
127.7
69.0
100.5
237.7
229.3
1569.9
110.3
129.5
253.5
84.0
62.0
63.7
56.0
177.0
52.2
63.7
53.2
91.0
1196.0
156
Lampiran 10. Hasil analisis sifat fisik tanah
No
Satuan
Lahan
Pasir
Halus
(%)
Total
Pasir
(%)
Debu
(%)
Liat
(%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
24
1
17
20
23
18
3
6
2
4
9
15
18
21
7
5
16
22a
22b
22c
19
14
9
8
11
10
12
13
7.046
6.04
7.902
3.236
7.13
6.376
4.57
6.376
4.026
6.04
6.376
7.046
3.236
10.32
4.57
7.902
10.004
6.3
6.34
6.08
6.82
5.08
5.86
6.06
6.56
6.74
6.76
6.72
35.23
30.2
39.51
16.18
35.66
31.88
22.85
31.88
20.13
30.2
31.88
35.23
16.18
51.6
22.85
39.51
50.02
31.5
31.7
30.4
34.1
25.4
29.3
30.3
32.8
33.7
33.8
33.6
32.58
43.53
34.12
69.11
54.89
43.6
50.38
43.6
51.44
43.53
43.6
32.58
69.11
38.78
50.38
34.12
40.61
30.1
31.4
38.4
40.1
37.8
39.9
38.5
28.8
36.1
35.6
40.9
32.19
26.27
26.37
14.71
9.45
24.52
26.77
24.52
28.43
26.27
24.52
32.19
14.71
9.62
26.77
26.37
9.37
38.4
36.9
31.2
25.8
36.8
30.8
31.2
38.4
30.2
30.6
25.5
Panjang
Bahan
Kode
Kode
Kemiringan
Lereng
Organik Struktur Permeabilitas
Lereng (%)
(m)
(%)
Tanah
Tanah
3.65
2.02
1.85
1.94
0.95
2.11
2.06
1.13
2.55
2.22
1.78
1.86
2.99
2.76
1.5
1.76
1.65
3.4
3.23
2.01
3.57
2.88
2.13
1.99
2.02
2.99
3.01
1.87
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
3
3
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
50
8
15
40
60
45
3
3
15
8
5
25
9
15
35
15
15
25
35
35
15
8
8
10
5
10
15
15
23.5
25
21.2
24.7
30
28
25
28
40
28
30
35
25
24
21
43
35
42
25
30
28
30
25
22
15
40
35
38
157
Lampiran 11. Penilaian kelas kemampuan lahan di Sub DAS Krueng Sieumpo
Faktor
Penghambat/Pembatas
Kemiringan Lereng (%)
Kode Permeabilitas
Tanah (Cm/Jam)
Kedalaman Tanah
(Cm)
Tekstur
Kelas Tekstur
Banjir
Batuan
Tingkat Erosi
Batuan Tersingkap
Drainase
SL 1
SL 2
SL 3
SL 4
SL 5
SL 7
SL 8
SL 9
SL10
SL 11
SL12
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
10
8
6
5
15
20
10
15
10
5
15
2.71
9.18
5.32
5.58
3.14
1.04
5.21
2.19
5.07
4.67
4.89
125
85
80
115
105
90
110
125
110
95
115
liat
liat
liat
halus
(T1)
halus
(T1)
halus (T1)
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
baik
tidak ada
tidak ada
ringan
tidak
ada
tidak
ada
ringan
baik
tidak
ada
baik
tidak ada
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
tidak
ada
halus (T1)
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
ringan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
sedang
ringan
sedang
ringan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
baik
baik
tidak ada
baik
tidak
ada
baik
tidak ada
Landuse
kebun,
tegalan
tegalan,
kebun
campuran
sawah
tadah
hujan
kelapa,
pemukiman
kebun,
tegalan
Kelas Kemampuan
III l
III l
II p
II p
III l, e, b
liat
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
liat
halus (T1)
baik
kebun,
pemukiman,
tegalan,
tegalan
tegalan,
kebun
(kelapa
kebun,
campuran sawit dan
sawah
sejenisnya)
IV l
III l,e
III l,p
lempung lempung lempung
berliat
berliat
berliat
agak
agak
agak
halus
halus
halus
(T2)
(T2)
(T2)
tidak
tidak
tidak
ada
ada
ada
tidak
tidak
tidak
ada
ada
ada
sedang
ringan
sedang
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
hutan
tegalan
hutan
III l,e
II p
III l,e
158
Lampiran 11. Lanjutan
Faktor
Penghambat/Pembatas
SL 13
SL 14
SL 15
SL 16
SL 17
SL 18
SL 19
SL 20
SL 21
SL 22
SL 23
SL 24
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Kemiringan Lereng (%)
Kode Permeabilitas Tanah
(Cm/Jam)
Kedalaman Tanah (Cm)
25
15
25
25
15
15
15
45
30
35
60
50
3.64
2.12
4.13
14.82
2.73
2.14
6.05
0.82
1.27
7.83
4.13
7.15
90
90
105
155
liat
liat
95
lempung
berliat
175
liat
90
liat
berpasir
90
liat
90
liat
berpasir
95
Tekstur
liat
lempung
Kelas Tekstur
halus
(T1)
120
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
halus
(T1)
halus (T1)
halus
(T1)
halus
(T1)
agak
halus (T2)
halus
(T1)
sedang
(T3)
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
sedang
sedang
sedang
sedang
tidak ada
tidak ada
baik
baik
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
tegalan
(kelapa
sawit,
kakao,
pinang)
IV l, e
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
baik
Banjir
Batuan
Tingkat Erosi
Batuan Tersingkap
Drainase
tidak
ada
tidak
ada
sedang
tidak
ada
baik
tidak ada
tidak ada
sedang
tidak ada
baik
sedang
(T3)
halus
(T1)
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
120
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
tidak
ada
tidak
ada
sedang
sedang
ringan
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
lempung
Landuse
kelapa
sawit
tegalan,
kebun
campuran
kelapa
sawit
kelapa
sawit
tegalan,
sawah
tadah
hujan
Kelas Kemampuan
IV l e
III l
IV l,e
IV l, e
III p,l
tegalan,
hutan dan
kebun
sejenisnya
campuran
II l,p
III l
kebun,
tegalan
VI l,e
tidak ada
tidak ada
sedang
sedang
baik
tidak
ada
baik
hutan dan
sejenisnya
kebun,
tegalan
hutan
VI l,e
VIIl
VIIl
tidak ada
159
Lampiran 12. Optimalisasi lahan usahatani pada kelas kemampuan lahan III
MIN DA1 + DB2
Subject to
X1 + X2 + X3
Lampiran 1. Peta Wilayah S
Sub DASKruengSieumpo
146
Lampiran 2. Peta Kelas Ler
ereng Sub DASKruengSieumpo
147
Lampiran 3. Peta Jenis Tana
anah Sub DASKruengSieumpo
148
Lampiran 4 Intensitas faktor-faktor penghambat untuk klasifikasi kemampuan lahan
(Arsyad, 2010)
No
1
Jenis Faktor
Penghambat
Tekstur tanah (t)
2
Permeabilitas (p)
3
Kedalaman
efektif (k)
4
Lereng (l)
5
Drainase (d)
Intensitas Faktor Penghambat
t1 = halus (liat berpasir, liat berdebu dan liat)
t2 = agak halus (lempung liat berdebu, lempung berliat,
lempung liat berpasir)
t3 = sedang (lempung, debu, lempung berdebu)
t4 = agak kasar (lempung berpasir, lempung berpasir
halus dan lempung berpasir sangat halus)
t5 = kasar (pasir berlempung dan pasir)
p1= lambat (< 0,5 cm/jam)
p2= agak lambat (0,5 – 2,0 cm/jam)
p3= sedang (2,0 – 6,25 cm/jam)
p4= agak cepat (6,25 – 12,5 cm/jam)
p5= cepat (> 12,5 cm/jam)
k0= dalam (> 90 cm)
k1= sedang (50 – 90 cm)
k2= dangkal (25 – 50 cm)
k3= sangat dangkal (< 25 cm)
l0 = datar (0 – 3 %)
l1 = landai/berombak (3 – 8 %)
l2 = bergelombang (8 – 15 %)
l3 = miring/berbukit (15 – 30 %)
l4 = agak curam (30 – 45 %)
l5 = curam (45 – 65 %)
l6 = sangat curam ( >65%)
d0= berlebihan, air lebih segera keluar dari tanah dan
sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga
tanaman akan mengalami kekurangan air
d1= baik, tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh
profil tanah dari atas sampai ke bawah (150cm) berwarna
terang yang seagam dan tidak terdapat bercak kuning,
coklat atau kelabu
d2= agak baik, tanah mempunyai peredaran udara baik di
daerah perakaran, tidak terdapat bercak kuning, coklat
atau kelabu pada lapisan atas dan bagian bawah (sampai
kedalaman 60cm)
d3= agak buruk, lapisan atas tanah mempunyai peredaran
udara baik, tidak terdapat bercak. Bercak terdapat pada
sekitar 40 cm dari permukaan tanah.
D4= buruk, bagian bawah lapisan atas terdapat warna atau
bercak kelabu, coklata atau kuning
d5= sangat buruk, seluruh lapisan sampai permukaan
tanah berwarna kelabu atau terdapat bercak warna
kebiruan atau terdapat air yang menggenang di permukaan
tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman
149
Lampiran 4. Lanjutan
No
6
Jenis Faktor
Penghambat
Erosi (e)
Intensitas Faktor Penghambat
e0 = tidak ada erosi
e1 = ringan (< 25 % lapisan atas hilang)
e2 = sedang (25 – 75 % lapisan atas hilang)
e3 = berat (> 75 % lapisan atas hilang)
e4 = sangat berat (> 25 % lapisan bawah hilang)
7
Bahaya
g0 = tidak pernah (selama 1 tahun tidak pernah
banjir/genangan (g) tertutup banjir untuk waktu > 24 jam)
g1 = kadang-kadang (banjir yang menutupi tanah >
24 jam, terjadinya tidak teratur dalam periode < 1
bulan)
g2 = selama 1 bulan atau lebih dalam setahun, tanah
secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam
g3 = selama 2 – 5 bulan dalam setahun, tanah secara
teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam
g4 = selama 6 bulan atau lebih dalam setahun, tanah
secara teratur tertutup banjir untuk waktu > 24 jam
8
Batuan – batuan (b) b0 = tidak ada atau sedikit (0 – 5 % volume tanah)
Kerikil
b1 = sedang (15 – 50 % volume tanah)
b2 = banyak (50 – 90 % volume tanah)
b3 = sangat banyak (> 90 % volume tanah)
Batuan kecil
b0 = tidak ada atau sedikit (0 – 5 % volume tanah)
b1 = sedang (15 – 50 % volume tanah)
b2 = banyak (50 – 90 % volume tanah)
b3 = sangat banyak (> 90 % volume tanah)
Batuan lepas
b0 = tidak ada (< 0.001 % luas permukaan tertutup)
b1 = sedikit (2 – 3 % luas permukaan tertutup)
b2 = sedang (3 – 15 % luas permukaan tertutup)
b3 = banyak (15 – 90 % luas permukaan tertutup)
b4 = sangat banyak (> 90 % luas permukaan tertutup)
Batuan tersingkap b0 = tidak ada (< 2 % luas permukaan tertutup)
b1 = sedikit (2 – 10 % luas permukaan tertutup)
(rock)
b2 = sedang (10 – 50 % luas permukaan tertutup)
b3 = banyak (50 – 90 % luas permukaan tertutup)
b4 = sangat banyak (> 90 % luas permukaan tertutup)
Keterangan :
o Kerikil : bahan kasar bentuk bulat diameter > 2 – 7,5 mm atau berbentuk gepeng
dengan sumbu panjangnya sampai 15 cm pada lapisan 20cm dari permukaan
o Batuan kecil : bahan kasar atau batuan diameter 7,5 – 25 mm jika bulat atau jika
gepeng sumbu panjangnya 15 – 40 cm
o Batuan lepas : batuan yang tersebar di atas permukaan tanah, diameter > 25 cm
jika bulat atau dengan sumbu panjang > 40cm jika gepeng
150
Lampiran 5. Nilai Faktor C dari berbagai tanaman dan pengelolaan tanaman
Macam Penggunaan
No
1
Tanah terbuka tanpa tanaman
2
Sawah
3
Tegalan tidak dispesifikan
4
Ubi kayu
5
Jagung
6
Kedelai
7
Kentang
8
Kacang Tanah
9
Padi
10
Tebu
11
Pisang
12
Akar wangi (sereh wangi)
13
Rumput bede (tahun pertama)
14
Rumput bede (tahun kedua)
15
Kopi dengan penutup tanah buruk
16
Talas
17
Kebun campuran
- Kerapatan tinggi
- Kerapatan sedang
- Kerapatan rendah
18
Perladangan
19
Hutan alam
- Seresah banyak
- Seresah sedikit
20
Nilai
Faktor C
1,000
0,010
0,700
0,800
0,700
0,399
0,400
0,200
0,561
0,200
0,600
0,400
0,287
0,002
0,200
0,850
0,100
0,200
0,500
0,400
0,001
0,005
Hutan Produksi
- Tebang habis
- Tebang Pilih
21
Semak belukar/ padang rumput
22
Ubi kayu + kedelai
23
Ubi kayu + kacang tanah
0,500
0,200
0,300
0,181
0,195
151
Lampiran 5. Lanjutan
No
Macam Penggunaan
24
Padi – Sorgun
25
Padi – kedelai
26
Kacang tanah + gude
27
Kacang tanah + Kacang tunggak
28
Kacang tanah + mulsa jerami 4
ton/ha
Padi + mulsa jerami 4 ton/ ha
29
30
31
32
33
34
35
Kacang tanah + mulsa jagung 4
ton/ ha
Kacang tanah + mulsa clotaria 3
ton/ ha
Kacang tanah + mulsa kacang
tunggak
Kacang tanah + mulsa jerami 2
ton/ ha
Padi + mulsa crotalaria 3 ton/ ha
37
Pola tanam tumpang gilir + mulsa
jerami
Pola tanam berurutan + mulsa sisa
tanaman
Alang-alang murni subur
38
Karet *
39
Kelapa Sawit**
36
Nilai
Faktor C
0,345
0,417
0,495
0,571
0,049
0,096
0,128
0,136
0,259
0,377
0,387
0,079
0,357
0,001
0,200
0,500
Sumber: Data Pusat Penelitian Tanah (1973 – 1981) tidak dipublikasikan
*) Morgan, 1987 dalam Rahim, 2000
*) Setya Nugraha, 1997
**) Hammer (1981 dalam Sinukaban 1989)
152
Lampiran 6. Nilai faktor P
No
1
Tindakan Konservasi Tanah
Teras Bangku1)
Konstruksi Baik
Konstruksi Sedang
Konstruksi Kurang Baik
Teras Tradisional
2
3
Strip tanaman rumput bahia
Pengelolaan
tanah
dan
penanaman menurut garis kontur
Kemiringan 0-8 %
Kemiringan 9-8 %
Kemiringan lebih dari 20 %
Tanpa tindakan konservasi
4
Sumber : Arsyad, 2010
Nilai P
0,04
0,15
0,35
0,40
0,40
0,50
0,75
0,90
1,00
153
Lampiran 7. Nilai Faktor Kedalaman Sub Order Tanah
Harkat
Nilai
kemerosotan sifat
Faktor
No
Sub Order
fisika dan kimia Kedalaman
Tanah
fisika kimia
1 Aqualf
sedang rendah
0.9
2 Udalf
sedang rendah
0.9
3 Ustalf
sedang rendah
0.9
4 Aquent
sedang rendah
0.9
5 arent
rendah rendah
1
6 fluvent
rendah rendah
1
7 orthent
rendah rendah
1
8 psamment
rendah rendah
1
9 andept
rendah rendah
1
10 vitrand
rendah rendah
1
11 udand
rendah rendah
1
12 aquept
rendah sedang
0.95
13 tropept
rendah rendah
1
14 udepts
tinggi rendah
1
15 alboll
tinggi sedang
0.75
16 aquoll
sedang rendah
0.9
17 rendoll
sedang rendah
0.9
18 udoll
rendah rendah
1
19 ustoll
rendah rendah
1
20 aquox
rendah tinggi
0.9
21 humox
rendah rendah
1
22 orthox
rendah tinggi
0.9
23 ustox
rendah tinggi
0.9
24 aquod
rendah tinggi
0.9
25 ferrod
rendah sedang
0.95
26 humod
rendah rendah
1
27 orthod
rendah sedang
0.95
28 aquult
sedang tinggi
0.8
29 humult
rendah rendah
1
30 udult
sedang tinggi
0.8
31 ustult
sedang tinggi
0.8
32 udert
rendah rendah
1
33 ustert
rendah rendah
1
Sumber : Wood dan Dent (1983), diacu dalam Hardjowigeno (2007).
154
Lampiran 8. Kedalaman tanah minimum untuk berbagai jenis tanaman
No
Jenis Tanaman
Kedalaman Minimum (cm)
1 padi sawah
25
2 padi gogo
20
3 jagung
25
4 sorghum
20
5 kedelai
20
6 kacang hijau
15
7 kacang tanah
15
8 ubi jalar
30
9 kentang
30
10 hui
25
11 tanah terbuka
30
12 pisang
50
13 jeruk
50
14 mangga
75
15 kelapa sawit
50
16 kelapa
50
17 karet
50
18 kakao
50
19 kopi
50
20 cengkeh
50
21 the
50
22 kapas
45
23 tebu
40
24 rumput ternak
15
25 jati
75
26 mahoni
75
27 agathis
75
28 altingia
75
29 albizia
75
30 leucaina
75
31 acasia
50
32 eucalyptus
50
33 gelam
50
34 pinus
50
Sumber : Wood dan Dent (1983), diacu dalam Hardjowigeno (2007).
155
Lampiran 9. Data curah hujan selama 12 tahun di sub DAS Krueng Sieumpo
Tahun
Bulan
2001
2002
2003
2004
JAN
213.2
244.6
166.7
56.3
FEB
56.1
37.4
75.9
70.2
MAR
77.2
64.9
283.6
115.0
APR
117.7
467.7
112.1
277.3
MEI
118.4
75.0
211.8
244.0
JUNI
258.4
166.7
69.0
54.0
JULI
94.2
35.0
126.9
140.4
AGU
123.1
16.0
150.9
29.1
SEP
267.9
110.8
195.2
271.2
OKT
302.5
181.0
138.0
144.6
NOP
425.8
142.9
91.8
92.2
DES
391.2
109.9
218.4
230.9
Jumlah 2445.7 1651.9 1840.4 1725.2
Sumber : BMKG Malikussaleh (2001-2012)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
142.1
17.4
198.0
41.5
90.6
44.2
227.2
83.0
80.6
227.1
433.7
547.2
2132.6
248.6
58.6
101.0
153.2
160.6
79.5
362.3
84.0
115.4
96.1
64.8
270.0
1794.2
194.4
112.6
45.2
52.0
145.4
69.4
278.7
124.0
156.6
179.0
175.1
374.0
1906.4
91.0
9.6
186.4
52.3
19.6
10.8
157.0
127.0
84.9
93.5
545.4
198.7
1576.2
287.0
49.0
96.3
145.4
286.6
135.2
43.6
272.0
97.8
148.3
328.0
148.1
2037.3
134.5
54.4
147.1
127.1
107.7
147.9
69.4
97.8
224.7
202.1
305.6
322.1
1940.3
135.6
87.4
113.4
74.4
241.3
66.3
87.2
127.7
69.0
100.5
237.7
229.3
1569.9
110.3
129.5
253.5
84.0
62.0
63.7
56.0
177.0
52.2
63.7
53.2
91.0
1196.0
156
Lampiran 10. Hasil analisis sifat fisik tanah
No
Satuan
Lahan
Pasir
Halus
(%)
Total
Pasir
(%)
Debu
(%)
Liat
(%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
24
1
17
20
23
18
3
6
2
4
9
15
18
21
7
5
16
22a
22b
22c
19
14
9
8
11
10
12
13
7.046
6.04
7.902
3.236
7.13
6.376
4.57
6.376
4.026
6.04
6.376
7.046
3.236
10.32
4.57
7.902
10.004
6.3
6.34
6.08
6.82
5.08
5.86
6.06
6.56
6.74
6.76
6.72
35.23
30.2
39.51
16.18
35.66
31.88
22.85
31.88
20.13
30.2
31.88
35.23
16.18
51.6
22.85
39.51
50.02
31.5
31.7
30.4
34.1
25.4
29.3
30.3
32.8
33.7
33.8
33.6
32.58
43.53
34.12
69.11
54.89
43.6
50.38
43.6
51.44
43.53
43.6
32.58
69.11
38.78
50.38
34.12
40.61
30.1
31.4
38.4
40.1
37.8
39.9
38.5
28.8
36.1
35.6
40.9
32.19
26.27
26.37
14.71
9.45
24.52
26.77
24.52
28.43
26.27
24.52
32.19
14.71
9.62
26.77
26.37
9.37
38.4
36.9
31.2
25.8
36.8
30.8
31.2
38.4
30.2
30.6
25.5
Panjang
Bahan
Kode
Kode
Kemiringan
Lereng
Organik Struktur Permeabilitas
Lereng (%)
(m)
(%)
Tanah
Tanah
3.65
2.02
1.85
1.94
0.95
2.11
2.06
1.13
2.55
2.22
1.78
1.86
2.99
2.76
1.5
1.76
1.65
3.4
3.23
2.01
3.57
2.88
2.13
1.99
2.02
2.99
3.01
1.87
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
2
3
3
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
50
8
15
40
60
45
3
3
15
8
5
25
9
15
35
15
15
25
35
35
15
8
8
10
5
10
15
15
23.5
25
21.2
24.7
30
28
25
28
40
28
30
35
25
24
21
43
35
42
25
30
28
30
25
22
15
40
35
38
157
Lampiran 11. Penilaian kelas kemampuan lahan di Sub DAS Krueng Sieumpo
Faktor
Penghambat/Pembatas
Kemiringan Lereng (%)
Kode Permeabilitas
Tanah (Cm/Jam)
Kedalaman Tanah
(Cm)
Tekstur
Kelas Tekstur
Banjir
Batuan
Tingkat Erosi
Batuan Tersingkap
Drainase
SL 1
SL 2
SL 3
SL 4
SL 5
SL 7
SL 8
SL 9
SL10
SL 11
SL12
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
10
8
6
5
15
20
10
15
10
5
15
2.71
9.18
5.32
5.58
3.14
1.04
5.21
2.19
5.07
4.67
4.89
125
85
80
115
105
90
110
125
110
95
115
liat
liat
liat
halus
(T1)
halus
(T1)
halus (T1)
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
baik
tidak ada
tidak ada
ringan
tidak
ada
tidak
ada
ringan
baik
tidak
ada
baik
tidak ada
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
tidak
ada
halus (T1)
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
ringan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
sedang
ringan
sedang
ringan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
baik
baik
tidak ada
baik
tidak
ada
baik
tidak ada
Landuse
kebun,
tegalan
tegalan,
kebun
campuran
sawah
tadah
hujan
kelapa,
pemukiman
kebun,
tegalan
Kelas Kemampuan
III l
III l
II p
II p
III l, e, b
liat
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
liat
halus (T1)
baik
kebun,
pemukiman,
tegalan,
tegalan
tegalan,
kebun
(kelapa
kebun,
campuran sawit dan
sawah
sejenisnya)
IV l
III l,e
III l,p
lempung lempung lempung
berliat
berliat
berliat
agak
agak
agak
halus
halus
halus
(T2)
(T2)
(T2)
tidak
tidak
tidak
ada
ada
ada
tidak
tidak
tidak
ada
ada
ada
sedang
ringan
sedang
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
hutan
tegalan
hutan
III l,e
II p
III l,e
158
Lampiran 11. Lanjutan
Faktor
Penghambat/Pembatas
SL 13
SL 14
SL 15
SL 16
SL 17
SL 18
SL 19
SL 20
SL 21
SL 22
SL 23
SL 24
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Kemiringan Lereng (%)
Kode Permeabilitas Tanah
(Cm/Jam)
Kedalaman Tanah (Cm)
25
15
25
25
15
15
15
45
30
35
60
50
3.64
2.12
4.13
14.82
2.73
2.14
6.05
0.82
1.27
7.83
4.13
7.15
90
90
105
155
liat
liat
95
lempung
berliat
175
liat
90
liat
berpasir
90
liat
90
liat
berpasir
95
Tekstur
liat
lempung
Kelas Tekstur
halus
(T1)
120
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
halus
(T1)
halus (T1)
halus
(T1)
halus
(T1)
agak
halus (T2)
halus
(T1)
sedang
(T3)
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
sedang
sedang
sedang
sedang
tidak ada
tidak ada
baik
baik
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
tegalan
(kelapa
sawit,
kakao,
pinang)
IV l, e
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
baik
Banjir
Batuan
Tingkat Erosi
Batuan Tersingkap
Drainase
tidak
ada
tidak
ada
sedang
tidak
ada
baik
tidak ada
tidak ada
sedang
tidak ada
baik
sedang
(T3)
halus
(T1)
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
120
lempung
berliat
agak
halus
(T2)
tidak
ada
tidak
ada
sedang
sedang
ringan
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
tidak
ada
baik
lempung
Landuse
kelapa
sawit
tegalan,
kebun
campuran
kelapa
sawit
kelapa
sawit
tegalan,
sawah
tadah
hujan
Kelas Kemampuan
IV l e
III l
IV l,e
IV l, e
III p,l
tegalan,
hutan dan
kebun
sejenisnya
campuran
II l,p
III l
kebun,
tegalan
VI l,e
tidak ada
tidak ada
sedang
sedang
baik
tidak
ada
baik
hutan dan
sejenisnya
kebun,
tegalan
hutan
VI l,e
VIIl
VIIl
tidak ada
159
Lampiran 12. Optimalisasi lahan usahatani pada kelas kemampuan lahan III
MIN DA1 + DB2
Subject to
X1 + X2 + X3