Pengaruh Sari Kedelai (Glycine max) Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Perempuan Dewasa.

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SARI KEDELAI (Glycine max) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PEREMPUAN DEWASA

Gilang Pramudya,2010.Pembimbing I : Jo Suherman, dr., MS., AIF.

Pembimbing II : Endang Evacuasiany dra., Apt., MS., AFK. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana terjadi peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan meningkatnya resiko terhadap suatu penyakit yang semakin tidak terkendali dengan semakin berubahnya gaya hidup, lingkungan dan stress. Kedelai banyak mengandung nutrisi penting yang dapat mengurangi gangguan vaskuler dan dapat juga sebagai terapi alternatif bagi penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sari kedelai terhadap tekanan darah. Penelitian dilakukan terhadap 30 orang wanita dewasa yang berumur 21-23 tahun. Pengukuran darah sistolik dan diastolik dilakukan sebelum dan setelah minum 250 ml sari kedelai, pada posisi berbaring dengan metode gabungan palpasi dan auskultasi. Analisa data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,01 (p < 0,001). Berdasarkan hasil penelitian terdapat penurunan tekanan darah sistolik dari rata 118 mmHg menjadi rata 112 mmHg dan diastolik dari rata-rata 74 mmHg menjadi rata-rata-rata-rata 71 mmHg. Dapat disimpulkan bahwa sari kedelai dapat menurunkan tekanan darah (sistolik dan diastolik) pada 30 naracoba wanita dewasa.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF SOY MILK (Glycine max) ON BLOOD PRESSURE IN

FEMALE WITH NORMAL BLOOD PRESSURE

GIlang Pramudya, 2010. Tutor I : Jo Suherman, dr., MS., AIF.

Tutor II : Endang Evacuasiany dra., Apt., MS., AFK.

Hypertension is usually an asymptomatic medical condition in which the blood pressure is elevated and subsequently increasing the risk of other sustained disease or medical condition. This medical condition cause by the change of lifestyle, environs, and stress factors. Soybean contains many essential nutrition which decreases vascular disorders and also as an alternative therapy for hypertensive patients. The present study was meant to determine the effect of soy milk on blood pressure. The research was done by 30 research subjects which are female, 21-23 years old of age. The systolic and diastolic blood pressure measurement was done before and after drink 250 ml of soy milk, in bed rest position, using the combination of palpation and auscultation method. Data analysis was done with paired “t” test with α = 0,01 ( p < 0,01 ). Based on the result the systolic blood pressure decreases from 118 mmHg of average to 112 mmHg of average and diastolic blood pressure decreases from 75 mmHg of average to 71 mmHg of average. The Conclusion was Soy milk decrease blood pressure (both systolic and diastolic) on 30 female.


(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 2

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.6. Metode Penelitian ... 4

1.7. Lokasi dan Waktu ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah ... 5

2.1.1. Sistol dan Diastol ... 6

2.1.2. Variabel / Komponen yang Membentuk Tekanan Darah ... 8

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 10

2.1.4. Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 15

2.1.5. Kelainan Tekanan Darah ... 18


(4)

ix

2.1.5.2 Hipertensi ... 19

2.1.5.2.1 Hipertensi Primer (Esensial) ... 21

2.1.5.2.2 Hipertensi Sekunder ... 22

2.1.5.2.3 Hipertensi Pada Keadaan Khusus ... 25

2.1.6. Terapi Hipertensi Dengan Obat ... 26

2.1.7. Terapi Hipertensi Dengan Modifikasi Pola Hidup ... 29

2.2. Kedelai ... 30

2.2.1. Sejarah Penggunaan kedelai ... 30

2.2.2. Uraian Morfologi Tumbuhan ... 31

2.2.3. Sari kedelai ... 32

2.2.4. Berbagai Produk Olahan Dari Kedelai ... 33

2.2.5. Kandungan Nutrisi Kedelai ... 35

2.2.6. Sari Kedelai dan Pengendalian Tekanan Darah ... 37

2.2.7. Cara Pembuatan Susu Kedelai ... 41

2.2.8. Cara Kerja Sari Kedelai Terhadap penurunan Tekanan Darah ... 41

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian ... 43

3.2. Alat dan Bahan ... 44

3.3. Metode Penelitian ... 44

3.3.1. Variabel Penelitian ... 44

3.3.2. Prosedur Penelitian ... 44

3.4. Analisis Data, Hipotesis Statistik, Kriteria Uji ... 45

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 46


(5)

x BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan ... 50

5.2.Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 53


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi dan Penatalaksanaan Hipertensi Pada Usia ≥ 18 tahun ... 20 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Minum Susu Kedelai.. ... 46 Tabel 4.1 Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Minum Susu Kedelai.. .... 48 Tabel L-I.1 Data Statistik Tekanan Darah Sistolik ... 55 Tabel L-I.2 Data Statistik Tekanan Darah Diastolik ... 55


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sphygmomanometer ... 17

Gambar 2.2 Penempatan Stetoskop.. ... 17

Gambar 2.3 Penempatan Manset... 17

Gambar 2.4 Lebar Manset Ideal ... 17

Gambar 2.5 Tumbuhan Kedelai ... 30

Gambar 2.6 Sari Kedelai ... 32


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

ANALISIS STATISTIK ... 53 SURAT PERSETUJUAN ... 55


(9)

53 LAMPIRAN I

ANALISIS STATISTIK

1. Tekanan darah sistolik :

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 pretest 118.0667 30 6.18080 1.12845

postest 111.7333 30 6.94775 1.26848

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & postest 30 .953 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 99% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper


(10)

54 2. Tekanan darah diastolik :

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 pretest 74.6000 30 7.41201 1.35324

postest 69.8667 30 9.77588 1.78482

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & postest 30 .847 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 pretest – posttest 4.73333 5.26493 .96124 2.76737 6.69929 4.924 29 .000

T TABEL :

1. TEKANAN SISTOLIK : 2,7563 < 16,098 2. TEKANAN DIASTOLIK : 2,7563 < 4,924


(11)

55 LAMPIRAN II SURAT PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Gilang Pramudya Sirkoen (0410174) yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha. Surat persetujuan ini dibuat tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Bandung, Februari 2010


(12)

56

RIWAYAT HIDUP

Nama : Gilang Pramudya sirkoen

NRP : 0410174

Tempat/Tanggal Lahir: Pekanbaru / 9 Februari 1985 Alamat : Jl. Cibogo Atas No. 99

Pendidikan :

1. 1991 lulus Taman Kanak-Kanak Kartini Batam 2. 1997 lulus Sekolah Kartini I Batam

3. 2000 lulus Sekolah Menengah Pertama Yos Sudarso Batam 4. 2003 lulus Sekolah Menengah Atas Negeri Dua Puluh Bandung 5. 2004 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Hipertensi secara umum merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana terjadi peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan meningkatnya resiko terhadap suatu penyakit yang semakin tidak terkendali dengan semakin berubahnya gaya hidup, lingkungan dan stres. WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak masyarakat tak menaruh perhatian terhadap penyakit yang kadang dianggap tidak berbahaya oleh masyarakat, tanpa menyadari jika penyakit ini menjadi hulu dari berbagai kelainan lainnya yang lebih fatal misalnya kelainan pembuluh darah dan jantung (kardiovaskuler), gangguan ginjal, bahkan pecahnya pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih familiar dengan nama stroke (Wolny. 1997).

Hipertensi atau darah tinggi nama lain dari hipertensi ini telah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia umumnya bagi mereka yang pola makannya tidak teratur dengan menu yang rendah buah atau sayur, biasanya penyakit ini menyerang penduduk perkotaan dengan pola hidup dan gaya hidup masyarakatnya yang mengkonsumsi alkohol, rokok, makanan cepat saji (Wolny. 1997).

Hipertensi dapat dicegah dengan gaya hidup sehat antara lain meliputi pola makan ataupun aktifitas serta olahraga. Dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kanker (Heinnerman. 2003).

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu kedelai diketahui mengandung banyak nutrisi yang penting untuk tubuh manusia, antara lain : tahu, tempe, kecap, miso dan lain-lain (Heinnerman. 2003).


(14)

2

Dengan banyaknya penyakit hipertensi yang terjadi, maka hal ini menarik minat penulis untuk meneliti efek sari kedelai terhadap tekanan darah.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui lebih jauh khasiat dan kegunaan kedelai dalam hal ini sari kedelai sebagai alternatif terapi bagi penderita hipertensi.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah sari kedelai menurunkan tekanan darah.

1.3Maksud dan Tujuan Maksud :

Mendapatkan alternatif terapi untuk hipertensi.

Menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang fitofarmakologi.

Tujuan :

Mengetahui pengaruh sari kedelai terhadap penurunan tekanan darah.

1.4Manfaat Penelitian Manfaat Akademis :

Karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan bagi kalangan medis mengenai tumbuhan obat khususnya kedelai untuk menurunkan tekanan darah.

Manfaat Praktis :

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai manfaat sari kedelai dalam terapi berbagai macam penyakit khususnya hipertensi dan sebagai referensi dalam penelitian – penelitian lebih lanjut.


(15)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kedelai mengandung trypsin inhibitor (Soybean Trypsin Inhibitor = SBTI) Trypsin inhibitor merupakan suatu serine protease inhibitor. Enzim serine protease inilah yang berperan dalam pembentukan angiotensin II. Bila enzim serine protease dihambat maka pembentukan angiotensin II dihambat. Terjadi blokade system renni – angiotensin yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah (Wolny. 1997).

Asupan yang mengandung cukup DHA menimbulkan efek yang sinergis dan membantu fungsi asam lemak omega 3 di dalam sel – sel otot polos pembuluh darah. Mekanisme DHA dalam penurunan tekanan darah berhubungan dengan :

Menurunkan reaktifitas pembuluh darah terhadap norephinephrine.

Menghambat sistem Renin – Angiotensin dan aldosteron dengan menurunkan sintesis aldosteron oleh ginjal.

Membantu pelepasan kalsium dari dalam sel otot polos pembuluh darah. Aktivasi saluran kalium yang sensitif terhadap ATP.

Kedelai mengandung kalium yang cukup tinggi. Kadar kalium di dalam sel yang cukup tinggi akan menyebabkan penurunan tekanan darah karena kalium berfungsi sebagai diuretik yang mengurangi volume cairan tubuh dan curah jantung, menghambat sekresi aldosteron, meningkatkan ekskresi natrium dan air, menekan sekresi renin, menyebabkan vasodilatasi arteriol dengan meningkatkan aktivitas enzim NA,K ATP–ase dan menurunkan kadar kalsium intraselular serta memperlemah kontraksi otot jantung dengan menurunkan potensial membran istirahat di dalam serabut otot jantung (Oates dan Brown, 2001).

Hipotesis Penelitian


(16)

4 1.6Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pra dan pos tes.

Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0.01 tingkat kemaknaan berdasar p < 0,01).

1.7Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.


(17)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sari kedelai menurunkan tekanan darah pada perempuan dewasa. 5.2 Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan ekstrak sari kedelai pada subjek penelitian yang berbeda yang diperlukan dalam membantu terapi penderita hipertensi.

 Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mulai meningkatkan konsumsi sari kedelai dan juga berbagai produk-produk olahan dari kacang kedelai untuk mencegah progresivitas penyakit hipertensi.


(18)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arini Setiawati dan Zunilda Bustami. 2001. Antihipertensi. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, dkk., Editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI. 315-342.

Anonymous. wikipedia.org/wild/soybean. 23 Juli 2004. Anonymous. www.weddingku.com.2004.

Beevers and O’Brien. 2001. ABC of hypertension, Blood Pressure Measurement.

http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/322/7292/981/ 3 Agustus 2004.

Benowitz, N. 2001. Obat Antihipertensi. Dalam : katzung, Betram G., Editor: Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 1. Jakarta : Salemba Medika. 273-304.

Chobanian, A. 2003. The JNC 7 report. Volume 289. No. 19. 2560-2570.

Kapojos, Ketut Suwitra, dan Endang Susalit. 2003. Hipertensi Sekunder. Dalam : Prof. dr. H. Slamet Suyono, SpPD, KE, dkk., Editor : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 473-481.

Engler, Pierson, Molteni, Loredana,Brizio, and Agostino. 2003. Effects of Docosahexaenoic Acid of Vascular Pathology and Reactivity in Hypertension.

http://www.ebmonline.org/cgi/content/full/228/3/229. 27 Juli 2004.

Guyton, A.C., and Hall, J. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. 137-140, 144-148, 205-212, 221-224, 261-268, 282-294, 299-306.

Heinnerman, J. 2003. Khasiat Kedelai Bagi Kesehatan Anda. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. 10-27, 33-37, 42-47, 49-60, 135-137.

Holland, Welch, Buss and Southgate, P. 1995. The composition of Foods. 5th Edition. Cambridge : The Royal society. 80-81.


(19)

52

H. M. Hembing Wijayakusuma. 2003. Pennyembuhan Dengan Kedelai. Jakarta : Milenia popular. 9-26.

Masud, Ibnu.1989. Dasar-dasar fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. 6-14, 110-115, 128-135.

Mills, S. and Bone, K. 2000. Phytoteraphy, Modern Herbal Medicine. Edinburgh: Churchill Livingstone. 31-33, 54-56, 67-68.

Morhman, D. & Heller, L.J. 2003. Cardiovascular Physiology. 5th Edition. New York : Lange Medical Books/ Mc Graw-Hill. 8, 11, 48-50, 54-59, 64-66, 110-114, 165-167, 185-197, 213-214.

Oates, J. & Brown, N. 2001. Antihipertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In : Hardman, J. G. & Limbird, L. E., Editor ; Goodman & Gilman’s The Pharmacological basis of theurapeutics. 10th Edition. New York : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 871-896.

Syakib Bakri, Suhardjono, dan jusman Djafar. 2003. Hipertensi Pada Keadaan-keadaan Khusus. Dalam : Prof. dr. H. Slamet Suyono, SpPD, KE, dk., Editor : Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta : balai Penerbit FKUI. 483-488. William, G. & Dluhy, R. 2001. Disorders of The Adrenal Cortex. In : Braunwald et al., Editors : Harrison’s Principles of internal Medicine. 15th Edition. Volume 2. New York : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 2087-2088.

William, G. 2001. Hypertensive Vascular disease. In : Braunwald et al., Editors :

Harrison’s Principles of internal Medicine. 15th. Edition. Volume 1. New York : Mc

Graw-Hill Medical Publishing Division. 1414-1429.

Wolny, A. 1997. Functional and Biochemical Analysis of Angiotensin II-forming pathways in the human heart.


(1)

2

Dengan banyaknya penyakit hipertensi yang terjadi, maka hal ini menarik minat penulis untuk meneliti efek sari kedelai terhadap tekanan darah.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui lebih jauh khasiat dan kegunaan kedelai dalam hal ini sari kedelai sebagai alternatif terapi bagi penderita hipertensi.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah sari kedelai menurunkan tekanan darah.

1.3Maksud dan Tujuan Maksud :

Mendapatkan alternatif terapi untuk hipertensi.

Menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang fitofarmakologi. Tujuan :

Mengetahui pengaruh sari kedelai terhadap penurunan tekanan darah.

1.4Manfaat Penelitian Manfaat Akademis :

Karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan bagi kalangan medis mengenai tumbuhan obat khususnya kedelai untuk menurunkan tekanan darah.

Manfaat Praktis :

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai manfaat sari kedelai dalam terapi berbagai macam penyakit khususnya hipertensi dan sebagai referensi dalam penelitian – penelitian lebih lanjut.


(2)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kedelai mengandung trypsin inhibitor (Soybean Trypsin Inhibitor = SBTI) Trypsin inhibitor merupakan suatu serine protease inhibitor. Enzim serine protease inilah yang berperan dalam pembentukan angiotensin II. Bila enzim serine protease dihambat maka pembentukan angiotensin II dihambat. Terjadi blokade system renni – angiotensin yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah (Wolny. 1997).

Asupan yang mengandung cukup DHA menimbulkan efek yang sinergis dan membantu fungsi asam lemak omega 3 di dalam sel – sel otot polos pembuluh darah. Mekanisme DHA dalam penurunan tekanan darah berhubungan dengan :

Menurunkan reaktifitas pembuluh darah terhadap norephinephrine.

Menghambat sistem Renin – Angiotensin dan aldosteron dengan menurunkan sintesis aldosteron oleh ginjal.

Membantu pelepasan kalsium dari dalam sel otot polos pembuluh darah. Aktivasi saluran kalium yang sensitif terhadap ATP.

Kedelai mengandung kalium yang cukup tinggi. Kadar kalium di dalam sel yang cukup tinggi akan menyebabkan penurunan tekanan darah karena kalium berfungsi sebagai diuretik yang mengurangi volume cairan tubuh dan curah jantung, menghambat sekresi aldosteron, meningkatkan ekskresi natrium dan air, menekan sekresi renin, menyebabkan vasodilatasi arteriol dengan meningkatkan aktivitas enzim NA,K ATP–ase dan menurunkan kadar kalsium intraselular serta memperlemah kontraksi otot jantung dengan menurunkan potensial membran istirahat di dalam serabut otot jantung (Oates dan Brown, 2001).

Hipotesis Penelitian


(3)

4 1.6Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pra dan pos tes.

Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0.01 tingkat kemaknaan berdasar p < 0,01).

1.7Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.


(4)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sari kedelai menurunkan tekanan darah pada perempuan dewasa. 5.2 Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan ekstrak sari kedelai pada subjek penelitian yang berbeda yang diperlukan dalam membantu terapi penderita hipertensi.

 Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mulai meningkatkan konsumsi sari kedelai dan juga berbagai produk-produk olahan dari kacang kedelai untuk mencegah progresivitas penyakit hipertensi.


(5)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arini Setiawati dan Zunilda Bustami. 2001. Antihipertensi. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, dkk., Editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI. 315-342.

Anonymous. wikipedia.org/wild/soybean. 23 Juli 2004. Anonymous. www.weddingku.com.2004.

Beevers and O’Brien. 2001. ABC of hypertension, Blood Pressure Measurement. http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/322/7292/981/

3 Agustus 2004.

Benowitz, N. 2001. Obat Antihipertensi. Dalam : katzung, Betram G., Editor: Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 1. Jakarta : Salemba Medika. 273-304.

Chobanian, A. 2003. The JNC 7 report. Volume 289. No. 19. 2560-2570.

Kapojos, Ketut Suwitra, dan Endang Susalit. 2003. Hipertensi Sekunder. Dalam : Prof. dr. H. Slamet Suyono, SpPD, KE, dkk., Editor : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 473-481.

Engler, Pierson, Molteni, Loredana,Brizio, and Agostino. 2003. Effects of Docosahexaenoic Acid of Vascular Pathology and Reactivity in Hypertension.

http://www.ebmonline.org/cgi/content/full/228/3/229. 27 Juli 2004.

Guyton, A.C., and Hall, J. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. 137-140, 144-148, 205-212, 221-224, 261-268, 282-294, 299-306.

Heinnerman, J. 2003. Khasiat Kedelai Bagi Kesehatan Anda. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. 10-27, 33-37, 42-47, 49-60, 135-137.

Holland, Welch, Buss and Southgate, P. 1995. The composition of Foods. 5th Edition. Cambridge : The Royal society. 80-81.


(6)

52

H. M. Hembing Wijayakusuma. 2003. Pennyembuhan Dengan Kedelai. Jakarta : Milenia popular. 9-26.

Masud, Ibnu.1989. Dasar-dasar fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. 6-14, 110-115, 128-135.

Mills, S. and Bone, K. 2000. Phytoteraphy, Modern Herbal Medicine. Edinburgh: Churchill Livingstone. 31-33, 54-56, 67-68.

Morhman, D. & Heller, L.J. 2003. Cardiovascular Physiology. 5th Edition. New York : Lange Medical Books/ Mc Graw-Hill. 8, 11, 48-50, 54-59, 64-66, 110-114, 165-167, 185-197, 213-214.

Oates, J. & Brown, N. 2001. Antihipertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In : Hardman, J. G. & Limbird, L. E., Editor ; Goodman & Gilman’s The Pharmacological basis of theurapeutics. 10th Edition. New York : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 871-896.

Syakib Bakri, Suhardjono, dan jusman Djafar. 2003. Hipertensi Pada Keadaan-keadaan Khusus. Dalam : Prof. dr. H. Slamet Suyono, SpPD, KE, dk., Editor : Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta : balai Penerbit FKUI. 483-488. William, G. & Dluhy, R. 2001. Disorders of The Adrenal Cortex. In : Braunwald et al., Editors : Harrison’s Principles of internal Medicine. 15th Edition. Volume 2. New York : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 2087-2088.

William, G. 2001. Hypertensive Vascular disease. In : Braunwald et al., Editors : Harrison’s Principles of internal Medicine. 15th. Edition. Volume 1. New York : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 1414-1429.

Wolny, A. 1997. Functional and Biochemical Analysis of Angiotensin II-forming pathways in the human heart.