Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi Empiris pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang.

(1)

THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION

Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary

ABSTRACT

Active role of leader and model of leadership fit company needs are extremely necessary. Employees have a desire to be led by a certain person who have vision of explicit goals, understanding how to realize the goals and try to teach them. The role of leader in a corporate is anticipated to create fair sense of employees; characteristics of leader have effects on the working climate in a corporate. Leader anticipated by corporate employees is one with capability to give employees with job satisfaction.

The study was designed to examine whether transformational leadership have significant effect on the working job satisfaction. Using sample of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary employees, the data was collected by means of distribution of 64 questionnaires.

Based on the simple linear regression analysis used, the findings suggest the transformational leadership have significantly positive effect on the employees’ job satisfaction at 75.4%, it means increase in the transformational leadership will be accomplished by increase in the employees’ job satisfaction.

The result of the study shown that the transformational leadership has positive effect on the PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary employees’ job satisfaction.


(2)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Studi Empiris pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang

ABSTRAK

Peran aktif pemimpin serta pola kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sangatlah dibutuhkan. Karyawan ingin dipimpin oleh seseorang yang dapat memandang tujuan dengan jelas, yang tahu bagaimana mencapai tujuan itu dan berusaha mengajarkannya. Peran pimpinan dalam suatu perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi karyawan, karakteristik pimpinan akan berpengaruh terhadap iklim kerja dalam suatu perusahaan. Pimpinan yang diharapkan oleh karyawan perusahaan adalah pimpinan yang mampu memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Dengan menggunakan sampel karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang diperoleh data sebanyak 64 kuisioner yang dibagikan.

Dari analisis regresi linear sederhana yang digunakan diperoleh hasil bahwa kepemimpinan transformasional secara signifikan berpengaruh positif dengan kepuasan kerja karyawan sebesar 75,4%, artinya kepemimpinan transformasional yang meningkat akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN

KATA PENGANTAR... i

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ...1

1.2. Identifikasi Masalah...7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...8

1.4. Manfaat Penelitian ...8

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ...9

1.6. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian ...9

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Kepemimpinan Transformasional...10

2.1.1. Definisi Kepemimpinan Transformasional...10

2.1.2. Unsur-unsur Kepemimpinan Transformasional...11

2.1.3. Hal-hal yang Menyangkut Kepemimpinan Transformasional...12

2.1.4. Cara Menerapkan Kepemimpinan Transformasional ...14

2.1.5. Ciri-ciri Mentransformasi Kepemimpinan...14

2.1.6. Cara Pemimpin Transformasional Memotivasi Karyawan...15

2.2. Kepuasan Kerja...16

2.2.1. Definisi Kepuasan Kerja ...16

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ...17

2.3. Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Karyawan ...20


(4)

2.4. Pengaruh Antara Kepemimpinan Transformasional Dengan

Kepuasan Kerja Karyawan ...21

BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Metoda Penelitian ...23

3.1.1. Sampel dan Prosedur ...23

3.1.2. Metoda Pengumpulan Data...23

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...25

3.2.1. Data Demografi...25

3.2.2. Kepemimpinan Transformasional...25

3.2.3. Kepuasan Kerja...26

3.3. Metoda Analisis Data...27

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data...28

4.2. Profil Responden...28

4.3. Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Outliers...31

4.3.1. Hasil Uji Validitas...31

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas...34

4.3.3. Hasil Uji Outliers...36

4.4. Uji Hipotesis ...37

4.4.1. Pengujian Hubungan dan Pengaruh Antara Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja………....37

4.5. Pembahasan Hasil………....40

4.5.1. Hasil Analisis Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja...40

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ...42

5.2. Implikasi ...42

5.3. Keterbatasan dan Saran...44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table I.1 Bukti Penelitian-penelitian Sebelumnya ...6

Tabel III.1 Question Scoring...23

Tabel IV.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden ...28

Tabel IV.2 Factor Loading Untuk Setiap Instrumen Dan Konstruk Dengan Analisis Faktor ...31

Tabel IV.3 Ringkasan Hasil Uji Validitas Untuk Setiap Konstruk ...33

Tabel IV.4 Item To Total Correlation dan Koefisiensi Cronbach’s Alpha...35

Tabel IV.5 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Setiap Konstruk...36

Tabel IV.6 Hasil Uji Outliers-Mahalanobis Squared Distance...37

Tabel IV.7 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ...38


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Globalisasi yang terjadi akhir-akhir ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi juga telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat di dalam bisnis, yang menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi. Untuk mengantisipasi situasi yang demikian, pemimpin perusahaan dituntut memiliki kemampuan menangani kompleksitas kompetisi, peraturan dan aturan baru pasar global. Dalam hal ini, bukan sembarang pemimpin yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi pemimpin yang efektif, yang bisa diandalkan untuk menghadapi tantangan, mengambil manfaat dari arus perubahan dan mampu membawa pengikut pada tujuan bersama. Karena kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi.

Konseptualisasi teori-teori kepemimpinan, telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para praktisi. Menurut (Pawar dan Eastman, 1997; dalam Utomo, 2002), penelitian tentang kepemimpinan lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional. Adanya kebutuhan bahwa pemimpin dan organisasi yang dipimpinnya harus terus melakukan perubahan sesuai kebutuhan, sehingga dapat berkompetisi di dalam perubahan ekonomi yang berlangsung cepat merupakan salah satu asumsi yang mendasari dikembangkannya kepemimpinan transformasional ini.


(7)

Kepemimpinan transformasional merupakan model kepemimpinan bagi seorang pemimpin yang cenderung untuk memberikan motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik serta menitikberatkan pada perilaku untuk membantu transformasi antara individu dengan organisasi. Menurut (Hater dan Bass, 1988; dalam Wahyuddin, 2001) menyatakan bahwa pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang karismatik dan mempunyai peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya.

Gaya kepemimpinan yang ditampilkan seorang pemimpin yang transformasional diharapkan dapat meningkatkan upaya bawahan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Gaya kepemimpinan transformasional merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang mulai diperhitungkan kegunaannya dalam menghadapi perubahan satu organisasi. Karena gaya kepemimpinan transformasional menyangkut bagaimana mendorong orang lain untuk berkembang dan menghasilkan performa melebihi standar yang diharapkan (Bass, 1999; dalam Utomo, 2002). Pimpinan yang memiliki gaya transformasional mampu menginspirasi orang lain untuk melihat masa depan dengan optimis, memproyeksikan visi yang ideal, dan mampu mengkomunikasikan bahwa visi tersebut dapat dicapai (Benjamin dan Flyinn, 2006; dalam Saragih, 2007).

Para pakar transformational leadership (Bass, 1999 dan Burns, 1978; dalam Utomo, 2002) berargumen bahwa kepemimpinan transformasional lebih proaktif dan lebih efektif dalam hal memotivasi bawahan untuk mencapai performa yang lebih baik. Argumen ini banyak didukung oleh sejumlah temuan-temuan penelitian seperti (Dumdum, Lowe dan Avolio, 2000; dalam Utomo, 2002). Para pimpinan transformasional lebih mampu dan lebih sensitif merasakan lingkungannya, dan


(8)

untuk selanjutnya membentuk dan mendiseminasi sasaran-sasaran strategis yang mampu menangkap perhatian serta minat para bawahannya (Bersona dan Avolio, 2004; dalam Wijaya, 2005).

Para pengikut pimpinan transformasional memperlihatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi terhadap misi organisasi, kesediaan untuk bekerja lebih keras, kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pimpinan, dan tingkat kohesi yang lebih tinggi (Avolio, 1999; dalam Utomo, 2002). Seluruh efek kepemimpinan transformasional diharapkan akan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pemahaman serta diseminasi visi strategis, misi, dan sasaran-sasaran, serta tingkat penerimaan bawahan yang lebih baik (Bersona dan Avolio, 2004; dalam Wijaya, 2005).

(Bryman, 1992; dalam Utomo, 2002) menyebut kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan baru (the new leadership), sedangkan (Sarros dan Butchatsky, 1996; dalam Utomo, 2002) menyebutnya sebagai pemimpin penerobos (breakthrough leadership). Disebut sebagai penerobos karena pemimpim semacam ini mempunyai kemampuan untuk membawa perubahan-perubahan yang sangat besar terhadap individu-individu maupun organisasi. Pemimpin penerobos memahami pentingnya perubahan-perubahan yang mendasar dan besar dalam kehidupan dan pekerjaan mereka dalam mencapai hasil-hasil yang diinginkannya. Pemimpin penerobos mempunyai pemikiran yang luas, dan dengan bekal pemikiran ini sang pemimpin mampu menciptakan pergesaran paradigma untuk mengembangkan praktek-praktek organisasi yang sekarang dengan yang lebih baru dan lebih relevan.


(9)

Banyak peneliti dan praktisi manajemen yang sepakat bahwa model kepemimpinan transformasional merupakan konsep kepemimpinan yang terbaik dalam menguraikan karakteristik pemimpin (Sarros dan Butchatsky, 1996; dalam Utomo, 2002). Konsep kepemimpinan transformasional ini mengintegrasikan ide-ide yang dikembangkan dalam pendekatan-pendekatan watak (trait), gaya (style) dan kontingensi, dan juga konsep kepemimpinan transformasional menggabungkan dan menyempurnakan konsep-konsep terdahulu yang dikembangkan oleh ahli-ahli sosiologi, seperti (Weber, 1947; dalam Utomo, 2002) dan ahli-ahli politik, seperti (Burns, 1978; dalam Utomo, 2002).

Pemimpin transformasional dapat memberikan keteladanan sebagai panutan bagi karyawannya, dapat mendorong karyawan untuk berperilaku kreatif, inovatif dan mampu memecahkan masalah dengan pendekatan baru. Selain itu, pemimpin transformasional juga peduli pada permasalahan yang dihadapi karyawan serta selalu memberikan motivasi agar dapat meningkatkan kinerja sehingga akan tercipta kepuasan kerja bagi para karyawannya. Kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu organisasi, dengan begitu karyawan akan berusaha memberikan yang terbaik bagi kepentingan perusahaan. Kepuasan kerja adalah sikap terhadap pekerjaan yang merupakan hasil persepsi seseorang terhadap sesuatu yang dirasakan dalam pekerjaannya dan didasarkan pada aspek-aspek pekerjaan (intrinsik & ekstrinsik). Oleh sebab itu kondisi kerja yang kondusif diharapkan dapat menciptakan kepuasan kerja pada diri seseorang karyawan.

Penelitian-penelitian tentang kepemimpinan transformasional telah menghasilkan kesimpulan bahwa perilaku-perilaku pemimpin transformasional mampu membangkitkan motivasi kerja dan kepuasan kerja bawahannya. (Locke,


(10)

1998; dalam Saragih, 2007) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai emosi positif atau perasaan senang, sebagai hasil dari penilaian seorang karyawan terhadap faktor pekerjaan atau pengalaman-pengalaman kerjanya. Sedangkan menurut (Blum, 1956; dalam Saragih, 2007) kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja dan adanya kerjasama baik antara karyawan dengan karyawan, ataupun antara karyawan dengan pimpinannya.

Kepuasan kerja merupakan faktor yang sangat kompleks karena kepuasan kerja dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya adalah gaya kepemimpinan (Judge dan Locke, 1993; dalam Saragih, 2007). Dalam hal ini, kepemimpinan transformasional dianggap sebagai model pemimpin yang tepat, alasannya karena kepemimpinan transformasional masih menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Karena, kepemimpinan transformasional menunjuk pada proses membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para karyawan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, dengan begitu karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih semangat dan meningkatkan produktivitas sehingga akan mengarah pada terciptanya kepuasan kerja karyawan. Penelitian (Judge dan Bono, 2000; dalam Pareke, 2004) menemukan bahwa perilaku-perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja, seperti terlihat pada tabel I.1 di bawah ini:


(11)

Tabel I.1

Bukti Penelitian-penelitian Sebelumnya

Peneliti Hubungan

antar variabel

Sampel Hasil

Penelitian

Tondok & Andarika (2004)

+

Karyawan Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah Sumatera Selatan

+ Saragih (2007)

+

Guru-guru SMK BPK Penabur

Jakarta +

Kaihatu & Rini (2007)

+

Guru-guru SMU kota Surabaya

+ Wahyuddin (2001)

+

Karyawan PT. Sumber Bengawan

Plasindo Karanganyar +

Utomo (2002)

+

Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pemerintahan Daerah Tingkat II Kabupaten Kebumen.

+ Barnett, McCormick, &

Conners (2001) + Guru-guru +

Sumber: Tondok & Andarika (2004), Saragih (2007), Kaihatu & Rini (2007), Wahyuddin (2001), Utomo (2002), Barnett, McCormick, & Conners (2001).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan studi pada PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang. PT. Pos Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman surat/barang. Sebagian besar kegiatan perusahaan dikerjakan oleh tenaga manusia, untuk itu PT. Pos Indonesia, selalu berusaha menciptakan kewajaran dan keadilan terhadap karyawannya dengan harapan agar kepuasan kerja karyawan dapat terpelihara. Usaha yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia antara lain dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai, namun hal tersebut perlu diteliti apakah kebijakan yang telah dilakukan perusahaan selama ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawannya.

Peneliti menjadikan PT. Pos Indonesia sebagai sampel penelitian untuk memverifikasikan teori dengan memfokuskan pada pembuktian empiris pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan.

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di atas, meskipun dalam penelitiannya para peneliti tersebut menggunakan sampel penelitian yang berbeda-beda, tetapi hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif di


(12)

antara variabel kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang sigifikan terhadap kepuasan kerja.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin kembali memverifikasi apakah pemimpin transformasional memiliki hubungan dan pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dengan menggunakan sampel PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hubungan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang?

2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memberikan bukti empiris bahwa kepemimpinan transformasional berhubungan dengan kepuasan kerja.

2. Untuk memberikan bukti empiris bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja.


(13)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diberikan dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti

Menambah pengetahuan serta dapat memahami lebih jauh lagi mengenai penerapan kepemimpinan transformasional bagi karyawan di perusahaan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Perusahaan

Memberikan masukan dalam pelaksanaan penerapan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan untuk jangka waktu mendatang.

3. Pihak lain

Diharapkan dapat berguna bagi pihak lain sebagai tambahan informasi mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan, sebagai sumbangan pengetahuan baik secara akademis ataupun praktis.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos Indonesia, Persero yang bergerak dibidang jasa, yaitu tempat pengiriman surat ataupun barang, yang berlokasi di Jalan Prabu Geusan Ulun No. 133 Sumedang 45322. Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2008 s/d Desember 2008.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Berikut merupakan penyajian laporan penelitian yang akan dilakukan:


(14)

Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

Bab 2 Kerangka teoritis dan pengembangan hipotesis yang terdiri atas konstruk-konstruk penelitian dan sifat hubungan antar-konstruk-konstruk, serta hipotesis yang diajukan berdasarkan literatur atau penelitian sebelumnya.

Bab 3 Metoda Penelitian yang terdiri atas sampel dan prosedur penelitian, metoda pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel serta metoda analisis data.

Bab 4 Hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari hasil pengumpulan data, profil responden, hasil pengujian validitas, reliabilitas, outliers, hipotesis serta berbagai pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut.

Bab 5 Penutup yang terdiri atas simpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran untuk penelitian mendatang.


(15)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini secara empiris menindaklanjuti penelitian yang dilakukan Utomo (2002) dengan sampel yang berbeda. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan hubungan dan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan.

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil analisisnya konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2002). Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini adalah hipotesis 1 dan hipotesis 2 didukung.

5.2. Implikasi

Bagi PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja dari karyawan. Yaitu: perlunya menumbuhkan gaya kepemimpinan yang transformasional, karena gaya kepemimpinan tersebut berdampak langsung dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Berdasarkan beberapa penemuan dan simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran dan masukan yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kiranya dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak


(16)

yang berkepentingan di lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang sebagai sampel dalam penelitian ini.

1. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa ada hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya kepemimpinan transformasional yang meningkat akan meningkatkan kepuasan kerja. Dalam hal ini, PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang hendaknya perlu memperhatikan tingginya tingkat kepuasan kerja dalam keterkaitannya dengan kepemimpinan transformasional. Apabila tidak diperhatikan dalam jangka panjang, maka kepemimpinan transformasional akan mampu mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, baik terhadap pekerjaannya maupun terhadap perusahaan tempat karyawan bekerja, yang pada akhirnya akan membuat perusahaan tidak efektif.

2. Terdapat hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja karyawan, hal tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi pihak manajemen organisasi PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang dan karyawannya yang berhubungan dengan kepemimpinan transformasional dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Perlu juga dipahami bahwa dalam industri jasa, peran karyawan sangat besar dalam melayani seluruh konsumen sehingga perlu perhatian khusus terutama dalam hal kepuasan kerja karyawan. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja, artinya kepemimpinan transformasional yang meningkat akan meningkatkan kepuasan kerja.


(17)

5.3. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Mendatang

Penelitian ini memberikan beberapa pemikiran untuk pengembangan pengetahuan dan juga terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian selanjutnya.

1. Pada penelitian ini hanya dilakukan pada karyawan PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang. Untuk penelitian berikutnya sangat disarankan untuk dilakukan dengan beberapa setting PT. Pos Indonesia, Persero dan tidak hanya di wilayah Sumedang saja.

2. Jumlah responden dalam penelitian ini relatif sedikit (N=64), sehingga kurang mewakili populasi yang ada. Untuk mendukung penelitian selanjutnya dalam mendapatkan sampel yang lebih refresentatif, diperlukan jumlah responden yang lebih besar, misalnya 200 responden.

3. Penelitian ini hanya menghubungkan kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih dikembangkan lagi, misalnya: kepemimpinan transformasional dihubungkan dengan variabel dependen lain (Motivasi Kerja, Keinginan Berpindah, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dll).

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan yang mungkin saja terjadi dan dapat mempengaruhi hasil temuan. Oleh sebab itu agar diperoleh hasil yang layak diperlukan penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian sebelumnya.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

As’ad, Moh. (2004). Teori Ilmu Sumber Daya Manusia, Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberty.

Bass, B.M. (1999). The ethics of transformational leadership. Working Papers Academy of Leadership Press. University of Maryland.

Bass, B.M. (1990). Bass and Stogdill’s Hand Book of Leadership. New York: Free Press. Gibson, J.L., (2000). Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Sruktur, dan Proses. Edisi

Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International, INC, London.

Handoko, T. Hani, (2001). Manajemen, Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, M.T.E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.

Judge, T.A., and Locke, E.A. (1993). Effect of Dysfunctional Thought Processes on Subjective Well-Being and Job Satisfaction. Journal of Applied Psychology, 78 (3): 475-490.

Judge, T.A., and Bono, J.E. (2000). Five-factors Model of Personality and transactional Leadership. Journal of Applied Psychology, 85 (5): 751-765.

Kaihatu, T, S. & Rini, W, A. (2007). Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Studi pada Guru-guru SMU di Kota Surabaya.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Podsakoff, P., MacKenzie, S.B., and Bommer, W.H. (1996). Transformational Leader Behavior and Substitutes for Leadership as Determinants of Employee Satisfaction, Commitment, Trust, and Organizational Citizenship Behaviors. Journal of Management, 22 (2): 259-298.

Pareke, F, Js. (2004). Kepemimpinan Transformasional dan Perilaku Kerja Bawahan: Sebuah Agenda Penelitian. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu. Tidak Dipublikasikan.


(19)

Riggio, R.E. (1990). Introduction to Industrial and Organization Psychology. London: Scott, Forestman and Company.

Robbin, Stephen, P. (2003). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga, edisi kelima.

Santosa, The Elisabeth Cintya. (2006). Analisis hubungan faktor-faktor pembelajaran dan pengembangan dengan persepsi job content plateauing. Studi Empiris pada Dosen-dosen tetap di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Laporan Penelitian Individu, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha Bandun, Tidak dipublikasikan.

Santosa, The Elisabeth Cintya. (2007). Faktor Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi Hubungan Antara Career Plateau Dan Sikap Kerja Karyawan. Studi Empiris pada Karyawan Non Edukatif di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Laporan Penelitian Individu, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Tidak dipublikasikan.

Saragih, J, S. (2007). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Komunikasi dan Kepuasan Kerja Studi pada Guru SMAK BPK Penabur Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur: N0. 09/Tahun ke-6/Desember 2007. Setiawan, Rony. (2006). Dampak Job Insecurity Terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan

Kerja, dan Komitmen Organisasional. Studi Empiris pada Karyawan di Industri Perbankan di Sektor Publik. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak dipublikasikan.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Tondok, M, S. & Andarika, R (2004). Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal PSYCHE Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang

Utomo, K.W. (2002). kecenderungan kepemimpinan transaksional dan transformasional, dan hubungannya dengan organizational citizenship behavior, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja. Journal Riset Ekonomi dan Manajemen. Surabaya. Vol. 2. No. 2. hal. 34-52.

Wahyuddin, S, N, M. (2001). Peran Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Transaksional, Komunikasi Internal, dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja di PT. Sumber Bengawan Plasindo Karanganyar. Jurnal University Press. Surakarta.

Werther W.B., dan Keith Davis. (2002). Human Resources and Personnel Management. Singapore: McGraw-Hill Book Co, Fourth Edition.


(20)

Wexley, K.N., and Yukl, L.A. (2002). Organizational Behavior and Personnel Psychology. Boston: Richad D. Irwin, Inc.

Wijaya, Muksin. Jurnal Pendidikan PENABUR No.05/Tahun/IV/2005.

Yukl, G.A. 1998. Leadership in Organization. Second Edition. Englewood Clifs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

http://rasto.wordpress.com/2007/09/01/kepemimpinan-transformasional http://id.wikipedia.org/wiki/kepuasan-kerja


(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini secara empiris menindaklanjuti penelitian yang dilakukan Utomo (2002) dengan sampel yang berbeda. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan hubungan dan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan.

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil analisisnya konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2002). Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini adalah hipotesis 1 dan hipotesis 2 didukung.

5.2. Implikasi

Bagi PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja dari karyawan. Yaitu: perlunya menumbuhkan gaya kepemimpinan yang transformasional, karena gaya kepemimpinan tersebut berdampak langsung dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Berdasarkan beberapa penemuan dan simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran dan masukan yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kiranya dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak


(2)

yang berkepentingan di lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang sebagai sampel dalam penelitian ini.

1. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa ada hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya kepemimpinan transformasional yang meningkat akan meningkatkan kepuasan kerja. Dalam hal ini, PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sumedang hendaknya perlu memperhatikan tingginya tingkat kepuasan kerja dalam keterkaitannya dengan kepemimpinan transformasional. Apabila tidak diperhatikan dalam jangka panjang, maka kepemimpinan transformasional akan mampu mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, baik terhadap pekerjaannya maupun terhadap perusahaan tempat karyawan bekerja, yang pada akhirnya akan membuat perusahaan tidak efektif.

2. Terdapat hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja karyawan, hal tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi pihak manajemen organisasi PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang dan karyawannya yang berhubungan dengan kepemimpinan transformasional dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Perlu juga dipahami bahwa dalam industri jasa, peran karyawan sangat besar dalam melayani seluruh konsumen sehingga perlu perhatian khusus terutama dalam hal kepuasan kerja karyawan. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja, artinya kepemimpinan transformasional yang meningkat akan meningkatkan kepuasan kerja.


(3)

5.3. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Mendatang

Penelitian ini memberikan beberapa pemikiran untuk pengembangan pengetahuan dan juga terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian selanjutnya.

1. Pada penelitian ini hanya dilakukan pada karyawan PT. Pos Indonesia, Persero Cabang Sumedang. Untuk penelitian berikutnya sangat disarankan untuk dilakukan dengan beberapa setting PT. Pos Indonesia, Persero dan tidak hanya di wilayah Sumedang saja.

2. Jumlah responden dalam penelitian ini relatif sedikit (N=64), sehingga kurang mewakili populasi yang ada. Untuk mendukung penelitian selanjutnya dalam mendapatkan sampel yang lebih refresentatif, diperlukan jumlah responden yang lebih besar, misalnya 200 responden.

3. Penelitian ini hanya menghubungkan kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih dikembangkan lagi, misalnya: kepemimpinan transformasional dihubungkan dengan variabel dependen lain (Motivasi Kerja, Keinginan Berpindah, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dll).

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan yang mungkin saja terjadi dan dapat mempengaruhi hasil temuan. Oleh sebab itu agar diperoleh hasil yang layak diperlukan penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian sebelumnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

As’ad, Moh. (2004). Teori Ilmu Sumber Daya Manusia, Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberty.

Bass, B.M. (1999). The ethics of transformational leadership. Working Papers Academy of Leadership Press. University of Maryland.

Bass, B.M. (1990). Bass and Stogdill’s Hand Book of Leadership. New York: Free Press. Gibson, J.L., (2000). Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Sruktur, dan Proses. Edisi

Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International, INC, London.

Handoko, T. Hani, (2001). Manajemen, Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, M.T.E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.

Judge, T.A., and Locke, E.A. (1993). Effect of Dysfunctional Thought Processes on Subjective Well-Being and Job Satisfaction. Journal of Applied Psychology, 78 (3): 475-490.

Judge, T.A., and Bono, J.E. (2000). Five-factors Model of Personality and transactional Leadership. Journal of Applied Psychology, 85 (5): 751-765.

Kaihatu, T, S. & Rini, W, A. (2007). Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Studi pada Guru-guru SMU di Kota Surabaya.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Podsakoff, P., MacKenzie, S.B., and Bommer, W.H. (1996). Transformational Leader Behavior and Substitutes for Leadership as Determinants of Employee Satisfaction, Commitment, Trust, and Organizational Citizenship Behaviors. Journal of Management, 22 (2): 259-298.

Pareke, F, Js. (2004). Kepemimpinan Transformasional dan Perilaku Kerja Bawahan: Sebuah Agenda Penelitian. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu. Tidak Dipublikasikan.


(5)

Riggio, R.E. (1990). Introduction to Industrial and Organization Psychology. London: Scott, Forestman and Company.

Robbin, Stephen, P. (2003). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga, edisi kelima.

Santosa, The Elisabeth Cintya. (2006). Analisis hubungan faktor-faktor pembelajaran dan pengembangan dengan persepsi job content plateauing. Studi Empiris pada Dosen-dosen tetap di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Laporan Penelitian Individu, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha Bandun, Tidak dipublikasikan.

Santosa, The Elisabeth Cintya. (2007). Faktor Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi Hubungan Antara Career Plateau Dan Sikap Kerja Karyawan. Studi Empiris pada Karyawan Non Edukatif di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Laporan Penelitian Individu, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Tidak dipublikasikan.

Saragih, J, S. (2007). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Komunikasi dan Kepuasan Kerja Studi pada Guru SMAK BPK Penabur Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur: N0. 09/Tahun ke-6/Desember 2007. Setiawan, Rony. (2006). Dampak Job Insecurity Terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan

Kerja, dan Komitmen Organisasional. Studi Empiris pada Karyawan di Industri Perbankan di Sektor Publik. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak dipublikasikan.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Tondok, M, S. & Andarika, R (2004). Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal PSYCHE Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang

Utomo, K.W. (2002). kecenderungan kepemimpinan transaksional dan transformasional, dan hubungannya dengan organizational citizenship behavior, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja. Journal Riset Ekonomi dan Manajemen. Surabaya. Vol. 2. No. 2. hal. 34-52.

Wahyuddin, S, N, M. (2001). Peran Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Transaksional, Komunikasi Internal, dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja di PT. Sumber Bengawan Plasindo Karanganyar. Jurnal University Press. Surakarta.

Werther W.B., dan Keith Davis. (2002). Human Resources and Personnel Management. Singapore: McGraw-Hill Book Co, Fourth Edition.


(6)

Wexley, K.N., and Yukl, L.A. (2002). Organizational Behavior and Personnel Psychology. Boston: Richad D. Irwin, Inc.

Wijaya, Muksin. Jurnal Pendidikan PENABUR No.05/Tahun/IV/2005.

Yukl, G.A. 1998. Leadership in Organization. Second Edition. Englewood Clifs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

http://rasto.wordpress.com/2007/09/01/kepemimpinan-transformasional http://id.wikipedia.org/wiki/kepuasan-kerja


Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (Persero) MALANG

0 4 1

Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT. POS Indonesia (Persero) Bandung

0 7 1

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN.

0 5 25

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 2 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 3 14

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Bandung.

1 33 24

PENGARUH SIKAP KERJA, GAJI, DAN PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO (Studi kasus karyawan yang bekerja pada PT. POS INDONESIA Cabang Sidoarjo).

0 0 110

ANALISIS KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO.

0 0 88

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM TIM PADA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIASI (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Sukoharjo).

0 0 13

KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT POS INDONESIA (PERSERO) CABANG KEBUMEN.

0 11 135