Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Every company haves a purpose in doing the activity. Purpose of main of company is obtain optimal income by using all abilities and methods owned by it. To reach purpose of the is company need to do control from all activities intracorporate.

The same as to hospital also requires control in implementing the operation. Function of management of hospital covers some function of management, that is in the form of planning, organization, audition of staff and control. Internal control is process increases effectiveness and operation efficiency.

In compiling skripsi writer to apply analytical descriptive method. Descriptive research is research meant to collect statutory information a the symptom, that is situation of symptom according to as it is at the time of research is done. So purpose of descriptive research is to make explanation systematically, faktual, and accurate about certain facts and population characters or area.

Writer does research about role of internal audit in supporting internal control effectiveness of inventory in hospital Cahya Kawaluyan. The purpose is to know inspection role of intern in supporting internal control effectiveness to inventory in hospital.

Result of inferential research that the role of internal audit at hospital Cahya Kawaluyan has supported internal control effectiveness of inventory, though internal auditor applied that there are still apply auditor from the foundation that is internal audit Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus ( PPSB).


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan

utama perusahaan adalah memperoleh laba optimal dengan menggunakan segala kemampuan dan metode-metode yang dimilikinya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan perlu melakukan pengendalian dari semua kegiatannya dalam perusahaan.

Sama halnya dengan rumah sakit juga memerlukan pengendalian dalam menjalankan operasinya. Fungsi manajemen rumah sakit meliputi beberapa fungsi manajemen, yaitu berupa perencanaan, pengorganisasian, pemilihan staff dan pengendalian. Pengendalian internal adalah proses meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi.

Dalam menyusun skripsi penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Penulis melakukan penelitian mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan di rumah sakit Cahya Kawaluyan. Tujuannya adalah untuk mengetahui peranan pemeriksaan intern dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas persediaan di rumah sakit.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran audit internal pada rumah sakit Cahya Kawaluyan telah menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan, meskipun auditor internal yang digunakan masih menggunakan auditor dari yayasan atau pemilik rumah sakit yaitu audit internal Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus (PPSB).


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 5

1.3. Maksud danTujuan Penelitian... 6

1.4. Kegunaan Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN... 8

2.1. Pengertian Peran... 8

2.2. Audit Internal... 9

2.2.1. Pengertian Audit... 9

2.2.2. Pengertian Audit Internal... 10

2.2.3. Fungsi Audit Internal... 14

2.2.4. Unsur-Unsur Audit Internal... 15

2.2.5. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal... 16


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.2.7. Program Audit Internal... 18

2.2.8. Pelaksanaan Audit... 20

2.2.9. Komunikasi Hasil Penugasan audit Internal... 22

2.2.10. Tindak Lanjut Oleh Manajemen... 24

2.2.11. Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai... 25

2.2.11.1. Independensi Auditor Internal... 25

2.2.11.2. Kompetensi Auditor Internal... 27

2.3. Pengertian Efektivitas... 28

2.4. Pengendalian Internal... 28

2.4.1. Pengertian Pengendalian Intern... 28

2.4.2. Komponen Pengendalian Intern... 29

2.4.3. Tujuan Pengendalian Internal ... 33

2.4.4. Keterbatasan Pengendalian Internal... 34

2.5. Persediaan... 36

2.5.1. Pengertian Persediaan... 36

2.5.2. Metode Penilaian dan Pencatatan Persediaan... 37

2.5.3. Arti Penting Persediaan... 39

2.5.4. Perencanaan dan Pengendalian Internal Persediaan Barang... 40

2.6. Rerangka Pemikiran... 42

BAB III METODE PENELITIAN... 46

3.1. Objek Penelitian... 46

3.2. Metode Penelitian... 52

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 55


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

4.2. Prosedur-prosedur yang Berhubungan dengan Persediaan... 55

4.2.1. Prosedur Pembelian dan Pemesanan Barang... 55

4.2.2. Prosedur Penerimaan Barang... 57

4.2.3. Prosedur Penyimpanan Barang... 57

4.2.4. Prosedur Pengeluaran dan Pendistribusian Barang dari Gudang... 58

4.2.5. Prosedur Retur Barang... 59

4.2.6. Prosedur Stock Opname Barang... 59

4.3. Pemeriksaan Intern Rumah Sakit Cahya Kawaluyan... 60

4.4. Pembahasan... 61

4.4.1. Analisis Kualifikasi Audit Internal... 61

4.4.2. Analisis Pelaksanaan Audit Internal... 62

4.4.3. Analisis Unsur-unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang... 64

4.4.4. Analisis Fungsi Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang.... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 70

5.1. Simpulan... 70

5.2. Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA... 76

LAMPIRAN... 78


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi... 78

Lampiran B Contoh Rekap Anggaran Bagian... 79

Lampiran C Contoh Surat Permintaan Barang... 80

Lampiran D Contoh Surat Permohonan Pembelian Barang... 81

Lampiran E Contoh Surat Kirim Barang... 82

Lampiran F Contoh Surat Bukti Terima Barang Suplier... 83


(7)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis contohnya rumah sakit, terdapat manajemen yang akan melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan. Manajemen tersebut disusun dari manajemen tingkat atas sampai dengan manajemen tingkat bawah. Setiap manajemen mempunyai tugas masing-masing sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pengelolaan yang seimbang dan baik akan memberikan kepuasan kepada pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal. Rumah sakit yang telah terakreditasi seharusnya telah memiliki pengelolaan yang baik dan terstandar yang digunakan dalam pengelolaan persediaan rumah sakit.

Keberhasilan pengelolaan persediaan rumah sakit tergantung pada kompetensi dari manajer rumah sakit. Seperti pendapat dari Subagya dalam buku Manajemen Logistik (1994), mengatakan bahwa: “Manajer berfungsi untuk mengelola persediaan melalui fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan pengadaan, pendistribusian alat hingga mengembangkan sistem pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien”. Pengadaan persediaan yang tepat dan berfungsi dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum.

Manajer juga harus mampu mengantisipasi keadaan darurat, membuat skala prioritas serta melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan


(8)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

umum rumah sakit. Manajemen persediaan juga harus mencapai efisiensi dan efektivitas. Seperti pendapat dari Subagya dalam buku Manajemen Logistik (1994), mengatakan bahwa: “Manajer memiliki kemampuan untuk mencegah atau meminimalkan pemborosan, kerusakan, kadaluarsa, kehilangan persediaan tersebut yang akan memiliki dampak kepada pengeluaran ataupun biaya operasional rumah sakit”. Akan tetapi, untuk mencapai itu semua akan ada masalah-masalah yang timbul baik itu berasal dari dalam maupun luar lingkungan organisasi rumah sakit itu sendiri, sehingga tujuan dari organisasi itu akan sulit untuk tercapai. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul serta untuk mencapai tujuan organisasi maka manajemen perlu suatu sistem pengendalian yang dapat mengawasi jalannya kegiatan organisasi yang disebut dengan sistem pengendalian internal. Seperti pendapat dari Willson dan Campbell dalam buku yang berjudul Controllership (1986), mengatakan bahwa: “fungsi pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan sehingga tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai.”

Pengendalian internal mempunyai tujuan untuk dapat melindungi kekayaan perusahaan terhadap kerugian yang dapat terjadi akibat kesalahan yang disengaja (kecurangan) atau yang tidak disengaja dan dapat meningkatkan efisiensi kerja dari seluruh anggota organisasi perusahaan. Seperti pendapat dari Willson dan Campbell dalam buku yang berjudul Controllership (1986;129), menyatakan bahwa: “untuk memenuhi tujuan yang luas dari pengendalian interen yang baik, yaitu melindungi harta perusahaan terhadap kerugian yang dapat terjadi akibat kesalahan yang disengaja (kecurangan) atau yang tidak disengaja”. Tujuan pengendalian internal itu dapat tercapai bila elemen dari pengendalian itu sendiri benar-benar dilaksanakan


(9)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

dan agar pengendalian itu sendiri berjalan secara efektif, diperlukan suatu bagian tersendiri dalam perusahaan yang kedudukannya harus independen terhadap kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di perusahaan tersebut untuk mengawasi dan menilai keefektivan pengendalian internal. Bagian ini disebut bagian audit internal dan merupakan suatu fungsi staf yang memperoleh pendelegasian dari manajemen untuk mengawasi sistem yang ada. Dengan adanya suatu pemeriksaan intern (audit internal) yang memadai maka akan mendukung efektivitas dari pengendalian intern perusahaan. Rumah sakit juga membutuhkan pemeriksaan intern agar dapat menunjang efektivitas pengendalian intern rumah sakit. Seperti pendapat dari Hartadi dalam buku yang berjudul Internal Audit (1991:41), yaitu: “Pemeriksaan intern yang merupakan alat bantu pengendalian manajemen (managerial control) dan melakukan kegiatan penilaian bebas terhadap semua kegiatan perusahaan harus selalu dalam keadaan dinamis dan aktif……..Dengan demikian, dengan adanya sistem pengendalian intern yang selalu dinilai dan dievaluasi akan menghasilkan suatu keluaran atau output seperti yang diharapkan atau yang direncanakan oleh manajemen.”

Willson dan Campbell dalam buku yang berjudul Controllership (1986;13), mengatakan bahwa: “untuk dapat memberikan bantuan kepada manajemen, kegiatan audit internal mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai alat kendali manajemen dalam:

1. Memastikan ditaati seluruh kebijakan, rencana dan prosedur seperti yang telah digariskan.


(10)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

2. Menelaah dan menilai kekayaan, kecukupan dan penerapan pengendalian dalam operasi lainnya serta meningkatkan pengendalian yang memadai dengan biaya yang wajar.

3. Memastikan sampai sejauh mana tingkat pertanggungjawaban pengamanan atas kekayaan perusahaan dalam pelaksanaan tanggungjawab yang dibebankan.

4. Menilai kualitas prestasi dalam pelaksanaan tanggungjawab yang dibebankan.

5. Merekomendasikan perbaikan-perbaikan operasi.”

Dalam mencapai tujuan perusahaan, berbagai cara diterapkan pada semua bidang kegiatan perusahaan termasuk yang menyangkut masalah perencanaan dan pengendalian persediaan perusahaan. Willson dan Campbell dalam buku yang berjudul Controllership (1986;428), mengatakan bahwa: “pengendalian terhadap persediaan harus dikelola secara mendetail sehingga dapat menyediakan kepada manajemen laporan yang cukup, sehingga kondisi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan segera.” Pada kesempatan ini, akan membahas secara khusus tentang pengelolaan persediaan yang ada di rumah sakit.

Peranan audit internal sangat besar dalam hal persediaan baik barang jadi maupun bahan baku, karena pemilihan prinsip atau metode penilaian persediaan mempunyai suatu pengaruh penting terhadap perusahaan dalam hal melakukan kegiatannya. Menurut pemanfaatannya, bahan atau alat yang harus disediakan rumah sakit dikelompokan menjadi persediaan farmasi (antara lain : obat, bahan kimia, gas medis, peralatan kesehatan), persediaan makanan, persediaan logistik umum (antara lain : alat tulis kantor, alat rumah tangga, cetakan, linen), dan teknik.


(11)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

Suatu pengendalian diperlukan untuk dapat mengendalikan persediaan, baik dalam hal perputarannya, metode yang digunakan dan hal lainnya yang menyangkut manajemen persediaan. Atas dasar kesadaran akan pentingnya persediaan tersebut dalam menjalankan kegiatan organisasi bagi rumah sakit maka pihak manajemen harus mengefektifkan pengendalian internal untuk membantu manajemen dalam menjalankan kegiatannya. Seperti yang dinyatakan oleh Willson dan Campbell dalam bukunya yang berjudul Controller bahwa: “Pemilihan prinsip dan metode penilaian persediaan mempunyai suatu pengaruh penting pada pendapatan yang dilaporkan dan pada posisi keuangan perusahaan tertentu”.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam menyusun skripsi dengan judul : “Peranan Audit Internal dalam

Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan di Rumah Sakit

Cahya Kawaluyan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan audit internal atas persediaan pada Rumah Sakit Cahya Kawaluyan sudah memadai ?

2. Apakah pengendalian internal atas persediaan pada Rumah Sakit Cahya Kawaluyan sudah efektif ?

3. Bagaimana peranan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan pada Rumah Sakit Cahya Kawaluyan?


(12)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini penulis bermaksud untuk memperoleh informasi dan data yang cukup sehingga permasalahan yang telah dikemukakan diatas dapat digambarkan dengan jelas melalui informasi yang diperoleh tersebut. Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan audit internal atas persediaan pada Rumah Sakit Cahya Kawaluyan sudah memadai.

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal atas persediaan pada Rumah Sakit Cahya Kawaluyan sudah efektif.

3. Untuk mengetahui bagaimana peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat bagi: 1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.

2. Manajemen Rumah Sakit

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi manajemen Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.


(13)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

3. Pihak Lain

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan sebagai tambahan informasi pengetahuan yang bermanfaat mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.


(14)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

70

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan audit internal pada rumah sakit sudah memadai, hal ini bisa dilihat dari :

a. Kedudukan auditor internal sebagai fungsi staf yang bertanggung jawab langsung kepada direktur utama dan tidak adanya hubungan istimewa anatara auditor dengan auditee memungkinkan auditor untuk melaksanakan tugas audit secara independen dan objektif. b. Auditor memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai

untuk melakukan tugas audit.

c. Adanya program audit yang disusun dan direncanakan dengan baik oleh auditor internal untuk mengarahkan pemeriksaan.

d. Adanya laporan hasil audit yang isinya memuat temuan hasil audit, rekomendasi dan saran-saran yang ditemukan ketika melakukan audit.

2. Kegiatan pengendalian internal atas pengelolaan persediaan barang pada rumah sakit Cahya Kawaluyan telah efektif, hal ini dapat dilihat dari : a. Kepatuhan terhadap pengendalian internal yang ada, yaitu :


(15)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

71

71

1) Lingkungan pengendalian

a) Adanya nilai-nilai integritas dan kode etik yang ditaati oleh seluruh karyawan.

b) Adanya pelaksanaan komitmen terhadap kompetensi yang dapat dilihat dari cara penempatan karyawan.

c) Adanya struktur organisasi yang jelas sehingga masing bagian mengetahui tugas dan wewenang masing-masing.

d) Adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas dari atasan kepada bawahannya.

e) Adanya kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang mengatur masalah kepegawaian.

2) Perkiraan risiko yang meliputi :

a) Perubahan dalam lingkungan operasi yaitu diantisipasi dengan selalu menyempurnakan peraturan dan kebijakan, berusaha meningkatkan keahlian melalui pendidikan dan latihan kerja.

b) Pegawai baru yang ada diberikan masa percobaan dan pelatihan.

c) Teknologi baru diantisipasi, dengan menggunakan fasilitas internet untuk memudahkan memperoleh informasi.


(16)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

72

72

3) Kegiatan pengendalian yang meliputi :

a) Adanya review kerja oleh bagian gudang dan manajemen terhadap aktivitas pengelolaan persediaan barang.

b) Dilakukannya inventarisasi fisik oleh tim khusus.

c) Adanya pemisahan fungsi untuk setiap bagian yang aktivitasnya berhubungan dengan persediaan barang. d) Mengelola dan menilai dokumen yang berhubungan

dengan persediaan barang.

4) Informasi dan komunikasi yang baik sehingga memungkinkan untuk digunakannya laporan tentang persediaan barang sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

5) Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh auditor internal secara periodik.

b. Analisis Tujuan Pengendalian Persediaan Barang

Pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang di rumah sakit Cahya Kawaluyan memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Mengamankan aktiva dan catatan rumah sakit

Tindakan yang dilakukan rumah sakit cahya kawaluyan antara lain:

a) Melalui pengendalian fisik atas harta dan catatan persediaan barang, penggunaan berbagai formulir dan laporan, dan pelaksanaan audit untuk memeriksa kesesuaian jumlah persediaan barang dengan laporan-laporan pendukungnya.


(17)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

73

73

b) Penggunaan komputer sebagai alat bantu pengolah data dan media penyimpanan data.

2) Mempersiapkan dan menyediakan data yang dapat diandalkan dengan dilaksanakannya pengendalian internal persediaan barang, diharapkan data akuntansi persediaan barang yang terdapat pada formulir, catatan, laporan yang dihasilkan dapat menjamin ketelitian dan kebenarannya. Dalam hal ini yang dilakukan oleh rumah sakit Cahya Kawaluyan adalah :

a) Setiap transaksi permintaan barang selalu dibuat formulir dan catatan sebagai bukti transaksi yang sah.

b) Adanya pemeriksaan yang berkesinambungan atas laporan-laporan yang berhubungan dengan persediaan barang yang dihasilkan.

c) Adanya sistem serta prosedur pencatatan dan pelaporan atas transaksi persediaan barang.

3) Meningkatkan efisiensi operasional

Efisiensi dan aktivitas operasi persediaan barang rumah sakit Cahya Kawaluyan ditunjang dengan adanya :

a) Penggunaan komputer dalam pengelolaan dan penyimpanan data. Pembuatan dokumen-dokumen dan laporan-laporan sampai dihasilkannya laporan laba rugi, dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan barang.


(18)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

74

74

b) Adanya rencana persediaan barang yang dicantumkan dalam account report, bertujuan untuk memudahkan pembandingan realisasi persediaan barang dengan rencana.

4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Dengan diterapkannya berbagai sistem dan prosedur mulai dari pemesanan, pembayaran, dan pengambilan barang, sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan transaksi permintaan barang, serta dengan dilaksanakannya pengawasan yang berkesinambungan oleh masing-masing bagian atas berbagai sistem dan prosedur yang ditetapkan, akan membuat rumah sakit Cahya Kawaluyan dapat dengan mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Fungsi Audit Internal yang ada pada rumah sakit Cahya Kawaluyan berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang, ini dapat terlihat dari :

a. Menetapkan kebenaran-kebenaran catatan

Audit internal yang ada pada rumah sakit Cahya Kawaluyan melakukan pemeriksaan terhadap semua dokumen atau catatan yang ada di rumah sakit, apakah hal tersebut mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

b. Mengevaluasi sistem pengendalian internal

Dalam kegiatan ini audit internal harus menilai apakah pelaksanaan dari kegiatan operasional di rumah sakit telah berjalan dengan baik, efektif dan efisien, selain itu juga audit


(19)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

75

75

internal harus mengevaluasi kinerja dari pengelolaan yang ada di rumah sakit Cahya Kawaluyan

c. Mengecek untuk melihat adanya taat azas kepada prosedur-prosedur yang telah ditetapkan

Audit internal yang ada di rumah sakit Cahya Kawaluyan melakukan kegiatan pemeriksaan mengenai kepatuhan terhadap perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yang ditetapkan di dalam rumah sakit itu sendiri.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan masalah audit internal, sebagai masukan bagi rumah sakit Cahya Kawaluyan yaitu :

1. Sebaiknya rumah sakit Cahya Kawaluyan mempunyai audit internal sendiri, sehingga lebih dapat menunjang efektivitas dari pengendalian intern yang ada di rumah sakit. Dengan adanya audit internal sendiri lebih memaksimalkan tugas dari audit internal tersebut, dan juga biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit menjadi lebih sedikit.

2. Auditor internal sebaiknya selalu tepat waktu dalam penyampaian laporan hasil audit dan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit.


(20)

Universitas Kristen Maranatha

76

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (1996). Auditing Pendekatan Terpadu,

(Diterjemahkan oleh : Amir Abadi Yusuf). Salemba Empat Jakarta

Arens, Alvin A., Elder and Beasley. (2003). Auditing New Jersey : Prentice –

Hall, Inc.

Arens, Alvin., and Loebbecke, James K. (1997). Auditing and Integrated

Approach, 7th ed, Englewood Clif, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arikunto Suharsimi.(2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Boynton, Johnson and Kell, (2001),Modern auditing, seventh edition, New

York:John Wiley & Sons Inc

Cashin, James A. (1998). The New Internal Auditing. New York : Mcgrow-Hill

Hartadi, Bambang. (1991). Internal Audit. Jakarta : Erlangga.

Holmes and Burns. (1997). Auditing Standards and Procedures, New York.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta:Salemba Empat.

Komarudin. (1994). Ensiklopedi Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit

Bumi Aksara

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004).Standar Profesi Audit

Internal.Jakarta.

Jogiyanto, H.M., (2004), Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE.

Moeller, Robert, Herbert Witt. (1999). Brinks Modern Internal Auditing. Fifth

Edition, America : John Wiley & Sons Inc

Mulyadi dan Puradiredja (1998). Auditing.Yogyakarta: Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Mutikasari. (2007). Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, (Tidak dipublikasikan).

Niswonger, Rollin C., Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fees. (1999).

Prinsip-prinsip Akuntansi. (Diterjemahkan oleh: Alfonsus Sirait, Helda


(21)

Universitas Kristen Maranatha

77

Reasuransi Internasional Indonesia.(2004). Seberapa Pentingkah Anda ( Internal

Auditor) Bagi Perusahaan?. Institute of Internal Auditor (IIA) Board of

Directors, Juni 1999 diakses dari http://www.reindo.co.id/reinfokus

/edisi20/seberapapenting.html pada tanggal 1 Mei 2009.

Soekanto,sarjono.(2000). Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Gahlia

Indonesia.

Standar Akuntansi Keuangan.(2003). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta

Standar Profesi Akuntan Publik, (2001), Jakarta: Salemba Empat. Standar Profesi Akuntan Publik, (2003), Jakarta: Salemba Empat

Subagya M.S. (1994). Manajemen Logistik. cetakan keempat. Jakarta : PT.

Gunung Agung

Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. cetakan kelima.

Bandung:Alfabetta.

Robertson and Lowers. (2002). The American Accounting Association.

Tugiman, Hiro,( 2001).Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta :Kanisius.

Tugiman, Hiro. (2002). Pengenalan Manajemen Internal Audit, Bandung.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta : Kanisius

Willson, James D. and John B. Campbell. (1983). Controllership. (Diterjemahkan

oleh: Tjintjin Fenix Tjendera). Jakarta : Erlangga.

Willson, James D. and John B. Campbell. (1986). Controllership. Diterjemahkan

oleh: Tjintjin Fenix Tjendera). Jakarta : Erlangga.

Willson, James D. and John B. Campbell. (2001). Controllership. Diterjemahkan

oleh: Tjintjin Fenix Tjendera). Jakarta : Erlangga.


(1)

3) Kegiatan pengendalian yang meliputi :

a) Adanya review kerja oleh bagian gudang dan manajemen terhadap aktivitas pengelolaan persediaan barang.

b) Dilakukannya inventarisasi fisik oleh tim khusus.

c) Adanya pemisahan fungsi untuk setiap bagian yang aktivitasnya berhubungan dengan persediaan barang. d) Mengelola dan menilai dokumen yang berhubungan

dengan persediaan barang.

4) Informasi dan komunikasi yang baik sehingga memungkinkan untuk digunakannya laporan tentang persediaan barang sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

5) Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh auditor internal secara periodik.

b. Analisis Tujuan Pengendalian Persediaan Barang

Pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang di rumah sakit Cahya Kawaluyan memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Mengamankan aktiva dan catatan rumah sakit

Tindakan yang dilakukan rumah sakit cahya kawaluyan antara lain:

a) Melalui pengendalian fisik atas harta dan catatan persediaan barang, penggunaan berbagai formulir dan laporan, dan pelaksanaan audit untuk memeriksa kesesuaian jumlah


(2)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

73

73

b) Penggunaan komputer sebagai alat bantu pengolah data dan media penyimpanan data.

2) Mempersiapkan dan menyediakan data yang dapat diandalkan dengan dilaksanakannya pengendalian internal persediaan barang, diharapkan data akuntansi persediaan barang yang terdapat pada formulir, catatan, laporan yang dihasilkan dapat menjamin ketelitian dan kebenarannya. Dalam hal ini yang dilakukan oleh rumah sakit Cahya Kawaluyan adalah :

a) Setiap transaksi permintaan barang selalu dibuat formulir dan catatan sebagai bukti transaksi yang sah.

b) Adanya pemeriksaan yang berkesinambungan atas laporan-laporan yang berhubungan dengan persediaan barang yang dihasilkan.

c) Adanya sistem serta prosedur pencatatan dan pelaporan atas transaksi persediaan barang.

3) Meningkatkan efisiensi operasional

Efisiensi dan aktivitas operasi persediaan barang rumah sakit Cahya Kawaluyan ditunjang dengan adanya :

a) Penggunaan komputer dalam pengelolaan dan penyimpanan data. Pembuatan dokumen-dokumen dan laporan-laporan sampai dihasilkannya laporan laba rugi, dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan barang.


(3)

b) Adanya rencana persediaan barang yang dicantumkan dalam account report, bertujuan untuk memudahkan pembandingan realisasi persediaan barang dengan rencana.

4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Dengan diterapkannya berbagai sistem dan prosedur mulai dari pemesanan, pembayaran, dan pengambilan barang, sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan transaksi permintaan barang, serta dengan dilaksanakannya pengawasan yang berkesinambungan oleh masing-masing bagian atas berbagai sistem dan prosedur yang ditetapkan, akan membuat rumah sakit Cahya Kawaluyan dapat dengan mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Fungsi Audit Internal yang ada pada rumah sakit Cahya Kawaluyan berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang, ini dapat terlihat dari :

a. Menetapkan kebenaran-kebenaran catatan

Audit internal yang ada pada rumah sakit Cahya Kawaluyan melakukan pemeriksaan terhadap semua dokumen atau catatan yang ada di rumah sakit, apakah hal tersebut mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

b. Mengevaluasi sistem pengendalian internal


(4)

Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

75

75

internal harus mengevaluasi kinerja dari pengelolaan yang ada di rumah sakit Cahya Kawaluyan

c. Mengecek untuk melihat adanya taat azas kepada prosedur-prosedur yang telah ditetapkan

Audit internal yang ada di rumah sakit Cahya Kawaluyan melakukan kegiatan pemeriksaan mengenai kepatuhan terhadap perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yang ditetapkan di dalam rumah sakit itu sendiri.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan masalah audit internal, sebagai masukan bagi rumah sakit Cahya Kawaluyan yaitu :

1. Sebaiknya rumah sakit Cahya Kawaluyan mempunyai audit internal sendiri, sehingga lebih dapat menunjang efektivitas dari pengendalian intern yang ada di rumah sakit. Dengan adanya audit internal sendiri lebih memaksimalkan tugas dari audit internal tersebut, dan juga biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit menjadi lebih sedikit.

2. Auditor internal sebaiknya selalu tepat waktu dalam penyampaian laporan hasil audit dan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (1996). Auditing Pendekatan Terpadu, (Diterjemahkan oleh : Amir Abadi Yusuf). Salemba Empat Jakarta

Arens, Alvin A., Elder and Beasley. (2003). Auditing New Jersey : Prentice – Hall, Inc.

Arens, Alvin., and Loebbecke, James K. (1997). Auditing and Integrated Approach, 7th ed, Englewood Clif, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arikunto Suharsimi.(2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Boynton, Johnson and Kell, (2001),Modern auditing, seventh edition, New York:John Wiley & Sons Inc

Cashin, James A. (1998). The New Internal Auditing. New York : Mcgrow-Hill Hartadi, Bambang. (1991). Internal Audit. Jakarta : Erlangga.

Holmes and Burns. (1997). Auditing Standards and Procedures, New York.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta:Salemba Empat.

Komarudin. (1994). Ensiklopedi Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004).Standar Profesi Audit Internal.Jakarta.

Jogiyanto, H.M., (2004), Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE. Moeller, Robert, Herbert Witt. (1999). Brinks Modern Internal Auditing. Fifth

Edition, America : John Wiley & Sons Inc

Mulyadi dan Puradiredja (1998). Auditing.Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Mutikasari. (2007). Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, (Tidak dipublikasikan).


(6)

Universitas Kristen Maranatha

77

Reasuransi Internasional Indonesia.(2004). Seberapa Pentingkah Anda ( Internal Auditor) Bagi Perusahaan?. Institute of Internal Auditor (IIA) Board of

Directors, Juni 1999 diakses dari http://www.reindo.co.id/reinfokus

/edisi20/seberapapenting.html pada tanggal 1 Mei 2009.

Soekanto,sarjono.(2000). Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Gahlia Indonesia.

Standar Akuntansi Keuangan.(2003). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Standar Profesi Akuntan Publik, (2001), Jakarta: Salemba Empat.

Standar Profesi Akuntan Publik, (2003), Jakarta: Salemba Empat

Subagya M.S. (1994). Manajemen Logistik. cetakan keempat. Jakarta : PT. Gunung Agung

Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. cetakan kelima.

Bandung:Alfabetta.

Robertson and Lowers. (2002). The American Accounting Association.

Tugiman, Hiro,( 2001).Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta :Kanisius. Tugiman, Hiro. (2002). Pengenalan Manajemen Internal Audit, Bandung.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta : Kanisius Willson, James D. and John B. Campbell. (1983). Controllership. (Diterjemahkan

oleh: Tjintjin Fenix Tjendera). Jakarta : Erlangga.

Willson, James D. and John B. Campbell. (1986). Controllership. Diterjemahkan oleh: Tjintjin Fenix Tjendera). Jakarta : Erlangga.

Willson, James D. and John B. Campbell. (2001). Controllership. Diterjemahkan oleh: Tjintjin Fenix Tjendera). Jakarta : Erlangga.