PENDAHULUAN Kontribusi Kondisi Lingkungan, Kelengkapan Fasilitas Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Belajar Di SMP N 1 Pulokulon - Grobogan.

(1)

1 A. Latar Belakang

Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu sasaran pembangunan jangka panjang yang mengiringi laju pertumbuhan ekonomi. Salah satu pilar dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia adalah bidang pendidikan. Pendidikan sebagai pembentukan generasi muda yang tangguh dan mumpuni, dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Peran pendidikan dewasa ini sangat dominan, di negara-negara yang sedang berkembang dan membangun seperti negara Indonesia. Pembangunan yang dilakukan di negara Indonesia dilakukan baik dalam bidang fisik maupun mental spiritual membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik. Oleh karena itu ditempuh berbagai upaya untuk memantapkan pembentukan kepribadian bangsa termasuk generasi mudanya melalui pendidikan.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar


(2)

mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi.

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib. Mendisiplinkan peserta didik bertujuan untuk membantu menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang ditetapkan. Guru harus mampu mendisiplinkan peserta didik, terutama disiplin diri (self-discipline). Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin.

Belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu obyek (pengetahuan) atau melalui suatu penguatan (reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap suatu obyek yang ada dalam lingkungan belajar. Kedisiplinan belajar adalah kerajinan atau keaktifan siswa disekolah dalam mentaati aturan-aturan yang berlaku disekolah. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan siswa dalam sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

Pemenuhan fasilitas belajar dari orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya berbeda-beda antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. Ada orang tua yang kurang memperhatikan fasilitas belajar anaknya. Misalnya, orang


(3)

tua yang membiarkan atau kurang optimal dalam menyediakan alat-alat yang diperlukan anak dalam belajar, serta tidak mau tahu tentang berbagai kesulitan yang dihadapi oleh anak yang bersangkutan. Hal semacam ini tentu akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi anak, karena dapat menyebabkan anak merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya yang berakibat melemahkan gairah belajar anak tersebut. Sebaliknya, ada pula orang tua yang benar-benar memberikan fasilitas belajar pada anak-anaknya. Orang tua selalu berusaha untuk mengarahkan, memberi petunjuk serta menyediakan berbagai keperluan yang dibutuhkan anak dalam belajar. Dalam hal ini dipahami bahwa dukungan fasilitas belajar yang diberikan orang tua akan membangkitkan semangat anak agar disiplin dalam belajar.

Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika ia memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi itu timbul dari dalam dan dari luar. Apabila ditinjau dari segi kekuatan dan kemantapannya, maka motivasi yang timbul dari dalam diri seorang siswa akan lebih stabil dan mantap dibandingkan dengan motivasi karena pengaruh lingkungan (motivasi dari luar). Hal ini dikarenakan dengan berubahnya lingkungan yang mempengaruhi motivasi, sehingga motivasi belajar seseorang itu juga akan mengalami perubahan. Apabila lingkungan yang mempengaruhi siswa tersebut lenyap, maka dapat berakibat hilangnya motivasi belajar siswa yang bersangkutan. Oleh karena itu motivasi belajar yang timbul dari dalam dan dari luar harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Pada akhirnya melalui motivasi tersebut akan timbul semangat siswa untuk belajar.


(4)

Banyak faktor yang menjadi rintangan kedisiplinan belajar. Sumber pokok permasalahan yang muncul dalam pembahasan ini adalah masih rendahnya kedisiplinan belajar pada para siswa SMP N 1 Pulokulon. Kenyataan ini dapat diketahui dari sikap perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran disekolah. Kebanyakan siswa kurang memiliki tanggungjawab dan kedisiplinan dalam mengerjakan tugasnya. Berbagai fakta yang menunjukkan kurang disiplinnya atau belum adanya kedisiplinan belajar pada siswa di SMP N 1 Pulokulon antara lain adalah :

1. Pada waktu jam kosong, siswa lebih suka online, bermain atau bercerita tentang hal-hal diluar pelajaran sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif.

2. PR yang harusnya dikerjakan dirumah tetapi baru dikerjakan disekolah dengan meminjam pekerjaan teman, ada juga yang mengerjakan PR pada jam pelajaran lain.

3. Nilai ulangan sangat kurang memuaskan, banyak yang mengikuti remidi. 4. Pada saat ulangan / evaluasi siswa menyontek atau menconto temannya.

5. Di perpustakaan anak lebih tertarik membaca majalah/ buku-buku cerita daripada membaca buku-buku pelajaran.

Faktor penyebab permasalahan, belum tumbuhnya kedisiplinan belajar pada diri siswa disebabkan oleh :

a. Siswa SMP N 1 Pulokulon pada dasarnya berasal dari lingkungan keluarga menengah ke bawah, sehingga orang tuanya bekerja keras untuk menafkahi keluarganya, menyebabkan orang tua kurang peduli akan pendidikan


(5)

anak-anaknya. Ada orang tua yang harus mencari nafkah ke luar kota dan menitipkan anak pada neneknya.

b. Faktor kelengkapan fasilitas belajar yang tersedia disekolah meliputi gedung sekolah yang cukup menampung peserta didik, buku-buku yang ada di perpustakaan, buku pedoman peserta didik, buku pedoman guru dan fasilitas laboratorium dan media. Sedangkan fasilitas belajar dirumah misalnya komputer, laptop, televisi, buku-buku pendukung pembelajaran dan lain sebagainya. Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila semua kebutuhan belajar anak didik terpenuhi.

c. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, membina kedisiplinan kelas dan menentukan efektivitas pembelajaran.

Upaya peningkatan disiplin belajar dilakukan oleh pihak sekolah maupun oleh pihak orang tua siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan disiplin belajar yaitu melalui kegiatan pembinaan siswa dengan memberikan layanan bimbingan belajar kepada siswa dengan memberikan tambahan pelajaran yang dapat dilaksanakan setelah jam pelajaran sekolah selesai, sedangkan orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap kegiatan belajar siswa. Disamping itu para pendidik dan orang tua dapat melakukan pembinaan dengan jalan memberikan contoh teladan yang berupa sikap dan perbuatan yang baik serta memberikan kelengkapan fasilitas belajar yang dibutuhkan anak.


(6)

Dalam upaya membantu siswa meningkatkan disiplin belajar maka peneliti mencoba untuk melaksanakan penelitian. Judul penelitian yang penulis

angkat dalam penelitian ini yaitu ” Kontribusi kondisi lingkungan belajar,

kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar di SMP N 1 Pulokulon-Grobogan ”

B. Identifikasi Masalah

1. Pada waktu jam kosong, siswa lebih suka online, bermain atau bercerita tentang hal-hal diluar pelajaran.

2. PR yang harusnya dikerjakan dirumah tetapi baru dikerjakan disekolah dengan meminjam pekerjaan teman, ada juga yang mengerjakan PR pada jam pelajaran lain.

3. Nilai ulangan sangat kurang memuaskan, banyak yang mengikuti remidi. 4. Pada saat ulangan / evaluasi siswa menyontek atau menconto temannya. 5. Diperpustakaan anak lebih tertarik membaca majalah/ buku-buku cerita

daripada membaca buku-buku pelajaran.

6. Jumlah anak yang terlalu banyak dalam satu kelas menyebabkan suasana kelas kurang nyaman sehingga pembelajaran kurang kondusif.

7. Cita-cita yang rendah mempengaruhi semangat belajar siswa cepat puas dengan hasil yang diraihnya menyebabkan kedisiplinan belajar rendah.

8. Kemajuan tehnologi seperti HP dan internet, siswa lebih asyik bermain kewarnet untuk online dan chatting daripada belajar atau membaca buku menyebabkan kedisiplinan belajar berkurang.


(7)

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini difokuskan pada kedisiplinan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar dibatasi oleh kondisi lingkungan belajar, kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka ada 4 perumusan masalah dalam penelitian ini.

1. Apakah ada kontribusi kondisi lingkungan belajar, kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada kontribusi kondisi lingkungan belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada kontribusi kelengkapan fasilitas belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

4. Apakah ada kontribusi motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka ada 4 tujuan penelitian ini. 1. Menganalisis kontribusi kondisi lingkungan belajar, kelengkapan fasilitas belajar

dan motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.


(8)

2. Menganalisis kontribusi kondisi lingkungan belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.

3. Menganalisis kontribusi kelengkapan fasilitas belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.

4. Menganalisis kontribusi motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dan kepala SMP Negeri 1 Pulokulon sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan belajar.

2. Manfaat teoritis

Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya mengenai kontribusi kondisi lingkungan, kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar kaitannya dengan kedisiplinan belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013.


(9)

G. Kata Kunci

1. Kedisiplinan belajar

Kedisiplinan belajar adalah ketaatan siswa terhadap peraturan-peraturan sekolah dan kesadaran siswa dalam melaksanakan pembelajaran baik di sekolah, di rumah atau dimanapun siswa itu berada secara tertib dan teratur dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun.

2. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar peserta didik pada saat belajar, baik yang berbentuk fisik maupun non fisik, langsung atau tidak langsung yang dapat mempengaruhi dirinya dalam belajar.

3. Kelengkapan fasilitas belajar

Kelengkapan fasilitas belajar adalah ketersediaan semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah maupun dirumah.

4. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah dorongan-dorongan dari dalam diri siswa yang menjadikan siswa cenderung untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dengan senang dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.


(1)

Banyak faktor yang menjadi rintangan kedisiplinan belajar. Sumber pokok permasalahan yang muncul dalam pembahasan ini adalah masih rendahnya kedisiplinan belajar pada para siswa SMP N 1 Pulokulon. Kenyataan ini dapat diketahui dari sikap perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran disekolah. Kebanyakan siswa kurang memiliki tanggungjawab dan kedisiplinan dalam mengerjakan tugasnya. Berbagai fakta yang menunjukkan kurang disiplinnya atau belum adanya kedisiplinan belajar pada siswa di SMP N 1 Pulokulon antara lain adalah :

1. Pada waktu jam kosong, siswa lebih suka online, bermain atau bercerita tentang hal-hal diluar pelajaran sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif.

2. PR yang harusnya dikerjakan dirumah tetapi baru dikerjakan disekolah dengan meminjam pekerjaan teman, ada juga yang mengerjakan PR pada jam pelajaran lain.

3. Nilai ulangan sangat kurang memuaskan, banyak yang mengikuti remidi. 4. Pada saat ulangan / evaluasi siswa menyontek atau menconto temannya.

5. Di perpustakaan anak lebih tertarik membaca majalah/ buku-buku cerita daripada membaca buku-buku pelajaran.

Faktor penyebab permasalahan, belum tumbuhnya kedisiplinan belajar pada diri siswa disebabkan oleh :

a. Siswa SMP N 1 Pulokulon pada dasarnya berasal dari lingkungan keluarga menengah ke bawah, sehingga orang tuanya bekerja keras untuk menafkahi keluarganya, menyebabkan orang tua kurang peduli akan pendidikan


(2)

anak-anaknya. Ada orang tua yang harus mencari nafkah ke luar kota dan menitipkan anak pada neneknya.

b. Faktor kelengkapan fasilitas belajar yang tersedia disekolah meliputi gedung sekolah yang cukup menampung peserta didik, buku-buku yang ada di perpustakaan, buku pedoman peserta didik, buku pedoman guru dan fasilitas laboratorium dan media. Sedangkan fasilitas belajar dirumah misalnya komputer, laptop, televisi, buku-buku pendukung pembelajaran dan lain sebagainya. Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila semua kebutuhan belajar anak didik terpenuhi.

c. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, membina kedisiplinan kelas dan menentukan efektivitas pembelajaran.

Upaya peningkatan disiplin belajar dilakukan oleh pihak sekolah maupun oleh pihak orang tua siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan disiplin belajar yaitu melalui kegiatan pembinaan siswa dengan memberikan layanan bimbingan belajar kepada siswa dengan memberikan tambahan pelajaran yang dapat dilaksanakan setelah jam pelajaran sekolah selesai, sedangkan orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap kegiatan belajar siswa. Disamping itu para pendidik dan orang tua dapat melakukan pembinaan dengan jalan memberikan contoh teladan yang berupa sikap dan perbuatan yang baik serta memberikan kelengkapan fasilitas belajar yang dibutuhkan anak.


(3)

Dalam upaya membantu siswa meningkatkan disiplin belajar maka peneliti mencoba untuk melaksanakan penelitian. Judul penelitian yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu ” Kontribusi kondisi lingkungan belajar,

kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar di SMP N 1 Pulokulon-Grobogan ”

B. Identifikasi Masalah

1. Pada waktu jam kosong, siswa lebih suka online, bermain atau bercerita tentang hal-hal diluar pelajaran.

2. PR yang harusnya dikerjakan dirumah tetapi baru dikerjakan disekolah dengan meminjam pekerjaan teman, ada juga yang mengerjakan PR pada jam pelajaran lain.

3. Nilai ulangan sangat kurang memuaskan, banyak yang mengikuti remidi. 4. Pada saat ulangan / evaluasi siswa menyontek atau menconto temannya. 5. Diperpustakaan anak lebih tertarik membaca majalah/ buku-buku cerita

daripada membaca buku-buku pelajaran.

6. Jumlah anak yang terlalu banyak dalam satu kelas menyebabkan suasana kelas kurang nyaman sehingga pembelajaran kurang kondusif.

7. Cita-cita yang rendah mempengaruhi semangat belajar siswa cepat puas dengan hasil yang diraihnya menyebabkan kedisiplinan belajar rendah.

8. Kemajuan tehnologi seperti HP dan internet, siswa lebih asyik bermain kewarnet untuk online dan chatting daripada belajar atau membaca buku menyebabkan kedisiplinan belajar berkurang.


(4)

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini difokuskan pada kedisiplinan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar dibatasi oleh kondisi lingkungan belajar, kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka ada 4 perumusan masalah dalam penelitian ini.

1. Apakah ada kontribusi kondisi lingkungan belajar, kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada kontribusi kondisi lingkungan belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada kontribusi kelengkapan fasilitas belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

4. Apakah ada kontribusi motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka ada 4 tujuan penelitian ini. 1. Menganalisis kontribusi kondisi lingkungan belajar, kelengkapan fasilitas belajar

dan motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.


(5)

2. Menganalisis kontribusi kondisi lingkungan belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.

3. Menganalisis kontribusi kelengkapan fasilitas belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.

4. Menganalisis kontribusi motivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Pulokulon tahun pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dan kepala SMP Negeri 1 Pulokulon sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan belajar.

2. Manfaat teoritis

Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya mengenai kontribusi kondisi lingkungan, kelengkapan fasilitas belajar dan motivasi belajar kaitannya dengan kedisiplinan belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013.


(6)

G. Kata Kunci

1. Kedisiplinan belajar

Kedisiplinan belajar adalah ketaatan siswa terhadap peraturan-peraturan sekolah dan kesadaran siswa dalam melaksanakan pembelajaran baik di sekolah, di rumah atau dimanapun siswa itu berada secara tertib dan teratur dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun.

2. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar peserta didik pada saat belajar, baik yang berbentuk fisik maupun non fisik, langsung atau tidak langsung yang dapat mempengaruhi dirinya dalam belajar.

3. Kelengkapan fasilitas belajar

Kelengkapan fasilitas belajar adalah ketersediaan semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah maupun dirumah.

4. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah dorongan-dorongan dari dalam diri siswa yang menjadikan siswa cenderung untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dengan senang dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.


Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI MINAT KEDISIPLINAN DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Kontribusi Minat Kedisiplinan Dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas Xi Smk Cokroaminoto 1 Surakarta Tahun Pelajar

0 2 13

KONTRIBUSI PENDAPATAN ORANG TUA, KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA Kontribusi Pendapatan Orang Tua, Kondisi Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Siswa Di SMP N 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 12

KONTRIBUSI PENDAPATAN ORANG TUA, KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA Kontribusi Pendapatan Orang Tua, Kondisi Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Siswa Di SMP N 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelaja

0 2 16

PENDAHULUAN Kontribusi Pendapatan Orang Tua, Kondisi Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Siswa Di SMP N 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016 / 2017.

0 4 6

DAFTAR PUSTAKA Kontribusi Pendapatan Orang Tua, Kondisi Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Siswa Di SMP N 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016 / 2017.

0 3 4

KONTRIBUSI FASILITAS, MOTIVASI DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR Kontribusi Fasilitas, Motivasi Dan Konsidi Lingkungan Terhadap Kedisiplinan Belajar Peserta Didik Kelas XII SMK N 2 Purwodadi Tahun 2015/2016.

0 2 19

KONTRIBUSI FASILITAS, MOTIVASI DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR Kontribusi Fasilitas, Motivasi Dan Konsidi Lingkungan Terhadap Kedisiplinan Belajar Peserta Didik Kelas XII SMK N 2 Purwodadi Tahun 2015/2016.

0 2 17

KONTRIBUSI KONDISI LINGKUNGAN, KELENGKAPAN FASILITAS DAN MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN Kontribusi Kondisi Lingkungan, Kelengkapan Fasilitas Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Belajar Di SMP N 1 Pulokulon - Grobogan.

0 1 16

KONTRIBUSI KONDISI LINGKUNGAN, KELENGKAPAN FASILITAS DAN MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN Kontribusi Kondisi Lingkungan, Kelengkapan Fasilitas Dan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Belajar Di SMP N 1 Pulokulon - Grobogan.

0 1 20

PENDAHULUAN Kontribusi Kondisi Lingkungan Belajar, Kelengkapan Fasilitas Belajar, Dan Motivasi Belajar Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 10