HUBUNGAN KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MEDAN.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH
DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:
MEIRA ANGGI PRATIWI NAINGGOLAN
NIM. 8106132011

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIMED
2013

ABSTRAK
Meira Anggi Pratiwi Nainggolan. 8106132011. Hubungan Kemampuan
Manajemen Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah dengan Keefektifan Sekolah

Menengah Pertama di Kota Medan. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri
Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kemampuan
manajemen kepala sekolah dengan Keefektifan sekolah, (2) hubungan iklim
sekolah dengan Keefektifan sekolah (3) hubungan antara kemampuan manajemen
kepala sekolah dan iklim sekolah dengan Keefektifan sekolah.
Populasi penelitian adalah Kepala Sekolah SMP di Kota Medan
sebanyak 366 orang. Sampel penelitian sejumlah 92 orang yang diambil dengan
menggunakan pengambilan sampel menurut Arikunto. Metode penelitian adalah
kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional. Instrumen pengumpulan untuk
variabel Keefektifan sekolah dan iklim sekolah menggunakan angket dan variabel
kemampuan manajemen kepala sekolah menggunakan tes.
Sebelum instrumen penelitian dipakai untuk mengumpulkan data
penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji
reliabilitas. Untuk perhitungan uji validitas angket digunakan rumus product
moment dan validitas tes digunakan korelasi biserial. Uji reliabilitas angket
digunakan rumus Alpha Cronbach dan tes digunakan rumus KR-21. Untuk
menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan teknik korelasi
sederhana dan korelasi ganda.
Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan

signifikan kemampuan kepala sekolah dengan Keefektifan sekolah dengan
koefisien korelasi ry1 = 0,48. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel
kemampuan manajemen kepala sekolah terhadap Keefektifan sekolah sebesar
19,88%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan iklim sekolah dengan
Keefektifan sekolah dengan koefisien korelasi ry2 = 0,46. Sumbangan efektif yang
diberikan oleh variabel iklim sekolah terhadap Keefektifan sekolah sebesar
19,12% dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan
manajemen kepala sekolah dan iklim sekolah dengan Keefektifan sekolah dengan
koefisien korelasi R = 0,62 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,39.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan dalam penelitian
ini: Kepala sekolah dapat mewujudkan iklim sekolah yang kondusif sehingga
seluruh warga sekolah memiliki semangat kerja yang baik, bersedia Membuka diri
dan mengikuti seminar pendidikan, pelatihan, forum ilmiah, dan rajin mencari
informasi untuk pengembangan dirinya, Kepala sekolah juga harus arif dan
bijaksana dalam pengelolaan sumber daya sekolah, peka terhadap lingkungan dan
kebutuhan warga sekolah. Dinas Pendidikan disarankan melakukan upaya dalam
peningkatan kemampuan kepala sekolah, pengakuan/menghargai prestasi kepala
sekolah. Selain itu, perlu mengadakan seminar pendidikan yang berkaitan dengan
bagaimana menjalankan fungsi manajemen sekolah dengan baik dan efektif, dan
menyeleksi dengan cermat calon kepala sekolah.


ABSTRACT
Nainggolan, Meira Anggi Pratiwi. 8106132011. The Relationship of Principal’s
Management Capability and School Climate with Effectiveness of Private
Secondary School in Medan City. Thesis. Pascasarjana. State University of
Medan, 2013.
The purpose of this study was to determine (1) the relationship of
Principal’s Management Capability with Effectiveness of Private Secondary
School, (2) the relationship of School Climate with Effectiveness of Private
Secondary School, (3) the relationship between Principal’s Management
Capability and School Climate with Effectiveness of Private Secondary School.
The Subject of this research were principals of Private Secondary
Schools in Medan City, with the total of 366 teachers and 92 of them were taken
as sample. Quantitative research method is the kind of descriptive research with
correlative study. Instruments used were questionnaires for getting the data of
School Climate, and school effectiveness and also used test for getting the data of
principal’s management capability. The instrument were first tried. And then the
analysis of instruments were used validity and realibility test. Questionnaires
validity test used product moment and reliability used alpha formula. validity test
used Biserial correlation and reliability used KR-21. Techniques of data analysis

using correlation and simple and multiple regression techniques.
The results of this study presented: (1) there was a positive and significant
Principal’s Management Capability with Effectiveness of Private Secondary
School with correlation coefficient ry1 = 0,48. Contribution given by the variable
Principal’s Management Capability with Effectiveness of Private Secondary
School is 19,88%, (2) there was a positive and significant relationship School
Climate with Effectiveness of Private Secondary School with correlation
coefficient ry2 = 0,46. Contribution given by the variable School Climate with
Effectiveness of Private Secondary School is 19,12%, and (3) there was a positive
and significant relationship between Principal’s Management Capability and
School Climate with Effectiveness of Private Secondary School with a correlation
coefficient (R) is 0,62 and coefficient of determination R2 is 0,38.
Based on research results obtained suggested in this study: The principal
can actualize school climate conducively that is to the entire school community
has good spirit to work. Principal want to open theirself and be willing to follow
educational seminars, training, education forums, and has willingness to know
and find for the education information that they need for development, principal
can manage all the school’s resources smartly and wisdomly, put attention about
schools members’s necessity and aware to school environment. Department of
Education advised to make efforts for enhancing the capacity of principals

recognition / reward school principals and teacher achievement. In addition, the
need to conduct educational seminars relating to how to take the school
management function properly and effectively and selecting prospective
principals accurately.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH S.W.T yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tesis berjudul “Hubungan Kemampuan Manajemen
Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah dengan Keefektifan Sekolah Menengah
Pertama di Kota Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
pada Program Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil, semoga bantuan yang telah diberikan
menjadi amal ibadah dan mendapatkan rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang
Maha Esa, Amin. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan masukan yang berarti dalam penyusunan
tesis ini.

2. Dr. Irsan, M.Pd, M.Si selaku selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,
saran, gagasan, masukan yang sangat berharga dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan Dr. Arif
Rahman, M.Pd selaku narasumber yang sangat banyak memberikan masukan
dan saran sehingga banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
5. Para Dosen di Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.
6. Bapak Drs. M. Abduh Siregar yang telah banyak memberikan bantuan dalam
memfasilitasi penulis melakukan kegiatan penelitian di lapangan.
7. Semua kepala sekolah di SMP Kota Medan yang telah memfasilitasi penulis
dalam melakukan penelitian di lapangan.

8. Seluruh kepala sekolah, staff pengajar dan karyawan Yayasan Perguruan BM
Sukma atas dukungan yang diberikan kepada penulis.
9. Papa dan Mama tersayang yang telah mendidik, membesarkan dan selalu
memberikan kasih sayang yang tidak terhingga, motivasi serta doa bagi
penulis dalam menjalani hidup dan meraih cita-cita.

10. Suamiku tercinta, Taufan yang selalu setia dan penuh kesabaran mendampingi
penulis dalam suka dan duka serta telah banyak berkorban waktu, selalu
memberikan semangat, perhatian, dan masukan sehingga penulis bisa
menyelesaikan studi S2 ini.
11. Anak bunda tersayang, Addid Mazra Raiys. Semoga kelak Addid menjadi
anak yang dapat membanggakan orang tua dan keluarga serta dapat meraih
pendidikan setinggi-tingginya.
12. Keluarga besar mertuaku yang telah memberikan dukungan, spesial untuk Ibu
dan Bapak di Griya.
13. Rekan-rekan

mahasiswa

Pascasarjana

Unimed

khususnya

mahasiswa


Administrasi Pendidikan angkatan XVIII B yang telah memberi motivasi dan
konstribusi yang sangat berharga di saat perkuliahan sampai selesainya
penulisan tesis ini. Spesial untuk sahabat-sahat baikku Valent, Sevianna
Siahaan, Tutik Sugesti, Sariati Silitonga, Vera Natalia dan Bapak Kamilin.
14. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, semoga Tuhan
Yang Maha Esa membalas semua kebaikannya, Amin.
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaannya. Semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kemajuan pendidikan di Kota Medan.
Medan, 05 September 2013
Penulis,

Meira Anggi Pratiwi Nainggolan

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................

i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
C. Batasan Masalah ...........................................................................
D. Rumusan Masalah ........................................................................
E. Tujuan Penelitian ..........................................................................
F. Manfaat Penelitian .......................................................................

BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA
BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..................................
A. Kajian Teoretis .............................................................................

1. Keefektifan Sekolah ................................................................
2. Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ..............................
3. Iklim Sekolah ..........................................................................
B. Penelitian yang Relevan ...............................................................
C. Kerangka Berfikir .........................................................................
1. Hubungan antara Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah
dengan Keefektifan Sekolah ...................................................
2. Hubungan antara Iklim Sekolah dengan Keefektifan
Sekolah.....................................................................................
3. Hubungan antara Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah
dan Iklim Sekolah dengan Keefektifan Sekolah .....................
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
B. Metode Penelitian .........................................................................
C. Populasi dan Sampel ....................................................................
1. Populasi ....................................................................................
2. Sampel .....................................................................................
D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ..............................
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................

F. Uji Coba Instrumen .......................................................................
G. Teknik Analisis Data ....................................................................

1
1
10
12
13
13
14

16
16
16
37
50
60
60
60
62
63
65
66
66
66
67
67
67
68
69
71
77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
A. Deskripsi Data Penelitian .............................................................
1. Keefektifan Sekolah (Y) ........................................................
2. Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah (X1) ......................
3. Iklim Sekolah (X2) ..................................................................
B. Uji Tingkat Kecenderungan Data Variabel Penelitian .................
1. Uji Tingkat Kecenderungan Data Keefektifan Sekolah .........
2. Uji Tingkat Kecenderungan Data Kemampuan Manajemen
Kepala Sekolah ......................................................................
3. Uji Tingkat Kecenderungan Data Iklim Sekolah ....................
C. Uji Persyaratan Analisis ...............................................................
1. Uji Normalitas Data ...............................................................
2. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi .................
a. Keefektifan Sekolah (Y) atas Kemampuan Manajemen
Kepala Sekolah (X1)..........................................................
b. Keefektifan Sekolah (Y) atas Iklim Sekolah (X2) ............
3. Uji Homogenitas ....................................................................
4. Uji Independensi Antar Variabel Bebas .................................
5. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Ganda........................
D. Uji Hipotesis Penelitian.................................................................
1. Hipotesis Pertama: Hubungan antara Kemampuan
Manajemen Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ....
2. Hipotesis Kedua: Hubungan antara Iklim Sekolah
dengan Keefektifan Sekolah ..................................................
3. Hipotesis Ketiga: Hubungan antara Kemampuan
Manajemen Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah
dengan Keefektifan Sekolah .................................................
E. Temuan Penelitian .........................................................................
F. Pembahasan Penelitian .................................................................
G. Keterbatasan Penelitian .................................................................
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................
A. Simpulan ........................................................................................
B. Implikasi .........................................................................................
1. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah Melalui
Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ...........................
2. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah Melalui
Iklim Sekolah ........................................................................
3.
Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah Melalui
Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dan
Iklim Sekolah ........................................................................
C. Saran ...............................................................................................

83
83
83
85
88
90
90
90
91
92
92
94
94
95
95
96
97
98
98
100

101
103
106
114
117
117
118
118
122

125
126

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 129

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1

Data Tingkat Kemajuan Pendidikan Pada Tingkat SMP di Kota
Medan ...............................................................................................

6

2.1

Faktor -Faktor Keefektifan Sekolah ................................................. 26

3.1

Populasi Kepala Sekolah SMP di Kota Medan ................................ 67

3.2

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ....... 70

3.3

Kisi-kisi Instrumen Iklim Sekolah dan Keefektifan Sekolah .......... 71

3.4

Jumlah Butir Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah Setelah
Uji Coba .......................................................................................... 76

3.5

Jumlah Butir Iklim Sekolah dan Keefektifan Sekolah Setelah
Uji Coba .......................................................................................... 76

3.6

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................ 77

4.1

Ringkasan Deskriptif Data Dari Setiap Variabel Penelitian ............ 83

4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Sekolah ......................... 83

4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Manajemen Kepala
Sekolah ............................................................................................ 85

4.4

Distribusi Frekuensi Variabel Iklim Sekolah .................................. 87

4.5

Tingkat Kecenderungan Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ........... 90

4.6

Tingkat Kecenderungan Variabel Kemampuan Manajemen
Kepala Sekolah (X1) ......................................................................... 91

4.7

Tingkat Kecenderungan Variabel Iklim Sekolah (X2) ..................... 92

4.8

Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................... 93

4.9

Rangkuman ANAVA Persamaan Regresi Y Atas X1 ...................... 94

4.10 Rangkuman ANAVA Uji Persamaan Regresi Y Atas X2 ................ 95
4.11 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ................................................. 96
4.12 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X1 dengan X2 ........ 97
4.13 Rangkuman ANAVA Regresi Ganda ............................................... 98
4.14 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel X1
dengan Y........................................................................................... 99
4.15 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Parsial X1 dengan Y ............... 100

4.16 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel X2
dengan Y........................................................................................... 100
4.17 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Parsial X2 dengan Y ............... 101
4.18 Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ...................................... 103

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Irisan Diagram Lingkaran Indikator Efektivitas Sekolah ............... 31

Gambar 2.2

Irisan Diagram Lingkaran Indikator Input ...................................... 32

Gambar 2.3

Irisan Diagram Lingkaran Indikator Proses .................................... 33

Gambar 2.4

Irisan Diagram Lingkaran Indikator Output ................................... 33

Gambar 2.5

Irisan Diagram Lingkaran Indikator Outcomes ............................... 35

Gambar 2.6

Fungsi Manajemen dan Keefektifan ............................................... 40

Gambar 2.7

Paradigma Penelitian ....................................................................... 64

Gambar 4.1

Histogram Variabel Keefektifan Sekolah ....................................... 85

Gambar 4.2

Histogram Variabel Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah ...... 87

Gambar 4.3

Histogram Variabel Iklim Sekolah................................................... 89

Gambar 4.4

Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ........................ 102

Gambar 4.5

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan Sekolah ............... 113

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Angkat Keefektifan Sekolah ............................................................... 132

2.

Instrumen Tes Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah .................. 135

3.

Angket Iklim Sekolah ........................................................................ 147

4.

Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Manajemen
Kepala Sekolah .................................................................................. 149

5.

Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Keefektifan Sekolah ................. 150

6.

Hasil Validitas Uji Coba Instrumen Iklim Sekolah ............................ 151

7.

Perhitungan Validitas .......................................................................... 152

8.

Hasil Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan
Manajemen Kepala Sekolah .............................................................. 157

9.

Hasil Reliabilitas Uji Coba Instrumen Iklim Sekolah ........................ 158

10. Hasil Reliabilitas Uji Coba Instrumen Keefektifan Sekolah .............. 159
11. Perhitungan Uji Reliabilitas ................................................................ 160
12. Data Penelitian ................................................................................... 169
13. Statistik Deskriptif Variabel Keefektifan Sekolah .............................. 175
14. Statistik Deskriptif Variabel Kemampuan Manajemen Sekolah ........ 178
15. Statistik Deskriptif Variabel Iklim Sekolah ........................................ 181
16. Uji Tingkat Kecenderungan Data ....................................................... 184
17. Perhitungan Uji Normalitas ............................................................... 189
18. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi ............................ 197
19. Perhitungan Uji Homogenitas ............................................................ 209
20. Perhitungan Uji Independensi ............................................................ 216
21. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda Variabel Kemampuan
Manajemen Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2) dengan
Keefektifan Sekolah (Y) ..................................................................... 218
22. Korelasi Antar Variabel Penelitian .................................................... 222
23. Perhitungan Korelasi Parsial .............................................................. 224
24. Perhitungan Korelasi Ganda dan Uji Keberartian Korelasi Ganda ... 226
25. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) ..................... 227

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam,
melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik
yang mampu menjawab tantangan yang berkembang sangat cepat dan pesat.
Berbagai tulisan di media masa baik cetak maupun noncetak mengisyaratkan
bahwa secara keseluruhan, mutu SDM Indonesia saat ini masih tertinggal dan
berada di belakang SDM negara-negara maju dan negara-negara tetangga, seperti
Malaysia dan Thailand. Menurut Brighthouse, J & Woods, D (1999:21) kenyataan
ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan
melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem
pendidikan nasional.
Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan
(sekolah) dewasa ini adalah bagaimana mengelola sebuah sekolah agar lebih
efektif dan efisien dalam menggunakan sumber dayanya sebagai upaya
penjaminan kepuasan masyarakat yang menjadi pelanggannya, sebab pendidikan
mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia. Kesadaran akan
pentingnya pendidikan sebagai proses mencerdaskan bangsa telah mendorong
masyarakat untuk melakukan perbaikan mutu yang erat kaitannya dengan
keefektifan sekolah.

1

2

Keefektifan penyelenggaraan sebuah sekolah mengandung makna bahwa
segala bentuk maupun aktivitas yang dilakukan oleh sekolah mempunyai efek
atau dampak signifikan bagi terwujudnya suatu tujuan pendidikan yang
diharapkan. Tujuan pendidikan tersebut menjadi pedoman bagi sekolah agar
mempersiapkan lulusan sekolah yang memiliki pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, sikap dan nilai moral serta kepribadian yang tidak hanya berguna
bagi masyarakat, tetapi juga bagi bangsa dan negara.
Sekolah yang dikelola secara efektif tentunya akan menghasilkan lulusan
bermutu. Mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara
operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan
sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut
menurut norma atau standar yang berlaku. Oleh karena itu, mutu pendidikan
berhubungan erat dengan keefektifan sekolah. Sekolah diharapkan dapat
menciptakan lulusan pendidikan yang berkualitas. Sekolah sebagai sebuah sistem
yang memiliki tujuan, sudah seharusnya sekolah menghasilkan lulusan yang dapat
dijamin kepastiannya. Lulusan dari suatu sekolah tersebut pada umumnya diukur
dari tingkat kinerja, tidak lepas dari sumber daya manusianya, bagaimana para
sumber daya manusia yang ada didalamnya menjalankan aktivitas proses
penyelenggaraan pendidikan. Kinerja sekolah tersebut adalah pencapaian atau
prestasi sekolah yang dihasilkan melalui berbagai sumber daya sekolah, baik
sumber daya manusia itu sendiri maupun non manusia.

3

Agar keluaran sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan
perubahan dan tantangan yang berkembang begitu cepat dan pesat tersebut,
pemerintah mengeluarkan sebuah gagasan tentang manajemen pendidikan yang
berbasis sekolah (school based management) yang memberikan ruang yang luas
bagi sekolah dan masyarakat untuk menentukan program dan rencana
pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Sejalan dengan gagasan desentralisasi pengelolaan pendidikan, maka fungsifungsi pengelolaan sekolah perlu diberdayakan secara maksimal agar dapat
berjalan secara efektif untuk menghasilkan lulusan bermutu yang diharapkan oleh
masyarakat dan bangsa.
Dengan adanya tuntutan masyarakat akan kebutuhan pendidikan bermutu
sudah menjadi suatu keharusan bagi sekolah untuk mengelola program
pendidikannya secara baik. Kinerja sekolah yang tidak baik, dianggap masyarakat
tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka sekolah seperti itu dianggap tidak memiliki
daya saing yang tinggi. Dampaknya adalah banyak sekolah yang dulunya besar
akhirnya tutup, meskipun sekolah-sekolah tersebut telah lama beroperasi namun
sulit untuk berkembang dan lambat laun ditinggalkan oleh masyarakat
penggunanya.
Terkait dengan hal di atas, keefektifan sekolah menjadi sangat penting
untuk dikaji dan diteliti, karena sekolah yang efektif akan berimplikasi pada
lulusan pendidikan yang diharapkan. Sekolah yang dikelola dengan baik (efektif)
sangat memperhatikan dengan baik manajemen pembelajaran, teknologi

4

pembelajaran, model dan metode pembelajaran guru, kurikulum, layanan
administrasi pendidikan dan layanan pimpinan terhadap guru serta siswa.
Berbicara lebih jauh tentang keefektifan sekolah, maka dalam latar
belakang penelitian ini perlu dahulu diketahui bagaimana sebenarnya ciri-ciri
sekolah yang efektif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Peter Mortimore
(1991:96) bahwa sekolah yang efektif dicirikan sebagai : (1) sekolah memiliki visi
dan misi yang jelas dan dijalankan dengan konsisten, (2) lingkungan sekolah yang
baik, dan adanya disiplin serta keteraturan di kalangan pelajar dan staf, (3)
kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, (4) penghargaan bagi guru dan staf serta
siswa yang berperstasi, (5) pendelegasian wewenang yang jelas, (6) dukungan
masyarakat sekitar, (7) sekolah mempunyai rancangan program yang jelas, (8)
sekolah mempunyai fokus sistemnya tersendiri, (9) pelajar diberi tanggung jawab,
(10) guru menerapkan strategi-strategi pembelajaran inovatif, (11) evaluasi yang
berkelanjutan, (12) kurikulum sekolah yang terancang dan terintegrasi satu sama
lain, dan (13) melibatkan orang tua dan masyarakat dalam membantu pendidikan
anak-anaknya. Menurut David dan Thomas (1989:12) ciri utama sekolah efektif
adalah (1) kepemimpinan (instruksional) yang kuat, (2)harapan yang tinggi
terhadap prestasi siswa, (3) adanya lingkungan belajar yang tertib dan nyaman,
(4)menekankan pada ketrampilan dasar, (5) pemantauan secara kontinyu terhadap
kemajuan siswa, dan (6) terumuskan tujuan sekolah secara jelas.
Pendapat

mengenai

ciri-ciri

sebuah

sekolah

efektif

selanjutnya

dikemukakan oleh Townsend (1994:36) yang menyatakan bahwa ciri-ciri sebuah
sekolah yang efektif adalah terdiri atas: (1) hasil dan prestasi akademik yang

5

tinggi, (2) kepemimpinan yang kuat, (3) pengambilan keputusan yang tepat, (4)
adanya keterlibatan stakeholder pendidikan, (5) alokasi dan pemanfaatan sumber
daya yang tepat, (6) adanya kurikulum dan target pencapaian, (7) komunikasi
sekolah dengan baik yang berkepentingan, dan (8) adanya evaluasi dan monitor
terhadap proses, serta (9) lingkungan dan iklim yang kondusif. Pendapat
berikutnya masih mengenai ciri-ciri sekolah efektif menurut Scheeren (2000:7)
bahwa sekolah yang efektif dicirikan atas : (1) pembelajaran yang diberikan
sangat efektif, (2) manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, baik
dan akuntabilitas, (3) iklim yang teratur dan menyenangkan, (4) hasil belajar yang
memuaskan, (5) layanan yang memuaskan, (6) adanya evaluasi belajar secara
konsisten dan (7) revisi dan pengembangan perencanaan sekolah dan kurikulum
yang secara terus menerus dan berkelanjutan.
Bertitik tolak dari teori diatas tentang ciri-ciri sekolah efektif, maka pada
penelitian ini peneliti melihat ciri-ciri sekolah efektif dengan merangkum
persamaan pendapat para ahli, diantaranya yaitu : (1) terdapat kepemimpinan dan
manajemen yang baik, (2) menggambarkan lingkungan dan iklim sekolah yang
disiplin, kondusif, menyenangkan dan teratur, (3) terdapat kurikulum yang
terancang dan terintegrasi, (4) alokasi dan pemanfaatan sumber daya yang tepat,
(5) adanya keterlibatan orangtua maupun masyarakat, (6) adanya evaluasi
terhadap proses pembelajaran, dan (7) hasil belajar dan prestasi akedemik siswa
yang tinggi.
Berdasarkan studi pendahuluan pada beberapa Sekolah Menengah Pertama
yang ada di kota Medan, baik melalui wawancara maupun melalui observasi,

6

diketahui bahwa keefektifan sekolah di beberapa SMP di Kota Medan masih
kurang dari yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari output sekolahnya sebagai
hasil keluaran sekolah yang diindikasikan berdasarkan data yang diperoleh
mengenai kemajuan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan
yang dapat dilihat dari tingkat kelulusan UN (Ujian Nasional) dalam jangka waktu
2 tahun terakhir yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1. Data Tingkat Kemajuan Pendidikan Pada Tingkat SMP
di Kota Medan
Angka Perolehan
T.A.2010/2011 T.A. 2011/2012
Rata-rata Nilai UN
8,50
8,25
Angka Tidak Lulus
0,12%
0,29%
Angka Lulusan
99,88%
99,71%
Jumlah Sekolah
166
166
Data: Dinas Pendidikan Kota Medan
Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, kota Medan seyogyanya
menjadi barometer pendidikan di provinsi tersebut. Namun, Medan justru menjadi
kota peringkat kedua untuk siswa tingkat SMP yang tidak lulus. Sebanyak 121
atau 0,29 persen siswa jenjang SMP/MTs/SMP Terbuka di Medan dinyatakan
tidak lulus UN tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan data dari Dinas
Pendidikan Sumut, Medan menjadi kota kedua dengan tingkat ketidaklulusan
terbanyak, yakni 121 orang atau 0,29 persen. Peringkat satu dengan jumlah siswa
tidak lulus ditempati Binjai dengan 20 siswa atau 0,36 persen, sedangkan di
peringkat tiga ada Kabupaten Nias Selatan dengan siswa tidak lulus mencapai 15
orang atau 0,28 persen. Di Medan sendiri, dari 121 sisa tersebut, sebanyak 101
orang merupakan siswa SMP, 10 orang jenjang MTs, dan 10 orang jenjang SMP
Terbuka.

7

Di sisi lain, tingkat kelulusan UN jenjang SMP sederajat di Medan
mencapai 41.225 orang atau 99,71 persen dari jumlah peserta UN 41.346 orang.
Berdasarkan nilai rata-rata, Medan menempati peringkat delapan dengan nilai
rata-rata 8,25. Satu peringkat dibawah Kabupaten Nias Barat yang nilai rataratanya 8,28. Berdasarkan nilai rata-rata, peringkat satu diraih Kota Tanjung
Balai dengan 8,61, kemudian Pematang Siantar dengan 8,50, Padang Sidimpuan
dengan 8,44, Kabupaten Langkat 8,38, dan Kabupaten Asahan dengan 8,33.
Untuk jenjang SMP, tingkat kelulusan mencapai 99,88%, jenjang MTs mencapai
99,86 persen, dan jenjang SMP Terbuka mencapai 98,40%, untuk nilai rata-rata
UN SMP/MTs/SMP Terbuka tahun ini mencapai 8,13 atau mengalami
peningkatan dibandingkan tahun lalu. Secara nasional, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mengumumkan hasil Ujian Nasional (UN)
jenjang SMP. Tercatat 3.681.920 siswa (99,57 persen) berhasil lulus UN. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, masih
ada 15.945 siswa (0,43 persen) tidak lulus UN. Angka tersebut berasal dari
3.726.872 siswa yang secara sah mengikuti UN.
Berdasarkan data persentase dari tingkat kelulusan siswa SMP diatas,
maka permasalahan mutu yang menyerang seluruh sektor menimbulkan
pertanyaan akan keefektifan kinerja sekolah selaku penyelenggara pendidikan
formal. Apalagi salah satu indikator dalam menilai keefektifan kinerja sekolah
dilihat dari prestasi siswa pada Ujian Nasional. Penilaian kemampuan siswa pada
nilai akhir Ujian Nasional menambah beban sekolah dalam upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia, hal ini sangat terkait pada kemampuan

8

kepala sekolah dalam melakukan tindakan manajemen yang baik, meliputi :
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengontrolan sekolah sehingga
tujuan dan target sekolah dapat tercapai, dimana manajemen merupakan salah satu
faktor keefektifan sekolah.
Pada sekolah efektif tidak hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi
dalam belajar yang dapat mengembangkan diri, siswa yang memiliki
intelektualitas yang biasa pun dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin,
apalagi biasa dibandingkan dengan kondisi awal ketika mereka baru masuk
sekolah. Mortimore (1991:145) mendefinisikan sekolah efektif sebagai ”one in
which students progress further than might be expected from a consideration of
intake”. Disamping perhatian masalah pada nilai ujian nasional, selanjutnya dalam
observasi awal penelitian ditemukan sebuah catatan tentang layanan penunjang
siswa belajar seperti ekstrakurikuler, perpustakaan sarana-prasarana, labotatorium,
wi-fi, yang menjadi indikator yang turut menentukan efektifitas belajar belum
dilaksanakan dengan maksimal. Penggunaan layanan penunjang siswa belajar ini
seperti hanya merupakan perhiasan bagi daya magnet sekolah tersebut melengkapi
fasilitas belajar di muka umum, namun pada kenyataannya layanan ini jarang
menjadi tempat untuk menambah ilmu dan kreativitas siswa di sekolah, dimana
belajar bukan konsep independent yang hanya dilakukan oleh siswa secara
sepihak tetapi merupakan interaksi dengan lingkungan dan berbagai daya dukung
yang lain. Dengan demikian efektifitas belajar bukan hanya menilai hasil belajar
siswa, tetapi semua upaya yang menyebabkan anak belajar.

9

Pada catatan berikutnya permasalahan yang ditemukan pada kegiatan
observasi awal di beberapa SMP di kota Medan pada khususnya bahwa sekolah
secara keseluruhan hanya melihat aspek intelektualitas siswa pada penguasaan
tingkat intelektual yang tercermin dari hasil nilai Ujian Akhir Nasional (UAN),
tanpa dapat mengukur hasil belajar siswa dalam kepribadian secara utuh yaitu
penilaian sikap yang sampai saat ini belum dilakukan di sekolah-sekolah.
Keberhasilan dari nilai Ujian Akhir Nasional sekolah jarang diikuti dengan
keberhasilan sekolah membentuk kepribadian yang terbaik bagi siswanya, sekolah
cenderung mengabaikan dan bekerja sekedarnya untuk membentuk siswanya
menjadi pribadi yang berkualitas, baik bagi diri siswa itu sendiri dalam
pergaulannya sehari-hari antar teman seangkatannya maupun dalam kehidupan
bermasyarakat, hal ini dibuktikan beberapa tahun terakhir ini semakin banyaknya
tingkat perkelahian dan tindakan tawuran di lingkungan sekolah baik untuk
sekolah tingkat dasar maupun menengah, dimana hal ini sejalan menurut
pendapat Cheng (1996:81) yang mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah
yang memiliki kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal
sebagai salah satunya dalam fungsi kemanusiaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul tentang :
“Hubungan Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah
Terhadap Keefektifan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Medan”. Atas
dasar judul penelitian ini, perlu kajian ilmiah tentang faktor-faktor yang

10

mempengaruhi keefektifan sekolah dan kajian untuk melihat seberapa besar
faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan sekolah tersebut.

B. Identifikasi Masalah
Dalam konteks manajemen sekolah, semua kegiatan sekolah harus dikelola
dengan memanfaatkan semua sumber daya (resources) baik sumber daya
manusia, material, dan dana dalam rangka mencapai tujuan sekolah secara efektif
dan efisien. Keefektifan pencapaian tujuan berarti pembelajaran dan aktivitas di
sekolah yang bermuara pada pengajaran dan pembelajaran yang menghasilkan
murid berprestasi tinggi dan lulusan yang bermutu. Kekompleksitas masalah
keefektifan sekolah meliputi banyak hal terutama menyangkut faktor-faktor yang
berhubungan

dengan

keefektifan

sekolah,

upaya

penerapan

dan

pengembangannya, dan hal lainnya. Keefektifan suatu lembaga pendidikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal.
Faktor internal termasuk di dalamnya dari segi sumber daya manusia yang
merupakan aktor penting dalam penyelenggaraan sekolah, salah satunya yakni
kualitas kepala sekolah. Kepala sekolah yang mampu mengelola sekolah dengan
manajemen yang fungsional oleh kepala sekolah dengan memfungsikan secara
bersama staf dan guru-guru dalam bekerja dalam mencapai tujuan sekolah
sehingga terwujud pula keefektifan sekolah. Adapun tujuan sekolah dirumuskan
dari visi dan misi sekolah yang dibuat bersama oleh kepala sekolah, guru-guru,
pegawai, dewan sekolah, orang tua murid, dan masyarakat. Peran dari kepala
sekolah tersebut juga sangat menggambarkan fungsi-fungsi dari proses

11

manajemen

yakni

merencanakan,

mengorganisasikan,

memimpin

dan

mengendalikan.
Selain faktor Sumber Daya Manusia, faktor internal lainnya yakni: iklim
sekolah juga sangat penting dalam mewujudkan keefektifan sekolah. Iklim
sekolah yang sehat, tidak kaku, sejuk tanpa tekanan dan kondusif dalam seluruh
proses pengajaran atau maupun kegiatan sekolah lainnya. Iklim sekolah yang baik
merupakan salah satu dari karakteristik sekolah yang efektif. Iklim sekolah yang
baik tersebut adalah iklim atau suasana kondusif yang tercipta didalam sekolah
akibat dari pengaruh perilaku komponen sekolah dalam interaksi belajar mengajar
maupun manajerial. Iklim sekolah yang diharapkan bersifat kondusif bagi sekolah
yang efektif adalah bersifat terbuka, kekeluargaan, komunikatif, memiliki
otonomi, aman, tentram, tertib aturan dan disiplin. Peran kepala sekolah sangat
strategis dan lingkungan kerja yang kondusif sangat penting dalam menciptakan
sekolah yang efektif, yaitu melalui pengelolaan semua program sekolah dengan
cara

merencanakan,

membina,

mengendalikan

dan

mengembangkan

penyelenggaraan di sekolah dengan nuansa dan suasana yang menyenangkan dan
menentramkan yang menjadi tolak ukur keefektifan sekolah tersebut.
Kepala sekolah sekolah sebagai manajer di tingkat satuan pendidikan
diharapkan dapat menciptakan situasi yang kondusif. Dengan kemampuan
manajemen kepala sekolah dan iklim sekolah yang kondusif diharapkan tercapai
keefektifan pembelajaran sekolah sebagaiman yang diharapkan.

12

C. Batasan Masalah
Ciri-ciri sekolah efektif menurut Scheeren (2000:7) bahwa sekolah yang
efektif dicirikan atas: (1) pembelajaran yang diberikan sangat efektif, (2)
manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, baik dan akuntabilitas,
(3) iklim yang teratur dan menyenangkan, (4) hasil belajar yang memuaskan, (5)
layanan yang memuaskan, (6) adanya evaluasi belajar secara konsisten dan (7)
revisi dan pengembangan perencanaan sekolah dan kurikulum yang secara terus
menerus dan berkelanjutan. Kemudian ada juga beberapa faktor lainnya yang juga
mempengaruhi keefektifan sekolah antara lain: 1) pembelajaran yang diberikan
sangat efektif, (2) manajemen kepala sekolah yang kuat, baik dan akuntabilitas,
(3) iklim sekolah yang teratur dan menyenangkan, (4) hasil belajar yang
memuaskan, (5) layanan yang memuaskan, (6) adanya evaluasi belajar secara
konsisten dan (7) revisi dan pengembangan perencanaan sekolah dan kurikulum
yang secara terus menerus dan berkelanjutan. (Scheeren (2000:7). Mengingat
faktor-faktor yang berhubungan dengan keefektifan sangat banyak, maka pada
penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi hanya pada 2 variabel
yang diduga memiliki hubungan yang lebih dominan dengan keefektifan sekolah
yakni kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai variabel bebas pertama (X1)
dan iklim sekolah sebagai variabel bebas kedua (X2). Sedangkan variabel terikat
adalah keefektifan sekolah (Y).
Penelitian ini juga dibatasi dalam hal untuk mengetahui besarnya hubungan
kemampuan manajemen kepala sekolah (X1) dan iklim sekolah (X2) dengan
keefektifan sekolah tersebut. Selain itu, untuk mengetahui apakah hubungan yang

13

terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat bernilai positif atau
sebaliknya. Penelitian ini juga dibatasi pada Sekolah Menengah Pertama di Kota
Medan dengan kepala sekolah sebagai subjeknya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan
manajemen kepala sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di Kota Medan?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim
sekolah dengan keefektifan keefektifan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di Kota Medan?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersamasama antara kemampuan manajemen kepala sekolah dan iklim sekolah
dengan keefektifan keefektifan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota
Medan?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
mengetahui :
1.

Hubungan kemampuan manajemen kepala sekolah dengan keefektifan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Medan.

14

2.

Hubungan iklim sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di Kota Medan.

3.

Hubungan antara kemampuan manajemen kepala sekolah dan iklim
sekolah secara bersama-sama dengan keefektifan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi:
1.

Secara Teoritis
Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pengembangan teori
mengenai keefektifan sekolah, kemampuan manajemen kepala sekolah, dan
iklim sekolah.

2. Secara Praktis
a.

Masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan maupun pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pengembangan jenjang karier dan pembinaan
kepala sekolah untuk memperdalam serta meningkatkan kemampuan
manajemen bagi kepala sekolah agar pengelolaan sekolah sehingga SMP
di kota Medan berhasil mewujudkan keefektifan sekolah.

b. Masukan bagi para kepala sekolah SMP di Kota Medan akan pentingnya
kemampuan manajemen dalam perannya sebagai pemimpin sekolah serta
perwujudan iklim sekolah dalam menciptakan sekolah yang efektif dan
berdaya saing.

15

c. Bahan perbandingan bagi para mahasiswa yang akan melakukan riset
dengan variabel yang sama pada permasalahan dan waktu yang berbeda.
d. Sebagai masukan bagi penelitian yang relevan di kemudian hari dan dapat
dikembangkan

dengan

variabel-variabel

yang berbeda

yang juga

merupakan faktor lain yang berhubungan dengan keefektifan sekolah.

117

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka

dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif dan signifikan kemampuan manajemen kepala
sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal
ini berarti makin baik kemampuan manajemen yang dimiliki kepala sekolah
maka makin tinggi pula keefektifan sekolah tersebut. Kemampuan manajemen
kepala sekolah memberikan sumbangan efektif yang berarti terhadap
keefektifan sekolah sebesar 19,88%.
2. Terdapat hubungan positif dan signifikan iklim sekolah dengan keefektifan
Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal ini berarti makin baik iklim
sekolah maka makin tinggi pula keefektifan sekolah tersebut. Iklim sekolah
memberikan sumbangan efektif yang berarti terhadap keefektifan sekolah
sebesar 19,12%.
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan manajemen
kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan keefektifan
Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal ini berarti makin baik
kemampuan manajemen yang dimiliki kepala sekolah dan iklim sekolah maka
makin tinggi pula keefektifan sekolah tersebut. Kemampuan manajemen
kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama akan memberikan
sumbangan efektif yang berarti terhadap keefektifan sekolah sebesar 39%.

117

118

B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimplan penelitian, yakni:
1. Upaya Peningkatan Keefektifan
Manajemen Kepala Sekolah

Sekolah

Melalui

Kemampuan

Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
peningkatan keefektifan sekolah adalah dengan meningkatkan kemampuan
manajemen kepala sekolah sehingga dengan semakin mampunya kepala sekolah
dalam melakukan fungsi manajemen sekolah maka dapat tercapai keefektifan
sekolah.
Kemampuan manajemen kepala sekolah dapat ditingkatkan dengan
mengikuti seminar dan pelatihan pendidikan untuk kepala sekolah khususnya
berkaitan dengan manajemen sekolah. Dinas pendidikan Kota Medan harus
menyediakan dan menyelenggarakan seminar maupun pelatihan (workshop) yang
tepat dan berkualitas bagi kepala sekolah mengenai fungsi manajemen di sekolah
sehingga kepala sekolah memperoleh pengetahuan dan melatih kemampuannya
melaksanakan kegiatan manajemen di sekolah. Selain itu, upaya lainnya yakni
program penyeleksian pemilihan dan pengangkatan kepala sekolah harus dibenahi
dan diperbaharui menjadi lebih ketat, terpercaya, dan terawasi dengan
memberikan serangkaian pengujian dan tes yang reliabel bukan saja menguji dari
segi intelektualitas tapi dari semua aspek yang penting bagi seseorang dalam
memimpin sekolah sehingga kepala sekolah yang terpilih benar-benar dinyatakan
qualified dan berkompeten untuk memimpin suatu sekolah.
Upaya lainnya yakni mengadakan dan mengikuti kegiatan diskusi atau
rapat dengan sesama kepala sekolah lainnya sehingga dapat saling berbagi

119

pengetahuan, informasi, pengalaman, dan saling memberikan masukan dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam aktivitas manajemen sekolah.
Kepala sekolah juga berupaya untuk tidak pernah berhenti mengembangkan dan
melengkapi dirinya dengan berbagai informasi dan pengetahuan tentang sekolah
dan manajemen dari berbagai sumber misalnya jurnal, buku-buku, koran, maupun
media elektronik. Dinas pendidikan juga perlu melaksanakan secara berkala
evaluasi terhadap hasil kerja kepala sekolah sehingga dapat mendorong kepala
sekolah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaikbaiknya. Beberapa upaya lainnya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan merencanakan
Perencanaan menyangkut juga apa saja strategi yang digunakan sekolah
dalam menjalankan segala hal yang sudah direncanakan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang sudah sekolah tetapkan. Oleh karena itu, kepala
sekolah perlu memiliki pengetahuan bagaimana menyusun perencanaan
yang baik dan tepat, apa saja strategi yang akan digunakan, dan bagaimana
implementasi strategi yang sudah ditetapkan sehingga berjalan efektif.
Dengan banyak membaca buku manajemen dan mempelajari mengenai
perencanaan yang baik dan tepat sasaran adalah salah satu upaya yang bisa
dilakukan kepala sekolah. Memahami situasi sekolah dan para anggotanya.
Selain itu, bersedia mencari informasi yang berguna untuk meningkatkan
kemampuan perencanaan, tidak malu untuk berdiskusi dengan siapapun
mengenai sekolah, serta bersedia untuk mengikuti kegiatan pelatihan
berkaitan dengan perencanaan sekolah. Kepala sekolah juga perlu
memahami dengan benar situasi dan kondisi sekolah yang dipimpin,

120

memahami benar apa yang menjadi SWOT sekolah, dan memiliki visi
yang baik untuk masa depan sekolah.
b. Meningkatkan kemampuan mengelola
Kemampuan mengelola ini sangat penting sehingga semua sumber daya
bisa melakukan pekerjaannya dengan baik dan saling bekerjasama. Kepala
sekolah harus membekali dirinya dengan pemahaman yang benar dan baik
mengenai segala hal mengenai sekolah sehingga dapat mengetahui inputinput apa saja yang ada di sekolah, bagaimana mengelolanya, dan target
apa yang akan diupayakan tercapai. Apabila kepala sekolah sudah paham
benar apa saja yang mau dilakukan, maka kepala s