Pengaruh Jus Beet (Beta Vulgaris) Terhadap Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa.
iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PENGARUH JUS BEET (Beta vulgaris) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA
Raymond Ekman.2010. Pembimbing I : Jo Suherman,dr.,MS.,AIF
Pembimbing II: Endang Evacuasiany,dra.,Apt.MS.,AFK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di masyarakat dan menjadi salah satu penyebab utama cacat tubuh atau kematian. Pengobatan alternatif menjadi pilihan sebagian penderita untuk mengatasi hipertensi. Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat alternatif, salah satunya adalah
beet. Secara empiris beet dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menilai efek jus beet terhadap tekanan darah.
Penelitian ini merupakan metode prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain penelitian prates dan postes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik, dalam satuan mmHg, pada 30 orang wanita dewasa sebelum dan setelah meminum jus beet. Pengukuran menggunakan metode gabungan auskultasi dan palpasi dengan posisi naracoba duduk, dan kaki menyentuh lantai. Analisis data
menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil rata-rata tekanan darah sistolik setelah minum jus beet sebesar 92,6 mmHg lebih rendah dari sebelum minum jus beet sebesar 108,9 mmHg (p<0,001), sedangkan hasil rata-rata tekanan darah diastolik setelah minum jus
beet sebesar 61,1 mmHg lebih rendah dari sebelum minum jus beet sebesar72,1 mmHg (p<0,001).
Kesimpulan dari penelitian, jus beet dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
(2)
v ABSTRACT
THE EFFECT OF BEET JUICE (Beta vulgaris) ON FEMALE WITH NORMAL BLOOD PRESSURE
Raymond Ekman.2010. 1st Tutor : Jo Suherman,dr.,MS.,AIF
2nd Tutor : Endang Evacuasiany,dra.,Apt.MS.,AFK
High blood pressure is one of the most common diseases and is the main reason for disability or death. Many patients choose alternative therapy for high blood pressure treatment. One of these kind is beet. Empirically, beet decreases blood pressure.
The objectives of this research is to get to know the effect of beet on decreasing blood pressure.
The methods of this research using prospective experimental method with systems pratest dan postest. This data are research by measuring the systolic and diastolic blood pressure, in mmHg, on 30 subjects female before and after drinking the beet juice. The measurement uses palpation-auscultation method with subjects in sit position, and foot palm touch the floor. Data were analyzed by using paired t test with α = 0,05.
The post average systolic blood pressure after subjects drink beet juice is 92,6 mmHg which is lower than it is before drinking beet juice which is 108,9 mmHg (p<0,001), and the post average diastolic blood pressure after subjects drink beet juice is 61,1 mmHg which is lower than it is before drinking beet juice which is 72,1 mmHg (p<0,001).
The conclusions from this research is beet juice has been proved to decrease the level of both systolic and diastolic blood pressure.
(3)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Karya Tulis ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 4
1.6. Metodologi Penelitian ... 5
1.7. Lokasi dan Waktu ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah ... 6
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 7
2.2.1 Faktor Utama ... 8
2.2.2 Faktor Tambahan ... 13
2.3. Pemeriksaan Tekanan Darah ... 21
2.3.1 Cara Langsung ... 21
2.3.2 Cara Tidak Langsung ... 22
(4)
ix
2.4. Kelainan Tekanan Darah ... 25
2.5. Hipertensi ... 26
2.5.1 Klasifikasi Hipertensi ... 29
2.5.2 Patogenesis Hipertensi ... 32
2.5.3 Pengobatan Hipertensi ... 34
2.6. Herba Beet ... 42
2.6.1 Taksonomi Beet ... 42
2.6.2 Deskripsi Tanaman ... 43
2.6.3 Kandungan Kimia Beet ... 44
2.6.4 Kegunaan dan Khasiat Beet ... 45
2.6.5 Pengaruh Beet terhadap Tekanan Darah ... 45
2.6.6 Keamanan dari Beet ... 46
2.6.7 Efek Samping dari Beet ... 47
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian ... 48
3.2. Bahan dan Alat yang Digunakan ... 49
3.3. Metode Penelitian ... 49
3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 49
3.3.2 Prosedur Penelitian ... 50
3.3.2.1 Persiapan Sebelum Tes ... 50
3.3.2.2 Persiapan Bahan Uji ... 51
3.3.3 Metode Analisis ... 51
3.4. Kriteria Uji ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 53
4.2. Pembahasan ... 55
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 56
4.3.1 Hal-hal yang Mendukung ... 56
4.3.2 Hal-hal yang Tidak Mendukung ... 56
4.4. Kesimpulan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 57
5.2. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 61
(5)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Usia Diatas 18 Tahun Menurut JNC VII ... 29
Tabel 2.2 Tekanan Darah Normal Menurut WHO ... 29
Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Minum Jus Beet ... 53
(6)
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Pengaruh Renin-Angiotensin terhadap Tekanan Darah ... 19
Gambar 2.2 Refleks Baroreseptor ... 20
Gambar 2.3 Metode Auskultasi ... 24
Gambar 2.4 Metode Oscilometri ... 25
Gambar 2.5 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingginya Tekanan Darah ... 33
Gambar 2.6 Tumbuhan Beet ... 42
Gambar 2.7 Mekanisme Nitrat Sebagai Vasodilator ... 46
Gambar 4.1 Diagram Batang Tekanan Darah Rata-Rata Sistolik dan Diastolik Sebelum Maupun Setelah Naracoba Mendapat Perlakuan ... 55
(7)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran I Data Hasil Percobaan ... 61 Lampiran II Surat Persetujuan ... 65 Lampiran III Analisis Statistik Tekanan Darah Sebelum Dan
(8)
61
LAMPIRAN I
DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel L1.1 Tekanan Darah Sistolik Subjek Penelitian Sebelum Minum Jus
Beet
Subjek Penelitian Sebelum Minum Jus Beet (mmHg)
1 2 3 Rata-rata
1. 110 110 110 110
2. 100 98 100 99.3
3. 110 112 110 110.7
4. 112 112 112 112
5. 120 120 120 120
6. 108 102 102 104
7. 116 110 116 114
8. 100 90 90 93.3
9. 100 100 100 100
10. 100 100 100 100
11. 120 110 110 113.3
12. 110 110 110 110
13. 104 104 104 104
14. 120 110 120 116.7
15. 110 106 108 108
16. 100 110 110 106.7
17. 110 110 100 106.7
18. 110 110 110 110
19. 100 100 100 100
20. 110 108 110 109.3
21. 108 108 108 108
22. 120 116 120 118.7
23. 110 110 110 110
24. 110 110 110 110
25. 120 120 120 120
26. 118 118 118 118
27. 102 102 100 101.3
28. 104 108 108 106.7
29. 120 110 120 116.7
(9)
62
Tabel L1.2 Tekanan Darah Sistolik Subjek Penelitian Setelah Minum Jus Beet
Subjek Penelitian Setelah Minum Jus Beet (mmHg)
10' 20' 30' 40' 50' 60' 70' 80' 90' 100' 110' 1. 102 100 90 100 102 110
2. 98 98 96 82 80 82 90 96 100
3. 102 100 98 100 102 108 110 4. 110 100 96 98 100 112
5. 118 116 110 108 110 114 116 118 120
6. 98 94 90 88 90 98 100 102
7. 114 108 102 98 92 98 104 110 116
8. 88 86 82 86 88 88 90
9. 96 96 94 92 90 94 94 96 100
10. 98 96 94 90 96 98 100
11. 104 102 92 88 98 100 104 110 12. 110 104 100 100 100 104 104 110 13. 104 100 100 100 104 104
14. 112 106 98 96 100 110 116 15. 100 90 90 100 106 110 110
16. 98 90 86 80 80 90 96 98 100 110
17. 100 100 98 80 88 90 96 100 110
18. 106 100 90 88 90 100 106 110
19. 90 90 90 88 92 94 100
20. 108 106 106 100 108 110 21. 106 102 100 96 102 106 108 22. 116 110 106 102 108 108 110 116
23. 106 104 98 94 92 92 98 104 108
24. 108 104 102 98 96 92 96 98 102 106 110 25. 118 114 110 108 104 108 108 110 118 120 26. 118 114 110 104 102 106 106 110 114 116 120
27. 98 96 94 88 86 88 92 98 102
28. 106 104 100 98 98 98 100 104 106 108 29. 110 106 98 96 94 90 98 102 106 110 30. 110 106 96 96 96 98 102 110
(10)
63
Tabel L1.3 Tekanan Darah Diastolik Subjek Penelitian Sebelum Minum Jus Beet
Subjek Penelitian Sebelum Minum Jus Beet (mmHg)
1 2 3 Rata-rata
1. 80 80 80 80
2. 60 58 60 59.3
3. 70 70 70 70
4. 80 80 80 80
5. 80 80 80 80
6. 80 70 70 73.3
7. 70 68 70 69.3
8. 60 60 60 60
9. 70 70 70 70
10. 70 70 70 70
11. 70 68 70 69.3
12. 70 70 70 70
13. 70 80 80 76.7
14. 80 78 80 79.3
15. 80 80 80 80
16. 60 60 60 60
17. 70 70 70 70
18. 60 60 60 60
19. 50 60 60 56.7
20. 70 70 70 70
21. 68 68 68 68
22. 80 80 80 80
23. 70 70 70 70
24. 80 78 78 78.7
25. 80 80 80 80
26. 76 80 80 78.7
27. 70 70 70 70
28. 80 88 80 82.7
29. 80 70 70 73.3
(11)
64
Tabel L1.4 Tekanan Darah Diastolik Subjek Penelitian Setelah Minum Jus
Beet
Subjek Penelitian Setelah Minum Jus Beet (mmHg)
10' 20' 30' 40' 50' 60' 70' 80' 90' 100' 110'
1. 72 70 60 70 72 80
2. 58 56 54 52 56 56 58 60 60
3. 68 66 64 68 68 70 70
4. 78 76 70 76 78 80
5. 78 76 72 70 70 74 78 80 80
6. 68 64 62 60 60 64 68 70
7. 68 64 62 62 64 68 68 70 70
8. 58 56 54 56 56 60 60
9. 68 66 64 62 64 64 68 70 70
10. 68 62 52 50 68 70 70
11. 64 62 52 52 64 68 70 70
12. 68 66 64 64 64 68 70 70
13. 78 76 70 64 70 80
14. 74 74 72 70 74 78 80
15. 78 70 68 74 76 76 80
16. 58 58 56 50 50 56 56 56 60 60
17. 64 60 54 54 60 60 66 70 70
18. 58 58 56 54 54 56 58 60
19. 58 56 54 54 58 60 60
20. 66 64 64 60 66 70
21. 68 66 64 60 64 66 68
22. 76 72 68 60 66 68 74 80
23. 66 66 66 64 64 64 70 70 70
24. 76 76 72 70 68 60 68 70 74 78 78
25. 78 74 74 72 70 74 76 78 78 78
26. 68 66 64 60 60 60 64 64 64 66 70
27. 66 64 64 62 62 60 64 66 70
28. 78 78 78 78 78 74 74 74 78 80
29. 70 68 66 62 62 62 70 70 70 70
(12)
65
LAMPIRAN II
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Raymond Ekman Simamora, NRP : 0310116 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2009
(13)
66
LAMPIRAN III
ANALISIS STATISTIK TEKANAN DARAH
SEBELUM DAN SESUDAH MINUM JUS BEET
T-Test
Notes
Output Created 29-SEP-2009 13:34:00
Comments
Input Data G:\Data mentah raymond.sav
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
Data File 33
Missing Value Handling
Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the cases with no missing or out-of-range data for any variable in the analysis.
Syntax T-TEST
PAIRS = RataSist WITH MinSis (PAIRED)
/CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS.
Resources Elapsed Time 0:00:00.03
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 RataSist 108.9111 30 6.70674 1.22448
MinSis 92.7333 30 7.34346 1.34073
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 RataSist & MinSis 30 .655 .000
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 RataSist
(14)
67
T-Test
Notes
Output Created 29-SEP-2009 13:35:06
Comments
Input Data G:\Data mentah raymond.sav
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
Data File 33
Missing Value Handling
Definition of Missing
User defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the cases with no missing or out-of-range data for any variable in the analysis.
Syntax T-TEST
PAIRS = RataDias WITH MinDias (PAIRED)
/CRITERIA = CI(.95) /MISSING = ANALYSIS.
Resources Elapsed Time 0:00:00.05
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 RataDias 72.1778 30 7.47088 1.36399
MinDias 61.1333 30 6.61625 1.20796
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 RataDias & MinDias 30 .767 .000
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 RataDias
(15)
68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Raymond Ekman Simamora
NRP : 0310116
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 7 Maret 1985
Alamat : JL.Sukamulya Indah 3-9, Bandung, 40214 Riwayat Pendidikan :
1991, lulus TK K Paulus, Bandung 1997, lulus SD K Paulus, Bandung 2000, lulus SMP K Paulus, Bandung 2003, lulus SMA K Trimulia, Bandung
2003, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha, Bandung
(16)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit hipertensi disebut juga heterogeneous group of diseases karena dapat menyerang semua orang tanpa terkecuali termasuk pula masyarakat Indonesia (Astawan, 2003). Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami manusia masa kini. Penyakit ini antara lain diakibatkan oleh kemunduran fungsi-fungsi anatomi manusia sehubungan dengan peningkatan usia (Amrizal, 2007). Ada sekitar 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa di dunia menderita tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh dan merupakan penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) setiap tahunnya, disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25 % yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases) (WHO, 2001). Hal ini disebabkan perubahan pola makan masyarakat yang menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes mellitus, berbagai jenis kanker, osteoporosis, dan hipertensi (Denio A. Ridjab,2007).
Pengobatan alternatif sudah menjadi salah satu pilihan sebagian kecil penderita karena obat-obat hipertensi yang banyak beredar harganya cukup mahal. Salah satu pengobatan yang mulai diakui di kalangan medis adalah terapi herbal, yaitu dengan menggunakan obat-obat yang berasal dari buah atau sayuran. Terapi herbal dapat diolah dalam bentuk jus agar efek yang diharapkannya cepat dicapai (Amrizal, 2007).
Banyak buah dan sayuran yang dapat dikembangkan menjadi obat-obat herbal yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi, salah satunya adalah beet.
(17)
2
Universitas Kristen Maranatha Beet sudah dikenal sejak lama dalam masyarakat dan biasanya dikonsumsi sebagai makanan karena banyak mengandung serat, vitamin (vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C), mineral (nitrat, fosfor, kalium, besi, kalsium, magnesium, zinc), pigmen betain (salah satu bagian dari pigment betalain), dan asam folat (Nottingham, 2004; Wirakusumah, 2006; Made Astawan, 2008). Beet
yang berserat tinggi dapat menurunkan faktor risiko hiperlipidemia, hipertensi, dan penyakit jantung koroner (The George Mateljan Foundation, 2008).
Kandungan kalium yang terdapat dalam jus beet dapat menurunkan tekanan darah melalui penghambatan Sistem Renin-Angiotensin, selain itu kalium juga bekerja sebagai diuretik (Ibnu Masud, 1989; Oates & Brown, 2001; A.P Bangun, 2002). Sedangkan kandungan Nitrat nya diubah oleh bakteri dalam saliva menjadi nitrit, dan dilingkungan lambung yang asam akan merubah nitrit tersebut menjadi nitric oxide sehingga terjadi relaksasi otot polos pembuluh darah dan tekanan darah menurun (Durham, N.C., 1996; Colin Blakemore & Shelia Jennet, 2001; Stephen Daniells, 2008; The George Mateljan Foundation, 2008).
Berdasarkan alasan-alasan dan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian terhadap wanita dewasa dengan tekanan darah normal, apakah terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi jus beet.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah jus beet menurunkan tekanan darah normal pada wanita dewasa.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh obat alternatif guna mengatasi tekanan darah tinggi.
(18)
3
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek jus beet terhadap tekanan darah normal wanita dewasa.
1.4 Manfaat karya tulis
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang peran beet dalam menurunkan tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah meningkatkan peran beet yang dapat diaplikasikan untuk menurunkan tekanan darah dan memperkenalkan kepada masyarakat luas, bahwa beet juga merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat menurunkan tekanan darah.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Curah jantung dan tahanan perifer merupakan dua faktor utama yang menentukan tekanan darah. Curah jantung (Cardiac Output) merupakan hasil kali antara denyut jantung dengan isi sekuncup, sedangkan tekanan darah merupakan hasil kali antara curah jantung dengan tahanan perifer total (total peripheral resistant) (Guyton & Hall, 1997).
Beet antara lain mengandung kandungan seperti vitamin (vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C), mineral (nitrat, fosfor, kalium, besi, kalsium, magnesium, zinc), serat pangan (dietary fiber), pigment betain (salah satu bagian dari pigment
(19)
4
Universitas Kristen Maranatha
betalain), dan asam folat (Nottingham, 2004; Wirakusumah, 2006; Made Astawan, 2008).
Kandungan kalium yang terdapat dalam jus beet dapat menurunkan tekanan darah dengan beberapa cara, yaitu: meningkatkan ekskresi Natrium, menyebabkan dilatasi arteriol, dan mengurangi respon terhadap vasokonstriktor endogen. Dalam hal ini kalium bersifat sebagai diuretik dengan cara menurunkan reabsorbsi garam dan air oleh tubulus melalui mekanisme pemblokan transpor aktif natrium melalui dinding tubulus sehingga cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume cairan ekstraseluler akan menurun. Kalium, selain itu juga menghambat Sistem Renin-Angiotensin yang menyebabkan penurunan sekresi aldosteron sehingga diuresis meningkat yang menyebabkan berkurangnya volume darah, sehingga tekanan darah pun menjadi turun (Ibnu Masud, 1989; Oates & Brown, 2001; A.P Bangun, 2002).
Nitrat yang terdapat dalam beet diubah oleh bakteri dalam saliva menjadi nitrit, dan dilingkungan lambung yang asam akan merubah nitrit tersebut menjadi nitric oxide sehingga terjadi relaksasi otot polos pembuluh darah (vasodilator) dan tekanan darah menurun (Durham, N.C., 1996; Colin Blakemore & Shelia Jennet, 2001; Stephen Daniells, 2008; The George Mateljan Foundation, 2008).
Sementara kandungan serat pangan pada beet juga berguna dalam menekan resiko darah tinggi karena kandungan serat pangannya (dietary fiber), mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses (Made Astawan, 2008).
Dengan demikian jus beet dapat menurunkan tekanan darah.
1.5.2 Hipotesis
(20)
5
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain penelitian prates dan postes pada subjek penelitian yang menerima suatu perlakuan. Data yang diukur adalah tekanan sistolik dan tekanan diastolik subjek percobaan per mmHg, baik sebelum dan sesudah meminum jus beet.
Analisis data dengan uji 't' berpasangan (α=0.05)
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Universitas Kristen Maranatha pada bulan Februari 2009 sampai Januari 2010.
(21)
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jus beet menurunkan tekanan darah normal pada 30 orang wanita dewasa.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping dari penggunaan beet.
Penderita hipertensi yang ringan dianjurkan untuk meminum jus beet
sebagai awal anti hipertensi.
Orang-orang yang berisiko tinggi menderita hipertensi dianjurkan untuk meminum jus beet secara teratur untuk mencegah terjadi hipertensi.
(22)
58 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
A. P. Bangun. 2002. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: Argo Media Pustaka. Hal 2-7, 22-26, 31-32, 42-43.
Amrizal. 2007. Tekanan Darah Tinggi. www.geocities.com. 29 April 2009.
Aram V,dkk. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
http://www.jama.ama-assn.org. 23 Mei 2009.
Astawan Made. 2003. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan.
www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0301/23/gizi.htm 1 Maret 2010.
Bakris, G.L. 2007. High Blood Pressure.
http://www.hypertensiononline.org/slides2/slide01. 4 Mei 2009. Christman, S. 2003. Beta vulgaris.
http://www.floridata.com/FloriDataBase/ViewPlantRecord. 28 April 2009. Colin Blakemore & Shelia Jennett 2001. Nitric Oxide.
http://www.encyclopedia.com/doc/10128-nitricoxide.html.
Cory, Iskandar & Sudigdo. 2003. Diagnosis Fisis Pada Anak. Edisi2, Jakarta : CV Sagung Seto. p. 175.
Daniells, S. 2008. Beetroot juice may lower blood pressure: study.
http://www.nutrainggredients.com/news/ng.asp?id=83062. 1 Mei 2009.
Durham, N. C. 1996. Central Role Of Nitric Oxide In Hemoglobin Action. http://www.eurekalert.org/pub_releases. 29 April 1996.
Farmasi Anis. 2008. Tekanan Darah.
http://www.anispharmacy.com/blood%20pressure%20high.htm. Juli5th. 2009.
Fisher, N. D. L. & Williams, G. H. 2005. Hypertensive Vascular Disease. In : Braunwald et al., Editors : Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. Volume 2. New York : McGraw-Hill. p. 1463-1468, 1470-1475.
Gamboa, A. & Biaggioni, I. 2007. Response to Contribution of Endothelial Nitric Oxide to Blood Pressure in Humans.
(23)
59
Universitas Kristen Maranatha
Ganong, W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ed 20. Hal 552, 549, 560, 564-565, 575-579.
Gardner, F.S. 2007. Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172.
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306,320, 965-966.
Haber, E. & Carlson, W. 1983. The Biochemistry of the Renin-Angiotensin System. Hypertension. 2nd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p. 171-179.
Hect, F. 2003. High Blood Pressure.
http://www.Medicinenet.com/High Blood Pressure. 4 Mei 2009.
Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114.
Ibnu Masud. 1989. Human Physiology. New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114.
Isidoro Martinez. 2010. Oscillometry.
http://www.npl.co.uk/pressure/barometry.html. 5 Januari 2010.
Kaplan N. M. 1998. Clinical Hypertension. 7th Ed. Dallas : Williams & Wilkins Companies. P. 44-47.
Katzung, B. G. & Chatterjee, K. 2007. Vasodilator and the Treatment of Angina Pectoris. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. Editor : Katzung, B. G. New York : Lange Medical Books / MacGraw-Hill. p. 185.
Made Astawan. 2008. Sehat Dengan Sayuran. Bogor: Penerbit Dian Rakyat. Hal 34-38.
Mohrman, D. E. & Heller, L.J. 2003. Cardiovasculer Physiology. 5th edition. New York : Lange Medical Books / MacGraw-Hill. p. 8, 11, 48-50, 54-59, 64-66, 110-114, 165-167, 185-197, 213-214.
NHLBI. 2004. Classification of Blood Pressure
www.clevelandclinicmeded.com/diseasemanagement/nephrology. NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committe.
(24)
60
Universitas Kristen Maranatha
NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension.
Nottingham, S. 2004. Beetroot.
http://ourworld.compuserve.com/homepages/Stephen-Nottingham. 28 Mei 2009.
Oates J.A.; Brown N.J. 2001 Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In : Hardman, Limbird, editor : Goodman and Gilman’s the
pharmacological basis of therapeutics. 10 th edition. New York: McGraw-Hill Companies Inc. P. 874.
Orme, F. 2002. Baroreceptor Reflex.
http://members.aol.com/Bio50/LecNotes/lecnot21a.html. 10 Juli 2009. Schlaich, M. P. & Schmieder, R. E. 2007. Contribution of Endothelial Nitric
Oxide to Blood Pressure in Humans. http://www.americanheart.org. 1 Mei 2009.
Semple, P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arcan. Hal 27, 29, 30-32, 49-65, 77-86.
Sentra Informasi IPTEK. 2005. Bit Segar.
http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan. 4 Mei 2009. Sharma. 2007. Hypertension.
http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206#TBL3. 3 Juli 2009. Stephen Daniells, 2008. Beetroot juice may lower blood pressure.
http://www.nutraingredients.com/Research/Beetroot-juice-may-lower-blood-pressure-study. 6 Februari 2009.
The George Mateljan Foundation. 2008. The World’s Healthiest Food.
http://encyclopedia.thefreedictionary.com. 28 April 2009.
WHO. 2001. Pengendalian Hipertensi, Laporan Komisi Pakar WHO. Bandung : ITB. Hal 20-21, 66-70, 76-90.
Wirakusumah, E. S. 2006. Buah dan Sayur untuk Terapi. Jakarta : Penerbit Swadaya. Hal 73-74.
Wood, S. 2008. Beets for Blood-Pressure Loering? Researchers Propose Novel Pathway for Nitrate-Nitrite Covertsion. www.Medscape.com 23 Juni 2009.
(1)
4
Universitas Kristen Maranatha
betalain), dan asam folat (Nottingham, 2004; Wirakusumah, 2006; Made Astawan, 2008).
Kandungan kalium yang terdapat dalam jus beet dapat menurunkan tekanan darah dengan beberapa cara, yaitu: meningkatkan ekskresi Natrium, menyebabkan dilatasi arteriol, dan mengurangi respon terhadap vasokonstriktor endogen. Dalam hal ini kalium bersifat sebagai diuretik dengan cara menurunkan reabsorbsi garam dan air oleh tubulus melalui mekanisme pemblokan transpor aktif natrium melalui dinding tubulus sehingga cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume cairan ekstraseluler akan menurun. Kalium, selain itu juga menghambat Sistem Renin-Angiotensin yang menyebabkan penurunan sekresi aldosteron sehingga diuresis meningkat yang menyebabkan berkurangnya volume darah, sehingga tekanan darah pun menjadi turun (Ibnu Masud, 1989; Oates & Brown, 2001; A.P Bangun, 2002).
Nitrat yang terdapat dalam beet diubah oleh bakteri dalam saliva menjadi nitrit, dan dilingkungan lambung yang asam akan merubah nitrit tersebut menjadi nitric oxide sehingga terjadi relaksasi otot polos pembuluh darah (vasodilator) dan tekanan darah menurun (Durham, N.C., 1996; Colin Blakemore & Shelia Jennet, 2001; Stephen Daniells, 2008; The George Mateljan Foundation, 2008).
Sementara kandungan serat pangan pada beet juga berguna dalam menekan resiko darah tinggi karena kandungan serat pangannya (dietary fiber), mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses (Made Astawan, 2008).
Dengan demikian jus beet dapat menurunkan tekanan darah.
1.5.2 Hipotesis
(2)
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain penelitian prates dan postes pada subjek penelitian yang menerima suatu perlakuan. Data yang diukur adalah tekanan sistolik dan tekanan diastolik subjek percobaan per mmHg, baik sebelum dan sesudah meminum jus beet.
Analisis data dengan uji 't' berpasangan (α=0.05)
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Universitas Kristen Maranatha pada bulan Februari 2009 sampai Januari 2010.
(3)
57 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jus beet menurunkan tekanan darah normal pada 30 orang wanita dewasa.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping dari penggunaan beet.
Penderita hipertensi yang ringan dianjurkan untuk meminum jus beet
sebagai awal anti hipertensi.
Orang-orang yang berisiko tinggi menderita hipertensi dianjurkan untuk meminum jus beet secara teratur untuk mencegah terjadi hipertensi.
(4)
58 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
A. P. Bangun. 2002. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: Argo Media Pustaka. Hal 2-7, 22-26, 31-32, 42-43.
Amrizal. 2007. Tekanan Darah Tinggi. www.geocities.com. 29 April 2009.
Aram V,dkk. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
http://www.jama.ama-assn.org. 23 Mei 2009.
Astawan Made. 2003. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan.
www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0301/23/gizi.htm 1 Maret 2010.
Bakris, G.L. 2007. High Blood Pressure.
http://www.hypertensiononline.org/slides2/slide01. 4 Mei 2009. Christman, S. 2003. Beta vulgaris.
http://www.floridata.com/FloriDataBase/ViewPlantRecord. 28 April 2009. Colin Blakemore & Shelia Jennett 2001. Nitric Oxide.
http://www.encyclopedia.com/doc/10128-nitricoxide.html.
Cory, Iskandar & Sudigdo. 2003. Diagnosis Fisis Pada Anak. Edisi2, Jakarta : CV Sagung Seto. p. 175.
Daniells, S. 2008. Beetroot juice may lower blood pressure: study.
http://www.nutrainggredients.com/news/ng.asp?id=83062. 1 Mei 2009.
Durham, N. C. 1996. Central Role Of Nitric Oxide In Hemoglobin Action. http://www.eurekalert.org/pub_releases. 29 April 1996.
Farmasi Anis. 2008. Tekanan Darah.
http://www.anispharmacy.com/blood%20pressure%20high.htm. Juli5th. 2009.
Fisher, N. D. L. & Williams, G. H. 2005. Hypertensive Vascular Disease. In : Braunwald et al., Editors : Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. Volume 2. New York : McGraw-Hill. p. 1463-1468, 1470-1475.
Gamboa, A. & Biaggioni, I. 2007. Response to Contribution of Endothelial Nitric Oxide to Blood Pressure in Humans.
(5)
59
Universitas Kristen Maranatha
Ganong, W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ed 20. Hal 552, 549, 560, 564-565, 575-579.
Gardner, F.S. 2007. Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172.
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306,320, 965-966.
Haber, E. & Carlson, W. 1983. The Biochemistry of the Renin-Angiotensin System. Hypertension. 2nd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p. 171-179.
Hect, F. 2003. High Blood Pressure.
http://www.Medicinenet.com/High Blood Pressure. 4 Mei 2009.
Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114.
Ibnu Masud. 1989. Human Physiology. New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114.
Isidoro Martinez. 2010. Oscillometry.
http://www.npl.co.uk/pressure/barometry.html. 5 Januari 2010.
Kaplan N. M. 1998. Clinical Hypertension. 7th Ed. Dallas : Williams & Wilkins Companies. P. 44-47.
Katzung, B. G. & Chatterjee, K. 2007. Vasodilator and the Treatment of Angina Pectoris. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. Editor : Katzung, B. G. New York : Lange Medical Books / MacGraw-Hill. p. 185.
Made Astawan. 2008. Sehat Dengan Sayuran. Bogor: Penerbit Dian Rakyat. Hal 34-38.
Mohrman, D. E. & Heller, L.J. 2003. Cardiovasculer Physiology. 5th edition. New York : Lange Medical Books / MacGraw-Hill. p. 8, 11, 48-50, 54-59, 64-66, 110-114, 165-167, 185-197, 213-214.
NHLBI. 2004. Classification of Blood Pressure
www.clevelandclinicmeded.com/diseasemanagement/nephrology. NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committe.
(6)
Universitas Kristen Maranatha
NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension.
Nottingham, S. 2004. Beetroot.
http://ourworld.compuserve.com/homepages/Stephen-Nottingham. 28 Mei 2009.
Oates J.A.; Brown N.J. 2001 Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In : Hardman, Limbird, editor : Goodman and Gilman’s the
pharmacological basis of therapeutics. 10 th edition. New York: McGraw-Hill Companies Inc. P. 874.
Orme, F. 2002. Baroreceptor Reflex.
http://members.aol.com/Bio50/LecNotes/lecnot21a.html. 10 Juli 2009. Schlaich, M. P. & Schmieder, R. E. 2007. Contribution of Endothelial Nitric
Oxide to Blood Pressure in Humans. http://www.americanheart.org. 1 Mei 2009.
Semple, P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arcan. Hal 27, 29, 30-32, 49-65, 77-86.
Sentra Informasi IPTEK. 2005. Bit Segar.
http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan. 4 Mei 2009. Sharma. 2007. Hypertension.
http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206#TBL3. 3 Juli 2009. Stephen Daniells, 2008. Beetroot juice may lower blood pressure.
http://www.nutraingredients.com/Research/Beetroot-juice-may-lower-blood-pressure-study. 6 Februari 2009.
The George Mateljan Foundation. 2008. The World’s Healthiest Food.
http://encyclopedia.thefreedictionary.com. 28 April 2009.
WHO. 2001. Pengendalian Hipertensi, Laporan Komisi Pakar WHO. Bandung : ITB. Hal 20-21, 66-70, 76-90.
Wirakusumah, E. S. 2006. Buah dan Sayur untuk Terapi. Jakarta : Penerbit Swadaya. Hal 73-74.
Wood, S. 2008. Beets for Blood-Pressure Loering? Researchers Propose Novel Pathway for Nitrate-Nitrite Covertsion. www.Medscape.com 23 Juni 2009.