Struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari 29 Maret 2014
STRUKTUR PENYAJIAN DAN KARAKTERISTIK
FEATURE
SOSOK DALAM SURAT KABAR
KOMPAS
EDISI 2 JANUARI-29 MARET 2014
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh:
Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu 101224095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2014
(2)
i
STRUKTUR PENYAJIAN DAN KARAKTERISTIK
FEATURE
SOSOK DALAM SURAT KABAR
KOMPAS
EDISI 2 JANUARI-29 MARET 2014
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh:
Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu 101224095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2014
(3)
(4)
(5)
iv
MOTTO
Pendidikan adalah perbekalan terbaik saat lanjut usia.
(Aristoteles)
Kecerdasan tanpa ambisi bagaikan seekor burung tak bersayap.
(Salvador Dali)
Pers adalah instrumen paling baik dalam pencerahan dan meningkatkan kualitas manusia sebagai makhluk rasional, moral, dan sosial.
(Thomas Jefferson)
Jangan lelah untuk menapaki anak tangga. Sebab, ia akan mengantarkan ke gerbang kesuksesan. Setapak demi setapak dilalui dan akhirnya sampai pada
puncaknya.
(6)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk Bapa yang di surga Untuk bapak dan ibu di rumah Untuk adik laki-lakiku satu-satunya Untuk kakek dan nenek yang sudah lanjut usia
Untuk segenap keluarga Untuk sahabat-sahabatku
Untuk para kolegaku
Untuk calon pendamping hidupku yang kutunggu di ruang rindu Untuk saudara-saudaraku yang tidak mampu menempuh pendidikan karena
keterbatasan
(7)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Oktober 2014
Penulis,
(8)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu
Nomor Mahasiswa : 101224095
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
STRUKTUR PENYAJIAN DAN KARAKTERISTIK FEATURE SOSOK DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISI 2 JANUARI-29 MARET 2014
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Desember 2014
Yang menyatakan,
(9)
viii
ABSTRAK
Rahayu, Fransiska Isti Ningsih Puji. 2014. Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dan (2) karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Data penelitian ini adalah wacana feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber tertulis dari dokumen resmi yang berupa dokumen eksternal, yakni media cetak berupa Surat Kabar Kompas. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data berupa kartu data utama yang berisi struktur penyajian feature sosok dan karakteristik feature sosok. Metode pengumpulan datanya dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada kajian analisis deskriptif. Teknik analisis data tersebut melalui beberapa tahap, yaitu (1) mengklasifikasi data feature sosok ke dalam kartu data sesuai dengan kriteria (terlampir), (2) mengidentifikasi data feature sosok berdasarkan struktur penyajian feature (Mappatoto, 1999) dan karakteristik feature (Sumadiria, 2008), (3) menginterpretasi struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014, dan (4) mendeskripsikan hasil penelitian sesuai permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, secara transparan, struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 terdiri dari (1) judul, (2) teras, dan (3) tubuh. Berdasarkan teori Mappatoto (1999), struktur feature terdiri dari (1) judul, (2) teras, (3) peralihan, (4) tubuh, dan (5) penutup. Akan tetapi, peralihan dan penutup feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 terdapat di dalam tubuh feature sosok. Jadi, secara tersirat struktur feature menurut Mappatoto (1999) terdapat pada feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Kedua, feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 memenuhi 15 dari 16 karakteristik feature menurut Sumadiria (2008). Satu karakteristik feature yang tidak terpenuhi adalah judul dicetak normal tipis atau miring. Judul feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dicetak tebal sehingga mengesankan formal dan maskulin seperti judul berita (hard news).
(10)
ix
ABSTRACT
Rahayu, Fransiska Isti Ningsih Puji. 2014. The Figure Feature’s Presentation and Characteristic Structure on Kompas Newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
This research is aimed to describe (1) the figure feature’s presentation
structure on Kompas newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition and (2) the
feature’s characteristic structure on Kompas newspaper January 2nd
-March 29th, 2014 edition. This research is classified as qualitative research. The data of this research is the discourse of the figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd -March 29th, 2014 edition. The data source of this research is written source from the public document in form of an external document, which is Kompas newspaper. The instrument of this research is the writer it self who is equipped with data collecting
instrument in a form of main data card which contains of figure feature’s presentation and figure feature’s characteristic. The data collecting method was use
documentation technique. The data analysis technique that has done in this research is to cast on descriptive analysis study. This technique consisted of some steps, those steps were, (1) classifying the figure feature’s on the observation checklist (attached) (2) identifying the figure feature’s based on layouting theory (Mappatoto, 1999) and characteristic of feature (Sumadiria, 2008), (3) interpreting the layouting form and characteristic of figure feature’s on Kompas newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition, and (4) describing the result of data analysis based on problem formulation of the research.
The conclusion of this research are: First, transparently, presentation structure of figure feature on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition consists of (1) title, (2) essence, and (3) body. Based on Mappatoto (1999) theory, feature structure consists of (1) title, (2) essence, (3) transition, (4) body, and (5) closing. However, figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition shows the transition and the closing in the feature’s body. Therefore, the layouting form based on Mappatoto (1999) is found in figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition. Second, the figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition fulfill 15 of 16 characteristic of feature based on Sumadiria (2008). One feature characteristic that has not been fulfill is that the title must be printed fine normal or italic. Figure
feature’s title on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition was printed bold therefore shows formality and masculine as hard news.
(11)
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
berjudul Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature Sosok dalam Surat Kabar
Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dengan lancar dan baik. Tugas akhir dalam
bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu
dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Praktikan dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan baik berkat
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, praktikan mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, sebagai Ketua Program Studi PBSI yang
mendampingi, menyemangati, dan mendukung penulis secara akademis
selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi PBSI.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
(12)
xi
4. Drs. J. Prapta Diharja, SJ., M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
dengan teliti dan sabar.
5. Drs. St. Kartono, M.Hum., selaku dosen dalam bidang Jurnalistik yang
bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, sekaligus
menjadi triangulator dalam penelitian ini.
6. Segenap dosen Program Studi PBSI yang telah mendidik, membimbing,
mengarahkan, dan menuntun penulis selama masa studi dan berproses
bersama dalam usaha mendalami berbagai ilmu pendidikan dan kebahasaan,
khususnya bahasa dan sastra Indonesia, sebagai bekal dan harta berharga bagi
penulis untuk terjun ke dunia pendidikan yang sesungguhnya sebagai guru
dan pendidik yang cerdas, humanis, dan profesional.
7. Robertus Marsidiq, selaku karyawan Sekretariat Program Studi PBSI yang
sabar memberikan pelayanan kepada mahasiswa, khususnya penulis dalam
menyelesaikan berbagai urusan administratif.
8. Drs. Paulus Suparmo, S.S., M.Hum., selaku Kepala Perpustakaan USD
Yogyakarta dan segenap staf yang memberikan kesempatan bagi penulis
untuk mengumpulkan data penelitian dan mengerjakan tugas akhir ini di
ruang perpustakaan USD.
9. Rm. Lukas Heri Purnawan, MSF. (Rm. Ipeng), yang senantiasa mendukung
(13)
xii
10.Bernadus Tube, saudara jauh dari NTT yang tulus membantu penulis demi
kelancaran penyelesaian tugas akhir ini.
11.Fransisca Dike DDS, sahabat di kala suka dan duka, yang selalu memberi
semangat dan mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
12.Devi Pusawati, sahabat sekaligus kolega jurnalis yang selalu menyemangati
dan mendukung penulis.
13.Ibu Tri Suwartanto di Pringwulung yang menjadi tempat naungan penulis
selama berdomisili di Yogyakarta
14.Teman-teman PPL Jurnalistik di Lembaga Majalah UTUSAN, Yogyakarta.
15.Teman-teman UKM GRISADHA (Grup Tari Sanata Dharma).
16.Teman-teman Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Angkatan
2010.
17.Kedua orang tua tersayang, Bapak Yohanes Sunaryo dan Ibu Christina
Ngatirah yang selalu mendukung, mendoakan, dan membantu baik nasihat
maupun finansial.
18.Ignatius Asep Astriadi, adik laki-laki satu-satunya yang selalu memberi
semangat.
19.Tedi Nugroho yang selalu mendukung, mengarahkan, memberi semangat, dan
membantu sepenuh hati.
20.Wahyu Indarto, teman lama yang selalu memberi semangat dan dukungan
(14)
xiii
21.Dessiana Adityawati, Yosevin Winda Christiana, Brigitta Swaselia Kasita,
Hendrianus Ndori, Christian Adven Saputra, dan Yohanes Danang
Mahardhika Dwitama yang memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
22.Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekeliruan dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi inspirasi bagi para
jurnalis dalam menulis karya jurnalistik.
Yogyakarta, 29 Oktober 2014
Penulis
Fransiska Isti Ningsih Puji R.
(15)
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR BAGAN ... xx
DAFTAR GAMBAR ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 6
1.4Manfaat Penelitian ... 6
1.5Batasan Istilah ... 7
1.6Ruang Lingkup Penelitian ... 8
1.7Sistematika Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Penelitian yang Relevan ... 10
2.2 Teori Feature ... 12
(16)
xv
2.2.2 Struktur Penyajian Feature ... 14
2.2.2.1 Judul ... 14
2.2.2.2 Teras ... 18
2.2.2.3 Peralihan ... 25
2.2.2.4 Tubuh ... 26
2.2.2.5 Penutup ... 28
2.2.3 Gaya Bangunan (Struktur) ... 30
2.2.4 Karakteristik Feature ... 32
2.3 Kerangka Berpikir ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40
3.1 Jenis Penelitian ... 40
3.2 Data dan Sumber Data ... 41
3.3 Instrumen Penelitian ... 41
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 43
3.5 Teknik Analisis Data ... 44
3.6 Triangulasi Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Deskripsi Data ... 47
4.2 Pembahasan ... 50
4.2.1 Struktur Penyajian Feature Sosok ... 50
4.2.1.1 Judul ... 51
4.2.1.2 Teras ... 65
4.2.1.2.1 Deskripsi ... 75
4.2.1.2.2 Kutipan ... 78
4.2.1.2.3 Penggoda ... 79
4.2.1.2.4 Gabungan ... 80
4.2.1.3 Peralihan ... 84
4.2.1.4 Tubuh ... 90
(17)
xvi
4.2.1.2.2 Paragraf Spiral ... 95
4.2.1.2.3 Paragraf Blok ... 101
4.2.1.5 Penutup ... 104
4.2.1.5.1 Klimaks ... 105
4.2.1.5.2 Penyengat ... 106
4.2.2 Karakteristik Feature Sosok ... 109
4.2.2.1 Ditulis dengan Teknik Mengisahkan (To Story) ... 109
4.2.2.2 Berisi Aspek Kehidupan ... 115
4.2.2.3 Hasil Liputan Jurnalistik ... 122
4.2.2.4 Informatif dan Rekreatif ... 130
4.2.2.5 Informal ... 144
4.2.2.6 Tidak Terikat oleh Aktualitas ... 153
4.2.2.7 Nama Lengkap Wartawan Dicantumkan ... 160
4.2.2.8 Karya Kreatif Individual ... 162
4.2.2.9 Tidak Mencantumkan Baris Tanggal ... 164
4.2.2.10 Bagian Bawah Tidak Bisa Dipotong ... 166
4.2.2.11 Membawa Pesan Moral ... 167
4.2.2.12 Judul Dicetak Normal Tipis atau Miring ... 173
4.2.2.13 Tidak Menggunakan Pola Piramida Terbalik ... 175
4.2.2.14 Menggunakan Gaya Bahasa Jurnalistik Sastra ... 176
4.2.2.15 Mengadopsi Teknik Penulisan Cerita Pendek ... 182
4.2.2.16 Cerminan Kreativitas Individual ... 188
BAB V PENUTUP ... 191
5.1 Simpulan ... 191
5.2 Saran ... 193
DAFTAR PUSTAKA ... 195
LAMPIRAN ... 197
Kartu Data Utama Feature Sosok ... 198
(18)
xvii
Kartu Data Judul Feature Sosok ... 203
Kartu Data Teras Feature Sosok ... 205
Kartu Data Peralihan Feature Sosok ... 208
Kartu Data Tubuh Feature Sosok ... 212
Kartu Data Penutup Feature Sosok ... 229
Kriteria Struktur Penyajian Feature Sosok ... 231
Kriteria Klasifikasi Feature Sosok dalam Lima Bidang ... 234
Kartu Data Utama Karakteristik Feature Sosok ... 236
Kartu Data Karakteristik Feature Sosok ... 238
Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014 ... 258
(19)
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Matriks Karakteristik Berita dan Feature ... 34
Tabel 2 Kartu Data Utama Feature Sosok ... 42
Tabel 3 Kartu Data Utama Struktur Penyajian Feature Sosok ... 43
Tabel 4 Kartu Data Utama Karakteristik Feature Sosok ... 43
Tabel 5 Jumlah Data Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014 ... 49
Tabel 6 Klasifikasi Data dalam Lima Bidang ... 50
Tabel 7 Judul Feature Sosok ... 52
Tabel 8 Kata Penanda Klasifikasi Judul Feature Sosok ... 59
Tabel 9 Unsur-unsur Teras Feature Sosok ... 68
Tabel 10 Teras Feature Sosok ... 74
Tabel 11 Peralihan Feature Sosok ... 85
Tabel 12 Karakteristik Tubuh Feature Sosok ... 91
Tabel 13 Jenis-jenis Penutup Feature Sosok ... 105
Tabel 14 Karakteristik Feature Sosok Menggunakan Teknik Mengisahkan ... 115
Tabel 15 Unsur Aspek Kehidupan ... 116
Tabel 16 Karakteristik Feature Sosok Hasil Liputan Jurnalistik ... 123
Tabel 17 Karakteristik Feature Sosok yang Informatif dan Rekreatif ... 133
Tabel 18 Karakter Informal ... 145
Tabel 19 Keterangan Waktu sebagai Penanda Ketidakaktualan ... 160
Tabel 20 Nama Lengkap Wartawan Feature Sosok ... 162
Tabel 21 Karakteristik Feature Sosok Tidak Mencantumkan Baris Tanggal ... 166
Tabel 22 Karakteristik Feature Sosok Membawa Pesan Moral ... 167
Tabel 23 Pesan Moral dalam Feature Sosok ... 173
Tabel 24 Karakteristik Feature Sosok Menggunakan Gaya Bahasa Jurnalistik Sastra ... 181
(20)
xix
(21)
xx
DAFTAR BAGAN
Halaman
(22)
xxi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Piramida Terbalik ... 30 Gambar 2 Piramida Biasa ... 31 Gambar 3 Piramida Segi Empat ... 31 Gambar 4 Piramida Kronologis ... 32 Gambar 5 Anatomi Feature ... 176
(23)
1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tujuh hal, yaitu (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)
tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi istilah, (6) ruang lingkup
penelitian, dan (7) sistematika penyajian.
1.1Latar Belakang
Jurnalistik berkembang pesat di tanah air, baik dalam hal teori maupun
praktik. Sebagian merupakan cermin dari perkembangan teknologi maju sehingga
memberikan dampak perubahan dalam ilmu itu sendiri. Maka sedikit banyak ilmu
jurnalistik dalam praktik di negeri ini mempunyai ciri yang khas. Ilmu jurnalistik
tersebut dituangkan ke dalam karya-karya jurnalistik yang terdapat dalam media
massa cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan buku atau media massa
elektronik, seperti radio, televisi, dan internet.
Media cetak, khususnya surat kabar adalah bentuk komunikasi massa. Surat
kabar atau yang lebih dikenal dengan koran merupakan salah satu media informasi
bagi masyarakat. Surat kabar dianggap sebagai media informasi yang efisien, di
samping televisi dan radio. Selain harganya yang terjangkau, surat kabar juga mudah
didapatkan. Tidak hanya kalangan pejabat atau pengusaha saja yang membaca surat
kabar, tetapi tukang becak, para pedagang, sopir angkot, tukang parkir, pelajar,
(24)
pengetahuan bagi kita, kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual
dan faktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Para jurnalis menuangkan ilmu jurnalistik ke dalam tulisan berita, opini, tajuk
rencana, feature, dan lain sebagainya. Tulisan tersebut tersaji dalam surat kabar
dengan berbagai topik, tujuan, dan maksud tertentu. Misalnya, tulisan berita
kecelakaan; tulisan ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat luas
kapan kecelakaan itu terjadi, di mana, siapa, mengapa, dan bagaimana. Berbeda
dengan tulisan yang bersifat menghibur, seperti laporan perjalanan, pojok, cerita
bergambar, dan lain sebagainya yang tujuannya menghibur pembaca. Selain itu, ada
tulisan yang bertujuan menginspirasi para pembaca, seperti feature.
Dalam Surat Kabar Kompas terdapat feature berupa sosok. Tulisan sosok ini
berisi tentang cerita kehidupan seseorang; mulai dari latar belakang, pekerjaan,
kepribadian, keunikan, dan lain-lain. Feature sosok bisa membuat pembaca tersentuh
hatinya, tergugah untuk bertindak, terinspirasi oleh sosok yang telah diceritakan di
dalam tulisan tersebut. Akan tetapi, tidak semua orang tertarik dengan tulisan feature
sosok dalam surat kabar. Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan demikian.
Faktor tersebut bisa berasal dari diri pembaca atau dari tulisan feature sosok itu
sendiri. Dengan demikian, para penulis feature sosok berusaha mengemas tulisannya
sedemikian rupa sehingga menjadi tulisan yang utuh dan menarik minat para
(25)
Penulis memerlukan daya kreativitas yang tinggi dalam menulis feature
sosok. Hal ini supaya tulisan feature sosok mereka mempunyai nilai tersendiri di
mata pembaca. Setiap penulis memang mempunyai ciri khas yang berbeda dalam
menulis feature sosok, tetapi menulis feature bukan karena bakat. Penulis feature bisa
diciptakan, asal ada kemauan, kecintaan, dan latihan menulis secara terus-menerus.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh penulis feature setelah mengenal dan melatih
sense perasaan untuk mencari dan mengangkat topik apa yang akan disuguhkan
kepada pembaca, penulis feature harus latihan menulis berdasarkan struktur
penyajian feature yang ada. Struktur saja tidak cukup. Penulis feature juga harus
memanfaatkan berbagai unsur yang menarik perhatian pembaca, memilih dan
memoles tulisan feature dalam penyajiannya. Feature ditulis dengan bahasa yang
baik dan benar. Penuturan harus lancar, penuh isi, dan suasana yang digambarkan
harus hidup.
Feature berbeda dengan berita. Berita adalah laporan tentang fakta peristiwa
(news report). Tulisan berita bertolak dari kenyataan peristiwa yang baru terjadi,
dekat, dan menarik perhatian pembaca, serta ditulis dengan memperhatikan unsur 5W
dan 1H dengan gaya yang lugas dan formal (Isnawijayani, 2013:8). Teknik yang
digunakan: melaporkan (to report). Sedangkan, feature adalah cerita atau kisah
mengenai fakta peristiwa (news story). Berita hanya untuk mengisi kepala pembaca
(kognitif), sedangkan feature dimaksudkan juga untuk menyemaikan benih-benih
kebajikan dalam dada pembaca (afektif). Pembaca lebih banyak menangisi tragedi
(26)
angka-angka, statistik, kuantitatif, sesuatu yang kaku, kering, formal, dan tembak langsung.
Pembaca teriris-iris, tersedu-sedan, dan banjir air mata duka, karena sajian feature
yang menusuk hati, perasaan, dan aspek-aspek terdalam dari kalbu pembaca.
Pembaca dapat tersentuh hatinya karena sebuah feature. Feature lebih mendalam
(more detailed) dalam menyajikan fakta dan menekankan unsur daya pikat manusia
(human interest). Oleh karena itu, feature mempunyai pola penulisan tersendiri.
Feature dan berita memiliki struktur penyajian yang hampir sama, tetapi
berbeda karakteristiknya. Feature dan berita juga mempunyai tujuan yang hampir
sama pula, yakni memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian dan
keadaan. Feature lebih memberi informasi kepada pembaca tentang aspek kehidupan
(Mohamad, 1997:9). Berita bersifat aktual; sedangkan feature tidak akan pernah basi
atau tidak aktual lagi (Syamsul, 2006:21). Berita biasanya hanya memuat atau
mengutarakan fakta apa adanya, walaupun kadang-kadang ditambah tafsiran penulis
atau penyusunnya jika fakta yang terkumpul itu belum memberikan gambaran yang
cukup jelas. Feature lebih memberikan kesempatan kepada pembuatnya untuk
melakukan penafsiran sehingga isinya lebih subjektif (Suhandang, 2004:109).
Feature sosok merupakan salah satu tulisan jurnalistik yang diminati oleh
pembaca. Feature sosok dapat memberikan dampak yang positif bagi yang
membacanya. Pembaca dapat termotivasi oleh sosok dalam cerita, seperti termotivasi
untuk gigih dalam bekerja, pantang menyerah untuk meraih cita-cita, membantu
saudara yang tidak mampu, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, penulis fetaure sosok
(27)
feature sosok. Hal ini dilakukan agar nilai-nilai kehidupan dalam feature sosok dapat
dipahami pembaca.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis feature sosok dalam Surat
Kabar Kompas dengan menggunakan teori struktur penyajian feature Mappatoto dan
karakteristik feature Sumadiria. Keberadaan struktur penyajian feature Mappatoto
dan karakteristik feature Sumadiria sebagai teori utama (grand theory) akan
mengarahkan peneliti untuk mengetahui struktur penyajian dan karakteristik feature
sosok dalam Surat Kabar Kompas. Penerapan teori ini sangat membantu peneliti
dalam menganalisis feature sosok tersebut untuk membedakan struktur penyajian dan
karakteristik feature sosok dengan tulisan jurnalistik yang lain. Peneliti memilih judul
“Struktur Penyajian dan Karakteristik F eature dalam Surat Kabar Kompas
Edisi 2 Januari-29 Maret 2014”. Peneliti menyadari bahwa dalam menulis feature sosok perlu memperhatikan struktur penyajian dan karakteristiknya.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi
2 Januari-29 Maret 2014?
2. Bagaimana karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2
(28)
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas
edisi 2 Januari-29 Maret 2014.
2. Mendeskripsikan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi
2 Januari-29 Maret 2014.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, antara
lain sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan bidang jurnalistik,
khususnya penulisan feature sosok; sekaligus menjadi masukan bagi para
jurnalis tentang penulisan feature sosok yang benar.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran menulis
jurnalistik.
b. Hasil penelitian ini dapat membantu pembaca dalam menulis feature
sosok.
c. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peneliti yang
(29)
1.5Batasan Istilah
Pembahasan dalam penelitian ini hanya mencakup beberapa hal saja. Oleh
karena itu, penulis mencantumkan definisi istilah yang dipakai supaya pembahasan
dalam penelitian ini tidak lebar dan luas sehingga dapat dimengerti para pembaca.
1. Struktur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata struktur berarti susunan atau
bangunan. Struktur berarti gaya bangunan (Mappatoto, 1999:56). Dalam
menulis feature perlu memperhatikan struktur penulisannya supaya hasil
tulisan sesuai dengan pedoman yang benar.
2. Penyajian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata penyajian berarti proses atau
cara.
3. Karakteristik
Karakteristik merupakan kata lain dari ciri-ciri, yakni tanda khas yang
membedakan sesuatu dari yang lain.
4. F eature
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, feature adalah karangan yang
melukiskan suatu pernyataan dengan lebih terinci sehingga apa yang
dilaporkan hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca (Balai Pustaka,
1990:350). Ada beberapa pengertian mengenai feature. Feature adalah sebuah
(30)
atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui
proses jurnalistik (Sumadiria, 2005:150).
1.6Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam
Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Feature sosok yang diteliti
adalah feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014.
Feature sosok yang diteliti terdiri dari 73 feature sosok. Feature-feature tersebut
kemudian diklasifikasikan ke dalam lima bidang, yaitu bidang seni dan budaya,
ekonomi, sosial, pendidikan, dan sejarah. Setiap bidang terdiri dari dua feature sosok
sesuai hasil analisis dan klasifikasi.
Pemilihan sumber data penelitian ini dari surat kabar nasional, yaitu Kompas
yang didasarkan pada alasan bahwa surat kabar nasional ini memiliki oplah terbesar
di Indonesia dan memiliki jangkauan pembaca luas di seluruh Indonesia (Wikan,
2005 dalam Yusuf, 2013). Pada catatan Media Directory Pers Indonesia 2006
berdasarkan penelitian Nielsen Media Research (2004) dan Media Scene
(2004-2005), Surat Kabar Kompas termasuk surat kabar nasional yang menduduki sepuluh
surat kabar dengan jumlah pembaca terbanyak di Indonesia. Selain itu, Surat Kabar
Kompas dikenal sebagai koran yang berwawasan nasional dengan visi humanisme
yang membangun komunitas Indonesia yang lebih harmonis, toleran, aman, dan
(31)
1.7Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah bab pendahuluan yang berisi
(1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian,
(5) definisi istilah, (6) ruang lingkup penelitian, dan (7) sistematika penulisan. Bab II
berisi landasan teori, yang terdiri dari (1) penelitian yang relevan, (2) teori feature,
dan (3) kerangka berpikir. Bab III berisi metodologi penelitian yang memuat cara dan
prosedur kerja yang akan ditempuh peneliti. Hal-hal yang dibahas adalah (1) jenis
penelitian, (2) data dan sumber data, (3) instrumen penelitian, (4) metode
pengumpulan data, (5) teknik analisis data, dan (6) triangulasi data. Bab IV berisi
hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari (1) deskripsi data dan (2)
pembahasan. Bab V berisi penutup yang terdiri dari (1) simpulan dan (2) saran untuk
(32)
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang (1) penelitian yang relevan, (2) teori feature, dan (3)
kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang penelitian-penelitian
terdahulu yang sejenis, dilakukan oleh peneliti lain. Teori feature menjadi landasan
teori dalam penelitian ini, berisi tentang teori-teori feature. Kemudian, kerangka
berpikir memudahkan peneliti dalam penelitian karena dapat melihat alur penelitian
dengan jelas.
2.1 Penelitian yang Relevan
Ada dua penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2005) dengan judul Struktur dan Gaya
Bahasa dalam Wacana Personality Feature pada Harian Kompas Terbitan Tahun 2003. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa wacana
personality feature pada Harian Kompas terbitan tahun 2003. Hasil yang diperoleh
ada dua macam, yaitu struktur wacana dan gaya bahasa. Struktur wacana yang diteliti
ada empat hal, yaitu (1) judul atau title; (2) pembuka atau intro; (3) isi atau body; dan
(4) penutup atau punch. Sedangkan gaya bahasa yang ditemukan mencakup empat
macam, yaitu (1) gaya bahasa perbandingan; (2) gaya bahasa pertentangan; (3) gaya
(33)
Selain Suryadi, ada penelitian lain yang berkaitan dengan makalah ini, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Paramita (2007) dengan judul Struktur, Diksi, Majas,
dan Karakteristik Feature Pendidikan: Studi Kasus Surat Kabar Kompas dan Kedaulatan Rakyat Bulan Maret-Agustus 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan pengertian-pengertian dari feature pendidikan, pemerolehan
struktur, diksi, majas, dan karakteristik feature pendidikan di Kompas dan
Kedaulatan Rakyat bulan Maret-Agustus 2006. Hasil yang diperoleh dari yaitu (1)
struktur yang diteliti mencakup judul, intro, body, dan penutup; (2) diksi yang dikaji
mencakup istilah pendidikan dan bahasa, kata serapan, kata popular dan kajian,
makna baru, serta kata baku dan nonbaku; (3) gaya bahasa; dan (4) karakteristik
feature pendidikan yang diperoleh adalah secara teknis penulisannya tidak didahului
dengan date line, paragraf awal menggunakan pemantik yang disebut intro yang
bertujuan menggugah minat pembaca mengikuti alur cerita, tema berupa segala aspek
kehidupan yang berupa fakta dan boleh tidak aktual, mengandung pesan moral,
menggunakan bahasa jurnalistik sastra, dan secara khusus membedakan feature
umum dengan feature pendidikan, yakni diksi yang digunakan. Dua jenis penelitian
tersebut dianggap relevan dan berhubungan dengan makalah ini.
Penelitian struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2
Januari-29 Maret 2014 ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian
ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur penyajian dan karakteristik
(34)
2.2 Teori F eature
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua teori feature untuk
menganalisis struktur penyajian dan karakteristik feature. Pertama, peneliti
menggunakan teori struktur penyajian feature dari Mappatoto (1999). Kedua, peneliti
menggunakan teori karakteristik feature dari Sumadiria (2008). Peneliti juga
menggunakan teori feature dari berbagai sumber sebagai pendukung dalam penelitian
ini.
2.2.1 Pengertian F eature
Feature disebut juga dengan karangan-khas (karkhas). Feature memiliki arti
dan definisi yang luas. Beberapa pakar jurnalistik mengartikan dan mendefinikan
feature bermacam-macam. Rivers dalam The Mass Media: Reporting, Writing,
Editing (1967) menunjukkan, kita mempunyai kisah atas fakta-fakta yang telanjang,
dan itu kita sebut sebagai berita. Selain berita kita jumpai lagi tajuk rencana, kolom,
dan tinjauan yang kita sebut artikel atau opinion pieces. Sisanya yang terdapat dalam
lembaran surat kabar, itulah yang disebut sebagai karangan khas (feature). Selain itu,
Mc. Kinney menyampaikan feature adalah suatu tulisan yang berada di luar tulisan
yang bersifat berita langsung. Dalam tulisan ini pegangan utama 5W1H dapat
diabaikan. Sedangkan, Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism (1957)
memasukkan feature pada surat kabar ke dalam segi hiburan (entertainment)
(35)
Feature adalah tulisan yang khas yang sifatnya bisa menghibur, mendidik,
memberi informasi, dan sebagainya mengenai aspek kehidupan dengan gaya yang
bervariasi (Zain, 1992:19). Feature berdasarkan fakta, sebagai nilai jurnalistik. Cerita
feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama
dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan (Mohamad, 1997:9).
Menurut Mappatoto (1999:5), feature (karkhas) adalah karangan lengkap
nonfiksi bukan berita-lempang dalam media massa yang tak tentu panjangnya,
dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas kadang-kadang
dengan sentuhan subyektivitas pengarang terhadap peristiwa, situasi, aspek
kehidupan dengan tekanan pada daya pikat manusiawi untuk mencapai tujuan
memberitahu, menghibur, mendidik, dan meyakinkan pembaca. Berita-lempang
adalah laporan tentang peristiwa fisik dan intelektual, misalnya bencana alam dan
pendapat seseorang, yang terjadi atau diucapkan pada saat itu dan ditulis menurut
rumus 5W1H, dan laporan itu disusun menurut gaya bangunan atau struktur piramida
terbalik.
Feature merupakan sebuah karangan khas yang menuturkan fakta, peristiwa,
atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses
pembentukannya, dan cara kerjanya. Sebuah feature umumnya mengedepankan unsur
why dan how sebuah peristiwa (Romli, 2006:22). Feature adalah karangan lengkap
nonfiksi yang tidak tentu panjangnya, dipaparkan secara hidup dengan sentuhan
(36)
pikat manusiawi untuk memberitahu, menghibur, mendidik, dan meyakinkan
pembaca (Mappatoto,1992).
2.2.2 Struktur Penyajian F eature
Struktur penyajian (penulisan) feature memang berbeda dengan tulisan biasa.
Banyak ahli berpendapat bahwa struktur penyajian feature meliputi judul, intro,
tubuh, dan penutup. Sumadiria (2008:195-222) seperti dalam buku Seandainya Saya
Wartawan Tempo (1996:34-56) memaparkan struktur penyajian feature yang terdiri
dari (1) judul (head), (2) intro (lead), (3) perangkai (bridge), (4) tubuh (body), dan (5)
penutup (ending). Menurut Romli (2009:25-26), struktur feature terdiri dari (1) judul
(head), (2) teras (lead), (3) bridge (jembatan antara lead dan body), (4) tubuh (body),
dan (5) penutup (ending). Struktur feature menurut Mappatoto (1999:30-58) hampir
sama dengan pendapat Sumadiria dan Romli, yakni terdiri dari (1) judul, (2) teras, (3)
peralihan, (4) tubuh, dan (5) penutup.
2.2.2.1 Judul
Penulisan sebuah judul feature memerlukan kecermatan penulis, agar menarik
perhatian para pembaca. Dengan kata lain, judul feature tidak berupa ringkasan,
tetapi dibuat semenarik mungkin dan dapat menggugah pembaca. Oleh karena itu,
judul feature dibuat lebih kreatif dibandingkan dengan judul berita atau artikel biasa.
Selain faktor subyektivitas penulisan, judul feature harus bersifat orisinal dalam gaya
(37)
Judul feature disebut juga dengan title. Title tidak harus sebuah ringkasan atau
perasan dari teras. Fungsi title untuk menggugah perhatian pembaca. Ada dua acuan
kalimat yang dapat digunakan untuk judul feature, yaitu (1) kalimat lengkap dan (2)
kalimat tak lengkap/ kalimat fragmenter. Dalam kalimat lengkap, ada pokok dan ada
sebutan. Sedangkan, dalam kalimat tak lengkap/ kalimat fragmenter judul disusun
dalam satu atau dua baris saja (Mappatoto, 1993:117). Selain itu, tanda baca titik (.)
tidak digunakan pada akhir kalimat (Mappatoto, 1993: 98-99).
Zain (1992:68) juga mempunyai pendapat yang sama dengan Mappatoto
(1993:117), yakni judul terkadang terdiri dari satu baris saja, kadang juga terdiri dari
dua baris, tergantung tujuannya. Judul pendek biasanya membuat pembaca cepat
mengambil keputusan, apakah ia harus membaca atau tidak feature tersebut. Judul
pendek dapat memancing pembaca menebak atau berteka-teki mengenai isi feature
tersebut. Judul panjang menjanjikan banyak hal-hal menarik dalam tulisan tersebut,
seperti tersaji dalam judulnya.
Judul feature, sangat mendasar dilihat dari dua sisi kepentingan. Pertama, bagi
feature itu sendiri. Dengan diberi judul, feature memiliki identitas sehingga feature
tersebut mempunyai nama dan karakter. Kedua, bagi khalayak pembaca, pendengar,
dan pemirsa, untuk segera mengetahui kisah peristiwa menarik, atau justru segera
melewatkan dan melupakannya (Sumadiria, 2008:195).
Syarat judul feature hampir sama dengan syarat judul berita. Perbedaannya
(38)
bersifat informal (lentur, fleksibel, lincah, menarik, atraktif, dan ekspresif). Ada
delapan syarat judul feature, yaitu sebagai berikut.
1. Provokatif
Provokatif berarti judul feature mampu membangkitkan minat dan perhatian
sehingga khalayak pembaca tergoda seketika untuk membaca feature,
minimal sampai intro dan perangkainya (bridge).
2. Singkat dan padat
Singkat dan padat berarti langsung menusuk jantung, tegas, lugas, terfokus,
menukik pada pokok intisari feature, tidak bertele-tele (to the point). Bagi
pers, judul yang singkat sangat diperlukan, karena waktu dan situasi yang
dimiliki pembaca sangat terbatas dan bergegas. Secara teknis, judul feature
yang baik tidak lebih dari 4-7 kata.
3. Relevan
Relevan artinya berkaitan atau sesuai dengan pokok susunan pesan terpenting
yang ingin disampaikan. Tidak menyimpang dari intro feature. Judul yang
baik harus diambil dari intro feature. Sedangkan intro feature yang baik harus
mencerminkan keseluruhan uraian feature. Dalam media massa, judul berpijak
pada intro. Apabila tidak sesuai, media divonis tidak berbobot.
4. Fungsional
Fungsional artinya setiap kata yang terdapat pada judul bersifat mandiri,
(39)
tegas dan jelas. Jika kata-kata mandiri tersebut digabungkan, maka dapat
melahirkan satu kesatuan pengertian dan makna yang utuh.
5. Informal
Judul feature bersifat informal. Informal berarti judul tersebut lentur,
fleksibel, lincah, menarik, atraktif, dan ekspresif.
6. Representatif
Representatif berarti judul feature yang ditetapkan sudah mewakili dan
mencerminkan intro feature.
7. Merujuk kepada etika dan bahasa baku
Judul adalah identitas terpenting sebuah feature. Sebagai identitas, tentu posisi
dan reputasi media yang memuat, menyiarkan, atau yang menayangkannya.
Bahkan, karakter dan profesionalitas media sedikit-banyak tercermin pada
judul-judul feature yang ditulisnya.
8. Spesifik
Spesifik berarti judul berarti tidak saja harus mewakili dan mencerminkan
intro feature, tetapi sekaligus juga harus mengandung kata-kata khusus.
Spesifik berarti judul feature jangan menggunakan kata-kata umum. Menurut
para pakar bahasa, kata-kata umum ialah kata-kata yang sempit ruang
lingkupnya. Kata-kata khusus ialah kata-kata yang sempit ruang lingkupnya.
Soedjito (1988:5-6) dalam buku Sumadiria (2008:125) mengungkapkan,
semakin umum, semakin kabur gambarannya dalam angan-angan. Sebaliknya,
(40)
2.2.2.2 Teras
Dalam penulisan feature, paragraf pertama lazim disebut teras atau intro.
Penamaan teras untuk paragraf pertama feature (soft news) sekaligus untuk
membedakan dengan lead pada berita (hard news). Teras mempunyai dua fungsi
umum sekaligus khusus. Pertama, fungsi untuk menarik perhatian pembaca kepada
tulisan itu. Kedua, fungsi untuk membuat ancang-ancang dalam penulisan bahan yang
sudah diperoleh. Fungsi khusus teras adalah untuk mencengangkan atau mengejutkan
pembaca, menggelitik rasa ingin tahu pembaca, menggugah khayalan pembaca, atau
untuk secara singkat memberitahukan pembaca tentang keadaan peristiwa
(Mappatoto, 1999:41-42).
Teras feature yang baik adalah bisa menarik perhatian pembaca (Mappatoto,
1999:34). Ada enam unsur feature yang bisa menarik perhatian pembaca.
Unsur-unsur tersebut adalah (1) kebaruan (timerliness), (2) kedekatan (proximity), (3) cuatan
(prominence), (4) keanehan (unusualness), (5) daya-pikat manusiawi (human
interest), dan (6) konsekuensi (consequence).
1. Kebaruan (timerliness)
Dari segi jurnalistik, istilah baru berarti keadaan yang mempunyai keterkaitan
antara peristiwa, gagasan atau masalah, dan waktu. Sedangkan, dari segi
inovasi, istilah baru berarti keadaan yang mempunyai keterkaitan antara
gagasan, praktek atau benda, dan sikap seseorang (Mappatoto, 1999:36).
(41)
menurut pengamatan wartawan atau reporter sekaligus yang menjadi penulis
feature sosok.
2. Kedekatan (proximity)
kedekatan dapat menarik perhatian mengingat watak manusia yang
mementingkan dirinya sendiri (egoistis). Jika sesuatu menimpa dunianya,
maka orang akan terhentak memberikan reaksi. Begitu juga dengan benda,
gagasan, masalah, dan praktek yang melibatkan diri seseorang akan menarik
perhatiannya.
3. Cuatan (prominence)
Cuatan adalah siapa dan apa saja yang dikenal luas. Cuatan mengacu kepada
orang besar atau orang penting. Akan tetapi, cuatan juga bisa mengacu pada
lembaga dan perusahaan. Misalnya, presiden, menteri, inspektur jenderal,
direktur, yayasan, dan sekolah. Cuatan juga tidak terbatas hanya kepada orang
besar, lembaga, dan perusahaan ternama saja, tetapi bisa orang kecil, rakyat
biasa, lembaga, dan perusahaan kecil pun dapat mencuat atau dicuatkan. Hal
ini bisa bisa dicuatkan, apabila keadaan yang dihadapi orang kecil tersebut
relevan dengan masalah sosial-politik, sosial-ekonomi yang mencuat, yang
menjadi buah bibir masyarakat.
4. Keanehan (unusualness)
Keanehan adalah keadaan, sifat, atau sesuatu yang aneh, hal yang tidak seperti
biasa dilihat atau didengar. Keanehan menunjukkan hal yang aneh, berbeda
(42)
keanehan seperti, orang lumpuh dari pinggul ke bawah memimpin beberapa
perusahaan, orang yang loncat dari tingkat enam sebuha gedung hanya cidera
patah satu tulang rusuknya, sopir taksi yang mahir berkomunikasi dalam
sepuluh bahasa daerah, dan lain sebagainya.
5. Daya-pikat manusiawi (human interest)
Setiap orang tidak memberikan pengertian yang sama mengenai daya pikat.
Sesuatu yang memikat seseorang belum tentu memikat orang lain. wartawan
dan penulis dituntut memiliki kepekaan intuisi dalam mendeteksi sesuatu yang
dapat dijadikan daya-pikat manusiawi. Ada tiga hal yang dapat dijadikan
pemantik intuisi, yaitu drama, emosi, dan latar belakang. Peristiwa yang
mengandung unsur daya-pikat manusiawi biasanya bersumber dari peristiwa
yang berniali berita.
6. Konsekuensi (consequence)
Konsekuensi adalah akibat dari suatu perbuatan, pendirian, dan lain
sebagainya. suatu peristiwa, gagasan, atau masalah akan mempunyai daya
tarik yang besar jika ketiga hal tersebut berdampak luas dan fundamental bagi
kehidupan manusia dan habitatnya.
Teras atau intro feature, berisi hal terpenting untuk menarik perhatian
pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang (angel) dimulainya
(43)
Pertama, membawa pembaca masuk ke dalam cerita. Kedua, memasang kerangka
material untuk dikembangkan selanjutnya (Zain, 1992:70).
Mappatoto (1999:42-46) mengemukakan 10 jenis teras feature yaitu sebagai
berikut.
1. Ringkasan
Pada dasarnya teras ini sama dengan teras berita-lempang yang merangkum
5W+H seperti:
Menteri Tenaga Kerja Ahmad Husen (who) di Jakarta (where) Senin (when) menghimbau rakyat untuk menghargai pekerjaan (what) tanpa pembedaan jenis pekerjaan asalkan hahal (how) demi berkurangnya pengangguran (why). Imbauan menteri disampaikan saat kesenjangan semakin menguak antara tenaga kerja dan kesempatan kerja (uraian lebih lanjut what).
Akan tetapi, jangan sampai terkecoh bahwa unsur who mutlak selalu muncul
dalam teras ringkasan baik untuk berita-lempang maupun karkhas. Tidak
selalu, karena ada peristiwa, bencana alam misalnya, yang disaksikan pewarta
sendiri tidak melibatkan who. Bahwa ada 10 orang meninggal dalam bencana
itu menurut kesaksian sendiri tidak ada unsur who, melainkan unsur what.
Lain halnya kalau fakta 10 orang meninggal itu diucapkan oleh saksi mata
atau petugas. Maka, petugas yang memberi keterangan itu adalah who. Unsur
how tidak selalu tampil dalam teras ringkasan, khususnya dalam
berita-lempang, Pada pelaporan pertama. Sementara pewarta dapat menulis why
(mengapa) pesawat terbang jatuh, dalam teras ringkasan pada pelaporan
(44)
satu mesin pesawat bermesin ganda menjadi penyebab musibah. Unsur how
sulit diinformasikan segera pada pelaporan pertama karena diperlukan
penyelidikan lebih jauh tentang how (bagaimana) sampai mesin tersebut gagal
berfungsi. Pertanyaan how itu mungkin dapat dijawab selang beberapa waktu,
yang informasinya dapat dijadikan berita-lempang tindak lanjut (follow-up
story) dengan isi teras yang diperbarui (updated).
Dengan demikian, teras ringkasan menjawab hanya what, when, where, dan
why, seperti:
Sejumlah 10 orang meninggal dan 20 luka berat dan ringan (what) akibat tanah longsor (why) di Desa Suka Maju (where), Senin (when).
2. Narasi (Narrative)
Menceritakan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-olah pembaca berada
dalam situasi yang digambarkan, seperti di bawah ini.
Contoh:
Sersan (Pol.) Rusli menarik picu pistolnya, meloncat ke balik pohon secepat kilat, melepaskan tembakan kea rah sosok tubuh di antara semak-semak di bawah cahaya lampu remang-remang, lalu terdengar
teriakan, “Aduh, mati aku.”
3. Deskripsi (Descriptive)
Menggambarkan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-olah pembaca berada
beberapa jarak dari peristiwa yang digambarkan. Seolah-olah pembaca
(45)
Contoh:
Massa air terhempas bergemuruh 60 meter/ detik dari ketinggian 30 meter, menjadi pertanda awal berfungsinya Bendungan Anu yang dapat mengairi 30.000 ha sawah yang menghidupi 200 kepala keluarga petani penggarap di Desa Suka Maju.
Teras deskripsi juga jerap digunakan untuk tulisan sosok pribadi (personality
profile), seperti di bawah ini.
Gelembur pada mukanya petunjuk dimakan zaman, tetapi semangatnya member kekuatan orang tua renta, Abdullah, 75, untuk mengantungi $US 1 juta/ tahun dari hasil guratannya pada potongan kayu menjadi benda seni yang laris terjual di mancanegara.
4. Kutipan (Quotation)
Pernyataan sebagaimana diucapkan seorang tokoh yang ditulis di antara tanda
petik. Biasanya ucapan sang tokoh yang akan dijadikan teras adalah yang
dinilai mewakili wataknya, integritasnya, atau filsafat hidupnya. Selain itu,
kutipan syair atau lagu, dan kutipan-kutipan yang lain juga dapat dijadikan
sebagai teras kutipan.
Contoh:
“Wartawan, penulis, guru, nasibnya sama,” kata wartawan kawakan
Utama.
5. Pertanyaan (Question)
Kalimat tanya sekaligus jawabannya dengan tujuan untuk memberi
pengetahuan atau untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca.
(46)
Apa cara terbaik untuk menjadikan kita tetap bersih? Usahakan rumah sendiri bersih terlebih dahulu.
6. Sapaan Akrab (Direct Address)
Sapaan seperti “Anda”, “Saudara”, “Bung” dengan tujuan untuk mengajak
pembaca memainkan peranan dalam kegiatan yang digambarkan dalam
tulisan.
Contoh:
Jadi, Anda piker Anda sudah menaati hukum? Mungkin. Tetapi mungkin juga Anda hari ini sudah berkali-kali melanggarnya.
7. Penggoda (Teaser)
Kalimat yang akan menggoda pikiran pembaca dengan cara yang agak aneh,
seakan-akan teka-teki agar pembaca tertarik kepada tulisan tersebut.
Contoh:
Sepuluh sisir bagi juru rias rambut berarti uang kontan. Tetapi 10 sisir bagi petani berartun kertas saham.
8. Gabungan (Combination)
Teras gabungan adalah teras yang mengombinasikan atau menggabungkan
beberapa jenis teras menjadi satu. Misalnya, teras kutipan digabung dengan
teras deskripsi.
Contoh:
“Saya tidak mengambil uang negara sesen pun,” bantah Walikota
(47)
yang menetas dari sudut keningnya dalam siding Pengadilan Negeri Anu, Selasa.
9. Aneh (Freak)
Teras ini berisi pesan bergaya puitis, berirama sajak, bernuansa pantun,
menyatakan moto hidup, analogi, peribahasa, dan kata-kata mutiara.
Contoh:
Langit bertepi cakrawala Laut berbibir pantai Harga naik merajalela Barang tak tergapai
Harga kebutuhan pokok sehari-hari beranjak naik. Tetapi kedatangan Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan, menjadi kepastian Ilahi dua pecan lagi dan kaum ibu berakrobatik mengatur anggaran.
10.Tiruan Bunyi
Teras feature diawali atau terdapat tiruan bunyi di dalamnya.
Contoh:
Cucut… cucut!
Pesawat Morse yang menggegerkan dunia karena memancarkan pengumuman lahirnya bangsa Indonesia merdeka di belahan bumi selatan 46 tahun lalu, mengisyaratkan kembali pekan lalu untuk menandai usainya pemugaran Gedung Antara yang pernah menjadi ajang menyambung nyawa.
2.2.2.3 Peralihan
Selain ketentuan tentang keharusan adanya bagian ancang-ancang yang
disebut teras dan cara penjabaran ancang-ancang itu sebelum sampai ke bagian
(48)
bagian yang memberi aba-aba akan munculnya bahan baru tetapi masih berkaitan
dengan tema karangan. Aba-aba yang dimaksud adalah peralihan yang dapat
berbentuk kata, frasa, kalimat, maupun paragraf. Peralihan ini terletak di dalam tubuh
tulisan. Syarat yang harus dipenuhi bagian peralihan dari karangan adalah
singkat-padat dan samar-samar. Dengan kata lain, setiap akan menuturkan sisi baru atau sudut
pandang baru dalam karangan, peralihan harus digunakan (Mappatoto, 1999:53-54).
Peralihan juga bisa berada setelah teras atau sebelum penutup (Santana, 2005:47).
Fungsi peralihan adalah pertama, untuk memberi tahu pembaca bahwa
penuturan sekarang beralih ke bahan baru; kedua, untuk menyusun bahan baru dalam
perspektif atau sudut pandang yang tepat. Isyarat peralihan antara lain: kemudian, di
dekat, tetapi, beberapa meter dari tempat ini, dalam perkembangan lainnya, dan juru
bicara membantah. Jika kembali melihat contoh karangan yang ditulis secara tematik,
spiral, maupun blok di atas, kata atau frasa yang dapat diidentifikasikan sebagai
peralihan adalah sisi hidup yang manis itu, lebih dari itu, dan sesudah penerbangan
tertunda 23 menit karena keadaan darurat itu.
2.2.2.4 Tubuh
Tubuh atau body tulisan adalah tempat menguraikan apa yang
diancang-ancangkan dalam teras. Tubuh feature berada sesudah teras. Tubuh feature menurut
Mappatoto memperhatikan pola paragraf. Sesudah teras dirumuskan sesuai dengan
pokok cerita atau tema yang diinginkan, dan sesudah mempertimbangkan faktor
(49)
menjelaskan beberapa pola paragraf yang dapat digunakan untuk menjaga ketertiban
susunan sebuah karangan. Pola paragraf yang terpokok adalah sebagai berikut
(Mappatoto, 1999:47-49).
a. Tematik
Setiap paragraf memberikan penegasan kembali kepada apa yang telah
diutarakan dalam teras.
Contoh:
Cinta bersemi dalam kalbu setiap insane, siapa pun ia dan di mana pun ia berada. Kata lain, cinta bersifat universal.
Tetapi cinta yang bersemi dalam kalbu setiap insane di Pakistan berciri khusus karena cinta menyatu dengan awan, musim dan hujan.
Sisi hidup yang paling manis itu diterjemahkan dalam sendratari
dengan nama Balado Barishane … dst.
b. Spiral
Setiap paragraf merinci apa yang ditulis dalam paragraf sebelumnya, ibarat
spiral mengulir ke bawah.
Contoh:
Siapa bilang Arabian Nights alias 1001 Malam sudah sirna? Malahan 1001 Malam dating kembali menantang di sini, di Kairo. Penyebabnya bulan Ramadan.
Ramadan bukan saja bulan suci Islam, masa kaum muslimin dan muslimat menjalankan ibadah puasa.
Lebih dari itu yang dilakukan khususnya di Mesir. Pesta berjalan
(50)
c. Blok
Setiap paragraf berisi bahan yang pada dasarnya berdiri sendiri, tetapi
paragraf-paragraf yang mandiri itu pada akhirnya menyulam satu cerita yang
bulat.
Contoh:
Pesawat terbang Delta Airlines dengan nomor penerbangan 743 sedang dalam penerbangan dari Chicago ke Atlanta.
Pramugari memberitahukan pilot pesawat, seorang penumpang wanita sakit dengan tanda-tanda kuat serangan penyakit usus buntu.
Sang pilot ,mengetukn kawat ke Atlanta dan doketr memeriksa penumpang wanita itu di lapangan terbang.
Sesudah penerbangan tertunda 23 menit karena keadaan darurat itu, peswat tinggal landas menuju Miami dan sang dokter mengatakan dalam laporannya: belitan korset sang penumpang kelewat kencang.
Tubuh atau body feature meliki karakteristik tertentu. Setiap paragraf bersifat
unity (saling menyatu), koheren (saling berhubungan), dan mengandung emphasis
(penekanan tertentu). Ketiga hal itu melancarkan pengisahan. Ketiganya
mengarahkan tema pokok laporan, mengemas materi penting, menjembatani
perpindahan paragraf dengan enak, mengalir, dan menjauhi kekakuan (Santana,
2005:47).
2.2.2.5 Penutup
Penutup merupakan bagian akhir dari struktur penyajian atau penulisan
feature. Suatu feature memerlukan penutup (ending). Ending menjadi penguat
(51)
(Santana, 2005:47). Penutup tulisan ibarat gong, berisi bagian yang penting,
menunjukkan watak cerita. Penutup juga mempunyai daya pengaruh yang bisa
mengacu emosi pembaca, seperti senyuman, tertawa, bahkan menangis karena
terharu.
Secara keseluruhan, karangan khas mutlak mempunyai bagian penutup, yaitu
akhir dari suatu karangan menurut logika. Akan tetapi, pada umumnya karangan khas
yang ditulis secara piramida terbalik tidak selalu harus mempunyai bagian penutup,
Sedangkan, karangan khas yang dikarang secara kronologis atau menggunakan
piramida kronologis, penutup adalah mutlak. Ada empat bentuk penutup feature.
Bentuk penutup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ringkasan
Penutup ringkasan adalah penutup yang mengacu kembali kepada teras.
b. Klimaks
Penutup klimaks adalah penutup yang menimbulkan kejutan, kenangan,
kengerian, dan sebagainya.
c. Tanpa-akhir
Penutup tanpa-akhir adalah penutup yang mengajukan pertanyaan tanpa
jawaban.
d. Penyengat
Penutup penyengat adalah penutup berupa pernyataan yang di luar dugaan
(52)
2.2.3 Gaya Bangunan (Struktur)
Semua unsur feature menekankan teknik story-telling (pengisahan cerita).
Pengisahan feature melukiskan gambaran peristiwa dengan kata-kata (Santana.
2005:48). Ada empat gaya bangunan suatu karangan khas atau feature, yaitu gaya
bangunan piramida terbalik, piramida biasa, segi empat, dan pola piramida kronologis
(Mappatoto, 1999:56-58). Bentuk visualisasi gaya bangunan feature dapat dilihat
seperti di bawah ini.
a. Piramida terbalik
Pola piramida terbalik menggambarkan feature yang dimulai dengan teras
TPM (titik perhatian maksimal, yang juga disebut teras ringkasan dan
penuturannya agak panjang.
Gambar 1 Piramida Terbalik
b. Piramida biasa
Pola piramida biasa merupakan gaya bangunan feature yang tidak
(53)
Gambar 2 Piramida Biasa
c. Piramida Segi empat
Pola bangunan segi empat merupakan struktur bangunan feature yang hanya
terdiri dari empat atau lima paragraf saja.
Gambar 3 Piramida Segi Empat
d. Piramida kronologis
Pola piramida terbalik merupakan struktur bangunan feature yang
(54)
Gambar Piramida Kronologis 2.2.4 Karakteristik F eature
Karakteristik merupakan kata lain dari ciri-ciri, yakni tanda khas yang
membedakan sesuatu dari yang lain. Romli (2009:22-23) berpendapat bahwa ciri khas
tulisan feature antara lain (1) mengandung segi human interest dan (2) mengandung
unsur sastra. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap
mampu menggugah emosi―menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Sebuah
feature juga mengandung segi human interest atau human touch―menyentuh rasa manusiawi. Oleh karena itu, feature termasuk kategori soft news (berita lunak atau
ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news
(berita keras) yang pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran. Selain itu,
feature mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis
fiksi. Dengan demikian, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen (cerita pendek)
atau novel―namun tetap informatif dan faktual. Maka, seorang penulis feature pada
(55)
Isnawijayani (2013:10-11) juga berpendapat bahwa tulisan feature
berdasarkan fakta, sebagai nilai yang dikehendaki dalam jurnalistik. Sedangkan,
cerita pendek lebih condong pada khayalan dan fiksi. Ada enam perbedaan feature
dengan fiksi, antara lain adalah sebagai berikut.
1) Feature berisi tentang peristiwa kehidupan manusia atau tentang benda dan
alam semesta, sedangkan fiksi berakar pada cerita tentang peristiwa
kehidupan manusia saja.
2) Situasi bahasa teks feature homogen, sedangkan situasi bahasa teks fiksi tidak
homogen.
3) Feature menyajikan peristiwa nyata, sedangkan fiksi menyajikan peristiwa
yang bersifat rekaan.
4) Feature menggunakan pola kronologis, sedangkan fiksi lebih menekankan
pola penataan gagasan pada cara kronologis.
5) Feature tidak mementingkan konflik, sedangkan fiksi mementingkan adanya
konflik.
6) Feature lebih bersifat karya objektif, sedangkan fiksi lebih bersifat karya tulis
subjektif.
Tulisan feature juga berbeda dengan tulisan berita. Tabel di bawah ini
merupakan matriks (pola acuan) karakteristik berita dan feature (Sumadiria,
(56)
Tabel 1
Matriks Karakteristik Berita dan F eature
No. Berita F eature Keterangan
1. Ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan (to report) suatu peristiwa secara faktual.
Ditulis dengan teknik mengisahkan (to story) suatu situasi, peristiwa, atau keadaan secara faktual.
Berita ditulis dengan gaya laporan yang sifatnya kaku, ringkas, dan tegas. Feature ditulis dengan gaya menulis cerita pendek (cerpen) yang sifatnya lentur, hidup, dan memikat. 2. Berisi laporan peristiwa
yang sifatnya aktual, faktual, objektif, benar, dan akurat.
Berisi tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif, benar, dan akurat.
Laporan fakta atau peristiwa pada berita bersifat tembak langsung (to the point). Cerita faktual pada feature menggunakan alur dan pemantik.
3. Hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi, dan konfirmasi dengan pihak narasumber.
Hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi, dan konfirmasi dengan pihak narasumber.
Liputan jurnalistik untuk berita sering dilakukan secara tiba-tiba, tidak terduga, tanpa
perencanaan, dan singkat. Liputan jurnalistik untuk feature lebih banyak direncanakan sebelumnya dan cukup lama.
4. Bertujuan hanya untuk memberi tahu atau menyampaikan informasi kepada khalayak (informatif).
Bertujuan untuk memberi tahu atau menyampaikan informasi tetapi sekaligus menghibur khalayak (informatif dan rekreatif).
Laporan berita hanya menyentuh wilayah kognitif khalayak
pembaca, pendengar, atau pemirsa. Feature tak hanya menyentuh kognitif tetapi juga wilayah efektif khalayak. 5. Rangkaian fakta atau
informasi disajikan secara resmi (formal).
Rangkaian fakta atau informasi disajikan secara tidak resmi (informal).
Laporan berita hanya memaparkan peristiwa secara singkat dan lugas. Feature melukiskan peristiwa secara naratif memikat.
(1)
16
...
_-
..
_-,----KOMPAS. KAMIS. 23 JANUARI 2014
SO.SOK
Rudy Prakanto
Guru
yang.
Menginspirasi
Siswa Cinta Penelitian
RUDY PRAKANTO .
.
[NNᄋᄋセォZNセ「オセョLェセキ。[NZNᄋANZᄋGᄋZZ
:.:'.
.' Tengah;23m。イ・エNGQYセ :.., ..
• Isbi:tオエセセ sオョ。セ セTTI
• Male··.·..
....: .:
.
.'LNエsィ。ヲゥセ セiiセ NセGNセ「ゥャ。 .
-
セiャ、。ョ
Akbar 'Brillan
(li>
• Pendidikan:' . .' .":'. ;.. 5-1 PendidikanBlol091セョゥM
.
versftasn・ァセイゥG YogyaJ.GilJta
· • S·2TeknikMesln Jurusan PengolahanSampahdan.
Umbah Perkotaan .
• Pekerjaan:- Guru SMPN 3 Ngaweni DIY,'.
'-
セセセ]n
6
ケッァケセセイエ。[
.2001-2013···. . .'. - KepalaSMAN 1Yogyakarta,
2Ol3-kinl ... , • Ptestasi,antarcJ.l.ain:
· -.Guru BerprestasiNasional · dad Kemdikbud; 2013.
_·GuruBerprestasi 1 Prcwinsi,
diセRPQS .
- Juara'l Lomba Karya Umiah GurudartDinas·Pendidikan KotaYogyakarta,20ll. · • Juara III Guru Award
Se-Indonesiadari
Universi-·tasNegeri Yogyakarta, 2010 .. JuaraII Lomba Perbaikan
Ungkungan Hidup Se-Indonesla,2008-2009
.. JuaraIU Lomba Karya IImiah
GuruKota Yogyakarta,2002 - JuaraI Lomba Kreativitas .
Guru dartUPI, 1997 • Penelitian,·antara·lain:
. • Strategi' Tematik'dalam Proses Pemb.inaan 'KIR' diSMAN 6Yogyakarta, 2006 . :
.• Meningkatkan
Hasll
Belajardan·KompetensiMeReliti SisWa Melalul Pembelajaran
Berbasis Researchpada' .
.MataPeiaJaranBioJogiKeJas
XIdi SMAN 6Yogyakarta,
2012 : .
• セ エオャゥセ antaralain:
. - DatiZeolit, Umbahlahu, sampalBong9OlPisang, . UsahaPe!Juli Ungkungan pada Siswa SMA Melalui '. Metode Mimikri, 2005 ·- Reformast Pendidikan
MelaluiThe ResearchSchool \ ofYogyadi'SMAN6 :.' Yogyal@rta (Sebagai Aplikasl Pe"didikan . Karaktei'),2013'
セ Organlsasi:
• Jaringan Penelitian ' . .
pセャ、ャォ。ョ KotaYogyakarta'
- Musyawarah·GuruPerilbim-·· '.セュセセェエゥ。ョNyッァケ。ォ。イエ。[
.;. A$osJasl Pinlbimblng
p・ョ・ャャセ[。ョ Indonesia, 2013 . Ia.menantangsiswawatuk teru.s
, berpikirdanmembumi. Merekadi-. bebaskanberplki,rapaPWlasalidenya
. "berpijakpadaᄋ「セ dan·bisa
disele-saikan. Ide yang dijontadc;an siswa
Iianaabisa diselesaikan
secam
i1miah. Gah'ahberincMuddanmehe1itipuninWladelilc.aIaIipnsiSwa.Jcarena-
ber-mimpilIlCtDjadiェセ セ adasis';'
wayangputusasa karenagagaJ.」Zオイィ。セ .
mereka aaya
JadiJdui
kesemPatan
Wl-b,Ikfl\enpjarkantentangrealitas hi-:-dup. MenangdankaIah itu'biaSa.
yang
penling kita tidakーセエオウasa.-
tutuJ":-nya,. .
Derongan untuk berprestasi. ter·· . masukeli penelitian- jup dia
em-「セォ。イF bagisiswaSMAN1 Yogyakarta. Di salahsatusekoJah terbaikini.siswa pWlya catatan prestasieli sejwnlab kompetisi aainstingkatnasional dan
intemasionaL .
"Saya.yakin,ketikaュ・セイェォ。ョ
ke-aempatan berlcembaitg kepada tiap
aDak.mereka「セ。 mengbasilkan pres-ta,iluar.biasa:Jeatanya. . 14enwutrオ、セ ォ・cゥョセ aiswa
pa-dapenelitianセ menguatjika .
N。、。Nセ Di Sl4AN 6 didiri· . leall semacampusat risetWltuk me",:, nuVanghunpenelitiansiswa.,ang meraihprestasLAdapun eli8MAN"1
dia
alatn
t:Mllyedia]CanruaDguntuk' .menuQaDgplUta8isiSwa. .
RudyyaJdn..proses menelitibisa •.
セmembangunkarakterpositifaiswa.Di
XゥョゥXゥウキ。」ャゥエオョエuエオョエオォセェアェオイN
セN セエ。ョァN ョゥ・セケ・イ。il
Di·sttli
ada]LZLZZオZョァ・セ
セM
'1:nilahmimpisay&, seD;luasekoJah . 'haruSュ・ュ「ゥセ anakUDt1.IkJaeatif .
seh1nggaセオ
memecahkan
'ma-saJab.-qjarRudy.. . セ
Kuncl
utama.
セ「・イ「。ウu。ョpendi-.dikan セN menerapkan proses. I*Jlbelajaran セG melayani siswa untuk mepgemb8iigk.an セエ・ョウゥ 4i-riJIYB. . . '. . , .' . . .
-GuNセ kreatif untuk men-ciptakan pembelajaranyangtera:ra,h.
terstruktur.
dan ュ・ョケ・セᄋuiamva.
セ Nー・ョ・ャゥセ danュ・セ。、ゥ ゥョウーセᄋ
Dawn
halenefgi.misalnya.pern8h
rasibagisiswaa'garcinta'penelltian/ adaォ・セ minyaktanah.-Saya
inovasi. . . i|jセ aiswa uptukanemecahkanl\vade· .
Ia mencoba beragam metocie· pem- .' ngan . energi' .altematif. Ketenw1ah
「ゥュ「ゥョouGセ 80rtng dCftpn pondekatan nyamplung,
mahOnJ.
Sautditu.lU men-tematik.·Dia ュ・セ。ォ siswameng- jadiセ llqUah.merekajadijuara .amatiproblem.yangsedangmenjadi nasionaldan intemasional."kataJ;tu·
perhatianセエN dy: .
siswLDiamemahami, l'erruVa
mem-butuhkan penyaluran energi yangpas.
Dia .meyakini. mellyalurkan enerli
8n:ak muda pada penelitian dapat
membuataiswa punyakesibukan
-hinggatakadawaktuuntuktawuran.
Dibawahbimbingan Rudydantim
guru
lain.minatsiswaWltukmenelitiberlc.eJnbang.Di SMAN6.siswadiberi
.peh\jaranmuatan lok8l808\dasar-da.
sarpeneijtiansehingga mereka me· mah.ami teorinya.
.Setiap siswa. baik perseorangan
maupWl kelompok. wajib ュセュ「オ。エ
penelitianyanglayak diikutkan dalam lomba. Thk masalah berhasil juara
atau tidak. siswa merasa tertantang
untukberkarya.
Citra SMAN 6yang doyantawuran
. OLEH ESTER UNCEnセpitupulu Perlahan ーオーセ Sejak tahun2003, . siswaSMAN6 adayangme$di juara .
nasion&! dalamォッュー・エゥウセ penelitian ..
'S
ejaktahWl.2003. ウ・「。ョケ。ォセN ditingkatdaerahdannasiorual.Bah· siswayangdibimbingnyada1am .Iean.adasiswayang meraihinventor lombaIcaryaUmiahatauinoYasi muda di Bnmeitembus-bIcaijuan.mWal dari ting. . Prestasipenelitian' dengari
kemun-katDaerahI,stimewaYogyakarta.Ja- culanberagaminovasiyangセ pa-wa-Bali.:nasionaLbinggaintemuio-· _ membuatSMAN 6
diperhitUng-nal. ' . kaD.. PihaksekoUahpun
berani.
mem-.Dengan
-mantra-.
MbuhPi;yeQ.r- proklamasikaJi セ aebagai Hkolah.セ Wqfib(MPCW..JB). ya,ngmak;na.. riset·Jayaknya' universitas berbasU;
1l)'aentahseperti8pausahak.erasmu. 'liset. . .
セ membuatpeaelitian.aiawa ...
akan tersihirWltuktidakmenyenh. Memberikan
cC!ntoh
Sebelum menj,adiセー。ャ。 SMAN l' Si.swa perCayapadamanti'llMPC
Yogyakana.Salahatusekolahuag. . WJB
karena
RudymencontehkancU- • .gu1aDdiProvinsi Dacnh Iatilnowa riDya 88Dditi.1&tidak hanya men:'·
Yogyakarbi (DIY). 1\)ld:y'menga.jar-' .dorongaiswa.tetapi juga rajinmem': Biologid.iSMAN 6.ケ セ Pia buatー・ョ・ャゥセ RudymeneJiti metode ..
tennasuk&a1ah satuguru
yang
her- . pendidilwl セエオォ ; inengembangkanperan ュ・セ sekolah riSet di pembebUaran セ bennakna bagf'
yッセ . ' siswa. .
Un.i.knya. 'misi RU<!)· menjadilcan .
-saya
beripengUatan
kepadAsiawa. . ;.SMAN 6 seb3pisekolahrisetb\,\kan. Nセ adaorangbodoh..Tllcamauセ。イ
karena sisWanyapinbU' dan tmggUl seauatu.kita harusjatuh
bangun'kaYaic
dalampelajaran sains. Namun.ju.stru セ。イ sepeda.Itujuga
yang.ter,jadi .karena SMAN 6kalaitudikenal ae-' ェゥォ。ウゥウキ。ュ。オセᄋオj。イrオ、ケケ。ョァ
bapi salah$atu'sekolahyangdoyan menjadi guru'sejak 1995. .
tawu.ran. Solusi yang dia tawarkan Dia . bertekad. mengabJikan did
:sora,sa-talc
nr-rnbuno.
monJadiPCnabimbin5aUrWa.BcnarnaNam tetapi. jiwa pendidik da1am guruyang Nセ .. セョ・ャゥエゥ。ョN ia
me-diriRuaymendorongriya menemulcan Ilgembangkan jaringan dan 。ウッセゥ。ウゥG
caz:a
yang.セエゥエ danュセョ。ョァォ。ョ agar.guru bisaュ・ョァ・ュセァォXNョ dirlTak
hanya
meraJh
ー・ョァィ。セBpenelitJan terkalt metode
pendidikan
yang efektif bagl .
ウャウキセ Rudy
Prakanto
(45)yang
t>ertatar belakang
pendidikan
81010g1Juga
セゥォ・ョ。ャmengantarkan slswa berprestasi
hingga ke ti"gkat Intemasional.
Bagi dla,
penelitiantak
セ・ォ。、。イmerangsang siswa berinovasl' dan
berkreasl, tetapl juga
membangun
karakter
mereka.(2)
16
=====================---,-_.._"-_...
Lセセセ⦅NセセZNNNMMZNZNNZNNNNLNNNセ]セセZZZN][ZZ]]セセ]]
oーセ
.Boyong
·.:KeceriaaD..···
.,Literasl:·dari.
Zbᄋ。ャゥォZNセgョイゥャョゥァ
..:·
-Yang.
tJdakteriatih dalam
ュセエッ、・L
danセy。 pel)'uhhafalan . .
kes1mpulan,..
yang
Nセケ。tei1atlh
sebagal Peitja.kal, tetapl kur.ang
latihan'
bebas
Lャ_・ヲォ。イケセN p・ョ、ャ、ゥォ。セtelah
memlsahkarinya.
dart
.
ォ・ィャ、オセョケ。ャBG
.
OLEH 'CORNaJUS HELHv
.-
..
MNLセGNSO·S·O·K
. . . '.
セ...
'.' :セ ,266
(3)
·16
.Ram.elan
Sufuber.···· .,".
s
BセG
...:
GZ[B。ィセB
...
.
ᄋNZ・jᄋセNᄋZ
'Stasiurt
,.samaratIg
SQ·
JS"O'K'
'
,
. ; . .. , セN ,.e I . . . : '.
. . I , . .••セNL NZセ• . '.1 1 0 . . セ . .
(4)
Leopold Nisnoni
Penjaga
Sej.arah
Kerajaan
Koepang
• • . ' . • 1"
. LEOPOLD.NISNQNI·
.
セAセZ
セ[セセN
.
.'= : .
セ]aエョ]セセセᄋᄋ
. . - PegaWainegeri.sJpiIPemerintah .; .' '. PnMnsi NTr,.1963-1992 : . . ..Istri: FridrikaUno 'MargarethaNisnoni .'. .
• AnaICDomaKoOI
(50),DOn
Alfons'(48),Don Carlos(48),Donna Esther
( 4 7 ) ' .
Ncu」オZャャセ
. セ
OLEH KORNEUS KEWA AHA
netap danberanakpinakdiKupang sampai
haii
ini. WargadariRotebah';'セ diakuisebagaf pendudukasIiKu·
ーセ . .. . . .
BagiNisllQm, sebuahkQtadanpen.. .duduJmyaharostetapmemiliki akar .
pactaasal..usulnenek moyangd3n ce-ritasejarahperadabandari suku
asH-nya. MenUrutdia,
sum
Timor·diKOta
Ku 'ustruse rti 'talc"セ
.
ュ]セゥ
suku.:m
lain.セ
,merekabiladisebutsebagaipeoduduk .aslitariahhii. .
"Ket:iIQl tamu dari luarmenau;yakan suku.asliKupan&'baIJyakorang
me.:
nyebutsukiJ Rote. .Itu tidakセ.Orang·Rote.memang'ri1engUasai'Kota·
Kupang, tetapitidakberarti'mereb
pendudukaslL Sejarahー・ョセ。ィ。ョ
Be-landadanPortugis mengubah per:-. adabandiKotaKupang sehingpsuku . KehadiranbangSarortugis
dan
Be- . asli Timof tersisihkandi kota ini,-kata ... landaeliTimor
de.
politikadu dia. .dombanyatelahmerosak·seluruhta- Nisnoni kinitengahmenyusun「セN
tanan kerajaaneliTimor. Raja Sonbai leutentang KerajaanKoepang.
Ayah-O
leh Leopold Nisnoni.dan penutur setia Kerajaan .ahliwaris (1589-1671)tゥュッイセ yang memerintah wilayah.baratmengalami kesu- pang terakhir,ny;i,Alfons Nisnom,1945-1956.adaJahsementara
RajaKoe-. Koepang.salahsatudariempat
litan
セエ・iSィ kedatangan Belandadan RajaKoepangyangdikenalsebagajrumahtersebutdifungsikansebagai. ..PortugiBdiWilayahNー・ュセセケ。N . pejuangdanpellcetusNKRIdan
pen-perpustakaansekaligusmusewn. Seki- Perangsang nVa melawan Portugis diriGerejaMaseru·Injili .diTimor
セ 5.-460buku. majaJah berbahasa dan.BelandaberJantwrighampir 40 adaJahNicolaas Nisnom(l9J.8.1945).
Belanda. manuskrip berisikan sejarah. .'tahun.SabJl satU putranya kemudian . Alfonsnゥウョセュゥ ュ・ョァィゥ「セ se- .
ekonomi.ーッャゥセ dan asa}-usuJke- pindah leeKupangdan'ュ・セ bagiailtanahdiKotaKupangセ
rajaaIieliTimor,iampaikisah tentang Kerajaan Sonbai-N"ISDC?niyangberarti pennukimanー・ョセ、uォL perkantoran,
raja-raja.Timortersusunrapi. 'SonbaiKedI'0-165-1832). danfasilitas umum. Meilgenang jasa
Dokwnen-dokwnen' kerajaan itu Sonbai-Nisnonijuga me"ngalamiセM .k・イ。ェセ Sonbai. Pemerintah Kota
tertulisdaJam
bahaSa Me1ayu,
Indone- sulitan セ b・セ yang Kupang membangun patun.gyangdi-sia.I.nggris,danBeJ.anca Sebagian waktuituraendapat dukungan dua sebut patung RajaSonbaididepan.
beAr dokumen eliterbitkan tahun runannya:kataNisnoni. .dartmuSeum kerajaan yang .dikelola mendapatkan infonnasiyang bisa・iゥセᄋ pembantuRaja Sonbaj-N"lSnom,yakni Gereja KatedralKupan,g. N8manyaju': :. 11OG-an. . Buktisejarah itunternang tersim- .Nisnoni tersebut.Sebagiandarime- katabri akurat: dari.エ・ューセセ ini,"kata Kpoo'dan OP..mataiL . ' ga diabadikan untukrUasjalaneliセエ。
. N'1SDOm. priaberusia78tahWlini, 'pan
in
IstanaSongbtaBakunase,Ku·, reb menuliS akripsidan.disertasLAda Nisnom. . '. BeJanda'punsemakinセ mela- Kupang. .ditelDuidiIstanaSongketa Bakunase, .ー。ョァNs・ュオ。セZ・イゥエMQセェオァXャゥエ・セ jugasejumlah.rn.ahasiswaセァ .me- Dia kemudian:'p・セNエ。L sebelunl" .キ。ョセsッョ「ゥuNm・イ・ォ。「・ォ・ャェ。ウ。ュ。 SebagaiahliwariS.NisporJ merasa' .
1Wpan&.nセ 'l\mgpraTimur.akhir datiBelanda. danPortUgis.mengenai merlukan iiuonnasidarimuseumini kedatanganセッイエオァゥウ セ KIipaDg pada 、セ RajaBa'.diPulauBoteuntuk Iwuspedulipadapeni.ngplanウ・セ . .
Januari1alu.Dianwq;akusebagaiahli kerajaan Timor.dan .i'ajayang.' untuk memenuhitugas-tugasdad
do- .
abad: ke-16,pオj。オ[tゥュセNセ d.ikuasaitiP meJawanャ「vセセセMnGャsョッョNl Ribuan eliKupang. Tempat-tenipat「・セ .warisセ KDepang.(kinidisebut· memerintah di daerahito, t'ersimpan . sen merl!ka. . ' セ。 besaryangセセセᄋhセᄋ。T。u raja. .warpDataセ ppDdidatangkanBe- itu dituliskandalammanuskrip seja- .
.セN tetapibukanSangraja. .' disini. . ' ... Tidakhanyabukudan·Catatan tee- p・セャゥオt。ゥN dari ..kG・ョ|ェセ ·Wehali·.'landa .untukmenetap.eliKupangdan .' rahセ。。イゥ KOepang.n。ュセ dia .I
N'JSIlODiセセ dirinyame- Nisnoni juga menyimpanウ・ェセ tu1is
yang
menjadi sumber infonnasi' yang.menguasai:·セケ。ィ .bemahasa sekitam,ya:sッセMnゥウョッョゥ blahdan .mena.mbahJcan,エ。ョァァオョァセキS「peles-IIWlgbelum.dilantikmel\iadiRaja .majalahberbahasaBelandaterbitan .
pm
pengunjung.Akahtetapi. sebagi- .. Tetwl,.yakniセオ dansebagianbesar wargaRotetetaP
bekerja sarna dengan tarianセ、。 dansitusbeoejar3hse-kッ・ー。ョァャjャセセケ。ョァエ・ャ。ィ tahun QVoHINQYPYMセ yangberkisah andari mereka juga mt:merlukan in-
wiJaYah
1'imor.IP.st.e.sekarang. ·Beland&.·· . . . . benamyajugaadapadaPemerint3hWafat,·yakDiセケ。ィ kandungnya.Alfons エ・ョセ perangBelanda-Timor.セ fonnasi.lisan.darinゥウセッョゥN . Ked!J3;·liuroi-dari Likuisa..yang me- P Rd" d' .k' Ii KolaKupang.· .' . .
N'1SnDDi. . tentang-raja-raja TimoryangbePtua- "Saya menguasai empat bahasa ョセN WibiY&h.TimorPortugisyang .e. u u. as . . "Saya merasa prihatin,dari
sejlUll--sayamasihberstatuspenjagadan sa. aslng,yaknibaba.saiセ セ tersisa, l1lulai·dati.:Maubara sampai Ketikateljadiー・ゥァセイ。ォ。ョ leemerde-' labsitusdanpeninggalan sej!H3h <Ii
ahliwaris Kerajaan Koepang.S a y a ' PeranclS,dan'Jennan. 'Peneliti
dari
Nᄋセᄋ[イオセ。エ。オーッーキ・ゥG、ゥウ・「オエlッゥー。ャoャN ban,セ セ。ctan'Bote
berbalik . Kupang,セエゥ、。ォョケ。 。、。Nャセ lokasipe-terbituDg」ゥ」ゥセ dari RajaSonbai.Ke- .iョヲセャャゥウ。ョ
, .
.
セ、。N Jerman,. ltalia,Sela,ndiaBanI, ...[ᄋ}オセエゥァ。..
セ lit;mzi.dariSonbaiyang .'ュヲセwG。i|Gb・j。ョ」「エ[ S\Iku Roteyang ninggalansejarahyangセ セエLrajaanセN adaJah bagiandari Peneliti, sejarawan, dosen.mah3sis- Malaysia.sセ Amerika Serikat, ju-GZ\ュ・ュセイゥョエ。ャオゥ・ャオイ。ィ wiJayahbai'at1l. aemuJadi4atangbp.Beianda:JceKu· seperti gciaJepangpeninggalanP.erang
tanah·Timordanyangberkuasadi wa.ー・セ。イN danilmuwandarisejumlah gaJepang. pemah meniW\iungi tern- morセ berbahasa Dawan.tennasuk panguntuk
JDeJDlJantu
Belanda mela-DuJ.Ua
U.diLiJil?adanBentengCon-TimoradaJah Sonbaiセ ketu- negara meDstunjungi perpustakaan patinLMerekasenang karena bisa .KupaJ1g. wanー・ョ、セオォ Timorォ・ョゥセセ me- corda.peninggalanpッイエオセᄋ kata dia.
Areaberukuran sekitar 4 hektar
dengan empat rumah tua dl
dalamnya
,Itu
terkeSan angker.
DI
teras
danruang tamu rumah
Itu
taJnpak s.eJumlah patung tua
yang
diyal9nl
sebagalleluhur masyarakat TImor masa lalu.Mereka
yangberjasa
membangun Kerajaan Koepang.
SejUmJah tradJsl
penlnggalan Kerajaan Koepang darimasa
Raja.SonbaI sampai
Sonbal-Nisnoni
dapat
diPelajaridi
sinl.(5)
(6)