Maikan Howl, Perancangan Busana Siap Pakai bagi Wanita Dewasa Muda dengan Tema Etnik Modern yang Terinspirasi dari Mitos Serigala Innu, Indian.

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

“Maikan Howl” adalah judul dari koleksi busana Tugas Akhir yang terinspirasi dari tren 2014 Demotic dengan sub tema Totem serta mitos serigala melolong yang berkembang di antara orang Indian terutama suku Innu. “Maikan” merupakan Bahasa Indian yang berarti “serigala” sedangkan “howl” berasal dari Bahasa Inggris yang berarti “melolong”. Sehingga “Maikan Howl” dapat diartikan sebagai “serigala yang melolong”.

Mitos yang diangkat sebagai inspirasi desain koleksi busana Tugas Akhir ini bercerita mengenai rasa rindu dan kesedihan terhadap kekasih yang tidak dapat ditemui untuk selama-lamanya. Inspirasi desain direalisasikan melalui penggunaan material bulu sintetis sebagai wujud inspirasi dari bulu serigala, material beludru dan suede yang memiliki tekstur mirip dengan bulu serta siluet busana yang terinspirasi dari busana tradisional Indian. Gaya busana yang diangkat adalah sophisticated dan kesan yang ingin ditampilkan pada saat busana digunakan adalah modern ethnic. Teknik reka bahan yang digunakan dalam perwujudan inspirasi desain adalah teknik bordir dan grafir stilasi motif tradisional Indian.

Tahapan pengerjaan koleksi busana Tugas Akhir ini dimulai dari pembuatan pola tiap jenis busana, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan bahan sesuai pola yang telah dibuat, setelah itu aplikasikan teknik reka bahan sesuai konsep, jahit potongan busana sesuai desain yang telah dibuat, dan tahapan terakhir adalah melakukan finishing pada busana.

Koleksi busana Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberi inovasi dan variasi bagi busana ready-to-wear Indonesia terutama dalam pengguaan material busana. Melalui desain yang tepat dan sesuai dengan latar belakang budaya Indonesia, busana dapat bernilai lebih dan dapat digunakan oleh masyarakat.


(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

“Maikan Howl” is the title of a Final Project collection which is inspired from 2014 trend forecasting Demotic with Totem as the sub theme and a myth of howling wolf. The myth came from Innu tribe, a tribe of Native American or Indian people. “Maikan” is an Indian word means “wolf” and “howl” is an English word means to make a long and loud cry of a dog or wolf. So “Maikan Howl” means “howling wolf”.

The myth which is inspired the Final Project collection is about sadness and yearning feeling of losing the beloved one. The realization of the Final Project inspiration is combining a synthetic fur material with velvet and suede, also using the silhouette of traditional Indian clothing. The style for the collection is sophisticated and the nuance is modern ethnic. The suitable manipulating fabric for the collection is an embroidery and grafir technique of a distillation of traditional Indian pattern.

The production steps of the Final Project collection is starting from the making of the clothes pattern, then cut the clothes’ material based on the pattern, after that apply the manipulating fabric technique according to the concept, sew on every part of the clothes according to the design, lastly do the finishing touches to the collection.

This Final Project collection is desiderated to be an innovation and variation to the Indonesian ready-to-wear clothing, especially a clothing that combining an uncommon material with an appropriate design of Indonesian culture. The clothing with a proper use and design will have a bigger value and fit to the citizen around Indonesia.


(3)

iii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi... v

Daftar Gambar... viii

Daftar Lampiran... x

Bab I. Pendahuluan... 1

I.1. Latar Belakang... 1

I.2. Identifikasi Masalah... 2

I.3. Batasan Perancangan... 2

I.4. Tujuan Perancangan... 2

I.5. Metode Perancangan... 3

I.6. Sistematika Penulisan... 4

Bab II. Landasan Teori... 5

II. 1. Teori Fashion... 5

II.1.1. Fashion di Indonesia... 6

II.1.2. Teori Busana Ready-to-Wear... 7

II.1.3. Trend Forecasting 2014... 9

II.2. Teori Desain... 10

II.2.1. Unsur Desain... 10

II.2.2. Prinsip Desain... 15

II.3. Teori Tekstil... 16

II.4. Teori Pola... 17


(4)

iv

Universitas Kristen Maranatha

III. 1. Pengertian Gaya Busana Sophisticated... 21

III.2. Serigala dan Mitosnya dalam Budaya Suku Indian... 21

III.3. Suku Innu... 22

III.4. Teknik Reka Bahan Bordir... 23

III.5. Teknik Reka Bahan Grafir... 24

Bab IV. Konsep Perancangan... 26

IV. 1. Perancangan Umum... 26

IV.1.1. Image Board... 26

IV. 1.2. Konsep... 27

IV.1.3. Koleksi Busana... 28

IV. 2. Perancangan Khusus... 29

IV.2.1. Desain I... 29

IV.2.2. Desain II... 30

IV.2.3. Desain III... 31

IV.2.4. Desain IV... 32

IV. 3. Perancangan Detail... 32

IV.3.1. Teknik Bordir... 33

IV.3.2. Teknik Grafir... 33

IV.3.3. Sepatu... 34

IV.3.4. Material... 34

Bab V. Penutup... 35

V.1. Kesimpulan... 35


(5)

v

Universitas Kristen Maranatha Biodata Penulis...37

Lampiran... 38


(6)

vi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Metode Perancangan... 3

Gambar 2.1. Busana Ready-To-Wear... 8

Gambar 2.2. Buku Tradition Revolution... 9

Gambar 2.3. Garis Lengkung dan Lurus... 10

Gambar 2.4. Siluet Busana A, Y, I, L... 11

Gambar 2.5. Garis Lipit... 11

Gambar 2.6. Bentuk Geometris dan Organis... 12

Gambar 2.7. Penerapan Ukuran pada Rok... 12

Gambar 2.8. Color Wheel... 13

Gambar 2.9. Kombinasi Warna... 14

Gambar 2.10. Sifat Warna... 14

Gambar 2.11. Contoh Tekstur... 15

Gambar 2.12. Pola Dasar Badan... 17

Gambar 2.13. Pola Dasar Rok... 18

Gambar 2.14. Pola Dasar Lengan... 20

Gambar 3.1. Busana Sophisticated... 21

Gambar 3.2. Serigala... 22

Gambar 3.3. Breechclout, leggings, mocasin... 23

Gambar 3.4. Reka Bahan Bordir... 24

Gambar 3.5. Reka Bahan Grafir...25

Gambar 4.1. Image Board... 26

Gambar 4.2. Sketsa Desain... 28


(7)

vii

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.4. Sketsa II... 30

Gambar 4.5. Sketsa III... 31

Gambar 4.6. Sketsa IV... 32

Gambar 4.7. Proses Bordir... 33

Gambar 4.8. Teknik Grafir... 33

Gambar 4.9. Sepatu... 34

Gambar 4.10. Bulu Sintetis dan Suede... 34


(8)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Ukuran Model dan Pola Kecil... 37

Lampiran B: Material... 45

Lampiran C: Dokumentasi Busana... 46

Lampiran D: Gambar Teknik... 50

Lampiran E: Ilustrasi Fashion... 60

Lampiran F: Reka Bahan... 64

Lampiran G: Proses Pembuatan... 65

Lampiran H: Rincian Harga Material... 66


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Busana merupakan salah satu dari tiga kebutuhan primer manusia yaitu pangan, sandang, dan papan. Busana dianggap kebutuhan primer karena busana merupakan media pembungkus tubuh yang melindungi tubuh dari suhu udara dan kondisi lingkungan yang tidak stabil. Kini busana tak lagi dianggap sebatas pembungkus tubuh. Melalui busana manusia dapat menampilkan jati diri, karakter, bahkan status sosialnya. Selain itu busana juga dapat menunjang penampilan seseorang dengan tampil unik dan berbeda dari orang lain. Sehingga kini kebutuhan manusia akan busana meningkat pesat.

Peningkatan kebutuhan harus disesuaikan dengan peningkatan pemenuh kebutuhan. Melalui peningkatan kebutuhan manusia akan busana yang tidak hanya menjaga tubuh dari lingkungan sekitar tetapi juga dapat menunjang penampilan, diperlukan desainer yang mampu menyediakan busana dengan desain yang fungsional. Jenis busana yang dinilai dapat menjawab kebutuhan tersebut adalah busana ready-to-wear.

Busana ready-to-wear secara harafiah dapat diartikan sebagai busana siap pakai. Hal itu disebabkan karena busana ready-to-wear dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti bekerja ataupun bersantai. Kini di Indonesia sudah banyak bermunculan desainer-desainer yang menyediakan pakaian ready-to-wear karena sifatnya yang fungsional dan akan selalu diperlukan oleh masyarakat.

Koleksi busana Tugas Akhir yang berjudul “Maikan Howl” ini mengambil inspirasi dari Tren Busana 2014 Demotic dengan sub tema Totem dan mitos serigala yang melolong di malam terang bulan purnama. Mitos tersebut bercerita tentang rasa sedih dan rindu suatu roh yang tidak dapat bertemu dengan kekasihnya untuk selama-lamanya setelah dirinya berubah menjadi sosok serigala. Mitos diangkat sebagai inspirasi karena sosok serigala dianggap sebagai hewan yang pintar, berkuasa, bahkan mereka percaya bahwa serigala merupakan reinkarnasi dari roh saudara mereka.


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha Mitos tersebut menarik untuk diangkat sebagai inspirasi desain karena menimbulkan rasa sedih dan rindu bahkan pada sosok serigala yang terkenal dengan kesan galak dan misterius. Koleksi busana ini hadir sebagai inovasi bagi sejarah fashion di Indonesia terutama yang menggunakan material bulu sintetis.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijabarkan, ditemukan beberapa masalah yaitu:

1. Belum banyak desainer Indonesia yang mengangkat material bulu sebagai bahan untuk busana ready-to-wear.

2. Pengolahan desain dengan nuansa etnik Indian namun tetap memberi kesan yang modern pada busana.

3. Menentukan peletakan material bulu pada busana ready-to-wear yang sesuai agar tetap dapat digunakan di Indonesia yang beriklim tropis.

1.3. Batasan Perancangan

Batasan perancangan yang ditemukan untuk koleksi busana dengan konsep “Maikan Howl” antara lain:

1. Busana ready-to-wear yang terdiri dari 3 pieces di setiap desainnya, yaitu kombinasi antara blazer, kemeja atau blouse, dan rok atau dress.

2. Material yang digunakan adalah suede berwarna hitam, abu-abu, dan coklat serta material bulu sintetis yang sesuai dengan warna bulu serigala

3. Teknik reka bahan yang diangkat adalah teknik grafir dan bordir dengan motif yang distilasi dari motif tradisional Indian.

4. Kesan yang ingin ditampilkan adalah modern ethnic dan sophisticated.

1.4. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan koleksi busana dengan judul “Maikan Howl” antara lain: 1. Memenuhi kebutuhan wanita urban usia 20-30 tahun yang berjiwa muda,

memiliki karakter tegas dan berani, menyukai hal-hal etnik, dan memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha 2. Menampilkan kesan sophisticated pada pemakai tanpa kesan yang berlebihan,

untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang ingin tampil unik dan berbeda dari orang lain.

3. Memberi alternatif desain pada busana ready-to-wear di Indonesia dengan penggunaan material bulu sintetis dan teknik manipulating fabric berupa teknik gravir dan bordir yang tetap dapat digunakan untuk keperluan acara formal maupun non formal.

1.5. Metode Perancangan

Gambar 1.1. Bagan Metode Perancangan


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari sub bab yang ada pada setiap bab yang menjelaskan secara rinci mengenai inspirasi dalam pembuatan koleksi Tugas Akhir, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, bab ini berisi tentang landasan teori pendukung yang terdiri dari teori fashion, teori desain, teori tekstil, dan teori pola.

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN, bab ini berisi tentang penjabaran secara mendalam mengenai objek inspirasi dalam desain koleksi

busana Tugas Akhir “Maikan Howl” yaitu gaya sophisticated, serigala, dan mitosnya

yang berkembang di antara kaum Indian.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN, bab ini berisi tentang perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan detail. Perancangan umum terdiri dari image board, penjelasan mengenai keterkaitan desain dengan image board dan konsep, serta fashion illustration koleksi busana Tugas Akhir “Maikan Howl”. Sedangkan perancangan khusus terdiri dari tahap pengerjaan tiap koleksi desain serta perancangan detail yang berisi mengenai keunikan, reka bahan tekstil, dan tahap pengerjaannya.

BAB V PENUTUP, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari perancangan koleksi busana Tugas Akhir “Maikan Howl”.


(13)

35

Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

“Maikan Howl” merupakan judul koleksi busana Tugas Akhir yang terinspirasi dari tren 2014 Demotic dengan sub tema Totem serta mitos lolongan serigala pada saat bulan purnama. Mitos yang diangkat berasal dari salah satu suku Indian yaitu suku Innu. Mitos tersebut bercerita mengenai mengenai rasa rindu sebuah roh bernama Kuekuatsheu (dibaca kway-kwah-choo) terhadap kekasih yang tidak dapat dijumpainya lagi. Pada awalnya Kuekuatsheu tinggal bersama kekasihnya di dunia roh dan setiap malam mereka mengembara mengelilingi langit. Hal tersebut membuat sebuah roh, Trickster cemburu terhadap mereka. Pada suatu ketika Trickster berkata pada Kuekuatsheu bahwa kekasihnya menginginkan setangkai bunga liar yang tumbuh di bumi. Tanpa berpikir panjang Kuekuatsheu langsung turun ke bumi dalam wujud seekor serigala dan tidak mengetahui bahwa roh yang sudah turun ke bumi tidak akan dapat kembali ke dunia roh. Maka dari itu setiap kali Kuekuatsheu yang terperangkap dalam wujud serigala melihat bulan purnama dilangit, Kuekuatsheu akan melolong memanggil nama kekasih yang dirindukannya.

Koleksi busana Tugas Akhir ini merupakan koleksi busana ready-to-wear yang mengangkat style sophisticated dengan menggabungkan inspirasi desain yaitu serigala dan siluet busana tradisional Indian. Hasil akhir perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu memberi kesan modern ethnic pada pemakai melalui stilasi motif pakaian tradisional suku Indian yang dikemas dengan desain yang kekinian. Selain itu penggunaan material bulu sintetis yang merupakan perwujudan dari bulu serigala tidak hanya memberi inovasi pada desain busana ready-to-wear, tetapi peletakkan material bulu seperti pada bagian ujung lengan, ujung bawah kemeja, serta bagian yoke pada blazer disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia agar busana tetap dapat digunakan dalam cuaca dingin atau musim penghujan.


(14)

36

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Saran bagi pembaca adalah sebaiknya dapat menggali lebih dalam mengenai kebudayaan orang Indian khususnya suku Innu. Selain itu mitos yang dijadikan sumber inspirasi sebaiknya lebih diperdalam baik dari dampak sosial maupun dampak kebudayaannya. Gaya busana sophisticated dapat dipilih sebagai tema busana karena sifatnya yang ageless atau tidak lekang oleh waktu dan akan selalu dibutuhkkan oleh konsumen.

Dalam proses pembuatan koleksi busana Tugas Akhir ini ditemukan beberapa kendala, yaitu penyesuaian teknik reka bahan yang sesuai dengan konsep. Setelah melalui beberapa kali percobaan didapatilah bahwa teknik grafir dan bordir merupakan reka bahan yang sesuai dan tidak jauh berbeda dari tekstur bulu yang digunakan. Selain itu yang menjadi kendala lain adalah penempatan motif agar kesan akhir yang ditampilkan sesuai dengan konsep. Agar dapat menjahit material bulu dengan mudah diperlukan jarum jahit yang tebal dan jarak penjahitan yang jauh agar benang tidak gampang putus.


(15)

38

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, Melanie dan Ceri Isaac. 2012. Digital Textile Design. London-UK: Laurence King Publishing Ltd

Hallet, Clive dan Amanda Johnston. 2010. Fabric and Fashion. London-UK: Laurence King Publishing Ltd

Kurnia, Novi dan Mia Siti Aminah. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta: Dunia Kreasi

Muchtar. 2009. Indonesian Women’s Fashion: The Inspiration of New Styles. Jakarta: TREDA

Poespo, Goet. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius

_________. 2005. Panduan Membuat Ragam Hias Motif Bordir. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

_________. 2009. A To Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rohaeni, Heni dan Yadi Mulyadi. 2013. Menggambar Busana. Bandung: Yrama Widya Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Wardhani, Cut Kamaril dan Ratna Panggabean. 2005. Tekstil. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara


(16)

39

Universitas Kristen Maranatha

SITUS WEBSITE

Anonim. Tanpa tahun. Animal Fact Sheet: Wolf. Artikel online,

http://www.canadiangeographic.ca/kids/animal-facts/pdf/wolf.pdf (diakses: 3 Januari 2014 pkl 17:18 WIB)

Anonim. 2010. (Introduction) Laser Engrave. Artikel online,

http://www.gustodesign.wordpress.com/2010/11/19/introdustion-laser-engrave/ (diakses: 30 Mei 2014 pkl 07:31 WIB)

Autumn. Tanpa tahun. Why the Wolves Howl at the Moon. Artikel online,

http://www.sd84.k12.id.us/farmstid/Native%20American%20Web/myths.htm (diakses: 8 Januari 2014 pkl 22:58 WIB)

Reddish, Laura dan Orrin Lewis. 2013. Native American Facts for Kids – Innu Tribe. Artikel online, http://www.native-languages.org (diakses: 19 Maret 2014 pkl 20:52 WIB)

Sally. 2011. What is Sophistication. Artikel online,

http://www.alreadypretty.com/2011/01/what-is-sophistication.html (diakses: 5 Januari 2014 pkl 17:36 WIB)

Tiel, Vicky. 2012. The History of Paris Ready-to-wear. Artikel online, http://www.huffingtonpost.com/vicky-tiel/paris-ready-to-wear-as-we_b_1430915.html (diakses pada 5 Januari 2014 pkl 17:51 WIB)


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

2. Menampilkan kesan sophisticated pada pemakai tanpa kesan yang berlebihan, untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang ingin tampil unik dan berbeda dari orang lain.

3. Memberi alternatif desain pada busana ready-to-wear di Indonesia dengan penggunaan material bulu sintetis dan teknik manipulating fabric berupa teknik gravir dan bordir yang tetap dapat digunakan untuk keperluan acara formal maupun non formal.

1.5. Metode Perancangan

Gambar 1.1. Bagan Metode Perancangan Sumber Dokumentasi Pribadi


(2)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari sub bab yang ada pada setiap bab yang menjelaskan secara rinci mengenai inspirasi dalam pembuatan koleksi Tugas Akhir, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, bab ini berisi tentang landasan teori pendukung yang terdiri dari teori fashion, teori desain, teori tekstil, dan teori pola.

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN, bab ini berisi tentang penjabaran secara mendalam mengenai objek inspirasi dalam desain koleksi busana Tugas Akhir “Maikan Howl” yaitu gaya sophisticated, serigala, dan mitosnya yang berkembang di antara kaum Indian.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN, bab ini berisi tentang perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan detail. Perancangan umum terdiri dari image board, penjelasan mengenai keterkaitan desain dengan image board dan konsep, serta fashion illustration koleksi busana Tugas Akhir “Maikan Howl”. Sedangkan perancangan khusus terdiri dari tahap pengerjaan tiap koleksi desain serta perancangan detail yang berisi mengenai keunikan, reka bahan tekstil, dan tahap pengerjaannya.

BAB V PENUTUP, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari perancangan koleksi busana Tugas Akhir “Maikan Howl”.


(3)

35

Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

“Maikan Howl” merupakan judul koleksi busana Tugas Akhir yang terinspirasi dari tren 2014 Demotic dengan sub tema Totem serta mitos lolongan serigala pada saat bulan purnama. Mitos yang diangkat berasal dari salah satu suku Indian yaitu suku Innu. Mitos tersebut bercerita mengenai mengenai rasa rindu sebuah roh bernama Kuekuatsheu (dibaca kway-kwah-choo) terhadap kekasih yang tidak dapat dijumpainya lagi. Pada awalnya Kuekuatsheu tinggal bersama kekasihnya di dunia roh dan setiap malam mereka mengembara mengelilingi langit. Hal tersebut membuat sebuah roh, Trickster cemburu terhadap mereka. Pada suatu ketika Trickster berkata pada Kuekuatsheu bahwa kekasihnya menginginkan setangkai bunga liar yang tumbuh di bumi. Tanpa berpikir panjang Kuekuatsheu langsung turun ke bumi dalam wujud seekor serigala dan tidak mengetahui bahwa roh yang sudah turun ke bumi tidak akan dapat kembali ke dunia roh. Maka dari itu setiap kali Kuekuatsheu yang terperangkap dalam wujud serigala melihat bulan purnama dilangit, Kuekuatsheu akan melolong memanggil nama kekasih yang dirindukannya.

Koleksi busana Tugas Akhir ini merupakan koleksi busana ready-to-wear yang mengangkat style sophisticated dengan menggabungkan inspirasi desain yaitu serigala dan siluet busana tradisional Indian. Hasil akhir perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu memberi kesan modern ethnic pada pemakai melalui stilasi motif pakaian tradisional suku Indian yang dikemas dengan desain yang kekinian. Selain itu penggunaan material bulu sintetis yang merupakan perwujudan dari bulu serigala tidak hanya memberi inovasi pada desain busana ready-to-wear, tetapi peletakkan material bulu seperti pada bagian ujung lengan, ujung bawah kemeja, serta bagian yoke pada blazer disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia agar busana tetap dapat digunakan dalam cuaca dingin atau musim penghujan.


(4)

36

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Saran bagi pembaca adalah sebaiknya dapat menggali lebih dalam mengenai kebudayaan orang Indian khususnya suku Innu. Selain itu mitos yang dijadikan sumber inspirasi sebaiknya lebih diperdalam baik dari dampak sosial maupun dampak kebudayaannya. Gaya busana sophisticated dapat dipilih sebagai tema busana karena sifatnya yang ageless atau tidak lekang oleh waktu dan akan selalu dibutuhkkan oleh konsumen.

Dalam proses pembuatan koleksi busana Tugas Akhir ini ditemukan beberapa kendala, yaitu penyesuaian teknik reka bahan yang sesuai dengan konsep. Setelah melalui beberapa kali percobaan didapatilah bahwa teknik grafir dan bordir merupakan reka bahan yang sesuai dan tidak jauh berbeda dari tekstur bulu yang digunakan. Selain itu yang menjadi kendala lain adalah penempatan motif agar kesan akhir yang ditampilkan sesuai dengan konsep. Agar dapat menjahit material bulu dengan mudah diperlukan jarum jahit yang tebal dan jarak penjahitan yang jauh agar benang tidak gampang putus.


(5)

38

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, Melanie dan Ceri Isaac. 2012. Digital Textile Design. London-UK: Laurence King Publishing Ltd

Hallet, Clive dan Amanda Johnston. 2010. Fabric and Fashion. London-UK: Laurence King Publishing Ltd

Kurnia, Novi dan Mia Siti Aminah. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta: Dunia Kreasi

Muchtar. 2009. Indonesian Women’s Fashion: The Inspiration of New Styles. Jakarta: TREDA

Poespo, Goet. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius

_________. 2005. Panduan Membuat Ragam Hias Motif Bordir. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

_________. 2009. A To Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rohaeni, Heni dan Yadi Mulyadi. 2013. Menggambar Busana. Bandung: Yrama Widya Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Wardhani, Cut Kamaril dan Ratna Panggabean. 2005. Tekstil. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara


(6)

39

Universitas Kristen Maranatha

SITUS WEBSITE

Anonim. Tanpa tahun. Animal Fact Sheet: Wolf. Artikel online,

http://www.canadiangeographic.ca/kids/animal-facts/pdf/wolf.pdf (diakses: 3 Januari 2014 pkl 17:18 WIB)

Anonim. 2010. (Introduction) Laser Engrave. Artikel online,

http://www.gustodesign.wordpress.com/2010/11/19/introdustion-laser-engrave/ (diakses: 30 Mei 2014 pkl 07:31 WIB)

Autumn. Tanpa tahun. Why the Wolves Howl at the Moon. Artikel online,

http://www.sd84.k12.id.us/farmstid/Native%20American%20Web/myths.htm (diakses: 8 Januari 2014 pkl 22:58 WIB)

Reddish, Laura dan Orrin Lewis. 2013. Native American Facts for Kids – Innu Tribe. Artikel online, http://www.native-languages.org (diakses: 19 Maret 2014 pkl 20:52 WIB)

Sally. 2011. What is Sophistication. Artikel online,

http://www.alreadypretty.com/2011/01/what-is-sophistication.html (diakses: 5 Januari 2014 pkl 17:36 WIB)

Tiel, Vicky. 2012. The History of Paris Ready-to-wear. Artikel online, http://www.huffingtonpost.com/vicky-tiel/paris-ready-to-wear-as-we_b_1430915.html (diakses pada 5 Januari 2014 pkl 17:51 WIB)