Rancang bangun situs museum batik berbasis web studi kasus : Museum Batik Yogyakarta.
x ABSTRAK
Museum Batik Yogyakarta saat ini masih mendata semua data batik secara manual. Semua data didata di kertas dan buku. Hal ini tentunya memberikan kemungkinan yang cukup besar untuk kesalahan pendataan. Dari latar belakang diatas, maka akan dibuat sistem informasi museum batik dimana admin museum bisa mendata semua data museum batik di dalam sistem. Selain itu, pengunjung museum juga dapat mengakses web untuk melihat profil museum batik ini, juga data batik secara detail. Dengan adanya fitur qrcode pada web ini pengunjung dapat dengan mudah menscan qrcode yang terdapat pada masing-masing batik tersebut dan nanti secara otomatis akan di decode oleh kamera ponsel kita tentang informasi di balik qrcode tersebut dan diarahkan ke website yang akan menampilkan detail batik tersebut.
Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan pemrograman PHP dan databaseMySQL dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah sistem informasi museum batik berbasis web yang memiliki kemampuan untuk melihat profil museum, juga data batik secara detail. Serta halaman user admin yang memiliki kemampuan untuk pendataan batik. Berdasarkan pengujian terhadap pengguna, secara umum sistem ini mampu membantu (efektif/tepat guna) tugas-tugas admin dan membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di Museum batik Yogyakarta.
(2)
xi ABSTRACT
Batik Museum in Yogyakarta, currently manage the data manually using paper and books. This is certainly provide a significant possibility for error in the data collection.From the above background, it will be implemented Batik Museum Information System which museum admin can record all data in the batik museum. In addition, museum visitors can access in the web to see the profile of this batik museum, and also batik data in detail. With the QRCode feature on this website visitors can easily scan ORCode contained in each of the batik and later automatically decoded by camera phone on behind ORCode information and directed to the website that will inform batik detail.
Application was developed using PHP and DBMS MySQL and also tested to prospective users of the system.
The final result is the Web Based Batik Museum that has the ability to show the profile of the museum, also inform batik in detail. As well as the admin user pages have the ability to collect batik data. Based on user testing, generally the system is able to help (effective / appropriate) admin tasks and help resolve the problem that happens in Museums Batik Yogyakarta .
(3)
RANCANG BANGUN SITUS MUSEUM BATIK BERBASIS WEB Studi Kasus : Museum Batik Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh
KEZIA IRMA SUMOMBA 115314038
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
THE DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WEB BASED BATIK MUSEUM Case Study at Museum Batik Yogyakarta
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering
Disusun oleh
KEZIA IRMA SUMOMBA 115314038
INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2015
(5)
(6)
(7)
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Jika kamu tinggal di dalam Aku dan firman
-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
(Yohanes 15 : 7 )
Karya ini saya persembahkan teristimewa kepada :
Tuhan Yesus, Keluarga, Dosen & Sahabat
Terima Kasih untuk semua doa, kasih sayang, semangat,
motivasi, serta bantuan yang kalian berikan dalam bentuk
apapun juga selalu ada dan tidak pernah meningglkan saya
(8)
(9)
v
ABSTRAK
Museum Batik Yogyakarta saat ini masih mendata semua data batik secara manual. Semua data didata di kertas dan buku. Hal ini tentunya memberikan kemungkinan yang cukup besar untuk kesalahan pendataan. Dari latar belakang diatas, maka akan dibuat sistem informasi museum batik dimana admin museum bisa mendata semua data museum batik di dalam sistem. Selain itu, pengunjung museum juga dapat mengakses web untuk melihat profil museum batik ini, juga data batik secara detail. Dengan adanya fitur qrcode pada web ini pengunjung dapat dengan mudah menscan qrcode yang terdapat pada masing-masing batik tersebut dan nanti secara otomatis akan di decode oleh kamera ponsel kita tentang informasi di balik qrcode tersebut dan diarahkan ke website yang akan menampilkan detail batik tersebut.
Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan pemrograman PHP dan database
MySQL dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah sistem informasi museum batik berbasis web yang memiliki kemampuan untuk melihat profil museum, juga data batik secara detail. Serta halaman user admin yang memiliki kemampuan untuk pendataan batik. Berdasarkan pengujian terhadap pengguna, secara umum sistem ini mampu membantu (efektif/tepat guna) tugas-tugas admin dan membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di Museum batik Yogyakarta.
(10)
vi
ABSTRACT
Batik Museum in Yogyakarta, currently manage the data manually using paper and books. This is certainly provide a significant possibility for error in the data collection. From the above background, it will be implemented Batik Museum Information System which museum admin can record all data in the batik museum. In addition, museum visitors can access in the web to see the profile of this batik museum, and also batik data in detail. With the QRCode feature on this website visitors can easily scan ORCode contained in each of the batik and later automatically decoded by camera phone on behind ORCode information and directed to the website that will inform batik detail.
Application was developed using PHP and DBMS MySQL and also tested to prospective users of the system.
The final result is the Web Based Batik Museum that has the ability to show the profile of the museum, also inform batik in detail. As well as the admin user pages have the ability to collect batik data. Based on user testing, generally the system is able to help (effective / appropriate) admin tasks and help resolve the problem that happens in Museums Batik Yogyakarta .
(11)
(12)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karunia sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “RANCANG BANGUN SITUS MUSEUM
BATIKBERBASIS WEBSITE” .
Penelitian ini berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya dukungan doa, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya dengan sabar serta memberikan saran, dan selalu memberikan motivasi.
2. Kedua orang tua terkasih, Bapak Yakobus Marambak dan Mama Yohana Sumomba, S.Th., untuk setiap doa, kasih sayang, perhatian serta dukungan yang selalu diberikan. 3. Kakak tersayang Meizar Marambak, S.T., Terima kasih sudah memberikan motivasi
dan bantuan dalam segala hal kepada penulis.
4. Bapak JB. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan membantu penulis selama melakukan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. .
5. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan.
6. Bpk Drs. Haris Sriwidono, S.Si., M.Kom., dan Bpk Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran kepada penulis.
7. Seluruh Dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menjalani studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
(13)
(14)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN………...…...i
HALAMAN PERSEMBAHAN………..…...iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………...iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………..…………...v
ABSTRAK………...………...……...vi
ABSTRACT………..…...…..vii
KATA PENGANTAR………....……viii
DAFTAR ISI………...…..….x
Daftar Gambar………... .xii
Daftar Tabel………..…...………...…xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Batasan Masalah ... 5
1.4. Tujuan Penelitian ... 5
1.5. Manfaat Penelitian ... 6
1.6. Metode Penelitian ... 6
1.7. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1. Model Waterfall... 10
2.2. Website ... 12
2.2.1. Unsur-unsur Dalam Penyediaan Website atau Situs ... 13
2.2.2. Elemen Disain Website ... 16
2.3. MySQL ... 18
2.3.1. Tipe Data MySQL ... 19
2.3.2. Perintah-perintah MySQL ... 20
(15)
xi
2.5. QR code Generator ... 21
2.6. PHP… ... 23
2.7. Diagram- diagram ... 24
2.7.1. Use Case Diagram ... 24
2.7.2. Data Flow Diagram ... 25
2.8. Metode PIECES... 28
2.9. Pengujian atau Testing ... 29
Bab III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ... 32
3.1. Communication... 32
3.2. Analisis Sistem ... 33
3.1.1. Gambaran Umum Sistem ... 33
3.3. Planning ... 51
3.3.1. Pemodelan Proses (Data Flow Diagram) ... 52
3.5. Perancangan Sistem ... 60
3.5.1 Perancangan Basis Data ... 60
3.5.2 Perancangan Interface ... 63
Bab IV IMPLEMENTASI SISTEM... 77
4.1. Construction ... 77
4.1.2. Implementasi Basis Data ... 78
4.2. Hasil α test ... 79
4.2.1. Rencana Pengujian... 79
4.2.2. Hasil Pengujian ... 80
4.2.3. Kesimpulan hasil pengujian α test ... 82
4.3. Implementasi Sistem ... 83
4.3.1. Admin.. ... 83
4.3.2. Pengunjung ... 97
Bab V ANALISIS HASIL ... 104
5.1. Deployment... 104
5.2. Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna ... 104
5.2.1. Form kuisioner ... 104
5.2.2. Hasil dan Pembahasan ... 104
5.3. Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 111
(16)
xii
6.1. Kesimpulan... 112
6.2. Saran ... 113
DAFTAR PUSTAKA ... 114
LAMPIRAN ... 115
Daftar Gambar Gambar 2. 1 Waterfall Presman ... 10
Gambar 2. 1 Halaman Awal the-qrcode-generator ... 22
Gambar 2. 2 Halaman pembuatan URL... 22
Gambar 2. 3 Halaman pencetakan QR Code ... 23
Gambar 2. 4 Komponen- komponen use case ... 25
Gambar 2. 5 Simbol Terminator ... 26
Gambar 2. 6 Simbol Proses ... 26
Gambar 2. 7 Simbol Arus Data ... 27
Gambar 2. 8 simbol penyimpanan data ... 27
Gambar 3. 1 Use Case Diagram ... 35
Gambar 3. 2 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 52
Gambar 3. 3 Diagram Berjenjang (Hierarchy Chart) ... 53
Gambar 3. 4. Overview DFD ... 54
Gambar 3. 5. DFD level 1 proses 2 ... 55
Gambar 3. 6. DFD level 1 proses 3 ... 56
Gambar 3. 7 DFD level 1 proses 4 ... 57
Gambar 3. 8. DFD level 1 proses 5 ... 58
Gambar 3. 9. DFD Level 1 proses 6 ... 59
Gambar 3. 10. ER Diagram ... 60
Gambar 3. 11. Database logical design... 61
Gambar 3. 12 Interface Menu Login Admin ... 63
Gambar 3. 13. Interface Menu utama Admin... 64
Gambar 3. 14. Interface Admin Olah Kategori Batik ... 64
Gambar 3. 15. Interface Admin Edit Olah Kategori Batik ... 65
Gambar 3. 16. Interface Admin Detail Olah Kategori Batik... 65
(17)
xiii
Gambar 3. 18. Interface Admin Edit data Batik ... 67
Gambar 3. 19. Interface Admin Detail data Batik ... 67
Gambar 3. 20. Interface Admin Olah daerah Batik ... 68
Gambar 3. 21. Interface Admin Edit daerah ... 68
Gambar 3. 22. Interface Admin detail daerah ... 69
Gambar 3. 23. Interface Admin Olah Batik ... 69
Gambar 3. 24. Interface Admin Edit alat Batik ... 70
Gambar 3. 25. Interface Admin detail alat Batik ... 71
Gambar 3. 27. Interface Tanggapi komentar... 71
Gambar 3. 26. Interface komentar ... 71
Gambar 3. 28. Interface Home Pengunjung ... 72
Gambar 3. 29. Interface Profile Pengunjung ... 72
Gambar 3. 30. Interface Tentang Batik... 73
Gambar 3. 31. Interface Galeri ... 73
Gambar 3. 32. Interface Detail Batik ... 74
Gambar 3. 33. Interface Tentang Museum ... 74
Gambar 3. 34. Interface Peta Lokasi ... 75
Gambar 3. 35. Interface Komentar Pengunjung ... 76
Gambar 4. 1. Home login admin ... 83
Gambar 4. 2. Home admin ... 84
Gambar 4. 3. Olah data kategori batik ... 85
Gambar 4. 4. Edit kategori data batik ... 85
Gambar 4. 5. Detail kategori data batik ... 86
Gambar 4. 6. Olah data daerah batik ... 87
Gambar 4. 7. Edit data daerah batik ... 88
Gambar 4. 8. Detail data daerah batik ... 89
Gambar 4. 9. Olah data batik ... 90
Gambar 4. 10. Edit data batik... 91
Gambar 4. 11. Detail data batik... 92
Gambar 4. 12. Olah data alat batik ... 93
Gambar 4. 13. Edit alat batik ... 94
(18)
xiv
Gambar 4. 15. Halaman komentar admin ... 97
Gambar 4. 16. Input komentar admin ... 97
Gambar 4. 17. Home pengunjung ... 98
Gambar 4. 18. Halaman koleksi (user pengunjung) ... 98
Gambar 4. 19. Halaman tentang batik (user pengunjung) ... 99
Gambar 4. 20. Halaman galeri (user pengunjung)... 100
Gambar 4. 21. Halman tentang museum (user pengunjung) ... 101
Gambar 4. 22. Halaman peta (user pengunjung) ... 102
Gambar 4. 23. Halaman Komentar (user pengunjung) ... 102
Gambar 4. 25. Halaman Bantuan (user pengunjung) ... 103
Gambar 5. 1. Grafik Pertanyaan 1 untuk Pengunjung museum ... 105
Gambar 5. 2. Grafik Pertanyaan 2 untuk Pengunjung museum ... 106
Gambar 5. 3. Grafik Pertanyaan 3 untuk Pengunjung museum ... 107
Gambar 5. 4. Grafik Pertanyaan 4 untuk Pengunjung museum ... 108
Gambar 5. 5. Grafik Pertanyaan 5 untuk Pengunjung museum ... 109
Daftar Tabel Tabel 3. 1. Tabel Admin ... 61
Tabel 3. 2. Tabel Kategori ... 62
Tabel 3. 3. Tabel Batik ... 62
Tabel 3. 4. Tabel Komentar ... 62
Tabel 3. 5. Tabel daerah ... 62
Tabel 3. 6. Tabel alat batik... 63
Tabel 4.1.Tabel Penjelasan PengujianSistem………...79
Tabel 4.2.Tabel Pengujian Login………..…...80
(19)
xv
Tabel 5. 1. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 1 ... 105
Tabel 5. 2. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 2 ... 106
Tabel 5. 3. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 3 ... 107
Tabel 5. 4. Tabel kuisioner pengunjung pertanyaan 4 ... 108
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia yang telah mendunia. Perkembangan batik pada masa sekarang cukup luas, hal ini berdampak positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri. Salah satu batik dari DIY yang terkenal adalah batik Yogyakarta. Batik ini pada dasarnya memiliki corak batik dengan dasar putih. Kepopuleran Batik Jawa Tengah seperti batik Pekalongan maupun Solo disebabkan batiknya di buat dalam bentuk batik cap selain batik tulis, mudah di kenali dari motif yang hampir mirip antara satu daerah dengan daerah lainnya di Jawa Tengah. Melihat keberadaan batik Jawa Tengah yang ada saat ini, memiliki potensi pasar yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai industri kerakyatan. Perjalanan “Batik
Yogya” tidak bisa lepas dari perjanjian Giyanti 1755. Batik Jogja merupakan bagian dari
perkembangan sejarah batik di Jawa Tengah yang telah mengalami perpaduan beberapa corak dari daerah lain. Ciri khas batik gaya Yogyakarta , ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam
Museum Batik Yogyakarta adalah museum batik pertama di Yogyakarta yang didirikan atas prakarsa Hadi Nugroho, pemilik museum. Museum swasta ini terletak di Jalan Dr. Sutomo, Kota Yogyakarta. Bangunan ini dikelola sendiri oleh pasangan suami istri Dewi dan Hadi Nugroho. Pada 12 Mei 1977, museum ini baru diresmikan oleh Kanwil P&K Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum ini mendiami area seluas 400 m2 dan sekaligus dijadikan tempat tinggal pemiliknya. Pada tahun 2000, museum ini memperoleh penghargaan
(21)
dari MURI atas karya 'Sulaman Terbesar', batik berukuran 90 x 400 cm2. Kemudian pada tahun 2001, museum ini memperoleh penghargaan kembali dari MURI sebagai pemrakarsa berdirinya Museum Sulaman pertama di Indonesia. Koleksi museum ini terdiri berbagai batik gaya Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan gaya tradisional lainnya dalam bentuk kain panjang, sarung, dan sebagainya. Menurut Bapak Prayogo motif batik di Museum Batik Yogyakarta ini kebanyakan berupa motif pesisiran, pinggiran, terang bulan, dan motif esuk-sore .
Perkembangan batik ini juga membawa banyak orang untuk ingin lebih mengenal corak batik dan hal-hal lain yang berhubungan dengan batik itu sendiri, terutama bagi orang asing atau mancanegara yang berkunjung ke Indonesia khususnya ke daerah Yogyakarta. Saat ini tidak semua orang yang ingin mempelajari mengenai batik dapat berkunjung ke Museum Batik Yogyakarta dikarenakan jarak yang mungkin jauh dari tempat mereka. Hal ini tentunya akan mempersulit bagi mereka yang benar – benar ingin mengenal salah satu warisan bangsa yang bernama batik ini. Oleh karena itu diperlukan sebuah media informasi yang dapat diakses dari manapun dan oleh siapa saja yang akan dan ingin mempelajari atau mengetahui tentang informasi batik khususnya batik-batik apa saja yang terdapat di museum Batik Yogyakarta. Salah satu media yang dapat dipakai untuk memfasilitasi para pengunjung museum Batik Yogyakarta ini adalah dengan membangun sebuah situs website yang di lengkapi dengan fitur QR code yang mana fitur tersebut berfungsi saat pengujung berkunjung ke museum Batik Yogyakarta dan mereka hanya perlu menscan QR code masing
– masing batik di museum batik ini kemudian ketika QR code tersebut discan melalui kamera smartphone Android pengunjung, maka akan otomatis diarahkan atau dilemparkan ke dalam website yang menampilkan detail informasi batik yang discan tersebut. Website ini dibuat sebagai media informasi kepada para pengunjung untuk dapat mengetahui informasi yang
(22)
terdapat di Museum Batik Yogyakarta baik berupa profil, maupun informasi detail tentang batik yang terdapat di museum tersebut, termasuk spesifikasi produk – produk batik yang terdapat di Museum Batik ini. Dalam sistem Website ini juga dilengkapi dengan database
yang akan digunakan sebagai sarana penyimpanan data secara terstruktur.
Pada perkembangannya, dalam memperoleh informasi saat ini orang ingin lebih mudah, efisien dan praktis. Oleh karena itu dibuatlah sebuah sistem yang menampilkan QR code dari masing-masing batik agar lebih mudah dalam memperoleh informasi. QR code
yang akan dicantumkan pada masing-masing batik ini berisi link url yang akan diarahkan ke website ini. QR sendiri merupakan singkatan dari quick response, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Tentunya hal ini dapat lebih memudahkan pengunjung dalam memperoleh informasi lebih jauh mengenai batik itu sendiri. Disamping itu dengan adanya QR, quick
response, pengunjung tidak perlu repot repot mengetik url websitenya, melainkan hanya
dengan menscan QR code yang terdapat pada masing-masing batik tersebut dengan kamera ponsel, dan secara otomatis di decode oleh kamera ponsel tentang informasi di balik QR Code tersebut, jadi jauh lebih praktis. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini hampir semua orang menggunakan Handphone (HP). Handphone kini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak dipungkiri bahwa di Indonesia sudah semakin banyak pengguna handphone, tidak memandang pekerjaan, gaji, dll. Peningkatan jumlah kepemilikan handphone ini kemungkinan besar disebabkan oleh semakin murahnya handphone yang dapat dibawa keman-mana.
Saat ini hampir sebagian orang berminat untuk menggunakan mobile phone Android dikarenakan sudah menggunakan sistem operasi untuk ponsel yang berbasis Linux dan juga
(23)
pada handphone dengan OS Android lebih mudah digunakan dan dimengerti. Keunggulan utama Android adalah gratis dan open source. Salah satu buktinya adalah terdapat aplikasi
Goggles yang dimana aplikasi ini merupakan aplikasi pengenalan gambar yang mampu
membaca dan mencari informasi hanya dari sebuah gambar dari kamera. Dengan aplikasi Goggles ini memungkinkan pengguna untuk memindai objek di sekitar mereka tanpa harus berhenti untuk mengambil foto. Goggles menggunakan teknologi pengenalan gambar untuk mengenali obyek dan mengembalikan hasil pencarian yang relevan dan mengidentifikasi produk, tempat terkenal, etalase, karya seni, dan gambar populer. Goggles juga dapat menerjemahkan kata-kata dalam bahasa Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Portugis & Rusia. Fitur-fitur dari Google Goggles antara lain: scan barcode menggunakan Goggles untuk mendapatkan informasi produk, scan menggunakan kode QR Goggles untuk mengekstrak informasi, menterjemahkan dengan mengambil gambar dari teks bahasa asing, menambahkan kontak dengan memindai kartu nama atau kode QR, scan teks menggunakan
Optical Character Recognition (OCR), mengenali lukisan, buku, DVD, CD, dan hampir
semua gambar 2D, Memecahkan teka-teki sudoku. (SHp). Aplikasi goggles ini yang nantinya akan digunakan untuk menscan QR code yang terdapat pada masing-masing batik di museum Yogyakarta ini.
(24)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membangun sebuah situs Museum Batik Yogyakarta berbasis web menggunakan PHP, MY SQL, dan QR Code ?
2. Apakah situs Museum batik Yogyakarta berbasis web ini efektif dan mudah di gunakan bagi pengunjung dan pengelola museum?
1.3 Batasan Masalah
Situs Museum Batik Yogyakarta ini memiliki fasilitas antara lain :
a. Pihak admin museum dapat melakukan Searching berdasarkan kategori batik, daerah batik, nama batik, alat batik, karya.
b. QR Code pada situs ini digunakan untuk menyimpan URL yang nantinya akan menampilkan detail data batik bila discan.
c. Situs ini disajikan dalam menggunakan Bahasa Indonesia d. Sistem tidak menangani pemesanan tiket online.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu :
1. Membangun situs Museum Batik Yogyakarta yang sesuai bagi pengurus maupun pengunjung Museum Batik Yogyakarta.
2. Mempermudah siapapun dalam memberikan informasi detail tentang deskripsi batik apa saja yang terdapat di Museum Batik Yogyakarta dengan menggunakan fitur QR code .
(25)
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, antara lain:
1. Situs ini sebagai media komunikasi dan wadah penyedia informasi bagi siapapun yang membutuhkan informasi mengenai Museun Batik Yogyakarta.
2. Mempromosikan Museum Batik Yogyakarta ini ke semua orang yang ingin mengetahui tentang batik yang ada di museum tersebut.
3. Dapat memberikan informasi yang tepat seputar jenis-jenis batik apa saja yang terdapat di Jawa Tengah dan khususnya koleksi apa saja yang ada di museum batik Yogyakarta.
4. Mempermudah siapapun yang ingin mengetahui informasi seputar Batik dimanapun orang tersebut berada.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Metode kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pihak pengelola museum yaitu Koordinator Museum Batik Yogyakarta dalam hal ini Bapak Prayoga.
2. Tinjauan pustaka, sebagai landasan teori dan data untuk memperkuat data yang dibutuhkan.
3. Pembangunan sistem dengan metode waterfall, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(26)
a. Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dimana diadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pemilik museum, kemudian melakukan wawancara, dan melakukan observasi pada Museum Batik Yogyakarta tersebut.
b. Planning
Pada tahap ini akan dihasilkan dokumen user requirement yaitu diagram usecase, diagram konteks, diagram berjenjang, DFD, diagram ER.
c. Modeling
Proses ini merupakan proses perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada Database, dan user interface.
d. Construction
Proses ini merupakan proses coding atau pengkodean, dengan menggunakan PHP, dan DBMS MySQL kemudian di tambah dengan fitur QRCode.
4. Uji coba dengan pengguna yaitu :
- Pengelola museum (admin)
(27)
1.7 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi teori yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu membahas mengenai hal yang mencakup teori yang mendasari, meliputi : metode waterfall, website, mysql, QR code, QR code Generator, PHP, Diagram-diagram, metode PIECES, Pengujian atau Testing.
Bab III Analisisa Perancangan Sistem
Bab ini berisi pembahasan tentang beberapa komponen. Komponen pertama yaitu identifikasi sistem. Komponen kedua yaitu input sistem, proses sistem dan output sistem. Komponen ketiga yaitu perancangan sistem website. Komponen keempat yaitu diagram use case. Komponen kelima yaitu perancangan sistem yang terdiri dari diagram konteks, diagram aktivitas, diagram kelas analisis, diagram sequence, diagram kelas desain dan detail algoritma. Komponen keenam yaitu perancangan antarmuka.
(28)
Bab IV Implementasi Sistem
Bab ini berisi tentang implementasi antarmuka, implementasi pengecekan masukan, implementasi database dan implementasi coding program.
Bab V Analisis Hasil
Bab ini berisi analisa dan hasil pembangunan sistem. Pada bab ini dibahas tentang hasil pengujian-pengujian sistem secara (α tes) untuk menguji bahwa sistem bebas dari error maupun uji coba terhadap pengguna ( β tes) untuk mengetahui apakah sistem ini cukup efektif dan mudah digunakan.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi rangkuman dari keseluruhan bab 1 sampai bab 5 dari tugas akhir penelitian yang dilakukan.
(29)
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Konsep yang dijelaskan yaitu metode waterfall, website, MYSQL, QR code, QR code Generator, PHP, Diagram-diagram, metode PIECES, Pengujian atau Testing . Setiap konsep atau teori berisi penjelasan mengenai definisi, bagian-bagian serta peran masing-masing bagian tersebut dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut diuraikan dalam beberapa sub bab di bawah ini.
2.1 Model Waterfall
Menurut Pressman (2010, p39) model waterfalladalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini adadua gambaran dari waterfallmodel. Fase-fase dalam model waterf allmenurut referensi Pressman:
(30)
1. Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada dijurnal, artikel, maupun dari internet.
2. Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean
(31)
selesai maka akan dilakukan testingterhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.2. Website
Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file -filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halamanyang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman -halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web. (Gregorius, 2000, h:30).
Website awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan pengguna internet melakukan penelusuran informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara, atau film. Sebuah website atau situs web adalah sebutan bagi sekelompok halaman web
(32)
(web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada public. Halaman-halaman sebuah situs
web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (roof), yang disebut homepage
(halaman induk, sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs berita, layanan surat elektronik(e-mai), dan lain-lain. Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halama-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki , meskipun hyperlink-hyperlink yang ada dihalaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu merekan susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Penemu website adalah Sir Timothy John
“Tim-Berners-Lee”, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.
2.2.1 Unsur-unsur Dalam Penyediaan Website atau Situs
Untuk menyediakan sebuah website, maka kita harus menyeediakan unsur-unsur penunjangnya, seperti halnya:
(33)
1. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator)
Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh : http://www.nama situs .com Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu terbeli di salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama doamain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws.
2. Hosting
Hosting Dapat Diartikan Sebagai Ruangan Yang Terdapat Dalam Harddisk Tempat Menyimpan Berbagai Data, File-File, Gambar Dan Lain Sebagainya Yang Akan Ditampilkan Di Situs. Besarnya Data Yang Bisa Dimasukkan Tergantung Dari Besarnya Hosting Yang Disewa/Dipunyai, Semakin Besar Hosting Semakin Besar Pula Data Yang Dapat Dimasukkan Dan Ditampilkan Dalam Situs.
(34)
3. Bahasa Program
Bahasa Program Adalah Bahasa Yang Digunakan Untuk
menerjemahkan Setiap Perintah Dalam Situs Yang Pada Saat Diakses. Jenis Scripts Sangat Menentukan Statis, Dinamis Atau Interaktifnya Sebuah Situs. Semakin Banyak Ragam Scripts Yang Digunakan Maka Akan Terlihat Situs Semakin Dinamis, Dan Interaktif Serta Terlihat Bagus. Bagusnya Situs Dapat Terlihat Dengan Tanggapan Pengunjung Serta Frekwensi Kunjungan.
4. Hypertex Trasfer Ptotokol (HTTP)
Hypertext Transfer Protocol (HTTP), yang mana adalah suatu
protokol yang digunakan oleh World Wide Web. HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser (misalnya akses ke database, file, e-mail dan lain sebagainya). Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada pengguna. Sewaktu melakukan transfer, dokumen atau data webnya dengan menggunakan format HTML (hypertext transer protokol).. HTML sendiri adalah singkatan dari "hypertext markup language". Disebut dengan markup language karena HTML berfungsi untuk
(35)
memperindah file tulisan (text) biasa untuk dapat dilihat pada web browser-web browser yang ada.
5. World Wide Web (WWW)
WWW adalah layanan yang paling sering digunakan dan memiliki perkembangan yang sangat cepat karena dengan layanan ini kita bisa menerima informasi dalam berbagai format (multimedia). Untuk mengakses layanan WWW dari sebuah komputer (yang disebut WWW server atau web server) digunakan program web client yang disebut web browser atau browser saja. Jenis-jenis browser yang sering digunakan adalah: Netscape Navigator/Comunicator, Internet Explorer, NCSA Mosaic, Arena, Lynx, dan lain-lain.
2.2.2 Elemen Disain Website
Kleindl (2010) menyatakan bahwa terdapat 13 poin pertimbangan dalam merancang suatu design website, yaitu:
1. Accessbility
User harus dapat dengan mudah mengakses website dengan segala jenis bentuk fisik dan kemampuan komputer yang user gunakan.
2. Advertising
Jenis dan jumlah iklan yang ada pada website perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan pasar.
(36)
3. Content
Jenis informasi dan bentuk perusahaan harus berdasarkan kepada target market yang ingin dicapai.
4. Customization
Dengan memberikan fitur “personalized content” pada website
merupakan hal baik yang perlu dilakukan oleh perusahaan.
5. Feedback
Informasi mengenai kontak perusahaan harus ada pada website, dan kontak tersebut harus memiliki respon yang tepat waktu.
6. Graphics
Warna latar belakang, ukuran font, graphics, dan lamanya waktu loading mempengaruhi perilaku user terhadap website perusahaan.
7. Links
Penempatan dan banyaknya link pada web page harus sesuai dengan kebutuhan pasar.
8. Navigation
Website perusahaan harus konsisten pada setiap web pagenya.
9. Ordering
Pembelian secara online harus simple dan sesuai.
10. Privacy
(37)
11. Search
Layanan pencarian pada website harus akurat dan mudah untuk digunakan.
12. Speed
Kecepatan loading dari grafik dan text pada website merupakan hal yang penting.
13. Update
Format dan konten dalam website harus di update secara berkala.
2.3 MySQL
MySQL merupakan database server yang berhubungan erat dengan PHP. MySQL adalah sistem manajemen basisdata relasi yang bersifat terbuka atau open
source. Sistem manajemen basisdata ini adalah hasil pemikiran dari Michael
“Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada tahun1995. Tujuan
awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi web. MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah SQL sering juga disebut Query. MySQL menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan database server lain. Berikut ini adalah beberapa keunggulan MySQL :
Mampu menangani jutaan user dalam waktu yang bersamaan. Mampu menampung lebih dari 50.000.000 record.
Sangat cepat mengeksekusi perintah.
(38)
2.3.1 Tipe Data MySQL
a. Char(M)
Tipe data ini digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter tertentu. Panjang maksimum karakter tipe data Char harus dinyatakan secara eksplisit seperti contoh berikut: Judul CHAR(50);
b. Varchar(M)
Tipe data ini cocok digunakan untuk menyimpan data string dengan panjang yang bervariasi. Sama seperti tipe data Char, panjang maksimum karakter yang akan ditampung dalam field harus dinyatakan dengan tipe data
Varchar(M) seperti contoh : Judul VARCHAR(50).
c. Int(M)[Unsigned]
Tipe data ini digunakan untuk menyimpan data integer dengan nilai berkisar antara -2147483648 sampai 2147483647. Panjang maksimum karakter dalam tipe data ini dinyatakan dengan integer (M). Atribut tambahan [unsigned] dapat dicantumkan untuk mengubah kisaran nilai dari 0 sampai 4294967295. Atribut tersebut menggeser kisaran nilai negatif tipe data Int(M) sehingga data dengan tipe Int(M)[Unsigned] selalu bernilai positif. Berikut adalah contoh tipe data Int(M)[Unsigned]:
Nilai INT;
Integer valid:’-2001’
Integer tidak valid:’3000000000’
Nilai INT unsigned;
(39)
Integer tidak valid:’-2001’
d. Date
Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi seputar penanggalan. Format default tipe data Date adalah YYYY-MM-DD.
e. Datetime
Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi penanggalan yang lebih terperinci. Format default tipe data Datetime adalah YYYY-MM-DD HH:MM:SS.
f. Text dan Blob
Tipe data Text dan Blob digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter antara 255 sampai 65535. Perbedaan antara tipe data Text dan
Blob terletak pada sifat case sensitive yang hanya dimiliki oleh tipe data Blob.
2.3.2 Perintah-perintah MySQL
Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi dua bentuk perintah yaitu :
1. DDL (Data Definition Language)
Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian data, contohnya: CREATE, DROP, ALTER.
2. DML (Data Manipulation Language)
Adalah suatu bahasa yang di gunakan untuk memanipulasi data. Contohnya : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.
(40)
2.4 Quick Response Code (QR code)
QR-Code merupakan teknik yang mengubah data tertulis menjadi kode-kode 2- dimensi yang tercetak kedalam suatu media yang lebih ringkas. QR adalah singkatan dari Quick Response karena ditujukan untuk diterjemahkan isinya dengan cepat. QR code merupakan pengembangan dari barcode satu dimensi, QR code salah satu tipe dari barcode yang dapat dibaca menggunakan kamera handphone. (Rouillard, 2008). QR code adalah barcode 2-dimensi yang diperkenalkan pertama kali oleh perusahan JepangDenso-Wave pada tahun 1994. Kini penggunaan QR code sudah berkembang sebagai alat tambahan dalam program promosi produk bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak dibidang perdaganganmaupun bidang jasa. QR code berfungsi sebagai “jembatan”
penghubung antara konten offline dan online . QR code memungkinkan interaksi anatara media yang di tempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. QR code bertindak sebagai hyperlink yang dapat menyimpan alamat web (URL), nomor telepon, teks dan SMS.
2.5 QR code Generator
The QR code generator merupakan sebuah media atau aplikasi yang disediakan untuk membuat QR code dari sebuah URL, contact, phone number,
(41)
The QR code generator Tutorial :
Buka website QR code generator.com, ini merupakan tampilan awal pada halaman website teeresbut.
Gambar 2. 2 Halaman Awal the-qrcode-generator
Pada pilihan type, klik pilihan URL karena kita akan membuat link yang nantinya akan di lemparkan ke halaman website untuk masing-masing batik. Tampilan akan seperti gambar berikut ini .
(42)
Inputkan halaman url tujuan kita, kemudian dengan otomatis system akan membuat QR code dari url yang kita inputkan tersebut menjadi kode qr tersebut. Contohnya kita inputkan url www.facebook.com maka QR code dari url tersebut seperti gambar berikut ini.
Gambar 2. 4 Halaman pencetakan QR Code
2.6 PHP
Perngertian PHP Menurut Bunafit Nugroho (2008: 113) Jika diartikan PHP memiliki beberapa pandangan dalam mengartikannya, akan tetapi kurang lebih PHP dapat kita ambil arti sebagai PHP : HypertextPreeprocesor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat di tampilkan pada client. PHP adalah produk open source yang dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar untuk menggunakanya. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (server side), sedangkan tanpa
(43)
adanya Interpreter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan.
PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia web site. PHP adalah bahasa pemograman yang berbentuk skrip yang diletakan di dalam server web. Jika lihat sejarah mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk kebutuhan pribadinya. Skrip tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai keperluan membuat website pribadi. Akan tetapi kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi bahasa yang disebut “Personal Home Page”. Inilah awal mula munculnya PHP sampai saat ini. PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi database ke halaman web.Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script seperti ASP(Actives Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
2.7 Diagram- diagram
2.7.1 Use Case Diagram
Use case (Schmuller, 1990), adalah sebuah gambar dari fungsi system
yang dipandang dari sudut pandang pemakai. Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan system untuk pertukaran informasi (Whitten, 204).
System boundary menunjukkan cakupan dari sistem yang dibuat dan fungsi dari
(44)
Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem dalam use case diagram :
Gambar 2. 5 Komponen- komponen use case
2.7.2 Data Flow Diagram
Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah “Suatu
gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbolsimbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu
proses yang saling berkaitan”. Walau nama diagram ini menekankan pada data, situasinya justru sebaliknya penekanannya ada pada proses. Terdiri dari empat simbol-simbol DFD ( Leod, 1995 ), yaitu :
a. Elemen-elemen lingkungan.
Elemen-elemen lingkungan berada diluar batas sistem. Elemen-elemen menyediakan bagi sistem input data dan menerima output data sistem pada DFD, tidak dibuat perbedaan antara data dan informasi. Semua arus dipandang sebagai data.
Nama Terminator digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen lingkungan, yang menandai titik-titik berakhirnya sistem. Terminator
(45)
digambarkan dalam DFD dengan suatu kotak atau segi empat. Tiap symbol terminator diberi label nama elemen lingkungan.
Gambar 2. 6 Simbol Terminator
b. Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat digambar dengan lingkaran. Tiap simbol proses diidentifikasikan dengan label.
Teknik pembuatan label yang paling umum adalah dengan menggunakan kata kerja dan objek, tetapi anda dapat juga menggunakan nama sistem atau program komputer.
(46)
c. Arus Data
Arus data terdiri dari sekelompok elemen data yang berhubungan secara logis yang bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain. Tanda panah digunakan untuk menggambarkan arus itu. Panah tersebut dapat digambar sebagai garis lurus atau garis lengkung.
Gambar 2. 8 Simbol Arus Data
a. Penyimpanan Data
Jika anda perlu dipertahankan karena suatu sebab, maka digunakan penyimpanan data. Dalam istilah DFD, penyimpanan data adalah suatu penampungan. Data store digambarkan dengan garis sejajar.
(47)
2.8 Metode PIECES
Metode ini menggunakan 6 variabel evaluasi yaitu Performance,
Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service. Berikut ini penjelasan
singkat dari masing-masing variabel.
1. Performance (kinerja): menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/ deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.
2. Information (informasi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu.
3. Economics (ekonomi) : menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya
penyelenggaraannya.
4. Control (pengendalian): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.
(48)
5. Efficiency (efisiensi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi.
6. Service (layanan): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.
2.9 Pengujian atau Testing
Menurut Simarmata (2010:301) “pengujian adalah proses eksekusi suatu
program untuk menentukan kesalahan”.
1. Proses-proses pengujian
a. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan dengan pelanggan/pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off-the-shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.
b. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang, versi beta tersedia untuk umum untuk meningkatkan masukan.
(49)
2. Jenis-Jenis pengujian a. Black BoxTesting
Menurut Rizky (2011:264), blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti
layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi
cukup dikenai proses testing di bagian luar.
Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang ada. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya.
b. White BoxTesting
MenurutRizky (2011:261), whitebox testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada
(50)
source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan
proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan
membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para testernya.
Akibatnya jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.
(51)
32
Bab III
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
3.1 Communication
Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan pihak museum yaitu koordinator museum Batik Yogyakarata. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan pada bulan desember tanggal 16 desember 2014 dengan koordinator Museum Batik Yogyakarta.
Pertanyaan Jawaban (Koordinator museum)
1. Sudah berapa lama museum ini didirikan ?
Museum ini berdiri pada 12 mei 1977
2. Ada berapa karyawan yang bekerja disini ?
Ada 3 karyawan, dan ada 1 karyawan dari dinas
3. Berapa banyak koleksi batik yang ada dimuseum ini ?
Disini ada 1.200 koleksi batik
4. Disini koleksinya rata-rata batik apa ya?
Motif disini kebanyakan berupa motif pesisiran, pimggiran, terang bulan, dan motif esuk-sore
5. Bagaimana sistem pendataan batik yang dilakukan pada museum ini ?
Di Museum Batik ini masih
menggunakan sistem manual dengan mencatat seluruh data batik pada kertas.
(52)
3.2 Analisis Sistem
3.1.1. Gambaran Umum Sistem
SISTEM LAMA SISTEM BARU
Performance Data batik tidak dapat
diinputkan kedalam sebuah sistem atau data ditulis secara manual pada kertas
Membutuhkan waktu
lama untuk menambah data batik
Admin tidak dapat mencari data batik secara cepat
Data batik dapat diinputkan secara langsung kedalam sistem dengan mudah
Admin dapat
melakukan pencarian data batik berdasarkan kategori batik, karya, daerah, nama batik
Information Data tidak update
Data manual rentan terjadi duplikasi data
Data terupdate
Kemudahan
dalam
mendapatkan informasi yang tepat guna Data dapat
terorganisir baik Mudah dan bisa
kapan saja diakses
Efficiency Terbatas waktu
Butuh extra tenaga untuk menulis data satu per satu
Tidak terbatas waktu
Lebih efektif dan efisien
Control Terdapat resiko potensi
human error
Data dapat dikontrol dengan baik
Economic Biaya untuk
memproses data secara manual
Menghemat
tenaga kerja (karyawan)
Service Mengahsilkan
informasi yang kurang akurat
Sistem mudah dipahami dan digunakan
(53)
3.1.1.1. Analisa Kebutuhan Pengguna
User yang terlibat dalam sistem ini :
a. Admin Museum batik Yogyakarta
Admin bertugas untuk mengelola kategori batik, menggelola data batik, menanggapi saran pengunjung. Untuk kategori batik admin mengelompokkan batik dalam beberapa kategori yang nantinya dapat dengan mudah dipilih oleh pengunjung web. Kemudian admin juga akan mencetak kode untuk masing-masing batik yaitu QR Code. Setelah QR Code tercetak maka admin akan menempelkan QR Code tersebut pada masing-masing bingkai di batik.
b. Pengunjung
Pengunjung dapat langsung mengakses website ini untuk melihat batik melalui kategori batik, jenis batik, kemudian detail batik, menginputkan saran untuk museum. Semua pengunjung museum maupun pengunjung website batik ini dapat memperoleh informasi mengenai batik maupun mengenai Museum Batik Yogyakarta ini.
3.1.1.2. Use Case Diagram
(54)
Tambah kategori batik
Edit kategori batik DATA KATEGORI BATIK
Hapus kategori batik
Lihat detail kategori batik
Admin Museum Pengunjung
LOGIN <<Depends on>>
DATA BATIK
Tambah batik
Edit batik
Hapus batik
Lihat detail batik Cari kategori batik
Cari batik
Komentar
Tambah komentar
Lihat komentar
Hapus komentar Mencetak QR Code
Daerah
Tambah Daerah
Edit Daerah
Lihat detail Daerah
Alat_batik Tambah alat_batik
Edit Alat batik
Lihat detail Alat batik Hapusl Daerah
Cari Daerah
Hapus Alat batik Cari Alat batik
(55)
3.1.1.2.2 Narasi Use Case
Skenario : Login
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih menu login pada halaman utama
2. Menampilkan form login 3. memasukkan id dan password di
form login
4. menekan tombol login
5. Jika invalid : menampilkan form username dan password salah dan kembali ke form login Jika valid : menampilkan form utama
Skenario : Lihat detail Kategori batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Actor memilih menu kategori batik di form utama
2. Menampilkan daftar kategori batik secara keeluruhan
Skenario : Lihat detail Batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama
(56)
2. Menampilkan daftar kategori batik secara keseluruhan
3. Admin memilih pilihan batik yang diinginkan
4. Menampilkan seluruh jenis batik tersebut.
Skenario : Lihat Komentar
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Admin menekan menu pesan di form utama
2. Menampilkan semua pesan yang terdapat di pada halaman tersebut.
Skenario : Lihat detail Daerah
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Admin menekan menu daerah di form utama
3. Menampilkan semua data daerah batik tersebut
Skenario : Lihat detail Alat_batik
(57)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Admin menekan menu alat_batik di form utama
2. Menampilkan semua alat_batik
Skenario : lihat detail batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama
2. Menampilkan daftar kategori batik secara keeluruhan
3. Admin memilih pilihan batik yang diinginkan
4. Menampilkan seluruh jenis batik tersebut. 5. Admin mengklik salah satu batik
yang diinginkan
6. Menampilkan detail batik yang telah di pilih tersebut
Skenario : Mencetak QR Code Batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menginputkan semua data batik
(58)
3. Admin mengklik tombol simpan
4. Sistem menampilkan QR code dari data batik yang telah diinputkan.
Skenario : Edit Kategori batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor Mengklik menu pilihan edit
2. menampilkan form edit kategori batik
3. Aktor memasukan data yang akan diedit
4. Aktor menekan tombol edit
5. Jika invalid : menampilkan form update gagal , kembali ke form kategori batik
Jika valid : menampilkan form data berhasil diupdate
Skenario :Edit batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Actor Mengklik menu pilihan edit
2. menampilkan form edit batik
3. Actor memasukan data batik yang di edit
(59)
5. Jika invalid : menampilkan form edit gagal , kembali ke form batik
Jika valid : menampilkan form data berhasil diupdate
Skenario : Edit daerah batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor Mengklik menu pilihan edit
2. menampilkan form edit daerah batik
3. Aktor memasukan data yang diedit
4. Aktor menekan tombol edit
5. Jika invalid : menampilkan form edit gagal , kembali ke form daerah batik
Jika valid : menampilkan form data berhasil di edit
Skenario : Edit alat batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor Mengklik menu pilihan edit
2. menampilkan form edit alat batik
3. Aktor memasukan data yang di edit
(60)
5. Jika invalid : menampilkan form update gagal , kembali ke form kategori batik
Jika valid : menampilkan form data berhasil diupdate
Skenario Tambah Kategori batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan tombol form Kategori batik
2. Mengklik pilihan tambah kategori batik
3. menampilkan form kategori batik
4. menginputkan data kategori batik yang akan ditambahkan
5. Aktor mengklik tombol simpan
6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form kategori batik
Jika valid : menampilkan form data kategori batik berhasil disimpan
Skenario : Tambah Batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan tombol form batik
(61)
3. menampilkan form kategori batik
4. menginputkan data batik yang akan ditambahkan
5. Aktor mengklik tombol simpan
6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form batik
Jika valid : menampilkan form data batik berhasil disimpan
Skenario :Tambah Komentar
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan tombol form Komentar
2. Mengklik pilihan tambah komentar
3. menampilkan form komentar
4. menginputkan komentar yang akan ditambahkan
5. Aktor mengklik tombol simpan
6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form komentar
Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan
(62)
Skenario : Tambah Daerah
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan tombol form Daerah
2. Mengklik pilihan tambah daerah
3. menampilkan form daerah
4. menginputkan daerah yang akan ditambahkan
5. Aktor mengklik tombol simpan
6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form daerah
Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan
Skenario : Tambah Alat_batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan tombol form alat batik
2. Mengklik pilihan tambah alat batik
3. menampilkan form alat batik
4. menginputkan alat batik yang akan ditambahkan
(63)
5. Aktor mengklik tombol simpan
6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form alat batik
Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan
Skenario : Hapus Kategori batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih form Kategori batik
2. menampilkan formkategori batik 3. Actor memilih data yang akan
dihapus
4. Mempilkan pesan konfirmasi penghapusan data kategori batik
5. Aktor mengklik tombol hapus
6. Jika Ya : Menampilkan pesan “Data berhasil Di hapus”
Jika Tidak : Sistem tetap menampilkan halaman tersebut yang menandakan tidak jadi untuk proses penghapusan
Skenario : Hapus Batik
(64)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih form batik
2. menampilkan formkategori batik 3. Aktor memilih data yang akan
dihapus
4. Mempilkan pesan konfirmasi penghapusan data kategori batik
5. Aktor mengklik tombol hapus
6. Jika Ya : Menampilkan pesan “Data berhasil Di hapus”
Jika Tidak : Sistem tetap menampilkan halaman tersebut yang menandakan tidak jadi untuk proses penghapusan
Skenario : Hapus komentar
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik tombol komentar
2. menampilkan form komentar
3. Actor Memilih komentar yang akan dihapus
4. Aktor mengklik tombol hapus
(65)
Skenario : Hapus Daerah
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik tombol daerah
2. menampilkan form daerah
3. Actor Memilih daerah yang akan dihapus
4. Aktor mengklik tombol hapus
5. Daerah berhasil dihapus
Skenario : Hapus Alat batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik tombol alat_batik
2. menampilkan form alat_batik
3. Actor Memilih alat_batik yang akan dihapus
4. Aktor mengklik tombol hapus
5. Alat_batik berhasil dihapus
Skenario : Cari kategori batik
(66)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah kategori batik
2. menampilkan form kategori batik
3. Actor Memilih button cari
4. Aktor menginputkan kategori batik yang ingin dicari
5. Menampilkan kategori batik yang telah di masukkan sesuai kata kunci.
Skenario : Cari batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah data batik
2. menampilkan form batik
3. Actor Memilih button cari
4. Aktor menginputkan batik yang ingin dicari
5. Menampilkan batik yang telah di masukkan sesuai kata kunci.
(67)
Skenario : Cari Daerah Batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah data daerah
2. menampilkan form daerah atik
3. Actor Memilih button cari
4. Aktor menginputkan daerah yang ingin dicari
5. Menampilkan daerah yang telah di masukkan sesuai kata kunci.
Skenario : Cari Alat Batik
Aktor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik masuk ke halaman olah data alat batik
2. menampilkan form alat batik
3. Aktor Memilih button cari
4. Aktor menginputkan alat batik yang ingin dicari
5. Menampilkan alat batik yang telah di masukkan sesuai kata kunci.
(68)
Skenario : Lihat Kategori batik
Actor : Pengunjung
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama
2. Menampilkan daftar kategori batik secara keseluruhan
Skenario : Lihat Batik
Actor : Pengunjung
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu kategori batik di form utama
2. Menampilkan daftar kategori batik secara keseluruhan
3. Aktor memilih pilihan batik yang diinginkan
4. Menampilkan seluruh jenis batik tersebut.
Skenario : Lihat Komentar
Actor : Pengunjung
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan menu komentar di form utama
2. Menampilkan semua komentar yang terdapat di pada
(69)
Skenario : Lihat Daerah
Actor : Pengunjung
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Admin menekan menu daerah di form utama
2. Menampilkan semua data daerah batik tersebut
Skenario : Lihat Alat batik
Actor : Admin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Admin menekan menu alat_batik di form utama
2. Menampilkan semua alat_batik
Skenario : Tambah Komentar
Actor : Pengujung
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor menekan tombol form Komentar
2. Mengklik pilihan tambah komentar
3. menampilkan form komentar
4. menginputkan komentar yang akan di tambahkan
(70)
6. Jika invalid : menampilkan form simpan gagal kembali ke form komentar
Jika valid : menampilkan form data berhasil disimpan
Skenario : HapusKomentar
Actor : Pengunjung
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor mengklik tombol komentar
2. menampilkan form komentar
3. Aktor Memilih komentar yang akan dihapus
4. Aktor mengklik tombol hapus
5. Komentar berhasil dihapus
3.3. Planning
Pada tahap ini mengahsilkan diagram-diagram yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
(71)
3.3.1. Pemodelan Proses (Data Flow Diagram)
3.3.1.1. Diagram konteks (Context Diagram)
ADMIN PENGUNJUNG
Data login, data kategori, data batik, data komentar
Informasi validasi login, informasi kategori, informasi batik, informasi komentar, QR
code batik
Data batik, data komentar, data scan QR code
Informasi batik by kategori, informasi detail batik, informasi
komentar 0
Situs Museum Batik Yogyakarta Berbasis Web Menggunakan PHP, MYSQL, dan QR Code
(72)
3.3.1.2. Diagram Berjenjang (Hierarcy Diagram) 0
Situs Museum Batik Yogyakarta Berbasis Web Menggunakan PHP, MYSQL, dan QR
Code
1
Deskripsi Kategori batik
2
Deskripsi Batik
3 Deskripsi Komentar 1.1p Tambah data kategori batik 1.2p Edit data kategori batik 1.3p Hapus data kategori batik 1.4p Lihat detail datakategori batik 1.5p Cari kategori batik 2.1p Tambah data batik 2.2p
Edit data batik
2.5p
Hapus data batik
2.4p
Lihat detail data batik
2.3p
Cari batik
2.6p
Cetak QR code kode batik 3.1p Tambah data komentar 3.2p Hapus data komentar 3.3p Lihat data komentar 4 Deskripsi Daerah 5
Deskripsi alat batik 3.4p Tanggapi komentar 4.1p Tambah data daerah 4.2p
Edit data daerah
4.3p
Hapus data daerah
4.4p
Lihat detail data daerah 4.5p Caeri data daerah 5.1p Tambah data daerah 5.2p
Edit data daerah
5.3p
Hapus data daerah
5.4p
Lihat detail data daerah
5.5p
Cari data daerah
(73)
3.3.1.3. Overview DFD 4 Admin Data Kategori 2 Data Daerah 3 Data Batik 5 Data Alat Batik 6 Data Komentar Admin Batik Daerah Kategori Komentar Alat batik 1 Cek Login Data Daerah (Id_daerah, nama_daerah) Pengunjung Data login, informasi validasi login
Data kategori Data batik Data batik Data batik Data komentar Data komentar Username, password Data daerah
Data alat batik
Data komentar
Data alat batik
Data komentar
(74)
3.3.1.4 DFD Level 1 proses 2
ADMIN
2.1
PENGUNJUNG Input data
daerah
2.2
2.3
2.4
2.5 Edit data
daerah
Hapus data daerah
Cari data daerah
Lihat data daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah
Data Daerah Data Daerah
Daerah
(75)
3.3.1.5 DFD Level 1 proses 3
ADMIN
3.1
PENGUNJUNG Input data
Batik
3.2
3.3
3.4
3.5 Edit data
batik
Hapus data batik
Cari data batik
Lihat data batik
Data batik Data batik Data batik
Data batik
Data batik
Data batik Data batik
Data batik
Data batik Data batik
Data batik
3.6
Lihat QR code
Data batik Batik
(76)
3.3.1.6 DFD Level 1 proses 4
ADMIN
4.1
PENGUNJUNG Input data
Kategori
4.2
4.3
4.4
4.5 Edit data
kategori
Hapus data kategori
Cari data kategori
Lihat data kategori
Data Kategori
Data Kategori Data Kategori
Data Kategori DataKategori
Data Kategori
Data Kategori Data Kategori
Data Kategori Data Kategori
Data Kategori Kategori
(77)
3.3.1.7 DFD Level 1 proses 5
ADMIN
5.1
PENGUNJUNG Input data
Kategori
5.2
5.3
5.4
5.5 Edit data
kategori
Hapus data kategori
Cari data kategori
Lihat data kategori
Data Alat batik Data Alat batik
Data Alat batik Data Alat batik
Data Alat batik
Data Alat batik
Data Alat batik Data Alat batik
Data Alat batik Data Alat batik
Data Alat batik Alat batik
(78)
3.3.1.8 DFD Level 1 proses 6
PENGUNJUNG
6.1
ADMIN Input
komentar
6.2
6.3
6.4 Lihat komentar
Hapus komentar
Tanggapi komentar
Data komentar Data komentar
Data komentar
Data komentar
Data komentar
Data komentar Data komentar
Data komentar Data komentar Data komentar
Komentar
(79)
3.4. Perancangan Sistem
3.4.1. Perancangan Basis Data
3.4.1.1. Database Conceptual Design
ADMIN Komentar
Password Username Email Batik Email username Id_komentar Tgl_komentar Isi_komentar
Kategori punya
Tanggalapn Tgl_tanggapan
Keterangan
Id_batik nama_batik
Gambar_1 Warna Teknik_prosesbatik Nama_kategori Keterangan 1 N Tahun Corak/motif Karya
Punya Daerah Nama_daerah Id_daerah Alat_batik Nama_alat Gambar_alat Id_alat Id_kategori N 1 Id_kategori Id_daerah beri 1 N
(80)
3.4.1.2. . Database Logical Design
Gambar 3. 11. Database logical design
3.4.2. Database Physical Design
1. Tabel Admin
Atribut Data Tipe Constraint
Username Varchar2(30) PK, Not Null
Password Varchar2(33) Not Null
Email Varchar2(50) Not Null
(81)
2. Tabel Kategori
Atribut Data Tipe Constraint
id_kategori Char(7) PK, Not Null
Nama_kategori Varchar2(50) Not Null
Keterangan Text Not Null
Tabel 3. 2. Tabel Kategori
3. Tabel Batik
Atribut Data Tipe Constraint
id_batik Varchar2(30) PK, Not Null
nama_kategori Char(7) FK, Not Null
Nama_batik Varchar2(30) Not Null
Gambar_1 Varchar2(50) Not Null
Warna Varchar2(50) Not Null
Tahun Varchar2(50) Not Null
Karya Varchar2(50) Not Null
Motif Varchar2(50) Not Null
Proses Varchar2(50) Not Null
Tabel 3. 3. Tabel Batik
4. Tabel Komentar
Atribut Data Tipe Constraint
id_komentar Varchar2(30) PK, Not Null
username Varchar2(30) FK, Not Null
Email Varchar2(30) Not Null
Isi_komentar Varchar2(50) Not Null
Tgl_isikomentar Datetime Not Null
tanggapan Varchar2(50) Not Null
Tgl_tanggapan Datetime Not Null
Keterangan Enum(‘dibaca’,’belum’) Not Null
Tabel 3. 4. Tabel Komentar 5. Tabel Daerah
Atribut Data Tipe Constraint
id_daerah Char(7) PK, Not Null
Daerah Varchar2(50) Not Null
(82)
6. Tabel Alat_batik
Atribut Data Tipe Constraint
id_alat Char(7) PK, Not Null
Nama_alat Varchar2(50) Not Null
Gambar_alat Varchar2(50) Not Null
Tabel 3. 6. Tabel alat batik
3.5. Modeling
Proses modeling ini berfokus pada perancangan user interface pada sistem yang akan dibangun. Pada proses ini user interface dibuat menggunakan aplikasi visio.
3.5.1. Perancangan Interface
3. 5.1.2. Admin
3.5.1.2.1. Menu Login Admin HEADER
Footer Login
Username
Password
Gambar 3. 12 Interface Menu Login Admin
(83)
3. 5.1.2.2. Menu utama HEADER
Footer Admin
HOME OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK
Gambar 3. 13. Interface Menu utama Admin
3.5.1.2.3. Tampilan Frame Admin olah data kategori HEADER
Footer
Olah Kategori Batik Id_batik kategori
Nama Kategori
Keterangan
SIMPAN BATAL
HOME
OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK
SEARCH
Footer
(84)
3.5.1.2.4. Tampilan Frame Admin Edit olah data kategori HEADER
Footer Edit data kategori batik Id_kategori
SIMPAN BATAL
HOME OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin
kategori
Keterangan
Gambar 3. 15. Interface Admin Edit Olah Kategori Batik
3.5.1.2.5. Tampilan Frame Admin Detail olah data kategori HEADER
Footer Detail data kategori batik
Id_kategori
Kembali
HOME OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin
Kategori Keterangan
(85)
3.5.1.2.4 Tampilan Frame Admin olah Batik HEADER
Footer OLAH DATA BATIK Id_batik
Kategori Nama_Batik
Gambar 1 Warna
SIMPAN BATAL
Browse Footer
HOME OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin
Daerah
Tahun
Karya
Motif
Proses
SEARCH
(86)
3.5.1.2.6. Tampilan Frame Admin Edit Olah Batik
HEADER
Footer Edit data batik Id_batik
Kategori Nama_Batik
Gambar 1 Warna
SIMPAN BATAL
Browse HOME
OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin Daerah Tahun Karya Motif Proses
Gambar 3. 18. Interface Admin Edit data Batik
3.5.1.2.7. Tampilan Frame Admin Detail Batik HEADER
Footer Detail data batik
Id batik
Kembali
HOME OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin Nama batik warna Tahun karya Motif
(87)
3.5.1.2.8. Tampilan Frame Admin Olah Daerah
HEADER
Footer
OLAH DATA DAERAH BATIK Id_batik
SIMPAN BATAL
Footer HOME OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin
SEARCH
Daerah
Gambar 3. 20. Interface Admin Olah daerah Batik
3.5.1.2.9. Tampilan Frame Admin Edit data Daerah HEADER
Footer Edit data daerah batik Id_derah
SIMPAN BATAL
HOME
OLAH DATA KATEGORI
OLAH DATA BATIK
PESAN
LOGOUT OLAH DATA DAERAH
ALAT BATIK Admin
daerah
(1)
Berdasarkan hasil implementasi situs Museum batik Yogyakarta berbasis web menggunakan PHP, MY SQL, dan QR Code ini, dapat dianalisa bahwa sistem ini dapat berjalan baik, dengan fungsi-fungsi : menambah data batik, mengedit data batik, menghapus data batik, mencari data batik, melihat detail data batik, ,menginputkan komentar, menscan QR code.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
a. Pengunjung museum batik dapat dengan mudah dan cepat dalam memperoleh informasi batik karena adanya fitur QR code dalam web tersebut.
b. Pengunjung dapat memberikan komentar pada pihak admin sehingga bisa terjalin komunikasi antara pihak pengunjung dan admin museum batik Yogyakarta.
c. Admin dapat menyimpan data batik kedalam sistem sehingga data tersebut dapat digunakan atau ditampilkan secara cepat.
d. Admin dapat memperagakan pembuatan batik melalui video.
Kekurangan :
a) Pengunjung hanya dapat melihat data batik yang terdapat pada museum batik Yogyakarta ini.
(2)
112
Bab VI
PENUTUP
6. 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, desain, dan implementasi, serta uji coba sistem ini dapat disimpulkan bahwa :
a. Situs Museum Batik Yogyakarta ini berhasil dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan fitur QR code yang dapat digunakan oleh
pengujung museum guna memberikan informasi bagi para pengunjung yang berkunjung ke Museum Batik Yogyakarta.
b. Situs Museum Batik ini dapat membantu admin museum dalam mengelola data batik yang ada di museum ini.
c. Situs Museum batik Yogyakarta ini berfungsi dengan baik yaitu dapat menambah data batik, mengedit data batik, menghapus data batik, mencari data batik, melihat detail data batik, ,menginputkan komentar, menscan QR code.
d. Berdasarkan uji coba dengan pengguna situs museum batik ini situs ini dinilai efektif untuk memperoleh informasi batik, efisien dalam pencarian informasi batik, fitur QR
code membantu memberikan informasi dalam melihat data batik secara detail,
(3)
6.2. Saran
Saran yang penulis dapat berikan dalam mengembangkan sistem ini adalah :
a) Penambahan fitur share ke media sosial b) Penambahan lokasi penjualan batik terkait
(4)
114
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, B., 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan MySQL.
Yogyakarta : Penerbit Gavamedia.
Peranginangin, K., 2006, Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Pressman, R. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan praktisi.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Rizky, S., 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka. Sunnarfrihantono, B., 2003. PHP dan MySql untuk Web. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Simarmata, J., 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: ANDI.
Virgi, A. H. 2011, cepat mahir pemrograman web dengan php dan MySQL.
(5)
LAMPIRAN
a. Form kuisioner untuk pengunjung museum KUISIONER
RANCANG BANGUN SITUS MUSEUM BATIK BERBASIS WEBSITE Studi Kasus : Museum Batik Yogyakarta
Nama : Alamat : Status : Tanggal :
SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS S R TS STS
Situs museum batik berbasis web ini efektif dalam membantu memperoleh informasi tentang batik.
Situs museum batik berbasis web ini efisien dalam pencarian informasi batik
Penggunaan fitur qr code yang discan dengan menggunakan camera HP
untuk melihat detail data batik sangat membantu dalam memberikan informasi kepada saya yang ingin memperoleh informasi
Menu- menu pada Situs museum batik berbasis web ini mudah dipahami dan digunakan
Secara umum, saya lebih menyukai Situs museum batik menggunakan fitur QR code ini daripada saya harus mendengarkan penjelasan dari pemandu museum.
(6)
b.
Form kuisioner untuk Admin Museum
KUISIONER
RANCANG BANGUN SITUS MUSEUM BATIK BERBASIS WEBSITE Studi Kasus : Museum Batik Yogyakarta
Nama :
Status : Admin Museum Batik Yogyakarta
SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS S R TS STS
Situs museum batik berbasis web ini dapat membantu saya secara efektif dalam mengelola data batik.
Situs museum batik berbasis web ini mempercepat tugas saya dalam proses pemberian informasi .
Menu-menu pada Situs museum batik berbasis web ini dapat mudah dipahami dan mudah digunakan.
Proses memasukkan, menghapus, dan mengubah data terkait dengan data batik, dapat dilakukan dengan mudah
Sistem Informasi museum batik berbasis web ini memiliki tampilan yang menarik
Secara umum saya lebih menyukai Sistem Informasi museum batik berbasis web menggunakan fitur QR code ini daripada proses pinyimpanan data dan pencarian data batik secara manual