HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DI SMP KOTA MEDAN.

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH
DI SMP KOTA MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD FADHLI
Nim: 8106131031

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH
DI SMP KOTA MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD FADHLI
Nim: 8106131031

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
Muhammad Fadhli, 8106131031. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah di SMP Kota Medan. Tesis.
Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan Kepemimpinan
Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah,(2) hubungan Budaya Sekolah
dengan Keefektifan Sekolah (3) hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah.
Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional
dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua
kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini

adalah sekolah SMP di kota Medan. Untuk menentukan sampel digunakan teknik
stratified proforsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 85
SMP di Kota medan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan
skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi
sederhana serta ganda.
Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan
Sekolahdengan koefisien korelasi rX1Y= 0.497. Sumbangan efektif yang diberikan
oleh variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan
Sekolahterhadap Keefektifan Sekolah adalah sebesar 18.77%, (2) terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antaraBudaya Sekolah dengan Keefektifan
Sekolah dengan koefisien korelasi rX2Y= 0.525. Sumbangan efektif yang diberikan
oleh variabel budaya sekolah terhadap keefektifan sekolah adalah sebesar 21.96%
dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolahdengan
koefisien korelasi R = 0.638.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan dalam penelitian
iniperlunya pengembangan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah
untuk dapat meningkatkan keefektifan sekolah yang pada akhirnya mampu
menciptakan pendidikan yang bermutu.


i

ABSTRACT
Muhammad Fadhli, 8106131031. The Relations between School Leadership
and Scholl Culture with School Effectiveness Junior High School in Medan.
Thesis. Pascasarjana. State University of Medan, 2013.
The purpose ofthis studywas to determine(1) the relationship of School
Leadership with School Effectiveness, (2) the relationshipof School Culture with
School Effectiveness (3) the relationship between School Leadership and Scholl
Culture with School Effectiveness.
Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study
with correlative study of the patternby placingthe study variables in two groups of
independent variables and the dependent variable. The population in this study
were junior high school in Medan. Samples used to determine proforsional
stratified random sampling techniques so we get a sample of 85 junior high school
in Medan. The research instrument used was questionnaire with Likert scale.
Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and
multiple sederha.
The results of this study are presented (1) there is a positive and significant

relationship between School Leadership with School Effectiveness with
correlation coefficient rX1Y = 0.497. Donations given by the variable effective
School Leadership to Scholl Effectiveness is at 18.77%, (2) there is a positive and
significant relationship between Scholl Culture with School Effectiveness with a
correlation coefficient of performance for 0.525, Donations effectively given by
the variable school culture of scholl effectiveness is equal to 21.96% and (3) there
is a positive and significant relationship between School Leadership and Scholl
Culture with School Effectiveness with a correlation coefficient of R = 0.638.
Based on the results obtained in this study suggested the need for
leadership development of principals and school culture in order to enhance the
effectiveness of the school, which in turn can create a quality education.

ii

KATA PENGANTAR
‫ﺑﺴــــــــﻢ اﷲ اﻟـﺮﺣﻤﻦ اﻟـﺮ ﺣﯿــﻢ‬
Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur dan terimakasih kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat-Nya, sehingga Tesis ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian
besar persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Tesis ini berjudul “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya
Sekolah dengan Keefektifan Sekolah di SMP Kota Medan”. Meskipun dalam
proses penulisan banyak memenuhi hambatan dan rintangan namun dengan usaha
maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.

Bapak Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan pada program Pascasarjana

selama ini. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd dan Prof. Dr. Harun Sitompul,
M. Pd, selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu
dalam mengarahkan, memotivasi serta memberi nasihat kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
2.


Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, dan Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd
sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

iii

3.

Kepada Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M. Ed, Dr. Zulkifli Matondang, M. Si
dan Dr. Arif Rahman, M. Pd, selaku sebagai narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

4.

Bapak Direktur, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen
serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan
pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

5.


Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian bagi penulis.

6.

Bapak Kepala Sekolah dan seluruh guru SMP Kota Medan yang telah
membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen sampai pengumpulan data
penelitian ini.

7.

Teristimewa orangtua yang paling tersayang dan terhormat, kepada Ali
Muhammad dan Hj. Nuraini H, S. Pd.I, serta Nailil Khairiyah, AM. Keb dan
Muhammad Zulfikar yang telah memberikan kasih sayang, memelihara dan
membesarkan penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, demikian juga
senantiasa memberikan dorongan moril dan materil yang tiada terhingga dan
dorongan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada
waktu yang telah direncanakan.


8.

Kepada uwak HJ. Nurbaity Syam, Amd, abangda Mohammad Ilham Yusuf,
Amd, Ahmad Al Munawar M. Pd yang telah banyak memberikan pertolongan
baik materil maupun imateril kepada penulis serta dukungannya.

iv

9.

Kepada adinda Fitry Yusdiana yang telah banyak membantu serta
memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

10. Teman-teman jurusan AP khususnya angkatan XIX kelas A, yang telah
banyak memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.
11. Seluruh rekan-rekan, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus
yang telah memberi sumbangan moril dan materil kepada penulis.
Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan
penyusunan tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari ALLAH SWT..


Medan,

Pebruari 2013
Penulis

MUHAMMAD FADHLI
Nim: 8106131031

v

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................
ABSTRACT ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................


i
ii
iii
vi
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................
1.2. Identifikasi Masalah .............................................................................
1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................
1.4. Perumusan Masalah .............................................................................
1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................
1.6. Manfaat Penelitian ...............................................................................

1
8
8

9
9
10

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Kajian Teoretis .................................................................................... 11
2.1.1.Keefektifan Sekolah .................................................................... 11
2.1.2.Kepemimpinan Kepala Sekolah.................................................. 27
2.1.3.Budaya Sekolah........................................................................... 39
2.1.4.Penelitian Yang Relevan ............................................................. 49
2.2. Kerangka Berpikir............................................................................... 57
2.2.1.Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan
Sekolah........................................................................................ 58
2.2.2.Hubungan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah........... 59
2.2.3.Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah
dengan Keefektifan Sekolah ....................................................... 60
2.3. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 62
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
3.2. Metode Penelitian..................................................................................
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................
3.3.1.Populasi ........................................................................................
3.3.2.Sampel .........................................................................................
3.4. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian .......................................
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian...........................
3.5.1. Instrumen Penelitian....................................................................
1. Instrumen Keefektifan Sekolah................................................
2. Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................
vi

64
64
64
64
65
66
69
70
70
71

3. Instrumen Budaya Sekolah ..................................................... 71
3.6. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 72
3.6.1. Validitas ..................................................................................... 72
3.6.2. Reabilitas .................................................................................... 73
3.7 Hasil Uji Coba Instrumen ..................................................................... 73
3.8. Teknik Analisis Data Penelitian ........................................................... 74
3.8.1. Uji Deskripsi Data ...................................................................... 75
1. Mean ....................................................................................... 75
2. Median .................................................................................... 75
3. Modus ..................................................................................... 76
4. Standar Deviasi ....................................................................... 76
3.8.2. Uji Kecenderungan Data ............................................................ 77
3.8.3. Uji Persyaratan Analisis ............................................................. 77
1. Uji Normalitas......................................................................... 78
2. Uji Homogenitas ..................................................................... 79
3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ................................... 79
4. Uji Independensi ..................................................................... 80
3.8.4. Pengujian Hipotesis.................................................................... 80
1. Analisis Korelasi..................................................................... 80
2. Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Korelasi Parsial
antara Variabel Penelitian ........................................................ 81
3. Persamaan Regresi Ganda ...................................................... 81
4. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda ............................ 82
5. Koefisien Korelasi Ganda....................................................... 82
6. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ............................. 82
7. Perhitungan sumbangan Relatif dan Efektif ........................... 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................ 85
4.1.1. Keefektifan Sekolah ................................................................... 85
4.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................. 87
4.1.3. Budaya Sekolah.......................................................................... 88
4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian................................................ 89
4.2.1. Uji Kecenderungan variabel Keefektifan Sekolah ..................... 90
4.2.2. Uji Kecenderungan variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 90
4.2.3. Uji Kecenderungan variabel Budaya Sekolah............................ 91
4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................. 91
4.3.1. Pengujian Normalitas Data......................................................... 91
4.3.2. Pengujian Homogenitas Data ..................................................... 92
4.3.3. Pengujian Linieritas dan Keberartian Regresi............................ 92
4.3.4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ..................................... 96
4.4. Pengujian Hipotesis.............................................................................. 96
4.4.1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah
dengan Keefektifan Sekolah...................................................... 96
4.4.2. Hubungan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah.......... 98
4.4.3. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
vii

Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ..................................... 100
4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas................................... 102
4.6. Temuan Penelitian ................................................................................ 103
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................ 106
4.7. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 110
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan ............................................................................................... 112
5.2. Implikasi................................................................................................ 113
5.3. Saran...................................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 120
LAMPIRAN.................................................................................................... 124

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1. Komponen Karakteristik Keefektifan Sekolah .......................... ...... 23
2.2. Tujuh kualitas pemimpin .................................................................. 29
3.1. Populasi Penelitian............................................................................ 65
3.2. Sampel Penelitian.............................................................................. 66
3.3. Kisi-Kisi Instrumen Keefektifan Sekolah ......................................... 70
3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah....................... 71
3.5. Kisi-Kisi Instrumen Budaya Sekolah................................................ 72
4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ..................................... 85
4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Sekolah ......................... 86
4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ...... 87
4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Sekolah................................ 88
4.5. Tingkat Kecenderugan Variabel Keefektifan Sekolah ..................... 90
4.6. Tingkat Kecenderugan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 90
4.7. Tingkat Kecenderugan Variabel Budaya Sekolah............................ 91
4.8. Ringkasan Uji Normalitas ................................................................ 92
4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas ....................................................... 93
4.10.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ..................................... 94
4.11.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ..................................... 95
4.12.Sumbangan Relatif dan Efektif......................................................... 102

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1. Proses Keefektifan Sekolah ............................................................... 17
2.2. Model keefektifan sekolah ................................................................. 21
2.3. Paradigma Penelitian ......................................................................... 62
4.1. Histogram Distribusi skor keefektifan Sekolah (Y)........................... 86
4.2. Histogram Distribusi Skor Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) ...... 88
4.3. Histogram Distribusi Skor Budaya sekolah (X2) ............................... 89
4.4. Gambaran Umum hubungan Variabel penelitian............................... 101

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
1. Instrumen Angket................................................................................. 124
2. Validitas Angket .................................................................................. 130
3. Reliabilitas Angket............................................................................... 134
4. Data Induk Penelitian........................................................................... 142
5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data .................. 145
6. Uji Kecenderungan Data ..................................................................... 150
7. Perhitungan Uji Normalitas ................................................................. 154
8. Perhitungan Uji Homogenitas.............................................................. 161
9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ........ 169
10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas............................................... 183
11. Perhitungan Korelasi Sederhana .......................................................... 185
12. Perhitungan Korelasi Parsial................................................................ 187
13. Perhitungan Korelasi Ganda ................................................................ 190
14. Perhiungan Regresi Ganda................................................................... 191
15. Sumbangan Relatif (SR) Dan Sumbangan Efektif (SE) ...................... 194

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1. Komponen Karakteristik Keefektifan Sekolah .......................... ...... 23
2.2. Tujuh kualitas pemimpin .................................................................. 29
3.1. Populasi Penelitian............................................................................ 65
3.2. Sampel Penelitian.............................................................................. 66
3.3. Kisi-Kisi Instrumen Keefektifan Sekolah ......................................... 70
3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah....................... 71
3.5. Kisi-Kisi Instrumen Budaya Sekolah................................................ 72
4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ..................................... 85
4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Sekolah ......................... 86
4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ...... 87
4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Sekolah................................ 88
4.5. Tingkat Kecenderugan Variabel Keefektifan Sekolah ..................... 90
4.6. Tingkat Kecenderugan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 90
4.7. Tingkat Kecenderugan Variabel Budaya Sekolah............................ 91
4.8. Ringkasan Uji Normalitas ................................................................ 92
4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas ....................................................... 93
4.10.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ..................................... 94
4.11.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ..................................... 95
4.12.Sumbangan Relatif dan Efektif......................................................... 102

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1. Proses Keefektifan Sekolah ............................................................... 17
2.2. Model keefektifan sekolah ................................................................. 21
2.3. Paradigma Penelitian ......................................................................... 62
4.1. Histogram Distribusi skor keefektifan Sekolah (Y)........................... 86
4.2. Histogram Distribusi Skor Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) ...... 88
4.3. Histogram Distribusi Skor Budaya sekolah (X2) ............................... 89
4.4. Gambaran Umum hubungan Variabel penelitian............................... 101

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
1. Instrumen Angket................................................................................. 124
2. Validitas Angket .................................................................................. 130
3. Reliabilitas Angket............................................................................... 134
4. Data Induk Penelitian........................................................................... 142
5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data .................. 145
6. Uji Kecenderungan Data ..................................................................... 150
7. Perhitungan Uji Normalitas ................................................................. 154
8. Perhitungan Uji Homogenitas.............................................................. 161
9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ........ 169
10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas............................................... 183
11. Perhitungan Korelasi Sederhana .......................................................... 185
12. Perhitungan Korelasi Parsial................................................................ 187
13. Perhitungan Korelasi Ganda ................................................................ 190
14. Perhiungan Regresi Ganda................................................................... 191
15. Sumbangan Relatif (SR) Dan Sumbangan Efektif (SE) ...................... 194

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun ia berada. Pendidikan
sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang
dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus benar-benar
diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di
samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Tujuan pendidikan yang diharapkan adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat
berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil,
jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan
mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan. Atau dengan kata
lain dapat menciptakan pendidikan yang berkarakter.
Salah satu pesan utama dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS tersebut ialah peningkatan mutu pendidikan. Namun pada
kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia khususnya di daerah Sumatera Utara
mutu pendidikannya masih belum tergolong baik. Hal ini senada dengan yang
1

2

dikatakan oleh Pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera
Utara yang mengaku sulit membangun kemitraan dengan pemerintah daerah.
Akibatnya lembaga ini sulit melaksanakan program untuk peningkatan mutu
pendidikan di daerah. Kepala LPMP, Bambang Winarji, mengatakan itu kepada
wartawan di gedung DPRDSU, Rabu (10/8), usai menghadiri rapat dengar
pendapat

dengan

jajaran

anggota

DPRD

Komisi

E

Provinsi

Sumut.

(http://www.lpmpsumut.or.id/). Pernyataan dari kepala LPMP Sumut tersebut
merupakan sebuah tanda bahwasannya mutu pendidikan kita harus dapat
ditingkatkan atau dengan kata lain mutu pendidikan masih rendah.
Sekolah yang bermutu diyakini dapat meningkatkan mutu pendidikan,
karena sekolah yang bermutu dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas yang
yang secara otomatis bersinergi terhadap peningkatan kualitas manusia. Manusia
yang unggul akan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya sehigga mampu
bersaing baik di dalam negeri maupun di mancanegara. Hasil penelitian Lezotte
(1987) dalam Sagala (2010: 81) mengutarakan bahwa dalam kurun waktu lima
tahun terakhir ini prospek untuk meningkatkan pendidikan menjadi lebih cerah,
sejak Amerika melakukan reformasi sekolahnya sebagai upaya yang telah
dilakukan untuk meningkatkan mutu sekolah kesemuanya diperuntukkan kepada
keefektifan sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam usaha agar
mutu sekolah meningkat maka yang harus dilakukan adalah menciptakan sekolahsekolah yang efektif. Atas dasar tersebut maka suatu usaha yang konkrit yang
dapat dijadikan patokan utama dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah
meningkatkan kualitas sekolah melalaui penciptaan sekolah- sekolah yang efektif.

3

Manajemen yang kuat merupakan suatu syarat dalam menciptakan keefektifan
sekolah, Usman (2007: 2) menyatakan cara agar sekolah memiliki manajemen
sekolah yang efektif adalah dengan menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) dengan prinsip: (1) otonomi, (2) akuntabilitas, (3) jaminan mutu, (4)
transparan, (5) kemitraan, (6) partisipasi, (7) efisien, (8) demokratis, (9) adil
(termasuk proporsional dan profesional), (10) menjunjung tinggi hak asasi
manusia, (11) menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, (12) menjunjung tinggi
nilai- nilai kultural, (13) menjunjung tinggi nilai-nilai kemajemukan bangsa, (14)
sistemik, (15) pemberdayaan siswa, (16) keteladanan, dan (17) pemberdayaan
semua komponen masyarakat. Dalam menciptakan keefektifan sekolah, Mulyasa
(2012: 61) mengungkapkan sedikitnya sekolah tersebut harus memiliki sembilan
karakteristik yaitu: (1) Perencanaan pengembangan sekolah, (2) pengembangan
guru dan staff, (3) pengembangan peserta didik,( 4) pelibatan orang tua dan
masyarakat, (5) penghargaan dan insentif, (6) tata tertib dan disiplin, (7)
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, (8) manajemen keuangan dan
pembiayaan, serta pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah. Selanjutnya
Sagala (2010: 81) menjelaskan bahwa keefektifan sekolah (effective schooling)
dan yang sekolah yang bermutu (school quality) merupakan yang tak kunjung
habis- habisnya, sepanjang sekolah itu masih menjalankan kegiatannya. Artinya
seiring dengan tuntunan akan perubahan yang terus menerus mengikuti
perkembangan zaman melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), tuntutan akan keefektifan dan mutu sekolah mengiringinya.

4

Saondi (2009:4) menjelaskan keefektifan adalah ukuran yang menyatakan
sejauhmana sasaran/ tujuan (kuantitas, kualitas, waktu) telah dicapai. Dalam
bentuk persamaan, keefektifan adalah sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang
diharapkan. Sekolah yang efektif pada umumnya menunjukkan kedekatan/
kemiripan antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan. Artinya sekolah
dikatakan efektif apabila adanya pencapain tujuan dari yang telah direncanakan.
Keefektifan sekolah dapat dilihat juga melalui tidak adanya kesenjangan antara
yang didapatkan atau dicapai dengan apa yang di harapkan.
Kualitas, dalam konteks sekolah, adalah gambaran dan karakteristik
menyeluruh dari lulusan yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat, misalnya Nilai UN, prestasi olah
raga, prestasi karya tulis ilmiah, dan prestasi pentas seni. Kualitas tamatan
dipengaruhi oleh tahapan-tahapan kegiatan sekolah yang saling berhubungan,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Namun berdasarkan data yang ada di lapangan khususnya pada SMP di
kota Medan sekolah belum menunjukan keefektifannya atau hasil yang sesuai
dengan apa yang direncanakan. Misalnya sekolah belum memiliki perencanaan
jangka panjang yang baik, kepemimpinan kepala sekolah yang kurang baik
dikarenakan perekrutan kepala sekolah tidak memilki standart yang jelas.
Manajemen keuangan yang tidak transparan. Kompetensi guru yang rendah hal ini
dibuktikan dengan rendahnya hasil uji kompetensi guru di kota Medan yang
diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap guru yang
disertifikasi. Kota Medan masih kalah baik dibandingkan kota lainnya di

5

Indonesia dalam peringkat nilai uji kompetensi guru. Komite Sekolah yang belum
menjalankan fungsinya dengan baik dan belum begitu optimal dalam membantu
pihak sekolah dalam menjalankan organisasinya. Situasi ini berdasarkan
pengamatan di lapangan diketahui bahwa tidak jarang Komite Sekolah hanya
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya hanya pada hal-hal tertentu saja
seperti dalam rangka realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOM) setelah
itu tidak ada lagi wujud keterlibatannya, terjadi konflik antara pengurus Komite
Sekolah dengan pihak Sekolah, vakumnya Komite Sekolah dikarenakan ketidak
pahaman tugas dan fungsi dari pengurus Komite Sekolah dan persoalan lainnya.
Scheerens dan Bosker dalam Sugiyono (2011: 158) mengungkapkan
faktor- faktor yang mempengaruhi keefektifan sekolah yaitu: (1) Achiefment
orientation, (2) Educational leadership, (3) Consensus and cohesion,(4)
Curriculum quality, (5) School climate, (6) Classrom climate, (7) Parental
involvement, (8) Evaluative potensial, (9) Effective learning time, (10) Structured
instruction, (11) Independent learning, (12) Adaptive instruction, (13) Feedback
and reinforcement. Dari paparan di atas dapat terlihat bahwa sebenarnya banyak
faktor yang mempengaruhi keefektifan sekolah.
Mohrman (1994) dalam Syafaruddin dan Asrul (2007: 121) menyatakan
nilai terpenting dalam mengembangkan keefektifan sekolah adalah kepemimpinan
kepala sekolah yang kondusif bagi berkembangnya budaya sekolah unggul
memotivasi staff, memiliki sasaran yang tinggi dan prestasi siswa. Jadi dapat
diambil suatu fokus bahwa kepemimpinan yang kuat dapat menciptakan budaya
sekolah yang unggul sehingga keefektifan sekolah dapat terwujud.

6

Sementara itu dalam penelitiannya yang berjudul “Studi tentang Pengaruh
Budaya Sekolah terhadap Keefektifan Sekolah Pada SMAN Kota Dinas
Pendidikan Propinsi Jawa Barat”, Komariah (2004) menjelaskan bahwa sekolah
efektif adalah

sebagai sekolah yang memiliki kelengkapan suatu sistem dan

mekanisme kerjanya berjalan sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa:
1) Keefektifan sekolah pada Era desentralisasi pendidikan
dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh budaya sekolah hasil
refresentasi dari Visionary Leadership yang berorientasi mutu. 2)
Implementasi visi dan penciptaan visi memiliki korelasi yang tinggi
terhadap budaya sekolah maupun Keefektifan Sekolah, 3) Pola sikap
tindakan dan pola nilai menunjukkan nilai korelasi yang hampir
sama tinggi terhadap Keefektifan Sekolah. Sedangkan untuk pola
kebiasaan memiliki korelasi negatif artinya dapat menurunkan
Efektifitas Sekolah walaupun dengan pengaruh yang sangat kecil. 4)
Model regresi untuk keefektifan sekolah yang mengetengahkan
variabel visionary leadership dan budaya sekolah secara bersamasama memberikan hasil bahwa penciptaan visi, transformasi visi,
implementasi visi, dan budaya sekolah memberi pengaruh secara
signifikan.
Dari hasil penelitian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
keefektifan sekolah yang mengetengahkan variabel visionary leadership dan
budaya sekolah secara bersama-sama memberikan hasil bahwa penciptaan visi,
transformasi visi, implementasi visi, dan budaya sekolah memberi pengaruh
secara signifikan terhadap keefektifan sekolah.
Dari hasil paparan di atas baik pendapat maupun hasil penelitian
menempatkan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah merupakan
salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan atau menciptakan keefektifan
sekolah.

7

Dari berbagai pendapat ahli di atas selalu menempatkan kepemimpinan
sebagai faktor utama dalam menciptakan keefektifan sekolah. Hal ini tentunya
memberikan penjelasan bahwa kepemimpinan dalam pendidikan / kepala sekolah
merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan sekolah yang efektif.
Begitu juga sebaliknya sekolah yang efektif hanya dapat diciptakan melalui
kepemimpinan yang kuat dan tangguh yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.
Selanjutnya selain kepemimpinan budaya dalam organisasi juga menjadi
faktor kunci dalam mengefektifkan sekolah. Budaya sekolah memberikan arah
atau pedoman berperilaku di dalam organisasi, sehingga tidak dapat semena-mena
bertindak atau berperilaku sekehendak hati. Setiap anggota akan mempunyai
kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab,
sehingga

masing-masing

mengembangkan

tingkat

individu

dapat

interdependensi

meningkatkan
antar individu/

fungsinya
bagian

dan

dengan

individu/bagian yang lain dan dapat saling melengkapi dalam kegiatan usaha
organisasi. Di samping itu mendorong sumber daya manusia di dalam organisasi
selalu mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik serta memiliki
secara pasti kariernya sehingga mendorong mereka konsisten dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
Jadi dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa selain kepemimpinan kepala
sekolah, budaya organisasi yang ada di sekolah juga memilki peranan penting
dalam menciptakan keefektifan sekolah. Budaya sekolah memberikan arah dalam
berprilaku dalam organisasi artinya seluruh komponen sekolah akan bekerja
secara maksimal dan sesuai arah dengan catatan jika sekolah memiliki budaya

8

yang baik. Untuk itu setiap sekolah harus mengembangkan budaya yang
berkualitas dalam mencapai tujuan sekolah/ keefektifan sekolah.
Berdasarkan paparan di atas, dapat diketahui bahwa banyak variabel yang
berhubungan dengan keefektifan sekolah. Selanjutnya peneliti beranggapan
bahwa yang paling penting dalam keefektifan sekolah yaitu kepemimpinan, dan
budaya sekolah, maka dalam penelitian ini nantinya akan diteliti mengenai
“Hubungan kepemimpinan Kepala sekolah dan budaya sekolah dengan
keefektifan sekolah di Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan”.

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat terlihat bahwa

banyak faktor yang dapat berhubungan dengan keefektifan sekolah baik internal
maupun eksternal. Belum memadainya keefektifan sekolah dipengaruhi berbagai
faktor antara lain, anggaran pendidikan/ pembiayaan pendidikan, kompetensi dan
kepuasan kerja guru, motivasinya, kebijakan pemerintah, kepemimpinan kepala
sekolah, budaya sekolah, iklim sekolah, pembuatan keputusan, komunikasi kepala
sekolah, perencanaan,

partisipasi orangtua, kualitas kurikulum,

manajemen

pendidikan.

1.3.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat terlihat bahwa banyak

faktor yang berhubungan keefektifan sekolah. Namun peneliti menganggap hal
yang paling penting dalam keefektifan sekolah yaitu kepemimpinan, dan budaya

9

sekolah. Jadi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada hubungan kepemimpinan
dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah.

1.4.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan
sekolah?
2. Apakah terdapat hubungan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah?
3. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah
secara bersama dengan keefektifan sekolah?

1.5.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan

kepala sekolah dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah. Secara
operasional tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk

mengetahui

hubungan

kepemimpinan

kepala sekolah

dengan

keefektifan sekolah.
2. Untuk mengetahui hubungan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah.
3. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya
sekolah secara bersama dengan keefektifan sekolah.

10

1.6.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu:
a. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu
administrasi pendidikan, terutama mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan
budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Hal lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah
kemungkinan dari munculnya pengembangan konsep-konsep konseptual yang
berkenaan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah yang
memberikan peningkatan terhadap keefektifan sekolah, yang pada muaranya akan
mengarah kepada tercapainya kualitas pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat:
1. Sebagai evaluasi dalam mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah dan
budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah.
2. Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan materi kependidikan di lembaga
pendidikan dalam mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah, dan
budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah.
3. Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang dalam pengembangan
kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya sekolah dalam meningkatkan
keefektifan sekolah yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sekolah.

112

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra kepemimpinan kepala
sekolah dengan keefektifan sekolah di Kota Medan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan dengan
keefektifan sekolah di Kota Medan. Artinya semakin baik kepemimpinan
kepala sekolah maka semakin baik pula keefektifan sekolah di Kota Medan

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra Budaya sekolah dengan
keefektifan sekolah di Kota Medan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Budaya sekolah memiliki hubungan dengan keefektifan sekolah di
Kota Medan. Artinya semakin baik Budaya sekolah maka semakin baik pula
keefektifan sekolah di Kota Medan

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra kepemimpinan kepala
sekolah dan budaya sekolah secara bersama dengan keefektifan sekolah di
Kota Medan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah dan budaya sekolah berhubungan dengan keefektifan sekolahdi
Kota Medan. Artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dan budaya
sekolahmaka semakin baik pula keefektifan sekolah di Kota Medan.

112

113

5.2. Implikasi
Terujinya

hipotesis

dalam

penelitian

ini

menunjukkan

bahwa

Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah secara bersama-sama dapat
meningkatkan keefektifan sekolah. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan
bahwa Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah secara bersama-sama
menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut
maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian diantaranya.
1. Upaya meningkatkan Keefektifan
Kepemimpinan Kepala sekolah

sekolah

melalui

peningkatan

Dengan diterimanya hipotesis pertaman yakni Kepemimpinan Kepala
sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikandengan keefektifan
sekolah, maka upaya

meningkatkan kefektifan sekolah

adalah

dengan

meningkatkan kualitas kepemimpinan Kepala sekolah. Atas dasar temuan di atas,
dikemukakan

sejumlah

implikasi

terkait

dengan

upaya

peningkatan

kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi
pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan
dalam setiap aktivitas di sekoah. Kepemimpinan kepala sekolah memilik peran
yang siginifikan dalam meningkatkan keefektifan sekolah, kepala sekolah adalah
orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan
motivasi terhadap semua warga sekolah.
Pemerintah Kota adalah penanggung jawab utama dalam pengangkatan
calon kepala sekolah, untuk itu dalam pengangkatannya harus mengacu kepada
Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kualifikasi

114

kepala sekolah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengangkatan calon kepala
sekolah tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku, namun lebih didasarkan
kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas.
Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi
tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari
pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala
sekolah yang berkualitas.
Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap
keberhasilan suatu sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus tau akan tugas dan
fungsi sebagai pemimpin tertinggi di sekolah. Kepala sekolah harus melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab. Pengembangan kualitas pendidikan di
sekoah menuju keefekifan sekolah menuntut kinerja kepala sekolah yang lebih
optimal. Unyuk itu, kepala sekolah harus mempunyai ketrampilan dan kompetensi
yang cukup memadai dalam mengelola sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat
membuat dan mengembangkan sebuah visi yang rasional dan realistis sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dimiliki sekolah. Di dalam menetapkan visinya,
kepala sekolah dituntut memiliki wawasan yang luas dan kemampuan profesional
yang memadai dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
kepemimpinan sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat melakukan analisis
SWOT terhadap sekolah yang dipimpinnya. Analisis ini perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesiapan setiap fungsi dan keseluruhan fungsi sekolah yang
diperlukan untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Analisis ini juga perlu

115

dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
sekolah, baik itu faktor internal maupun eksternal. Dengan diketahuinya berbagai
faktor tersebut, maka selanjutnya kepala sekolah dapat mengembangkan berbagai
program sekolah yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola
dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah, semata-mata
untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan keefektifan sekolah
menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai sifat yang demokratis
dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah.
Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan
serta integrasi profesional yang tinggi dalam melaksanakan dan memimpin
berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai ketrampilan dan
kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan dan
program sekolahnya dengan optimal.
Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk
menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerjasama yang
harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.
2. Upaya meningkatkan Keefektifan sekolah melalui peningkatan Budaya
sekolah
Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni Budaya sekolah menunjukkan
hubungan yang positif dan signifikandengan keefektifan sekolah, maka upaya
meningkatkan kefektifan sekolah adalah dengan menciptakan budaya yang unggul
yang mampu menciptakan rasa memiliki terhadap sekolah. Kemudian budaya
sekolah yang perlu untuk dikembangkan yakni budaya kreatifitas dan inovasi

116

yang dilakukan oleh semua pihak seperti kepala sekolah guru maupun siswa.
Selanjutnya budaya sekolah juga harus mampu menciptakan tingkat kedisiplinan
yang tinggi bagi para siswa maupun guru dan kepala sekolah. Budaya sekolah
memiliki tempat strategis untuk membangun citra positif sekolah yang
berpengaruh terhadap kualitas sekolah. Oleh karena itu perlu dibangun budaya di
sekolah yang dimulai dari upaya kepemimpinan melalui penetapan peraturan yang
disepakati bersama. Budaya yang baik tidak saja berorientasi pada prestasi siswa
tetapi prestasi sekolah. Oleh karena itu keseimbangan cipta, karsa dan karya
diarahkan pada tiap dimensi personil sebagai suatu kekuatan yang menggerakan
sistem.
Budaya sekolah yang mampu menciptakan nilai dan etos kerja di sekolah
harus dimanifestasikan kedalam perilaku kerja utama yang sanggup menjadi
basiskeberhasilan baik di tingkat pribadi, organisasional maupun sosial.
Perilakukerja tersebut meliputi bekerja tulus, bekerja tuntas, bekerja benar,
bekerjakeras, bekerja serius, bekerja kreatif, bekerja unggul, dan bekerja
sempurna. Sekolah merupakan tempat terbaik untuk belajar oleh karena itu
perlu dibangun kultur akademik yang memberikan pelayanan terbaik untuk
belajar.
Nilai-nilai sekolah dapat menjadi rujukan bagi sikap dan tindakan,
akan tetapi kebiasaan-kebasaan kontraproduktif memerlukan pengubahan
budaya yang lebih diorientasikan pada eliminasi kebiasaan buruk dan
penciptaan kebiasaan-kebiasaan baru yang berorientasi pengejewantahan
nilai-nilai. Pengubah budaya bukan pekerjaan yang mudah, karena budaya

117

terkait dengan self reinforcing, namun pemimpin dapat melakukan perubahan
budaya

melalui

manajemen,

yaitu

dengan

menetapkan

perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang dipandu oleh nilainilai baru yang diinginkan. Artinya pola sikap dan tindakan adalah produk dari
manajemen dan kepemimpinan. Pengubahan budaya sekolah diarahkan pada
pencapaian keefektifan Sekolah. Budaya yang menghambat gerak langkah anggota
karena beberapa tata cara tidak relevan lagi dengan tuntutan kerja masa kini atau
yang disebut dalam penelitian ini sebagai pola kebiasaan, pemimpinan mesti
responsif menata manajemen guna mencapai keefektifan yang tinggi. Nilai
adalah standar normatif yang mempengaruhi manusia dan membuat pilihan
diantara

berbagai

alternatif

tindakan

yang

mereka

persepsikan.

Organization Cultur Values atau nilai-nilai budaya sekolah adalah nilai-nilai
konsensus bersama sebagai perwujudan dari adanya upaya menterjemahkan visi
ke dalam nilai-nilai instrumental yang dapat menjadi pedoman bertingkah laku
bagi semua perangkat personil sekolah.
3. Upaya Meningkatkan Keefektifan sekolah Melalui
Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah

Peningkatan

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni Kepemimpinan Kepala sekolah
dan budaya sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikandengan
keefektifan sekolah, maka upaya meningkatkan kefektifan sekolah adalah dengan
meningkatkan kualitas kepemimpinan Kepala sekolah dan menciptakan budaya
yang mampu merangsang timbulnya rasa disiplin dan rasa memiliki terhadap
sekolah sehingga mampu meningkatkan keefektifan sekolah. Pengembangan
sekolah menuju keefektifan sekolah berarti memberdayakan sekolah agar selalu

118

berfokus kepada pencapai tujuan pendidikan disekolah yakni menciptakan
perserta didik yang memiliki kemampuan kognitif, apektif dan psikomotorik yang
baik selain itu peserta didik juga harus memiliki karakter yang kuat guna
mempersiapkan diri menghadapi perkembangan zaman.

Adanya kebutuhan

untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah terutama kompetensi
penciptaan, perumusan, transformasi dan implementasi visi yang berkaitan
erat terhadap penciptaan budaya yang lebih ditentukan oleh kemandirian sekolah
dalam pencapain tujuan keefektifan sekolah.
Kemudian adany