Struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014.

(1)

viii

ABSTRAK

Rahayu, Fransiska Isti Ningsih Puji. 2014. Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dan (2) karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Data penelitian ini adalah wacana feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber tertulis dari dokumen resmi yang berupa dokumen eksternal, yakni media cetak berupa Surat Kabar Kompas. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data berupa kartu data utama yang berisi struktur penyajian feature sosok dan karakteristik feature sosok. Metode pengumpulan datanya dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada kajian analisis deskriptif. Teknik analisis data tersebut melalui beberapa tahap, yaitu (1) mengklasifikasi data feature sosok ke dalam kartu data sesuai dengan kriteria (terlampir), (2) mengidentifikasi data feature sosok berdasarkan struktur penyajian feature (Mappatoto, 1999) dan karakteristik feature (Sumadiria, 2008), (3) menginterpretasi struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014, dan (4) mendeskripsikan hasil penelitian sesuai permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, secara transparan, struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 terdiri dari (1) judul, (2) teras, dan (3) tubuh. Berdasarkan teori Mappatoto (1999), struktur feature terdiri dari (1) judul, (2) teras, (3) peralihan, (4) tubuh, dan (5) penutup. Akan tetapi, peralihan dan penutup feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 terdapat di dalam tubuh feature sosok. Jadi, secara tersirat struktur feature menurut Mappatoto (1999) terdapat pada feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Kedua, feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 memenuhi 15 dari 16 karakteristik feature menurut Sumadiria (2008). Satu karakteristik feature yang tidak terpenuhi adalah judul dicetak normal tipis atau miring. Judul feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dicetak tebal sehingga mengesankan formal dan maskulin seperti judul berita (hard news).


(2)

ix

ABSTRACT

Rahayu, Fransiska Isti Ningsih Puji. 2014. The Figure Feature’s Presentation and Characteristic Structure on Kompas Newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

This research is aimed to describe (1) the figure feature’s presentation structure on Kompas newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition and (2) the feature’s characteristic structure on Kompas newspaper January 2nd

-March 29th, 2014 edition. This research is classified as qualitative research. The data of this research is the discourse of the figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd -March 29th, 2014 edition. The data source of this research is written source from the public document in form of an external document, which is Kompas newspaper. The instrument of this research is the writer it self who is equipped with data collecting instrument in a form of main data card which contains of figure feature’s presentation and figure feature’s characteristic. The data collecting method was use documentation technique. The data analysis technique that has done in this research is to cast on descriptive analysis study. This technique consisted of some steps, those steps were, (1) classifying the figure feature’s on the observation checklist (attached) (2) identifying the figure feature’s based on layouting theory (Mappatoto, 1999) and characteristic of feature (Sumadiria, 2008), (3) interpreting the layouting form and characteristic of figure feature’s on Kompas newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition, and (4) describing the result of data analysis based on problem formulation of the research.

The conclusion of this research are: First, transparently, presentation structure of figure feature on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition consists of (1) title, (2) essence, and (3) body. Based on Mappatoto (1999) theory, feature structure consists of (1) title, (2) essence, (3) transition, (4) body, and (5) closing. However, figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition shows the transition and the closing in the feature’s body. Therefore, the layouting form based on Mappatoto (1999) is found in figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition. Second, the figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition fulfill 15 of 16 characteristic of feature based on Sumadiria (2008). One feature characteristic that has not been fulfill is that the title must be printed fine normal or italic. Figure feature’s title on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition was printed bold therefore shows formality and masculine as hard news.


(3)

STRUKTUR PENYAJIAN DAN KARAKTERISTIK

FEATURE SOSOK DALAM SURAT KABAR KOMPAS

EDISI 2 JANUARI-29 MARET 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu 101224095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2014


(4)

i

STRUKTUR PENYAJIAN DAN KARAKTERISTIK

FEATURE SOSOK DALAM SURAT KABAR KOMPAS

EDISI 2 JANUARI-29 MARET 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu 101224095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2014


(5)

(6)

(7)

iv

MOTTO

Pendidikan adalah perbekalan terbaik saat lanjut usia.

(Aristoteles)

Kecerdasan tanpa ambisi bagaikan seekor burung tak bersayap.

(Salvador Dali)

Pers adalah instrumen paling baik dalam pencerahan dan meningkatkan kualitas manusia sebagai makhluk rasional, moral, dan sosial.

(Thomas Jefferson)

Jangan lelah untuk menapaki anak tangga. Sebab, ia akan mengantarkan ke gerbang kesuksesan. Setapak demi setapak dilalui dan akhirnya sampai pada

puncaknya.


(8)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk Bapa yang di surga Untuk bapak dan ibu di rumah Untuk adik laki-lakiku satu-satunya Untuk kakek dan nenek yang sudah lanjut usia

Untuk segenap keluarga Untuk sahabat-sahabatku

Untuk para kolegaku

Untuk calon pendamping hidupku yang kutunggu di ruang rindu Untuk saudara-saudaraku yang tidak mampu menempuh pendidikan karena

keterbatasan


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Oktober 2014 Penulis,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu

Nomor Mahasiswa : 101224095

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STRUKTUR PENYAJIAN DAN KARAKTERISTIK FEATURE SOSOK DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISI 2 JANUARI-29 MARET 2014

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Desember 2014 Yang menyatakan,


(11)

viii

ABSTRAK

Rahayu, Fransiska Isti Ningsih Puji. 2014. Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dan (2) karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Data penelitian ini adalah wacana feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber tertulis dari dokumen resmi yang berupa dokumen eksternal, yakni media cetak berupa Surat Kabar Kompas. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data berupa kartu data utama yang berisi struktur penyajian feature sosok dan karakteristik feature sosok. Metode pengumpulan datanya dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada kajian analisis deskriptif. Teknik analisis data tersebut melalui beberapa tahap, yaitu (1) mengklasifikasi data feature sosok ke dalam kartu data sesuai dengan kriteria (terlampir), (2) mengidentifikasi data feature sosok berdasarkan struktur penyajian feature (Mappatoto, 1999) dan karakteristik feature (Sumadiria, 2008), (3) menginterpretasi struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014, dan (4) mendeskripsikan hasil penelitian sesuai permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, secara transparan, struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 terdiri dari (1) judul, (2) teras, dan (3) tubuh. Berdasarkan teori Mappatoto (1999), struktur feature terdiri dari (1) judul, (2) teras, (3) peralihan, (4) tubuh, dan (5) penutup. Akan tetapi, peralihan dan penutup feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 terdapat di dalam tubuh feature sosok. Jadi, secara tersirat struktur feature menurut Mappatoto (1999) terdapat pada feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Kedua, feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 memenuhi 15 dari 16 karakteristik feature menurut Sumadiria (2008). Satu karakteristik feature yang tidak terpenuhi adalah judul dicetak normal tipis atau miring. Judul feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dicetak tebal sehingga mengesankan formal dan maskulin seperti judul berita (hard news).


(12)

ix

ABSTRACT

Rahayu, Fransiska Isti Ningsih Puji. 2014. The Figure Feature’s Presentation and Characteristic Structure on Kompas Newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

This research is aimed to describe (1) the figure feature’s presentation structure on Kompas newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition and (2) the feature’s characteristic structure on Kompas newspaper January 2nd

-March 29th, 2014 edition. This research is classified as qualitative research. The data of this research is the discourse of the figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd -March 29th, 2014 edition. The data source of this research is written source from the public document in form of an external document, which is Kompas newspaper. The instrument of this research is the writer it self who is equipped with data collecting instrument in a form of main data card which contains of figure feature’s presentation and figure feature’s characteristic. The data collecting method was use documentation technique. The data analysis technique that has done in this research is to cast on descriptive analysis study. This technique consisted of some steps, those steps were, (1) classifying the figure feature’s on the observation checklist (attached) (2) identifying the figure feature’s based on layouting theory (Mappatoto, 1999) and characteristic of feature (Sumadiria, 2008), (3) interpreting the layouting form and characteristic of figure feature’s on Kompas newspaper January 2nd-March 29th, 2014 edition, and (4) describing the result of data analysis based on problem formulation of the research.

The conclusion of this research are: First, transparently, presentation structure of figure feature on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition consists of (1) title, (2) essence, and (3) body. Based on Mappatoto (1999) theory, feature structure consists of (1) title, (2) essence, (3) transition, (4) body, and (5) closing. However, figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition shows the transition and the closing in the feature’s body. Therefore, the layouting form based on Mappatoto (1999) is found in figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition. Second, the figure feature’s on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition fulfill 15 of 16 characteristic of feature based on Sumadiria (2008). One feature characteristic that has not been fulfill is that the title must be printed fine normal or italic. Figure feature’s title on Kompas newspaper, January 2nd-March 29th, 2014 edition was printed bold therefore shows formality and masculine as hard news.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014 dengan lancar dan baik. Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Praktikan dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan baik berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, praktikan mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, sebagai Ketua Program Studi PBSI yang mendampingi, menyemangati, dan mendukung penulis secara akademis selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi PBSI.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan profesional.


(14)

xi

4. Drs. J. Prapta Diharja, SJ., M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan teliti dan sabar.

5. Drs. St. Kartono, M.Hum., selaku dosen dalam bidang Jurnalistik yang bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, sekaligus menjadi triangulator dalam penelitian ini.

6. Segenap dosen Program Studi PBSI yang telah mendidik, membimbing, mengarahkan, dan menuntun penulis selama masa studi dan berproses bersama dalam usaha mendalami berbagai ilmu pendidikan dan kebahasaan, khususnya bahasa dan sastra Indonesia, sebagai bekal dan harta berharga bagi penulis untuk terjun ke dunia pendidikan yang sesungguhnya sebagai guru dan pendidik yang cerdas, humanis, dan profesional.

7. Robertus Marsidiq, selaku karyawan Sekretariat Program Studi PBSI yang sabar memberikan pelayanan kepada mahasiswa, khususnya penulis dalam menyelesaikan berbagai urusan administratif.

8. Drs. Paulus Suparmo, S.S., M.Hum., selaku Kepala Perpustakaan USD Yogyakarta dan segenap staf yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengumpulkan data penelitian dan mengerjakan tugas akhir ini di ruang perpustakaan USD.

9. Rm. Lukas Heri Purnawan, MSF. (Rm. Ipeng), yang senantiasa mendukung dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.


(15)

xii

10.Bernadus Tube, saudara jauh dari NTT yang tulus membantu penulis demi kelancaran penyelesaian tugas akhir ini.

11.Fransisca Dike DDS, sahabat di kala suka dan duka, yang selalu memberi semangat dan mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 12.Devi Pusawati, sahabat sekaligus kolega jurnalis yang selalu menyemangati

dan mendukung penulis.

13.Ibu Tri Suwartanto di Pringwulung yang menjadi tempat naungan penulis selama berdomisili di Yogyakarta

14.Teman-teman PPL Jurnalistik di Lembaga Majalah UTUSAN, Yogyakarta. 15.Teman-teman UKM GRISADHA (Grup Tari Sanata Dharma).

16.Teman-teman Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Angkatan 2010.

17.Kedua orang tua tersayang, Bapak Yohanes Sunaryo dan Ibu Christina Ngatirah yang selalu mendukung, mendoakan, dan membantu baik nasihat maupun finansial.

18.Ignatius Asep Astriadi, adik laki-laki satu-satunya yang selalu memberi semangat.

19.Tedi Nugroho yang selalu mendukung, mengarahkan, memberi semangat, dan membantu sepenuh hati.

20.Wahyu Indarto, teman lama yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.


(16)

xiii

21.Dessiana Adityawati, Yosevin Winda Christiana, Brigitta Swaselia Kasita, Hendrianus Ndori, Christian Adven Saputra, dan Yohanes Danang Mahardhika Dwitama yang memberi semangat dan dukungan kepada penulis. 22.Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekeliruan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi inspirasi bagi para jurnalis dalam menulis karya jurnalistik.

Yogyakarta, 29 Oktober 2014 Penulis

Fransiska Isti Ningsih Puji R. 101224095


(17)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR BAGAN ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.5Batasan Istilah ... 7

1.6Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1.7Sistematika Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Penelitian yang Relevan ... 10

2.2 Teori Feature ... 12


(18)

xv

2.2.2 Struktur Penyajian Feature ... 14

2.2.2.1 Judul ... 14

2.2.2.2 Teras ... 18

2.2.2.3 Peralihan ... 25

2.2.2.4 Tubuh ... 26

2.2.2.5 Penutup ... 28

2.2.3 Gaya Bangunan (Struktur) ... 30

2.2.4 Karakteristik Feature ... 32

2.3 Kerangka Berpikir ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Data dan Sumber Data ... 41

3.3 Instrumen Penelitian ... 41

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 43

3.5 Teknik Analisis Data ... 44

3.6 Triangulasi Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Deskripsi Data ... 47

4.2 Pembahasan ... 50

4.2.1 Struktur Penyajian Feature Sosok ... 50

4.2.1.1 Judul ... 51

4.2.1.2 Teras ... 65

4.2.1.2.1 Deskripsi ... 75

4.2.1.2.2 Kutipan ... 78

4.2.1.2.3 Penggoda ... 79

4.2.1.2.4 Gabungan ... 80

4.2.1.3 Peralihan ... 84

4.2.1.4 Tubuh ... 90


(19)

xvi

4.2.1.2.2 Paragraf Spiral ... 95

4.2.1.2.3 Paragraf Blok ... 101

4.2.1.5 Penutup ... 104

4.2.1.5.1 Klimaks ... 105

4.2.1.5.2 Penyengat ... 106

4.2.2 Karakteristik Feature Sosok ... 109

4.2.2.1 Ditulis dengan Teknik Mengisahkan (To Story) ... 109

4.2.2.2 Berisi Aspek Kehidupan ... 115

4.2.2.3 Hasil Liputan Jurnalistik ... 122

4.2.2.4 Informatif dan Rekreatif ... 130

4.2.2.5 Informal ... 144

4.2.2.6 Tidak Terikat oleh Aktualitas ... 153

4.2.2.7 Nama Lengkap Wartawan Dicantumkan ... 160

4.2.2.8 Karya Kreatif Individual ... 162

4.2.2.9 Tidak Mencantumkan Baris Tanggal ... 164

4.2.2.10 Bagian Bawah Tidak Bisa Dipotong ... 166

4.2.2.11 Membawa Pesan Moral ... 167

4.2.2.12 Judul Dicetak Normal Tipis atau Miring ... 173

4.2.2.13 Tidak Menggunakan Pola Piramida Terbalik ... 175

4.2.2.14 Menggunakan Gaya Bahasa Jurnalistik Sastra ... 176

4.2.2.15 Mengadopsi Teknik Penulisan Cerita Pendek ... 182

4.2.2.16 Cerminan Kreativitas Individual ... 188

BAB V PENUTUP ... 191

5.1 Simpulan ... 191

5.2 Saran ... 193

DAFTAR PUSTAKA ... 195

LAMPIRAN ... 197

Kartu Data Utama Feature Sosok ... 198


(20)

xvii

Kartu Data Judul Feature Sosok ... 203

Kartu Data Teras Feature Sosok ... 205

Kartu Data Peralihan Feature Sosok ... 208

Kartu Data Tubuh Feature Sosok ... 212

Kartu Data Penutup Feature Sosok ... 229

Kriteria Struktur Penyajian Feature Sosok ... 231

Kriteria Klasifikasi Feature Sosok dalam Lima Bidang ... 234

Kartu Data Utama Karakteristik Feature Sosok ... 236

Kartu Data Karakteristik Feature Sosok ... 238

Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014 ... 258


(21)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Matriks Karakteristik Berita dan Feature ... 34

Tabel 2 Kartu Data Utama Feature Sosok ... 42

Tabel 3 Kartu Data Utama Struktur Penyajian Feature Sosok ... 43

Tabel 4 Kartu Data Utama Karakteristik Feature Sosok ... 43

Tabel 5 Jumlah Data Feature Sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari-29 Maret 2014 ... 49

Tabel 6 Klasifikasi Data dalam Lima Bidang ... 50

Tabel 7 Judul Feature Sosok ... 52

Tabel 8 Kata Penanda Klasifikasi Judul Feature Sosok ... 59

Tabel 9 Unsur-unsur Teras Feature Sosok ... 68

Tabel 10 Teras Feature Sosok ... 74

Tabel 11 Peralihan Feature Sosok ... 85

Tabel 12 Karakteristik Tubuh Feature Sosok ... 91

Tabel 13 Jenis-jenis Penutup Feature Sosok ... 105

Tabel 14 Karakteristik Feature Sosok Menggunakan Teknik Mengisahkan ... 115

Tabel 15 Unsur Aspek Kehidupan ... 116

Tabel 16 Karakteristik Feature Sosok Hasil Liputan Jurnalistik ... 123

Tabel 17 Karakteristik Feature Sosok yang Informatif dan Rekreatif ... 133

Tabel 18 Karakter Informal ... 145

Tabel 19 Keterangan Waktu sebagai Penanda Ketidakaktualan ... 160

Tabel 20 Nama Lengkap Wartawan Feature Sosok ... 162

Tabel 21 Karakteristik Feature Sosok Tidak Mencantumkan Baris Tanggal ... 166

Tabel 22 Karakteristik Feature Sosok Membawa Pesan Moral ... 167

Tabel 23 Pesan Moral dalam Feature Sosok ... 173

Tabel 24 Karakteristik Feature Sosok Menggunakan Gaya Bahasa Jurnalistik Sastra ... 181


(22)

xix


(23)

xx

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 1 Kerangka Berpikir ... 39


(24)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Piramida Terbalik ... 30 Gambar 2 Piramida Biasa ... 31 Gambar 3 Piramida Segi Empat ... 31 Gambar 4 Piramida Kronologis ... 32 Gambar 5 Anatomi Feature ... 176


(25)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tujuh hal, yaitu (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi istilah, (6) ruang lingkup penelitian, dan (7) sistematika penyajian.

1.1Latar Belakang

Jurnalistik berkembang pesat di tanah air, baik dalam hal teori maupun praktik. Sebagian merupakan cermin dari perkembangan teknologi maju sehingga memberikan dampak perubahan dalam ilmu itu sendiri. Maka sedikit banyak ilmu jurnalistik dalam praktik di negeri ini mempunyai ciri yang khas. Ilmu jurnalistik tersebut dituangkan ke dalam karya-karya jurnalistik yang terdapat dalam media massa cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan buku atau media massa elektronik, seperti radio, televisi, dan internet.

Media cetak, khususnya surat kabar adalah bentuk komunikasi massa. Surat kabar atau yang lebih dikenal dengan koran merupakan salah satu media informasi bagi masyarakat. Surat kabar dianggap sebagai media informasi yang efisien, di samping televisi dan radio. Selain harganya yang terjangkau, surat kabar juga mudah didapatkan. Tidak hanya kalangan pejabat atau pengusaha saja yang membaca surat kabar, tetapi tukang becak, para pedagang, sopir angkot, tukang parkir, pelajar, mahasiswa, dan lain sebagainya. Membaca surat kabar dapat memberikan


(26)

pengetahuan bagi kita, kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual dan faktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Para jurnalis menuangkan ilmu jurnalistik ke dalam tulisan berita, opini, tajuk rencana, feature, dan lain sebagainya. Tulisan tersebut tersaji dalam surat kabar dengan berbagai topik, tujuan, dan maksud tertentu. Misalnya, tulisan berita kecelakaan; tulisan ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat luas kapan kecelakaan itu terjadi, di mana, siapa, mengapa, dan bagaimana. Berbeda dengan tulisan yang bersifat menghibur, seperti laporan perjalanan, pojok, cerita bergambar, dan lain sebagainya yang tujuannya menghibur pembaca. Selain itu, ada tulisan yang bertujuan menginspirasi para pembaca, seperti feature.

Dalam Surat Kabar Kompas terdapat feature berupa sosok. Tulisan sosok ini berisi tentang cerita kehidupan seseorang; mulai dari latar belakang, pekerjaan, kepribadian, keunikan, dan lain-lain. Feature sosok bisa membuat pembaca tersentuh hatinya, tergugah untuk bertindak, terinspirasi oleh sosok yang telah diceritakan di dalam tulisan tersebut. Akan tetapi, tidak semua orang tertarik dengan tulisan feature sosok dalam surat kabar. Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan demikian. Faktor tersebut bisa berasal dari diri pembaca atau dari tulisan feature sosok itu sendiri. Dengan demikian, para penulis feature sosok berusaha mengemas tulisannya sedemikian rupa sehingga menjadi tulisan yang utuh dan menarik minat para pembaca.


(27)

Penulis memerlukan daya kreativitas yang tinggi dalam menulis feature sosok. Hal ini supaya tulisan feature sosok mereka mempunyai nilai tersendiri di mata pembaca. Setiap penulis memang mempunyai ciri khas yang berbeda dalam menulis feature sosok, tetapi menulis feature bukan karena bakat. Penulis feature bisa diciptakan, asal ada kemauan, kecintaan, dan latihan menulis secara terus-menerus. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh penulis feature setelah mengenal dan melatih sense perasaan untuk mencari dan mengangkat topik apa yang akan disuguhkan kepada pembaca, penulis feature harus latihan menulis berdasarkan struktur penyajian feature yang ada. Struktur saja tidak cukup. Penulis feature juga harus memanfaatkan berbagai unsur yang menarik perhatian pembaca, memilih dan memoles tulisan feature dalam penyajiannya. Feature ditulis dengan bahasa yang baik dan benar. Penuturan harus lancar, penuh isi, dan suasana yang digambarkan harus hidup.

Feature berbeda dengan berita. Berita adalah laporan tentang fakta peristiwa (news report). Tulisan berita bertolak dari kenyataan peristiwa yang baru terjadi, dekat, dan menarik perhatian pembaca, serta ditulis dengan memperhatikan unsur 5W dan 1H dengan gaya yang lugas dan formal (Isnawijayani, 2013:8). Teknik yang digunakan: melaporkan (to report). Sedangkan, feature adalah cerita atau kisah mengenai fakta peristiwa (news story). Berita hanya untuk mengisi kepala pembaca (kognitif), sedangkan feature dimaksudkan juga untuk menyemaikan benih-benih kebajikan dalam dada pembaca (afektif). Pembaca lebih banyak menangisi tragedi gempa bumi di Bantul bukan karena berita yang hanya melaporkan fakta,


(28)

angka-angka, statistik, kuantitatif, sesuatu yang kaku, kering, formal, dan tembak langsung. Pembaca teriris-iris, tersedu-sedan, dan banjir air mata duka, karena sajian feature yang menusuk hati, perasaan, dan aspek-aspek terdalam dari kalbu pembaca. Pembaca dapat tersentuh hatinya karena sebuah feature. Feature lebih mendalam (more detailed) dalam menyajikan fakta dan menekankan unsur daya pikat manusia (human interest). Oleh karena itu, feature mempunyai pola penulisan tersendiri.

Feature dan berita memiliki struktur penyajian yang hampir sama, tetapi berbeda karakteristiknya. Feature dan berita juga mempunyai tujuan yang hampir sama pula, yakni memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian dan keadaan. Feature lebih memberi informasi kepada pembaca tentang aspek kehidupan (Mohamad, 1997:9). Berita bersifat aktual; sedangkan feature tidak akan pernah basi atau tidak aktual lagi (Syamsul, 2006:21). Berita biasanya hanya memuat atau mengutarakan fakta apa adanya, walaupun kadang-kadang ditambah tafsiran penulis atau penyusunnya jika fakta yang terkumpul itu belum memberikan gambaran yang cukup jelas. Feature lebih memberikan kesempatan kepada pembuatnya untuk melakukan penafsiran sehingga isinya lebih subjektif (Suhandang, 2004:109).

Feature sosok merupakan salah satu tulisan jurnalistik yang diminati oleh pembaca. Feature sosok dapat memberikan dampak yang positif bagi yang membacanya. Pembaca dapat termotivasi oleh sosok dalam cerita, seperti termotivasi untuk gigih dalam bekerja, pantang menyerah untuk meraih cita-cita, membantu saudara yang tidak mampu, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, penulis fetaure sosok perlu memperhatikan struktur penyajian dan karakteristik feature dalam menulis


(29)

feature sosok. Hal ini dilakukan agar nilai-nilai kehidupan dalam feature sosok dapat dipahami pembaca.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis feature sosok dalam Surat Kabar Kompas dengan menggunakan teori struktur penyajian feature Mappatoto dan karakteristik feature Sumadiria. Keberadaan struktur penyajian feature Mappatoto dan karakteristik feature Sumadiria sebagai teori utama (grand theory) akan mengarahkan peneliti untuk mengetahui struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas. Penerapan teori ini sangat membantu peneliti dalam menganalisis feature sosok tersebut untuk membedakan struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dengan tulisan jurnalistik yang lain. Peneliti memilih judul

“Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature dalam Surat Kabar Kompas

Edisi 2 Januari-29 Maret 2014”. Peneliti menyadari bahwa dalam menulis feature sosok perlu memperhatikan struktur penyajian dan karakteristiknya.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi

2 Januari-29 Maret 2014?

2. Bagaimana karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014?


(30)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014.

2. Mendeskripsikan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, antara lain sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan bidang jurnalistik, khususnya penulisan feature sosok; sekaligus menjadi masukan bagi para jurnalis tentang penulisan feature sosok yang benar.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran menulis jurnalistik.

b. Hasil penelitian ini dapat membantu pembaca dalam menulis feature sosok.

c. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peneliti yang berkecimpung dalam bidang jurnalistik.


(31)

1.5Batasan Istilah

Pembahasan dalam penelitian ini hanya mencakup beberapa hal saja. Oleh karena itu, penulis mencantumkan definisi istilah yang dipakai supaya pembahasan dalam penelitian ini tidak lebar dan luas sehingga dapat dimengerti para pembaca.

1. Struktur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata struktur berarti susunan atau bangunan. Struktur berarti gaya bangunan (Mappatoto, 1999:56). Dalam menulis feature perlu memperhatikan struktur penulisannya supaya hasil tulisan sesuai dengan pedoman yang benar.

2. Penyajian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata penyajian berarti proses atau cara.

3. Karakteristik

Karakteristik merupakan kata lain dari ciri-ciri, yakni tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain.

4. Feature

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, feature adalah karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih terinci sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca (Balai Pustaka, 1990:350). Ada beberapa pengertian mengenai feature. Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik (Romli, 2009:22). Selain itu, feature diartikan sebagai cerita


(32)

atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik (Sumadiria, 2005:150).

1.6Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Feature sosok yang diteliti adalah feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014. Feature sosok yang diteliti terdiri dari 73 feature sosok. Feature-feature tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam lima bidang, yaitu bidang seni dan budaya, ekonomi, sosial, pendidikan, dan sejarah. Setiap bidang terdiri dari dua feature sosok sesuai hasil analisis dan klasifikasi.

Pemilihan sumber data penelitian ini dari surat kabar nasional, yaitu Kompas yang didasarkan pada alasan bahwa surat kabar nasional ini memiliki oplah terbesar di Indonesia dan memiliki jangkauan pembaca luas di seluruh Indonesia (Wikan, 2005 dalam Yusuf, 2013). Pada catatan Media Directory Pers Indonesia 2006 berdasarkan penelitian Nielsen Media Research (2004) dan Media Scene (2004-2005), Surat Kabar Kompas termasuk surat kabar nasional yang menduduki sepuluh surat kabar dengan jumlah pembaca terbanyak di Indonesia. Selain itu, Surat Kabar Kompas dikenal sebagai koran yang berwawasan nasional dengan visi humanisme yang membangun komunitas Indonesia yang lebih harmonis, toleran, aman, dan sejahtera sesuai dengan cita-cita pendirinya (Sularto, 2007:66).


(33)

1.7Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah bab pendahuluan yang berisi (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi istilah, (6) ruang lingkup penelitian, dan (7) sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori, yang terdiri dari (1) penelitian yang relevan, (2) teori feature, dan (3) kerangka berpikir. Bab III berisi metodologi penelitian yang memuat cara dan prosedur kerja yang akan ditempuh peneliti. Hal-hal yang dibahas adalah (1) jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) instrumen penelitian, (4) metode pengumpulan data, (5) teknik analisis data, dan (6) triangulasi data. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari (1) deskripsi data dan (2) pembahasan. Bab V berisi penutup yang terdiri dari (1) simpulan dan (2) saran untuk penelitian selanjutnya.


(34)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang (1) penelitian yang relevan, (2) teori feature, dan (3) kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis, dilakukan oleh peneliti lain. Teori feature menjadi landasan teori dalam penelitian ini, berisi tentang teori-teori feature. Kemudian, kerangka berpikir memudahkan peneliti dalam penelitian karena dapat melihat alur penelitian dengan jelas.

2.1 Penelitian yang Relevan

Ada dua penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2005) dengan judul Struktur dan Gaya Bahasa dalam Wacana Personality Feature pada Harian Kompas Terbitan Tahun 2003. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa wacana personality feature pada Harian Kompas terbitan tahun 2003. Hasil yang diperoleh ada dua macam, yaitu struktur wacana dan gaya bahasa. Struktur wacana yang diteliti ada empat hal, yaitu (1) judul atau title; (2) pembuka atau intro; (3) isi atau body; dan (4) penutup atau punch. Sedangkan gaya bahasa yang ditemukan mencakup empat macam, yaitu (1) gaya bahasa perbandingan; (2) gaya bahasa pertentangan; (3) gaya bahasa pertautan; dan (4) gaya bahasa perulangan.


(35)

Selain Suryadi, ada penelitian lain yang berkaitan dengan makalah ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Paramita (2007) dengan judul Struktur, Diksi, Majas, dan Karakteristik Feature Pendidikan: Studi Kasus Surat Kabar Kompas dan Kedaulatan Rakyat Bulan Maret-Agustus 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengertian-pengertian dari feature pendidikan, pemerolehan struktur, diksi, majas, dan karakteristik feature pendidikan di Kompas dan Kedaulatan Rakyat bulan Maret-Agustus 2006. Hasil yang diperoleh dari yaitu (1) struktur yang diteliti mencakup judul, intro, body, dan penutup; (2) diksi yang dikaji mencakup istilah pendidikan dan bahasa, kata serapan, kata popular dan kajian, makna baru, serta kata baku dan nonbaku; (3) gaya bahasa; dan (4) karakteristik feature pendidikan yang diperoleh adalah secara teknis penulisannya tidak didahului dengan date line, paragraf awal menggunakan pemantik yang disebut intro yang bertujuan menggugah minat pembaca mengikuti alur cerita, tema berupa segala aspek kehidupan yang berupa fakta dan boleh tidak aktual, mengandung pesan moral, menggunakan bahasa jurnalistik sastra, dan secara khusus membedakan feature umum dengan feature pendidikan, yakni diksi yang digunakan. Dua jenis penelitian tersebut dianggap relevan dan berhubungan dengan makalah ini.

Penelitian struktur penyajian feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014 ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas edisi 2 Januari-29 Maret 2014.


(36)

2.2 Teori Feature

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua teori feature untuk menganalisis struktur penyajian dan karakteristik feature. Pertama, peneliti menggunakan teori struktur penyajian feature dari Mappatoto (1999). Kedua, peneliti menggunakan teori karakteristik feature dari Sumadiria (2008). Peneliti juga menggunakan teori feature dari berbagai sumber sebagai pendukung dalam penelitian ini.

2.2.1 Pengertian Feature

Feature disebut juga dengan karangan-khas (karkhas). Feature memiliki arti dan definisi yang luas. Beberapa pakar jurnalistik mengartikan dan mendefinikan feature bermacam-macam. Rivers dalam The Mass Media: Reporting, Writing, Editing (1967) menunjukkan, kita mempunyai kisah atas fakta-fakta yang telanjang, dan itu kita sebut sebagai berita. Selain berita kita jumpai lagi tajuk rencana, kolom, dan tinjauan yang kita sebut artikel atau opinion pieces. Sisanya yang terdapat dalam lembaran surat kabar, itulah yang disebut sebagai karangan khas (feature). Selain itu, Mc. Kinney menyampaikan feature adalah suatu tulisan yang berada di luar tulisan yang bersifat berita langsung. Dalam tulisan ini pegangan utama 5W1H dapat diabaikan. Sedangkan, Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism (1957) memasukkan feature pada surat kabar ke dalam segi hiburan (entertainment) (Sumadiria, 2005:150).


(37)

Feature adalah tulisan yang khas yang sifatnya bisa menghibur, mendidik, memberi informasi, dan sebagainya mengenai aspek kehidupan dengan gaya yang bervariasi (Zain, 1992:19). Feature berdasarkan fakta, sebagai nilai jurnalistik. Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan (Mohamad, 1997:9).

Menurut Mappatoto (1999:5), feature (karkhas) adalah karangan lengkap nonfiksi bukan berita-lempang dalam media massa yang tak tentu panjangnya, dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas kadang-kadang dengan sentuhan subyektivitas pengarang terhadap peristiwa, situasi, aspek kehidupan dengan tekanan pada daya pikat manusiawi untuk mencapai tujuan memberitahu, menghibur, mendidik, dan meyakinkan pembaca. Berita-lempang adalah laporan tentang peristiwa fisik dan intelektual, misalnya bencana alam dan pendapat seseorang, yang terjadi atau diucapkan pada saat itu dan ditulis menurut rumus 5W1H, dan laporan itu disusun menurut gaya bangunan atau struktur piramida terbalik.

Feature merupakan sebuah karangan khas yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya. Sebuah feature umumnya mengedepankan unsur why dan how sebuah peristiwa (Romli, 2006:22). Feature adalah karangan lengkap nonfiksi yang tidak tentu panjangnya, dipaparkan secara hidup dengan sentuhan subjektivitas pengarang terhadap peristiwa kehidupan yang menekankan pada daya


(38)

pikat manusiawi untuk memberitahu, menghibur, mendidik, dan meyakinkan pembaca (Mappatoto,1992).

2.2.2 Struktur Penyajian Feature

Struktur penyajian (penulisan) feature memang berbeda dengan tulisan biasa. Banyak ahli berpendapat bahwa struktur penyajian feature meliputi judul, intro, tubuh, dan penutup. Sumadiria (2008:195-222) seperti dalam buku Seandainya Saya Wartawan Tempo (1996:34-56) memaparkan struktur penyajian feature yang terdiri dari (1) judul (head), (2) intro (lead), (3) perangkai (bridge), (4) tubuh (body), dan (5) penutup (ending). Menurut Romli (2009:25-26), struktur feature terdiri dari (1) judul (head), (2) teras (lead), (3) bridge (jembatan antara lead dan body), (4) tubuh (body), dan (5) penutup (ending). Struktur feature menurut Mappatoto (1999:30-58) hampir sama dengan pendapat Sumadiria dan Romli, yakni terdiri dari (1) judul, (2) teras, (3) peralihan, (4) tubuh, dan (5) penutup.

2.2.2.1 Judul

Penulisan sebuah judul feature memerlukan kecermatan penulis, agar menarik perhatian para pembaca. Dengan kata lain, judul feature tidak berupa ringkasan, tetapi dibuat semenarik mungkin dan dapat menggugah pembaca. Oleh karena itu, judul feature dibuat lebih kreatif dibandingkan dengan judul berita atau artikel biasa. Selain faktor subyektivitas penulisan, judul feature harus bersifat orisinal dalam gaya dan susunan kata-katanya.


(39)

Judul feature disebut juga dengan title. Title tidak harus sebuah ringkasan atau perasan dari teras. Fungsi title untuk menggugah perhatian pembaca. Ada dua acuan kalimat yang dapat digunakan untuk judul feature, yaitu (1) kalimat lengkap dan (2) kalimat tak lengkap/ kalimat fragmenter. Dalam kalimat lengkap, ada pokok dan ada sebutan. Sedangkan, dalam kalimat tak lengkap/ kalimat fragmenter judul disusun dalam satu atau dua baris saja (Mappatoto, 1993:117). Selain itu, tanda baca titik (.) tidak digunakan pada akhir kalimat (Mappatoto, 1993: 98-99).

Zain (1992:68) juga mempunyai pendapat yang sama dengan Mappatoto (1993:117), yakni judul terkadang terdiri dari satu baris saja, kadang juga terdiri dari dua baris, tergantung tujuannya. Judul pendek biasanya membuat pembaca cepat mengambil keputusan, apakah ia harus membaca atau tidak feature tersebut. Judul pendek dapat memancing pembaca menebak atau berteka-teki mengenai isi feature tersebut. Judul panjang menjanjikan banyak hal-hal menarik dalam tulisan tersebut, seperti tersaji dalam judulnya.

Judul feature, sangat mendasar dilihat dari dua sisi kepentingan. Pertama, bagi feature itu sendiri. Dengan diberi judul, feature memiliki identitas sehingga feature tersebut mempunyai nama dan karakter. Kedua, bagi khalayak pembaca, pendengar, dan pemirsa, untuk segera mengetahui kisah peristiwa menarik, atau justru segera melewatkan dan melupakannya (Sumadiria, 2008:195).

Syarat judul feature hampir sama dengan syarat judul berita. Perbedaannya terletak pada sifat tulisan. Berita bersifat formal (resmi dan kaku), sedangkan feature


(40)

bersifat informal (lentur, fleksibel, lincah, menarik, atraktif, dan ekspresif). Ada delapan syarat judul feature, yaitu sebagai berikut.

1. Provokatif

Provokatif berarti judul feature mampu membangkitkan minat dan perhatian sehingga khalayak pembaca tergoda seketika untuk membaca feature, minimal sampai intro dan perangkainya (bridge).

2. Singkat dan padat

Singkat dan padat berarti langsung menusuk jantung, tegas, lugas, terfokus, menukik pada pokok intisari feature, tidak bertele-tele (to the point). Bagi pers, judul yang singkat sangat diperlukan, karena waktu dan situasi yang dimiliki pembaca sangat terbatas dan bergegas. Secara teknis, judul feature yang baik tidak lebih dari 4-7 kata.

3. Relevan

Relevan artinya berkaitan atau sesuai dengan pokok susunan pesan terpenting yang ingin disampaikan. Tidak menyimpang dari intro feature. Judul yang baik harus diambil dari intro feature. Sedangkan intro feature yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian feature. Dalam media massa, judul berpijak pada intro. Apabila tidak sesuai, media divonis tidak berbobot.

4. Fungsional

Fungsional artinya setiap kata yang terdapat pada judul bersifat mandiri, berdiri sendiri, tidak bergantung pada kata yang lain, serta memiliki arti yang


(41)

tegas dan jelas. Jika kata-kata mandiri tersebut digabungkan, maka dapat melahirkan satu kesatuan pengertian dan makna yang utuh.

5. Informal

Judul feature bersifat informal. Informal berarti judul tersebut lentur, fleksibel, lincah, menarik, atraktif, dan ekspresif.

6. Representatif

Representatif berarti judul feature yang ditetapkan sudah mewakili dan mencerminkan intro feature.

7. Merujuk kepada etika dan bahasa baku

Judul adalah identitas terpenting sebuah feature. Sebagai identitas, tentu posisi dan reputasi media yang memuat, menyiarkan, atau yang menayangkannya. Bahkan, karakter dan profesionalitas media sedikit-banyak tercermin pada judul-judul feature yang ditulisnya.

8. Spesifik

Spesifik berarti judul berarti tidak saja harus mewakili dan mencerminkan intro feature, tetapi sekaligus juga harus mengandung kata-kata khusus. Spesifik berarti judul feature jangan menggunakan kata-kata umum. Menurut para pakar bahasa, kata-kata umum ialah kata-kata yang sempit ruang lingkupnya. Kata-kata khusus ialah kata-kata yang sempit ruang lingkupnya. Soedjito (1988:5-6) dalam buku Sumadiria (2008:125) mengungkapkan, semakin umum, semakin kabur gambarannya dalam angan-angan. Sebaliknya, semakin khusus, semakin jelas dan tepat.


(42)

2.2.2.2 Teras

Dalam penulisan feature, paragraf pertama lazim disebut teras atau intro. Penamaan teras untuk paragraf pertama feature (soft news) sekaligus untuk membedakan dengan lead pada berita (hard news). Teras mempunyai dua fungsi umum sekaligus khusus. Pertama, fungsi untuk menarik perhatian pembaca kepada tulisan itu. Kedua, fungsi untuk membuat ancang-ancang dalam penulisan bahan yang sudah diperoleh. Fungsi khusus teras adalah untuk mencengangkan atau mengejutkan pembaca, menggelitik rasa ingin tahu pembaca, menggugah khayalan pembaca, atau untuk secara singkat memberitahukan pembaca tentang keadaan peristiwa (Mappatoto, 1999:41-42).

Teras feature yang baik adalah bisa menarik perhatian pembaca (Mappatoto, 1999:34). Ada enam unsur feature yang bisa menarik perhatian pembaca. Unsur-unsur tersebut adalah (1) kebaruan (timerliness), (2) kedekatan (proximity), (3) cuatan (prominence), (4) keanehan (unusualness), (5) daya-pikat manusiawi (human interest), dan (6) konsekuensi (consequence).

1. Kebaruan (timerliness)

Dari segi jurnalistik, istilah baru berarti keadaan yang mempunyai keterkaitan antara peristiwa, gagasan atau masalah, dan waktu. Sedangkan, dari segi inovasi, istilah baru berarti keadaan yang mempunyai keterkaitan antara gagasan, praktek atau benda, dan sikap seseorang (Mappatoto, 1999:36). Sesuatu yang baru adalah sesuatu yang masih menjadi buah bibir, setidaknya


(43)

menurut pengamatan wartawan atau reporter sekaligus yang menjadi penulis feature sosok.

2. Kedekatan (proximity)

kedekatan dapat menarik perhatian mengingat watak manusia yang mementingkan dirinya sendiri (egoistis). Jika sesuatu menimpa dunianya, maka orang akan terhentak memberikan reaksi. Begitu juga dengan benda, gagasan, masalah, dan praktek yang melibatkan diri seseorang akan menarik perhatiannya.

3. Cuatan (prominence)

Cuatan adalah siapa dan apa saja yang dikenal luas. Cuatan mengacu kepada orang besar atau orang penting. Akan tetapi, cuatan juga bisa mengacu pada lembaga dan perusahaan. Misalnya, presiden, menteri, inspektur jenderal, direktur, yayasan, dan sekolah. Cuatan juga tidak terbatas hanya kepada orang besar, lembaga, dan perusahaan ternama saja, tetapi bisa orang kecil, rakyat biasa, lembaga, dan perusahaan kecil pun dapat mencuat atau dicuatkan. Hal ini bisa bisa dicuatkan, apabila keadaan yang dihadapi orang kecil tersebut relevan dengan masalah sosial-politik, sosial-ekonomi yang mencuat, yang menjadi buah bibir masyarakat.

4. Keanehan (unusualness)

Keanehan adalah keadaan, sifat, atau sesuatu yang aneh, hal yang tidak seperti biasa dilihat atau didengar. Keanehan menunjukkan hal yang aneh, berbeda dengan yang lain. Keanehan dapat memicu perhatian pembaca. Contoh


(44)

keanehan seperti, orang lumpuh dari pinggul ke bawah memimpin beberapa perusahaan, orang yang loncat dari tingkat enam sebuha gedung hanya cidera patah satu tulang rusuknya, sopir taksi yang mahir berkomunikasi dalam sepuluh bahasa daerah, dan lain sebagainya.

5. Daya-pikat manusiawi (human interest)

Setiap orang tidak memberikan pengertian yang sama mengenai daya pikat. Sesuatu yang memikat seseorang belum tentu memikat orang lain. wartawan dan penulis dituntut memiliki kepekaan intuisi dalam mendeteksi sesuatu yang dapat dijadikan daya-pikat manusiawi. Ada tiga hal yang dapat dijadikan pemantik intuisi, yaitu drama, emosi, dan latar belakang. Peristiwa yang mengandung unsur daya-pikat manusiawi biasanya bersumber dari peristiwa yang berniali berita.

6. Konsekuensi (consequence)

Konsekuensi adalah akibat dari suatu perbuatan, pendirian, dan lain sebagainya. suatu peristiwa, gagasan, atau masalah akan mempunyai daya tarik yang besar jika ketiga hal tersebut berdampak luas dan fundamental bagi kehidupan manusia dan habitatnya.

Teras atau intro feature, berisi hal terpenting untuk menarik perhatian pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang (angel) dimulainya penulisan (Romli, 2006:26). Pada prinsipnya, lead mempunyai dua unsur penting.


(45)

Pertama, membawa pembaca masuk ke dalam cerita. Kedua, memasang kerangka material untuk dikembangkan selanjutnya (Zain, 1992:70).

Mappatoto (1999:42-46) mengemukakan 10 jenis teras feature yaitu sebagai berikut.

1. Ringkasan

Pada dasarnya teras ini sama dengan teras berita-lempang yang merangkum 5W+H seperti:

Menteri Tenaga Kerja Ahmad Husen (who) di Jakarta (where) Senin (when) menghimbau rakyat untuk menghargai pekerjaan (what) tanpa pembedaan jenis pekerjaan asalkan hahal (how) demi berkurangnya pengangguran (why). Imbauan menteri disampaikan saat kesenjangan semakin menguak antara tenaga kerja dan kesempatan kerja (uraian lebih lanjut what).

Akan tetapi, jangan sampai terkecoh bahwa unsur who mutlak selalu muncul dalam teras ringkasan baik untuk berita-lempang maupun karkhas. Tidak selalu, karena ada peristiwa, bencana alam misalnya, yang disaksikan pewarta sendiri tidak melibatkan who. Bahwa ada 10 orang meninggal dalam bencana itu menurut kesaksian sendiri tidak ada unsur who, melainkan unsur what. Lain halnya kalau fakta 10 orang meninggal itu diucapkan oleh saksi mata atau petugas. Maka, petugas yang memberi keterangan itu adalah who. Unsur how tidak selalu tampil dalam teras ringkasan, khususnya dalam berita-lempang, Pada pelaporan pertama. Sementara pewarta dapat menulis why (mengapa) pesawat terbang jatuh, dalam teras ringkasan pada pelaporan pertama karena memperoleh keterangan dari petugas humas bahwa matinya


(46)

satu mesin pesawat bermesin ganda menjadi penyebab musibah. Unsur how sulit diinformasikan segera pada pelaporan pertama karena diperlukan penyelidikan lebih jauh tentang how (bagaimana) sampai mesin tersebut gagal berfungsi. Pertanyaan how itu mungkin dapat dijawab selang beberapa waktu, yang informasinya dapat dijadikan berita-lempang tindak lanjut (follow-up story) dengan isi teras yang diperbarui (updated).

Dengan demikian, teras ringkasan menjawab hanya what, when, where, dan why, seperti:

Sejumlah 10 orang meninggal dan 20 luka berat dan ringan (what) akibat tanah longsor (why) di Desa Suka Maju (where), Senin (when).

2. Narasi (Narrative)

Menceritakan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-olah pembaca berada dalam situasi yang digambarkan, seperti di bawah ini.

Contoh:

Sersan (Pol.) Rusli menarik picu pistolnya, meloncat ke balik pohon secepat kilat, melepaskan tembakan kea rah sosok tubuh di antara semak-semak di bawah cahaya lampu remang-remang, lalu terdengar

teriakan, “Aduh, mati aku.”

3. Deskripsi (Descriptive)

Menggambarkan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-olah pembaca berada beberapa jarak dari peristiwa yang digambarkan. Seolah-olah pembaca disuruh mengkhayalkan tentang apa yang digambarkan.


(47)

Contoh:

Massa air terhempas bergemuruh 60 meter/ detik dari ketinggian 30 meter, menjadi pertanda awal berfungsinya Bendungan Anu yang dapat mengairi 30.000 ha sawah yang menghidupi 200 kepala keluarga petani penggarap di Desa Suka Maju.

Teras deskripsi juga jerap digunakan untuk tulisan sosok pribadi (personality profile), seperti di bawah ini.

Gelembur pada mukanya petunjuk dimakan zaman, tetapi semangatnya member kekuatan orang tua renta, Abdullah, 75, untuk mengantungi $US 1 juta/ tahun dari hasil guratannya pada potongan kayu menjadi benda seni yang laris terjual di mancanegara.

4. Kutipan (Quotation)

Pernyataan sebagaimana diucapkan seorang tokoh yang ditulis di antara tanda petik. Biasanya ucapan sang tokoh yang akan dijadikan teras adalah yang dinilai mewakili wataknya, integritasnya, atau filsafat hidupnya. Selain itu, kutipan syair atau lagu, dan kutipan-kutipan yang lain juga dapat dijadikan sebagai teras kutipan.

Contoh:

“Wartawan, penulis, guru, nasibnya sama,” kata wartawan kawakan

Utama.

5. Pertanyaan (Question)

Kalimat tanya sekaligus jawabannya dengan tujuan untuk memberi pengetahuan atau untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca.


(48)

Apa cara terbaik untuk menjadikan kita tetap bersih? Usahakan rumah sendiri bersih terlebih dahulu.

6. Sapaan Akrab (Direct Address)

Sapaan seperti “Anda”, “Saudara”, “Bung” dengan tujuan untuk mengajak

pembaca memainkan peranan dalam kegiatan yang digambarkan dalam tulisan.

Contoh:

Jadi, Anda piker Anda sudah menaati hukum? Mungkin. Tetapi mungkin juga Anda hari ini sudah berkali-kali melanggarnya.

7. Penggoda (Teaser)

Kalimat yang akan menggoda pikiran pembaca dengan cara yang agak aneh, seakan-akan teka-teki agar pembaca tertarik kepada tulisan tersebut.

Contoh:

Sepuluh sisir bagi juru rias rambut berarti uang kontan. Tetapi 10 sisir bagi petani berartun kertas saham.

8. Gabungan (Combination)

Teras gabungan adalah teras yang mengombinasikan atau menggabungkan beberapa jenis teras menjadi satu. Misalnya, teras kutipan digabung dengan teras deskripsi.

Contoh:

“Saya tidak mengambil uang negara sesen pun,” bantah Walikota


(49)

yang menetas dari sudut keningnya dalam siding Pengadilan Negeri Anu, Selasa.

9. Aneh (Freak)

Teras ini berisi pesan bergaya puitis, berirama sajak, bernuansa pantun, menyatakan moto hidup, analogi, peribahasa, dan kata-kata mutiara.

Contoh:

Langit bertepi cakrawala Laut berbibir pantai Harga naik merajalela Barang tak tergapai

Harga kebutuhan pokok sehari-hari beranjak naik. Tetapi kedatangan Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan, menjadi kepastian Ilahi dua pecan lagi dan kaum ibu berakrobatik mengatur anggaran.

10.Tiruan Bunyi

Teras feature diawali atau terdapat tiruan bunyi di dalamnya. Contoh:

Cucut… cucut!

Pesawat Morse yang menggegerkan dunia karena memancarkan pengumuman lahirnya bangsa Indonesia merdeka di belahan bumi selatan 46 tahun lalu, mengisyaratkan kembali pekan lalu untuk menandai usainya pemugaran Gedung Antara yang pernah menjadi ajang menyambung nyawa.

2.2.2.3 Peralihan

Selain ketentuan tentang keharusan adanya bagian ancang-ancang yang disebut teras dan cara penjabaran ancang-ancang itu sebelum sampai ke bagian penutup dari karangan, ketentuan lain adalah bahwa suatu karangan harus mempunyai


(50)

bagian yang memberi aba-aba akan munculnya bahan baru tetapi masih berkaitan dengan tema karangan. Aba-aba yang dimaksud adalah peralihan yang dapat berbentuk kata, frasa, kalimat, maupun paragraf. Peralihan ini terletak di dalam tubuh tulisan. Syarat yang harus dipenuhi bagian peralihan dari karangan adalah singkat-padat dan samar-samar. Dengan kata lain, setiap akan menuturkan sisi baru atau sudut pandang baru dalam karangan, peralihan harus digunakan (Mappatoto, 1999:53-54). Peralihan juga bisa berada setelah teras atau sebelum penutup (Santana, 2005:47).

Fungsi peralihan adalah pertama, untuk memberi tahu pembaca bahwa penuturan sekarang beralih ke bahan baru; kedua, untuk menyusun bahan baru dalam perspektif atau sudut pandang yang tepat. Isyarat peralihan antara lain: kemudian, di dekat, tetapi, beberapa meter dari tempat ini, dalam perkembangan lainnya, dan juru bicara membantah. Jika kembali melihat contoh karangan yang ditulis secara tematik, spiral, maupun blok di atas, kata atau frasa yang dapat diidentifikasikan sebagai peralihan adalah sisi hidup yang manis itu, lebih dari itu, dan sesudah penerbangan tertunda 23 menit karena keadaan darurat itu.

2.2.2.4 Tubuh

Tubuh atau body tulisan adalah tempat menguraikan apa yang diancang-ancangkan dalam teras. Tubuh feature berada sesudah teras. Tubuh feature menurut Mappatoto memperhatikan pola paragraf. Sesudah teras dirumuskan sesuai dengan pokok cerita atau tema yang diinginkan, dan sesudah mempertimbangkan faktor menarik, tubuh ditulis sejalan dengan arahan yang tersirat dalam teras. Mappatoto


(51)

menjelaskan beberapa pola paragraf yang dapat digunakan untuk menjaga ketertiban susunan sebuah karangan. Pola paragraf yang terpokok adalah sebagai berikut (Mappatoto, 1999:47-49).

a. Tematik

Setiap paragraf memberikan penegasan kembali kepada apa yang telah diutarakan dalam teras.

Contoh:

Cinta bersemi dalam kalbu setiap insane, siapa pun ia dan di mana pun ia berada. Kata lain, cinta bersifat universal.

Tetapi cinta yang bersemi dalam kalbu setiap insane di Pakistan berciri khusus karena cinta menyatu dengan awan, musim dan hujan.

Sisi hidup yang paling manis itu diterjemahkan dalam sendratari

dengan nama Balado Barishane … dst.

b. Spiral

Setiap paragraf merinci apa yang ditulis dalam paragraf sebelumnya, ibarat spiral mengulir ke bawah.

Contoh:

Siapa bilang Arabian Nights alias 1001 Malam sudah sirna? Malahan 1001 Malam dating kembali menantang di sini, di Kairo. Penyebabnya bulan Ramadan.

Ramadan bukan saja bulan suci Islam, masa kaum muslimin dan muslimat menjalankan ibadah puasa.

Lebih dari itu yang dilakukan khususnya di Mesir. Pesta berjalan


(52)

c. Blok

Setiap paragraf berisi bahan yang pada dasarnya berdiri sendiri, tetapi paragraf-paragraf yang mandiri itu pada akhirnya menyulam satu cerita yang bulat.

Contoh:

Pesawat terbang Delta Airlines dengan nomor penerbangan 743 sedang dalam penerbangan dari Chicago ke Atlanta.

Pramugari memberitahukan pilot pesawat, seorang penumpang wanita sakit dengan tanda-tanda kuat serangan penyakit usus buntu.

Sang pilot ,mengetukn kawat ke Atlanta dan doketr memeriksa penumpang wanita itu di lapangan terbang.

Sesudah penerbangan tertunda 23 menit karena keadaan darurat itu, peswat tinggal landas menuju Miami dan sang dokter mengatakan dalam laporannya: belitan korset sang penumpang kelewat kencang.

Tubuh atau body feature meliki karakteristik tertentu. Setiap paragraf bersifat unity (saling menyatu), koheren (saling berhubungan), dan mengandung emphasis (penekanan tertentu). Ketiga hal itu melancarkan pengisahan. Ketiganya mengarahkan tema pokok laporan, mengemas materi penting, menjembatani perpindahan paragraf dengan enak, mengalir, dan menjauhi kekakuan (Santana, 2005:47).

2.2.2.5 Penutup

Penutup merupakan bagian akhir dari struktur penyajian atau penulisan feature. Suatu feature memerlukan penutup (ending). Ending menjadi penguat tulisan, yakni disusun dengan cermat dan berhubungan dengan keseluruhan laporan


(53)

(Santana, 2005:47). Penutup tulisan ibarat gong, berisi bagian yang penting, menunjukkan watak cerita. Penutup juga mempunyai daya pengaruh yang bisa mengacu emosi pembaca, seperti senyuman, tertawa, bahkan menangis karena terharu.

Secara keseluruhan, karangan khas mutlak mempunyai bagian penutup, yaitu akhir dari suatu karangan menurut logika. Akan tetapi, pada umumnya karangan khas yang ditulis secara piramida terbalik tidak selalu harus mempunyai bagian penutup, Sedangkan, karangan khas yang dikarang secara kronologis atau menggunakan piramida kronologis, penutup adalah mutlak. Ada empat bentuk penutup feature. Bentuk penutup tersebut adalah sebagai berikut.

a. Ringkasan

Penutup ringkasan adalah penutup yang mengacu kembali kepada teras. b. Klimaks

Penutup klimaks adalah penutup yang menimbulkan kejutan, kenangan, kengerian, dan sebagainya.

c. Tanpa-akhir

Penutup tanpa-akhir adalah penutup yang mengajukan pertanyaan tanpa jawaban.

d. Penyengat

Penutup penyengat adalah penutup berupa pernyataan yang di luar dugaan kuat pembaca.


(54)

2.2.3 Gaya Bangunan (Struktur)

Semua unsur feature menekankan teknik story-telling (pengisahan cerita). Pengisahan feature melukiskan gambaran peristiwa dengan kata-kata (Santana. 2005:48). Ada empat gaya bangunan suatu karangan khas atau feature, yaitu gaya bangunan piramida terbalik, piramida biasa, segi empat, dan pola piramida kronologis (Mappatoto, 1999:56-58). Bentuk visualisasi gaya bangunan feature dapat dilihat seperti di bawah ini.

a. Piramida terbalik

Pola piramida terbalik menggambarkan feature yang dimulai dengan teras TPM (titik perhatian maksimal, yang juga disebut teras ringkasan dan penuturannya agak panjang.

Gambar 1 Piramida Terbalik

b. Piramida biasa

Pola piramida biasa merupakan gaya bangunan feature yang tidak menggunakan ringkasan dan penuturannya panjang.


(1)

16

...

_-

..

_-,----KOMPAS. KAMIS. 23 JANUARI 2014

SO.SOK

Rudy Prakanto

Guru

yang.

Menginspirasi

Siswa Cinta Penelitian

RUDY PRAKANTO .

.

;..··~k:.~bu~n,j~wa;.:.·!.:·'·::

:.:'.

.' Tengah;23

Maret.'19~

:.., ..

• Isbi:Tut~~ Suna~ ~44)

• Male··.·..

....: .:

.

.',.tShafi~ ~II~ .~'.~bila . -

~Ildan

Akbar'Brillan

(li>

• Pendidikan:' . .' .":'.

;.. 5-1 PendidikanBlol091~ni-

.

versftasNeg~ri' YogyaJ.GilJta

· •

S·2

TeknikMesln Jurusan

PengolahanSampahdan.

Umbah Perkotaan .

• Pekerjaan:- Guru SMPN 3 Ngaweni DIY,'.

'-

~~~=N

6

yogy~~rta;

.

2001-2013···. . .'.

- KepalaSMAN 1

Yogyakarta,

2Ol3-kinl ... ,

• Ptestasi,antarcJ.l.ain: · -.Guru BerprestasiNasional · dad Kemdikbud; 2013.

_·Guru

Berprestasi 1 Prcwinsi,

DI~2013 .

- Juara'l Lomba Karya Umiah Guru

dart

Dinas·Pendidikan Kota

Yogyakarta,

20ll.

· • Juara III Guru Award Se-Indonesiadari

Universi-·tas

Negeri Yogyakarta, 2010

.. JuaraII Lomba Perbaikan

Ungkungan Hidup Se-Indonesla,2008-2009

.. Juara

IU Lomba Karya IImiah

GuruKotaYogyakarta,2002

- JuaraI Lomba Kreativitas . Guru dartUPI, 1997 • Penelitian,

·antara·lain:

. • Strategi' Tematik'dalam

Proses Pemb.inaan 'KIR'

diSMAN 6Yogyakarta, 2006 . :

.• Meningkatkan

Hasll

Belajar

dan·Kompetensi

MeReliti

SisWa Melalul Pembelajaran

Berbasis Researchpada' .

.Mata

PeiaJaran

BioJogiKeJas

XI

di SMAN 6

Yogyakarta,

2012 : .

~ tuli~

antara

lain:

.

- Dati

Zeolit, Umbahlahu,

sampalBong9OlPisang, .

UsahaPe!Juli Ungkungan

pada Siswa SMA Melalui

'. Metode Mimikri, 2005

·- Reformast Pendidikan

Melalui

The Research

School \

of

Yogya

di'SMAN

6 :.' Yogyal@rta (Sebagai Aplikasl Pe"didikan .

Karaktei'),2013' ~ Organlsasi:

• Jaringan Penelitian '. .

P~ldlkan Kota

Yogyakarta'

- Musyawarah·Guru

Perilbim-··

'.

~m~~jtian.Yogyakarta;

.;. A$osJasl Pinlbimblng Penell~;an Indonesia, 2013 .

Ia.menantangsiswawatuk teru.s

, berpikirdanmembumi. Merekadi-.

bebaskanberplki,rapaPWlasalidenya

. "berpijakpada·b~ dan·bisa

disele-saikan. Ide yang dijontadc;an siswa Iianaabisa diselesaikan

secam

i1miah.

Gah'ahberincMuddanmehe1itipun inWladeli

lc.aIaIipn

siSwa.Jcarena-

ber-mimpilIlCtDjadij~ ~ adasis';'

wayangputusasa karenagagaJ.c:urha~ . merekaaaya

JadiJdui

kesemPatan

Wl-b,Ikfl\enpjarkantentangrealitas hi-:-dup. MenangdankaIah itu'biaSa.

yang

penling kita tidakp~tus

asa.-

tutuJ":-nya,. .

Derongan untuk berprestasi. ter··

. masukeli penelitian- jup dia

em-b~kar& bagisiswaSMAN1Yogyakarta.

Di salahsatusekoJah terbaik

ini.

siswa pWlya catatan prestasieli sejwnlab kompetisi aainstingkatnasional dan

intemasionaL .

"Saya.yakin,ketikame~rjkan

ke-aempatan berlcembaitg kepada tiap

aDak.

merekab~a mengbasilkan pres-ta,i

luar.biasa:

Jeatanya. . 14enwutRud~ keCin~ aiswa

pa-dapenelitian~ menguatjika .

.ada.~ Di Sl4AN 6 didiri· . leall semacampusat risetWltuk me",:,

nuVang

hunpenelitiansiswa.,ang meraihprestasLAdapun eli8MAN"1

dia

alatn

t:Mllyedia]Can

ruaDg

untuk' . menuQaDgplUta8isiSwa. .

RudyyaJdn..proses menelitibisa •.

~membangunkarakterpositifaiswa.Di

8ini8iswaclituntUtuntuk~jqjur.

~. ~tang. nie~yeraIL

Di·

sttli ada

=,:,::u:nge~

~-'1:nilahmimpisay&, seD;luasekoJah .

'haruSmembi~ anakUDt1.IkJaeatif .

seh1ngga~u

memecahkan

'ma-saJab.-

qjarRudy.. . ~

Kuncl

utama.

~berbasUan pendi-.dikan ~. menerapkan proses.

I*Jlbelajaran ~' melayani siswa untuk mepgemb8iigk.an ~tensi

4i-riJIYB. . . '. . , .' . . .

-GuN

~ kreatif untuk men-ciptakan pembelajaranyangtera:ra,h.

terstruktur.

dan

menye~·

uiamva. ~ .peneli~ danme~adi insp~·

Dawn

hal enefgi.

misalnya.

pern8h

rasibagisiswaa'garcinta'penelltian/ adake~ minyaktanah.-Saya inovasi. . . I\J~ aiswa uptuk

anemecahkanl\va

de· .

Ia mencoba beragam metocie· pem- .' ngan . energi' .altematif.

Ketenw1ah

bimbinOU'~ 80rtng dCftpn pondekatan nyamplung,

mahOnJ.

Sautditu.lU men-tematik.·Dia me~ak siswameng- jadi~ llqUah.merekajadijuara .

amatiproblem.yangsedangmenjadi nasionaldan intemasional."kataJ;tu·

perhatian~t. dy: .

siswLDiamemahami, l'erruVa mem-butuhkan penyaluran energi yangpas. Dia .meyakini. mellyalurkan enerli

8n:ak

muda pada penelitian dapat

membuataiswa punyakesibukan

-hinggatakadawaktuuntuktawuran. Dibawahbimbingan Rudydantim

guru

lain.

minatsiswaWltukmeneliti

berlc.eJnbang.Di SMAN

6.

siswadiberi

.peh\jaranmuatan lok8l808\dasar-da.

sarpeneijtiansehingga mereka me· mah.ami teorinya.

.Setiap siswa. baik perseorangan

maupWl kelompok. wajib m~mbuat penelitianyanglayak diikutkan dalam lomba. Thk masalah berhasil juara

atau tidak. siswa merasa tertantang untukberkarya.

Citra SMAN 6yang doyantawuran

. OLEH ESTER UNCEN~PITUPULU Perlahan pup~ Sejaktahun 2003,

. siswaSMAN6 adayangme$di juara . nasion&! dalamkompetis~ penelitian ..

'S

ejaktahWl.2003. sebanyak~. ditingkatdaerahdannasiorual.Bah· siswa yangdibimbingnyada1am

.Iean.

adasiswayang meraihinventor lombaIcaryaUmiahatauinoYasi muda di Bnmei

tembus

-bIcai

juan.mWal dari ting. . Prestasipenelitian' dengari

kemun-katDaerahI,stimewaYogyakarta.Ja- culanberagaminovasiyang~

pa-wa-Bali.:

nasionaLbinggaintemuio-· _ membuatSMAN 6 diperhitUng-nal. ' . kaD.. PihaksekoUahpun

berani.

mem-.Dengan

-mantra-.

MbuhPi;yeQ.r- proklamasikaJi ~ aebagai Hkolah .~ Wqfib(MPCW..JB).ya,ng mak;na.. riset·Jayaknya' universitas berbasU;

1l)'aentahseperti

8pa

usahak.erasmu. 'liset. . .

~ membuatpeaelitian.aiawa ...

akantersihir Wltuktidakmenyenh.

Memberikan

cC!ntoh

Sebelummenj,adi~pala SMAN l' Si.swa

perCaya

padamanti'llMPC

Yogyakana.Salahatusekolahuag. . WJB

karena

RudymencontehkancU- • .

gu1aDdiProvinsi Dacnh Iatilnowa riDya 88Dditi.1&tidak hanya men:'· Yogyakarbi (DIY). 1\)ld:y'menga.jar-' .dorongaiswa.tetapi juga rajinmem': Biologi

d.i

SMAN 6.y ~

Pia

buatpeneli~ RudymeneJiti metode ..

tennasuk&a1ah satuguru

yang

her- . pendidilwl ~tuk ; inengembangkan peran me~ sekolah riSet

di

pembebUaran

~ bennakna bagf'

Yo~ . ' siswa. .

Un.i.knya. 'misi RU<!)· menjadilcan .

-saya

beri

pengUatan

kepadA

siawa. . ;.

SMAN 6 seb3pisekolahrisetb\,\kan. .~ adaorangbodoh..Tllcamau~ar

karena sisWanyapinbU' dan tmggUl seauatu.kita harusjatuh

bangun'kaYaic

dalampelajaran sains. Namun.ju.stru ~ar sepeda.Itu

juga

yang.ter,jadi .

karena SMAN 6kalaitudikenal ae-' jikasiswamau~·uJarRudyyang

bapi salah$atu'sekolahyangdoyan menjadi guru'sejak 1995. .

tawu.ran. Solusi yang dia tawarkan Dia . bertekad. mengabJikan did

:sora,sa-talc

nr-rnbuno.

monJadiPCnabimbin5aUrWa.Bcnarna

Nam tetapi. jiwa pendidik da1am guruyang .~ .. ~nelitian. ia

me-diriRuaymendorongriya menemulcan Ilgembangkan jaringan dan aso~iasi'

caz:a

yang.~tit danm~nangkan

agar.

guru bisamengem~gk8.n dirl

Tak

hanya

meraJh

pengha~"

penelitJan terkalt metode

pendidikan

yang efektif bagl .

slsw~

Rudy

Prakanto

(45)

yang

t>ertatar belakang

pendidikan

81010g1

Juga

~ikenal

mengantarkan slswa berprestasi

hingga ke ti"gkat Intemasional.

Bagi dla,

penelitian

tak

~ekadar

merangsang siswa berinovasl'

dan

berkreasl, tetapl juga

membangun

karakter

mereka.


(2)

=====================---,-_.._"-_...

,~~~_.~~:...--:.:..:....,...~=~~:::.=;::==~~==

Op~

.Boyong

·.:KeceriaaD..···

.,Literasl:·dari.

:B·alik:.~Gnrilnig

..:·

-Yang.

tJdak

teriatih dalam

m~tode,

dan

~Ya

pel)'uh

hafalan

.

.

kes1mpulan,..

yang

.~ya

tei1atlh

sebagal Peitja.kal, tetapl kur.ang

latihan'

bebas

,l?efkary~. Pendldika~

telah

memlsahkarinya.

dart

.

kehldu~nyal"'

.

OLEH 'CORNaJUS HELHv

.-

..

-.,~'.

SO·S·O·K

.

.

. '

.

~

...

'.' :~

,

266


(3)

·16

.Ram.elan

Sufuber.···· .,".

S

"~'

...:

':;"ah~"

...

.

·.:eJ·~.·:

'Stasiurt

,.samaratIg

SQ·

JS"O'K'

'

,

. ; . .

. , ~. ,.e I . . .:'.

. . I , . .••~., .:~•. '.1 1 0 . . ~ . .


(4)

Leopold Nisnoni

Penjaga

Sej.arah

Kerajaan

Koepang

• • . ' . • 1"

. LEOPOLD.NISNQNI·

.

~!~:

~;~~.

.

.'= : .

~=Atn=~~~··

. . - PegaWai negeri.sJpiIPemerintah

.; .' '. PnMnsi NTr,.1963-1992 : . . ..Istri: Fridrika'MargarethaNisnoni .'

Uno . .

• AnaIC

DomaKoOI(50),

DOn

Alfons

'(48),Don Carlos(48),Donna Esther

( 4 7 ) ' .

.CUcu:ll~

.

~

OLEH KORNEUS KEWA AHA

netap dan beranak pinakdiKupang sampai

haii

ini. Warga dari Rotebah';' ~ diakuisebagaf pendudukasIiKu·

p~ . .. . . . BagiNisllQm, sebuahkQtadanpen.. .duduJmyaharostetapmemiliki akar .

pacta

asal..usulnenekmoyang

d3n

ce-ritasejarahperadabandari suku

asH-nya. MenUrutdia,

sum

Timor·di

KOta

Ku 'ustruse rti 'talc"~

.

m=~i

suku.:m

lain.

~

, merekabiladisebutsebagaipeoduduk .aslitariahhii. .

"Ket:iIQl tamu dari luarmenau;yakan suku.asliKupan&'baIJyakorang

me.:

nyebutsukiJRote. .Itu tidak~

.Orang·Rote.memang'ri1engUasai'Kota·

Kupang, tetapitidakberarti'mereb

pendudukaslL Sejarahpen~ahan

Be-landa dan Portugis mengubah

per:-. adabandiKotaKupang sehingpsuku

. KehadiranbangSarortugis

dan

Be- . asli Timof tersisihkandi kota ini,-kata .

.. landaeliTimor

de.

politikadu dia. .

dombanyatelahmerosak·seluruh

ta-

Nisnoni kini tengah menyusunb~.

tanankerajaaneliTimor. Raja Sonbai leutentang KerajaanKoepang.

Ayah-O

leh Leopold Nisnoni. ahliwaris (1589-1671)yangmemerintah wilayah. ny;i,Alfons Nisnom,adaJahRaja

Koe-dan penutur setia Kerajaan . Timor~ baratmengalamikesu- pangterakhir, 1945-1956.

sementara

. Koepang.salahsatudariempat

litan

~teI3h kedatangan Belandadan RajaKoepangyangdikenal sebagaj rumahtersebutdifungsikansebagai. ..

PortugiB

diWilayah.pem~~ya. . pejuang dan pellcetusNKRIdan pen-perpustakaan sekaligus musewn. Seki- Perangsang nVa melawanPortugis diriGerejaMaseru·Injili .diTimor

~ 5.-460buku. majaJah berbahasa dan.BelandaberJantwrig hampir 40 adaJahNicolaas Nisnom (l9J.8.1945).

Belanda. manuskripberisikansejarah.

.'tahun.

SabJl satU putranya kemudian . AlfonsNisn~mi menghib~ se- .

ekonomi.poli~ dan asa}-usuJke- pindah leeKupangdan'me~ bagiailtanahdiKotaKupang~

rajaaIieliTimor,iampaikisahtentang Kerajaan Sonbai-N"ISDC?niyangberarti pennukimanpen~dUk, perkantoran, raja-raja.Timortersusunrapi. 'SonbaiKedI'0-165-1832). danfasilitas umum.Meilgenangjasa

Dokwnen-dokwnen' kerajaan itu Sonbai-Nisnonijuga me"ngalami~- .Keraj~ Sonbai. Pemerintah Kota tertulisdaJam

bahaSa Me1ayu,

Indone- sulitan ~ Be~ yang Kupang membangun patun.gyang di-sia.I.nggris,danBeJ.anca Sebagian waktu itu raendapat dukungan dua sebut patung Raja Sonbaidi

depan.

beAr dokumen eliterbitkan tahun runannya:kataNisnoni. .dartmuSeum kerajaan yang .dikelola mendapatkan infonnasiyangbisaeIi~· pembantuRaja Sonbaj-N"lSnom, yakni Gereja KatedralKupan,g.N8manyaju': :. 11OG-an. . Bukti sejarah itu nternang tersim- .Nisnoni tersebut.Sebagiandarime- katabri akurat: dari.temp~~ ini,"kata Kpoo'dan OP..mataiL . ' ga diabadikan untukrUasjalaneli~ta

. N'1SDOm.pria

berusia

78tahWlini, 'pan

in

IstanaSongbtaBakunase, Ku·, rebmenuliS akripsi dan .disertasLAda Nisnom. . '. BeJanda'punsemakin~ mela- Kupang. .

ditelDuidiIstanaSongketa Bakunase, .pang.Semua~:erit-1~jug8lite~ jugasejumlah .rn.ahasiswa~g .me- Dia kemudian:'Pe~.ta, sebelunl" .wan~SonbiU.Merekabekeljasama SebagaiahliwariS.NisporJ merasa' . 1Wpan&.N~ 'l\mgpraTimur.akhir datiBelanda. danPortUgis.mengenai merlukaniiuonnasidarimuseumini kedatangan~ortugis ~ KIipaDg pada d~ RajaBa'.diPulauBoteuntuk Iwuspedulipadapeni.ngplanse~ . . Januari1alu.Dianwq;akusebagaiahli kerajaan Timor. dan .i'ajayang.' untuk memenuhi tugas-tugas dad

do- .

abad: ke-16,PuJau;Tim~.~ d.ikuasai

tiP

meJawanlbV~~~-N'lSnon.L Ribuan eliKupang. Tempat-tenipatbe~ .

waris~ KDepang.(kinidisebut· memerintah di daerahito, t'ersimpan . sen merl!ka. . ' ~a besaryang~~~·H~·a4aU raja. .warpData~ ppDdidatangkanBe- itu dituliskandalammanuskrip seja- . .~. tetapibukanSangraja. .' disini. . ' ... Tidak hanyabukudan·Catatan tee- Pe~liuTai. dari ..K'en\j~ ·Wehali·.'landa.untukmenetap.eliKupang dan .' rah~aari KOepang.Nam~

dia .

I

N'JSIlODi~~ dirinyame- Nisnoni juga menyimpansej~ tu1is

yang

menjadi sumber infonnasi' yang.menguasai:·~yah .

bemahasa

sekitam,ya:So~-Nisnoni blahdan .mena.mbahJcan,tanggung~w3b

peles-IIWlgbelum.dilantikmel\iadi Raja . majalah

berbahasa

Belandaterbitan .

pm

pengunjung.Akahtetapi.sebagi- .. Tetwl,.yakni~u dansebagianbesar wargaRote

tetaP

bekerja sarna dengan tarian~da dansitusbeoejar3h

se-KoepanglJl~~yangtelah tahun 16O().1909-~ yangberkisah andarimereka jugamt:merlukanin-

wiJaYah

1'imor.IP.st.e.sekarang. ·Beland&.·· . . . . benamyajuga ada padaPemerint3h

Wafat,·yakDi~yah kandungnya.Alfons ten~ perangBelanda-Timor.~ fonnasi.lisan.dariNis~oni. .

Ked!J3;·liuroi

-dari Likuisa..yangme-

P Rd" d' .k' Ii

KolaKupang.· .' . .

N'1SnDDi. . tentang-raja-raja Timoryang

bePtua-

"Saya menguasai empat bahasa n~.

WibiY&h.

TimorPortugisyang .e. u u. as . . "Sayamerasa prihatin,dari

sejlUll--saya

masihberstatuspenjaga dan sa. aslng,yaknibaba.saI~ ~ tersisa, l1lulai·

dati.

:Maubara sampai Ketikateljadipeig~rakan leemerde-' lab situsdanpeninggalan sej!H3h <Ii

ahli

waris

Kerajaan Koepang.S a y a ' PeranclS,dan'Jennan. 'Peneliti

dari

.·~·;ru~ataupopwei'disebutLoipalOl. ban,~ ~a

ctan'Bote

berbalik .Kupang,~tidaknya ada.l~ lokasi

pe-terbituDg

cici~

dari RajaSonbai.Ke- .

Inf~llisan

, .

.

~da.

Jerman,. ltalia,Sela,ndia BanI, ...

;·]u~tiga

..

~

lit;mzi.dariSonbaiyang .'

mf~W'aI\'BeJancbt;

S\Iku Roteyang ninggalansejarah

yang

~

~t,

rajaan~. adaJah bagiandari Peneliti, sejarawan, dosen.mah3sis- Malaysia.S~ Amerika Serikat, ju-':<mem~rintaluielurah wiJayahbai'at

1l.

aemuJadi4atangbp.

Beianda:Jce

Ku· seperti gciaJepangpeninggalanP.erang

tanah·Timor danyangberkuasadi

wa.

pe~ar. danilmuwan dari sejumlah gaJepang.pemahmeniW\iungi tern- mor~ berbahasa Dawan.tennasuk panguntuk

JDeJDlJantu

Belanda mela-

DuJ.Ua

U .di

LiJil?a

danBenteng Con-Timor adaJah Sonbai~ ketu- negara meDstunjungi perpustakaan patinLMerekasenangkarena bisa .KupaJ1g. wanpend~uk Timorkeni~~ me- corda.peninggalanPortu~· kata dia.

Area

berukuran sekitar 4 hektar

dengan empat rumah tua dl

dalamnya

,Itu

terkeSan angker.

DI

teras

dan

ruang tamu rumah

Itu

taJnpak s.eJumlah patung tua

yang

diyal9nl

sebagalleluhur

masyarakat TImor masa lalu.

Mereka

yang

berjasa

membangun Kerajaan Koepang.

SejUmJah tradJsl

penlnggalan

Kerajaan Koepang dari

masa

Raja.

SonbaI sampai

Sonbal-Nisnoni

dapat

diPelajari

di

sinl.


(5)

(6)

270

BIOGRAFI PENULIS

Fransiska Isti Ningsih Puji Rahayu lahir di

Gunungkidul, DIY, 23 Oktober 1991. Pendidikan dasar

ditempuh di SDN Ngeposari, Semanu, Gunungkidul

tahun 1998-2004. Pada tahun 2004-2007, ia melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Semanu,

Gunungkidul. Selanjutnya, pada tahun 2007-2010, ia

melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 1

Karangmojo, Gunungkidul.

Pada

tahun

2010-2014,

tercatat

sebagai

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain

aktif dalam bidang akademik, ia juga aktif dalam bidang non-akademik. Ia aktif

dalam UKM GRISADHA dari tahun 2010-2014. Pada tahun 2012, ia menjadi

Ketua UKM GRISADHA Periode 2012-2013. Ia mewakili USD mengikuti

Lomba Tari Seleksi Daerah (SELEKDA) tahun 2012 dan meraih Juara Harapan

II. Ia juga mewakili USD lomba tari tingkat nasional di Jakarta Selatan tahun

2013 dan meraih Juara III. Selain itu, ia juga meraih Juara I Lomba Tari tahun

2011, Juara I Lomba Mini Drama tahun 2011, dan Juara I Lomba Mading tahun

2013 dalam kegiatan Bulan Bahasa yang diselenggarakan oleh Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Masa pendidikan di Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan

judul

Struktur Penyajian dan Karakteristik Feature Sosok dalam Surat Kabar


Dokumen yang terkait

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 Penanda Kohesi Pada Tajuk Rencana Harian Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2015.

0 2 12

KAJIAN TINDAK TUTUR PADA WACANA RUBRIK SURAT PEMBACASURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2014 Kajian Tindak Tutur Pada Wacana Rubrik Surat Pembaca Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2014.

0 2 11

PENDAHULUAN Kajian Tindak Tutur Pada Wacana Rubrik Surat Pembaca Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2014.

0 2 5

KAJIAN TINDAK TUTUR PADA WACANA RUBRIK SURAT PEMBACASURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2014 Kajian Tindak Tutur Pada Wacana Rubrik Surat Pembaca Surat Kabar Kompas Edisi Januari 2014.

0 4 17

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2013 Analisis Kohesi Gramatikal Pengacuan Pada Cerpen Surat Kabar KOMPAS Edisi Maret 2013.

0 0 11

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2013 Analisis Kohesi Gramatikal Pengacuan Pada Cerpen Surat Kabar KOMPAS Edisi Maret 2013.

0 1 18

DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI DESEMBER-JANUARI 2010/2011 DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI DESEMBER-JANUARI 2010/2011.

0 0 16

Implikatur wacana semarangan pada surat kabar harian Suara Merdeka edisi Januari--Maret 2014.

0 0 146

Struktur penyajian dan karakteristik feature sosok dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2 Januari 29 Maret 2014

0 18 292

Resensi buku dalam Surat Kabar Kedaulatan Rakyat edisi Januari-Maret 2014 - USD Repository

0 1 371