Mekanisme Toksigenitas Molekuler dan Potensi Medik Toksin Difteri (Studi Pustaka).

ABSTRAK
Mekanisme Toksigenitas Molekuler dan Potensi Medik Toksin Difteri
Inggreat Limmargo, Pembimbing 1: Djaja Rl!smana, dr., M.Si
Pembimbing II: Endah Tyasrini, S.Si., M.Si.
Penyakit difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran
pernafasan ata~ yang disebabka:! ole~ COIynebacterilim diphtheriae strain
toksigenik. Penyakit difteri sang at menular dan dapat menimbulkan kematian
karena
hipoksia
akibat terjadinya
obstruksi
saluran
pernafasan
oleh
pseudomembran. Walaupun penyakit difteri di Indonesia sudah berkurang, namun
masih tetap harus diwaspadai karena adanya kemungkinan seseorang menjadi
karier dan merupakan sumber penularan. Dewasa ini telah diperkenalkan suatu
metode baru dalam terapi kanker dengan pemanfaatan toksin difteri.
Tujuan dari penulisan karya tulis ini untuk lebih mengetahui patogenesis dan
regulasi Corynehacterium diphtheriae serta penggunaan terapeutik toksin difteri.
Patogenesis COI}'llehacteriul11 diphtheriae dimulai dengan kolonisasi di daerah

saluran
pernafasan
atas, kemudian
dihasilkan
eksotoksin
yang akan
menginaktitkan EF-2 sehingga sintesis protein terhenti dan berakibat kematian
sel. Regulasi terhadap toksin difteri diatur oleh bakteri sendiri melalui gen dlxR
yang diaktifkan oleh sistem Fe. Untuk tujuan terapeutik, toksin difteri telah
mengalami be;-bagai modifikasi seperti substitusi ataupun mengalami rekayasa
gerl11/ine sehingga toksisitasnya hanya tertuju pada sel-sel kanker.
Kesimpulan dari penulisan karya tulis ini adalah bahwa patcgenesis penyakit
difteri terjadi karena adanya eksotoksin; toksin difteri. Sedangkan regulasinya
bergantung pada korelasi antara Fe ekstraseluler dan gen dtxR. Toksin difteri juga
berguna dalam aplikasi terapeutik seperti untuk set-set tumor ataupun set yang
terinfeksi HIY.

IV

ABSTRACT


Molecular Toxigenicity Mechanism and Medical Potention of Diphtheria Toxin
Inggreat Limmarg~), Tutor I: I~iaia Rusmana, dr., MSi
Tutor !I: Endah Tyasrini, SSi., MSi
Diphtheria is an acute i1~fection (!f upper re.\piratory th1ct caused by toxigenic
strain Corvnebacterium
diphtheriae.
Diphtheria is velY contagious.
A
characteristic pseudomembrane may cause re~pirato/Y obstmction, and can be
fatal tf not treated Though diphtheria in Indonesia has decreased, we still need to
he aware of it be calise there ;s possibili~v a person tvould become carrier and
mif.(ht act as a source (?f il~fectioll. Nowadays, diphtheria toxin has been
illtroduced as a new method in cancer therapy.
Ille plf1]Jose (?f this paper is to get more knowledge about pathogenesis and
regulation ~f Corvnebacterium
difJhtheriae and also to know beller the
application (!f diphtheria toxintheurapeutica/~r.
Pathogenesis (?f Corvnebateriun1 dilJluheriae begins with colonization (?f the
upper respiratory tract, then produces exotoxin which inactivate EF-2 to hatf

protein .\yl11hesis completely and irreversihly. This causes the death ~f the cel/.
Regulation (if diphtheria toxin c011lrolled hy dtxR gene in bacteria activated by Fe
system. Diphtheria toxin has been through modtfications for theurapeutic use,
such as substitution or germline eIlf.(illeering so that its toxici~v only aimed at
cancer cel/s.
('onc/usions ~f this paper are that palhof.(enesis (?f diphtheria caused hy
exotoxin; diphtheria toxin, the regulation depends on cO/"elation between dtxR
gene and extracel/uler Fe, and diphtheria toxin is useful for therapeutic
applications, such as tumor cel/ or H/J' i/~fected cel/s.

v

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul
Persetujuan Pembimbing
Pernyataan Mahasiswa
Abstrak


... .

..

. ... . . ... . . .. . .

..

...

......

..

... .. ...

\V

v


Abstract
Prakata.

...

Daftar

Isi.

Daftar

Tabel

.............

... ...'.'..."

...
.....................


--................................

X\

BAB I PE!\TDAHULUAN
Belakang

1.2 Identifikasi

....

........................................-............

................

......................

Masalah

.............-


............-

-

......... . .. ...........
-

. . . . . . . . . -. . . -. .. . . . . . . . . . . . -. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

...............

..,

1.3 Maksud dan Tujuan..............
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah...

............................-_...........

2


...........---..............................................

BAB II TINJAUAN PUST AKA.

.,.
............-.

2.1 Sejarah...............

2.2 Corynebacterium
2.2.1

Morfologi

diphtheriae
bakteri

...


...........

='

7

Peranan

................

Fe .

2.2.3.2 Peranan ~-faga.
Difteri .......

2.3.1 Struktur
2.3.2 Kolor,isasi

3


4

..

2.2.3 Toksigenitas.
2.2.3.1

....

-,

4

.................

2.2.2 Kultur pad a medium..

2.3 Patogenesis

VIII


x

...'. .......................-........-.--

Daftar Gambar

1. 1 Latar

V\

............

............

Antigen.

S

.....................

......................................

8

...............................

9

......

2.3.3 To1-\.sindifteri ..

.............
.............................................................

2.3.3.1 Produksi dan Pemutusan Rantai Toksin Difteri

VHI

7

'-}

10
10

2.3.3.2 Pengikatan dan Translokasi

12

2.3.3.3 Aktivitas Rantai A

14

2.3.3.4 Reseptor Sel Hospes untuk Toksin Difteri

16

2.4 Regulasi Pr0du~~i Toksin

17

2.5 Pengobatan dan Pencegahan Difteri...

19

2.5.1 Pengobatan Difteri
2.5.2 pencegahan

19

Difteri

..............

2.6 Potensi Medik Toksin Difteri
2.7 Resistensi

terhadap

.. .. . .... ... . . .. . . . . .

......................................

Toksin Difteri...........................

20

.................

21

....-.............

25

BAB III PEMBAHASAN

27
..,..,

BAB IV KESIMPuLAN

DAN SARAN

.......................

.........................-..

-'-'
..,..,

4.1 Kesimpulan......

. . . . . . . . . . . . . . . ---. . . -. . . . . . . . . . . -. . . . . . . . . -. -.

...................

-'-'
..,..,

42 Saran................

..........................................................-

DAFT AR PUST AKA ...........................................................

RIW AYA T HID UP

..............-.-....

.-..................

-'-'

34

37

IX

~

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel2.1 Bt:berapa pengguna,m konjugat yang nlengandung rantai A
toksin difteri yang terikat pada substitusi tertentu untuk
rantai B

23

x

DAFTAR

GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Morfologi Corynebacterilll:: dfphtheriae

Gambar 2.2

Koloni Corynebacterium diphtheriae pada agar lellurit

5

dan pada agar darah
Gambar 2.3

Koloni COl}'llebacterium diphtheriae strain gravis,
intermedius,

Gambar 2.4

5

mitis............

6

...................................................

Toksin difteri: modifikasi polipeptida tunggal menjadi

fragmen A dan B

11

_

Gambar 2.5

Struktur toksin Corynebacterium diphtheriae

Gambar 2.6

Pengikatan, endositosis dan translokasi toksin difteri
oleh sel eukariot....

...............

12

........-......................-..........

Gambar 2.7

Reaksi katalisis oleh rantai A toksin difteri

14

Gambar 2.8

Inhibisi sintesis protein oleh rantai A toksin difteri

15

Gambar 2.9

Struktur diphthamide

15

.

.........................-.......................-.

Gambar 2.10 Pengikatan DtxR pad a segmen DNA sebagai dimer

18

Gambar 2.11 Regulasi toksin difteri oleh dtxR dan Fe

19

Gambar 2.12 Pembuatan toksin hybrid yang mengandung rantai A
toksin difteri dan substitusi ranatai B

22

Gambar 2.13 T eknik /1l'o-genc casselle untuk melawan bnker

prost at

.......................

Gambar 2.14 Struktur kimia diphthamide..

................

Gambar 3.1

Toksigenitas Cm}nebaClailfm

Gamuar 3.2

Peranan (3-faga dalam \'irulensi COIynehacterium
diphtheriae.

diphthaiae.

.

...........

Gambar 3.3

Peranan Fe terhadap produksi toksin

Gambar 3.4

Kolonisasi COI}nebactaill/ll diphtheriae

Gambar 3.5

Skema smgkat mengenai patogenesis CJlynebacteriul11

diphtheriae
Gambar 3.6

.

................

.............

.

............................

26
27

27
28
29

30

Regula~i produksi toksin melalui gen dt.yR Jibantu
oleh Fe2+

Gambar 3.7

..............

24

........

Resistensi gen EF-2 terhadap toksin difteri

XI

30

32

RIWAYAT HIDUP

Nama

Inggrtat Limmargo

Nomor Pokok Mahasiswa

0110098

Tempat dan tanggal lahir

Bandung, 7 Mei 1983

Alamat

Jl. Adibrata 24

Riwayat Pendidikan
TK Maria Bintang Laut, Bandung, lulus tahun 1989
SD Maria Bintang Laut, Bandung, lulus tahun 1995
SMP S1. Aloysius, Bandung, lulus talmn 1998
SMU S1. Aloysius, Bandung, lulus tahun 2001

37

BABI
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Difteri adalah suatu penyakit infeksi yang bersifat lokal pada membran mukosa
at au kulit yang disebabkan
dapat

ditemukan

Corynebacteriul11 diphtheriae.

pseudomembran

yang

Pada lokasi infeksi

karakteristik.

Beberapa

strain

C. diphtheriae memproduksi toksin difteri, yaitu protein yang dapat menyebabkan
miokarditis,

polineuritis

dan gejala sistemik lainnya. Difteri yang terjadi pada

saluran pernafasan pada umumnya disebabkan strain toksigenik, sedangkan pada
kulit lebih sering disebabkan strain non-toksigenik. (Holmes, 200])
Saat ini penderita penyakit difteri di Indonesia telah berkurang, ilamun pada
tahun 200]

dan 2002 diperoleh

data terjadi

peningkatan

kasus difteri

ini

dibandingkan dengan tahun 2000. Dari data-data yang diperoleh, angka kejadian
penyakit difteri ini lebih tinggi dan lebih sering terjadi di negara-negara

Asia

daripada negara Eropa, seperti halnya di India dilaporkan pada tailun 2002 terjadi
sekitar 5.472 kasus. (WHO.INT., 2004)
Walaupun kejadian penyakit difteri berangsur-angsur
menjadi perhatian

mengingat

adanya kemungkinan

berkurang, namun masih
seseorang

menjadi karier.

Dengan kenyataan ini sebaiknya setiap individu tetap waspada terhadap difteri
karena penyakit ini sangat menular serta dapat berakibat

fatal karena adanya

obstruksi pada saluran pernafJsan atas dan komplikasi lainnya seperti miokarditis

dan neuritis. (Harnisch, ] 987)
Mengingat hal tersebut penting bagi kita untuk lebih mengetahui bagaimana
tC}ksisitas ('()f)'nehacteriul11

mekanisme

pseudomembran

diphtheriae

dalam

menyebabkan

pada salman !)ernafasan atq~ terutama tonsil, faring dan laring,

serta kompiikasi lainnya. (Broo1.;:s,Butel & Morse, 1998)
Sel~in itu puiu
maupun

mencegah

perkembangan

diketahui

pula bagaimana

perkembangan

cara mencegah terjadinya

penyakit

difteri.

Untuk.

difteri

mencegah

penyakit ini telah dibuat suatu cara, yaitu dengan menciptakan

---

-----

2

lingkungan

yang

mempengaruhi

menghambat

perkembangan

produksi

toksin

yang

penyakit difteri tersebut.

selanjutnya

Oleh karena

akan

itu perlu

untuk mengetahui proses r~gulasi toksin difteri. (Salyers & Whitt, 1994)
T0ksin difteri adalah toksin yang sangat potensial yang mampu menimbulkan
kematian

sel-sel

ditimbulkannya,

normal

di dalam tubuh. Disamping

dampak

toksin difteri kini mulai dikembangkan

negatif

yang

sebagai alternatif baru

dalam terapi kanker dengan pemanfaat~n toksi~itasnya. Hal ini menjadi sangat
menarik,

mengingat

bahwa

terapi terhadap

kanker

yang telah

ada kurang

dan regulasi toksin yang dihasilkan

oleh bakteri

memuaskan. (Salyers & Whitt, 1994)

1.2 ldentifikasi Masalah

Bagaimanakah

patogenesis

CO/}'nehacteriun7 diphtheriae?
Bagaimanakah

pemanfaatan

toksisitas toksin difteri sebagai terapi terhadap

kanker?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud

dari penulisan

karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengenal

memahami mekanisme toksisitas molekuler toksin Corynehacterium
Tujuan
bagaimana

dari penulisan
toksin

pemanfaatannya

difteri

karya

tulis

bekerja

pada

ilmiah

ini adalah

sel hospes

dan

untuk

dan

diphtheriae.
mengetahui

regulasinya,

serta

sebagai terapi terhadap bnker

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Kegunaan
pengetahuan
menyebabkan

pelltilisan

karya

tulis

ilmiah

ini ad?!ah

dapat

memperkaya

tentang mekanisme toksir. bakteri Coynehacteriun7 diphtherial
penyakit difteri, dan juga dq!Jat memperdalam

penggunaan toksin difteri selJagai terapi terhadap kanker.

pengetahuan

yang
dulam

BABIV
KESIMPULAN

DAN SARAN

4.] Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. a). Langkah pertama proses patagenesis Corynebacterium

diphtheriae diawali

dengan pembentukkan kolcni bakteri di daerah tenggorokan. Selanjutnya C.
diphthenae

akan menghasilkan

enzim neuraminidase

dan diphthine yang

berperan sebagai pemacu pertumbuhannya.
b) Selain kedua protein tersebut, C. diphtheriae juga akan menghasilkan suatu
eksotoksin

yang

sangat

potensial

yaitu

toksin

difteri

yang

akan

"..l1!engkatalisispemindahan ADP-ribosil dari NAD kepada elongation.lactor
,~?)EF-2)

yang mengakibatkan

terganggunya

sintesis protein dan berakhir

dengan kematian sel-sel hospes.
2. a). Regulasi toksin difteri bergantung pada dua hal yaitu adanya ~-faga dan
kadar Fe ekstraseluler. Bila C. diphtheriae tidak mengalami siklus lisogenik
dengan ~-faga maka C diphtheriae tidak dapat menghasilkan toksin.
b). Kadar Fe ekstraseluler

yang tinggi berperan penting dalam hal regulasi

dengan cara mengaktifkan gen dtxR, sehingga DtxR mampu mengikat DNA
toksin pada area promotor sehingga menghambat proses transkripsi rantai
toksin.
3. Toksin difteri memiliki

toksisitas yang tinggi. Toksisitas dari toksin difteri ini

mulai digunakan sebagai c.!ternatifbaru dalam terapi kanker.

4.2 Saran

Perlll dilakl.1kan penelitian lebih lanjut mengenai:
1. Manfaat toksin difte.ri sebagai sala h satu cara terapi yang amar;.
2. Peran diphthamide dala:r. mekanisme resistf'nsi.

33

DAFTAR PUSTAKA
Alcamo, 1. E. 1994. Diphtheria. In: Fundamentals of microbiulogy. edisi 4.
California: T::e Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. ~: 197-198
Abdul Rahim, Mathilda Lintong, Suharto & Suhamo Josodiwondo. 1994. Batang
PositifGram: COIynebacterium. Dalam: Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.
Edisi revisi. Jakarta: Binarupa Aksara. p: 125-142
Brooks, G. F., Butel, J.S. & Morse, S. A 1998. Non-Spore Forming GramPositive Bacilli: COI:vnebacteriun7, Propionibacterium,
Listeria, Erysipelothrix, anci Related Species. In: Jawetz, Melnick and Adelberg's medical
microbiology. edisi 21 USA: A Simon and Schuster Company. p: 190-196
1998. Pathogenesis of Bacterial Infection. In Jawet:::, A1e1nick and
Adelberg's medical microbiology. edisi 21. USA: A Simon and Schuster
Company. p: 134-144
Department of Health and Human Services: Centers f()r Disease Control and
Prevention. 2004. Diphtheria. http://ww\vcdc.gov/nip/publications/pink/dip
pdC 18 Februari 2004
Fix, D.F. 2004. COI)'nebacterium.
htm, 12 Mei 2004

http://\\