Perancangan Busana Siap Pakai bagi Wanita Dewasa Muda dengan Tema Crystalline.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

“Crystalline” merupakan judul dari susunan Tugas Akhir yang dibuat dalam

bentuk koleksi busana yang terdiri dari empat set pakaian yang mengangkat objek kristal sebagai tema. Adapun rancangan-rancangan busana yang ada dalam koleksi ini dibuat dengan dasar trend forecasting 2015 yang berjudul “Re-Habitat”, secara lebih khusus tren Facet dari kelompok Adroit yang ciri khasnya adalah bentuk-bentuk geometris yang diadopsi dari perkembangan teknologi, dipadukan dengan warna-warna mineral bumi. Judul “Re-Habitat” secara sederhana dapat

diterjemahkan menjadi “menghidupi kembali”, oleh sebab itu desainer mengangkat

kembali suatu benda yang sudah cukup lama dilupakan sebagai elemen pelengkap

dalam perancangan konsep “Crystalline”, yaitu kaleidoskop.

Elemen-elemen tersebut dituangkan ke dalam rancangan busana yang bergaya urban chic dengan siluet boxy dan dilengkapi dengan motif yang dibuat berdasarkan perpaduan antara kristal dan kaleidoskop, diaplikasikan pada busana dengan teknik printing dan dipermanis dengan tambahan trimming kristal. Warna-warna aplikasi yang digunakan dalam koleksi ini diambil dari warna berbagai kristal seperti amethyst, rose quartz, emerald, orange gypsum (citrine) dan sulfur, dengan warna dasar putih dari bahan dasar katun agar terasa nyaman untuk dipakai sehari-hari.

Koleksi busana “Crystalline” ditujukan kepada para wanita perkotaan

kalangan menengah atas yang berdomisili di kota-kota besar, dengan jarak usia sekitar 20-30 tahun yang aktif berkegiatan, seorang sosialita yang suka berpakaian modis dan berani mengenakan pakaian terbuka, seperti cropped top dan rok pendek. Koleksi ini ingin mengembangkan suatu desain yang sederhana namun menarik dan nyaman dikenakan.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

“Crystalline” is the title of the fashion collection assembled as a form of a Final Project, consisting of four sets of crystal-themed outfits. The designs made for this collection are based on the 2015 trend forecasting titled “Re-Habitat”, more specifically the sub-theme “Facet” from the group “Adroit”. The main characteristics of this sub-theme are geometric shapes derived from the development of technology, combined with colors of the earth’s minerals. The title “Re-Habitat” could, in a way, be conveyed as “re-living”. As such, the designer decided to “re-live” an object that has been quite long forgotten as a complementary element for this collection, namely the kaleidoscope.

The above elements are thus implemented into the designs of urban chic outfits, noting the boxy-type silhouette as a point, complemented by a custom-made motif which is a product of combining two objects, namely crystal and kaleidoscope, produced and applied on said design by method of textile printing and further enhanced with crystal trimmings. Furthermore, the colors that are commonly used on the designed fabric manipulations come from the colors of certain types of earth minerals, some of which are the amethyst, rose quartz, emerald, orange gypsum (citrine), and sulfur—contrasting with the white cotton used as base material for comfort and color enhancement purposes.

The “Crystalline” fashion collection is specifically addressed to women of middle and high class society living in urban cities, aged approximately around 20 to 30 years old, who are socially active, has a keen interest on dressing rather fashionably and has no pressure in showing their skin, as the outfits in this collection are mostly comprised of exposed pieces, such as the cropped top and short skirt. The purpose of this ensemble is to develop a simple yet attractive design that provides comfort to the wearer.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Batasan Perancangan ... 4

1.5 Metode Perancangan ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Teori Fashion ... 7

2.1.1 Pengertian Trend ... 8

2.1.2 Pengertian Style ... 9


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Arti Busana ... 9

2.3 Teori Desain ... 11

2.3.1 Unsur Desain ... 11

2.3.2 Prinsip Desain ... 12

2.3.3 Teori Warna... 13

2.4 Teori Pola ... 18

2.5 Teori Printing Tekstil ... 20

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN ... 23

3.1 Tren Facet ... 23

3.2 Kristal ... 23

3.3 Kaleidoskop ... 27

3.4 Zipper ... 29

3.5 Deskripsi Bahan Dasar Katun ... 32

3.6 Urban Chic Style ... 33

3.7 Trimming ... 34

3.8 Voering ... 35

3.9 Deskripsi Fungsi ... 35


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN ... 37

4.1 Perancangan Umum ... 37

4.1.1 Image Board ... 37

4.1.2 Konsep ... 37

4.1.3 Ilustrasi Rancangan ... 38

4.2 Perancangan Khusus ... 39

4.2.1 Busana 1 ... 39

4.2.2 Busana 2 ... 40

4.2.3 Busana 3 ... 41

4.2.4 Busana 4 ... 42

4.3 Perancangan Detail ... 43

4.3.1 Textile Printing ... 43

4.3.2 Trimming Kristal ... 44

4.3.3 Footwear ... 45

4.3.4 Material ... 46

BAB 5 PENUTUP ... 47

5.1 Kesimpulan... 47

5.2 Saran ... 47


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha BIODATA PENULIS ... 52


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Metode Perancangan ... 5

Gambar 2.1 Pencampuran CMYK ... 14

Gambar 2.2 Pencampuran RGB ... 14

Gambar 2.3 Tiga warna primer ... 15

Gambar 2.4 Gabungan dua warna primer ... 15

Gambar 2.5 Tiga warna primer dan hasil warna sekundernya ... 15

Gambar 2.6 Color wheel: warna primer, sekunder dan tersier ... 16

Gambar 2.7 Warna komplementer ... 16

Gambar 2.8 Warna split komplementer ... 17

Gambar 2.9 Warna triad komplementer ... 17

Gambar 2.10 Warna tetrad komplementer (1) ... 17

Gambar 2.11 Warna tetrad komplementer (2) ... 18

Gambar 2.12 Warna tetrad komplementer (3) ... 18

Gambar 2.13 Pola atasan bagian muka (kiri), belakang (kanan) ... 19

Gambar 2.14 Pola lengan bagian muka (kiri), belakang (kanan) ... 19

Gambar 2.15 Pola rok bagian muka (kiri), belakang (kanan) ... 19

Gambar 2.16 Pola celana bagian muka (kiri), modifikasi menjadi bagian belakang (kanan) ... 20

Gambar 2.17 Pola gaun bagian muka (kiri), belakang (kanan) ... 20


(8)

x Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.1 Amethyst mentah sebelum dipoles (kiri, poles (kanan) ... 24

Gambar 3.2 Rose quartz mentah (kiri), poles (kanan) ... 25

Gambar 3.3 Emerald mentah (kiri), poles (kanan) ... 25

Gambar 3.4 Kristal gypsum mentah (kiri), poles (kanan) ... 26

Gambar 3.5 Kristal sulfur mentah (kiri), kalung berisi kristal kecil (kanan) ... 27

Gambar 3.6 Tampak luar sebuah kaleidoskop ... 28

Gambar 3.7 Bentuk yang dihasilkan ... 28

Gambar 3.8 Closed end zipper ... 30

Gambar 3.9 Open end zipper... 30

Gambar 3.10 Reversible open end zipper ... 30

Gambar 3.11 Kepala reversible zipper dengan dua tuas ... 31

Gambar 3.12 Kepala reversible zipper dengan satu buah tuas ... 31

Gambar 3.13 Double slider zipper ... 31

Gambar 4.1 Image board ... 37

Gambar 4.2 Ilustrasi rancangan busana ... 39

Gambar 4.3 Busana 1 ... 40

Gambar 4.4 Busana 2 ... 41

Gambar 4.5 Busana 3 ... 42

Gambar 4.6 Busana 4 ... 43

Gambar 4.7 Kristal hot press (kiri), sisi bawah yang berperekat (kanan) ... 44


(9)

xi Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.8 Hasil aplikasi kristal ... 44

Gambar 4.9 Footwear “Crystalline" ... 45 Gambar 4.10 Katun Paris bertekstur (kiri) dan voering cupro (kanan) 46


(10)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : Mind Map ... 53

LAMPIRAN B : Technical Drawing ... 54

LAMPIRAN C : Ilustrasi Fashion ... 59

LAMPIRAN D : Foto Busana ... 63

LAMPIRAN E : Foto Sepatu... 75

LAMPIRAN F : Foto Material ... 76

LAMPIRAN G : Foto Reka Bahan ... 77

LAMPIRAN H : Rincian Harga... 78


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada setiap era dalam perkembangan mode, ada tren dan tema yang mendasari perubahannya, mulai dari warna hingga siluet dan potongan busana. Tren untuk tahun 2015 berdasarkan buku koleksi tren Indonesia “Re-Habitat” terbagi menjadi empat tema besar, yaitu Alliance, Veracious, Adroit dan Biomimetics, dimana masing-masing kembali dibagi menjadi subtema-subtema kecil. Dari antara kesemuanya ini, desainer memilih tren Facet dari kelompok Adroit karena kuatnya hubungan antara tren ini dengan gaya hidup moderen yang sangat bergantung pada teknologi. Adapun subtema Facet berawal dari perkembangan internet, teknologi dan teknik komputer, sehingga garis-garis dan bentuk geometris yang menyerupai proses perancangan digital, dipadukan dengan warna-warna mineral bumi, merupakan fondasi dari tren ini. Tekstur yang umum ditemui pada tren Facet adalah permukaan yang berkilap, identik dengan permukaan banyak mineral alami seperti amethyst (kecubung), rose quartz (kwarsa merah muda), emerald (zamrud), orange gypsum, sulphur (sulfur) dan berbagai metal dan bebatuan lainnya. Hal yang menarik dari bebatuan kristal (gems) adalah bahwa dari sekitar 4.000 jenis mineral bumi yang diketahui hingga saat ini, mesreka merupakan salah satu yang paling dikenal orang dan yang paling kuat hubungannya dengan dunia mode; mulai dari busana hingga perhiasan dan sepatu, aplikasi kristal sangat umum digunakan. Berdasarkan hal tersebut, maka desainer mengadopsi karakteristik kristal yang berkilau ke dalam rancangan koleksi busana agar sesuai dengan tren 2015 yang berjudul Facet.

Judul tren 2015 “Re-Habitat” dapat diartikan dari bahasa inggris, dimana “habitat” dapat berarti tempat tinggal, namun berarti juga suatu lingkungan yang familiar dan menjadi bagian dari kebiasaan seseorang, sedangkan awalan “re” mengindikasikan gerakan atau perbuatan mengulang. Oleh dari itu, “Re-Habitat” berarti menghidupi atau mengulang kembali sesuatu yang sudah pernah dilakukan.


(12)

2 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan arti tersebut, desainer mengangkat sebuah benda lama yang disebut kaleidoskop dan menggabungkannya dengan tren yang baru. Kaleidoskop adalah merupakan sebuah objek yang menyerupai teropong yang sisi dalamnya dipasangi cermin berbangun segitiga dan diisi benda-benda kecil seperti beads atau serpihan benda-benda yang berkilap sehingga bentuk dan warna benda-benda tersebut terpantul dan menciptakan sebuah pattern membulat (berporos) yang berbeda setiap kali objek tersebut digerakkan. Benda ini dibuat sekian dekade lalu dan merupakan sebuah mainan yang cukup terkenal bagi anak-anak generasi tahun 90an. Karena kaleidoskop adalah merupakan sebuah “tren” lama, maka desainer merasa bahwa objek tersebut menarik untuk diangkat kembali dan digabungkan dengan tren yang baru yaitu “Re-Habitat”.

Berangkat dari warna dan tekstur mineral bumi, desainer membuat konsep “Crystalline” yang berfokus kepada motif susunan kristal yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk yang terdapat di dalam sebuah kaleidoskop. Kata crystalline sendiri berarti bersifat seperti kristal atau terdiri dari serpihan-serpihan kristal. Adapun penggabungan antara objek kaleidoskop dan kristal yang diangkat dari subtema Facet dilakukan dengan cara menggunakan motif dalam bentuk susunan kristal yang dikomposisikan dengan sedemikian rupa agar menyerupai pantulan benda pada permukaan cermin berbangun segitiga yang menciptakan bentuk berporos seperti yang terdapat di dalam sebuah kaleidoskop, diaplikasikan dengan teknik printing pada busana ready to wear deluxe bergaya urban chic. Siluet busana yang cenderung boxy berbentuk I-line dan diselingi dengan sedikit pelebaran A-line memberikan ruang gerak yang lebih leluasa demi kenyamanan pemakai dalam outing sehari-hari. Motif yang dirancang oleh desainer menggunakan komposisi warna ungu, pink, hijau, jingga dan kuning yang diambil dari berbagai bebatuan kristal, antara lain amethyst, rose quartz, emerald, orange gypsum dan sulphur. Kombinasi dari warna-warna tersebut mencerminkan gaya hidup urban yang bervariasi, dengan paduan warna putih yang membuat keseluruhan warna tampak lembut sehingga lebih berkesan chic. Untuk menonjolkan warna-warna tersebut maka dipilihlah bahan katun berwarna broken white sebagai dasar keseluruhan busana. Mengedepankan bentuk yang cenderung boxy agar sesuai dengan tren Indonesia 2015, diharapkan


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha busana hasil Tugas Akhir ini dapat memberikan pilihan berbusana yang menarik bagi para wanita perkotaan kalangan menengah atas yang berusia sekitar 20-30 tahun, dan nyaman dikenakan untuk berpergian dalam aktifitas sehari-hari dan tidak menghalangi gerakan tubuh karena bahan yang lembut dan potongan yang tidak terlalu body-fit.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada penyusunan konsep “Crystalline”, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komposisi motif dengan warna ungu, pink, hijau, jingga dan

kuning, dan ukuran motif agar sesuai dengan karakter busana urban chic.

2. Bagaimana desain siluet dan cutting busana yang sesuai untuk menghasilkan busana ready to wear deluxe yang bergaya urban chic dan nyaman dipakai.

3. Bagaimana kombinasi antara kaleidoskop dengan trend forecasting 2015 yang diwujudkan dalam karakteristik kristal agar sesuai dengan desain busana moderen.

1.3 Tujuan Perancangan

Koleksi “Crystalline” ditujukan kepada kaum wanita menengah atas berusia 20-30 tahun yang menyukai busana yang nyaman dan berani memakai pakaian dengan model terbuka, antara lain berupa cropped top dan/atau celana pendek. Daya tarik dari koleksi ini adalah motif susunan kristal yang diadaptasi dari bentuk pantulan objek yang berporos sebagaimana terdapat dalam sebuah kaleidoskop, diaplikasikan pada busana melalui teknik digital printing dengan penambahan trimming berupa kristal-kristal kecil dalam kombinasi warna ungu, pink, hijau, jingga dan kuning. Reka bahan tersebut dipadukan dengan zipper berwarna emas agar tetap sesuai dengan unsur mineral bumi dari tren Facet, diletakkan pada garis-garis cutting pada busana sehingga menekankan kesan geometris dari tren tersebut. Potongan busana yang agak longgar memberikan keleluasaan untuk bergerak. Adapun bentuk boxy yang diaplikasikan pada koleksi “Crystalline” terdiri dari siluet I dan A-line,


(14)

4 Universitas Kristen Maranatha dan diharapkan dapat memberikan pilihan berpakaian yang menarik bagi konsumen. Desainer merancang busana ini sebagai busana ready to wear deluxe yang dapat dikenakan saat berpergian.

1.4 Batasan Perancangan

Adapun batasan perancangan dari konsep “Crystalline” adalah:

1. Motif susunan kristal yang berporos seperti bentuk pantulan benda dalam kaleidoskop sebagai aplikasi dari inspirasi, mencerminkan gabungan dari unsur lama yang diangkat kembali dengan unsur yang baru dengan kombinasi warna ungu, pink, hijau, jingga dan kuning yang diadaptasi dari berbagai bebatuan kristal yang merupakan bagian dari mineral bumi, sebagai bagian dari elemen subtema tren 2015 yaitu Facet.

2. Teknik digital printing sebagai metode pengaplikasian motif pada busana memberikan kesan chic dan trimming kristal sebagai pelengkap mencerminkan urbanisme dalam kehidupan moderen. Material yang digunakan adalah kain katun agar lebih jauh memberikan kenyamanan bagi pemakai dalam beraktifitas, disebabkan bahan tersebut tidak menyimpan udara panas dan merupakan bahan yang umum digunakan pada busana sehari-hari.

3. Bentuk busana yang boxy terbentuk dari siluet I dan A-line memfasilitasi dalam memberikan keleluasaan bagi kehidupan moderen yang selalu aktif dan bergerak.

4. Target market dari koleksi “Crystalline” antara lain adalah kaum wanita kelas menengah atas berusia 20-30 tahun yang berdomisili di Jakarta, tidak terbatas oleh aktifitas yang dijalani diluar kegiatan formal seperti pekerjaan dalam cakupan perkantoran atau pesta resmi.


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Metode Perancangan


(16)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 – Pendahuluan

Menjelaskan kepada pembaca tentang latar belakang perancangan koleksi busana “Crystalline”, identifikasi dan batasan masalah yang ditemukan dalam perancangan konsep, serta tujuan dirancangnya koleksi tersebut.

BAB 2 – Kerangka Teori

Memberikan penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dan digunakan dalam proses perancangan koleksi “Crystalline”.

BAB 3 – Deskripsi Objek Studi

Berisi penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan atau diimplementasikan ke dalam proses perancangan dan penciptaan konsep koleksi busana “Crystalline”.

BAB 4 – Konsep Perancangan

Memberikan penjelasan yang mendetail tentang konsep desain busana dan produksi dari koleksi “Crystalline” yang disusun sebagai proyek Tugas Akhir.

BAB 5 – Penutup

Berisi ulasan singkat sebagai akhir dari penjelasan konsep, serta kesimpulan dan saran untuk menambah wawasan dari pembaca.


(17)

47 Universitas Kristen Maranatha BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Di akhir dari penyusunan koleksi “Crystalline” sebagai Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa desainer dapat merancang sebuah koleksi busana wanita secara sederhana dengan penerapan siluet boxy, yaitu tanpa kupnat di bagian pinggang sehingga menghasilkan busana yang agak longgar untuk memberikan sedikit keleluasaan bergerak dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini didukung juga dengan penggunaan bahan dasar katun yang sifatnya breathable, dan motif yang diaplikasikan dengan teknik textile printing tidak mengubah hal tersebut sehingga tetap terasa sejuk saat busana tersebut dikenakan. Disamping itu, rancangan koleksi busana ini disesuaikan dengan salah satu subtema trend forecasting 2015 yaitu Facet, disertai rancangan yang simple sehingga dapat disesuaikan dengan tuntutan jaman dan pasar di waktu yang akan datang.

Hasil akhir dari penyusunan Tugas Akhir ini sesuai dengan target, yaitu untuk menciptakan sebuah koleksi busana wanita bergaya urban chic yang nyaman untuk kegiatan sehari-hari. Dengan aplikasi motif dan trimming yang sesuai dengan konsep, koleksi ini memunculkan kesan chic pada sang pemakai, yaitu target market yang berada dalam kehidupan urbanisme. Hal ini diharapkan dapat memberikan pilihan baru bagi para wanita yang berdomisili di kota-kota besar dan aktif dalam berkegiatan sehari-hari, dan memberikan variasi dalam berbusana bagi golongan pasar yang dituju.

5.2 Saran

Dalam perancangan dan produksi koleksi “Crystalline” terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu kendala yang ditemui pada saat menjalankan proses produksi adalah penempatan motif agar sesuai dengan rancangan yang tergambar pada kertas, seperti yang terdapat pada ilustrasi desain masing-masing busana. Adapun teknik textile printing tidak seperti teknik pencetakan pada kertas yang medianya kaku dan tidak bergeser, maka pada saat mencetak motif pada kain diperlukan presisi dalam pembuatan dan peletakan motif saat masih berbentuk file di


(18)

48 Universitas Kristen Maranatha komputer agar tidak bergeser saat dicetak. Adapun kontrol yang ketat dan

komunikasi dengan operator dan departemen perancangan mesin perlu diterapkan, dikarenakan tidak semua orang mengerti pentingnya scale pola busana dan arah alur kain, sehingga pada tahap awal proses pencetakan terjadi suatu kesalahan dimana hasil pencetakan tidak sesuai dengan posisi yang sudah ditetapkan oleh desainer dikarenakan sang operator beranggapan bahwa penggunaan area kain akan lebih efisien jika beberapa pola tersebut diputar dan diubah ukurannya. Saat memberikan file kepada departemen perancangan, diperlukan penjelasan agar tidak ada

kesalahpahaman, oleh sebab hal tersebut cukup menghamburkan bahan dan biaya serta menghambat proses dalam waktu yang cukup lama untuk menyusun dan mencetak ulang motif tersebut.


(19)

49 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR BUKU UNTUK PUSTAKA:

Levkowitz, Haim. 1997. Color Theory and Modeling For Computer Graphics, Visualization, and Multimedia Applications. Massachusetts, Amerika Serikat: Kluwer Academic Publishers.

Paramita, Rahardi dan Sumarni Paramita. 2008. Kemilau Batu Permata: Pengenalan Asal-usul, Sifat, dan Keasliannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Riello, Giorgio. 2013. Cotton: The Fabric that Made the Modern World. Cambridge, Inggris: Cambridge University Press.

Soekarno . 2006. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Thomas, Arthur. 2008. Gemstones: Properties, identification and use. London, Inggris: New Holland Publishers Ltd.

DAFTAR SITUS UNTUK PUSTAKA :

Advameg Incorporated. 2014. How Products Are Made: Cotton. http://www.madehow.com/Volume-6/Cotton.html

Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.

Arts Connected. The Artist’s Toolkit: Visual Elements and Principles; Encyclopedia: Shape.

http://www.artsconnected.org/toolkit/encyc_shapeposneg.html Diakses pada tanggal 1 Desember 2014.

Asahi Kasei Fibers Corporation. 2014. The Raw Material of Bemberg: Born from cotton, better than cotton.

http://www.asahi-kasei.co.jp/fibers/en/bemberg/what/materials.html Diakses pada tanggal 30 Desember 2014.


(20)

50 Universitas Kristen Maranatha C., Dan. 2010. What is Discharge Printing?

http://forwardprinting.com/what-is-discharge-printing Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014.

Cambridge Dictionaries Online. 2014. Fashion Definition. http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/fashion Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.

Cotton Incorporated. 2014. The Benefits of Cotton.

https://www.thefabricofourlives.com/discover-cotton/the-benefits-of-cotton Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.

Friedman, Hershel. 1997-2014. The Mineral Gypsum. http://www.minerals.net/mineral/gypsum.aspx

Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.

Insani, rizki. 2011. Teori Fashion.

http://anthropologymeetssomething.tumblr.com/post/5634170619/fashion-sebagai-pencitraan-diri-dan-representasi-status

Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 2012. Gaya. http://kbbi.web.id/gaya-2

Diakses pada tanggal 17 November 2014.

Learn Apparel. 2013. Different Garments Trimmings (Part-1).

http://learnapparel.blogspot.com/2013/02/different-garments-trimmings-part-1.html Diakses pada tanggal 30 Desember 2014

Londong, Dedy. 2013. Bagaimana Proses Pembuatan Zipper.

http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/bagaimana-proses-pembuatan-zipper.html Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.


(21)

51 Universitas Kristen Maranatha Lovett, John. 1999. Elements and Principles of Design.

http://www.johnlovett.com/test.htm Diakses pada tanggal 1 Desember 2014.

Morton, J.L. 1995-2012. Basic Color Theory.

http://www.colormatters.com/color-and-design/basic-color-theory Diakses pada tanggal 1 Desember 2014.

Putra, Surya. 2013. Pengertian Fashion Menurut Ahli.

http://duniailmu12.blogspot.com/2013/07/pengertian-fashion-menurut-ahli.html Diakses pada tanggal 17 November 2014.

Rika, Nugraha. Teori busana.

http://www.scribd.com/doc/83293880/Teori-Busana Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.

Sarkar, Prasanta. 2013. What are the Differences Between Trims and Accessories? http://www.onlineclothingstudy.com/2013/04/what-are-differences-between-trims-and.html

Diakses pada tanggal 22 Desember 2014.

Stimpert, Desiree. 2014. Glossary of Shoe Styles: Wedges. http://shoes.about.com/od/glossaryofshoestyles/g/wedges.htm Diakses pada tanggal 4 Desember 2014.

Textile Technology. 2010. Textile Printing.

http://textiletechno24.blogspot.com/2010/05/textile-printing.html Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014.

Warna, Puspita. 2013. Aneka Ritsleting.

http://jahitsulam.blogspot.com/2013/12/aneka-ritsleting.html Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.


(1)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 – Pendahuluan

Menjelaskan kepada pembaca tentang latar belakang perancangan koleksi busana “Crystalline”, identifikasi dan batasan masalah yang ditemukan dalam perancangan konsep, serta tujuan dirancangnya koleksi tersebut.

BAB 2 – Kerangka Teori

Memberikan penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dan digunakan dalam proses perancangan koleksi “Crystalline”.

BAB 3 – Deskripsi Objek Studi

Berisi penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan atau diimplementasikan ke dalam proses perancangan dan penciptaan konsep koleksi busana “Crystalline”.

BAB 4 – Konsep Perancangan

Memberikan penjelasan yang mendetail tentang konsep desain busana dan produksi dari koleksi “Crystalline” yang disusun sebagai proyek Tugas Akhir.

BAB 5 – Penutup

Berisi ulasan singkat sebagai akhir dari penjelasan konsep, serta kesimpulan dan saran untuk menambah wawasan dari pembaca.


(2)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Di akhir dari penyusunan koleksi “Crystalline” sebagai Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa desainer dapat merancang sebuah koleksi busana wanita secara sederhana dengan penerapan siluet boxy, yaitu tanpa kupnat di bagian pinggang sehingga menghasilkan busana yang agak longgar untuk memberikan sedikit keleluasaan bergerak dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini didukung juga dengan penggunaan bahan dasar katun yang sifatnya breathable, dan motif yang diaplikasikan dengan teknik textile printing tidak mengubah hal tersebut sehingga tetap terasa sejuk saat busana tersebut dikenakan. Disamping itu, rancangan koleksi busana ini disesuaikan dengan salah satu subtema trend forecasting 2015 yaitu Facet, disertai rancangan yang simple sehingga dapat disesuaikan dengan tuntutan jaman dan pasar di waktu yang akan datang.

Hasil akhir dari penyusunan Tugas Akhir ini sesuai dengan target, yaitu untuk menciptakan sebuah koleksi busana wanita bergaya urban chic yang nyaman untuk kegiatan sehari-hari. Dengan aplikasi motif dan trimming yang sesuai dengan konsep, koleksi ini memunculkan kesan chic pada sang pemakai, yaitu target market yang berada dalam kehidupan urbanisme. Hal ini diharapkan dapat memberikan pilihan baru bagi para wanita yang berdomisili di kota-kota besar dan aktif dalam berkegiatan sehari-hari, dan memberikan variasi dalam berbusana bagi golongan pasar yang dituju.

5.2 Saran

Dalam perancangan dan produksi koleksi “Crystalline” terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu kendala yang ditemui pada saat menjalankan proses produksi adalah penempatan motif agar sesuai dengan rancangan yang tergambar pada kertas, seperti yang terdapat pada ilustrasi desain masing-masing busana. Adapun teknik textile printing tidak seperti teknik pencetakan pada kertas yang medianya kaku dan tidak bergeser, maka pada saat mencetak motif pada kain diperlukan presisi dalam pembuatan dan peletakan motif saat masih berbentuk file di


(3)

48 Universitas Kristen Maranatha komputer agar tidak bergeser saat dicetak. Adapun kontrol yang ketat dan

komunikasi dengan operator dan departemen perancangan mesin perlu diterapkan, dikarenakan tidak semua orang mengerti pentingnya scale pola busana dan arah alur kain, sehingga pada tahap awal proses pencetakan terjadi suatu kesalahan dimana hasil pencetakan tidak sesuai dengan posisi yang sudah ditetapkan oleh desainer dikarenakan sang operator beranggapan bahwa penggunaan area kain akan lebih efisien jika beberapa pola tersebut diputar dan diubah ukurannya. Saat memberikan file kepada departemen perancangan, diperlukan penjelasan agar tidak ada

kesalahpahaman, oleh sebab hal tersebut cukup menghamburkan bahan dan biaya serta menghambat proses dalam waktu yang cukup lama untuk menyusun dan mencetak ulang motif tersebut.


(4)

49 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR BUKU UNTUK PUSTAKA:

Levkowitz, Haim. 1997. Color Theory and Modeling For Computer Graphics, Visualization, and Multimedia Applications. Massachusetts, Amerika Serikat: Kluwer Academic Publishers.

Paramita, Rahardi dan Sumarni Paramita. 2008. Kemilau Batu Permata: Pengenalan Asal-usul, Sifat, dan Keasliannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Riello, Giorgio. 2013. Cotton: The Fabric that Made the Modern World. Cambridge, Inggris: Cambridge University Press.

Soekarno . 2006. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Thomas, Arthur. 2008. Gemstones: Properties, identification and use. London, Inggris: New Holland Publishers Ltd.

DAFTAR SITUS UNTUK PUSTAKA :

Advameg Incorporated. 2014. How Products Are Made: Cotton. http://www.madehow.com/Volume-6/Cotton.html

Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.

Arts Connected. The Artist’s Toolkit: Visual Elements and Principles; Encyclopedia: Shape.

http://www.artsconnected.org/toolkit/encyc_shapeposneg.html Diakses pada tanggal 1 Desember 2014.

Asahi Kasei Fibers Corporation. 2014. The Raw Material of Bemberg: Born from cotton, better than cotton.

http://www.asahi-kasei.co.jp/fibers/en/bemberg/what/materials.html Diakses pada tanggal 30 Desember 2014.


(5)

50 Universitas Kristen Maranatha C., Dan. 2010. What is Discharge Printing?

http://forwardprinting.com/what-is-discharge-printing Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014.

Cambridge Dictionaries Online. 2014. Fashion Definition. http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/fashion Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.

Cotton Incorporated. 2014. The Benefits of Cotton.

https://www.thefabricofourlives.com/discover-cotton/the-benefits-of-cotton Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.

Friedman, Hershel. 1997-2014. The Mineral Gypsum. http://www.minerals.net/mineral/gypsum.aspx

Diakses pada tanggal 2 Desember 2014. Insani, rizki. 2011. Teori Fashion.

http://anthropologymeetssomething.tumblr.com/post/5634170619/fashion-sebagai-pencitraan-diri-dan-representasi-status

Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 2012. Gaya. http://kbbi.web.id/gaya-2

Diakses pada tanggal 17 November 2014.

Learn Apparel. 2013. Different Garments Trimmings (Part-1).

http://learnapparel.blogspot.com/2013/02/different-garments-trimmings-part-1.html Diakses pada tanggal 30 Desember 2014

Londong, Dedy. 2013. Bagaimana Proses Pembuatan Zipper.

http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/bagaimana-proses-pembuatan-zipper.html Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.


(6)

51 Universitas Kristen Maranatha Lovett, John. 1999. Elements and Principles of Design.

http://www.johnlovett.com/test.htm Diakses pada tanggal 1 Desember 2014. Morton, J.L. 1995-2012. Basic Color Theory.

http://www.colormatters.com/color-and-design/basic-color-theory Diakses pada tanggal 1 Desember 2014.

Putra, Surya. 2013. Pengertian Fashion Menurut Ahli.

http://duniailmu12.blogspot.com/2013/07/pengertian-fashion-menurut-ahli.html Diakses pada tanggal 17 November 2014.

Rika, Nugraha. Teori busana.

http://www.scribd.com/doc/83293880/Teori-Busana Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.

Sarkar, Prasanta. 2013. What are the Differences Between Trims and Accessories? http://www.onlineclothingstudy.com/2013/04/what-are-differences-between-trims-and.html

Diakses pada tanggal 22 Desember 2014.

Stimpert, Desiree. 2014. Glossary of Shoe Styles: Wedges. http://shoes.about.com/od/glossaryofshoestyles/g/wedges.htm Diakses pada tanggal 4 Desember 2014.

Textile Technology. 2010. Textile Printing.

http://textiletechno24.blogspot.com/2010/05/textile-printing.html Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014.

Warna, Puspita. 2013. Aneka Ritsleting.

http://jahitsulam.blogspot.com/2013/12/aneka-ritsleting.html Diakses pada tanggal 2 Desember 2014.