Efek Jus Mentimun (Cucumis sativus Linn.) Terhadap Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.)TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA

Yuniati Valentina, 2010. Pembimbing I : dr. Jo Suherman.,MS.,AIF Pembimbing II : Rosnaeni, dra. Apt

Hipertensi disebut juga The silent killer, penyakit ini apabila tidak diobati akan mengancam jiwa dan akan menurunkan kualitas hidup. Tindakan preventif dan terapi komplementer hipertensi salah satunya dapat dilakukan dengan mengkonsumsi buah-buahan diantaranya mentimun (Cucumis sativus Linn.)

Tujuan.penelitian untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap tekanan sistol dan diastol wanita dewasa dan perbedaan efeknya terhadap wanita dewasa.

Desain penelitian prospektif eksperimental laboratorik sungguhan,

menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) menggunakan sphygmomanometer air raksa pada arteri brachialis dengan metode gabungan palpasi-auskultasi, yang dilakukan pada posisi duduk, dengan kaki subjek penelitian menyentuh lantai dan tangan diatas paha, sebelum dan setelah minum jus mentimun.

Analisis data dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05, menggunakan perangkat lunak komputer.

Hasil penelitian rerata tekanan darah setelah minum jus mentimun (104,3/68,70 mmHg) lebih rendah dibandingkan sebelum minum jus mentimun (114,22/75,72 mmHg) dengan penurunan yang sangat signifikan (p < 0,01), yang

efeknya terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol tidak ada perbedaan (p > 0,05).

Simpulan jus mentimun menurunkan tekanan darah dengan efek yang sama.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF CUCUMBER JUICE (Cucumis sativus Linn.) TO NORMAL BLOOD PRESSURE OF ADULT FEMALE

Yuniati Valentina, 2010. Pembimbing I : dr. Jo Suherman.,MS.,AIF Pembimbing II : Rosnaeni, dra. Apt

Hypertension is also called the silent killer, untreated hypertention would threaten life and degrade the quality of life. Preventive and complementary therapies hypertension one og them can be done by consuming fruits such as cucumbers (Cucumis sativus Linn.)

The purpose of the research to determine the effects of cucumber juice towards blood pressure systole and diastole of adult women and differences in the effects on adult women.

The design is experimental prospective study, using completely Randomized Design, is comparative with the design of pre-test and post-test. The data measured were blodd pressure systole and diastole (mmHg) using a mercury sphygmomanometer at the brachial artery using a combination of palpation, auscultation, done in a sitting position, with feet touching the floor and research subject’s hand on the thigh, before and after drinking cucumber juice.

Analysis od data with the “t” test with α = 0,05, significance is determined based on the value of p<0,05, using computer software.

Conclusion cucumber juice decrease the blood pressure with the different effect.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ………... i

LEMBAR PERSETUJUAN ………... ii

SURAT PERNYATAAN ………. iii

ABSTRAK ………. iv

ABSTRACT ……….. v

KATA PENGANTAR ……….. vi

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR GAMBAR ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1.1 Latar Belakang ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ………... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan ...……….. 3

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 3

1.5 Kerangka Pemikiran ………... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

1.7 Metodologi Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 2.1 Tekanan Darah ……….. 6

2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 6

2.3 Klasifikasi Tekanan Darah ... 14

2.4 Sistem Renin-Angiotensin ……... 14

2.5 Cara Pengukuran Tekanan Darah... 16


(4)

ix

2.7 Patogenesis Hipertensi... 22

2.8 Pengobatan Hipertensi... 24

2.9 Mentimun ... 28

2.9.1 Kandungan Bioaktif Buah Mentimun ... 30

2.9.2 Kegunaan dan Khasiat Mentimun... 31

2.9.3 Efek Farmakologis Mentimun Terhadap Tekanan Darah... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 3.1 Subjek / Subjek Penelitian ... 33

3.1.1 Bahan dan Alat Yang Penelitian ... 34

3.1.2 Subjek Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.3 Metode Penelitian ... 34

3.3.1 Desain Penelitian ... 34

3.3.2 Variabel Penelitian ... 34

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 35

3.4 Prosedur Penelitian ... 35

3.4.1 Persiapan Sebelum Tes ... 35

3.4.2 Prosedur Tes Tekanan Darah ... 36

3.5 Metode Analisis ... 36

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 39

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Simpulan ... 45

5.2 Saran ... 45


(5)

x

LAMPIRAN ... 48 SURAT KEPUTUSAN KOMISI ETIK PENELITIAN ... 55 RIWAYAT HIDUP ... 56


(6)

xi

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi ... 14 Tabel 2.2 Kandungan Gizi Buah Mentimun Tiap 100 Gram Bahan Mentah

(segar)………...

30

Tabel 4.1 Profil Subjek Penelitian ... 39 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah (mmHg) Sebelum dan Sesudah

Perlakuan ………... 40

Tabel 4.3 Hasil Uji t Berpasangan Sebelum dan Sesudah Perlakuan ………….. 41 Tabel 4.3 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum dan

Setelah Minum Jus Mentimun ……….


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Skema sistem renin-angiotensin ... 15

Gambar 2.2 Pengukuran tekanan darah secara langsung ... 16

Gambar 2.3 Metode auskultasi ... 18

Gambar 2.6 Mentimun ... 28


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut serta Dalam

Penelitian ……...

48

Lampiran 2 Lembar Kerja ... 49 Lampiran 3 Hasil Uji Pengukuran Tekanan Darah Sistol Sebelum Dan

Sesudah Perlakuan Dengan Menggunakan Jus Mentimun ... 51 Lampiran 4 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastol Sebelum Dan

Sesudah Perlakuan Menggunakan Jus Mentimun ... 52 Lampiran 5 Hasil Uji t Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum

Perlakuan...

53

Lampiran 6 Hasil Uji t berpasangan untuk perbedaan penurunan tekanan darah sistol dan diastole sebelum dan setelah minum jus

mentimun ……….

54

Lampiran 7 Komisi Etik Penelitian ………. 55


(9)

48

48 LAMPIRAN 1

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul : Efek Jus Mentimun (Cucumic

sativus Linn.) Terhadap Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Yuniati Valentina ) ( )


(10)

49

49 LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA

SP

Tekanan darah sistol sebelum minum jus mentimun

Tekanan darah sistol setelah

minum jus mentimun diastol terendah

I II III Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


(11)

50

50 SP

Tekanan darah diastol sebelum minum jus mentimun

Tekanan darah diastol setelah

minum jus mentimun diastol terendah

I II III Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


(12)

51

51 LAMPIRAN 3

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH SISTOL SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN JUS MENTIMUN

SP

sistole sebelum

minum jus sistole setelah minum jus

I II III Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8

sistole terendah 1 110 110 120 113,33 120 120 110 110 110 112 112 120 110 2 100 110 110 106,67 110 105 105 110 110 110 110 110 105 3 110 115 115 113,33 110 108 110 110 110 110 110 115 108 4 120 120 120 120,00 115 115 118 120 120 120 120 120 115 5 120 120 120 120,00 110 110 110 115 115 115 120 120 110 6 110 110 110 110,00 110 108 108 110 110 110 110 110 108 7 110 115 115 113,33 110 110 105 110 115 115 115 115 105 8 110 105 105 106,67 100 100 98 100 100 105 105 110 98 9 120 120 120 120,00 120 115 110 110 115 115 115 120 110 10 120 120 120 120,00 120 115 115 100 100 115 120 120 100 11 120 120 120 120,00 120 115 100 98 100 115 115 120 98 12 110 110 110 110,00 110 110 105 105 110 110 110 110 105 13 120 120 110 116,67 110 105 105 110 110 110 110 110 110 14 120 120 120 120,00 120 110 100 98 100 110 115 120 98 15 110 120 120 120,00 110 110 105 110 120 120 120 120 105 16 110 110 110 110,00 110 105 100 100 105 110 110 110 105 17 110 110 110 110,00 110 100 105 100 110 110 110 110 100 18 120 120 120 120,00 120 115 110 114 115 115 120 120 110 19 110 110 110 110,00 110 110 105 100 98 100 105 110 98 20 120 120 120 120,00 120 115 110 100 115 120 120 120 100 21 120 115 115 116,67 115 114 114 110 110 112 115 115 110 22 120 120 120 120,00 110 110 108 105 108 110 115 120 105 23 120 120 120 120,00 115 115 110 105 110 115 115 120 105 24 120 110 110 113,33 115 110 110 110 115 115 115 115 110 25 115 115 115 115,00 115 100 98 98 100 105 110 110 98 26 120 120 120 120,00 115 110 110 110 115 115 115 120 110 27 120 120 110 116,67 110 108 105 100 105 100 108 110 100 28 110 100 100 103,33 100 98 95 98 100 100 100 100 95 29 100 100 100 100,00 100 98 95 95 98 100 100 100 95 30 115 100 100 101,67 100 98 95 95 100 112 115 115 95


(13)

52

52 LAMPIRAN 4

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIASTOL SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN JUS MENTIMUN

SP

sebelum minum jus mentimun setelah minum jus mentimun diastol terendah

I II III Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8

1 80 78 78 78,67 78 75 75 70 75 75 78 78 70 2 70 70 70 70,00 70 65 68 68 70 70 70 70 65 3 80 80 70 76,67 70 65 65 70 75 75 80 80 65 4 80 80 80 80,00 78 75 75 80 80 80 80 80 75 5 80 80 80 80,00 75 75 75 75 78 78 80 80 75 6 80 75 75 76,67 75 75 68 68 70 70 75 75 68 7 80 80 80 80,00 80 78 75 72 75 80 80 80 72 8 80 75 78 77,67 75 70 65 62 65 68 70 75 62 9 80 80 80 80,00 80 78 78 75 78 78 80 80 75 10 70 70 70 70,00 70 68 65 68 70 70 70 70 65 11 80 80 80 80,00 80 78 78 75 78 80 80 80 75 12 80 70 70 73,33 70 70 68 70 70 70 70 75 68 13 80 80 80 80,00 80 78 78 75 75 78 80 80 75 14 70 70 65 68,33 68 65 64 62 65 65 68 70 62 15 80 80 80 80,00 78 75 70 70 75 75 80 80 70 16 70 70 70 70,00 68 65 62 62 65 68 68 70 62 17 80 80 80 80,00 78 78 75 72 75 78 80 80 72 18 80 80 80 80,00 80 78 75 78 78 80 80 80 75 19 70 70 70 70,00 68 68 65 68 68 68 70 70 65 20 70 70 70 70,00 70 68 68 65 65 68 70 70 65 21 80 75 75 76,67 80 78 74 72 70 72 72 74 70 22 80 80 80 80,00 78 75 70 78 78 80 80 80 70 23 80 78 78 78,67 78 78 75 70 75 78 78 78 70 24 75 70 70 71,67 75 70 65 60 65 70 75 75 60 25 75 70 70 71,67 75 75 70 75 75 75 75 75 70 26 80 75 75 76,67 75 70 68 68 70 75 75 75 68 27 80 70 70 73,33 70 70 68 65 68 70 70 70 65 28 70 70 70 70,00 70 68 68 65 65 68 70 70 65 29 75 75 75 75,00 75 72 70 70 72 75 75 75 70 30 80 75 75 76,67 75 72 72 75 75 78 78 80 72


(14)

53

53 LAMPIRAN 5

HASIL UJI “t” TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.)

T-Test

Paire d Samples Statistics

114,2223 30 6,17010 1,12650

104,0333 30 5,67805 1,03667

75,7230 30 4,17122 ,76156

68,7000 30 4,51167 ,82371

TDS sebelum TDS sesudah Pair 1 TDD sebelum TDD sesudah Pair 2

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paire d Samples Correlations

30 ,490 ,006

30 ,785 ,000

TDS sebelum & TDS sesudah Pair 1

TDD sebelum & TDD sesudah Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

10,18900 7,02300 6,00059 2,86404 1,09555 ,52290 7,94834 5,95355 12,42966 8,09245 9,300 13,431 29 29 ,000 ,000 Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Lower Upper 95% Confidence Interval of the Difference Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

TDS sebelum - TDS sesudah

Pair 1

TDD sebelum -TDD sesudah


(15)

54

54 LAMPIRAN 6

HASIL UJI “t” BERPASANGAN UNTUK PERBEDAAN PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL SEBELUM DAN SETELAH

MINUM JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.)

T-Test

Paired Samples Statistics

8,7886 30 4,92614 ,89939

9,2553 30 3,69356 ,67435

% penurunan TDS % penurunan TDD Pair 1

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

30 -,195 ,301

% penurunan TDS & % penurunan TDD Pair 1

N Correlation Sig.

Paire d Sample s Te st

-,46667 6,70912 1,22491 -2,97190 2,03856 -,381 29 ,706 Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Lower Upper 95% Confidenc e Interval of the Difference Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

% penurunan TDS - % penurunan

TDD Pair 1


(16)

55


(17)

56

56 RIWAYAT HIDUP

Nama : Yuniati Valentina

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710214

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 2 Juni 1989

Alamat : Jl. Antapani Lama no 41

Bandung Riwayat Pendidikan :

Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus, Bandung, lulus tahun 1995 SD Santo Agustinus, Bandung, lulus tahun 2001

SMP Providentia, Bandung, lulus tahun 2004 SMA Negeri 14, Bandung, lulus tahun 2007


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi merupakan kondisi meningkatnya tekanan darah melebihi tekanan darah normal, yaitu sistolik lebih dari 140 atau lebih dan diastolik lebih dari 90 atau lebih (JNC VII, 2003). Peningkatan tekanan darah yang sangat ekstrim merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis dari seluruh kematian pada semua umur di Indonesia (Riskerdas, 2007). Hipertensi juga sering disebut The silent killer karena penderita tidak menyadari penyakitnya dan bila kondisi ini tidak diobati akan mengancam jiwa atau paling tidak, akan menurunkan kualitas hidup. Tekanan darah makin tinggi, makin berisiko terkena penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestive, stroke, dan penyakit ginjal (Borzecki, Kader, Berlowitz, 2010).

Penderita hipertensi menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) Nasional 2007 di Indonesia tersebar pada seluruh provinsi mencapai rerata 31,7 %. Prevalensi tertinggi pada Provinsi Jawa Timur sebesar 37,4% dan terendah pada provinsi Papua Barat sebesar 20,1%. Dari data tersebut, yang terdeteksi dan minum obat hanya sebesar 23,9%. Dari hasil Rikerdas ini diketahui ternyata penderita hipertensi dipedesaan lebih banyak dibandingkan dengan daerah perkotaan (Riskerdas,2007). Pada rentang usia 15- 24 tahun ditemukan angka kejadian sebesar 10% dengan pria lebih banyak dibandingkan wanita, sedangkan pada usia diatas 34 tahun, prevalensi wanita lebih banyak daripada pria (Riskerdas, 2007).

Penderita hipertensi di pedesaan, menurut Riskerdas ini ternyata lebih banyak dibandingkan daerah perkotaan. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk menjaga kesehatannya sehingga masyarakat pedesaan banyak yang menderita hipertensi. Padahal sumber daya


(19)

2

2

alam nabati yang bisa dimanfaatkan sebagai preventif peningkatan tekanan darah di daerah pedesaan sangat berlimpah. Sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah antara lain buah-buahan , sayur-sayuran yang tinggi serat dan kaya vitamin serta mineral. Buah-buahan yang sering digunakan sebagai obat komplementer untuk darah tinggi umumnya buah-buahan yang banyak mengandung air misalnya mentimun, semangka, jeruk, melon dan sirsak.

Buah mentimun sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat, mudah didapat dan harganya relatif murah, bisa dikonsumsi secara mentah sebagai lalapan, penghias makanan atau diolah menjadi berbagai aneka masakan. Secara empiris, dari dulu buah mentimun sering digunakan masyarakat sebagai obat terjadi kesulitan berkemih. Setelah diteliti buah mentimun secara fisik mengandung banyak air, sehingga dengan mengkonsumsi mentimun dapat meningkatkan buang air kecil (BAK). Mentimun dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, yang digunakan sebagai terapi komplementer untuk hipertensi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka akan dilakukan penelitian efek jus buah mentimun terhadap tekanan darah normal wanita dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah jus mentimun berefek menurunkan tekanan darah sistol normal wanita dewasa.

2. Apakah jus mentimun berefek menurunkan tekanan darah diastol normal wanita dewasa.

3. Apakah terdapat perbedaan efek jus mentimun terhadap persentase penurunan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol normal wanita dewasa.


(20)

3

3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui buah-buahan alami yang mempengaruhi tekanan darah.

Tujuan penelitian adalah

Untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap tekanan sistol wanita dewasa. Untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap tekanan darah diastol wanita dewasa.

Untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol wanita dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis :

Untuk memperkaya ilmu pengetahuan dunia kedokteran terutama bahan alami yang berefek yang menurunkan tekanan darah.

2. Manfaat praktis :

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah merupakan kekuatan yang dihasilkan oleh darah setiap satuan luas dinding pembuluh darah (Guyton, 2008), yang nilainya diperoleh dari perkalian cardiac output (CO) dengan total perpheral resistance (TPR). Salah satu atau kedua variabel tersebut berubah, akan mempengaruhi tekanan darah. Nilai CO atau curah jantung didapatkan dari perkalian heart rate (HR) atau denyut jantung dengan cardiac stroke volume (SV) atau isi sekuncup. Sedangkan TPR atau tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).


(21)

4

4

Menurut Livernais-Saettel, 2000, sayuran mentimun mengandung kadar air sangat tinggi, kalori yang rendah, juga merupakan sumber kalium, flavonoid, vitamin A, vitamin C dan asam folat.

Flavonoid mempengaruhi kerja dari angiotensin I converting enzim (ACE) yang akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II (Robinson, 1995; Mills and Bone, 2000). Penghambatan angiotensin ini menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR lebih rendah dan menyebabkan kerja saraf simpatik berkurang, termasuk efek saraf simpatik terhadap otot jantung dan otot pembuluh darah. Efek lainnya dapat menyebabkan penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron dan sekresi anti diuretic hormone (ADH) oleh kelenjar hipopituitari. Sekresi aldosteron yang menurun berefek terhadap penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi air menyebabkan nilai SV lebih rendah, akibatnya tekanan darah menurun (Guyton, 2008; Katzung, 2007; Jia and Xiao, 2007).

Kalium mengatur kerja jantung yang mempengaruhi kontraksi otot-otot jantung, mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokonstriktor endogen, sehingga tekanan darah turun (Oates and Brown, 2001).

Resistensi perifer ditentukan oleh tonus otot pembuluh darah ,elastisitas pembuluh darah dan viskositas darah. Dan semuanya dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu sistem renin-angiotensin-aldosteron.

Buah mentimun karena mengandung senyawa flavonoid, antioksidan, mineral kalium diprediksi dapat menurunkan tekanan darah.


(22)

5

5 1.6Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1

Jus mentimun berefek menurunkan tekanan darah sistol normal wanita dewasa. Hipotesis 2

Jus mentimun berefek menurunkan tekanan darah diastole normal wanita dewasa. Hipotesis 3

Terdapat perbedaan efek jus mentimun terhadap tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol normal wanita dewasa.

1.7 Metodologi Penelitian

Desain penelitian prospektif eksperimental laboratorik sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) menggunakan sphygmomanometer air raksa pada arteri brachialis dengan metode gabungan palpasi-auskultasi, yang dilakukan pada posisi duduk, dengan kaki subjek penelitian menyentuh lantai dan tangan diatas paha, sebelum dan setelah minum jus mentimun.

Analisis data dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05, menggunakan perangkat lunak komputer.


(23)

45

45

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

1. Jus mentimun menurunkan tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa. 2. Jus mentimun menurunkan tekanan darah diastol normal pada wanita

dewasa.

3. Jus mentimun memberikan penurunan yang berbeda antara tekanan darah sistol dan diastol normal wanita dewasa.

5.2Saran

Penelitian jus mentimun terhadap tekanan darah perlu dilanjutkan dengan : 1. Menggunakan buah mentimun yang dimakan langsung.

2. Menggunakan varietas lain dari buah mentimun.

Aplikasi dari penelitian ini :


(24)

46

46

DAFTAR PUSTAKA

A.P.Bangun. 2002. Terapi jus dan ramuan tradisional untuk hipertensi. Jakarta : Argo Media Pustaka. Hal. 2-7, 22-26, 31-37, 42-43

Benowitz N. I. L. 2001. Obat antihipertensi. Dalam Katzung, Bertram G. : Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika. Hal 273-304 Borzecki A.M., Kader B., Berlowitz D. R. 2010. The epidemiology and

management of severe hypertension. Journal of Human Hypertension, 24:9-18. http://www.nature.com/jhh/journal/v24/n1/full/jhh200937a.html, 23 November 2010.

Chobanian, et al. 2003. The seventh report of the joint national committee (JNC), 19(289):2560–2570

Ganong W. F. 2002. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal 552, 549, 560, 564-565, 575-579

Gardner F. S. 2007. Smart treatment for high blood pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC Hal 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 965-966

Hecht.2003.Highbloodpressure. http://www.medicinenet.com/HighBloodPressure. 4 Mei 2010.

Houssay. 1955. Human physiology. New York : McGraw Hill Book Company. p. 182-185, 497, 1113-1114

Ibnu Masud. 1989. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta : EGC. Hal 10-112, 122-124, 128-135

Jia L. Z., Xiao C. L. 2007. Review: Novel roles of intracrine angiotensin II and signaling mechanisms in kidney cells. J Renin Angiotensin Aldosterone Syst, 8:23. http://jra.sagepub.com/cgi/reprint/8/1/23, 20 september 2010.

JNC VII, 2003. The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-52. http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 15 september 2010.


(25)

47

47

Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. P. 52-3.

Katzung B. G. 2007. Drugs used in asthma. In H. A. Boushey: Basic and clinical pharmacology. 10th ed. USA: Mc Graw Hill. P. 320-3.

Mangoting, D., Irawan, I.,Abdullah, S. 2005. Tanaman Lalap Berkhasiat Obat Jakarta. Penebar Swadaya. Hal 56-58.

Oates J.A., Brown N.J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman J. G., Limbird L. E. : Goodman & Gilman’s pharmacological basis of therapeutics. 10th Edition. New York : Mc Graw Hill Medical Publishing Division. p. 871-896

Rahmat Rukmana. 1995. Budidaya Mentimun. Yogyakarta : Kanisius. Hal 17-35 Surtiningsih. 2005. Cantik dengan bahan alami. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hal 121-128

WHO. 2001. Pengendalian hipertensi oleh komisi pakar WHO. Bandung : ITB. Hal 20-21, 66-70, 76-90


(1)

3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui buah-buahan alami yang mempengaruhi tekanan darah.

Tujuan penelitian adalah

Untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap tekanan sistol wanita dewasa. Untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap tekanan darah diastol wanita dewasa.

Untuk mengetahui efek jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol wanita dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis :

Untuk memperkaya ilmu pengetahuan dunia kedokteran terutama bahan alami yang berefek yang menurunkan tekanan darah.

2. Manfaat praktis :

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah merupakan kekuatan yang dihasilkan oleh darah setiap satuan luas dinding pembuluh darah (Guyton, 2008), yang nilainya diperoleh dari perkalian cardiac output (CO) dengan total perpheral resistance (TPR). Salah satu atau kedua variabel tersebut berubah, akan mempengaruhi tekanan darah. Nilai CO atau curah jantung didapatkan dari perkalian heart rate (HR) atau denyut jantung dengan cardiac stroke volume (SV) atau isi sekuncup. Sedangkan TPR atau tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).


(2)

4

Menurut Livernais-Saettel, 2000, sayuran mentimun mengandung kadar air sangat tinggi, kalori yang rendah, juga merupakan sumber kalium, flavonoid, vitamin A, vitamin C dan asam folat.

Flavonoid mempengaruhi kerja dari angiotensin I converting enzim (ACE) yang akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II (Robinson, 1995; Mills and Bone, 2000). Penghambatan angiotensin ini menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR lebih rendah dan menyebabkan kerja saraf simpatik berkurang, termasuk efek saraf simpatik terhadap otot jantung dan otot pembuluh darah. Efek lainnya dapat menyebabkan penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron dan sekresi anti diuretic hormone (ADH) oleh kelenjar hipopituitari. Sekresi aldosteron yang menurun berefek terhadap penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi air menyebabkan nilai SV lebih rendah, akibatnya tekanan darah menurun (Guyton, 2008; Katzung, 2007; Jia and Xiao, 2007).

Kalium mengatur kerja jantung yang mempengaruhi kontraksi otot-otot jantung, mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokonstriktor endogen, sehingga tekanan darah turun (Oates and Brown, 2001).

Resistensi perifer ditentukan oleh tonus otot pembuluh darah ,elastisitas pembuluh darah dan viskositas darah. Dan semuanya dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu sistem renin-angiotensin-aldosteron.

Buah mentimun karena mengandung senyawa flavonoid, antioksidan, mineral kalium diprediksi dapat menurunkan tekanan darah.


(3)

5 1.6Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1

Jus mentimun berefek menurunkan tekanan darah sistol normal wanita dewasa. Hipotesis 2

Jus mentimun berefek menurunkan tekanan darah diastole normal wanita dewasa. Hipotesis 3

Terdapat perbedaan efek jus mentimun terhadap tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol normal wanita dewasa.

1.7 Metodologi Penelitian

Desain penelitian prospektif eksperimental laboratorik sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) menggunakan sphygmomanometer air raksa pada arteri brachialis dengan metode gabungan palpasi-auskultasi, yang dilakukan pada posisi duduk, dengan kaki subjek penelitian menyentuh lantai dan tangan diatas paha, sebelum dan setelah minum jus mentimun.

Analisis data dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05, menggunakan perangkat lunak komputer.


(4)

45

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

1. Jus mentimun menurunkan tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa. 2. Jus mentimun menurunkan tekanan darah diastol normal pada wanita

dewasa.

3. Jus mentimun memberikan penurunan yang berbeda antara tekanan darah sistol dan diastol normal wanita dewasa.

5.2Saran

Penelitian jus mentimun terhadap tekanan darah perlu dilanjutkan dengan : 1. Menggunakan buah mentimun yang dimakan langsung.

2. Menggunakan varietas lain dari buah mentimun.

Aplikasi dari penelitian ini :


(5)

46

DAFTAR PUSTAKA

A.P.Bangun. 2002. Terapi jus dan ramuan tradisional untuk hipertensi. Jakarta : Argo Media Pustaka. Hal. 2-7, 22-26, 31-37, 42-43

Benowitz N. I. L. 2001. Obat antihipertensi. Dalam Katzung, Bertram G. : Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika. Hal 273-304 Borzecki A.M., Kader B., Berlowitz D. R. 2010. The epidemiology and

management of severe hypertension. Journal of Human Hypertension, 24:9-18. http://www.nature.com/jhh/journal/v24/n1/full/jhh200937a.html, 23 November 2010.

Chobanian, et al. 2003. The seventh report of the joint national committee (JNC), 19(289):2560–2570

Ganong W. F. 2002. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal 552, 549, 560, 564-565, 575-579

Gardner F. S. 2007. Smart treatment for high blood pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC Hal 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 965-966

Hecht.2003.Highbloodpressure. http://www.medicinenet.com/HighBloodPressure. 4 Mei 2010.

Houssay. 1955. Human physiology. New York : McGraw Hill Book Company. p. 182-185, 497, 1113-1114

Ibnu Masud. 1989. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta : EGC. Hal 10-112, 122-124, 128-135

Jia L. Z., Xiao C. L. 2007. Review: Novel roles of intracrine angiotensin II and signaling mechanisms in kidney cells. J Renin Angiotensin Aldosterone Syst, 8:23. http://jra.sagepub.com/cgi/reprint/8/1/23, 20 september 2010.

JNC VII, 2003. The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.

Hypertension, 42: 1206-52.


(6)

47

Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. P. 52-3.

Katzung B. G. 2007. Drugs used in asthma. In H. A. Boushey: Basic and clinical pharmacology. 10th ed. USA: Mc Graw Hill. P. 320-3.

Mangoting, D., Irawan, I.,Abdullah, S. 2005. Tanaman Lalap Berkhasiat Obat Jakarta. Penebar Swadaya. Hal 56-58.

Oates J.A., Brown N.J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman J. G., Limbird L. E. : Goodman & Gilman’s pharmacological basis of therapeutics. 10th Edition. New York : Mc Graw Hill Medical Publishing Division. p. 871-896

Rahmat Rukmana. 1995. Budidaya Mentimun. Yogyakarta : Kanisius. Hal 17-35 Surtiningsih. 2005. Cantik dengan bahan alami. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hal 121-128

WHO. 2001. Pengendalian hipertensi oleh komisi pakar WHO. Bandung : ITB. Hal 20-21, 66-70, 76-90