KENDALA-KENDALA DALAM PENANAMAN BAWANG PUTIH DI DATARAN RENDAH.
,/
DAN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
IJNIVERSITAS UDAYANA
UPT PERPUSTAKAAN
Jimbaran Badung, Bali - 80364
Alamat : Kampus Unud Bukit
i.itpl" (0361) 702772, Fax (0361) 701907
Laman : www'e-l ib'unud'
E-mail : perpustakaanudayana(@y?hoo.co'rq
ac'
id
No:008ruN.14.|.2,||Perpus/00.09|20|6.
Universitas Udayana menerangkan
yang bertanda tangan dibawah ini Kepala upT Perpustakaan
batrwa:
Nama
: Ir. Utami, MS
NIP.
: 19540 5271983032001
Fakultas/ Program
studi
Memang benar telatr menyerahkan
: Pertaniar/ Agroekoteknologi
l
eksemplar Makalah dan
I keping cD di UPT
Perpustakaan
judul:
Universitas UdaYana, dengan
putih Di Dataran Rendah
Daram penanaman Bawang
Kendara-Kendala
mestinya'
dapat dipergunakan sebagaimana
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk
Bukit Jimbaran, l5 Pebruari 2016
Universitas UdaYana
.,Pengolahan
Koleksi
PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PERPUSTAKAAN - 80364
JPT
Bukit Jimbaran Badung, e?li
unud
Kampus
Alamat :
(0361) 702772' Fax (0361) 701907
Telepon
rsrsPL'rr\\,JvL''v-''->,n
: www.g-lib.unud.ac.id
NO :008ruN.
I 4,1,2,1 lP erpus/0O'09 12016
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Ir. Utami, MS
NIP.
:
Fakultas/ Program
studi
1
95405 27 198303200
1
: Pertaniarv Agroekoteknologi
Universitas
hak publikasi kepada UPT Perpustakaan
Menyatakan' bersedia menyerahkan
dipublikasikan adalatr:
Udayana. Judul Makalah yang akan
penanaman Bawang putih Di Dataran Rendah
Kendara-Kendara Dalam
mestinya'
dapat dipergunakan sebagaimana
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk
Bukit Jimbaran, l5 Pebruari 2016
Universitas UdaYana
Pengolahan Koleksi
Yang memberi PernYataan,
( Ir. Ut-ami, MS )
{
KEDAI-,A-KTDAL DALAM
PENANAMAN RAWANG PUTIH
DI DATAAN RANDAH
Oleh:
IR. UTAMI. MS
FAKTJLTAS PERTANIAN
T]NIVERSITAS T]DAYANA
2015
KEDALA-KEDAL DALAM
PENANAMAN BAWANG PT]TIH
DI DATAAN RANDAH
Oleh:
R. UTAMI, MS
r9540527 198303 2001
FAKTJLTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
KATA PENGANTAR
Angar u []a-uia Scntbahning Ingulun Katur Iting Ida H1,ang Parama Wisesa
J'uhan )atlg N'1aha I:sa Atas,,\suns \\'Aranr-rgraha-N1A akhilrya rnakalah yang
berdasarkan stucii kcpLrstakaan clengan .juclul
:
..KI:NI)AI,A-KI:NI)AI-,,\
DAI,AM PT:NANAMAN tsAwANG PUTIH
I)I I)A'I ARAN ITENDA"
Makalah ini clapat diselcsaikan clcrruan baik. l)engan selesainy,'a i'nalialah ini.
pclllllis nrctlr anlpaikan rasa tcritlatkitsrh vang scbesar-besarn),a kepada setnlla
pihak scperti:
I
.
2'
'
Pimpinan [ ]rrir ersitas I idar ana dern Fakultas pertanian atas kesempatan yang
diberikar-r sel"ringga pentrlis clapat nrenl'elesaikan makalah ini sesuai rencana
Semua llhak y'ang tidak disebutkan satu per satll atas bantuan fisik. r-nateriil.
nlaLlpt'tt.l t-t-toril. schirrgga rrtakalah ini dapat di selesaikan depgan baik.
Disadari
nuhrllat bahwa nrakalarli ini .jauh clari sempllrna oleh karena itu.
clengan terbgka demi
kesempunrelan rnakalah ini,
scpe
kritik dan saralt vang trernbangun akan diterinra
Mudah-rlludahan Ilakalalr irri dapat rrerrbcrikan sumbangan ilmu
rrgctahLlilll ) ang bct'gtttta scbagai LlcLran clarani rnernpeia.jari pananamAn bawang
putih cii lapangan tcrutanta di datarart rendah.
pe
Denpasar. Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
n
iii
I
1
J
4
4
6
.7
I
t4
14
15
PEN{DAHULUAN
Permasalahan
1.1
Bawang putih dan bawang merah merupakan komuditas pertanian yang sangat
dibutuhkan datam rumah tangga di Indonesia. Tanaman bawang putih merupakan salah satu
komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dimanfaatkan sebagai
bahan penyedap
-*\.-,
sebagai pewangi .;enis makanan, atzupun obat-obatan dan rempah-
rempah. Komoditas bawang putih merupakan rempah-rempah dan bumbu masakan populer di
Indonesia Banyak sekali jenis masakan yang menggunakan bawang putih sebagai penyedap.
Bawang putih juga mempunyai nilai gizi yang tinggi, dan dapat pula digunakan sebagai obat
berbagai penyakit seperti menurunkan tekanan darah tinggi, bekas gigitan serangga dan larn-
lain (Sunarjono,1977; Rismunandar, 1986). Di satu pihak, tanaman bawang putih sangat
dipentingkan, tetapi dilain pihak, produksinya belum mencukupi kebutuhan dalam negen
(Anonimous, 1984). Seperti uraian di atas, dengan besarnya manfaat baw'ang putih, sehingga
diperlukan usaha peningkatan hesil tanaman ba-wang putih ir'i, untuk rnemenutri kebutuhan
penCuduk hdonesia. Sampai sekarang Indonesia belt-rm mampu memenuhi kebutuhan sendin
akan bawang putih, sehingga masih perlu mendatangkan dari luar negen (Sunarjono,l977;
Rismunandar,
1
986; Santoso, I 988)
Bawang putih merupakan tanaman yang sangat populer
di
daerah sepertr: Brebes, Batu, Simalungun, Bali, Lomook, dan Sumbawa
kalangan petani di
di manakeduaJcnls
tanaman tersebut sebagai sumber tambahan pengha.silan bagi petani (Rismunandar, 1975,
Hukum, 1987). Produksi bawang putih belum dapat mengimbangi peningkatan komsumsi,
maka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dewasa
ini pemerintah perlu menggalaxkan
usaha penanaman bawaug putih secara besar-besaran dan intensif, sehingga tekad pemerintah
untuk berswasembada bawang putih dapat tercapai, di lain pihak dapat Juga meningkatkan
pendapatan petani (Hukum, 1987). Secara nasional produksi bawang putih di lndonesia masih
rendah, yaitu sekitar tiga
negara
ton kering panen per hektar, jika dibandingkan dengan produksi
lain seperti Republik Rakaat Cina yang telah mencapai rata-rata 13 ton per hektar
(Hukum, 1987) Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan temyata potensi tanaman
di Indonesia cukup tinggi, seperti hasil penelitian Kusumo (1984) di Lembaga
Penelitran Tanarnan Pangan Jawa Timur yang menggunakan varietas Lumbu Hilau
bawang putih
memperoleh hasil tr4uh ton per hektar. Sedangkan, hasil penelitian Guring di.k (1980 dalam
Hukum, 1987) di Sumatra Utara dengan menggunakarr bibit asal Bangkok menghasilkan
i0,3 ton per hektar.
Dipandang dari segi ekonomis bawang putih merupakan komoditi
holtrkult.rrra yang meillpunyai nilar ekonomi cukup tinggi
putih relatip tinggi (Liptan' 1988
walaupun keperluan modal untuk berbudidaya bawang
komsumsi bawang putih dalam negeri
dan Santoso, rggg). Meskipun demikian, pemenuhan
luar
sehingga masih harus mendatangkan bawang putih dari
masih berum dapat-inencukupi,
(Lamin4 1989)'
utuk mencukupi kebutuhan akan bawang putih
Usaha-usahauntukmemenuhikebutuhanakanbawangputih;sekarangtelatr
putih di dataran rendah seperti yang
banyak dilakukan peneritian penanaman bawang
Penanaman
(lggg); Utami dan Sarjana (2001); Agung dan Tenaya (2001)'
dilakukan oleh Rar
padasaat suhu relatif rendah antarazoo c
bawang putih di dataran rendah sebaiknya dilakukan
supaya keberhasilannya pembentukan
sampal dengann 22' c dan hujan telah berakhir, €ar
bawang putih di dataran rendah sekitar
umbi dapat diharapkan. umumny4 petani menanam
September- Nopember (Lopulalan dkk' 1985;
bulan Mei-Juli dan dipanen sekitar
Santoso,1988; Wibowo,l988; Rai. 1998).
Penanaman bawang putih
di
dataran rendah di
padi tanpa olah tanah (Rai, 1998)'
daerah Bari umumnya dirakukan seterah penanaman
pada ketinggian 700 m sampai dengan
Jenis bawa'g putih dapat tumbuh denga' baik
yang baik pula' Sebagai
atas permukaan laut, sehingga mernberikan hasil
hasii antara 12 ton sampal 30 ton per
contoh dari beberapa hasil penelitian menunlukkan
Sedangkan, hasil bawang putih ditingkat
hektar umbi kering (Azirin, l9g4 dan Alliudin, I 976).
1.100 rneter
di
ton per hektar, bahkan ada yang lebih
petani pada umumnya baru mencapal lirna sanpai enam
rendah [agi.
lndon:sia kalau dilihat dar; segi penyediaan
lahar^ can kondisi agronomis' mem'rngkin
usaha-usaha yang telah dilakukan
untuk dapat berswasembada bawang p,rtih sangat besar.
karena itu'
pendekatan intensrfikasi dan ekstenfikasi (Santoso, 1988)' oleh
bert,rmpu melalui
aiternet;f untuk pcngerrbangan ilan
daiarar. iendair rnerupekarr saleh saru dari sckiar bariyal:
ditanam pada
hasil bawang putih. Jenis baw-ang putih dataran rendah cocok
meningkatkan
(santoso, 1988). Namun demikian
ketinggian 200 m sampai 250 m dari permukaan raut
bawang putih dapat Juga dibudidayakan
di
,Jaerah dataran rendah dengan ketinggian kurang
m dari permukaan laut, dengan produksi
dari 200 m ya}
DAN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
IJNIVERSITAS UDAYANA
UPT PERPUSTAKAAN
Jimbaran Badung, Bali - 80364
Alamat : Kampus Unud Bukit
i.itpl" (0361) 702772, Fax (0361) 701907
Laman : www'e-l ib'unud'
E-mail : perpustakaanudayana(@y?hoo.co'rq
ac'
id
No:008ruN.14.|.2,||Perpus/00.09|20|6.
Universitas Udayana menerangkan
yang bertanda tangan dibawah ini Kepala upT Perpustakaan
batrwa:
Nama
: Ir. Utami, MS
NIP.
: 19540 5271983032001
Fakultas/ Program
studi
Memang benar telatr menyerahkan
: Pertaniar/ Agroekoteknologi
l
eksemplar Makalah dan
I keping cD di UPT
Perpustakaan
judul:
Universitas UdaYana, dengan
putih Di Dataran Rendah
Daram penanaman Bawang
Kendara-Kendala
mestinya'
dapat dipergunakan sebagaimana
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk
Bukit Jimbaran, l5 Pebruari 2016
Universitas UdaYana
.,Pengolahan
Koleksi
PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PERPUSTAKAAN - 80364
JPT
Bukit Jimbaran Badung, e?li
unud
Kampus
Alamat :
(0361) 702772' Fax (0361) 701907
Telepon
rsrsPL'rr\\,JvL''v-''->,n
: www.g-lib.unud.ac.id
NO :008ruN.
I 4,1,2,1 lP erpus/0O'09 12016
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Ir. Utami, MS
NIP.
:
Fakultas/ Program
studi
1
95405 27 198303200
1
: Pertaniarv Agroekoteknologi
Universitas
hak publikasi kepada UPT Perpustakaan
Menyatakan' bersedia menyerahkan
dipublikasikan adalatr:
Udayana. Judul Makalah yang akan
penanaman Bawang putih Di Dataran Rendah
Kendara-Kendara Dalam
mestinya'
dapat dipergunakan sebagaimana
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk
Bukit Jimbaran, l5 Pebruari 2016
Universitas UdaYana
Pengolahan Koleksi
Yang memberi PernYataan,
( Ir. Ut-ami, MS )
{
KEDAI-,A-KTDAL DALAM
PENANAMAN RAWANG PUTIH
DI DATAAN RANDAH
Oleh:
IR. UTAMI. MS
FAKTJLTAS PERTANIAN
T]NIVERSITAS T]DAYANA
2015
KEDALA-KEDAL DALAM
PENANAMAN BAWANG PT]TIH
DI DATAAN RANDAH
Oleh:
R. UTAMI, MS
r9540527 198303 2001
FAKTJLTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
KATA PENGANTAR
Angar u []a-uia Scntbahning Ingulun Katur Iting Ida H1,ang Parama Wisesa
J'uhan )atlg N'1aha I:sa Atas,,\suns \\'Aranr-rgraha-N1A akhilrya rnakalah yang
berdasarkan stucii kcpLrstakaan clengan .juclul
:
..KI:NI)AI,A-KI:NI)AI-,,\
DAI,AM PT:NANAMAN tsAwANG PUTIH
I)I I)A'I ARAN ITENDA"
Makalah ini clapat diselcsaikan clcrruan baik. l)engan selesainy,'a i'nalialah ini.
pclllllis nrctlr anlpaikan rasa tcritlatkitsrh vang scbesar-besarn),a kepada setnlla
pihak scperti:
I
.
2'
'
Pimpinan [ ]rrir ersitas I idar ana dern Fakultas pertanian atas kesempatan yang
diberikar-r sel"ringga pentrlis clapat nrenl'elesaikan makalah ini sesuai rencana
Semua llhak y'ang tidak disebutkan satu per satll atas bantuan fisik. r-nateriil.
nlaLlpt'tt.l t-t-toril. schirrgga rrtakalah ini dapat di selesaikan depgan baik.
Disadari
nuhrllat bahwa nrakalarli ini .jauh clari sempllrna oleh karena itu.
clengan terbgka demi
kesempunrelan rnakalah ini,
scpe
kritik dan saralt vang trernbangun akan diterinra
Mudah-rlludahan Ilakalalr irri dapat rrerrbcrikan sumbangan ilmu
rrgctahLlilll ) ang bct'gtttta scbagai LlcLran clarani rnernpeia.jari pananamAn bawang
putih cii lapangan tcrutanta di datarart rendah.
pe
Denpasar. Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
n
iii
I
1
J
4
4
6
.7
I
t4
14
15
PEN{DAHULUAN
Permasalahan
1.1
Bawang putih dan bawang merah merupakan komuditas pertanian yang sangat
dibutuhkan datam rumah tangga di Indonesia. Tanaman bawang putih merupakan salah satu
komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dimanfaatkan sebagai
bahan penyedap
-*\.-,
sebagai pewangi .;enis makanan, atzupun obat-obatan dan rempah-
rempah. Komoditas bawang putih merupakan rempah-rempah dan bumbu masakan populer di
Indonesia Banyak sekali jenis masakan yang menggunakan bawang putih sebagai penyedap.
Bawang putih juga mempunyai nilai gizi yang tinggi, dan dapat pula digunakan sebagai obat
berbagai penyakit seperti menurunkan tekanan darah tinggi, bekas gigitan serangga dan larn-
lain (Sunarjono,1977; Rismunandar, 1986). Di satu pihak, tanaman bawang putih sangat
dipentingkan, tetapi dilain pihak, produksinya belum mencukupi kebutuhan dalam negen
(Anonimous, 1984). Seperti uraian di atas, dengan besarnya manfaat baw'ang putih, sehingga
diperlukan usaha peningkatan hesil tanaman ba-wang putih ir'i, untuk rnemenutri kebutuhan
penCuduk hdonesia. Sampai sekarang Indonesia belt-rm mampu memenuhi kebutuhan sendin
akan bawang putih, sehingga masih perlu mendatangkan dari luar negen (Sunarjono,l977;
Rismunandar,
1
986; Santoso, I 988)
Bawang putih merupakan tanaman yang sangat populer
di
daerah sepertr: Brebes, Batu, Simalungun, Bali, Lomook, dan Sumbawa
kalangan petani di
di manakeduaJcnls
tanaman tersebut sebagai sumber tambahan pengha.silan bagi petani (Rismunandar, 1975,
Hukum, 1987). Produksi bawang putih belum dapat mengimbangi peningkatan komsumsi,
maka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dewasa
ini pemerintah perlu menggalaxkan
usaha penanaman bawaug putih secara besar-besaran dan intensif, sehingga tekad pemerintah
untuk berswasembada bawang putih dapat tercapai, di lain pihak dapat Juga meningkatkan
pendapatan petani (Hukum, 1987). Secara nasional produksi bawang putih di lndonesia masih
rendah, yaitu sekitar tiga
negara
ton kering panen per hektar, jika dibandingkan dengan produksi
lain seperti Republik Rakaat Cina yang telah mencapai rata-rata 13 ton per hektar
(Hukum, 1987) Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan temyata potensi tanaman
di Indonesia cukup tinggi, seperti hasil penelitian Kusumo (1984) di Lembaga
Penelitran Tanarnan Pangan Jawa Timur yang menggunakan varietas Lumbu Hilau
bawang putih
memperoleh hasil tr4uh ton per hektar. Sedangkan, hasil penelitian Guring di.k (1980 dalam
Hukum, 1987) di Sumatra Utara dengan menggunakarr bibit asal Bangkok menghasilkan
i0,3 ton per hektar.
Dipandang dari segi ekonomis bawang putih merupakan komoditi
holtrkult.rrra yang meillpunyai nilar ekonomi cukup tinggi
putih relatip tinggi (Liptan' 1988
walaupun keperluan modal untuk berbudidaya bawang
komsumsi bawang putih dalam negeri
dan Santoso, rggg). Meskipun demikian, pemenuhan
luar
sehingga masih harus mendatangkan bawang putih dari
masih berum dapat-inencukupi,
(Lamin4 1989)'
utuk mencukupi kebutuhan akan bawang putih
Usaha-usahauntukmemenuhikebutuhanakanbawangputih;sekarangtelatr
putih di dataran rendah seperti yang
banyak dilakukan peneritian penanaman bawang
Penanaman
(lggg); Utami dan Sarjana (2001); Agung dan Tenaya (2001)'
dilakukan oleh Rar
padasaat suhu relatif rendah antarazoo c
bawang putih di dataran rendah sebaiknya dilakukan
supaya keberhasilannya pembentukan
sampal dengann 22' c dan hujan telah berakhir, €ar
bawang putih di dataran rendah sekitar
umbi dapat diharapkan. umumny4 petani menanam
September- Nopember (Lopulalan dkk' 1985;
bulan Mei-Juli dan dipanen sekitar
Santoso,1988; Wibowo,l988; Rai. 1998).
Penanaman bawang putih
di
dataran rendah di
padi tanpa olah tanah (Rai, 1998)'
daerah Bari umumnya dirakukan seterah penanaman
pada ketinggian 700 m sampai dengan
Jenis bawa'g putih dapat tumbuh denga' baik
yang baik pula' Sebagai
atas permukaan laut, sehingga mernberikan hasil
hasii antara 12 ton sampal 30 ton per
contoh dari beberapa hasil penelitian menunlukkan
Sedangkan, hasil bawang putih ditingkat
hektar umbi kering (Azirin, l9g4 dan Alliudin, I 976).
1.100 rneter
di
ton per hektar, bahkan ada yang lebih
petani pada umumnya baru mencapal lirna sanpai enam
rendah [agi.
lndon:sia kalau dilihat dar; segi penyediaan
lahar^ can kondisi agronomis' mem'rngkin
usaha-usaha yang telah dilakukan
untuk dapat berswasembada bawang p,rtih sangat besar.
karena itu'
pendekatan intensrfikasi dan ekstenfikasi (Santoso, 1988)' oleh
bert,rmpu melalui
aiternet;f untuk pcngerrbangan ilan
daiarar. iendair rnerupekarr saleh saru dari sckiar bariyal:
ditanam pada
hasil bawang putih. Jenis baw-ang putih dataran rendah cocok
meningkatkan
(santoso, 1988). Namun demikian
ketinggian 200 m sampai 250 m dari permukaan raut
bawang putih dapat Juga dibudidayakan
di
,Jaerah dataran rendah dengan ketinggian kurang
m dari permukaan laut, dengan produksi
dari 200 m ya}