T1 312015705 BAB III
Bab III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Bahwa tindakan-tindakan yang diambil oleh Satuan BinMas Polres
Salatiga di dalam mencegah dan menanggulangi tawuran yang terjadi di
wilayah hukum Polres Salatiga terdiri dari dua buah upaya, yaitu upaya
preventif dan upaya represif.
Upaya preventif yang dilakukan oleh Satuan BinMas Polres Salatiga
berupa mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di Salatiga
mengenai dampak tawuran dan kenakalan remaja, mengajak masyarakat dan
pihak-pihak terkait untuk sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif
guna menjauhkan generasi muda dari hal-hal negatif seperti tawuran, dan sering
melakukan patroli rutin ke wilayah-wilayah yang rawan terjadinya tawuran.
Sedangkan upaya represif yang dilakukan oleh Satuan BinMas, antara lain
melakukan penangkapan langsung kepada para pelaku yang terlibat aksi
tawuran dan pemberian sanksi yang tegas kepada para pelaku tawuran.
Selain itu dengan adanya kerja sama dengan masyarakat yang didukung
melalui program Polmas dan FKPM serta peran masyarakat Salatiga di dalam
mencegah aksi tawuran dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan
1
tersebut, maka terlihat peran aktif masyarakat di dalam membantu pihak
kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban di Salatiga.
Upaya-upaya tersebut telah sesuai seperti yang diatur di dalam Undangundang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
mengenai tugas pokok dan fungsi kepolisian.
2
B. Saran.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis, penulis ingin
memberikan saran agar upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian
tersebut diadakan lebih rutin lagi di wilayah hukumnya masing-masing. Seperti
pengadaan patroli rutin dan progam pencegahan tawuran lainnya yang ada.
Kemudian supaya lebih optimal lagi kepolisian perlu mengencarkan ajakan
partisipasi dari masyarakat dan pihak-pihak yang terkait di wilayahnya. Selain
itu diperlukan koordinasi yang aktif antara Polres di kota-kota lain untuk
mencegah aksi tawuran, supaya tindakan pencegahan dan penanggulangan
tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Bahwa tindakan-tindakan yang diambil oleh Satuan BinMas Polres
Salatiga di dalam mencegah dan menanggulangi tawuran yang terjadi di
wilayah hukum Polres Salatiga terdiri dari dua buah upaya, yaitu upaya
preventif dan upaya represif.
Upaya preventif yang dilakukan oleh Satuan BinMas Polres Salatiga
berupa mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di Salatiga
mengenai dampak tawuran dan kenakalan remaja, mengajak masyarakat dan
pihak-pihak terkait untuk sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif
guna menjauhkan generasi muda dari hal-hal negatif seperti tawuran, dan sering
melakukan patroli rutin ke wilayah-wilayah yang rawan terjadinya tawuran.
Sedangkan upaya represif yang dilakukan oleh Satuan BinMas, antara lain
melakukan penangkapan langsung kepada para pelaku yang terlibat aksi
tawuran dan pemberian sanksi yang tegas kepada para pelaku tawuran.
Selain itu dengan adanya kerja sama dengan masyarakat yang didukung
melalui program Polmas dan FKPM serta peran masyarakat Salatiga di dalam
mencegah aksi tawuran dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan
1
tersebut, maka terlihat peran aktif masyarakat di dalam membantu pihak
kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban di Salatiga.
Upaya-upaya tersebut telah sesuai seperti yang diatur di dalam Undangundang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
mengenai tugas pokok dan fungsi kepolisian.
2
B. Saran.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis, penulis ingin
memberikan saran agar upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian
tersebut diadakan lebih rutin lagi di wilayah hukumnya masing-masing. Seperti
pengadaan patroli rutin dan progam pencegahan tawuran lainnya yang ada.
Kemudian supaya lebih optimal lagi kepolisian perlu mengencarkan ajakan
partisipasi dari masyarakat dan pihak-pihak yang terkait di wilayahnya. Selain
itu diperlukan koordinasi yang aktif antara Polres di kota-kota lain untuk
mencegah aksi tawuran, supaya tindakan pencegahan dan penanggulangan
tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3