Uji Invitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak n-Heksana Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]
UJI INVITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK
n-HEKSANA DAUN PUGUN TANOH
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
SKRIPSI
OLEH:
ASTRI NOVIA
NIM 101501092
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
UJI INVITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK
n-HEKSANA DAUN PUGUN TANOH
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
ASTRI NOVIA
NIM 101501092
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
UJI INVITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK
n-HEKSANA DAUN PUGUN TANOH
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
OLEH:
ASTRI NOVIA
NIM 101501092
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal: 25Januari 2016
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Panitia Penguji,
Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.
NIP197812052010121004
Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001
Pembimbing II,
Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.
NIP 197812052010121004
Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.
NIP195107231982032001
Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt.
NIP 195112231980032002
Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt.
NIP 195109081985031002
Medan, April 2016
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Pejabat Dekan,
Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul Uji Invitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak n-Heksana Daun Pugun
Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku
Pejabat Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan program
sarjana. Penulis juga megucapkan terima kasih kepada Bapak Popi Patilaya, S.Si.,
M.Sc., Apt., dan Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt., yang telah meluangkan
waktu dan tenaga dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan
tanggung jawab, memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk Ibu Dr.
Masfria, M.S., Apt., Ibu Dra. Herawati Ginting, M.Si., Apt., dan Bapak Drs.
Suryadi Achmad, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik,
saran, dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan Bapak Drs.
Rasmadin Muchtar, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak
dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah banyak membimbing
penulis selama masa perkuliahan hingga selesai.
iv
Universitas Sumatera Utara
Penulis juga mempersembahkan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada keluarga tercinta, Ayahanda M. Agus Satria, S.E,, Ibunda Rita Larasti,
Adik tersayang Asita Rahmadhayanti dan Alif Aulia yang telah memberikan doa
yang tulus serta pengorbanan baik materi maupun non-materi. Penulis tak lupa
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Stambuk 2010 yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu selama penulisan skripsi
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum
sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Medan, April 2016
Penulis,
Astri Novia
NIM 101501092
v
Universitas Sumatera Utara
Uji Invitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak
n-Heksana Daun Pugun Tanoh
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
ABSTRAK
Penemuan dan pengembangan antelmintik baru yang bersumber dari
bahan alam masih diperlukan dalam pengobatan kecacingan. Pugun tanoh
mengandung senyawa tanin, glikosida dan steroid/triterpenoid yang memiliki
aktivitas antelmintik terhadap cacing Pheretima posthuma. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkarakteristik simplisia daun pugun tanoh, ekstrak n-heksan
daun pugun tanoh serta mengkaji aktivitas antelmintik ekstrak n-heksan daun
pugun tanoh terhadap cacing Pheretima posthuma.
Serbuk simplisia daun pugun tanoh diekstraksi menggunakan n-heksan
dengan metode perkolasi. Karakterisasi dan Skrining fitokimia dilakukan terhadap
serbuk simplisia dan ekstrak n-heksan daun pugun tanoh. Uji aktivitas antelmintik
menggunakan cacing Pheretima posthuma sebanyak 21 ekor yang dikelompokkan
kedalam 7 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan larutan NaCl
0,9%, Kelompok II sebagai kontrol pelarut yang diberi larutan 1% tween 80
dalam 20 ml larutan NaCl 0,9%, kelompok III sebagai kontrol positif diberi
larutan albendazole, kelompok IV, V, VI, VII masing-masing diberi ekstrak nheksan daun pugun tanoh dengan konsentrasi 5, 10, 20 dan 30 mg/ml yang
disuspensikan dengan larutan 1% tween 80. Uji aktivitas antelmintik ditentukan
berdasarkan waktu paralisis dan waktu kematian.
Hasil karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak n-heksan daun pugun
tanoh memenuhi persyaratan umum. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia
mengandung tanin, glikosida, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid dan
ekstrak n-heksan daun pugun tanoh mengandung steroid. Hasil uji aktivitas
antelmintik menunjukkan bahwa cacing P. posthuma mengalami paralisis dan
kematian yang berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrak.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan daun
pugun tanoh memiliki aktivitas antelmintik terhadap P. posthuma.
Kata kunci: antelmintik,n-heksana, pugun tanoh, kecacingan
vi
Universitas Sumatera Utara
Invitro Study of the Anthelmintic Activity of the
Leaf n-Hexane Extract of Pugun Tanoh
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]
ABSTRACT
The discovery and development of new anthelmintic from natural
materials are still needed in the treatment of worm infection. Pugun tanoh contains
tannins, glicosides and steroids/triterpenoids which have anthelmintic activity
against worm Pheretima posthuma. This study purpose to characterize simplicia
pugun tanoh leaves, n-hexane extract of leaves pugun tanoh as well as reviewing
the anthelmintic activity of n-hexane extract of leaves pugun tanoh against worms
Pheretima posthuma.
Pugun tanoh simplicia was extracted using n-hexane using percolation.
Characterization and screening of phytochemical was done to the simplicia and nhexane extract of leaves pugun tanoh. Anthelmintic activity test using worms
Pheretima posthuma that were grouped into 7 groups. Group I as a negative
control group was given 0,9% NaCl solution. Group II as a control group given a
solvent solution of 1% tween 80 in 20 ml of 0,9% NaCl solution. Group III as a
positive control group treated with a solution albendazole. Group IV, V, VI, VII
respectively n-hexane extract of leaves pugun tanoh at a concentration of 5, 10, 20
and 30 mg/ml suspended in a solution of tween 80 1%. Test anthelmintic activity
is determined based on the time period of paralyzed and death.
Characterization result of simplicia powder contains tannins, glycosides,
flavonoids, saponin and steroids/triterpenoids and n-hexane extract of leaves
pugun tanoh contain steroids. Anthelmintic activity test results showed that the
worms P. posthuma paralysis and death are directly proportional.
The conclusion of this study shows that n-hexane extract of pugun tanoh
leaves has anthelmintic activity against P. posthuma.
Keywords:Anthelmintic, n-hexane, pugun tanoh, worms
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
vi
ABSTRACT ...............................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar belakang ..............................................................................
1
1.2 Perumusan masalah ......................................................................
2
1.3 Hipotesis ......................................................................................
3
1.4 Tujuan penelitian .........................................................................
3
1.5 Manfaat penelitian .......................................................................
3
1.6 Kerangka pikir penelitian .............................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
5
2.1 Epidemiologi Kecacingan .............................................................
5
2.2 Penyebab Kecacingan ...................................................................
5
2.2.1 Infeksi Nematoda ................................................................
7
2.2.1.1 Askariasis ...............................................................
7
2.2.1.2 Infeksi cacing tambang ..........................................
8
2.2.1.3 Trikuriasis ..............................................................
8
viii
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.4 Strongiloidiasis .......................................................
9
2.2.1.5 Filariasis .................................................................
9
2.2.2 Infeksi Trematoda ...............................................................
10
2.2.2.1 Schistosomiasis ......................................................
10
2.2.2.2 Fasciolopsiasis .......................................................
11
2.2.3 Infeksi Cestoda ...................................................................
11
2.2.3.1 Ekinokokkosis ........................................................
11
2.2.3.2 Taeniasis .................................................................
12
2.2.3.3 Sistiserkosis ............................................................
12
2.2.3.4 Difilobotriasis .........................................................
12
2.3 Pengobatan Kecacingan ................................................................
13
2.3.1 Golongan piperazin .............................................................
13
2.3.2 Golongan benzimidazol ......................................................
14
2.3.2.1 Tiabendazol ............................................................
13
2.3.2.2 Mebendazol ............................................................
14
2.3.2.3 Albendazol .............................................................
14
2.3.3 Golongan agonis reseptor nikotinik .....................................
15
2.3.3.1 Pirantel pamoat .......................................................
15
2.3.3.2 Morantel .................................................................
15
2.3.4 Golongan spiroindal ............................................................
15
2.3.5 Golongan lakton makrosiklik ..............................................
16
2.3.5.1 Avermektin .............................................................
16
2.3.5.2 Ivermektin ..............................................................
16
2.3.6 Golongan emodepsid ..........................................................
16
2.4 Tumbuhan Sebagai Sumber Antelmintik ......................................
16
ix
Universitas Sumatera Utara
2.5 Uraian Tumbuhan .........................................................................
17
2.5.1 Morfologi tumbuhan ...........................................................
17
2.5.2 Sistematika tumbuhan .........................................................
18
2.5.3 Sinonim ...............................................................................
18
2.5.4 Nama asing ..........................................................................
18
2.5.5 Nama daerah .......................................................................
18
2.5.6 Kandungan kimia tumbuhan ...............................................
19
2.5.7 Khasiat tumbuhan ...............................................................
19
2.6 Simplisia .......................................................................................
19
2.7 Ekstraksi ........................................................................................
20
2.7.1 Metode ekstraksi .................................................................
20
2.7.1.1 Metode dingin ........................................................
20
a. Maserasi ..............................................................
20
b. Perkolasi .............................................................
20
2.7.1.2 Metode panas .........................................................
21
a. Refluks ...............................................................
21
b. Sokletasi .............................................................
21
c. Digesti ................................................................
21
d. Infundasi ............................................................
21
e. Dekoksi ...............................................................
21
2.8 Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak .............................................
22
2.8.1 Organoleptik .......................................................................
22
2.8.2 Mikroskopik ........................................................................
22
2.8.3 Rendemen ...........................................................................
22
2.8.4 Kadar air ..............................................................................
22
x
Universitas Sumatera Utara
2.8.5 Kadar abu ............................................................................
22
2.8.6 Kadar sari ............................................................................
23
2.9 Metode Uji Aktivitas Antelmintik ................................................
23
2.9.1 Metode uji invitro .................................................................
23
2.9.2 Metode uji invivo ..................................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
25
3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................
25
3.1.1 Alat ......................................................................................
25
3.1.2 Bahan .. ................................................................................
25
3.2 Pembuatan Pereaksi ......................................................................
26
3.2.1 Pereaksi Mayer ....................................................................
26
3.2.2 Pereaksi Dragendorf ............................................................
26
3.2.3 Pereaksi Bouchardat ............................................................
26
3.2.4 Pereaksi Molish ...................................................................
27
3.2.5 Pereaksi asam klorida 2 N....................................................
27
3.2.6 Pereaksi asam sulfat 2 N .....................................................
27
3.2.7 Pereaksi natrium hidroksida 2 N ..........................................
27
3.2.8 Pereaksi timbal asetat 0,4 M ...............................................
27
3.2.9 Pereaksi besi klorida 1% .....................................................
27
3.2.10 Pereaksi Liebermann-Burchard ........................................
27
3.3 Penyiapan Bahan Tumbuhan ........................................................
28
3.3.1 Pengambilan bahan tumbuhan ............................................
28
3.3.2 Pengolahan bahan tumbuhan ..............................................
28
3.3.3 Identifikasi tumbuhan .........................................................
28
3.4 Penyiapan Hewan Percobaan ........................................................
29
xi
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Pengambilan hewan percobaan ...........................................
29
3.4.2 Identifikasi hewan percobaan .............................................
29
3.5 Pembuatan Ekstran n-heksan Daun Pugun Tanoh ........................
29
3.6 Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak ....................................
30
3.6.1 Pemeriksaan alkaloid ..........................................................
30
3.6.2 Pemeriksaan flavonoid .........................................................
30
3.6.3 Penetapan tanin ...................................................................
31
3.6.4 Penetapan glikosida ............................................................
31
3.6.5 Penetapan saponin ...............................................................
31
3.6.6 Penetapan steroid/triterpenoid ............................................
32
3.7 Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak .............................................
32
3.7.1 Pemeriksaan organoleptik ...................................................
32
3.7.2 Pemeriksaan mikroskopik ...................................................
32
3.7.3 Penetapan kadar air .............................................................
32
3.7.4 Penetapan kadar sari larut dalam air ....................................
33
3.7.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol...............................
33
3.7.6 Penetapan kadar abu total ....................................................
34
3.7.7 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam ......................
34
3.8 Pemisahan ENHDPT dengan Kromatografi Lapis Tipis ..............
34
3.9 Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak n-Heksan Daun Pugun Tanoh
35
3.9.1 Penyiapan sampel uji ...........................................................
35
3.9.2 Uji aktivitas antelmintik ......................................................
35
3.10 Analisis Statistik .........................................................................
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................
37
4.1 Identifikasi Tumbuhan ..................................................................
37
xii
Universitas Sumatera Utara
4.2 Identifikasi Hewan ........................................................................
37
4.3 Skrining Fitokimia ........................................................................
38
4.4 Karateristik Simplisia ....................................................................
38
4.5 Karakteristik Ekstrak ....................................................................
40
4.6 Profil Kromatografi Lapis Tipis ENHDPT ...................................
41
4.7 Uji Aktivitas Antelmintik ENHDPT ..............................................
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................
44
5.1 Kesimpulan ...................................................................................
44
5.2 Saran .............................................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
45
LAMPIRAN ................................................................................................
49
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Perlakuan uji antelmintik ekstrak daun pugun tanoh ..........................
35
4.1 Kandungan metabolit sekunder simplisia dan ekstrak .......................
38
4.2 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia ..........................................
39
4.3 Hasil pemeriksaan karakteristik ekstrak .............................................
40
4.4 Aktivitas antelmintik ekstrak n-heksana daun pugun tanoh ................
42
xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1
Kerangka pikir penelitian ...............................................................
4
4.1
Profil Kromatografi Lapis Tipis ENHDPT ....................................
41
xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Surat hasil identifikasi tumbuhan .................................................
49
2
Surat hasil identifikasi hewan percobaan .....................................
50
3
Surat sertifikat bahan baku obat ...................................................
51
4
Perhitungan karakterisasi simplisia dan ekstrak ...........................
52
5
Tumbuhan pugun tanoh ................................................................
55
6
Mikroskopik simplisia daun pugun tanoh .....................................
57
7
Hewan percobaan ..........................................................................
58
8
Uji aktivitas antelmintik ................................................................
59
9
Waktu paralisis cacing ...................................................................
61
10 Waktu kematian cacing .................................................................
62
11 Profil kromatografi lapis tipis ENHDPT .......................................
63
12 Analisis statistika ...........................................................................
64
xvi
Universitas Sumatera Utara
n-HEKSANA DAUN PUGUN TANOH
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
SKRIPSI
OLEH:
ASTRI NOVIA
NIM 101501092
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
UJI INVITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK
n-HEKSANA DAUN PUGUN TANOH
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
ASTRI NOVIA
NIM 101501092
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
UJI INVITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK
n-HEKSANA DAUN PUGUN TANOH
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
OLEH:
ASTRI NOVIA
NIM 101501092
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal: 25Januari 2016
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Panitia Penguji,
Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.
NIP197812052010121004
Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001
Pembimbing II,
Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.
NIP 197812052010121004
Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.
NIP195107231982032001
Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt.
NIP 195112231980032002
Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt.
NIP 195109081985031002
Medan, April 2016
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Pejabat Dekan,
Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul Uji Invitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak n-Heksana Daun Pugun
Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku
Pejabat Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan program
sarjana. Penulis juga megucapkan terima kasih kepada Bapak Popi Patilaya, S.Si.,
M.Sc., Apt., dan Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt., yang telah meluangkan
waktu dan tenaga dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan
tanggung jawab, memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk Ibu Dr.
Masfria, M.S., Apt., Ibu Dra. Herawati Ginting, M.Si., Apt., dan Bapak Drs.
Suryadi Achmad, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik,
saran, dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan Bapak Drs.
Rasmadin Muchtar, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak
dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah banyak membimbing
penulis selama masa perkuliahan hingga selesai.
iv
Universitas Sumatera Utara
Penulis juga mempersembahkan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada keluarga tercinta, Ayahanda M. Agus Satria, S.E,, Ibunda Rita Larasti,
Adik tersayang Asita Rahmadhayanti dan Alif Aulia yang telah memberikan doa
yang tulus serta pengorbanan baik materi maupun non-materi. Penulis tak lupa
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Stambuk 2010 yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu selama penulisan skripsi
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum
sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Medan, April 2016
Penulis,
Astri Novia
NIM 101501092
v
Universitas Sumatera Utara
Uji Invitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak
n-Heksana Daun Pugun Tanoh
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr]
ABSTRAK
Penemuan dan pengembangan antelmintik baru yang bersumber dari
bahan alam masih diperlukan dalam pengobatan kecacingan. Pugun tanoh
mengandung senyawa tanin, glikosida dan steroid/triterpenoid yang memiliki
aktivitas antelmintik terhadap cacing Pheretima posthuma. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkarakteristik simplisia daun pugun tanoh, ekstrak n-heksan
daun pugun tanoh serta mengkaji aktivitas antelmintik ekstrak n-heksan daun
pugun tanoh terhadap cacing Pheretima posthuma.
Serbuk simplisia daun pugun tanoh diekstraksi menggunakan n-heksan
dengan metode perkolasi. Karakterisasi dan Skrining fitokimia dilakukan terhadap
serbuk simplisia dan ekstrak n-heksan daun pugun tanoh. Uji aktivitas antelmintik
menggunakan cacing Pheretima posthuma sebanyak 21 ekor yang dikelompokkan
kedalam 7 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan larutan NaCl
0,9%, Kelompok II sebagai kontrol pelarut yang diberi larutan 1% tween 80
dalam 20 ml larutan NaCl 0,9%, kelompok III sebagai kontrol positif diberi
larutan albendazole, kelompok IV, V, VI, VII masing-masing diberi ekstrak nheksan daun pugun tanoh dengan konsentrasi 5, 10, 20 dan 30 mg/ml yang
disuspensikan dengan larutan 1% tween 80. Uji aktivitas antelmintik ditentukan
berdasarkan waktu paralisis dan waktu kematian.
Hasil karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak n-heksan daun pugun
tanoh memenuhi persyaratan umum. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia
mengandung tanin, glikosida, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid dan
ekstrak n-heksan daun pugun tanoh mengandung steroid. Hasil uji aktivitas
antelmintik menunjukkan bahwa cacing P. posthuma mengalami paralisis dan
kematian yang berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrak.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan daun
pugun tanoh memiliki aktivitas antelmintik terhadap P. posthuma.
Kata kunci: antelmintik,n-heksana, pugun tanoh, kecacingan
vi
Universitas Sumatera Utara
Invitro Study of the Anthelmintic Activity of the
Leaf n-Hexane Extract of Pugun Tanoh
[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]
ABSTRACT
The discovery and development of new anthelmintic from natural
materials are still needed in the treatment of worm infection. Pugun tanoh contains
tannins, glicosides and steroids/triterpenoids which have anthelmintic activity
against worm Pheretima posthuma. This study purpose to characterize simplicia
pugun tanoh leaves, n-hexane extract of leaves pugun tanoh as well as reviewing
the anthelmintic activity of n-hexane extract of leaves pugun tanoh against worms
Pheretima posthuma.
Pugun tanoh simplicia was extracted using n-hexane using percolation.
Characterization and screening of phytochemical was done to the simplicia and nhexane extract of leaves pugun tanoh. Anthelmintic activity test using worms
Pheretima posthuma that were grouped into 7 groups. Group I as a negative
control group was given 0,9% NaCl solution. Group II as a control group given a
solvent solution of 1% tween 80 in 20 ml of 0,9% NaCl solution. Group III as a
positive control group treated with a solution albendazole. Group IV, V, VI, VII
respectively n-hexane extract of leaves pugun tanoh at a concentration of 5, 10, 20
and 30 mg/ml suspended in a solution of tween 80 1%. Test anthelmintic activity
is determined based on the time period of paralyzed and death.
Characterization result of simplicia powder contains tannins, glycosides,
flavonoids, saponin and steroids/triterpenoids and n-hexane extract of leaves
pugun tanoh contain steroids. Anthelmintic activity test results showed that the
worms P. posthuma paralysis and death are directly proportional.
The conclusion of this study shows that n-hexane extract of pugun tanoh
leaves has anthelmintic activity against P. posthuma.
Keywords:Anthelmintic, n-hexane, pugun tanoh, worms
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
vi
ABSTRACT ...............................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar belakang ..............................................................................
1
1.2 Perumusan masalah ......................................................................
2
1.3 Hipotesis ......................................................................................
3
1.4 Tujuan penelitian .........................................................................
3
1.5 Manfaat penelitian .......................................................................
3
1.6 Kerangka pikir penelitian .............................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
5
2.1 Epidemiologi Kecacingan .............................................................
5
2.2 Penyebab Kecacingan ...................................................................
5
2.2.1 Infeksi Nematoda ................................................................
7
2.2.1.1 Askariasis ...............................................................
7
2.2.1.2 Infeksi cacing tambang ..........................................
8
2.2.1.3 Trikuriasis ..............................................................
8
viii
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.4 Strongiloidiasis .......................................................
9
2.2.1.5 Filariasis .................................................................
9
2.2.2 Infeksi Trematoda ...............................................................
10
2.2.2.1 Schistosomiasis ......................................................
10
2.2.2.2 Fasciolopsiasis .......................................................
11
2.2.3 Infeksi Cestoda ...................................................................
11
2.2.3.1 Ekinokokkosis ........................................................
11
2.2.3.2 Taeniasis .................................................................
12
2.2.3.3 Sistiserkosis ............................................................
12
2.2.3.4 Difilobotriasis .........................................................
12
2.3 Pengobatan Kecacingan ................................................................
13
2.3.1 Golongan piperazin .............................................................
13
2.3.2 Golongan benzimidazol ......................................................
14
2.3.2.1 Tiabendazol ............................................................
13
2.3.2.2 Mebendazol ............................................................
14
2.3.2.3 Albendazol .............................................................
14
2.3.3 Golongan agonis reseptor nikotinik .....................................
15
2.3.3.1 Pirantel pamoat .......................................................
15
2.3.3.2 Morantel .................................................................
15
2.3.4 Golongan spiroindal ............................................................
15
2.3.5 Golongan lakton makrosiklik ..............................................
16
2.3.5.1 Avermektin .............................................................
16
2.3.5.2 Ivermektin ..............................................................
16
2.3.6 Golongan emodepsid ..........................................................
16
2.4 Tumbuhan Sebagai Sumber Antelmintik ......................................
16
ix
Universitas Sumatera Utara
2.5 Uraian Tumbuhan .........................................................................
17
2.5.1 Morfologi tumbuhan ...........................................................
17
2.5.2 Sistematika tumbuhan .........................................................
18
2.5.3 Sinonim ...............................................................................
18
2.5.4 Nama asing ..........................................................................
18
2.5.5 Nama daerah .......................................................................
18
2.5.6 Kandungan kimia tumbuhan ...............................................
19
2.5.7 Khasiat tumbuhan ...............................................................
19
2.6 Simplisia .......................................................................................
19
2.7 Ekstraksi ........................................................................................
20
2.7.1 Metode ekstraksi .................................................................
20
2.7.1.1 Metode dingin ........................................................
20
a. Maserasi ..............................................................
20
b. Perkolasi .............................................................
20
2.7.1.2 Metode panas .........................................................
21
a. Refluks ...............................................................
21
b. Sokletasi .............................................................
21
c. Digesti ................................................................
21
d. Infundasi ............................................................
21
e. Dekoksi ...............................................................
21
2.8 Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak .............................................
22
2.8.1 Organoleptik .......................................................................
22
2.8.2 Mikroskopik ........................................................................
22
2.8.3 Rendemen ...........................................................................
22
2.8.4 Kadar air ..............................................................................
22
x
Universitas Sumatera Utara
2.8.5 Kadar abu ............................................................................
22
2.8.6 Kadar sari ............................................................................
23
2.9 Metode Uji Aktivitas Antelmintik ................................................
23
2.9.1 Metode uji invitro .................................................................
23
2.9.2 Metode uji invivo ..................................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
25
3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................
25
3.1.1 Alat ......................................................................................
25
3.1.2 Bahan .. ................................................................................
25
3.2 Pembuatan Pereaksi ......................................................................
26
3.2.1 Pereaksi Mayer ....................................................................
26
3.2.2 Pereaksi Dragendorf ............................................................
26
3.2.3 Pereaksi Bouchardat ............................................................
26
3.2.4 Pereaksi Molish ...................................................................
27
3.2.5 Pereaksi asam klorida 2 N....................................................
27
3.2.6 Pereaksi asam sulfat 2 N .....................................................
27
3.2.7 Pereaksi natrium hidroksida 2 N ..........................................
27
3.2.8 Pereaksi timbal asetat 0,4 M ...............................................
27
3.2.9 Pereaksi besi klorida 1% .....................................................
27
3.2.10 Pereaksi Liebermann-Burchard ........................................
27
3.3 Penyiapan Bahan Tumbuhan ........................................................
28
3.3.1 Pengambilan bahan tumbuhan ............................................
28
3.3.2 Pengolahan bahan tumbuhan ..............................................
28
3.3.3 Identifikasi tumbuhan .........................................................
28
3.4 Penyiapan Hewan Percobaan ........................................................
29
xi
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Pengambilan hewan percobaan ...........................................
29
3.4.2 Identifikasi hewan percobaan .............................................
29
3.5 Pembuatan Ekstran n-heksan Daun Pugun Tanoh ........................
29
3.6 Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak ....................................
30
3.6.1 Pemeriksaan alkaloid ..........................................................
30
3.6.2 Pemeriksaan flavonoid .........................................................
30
3.6.3 Penetapan tanin ...................................................................
31
3.6.4 Penetapan glikosida ............................................................
31
3.6.5 Penetapan saponin ...............................................................
31
3.6.6 Penetapan steroid/triterpenoid ............................................
32
3.7 Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak .............................................
32
3.7.1 Pemeriksaan organoleptik ...................................................
32
3.7.2 Pemeriksaan mikroskopik ...................................................
32
3.7.3 Penetapan kadar air .............................................................
32
3.7.4 Penetapan kadar sari larut dalam air ....................................
33
3.7.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol...............................
33
3.7.6 Penetapan kadar abu total ....................................................
34
3.7.7 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam ......................
34
3.8 Pemisahan ENHDPT dengan Kromatografi Lapis Tipis ..............
34
3.9 Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak n-Heksan Daun Pugun Tanoh
35
3.9.1 Penyiapan sampel uji ...........................................................
35
3.9.2 Uji aktivitas antelmintik ......................................................
35
3.10 Analisis Statistik .........................................................................
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................
37
4.1 Identifikasi Tumbuhan ..................................................................
37
xii
Universitas Sumatera Utara
4.2 Identifikasi Hewan ........................................................................
37
4.3 Skrining Fitokimia ........................................................................
38
4.4 Karateristik Simplisia ....................................................................
38
4.5 Karakteristik Ekstrak ....................................................................
40
4.6 Profil Kromatografi Lapis Tipis ENHDPT ...................................
41
4.7 Uji Aktivitas Antelmintik ENHDPT ..............................................
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................
44
5.1 Kesimpulan ...................................................................................
44
5.2 Saran .............................................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
45
LAMPIRAN ................................................................................................
49
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Perlakuan uji antelmintik ekstrak daun pugun tanoh ..........................
35
4.1 Kandungan metabolit sekunder simplisia dan ekstrak .......................
38
4.2 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia ..........................................
39
4.3 Hasil pemeriksaan karakteristik ekstrak .............................................
40
4.4 Aktivitas antelmintik ekstrak n-heksana daun pugun tanoh ................
42
xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1
Kerangka pikir penelitian ...............................................................
4
4.1
Profil Kromatografi Lapis Tipis ENHDPT ....................................
41
xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Surat hasil identifikasi tumbuhan .................................................
49
2
Surat hasil identifikasi hewan percobaan .....................................
50
3
Surat sertifikat bahan baku obat ...................................................
51
4
Perhitungan karakterisasi simplisia dan ekstrak ...........................
52
5
Tumbuhan pugun tanoh ................................................................
55
6
Mikroskopik simplisia daun pugun tanoh .....................................
57
7
Hewan percobaan ..........................................................................
58
8
Uji aktivitas antelmintik ................................................................
59
9
Waktu paralisis cacing ...................................................................
61
10 Waktu kematian cacing .................................................................
62
11 Profil kromatografi lapis tipis ENHDPT .......................................
63
12 Analisis statistika ...........................................................................
64
xvi
Universitas Sumatera Utara