Pengaruh Pengetahuan Sikap dan Perilaku Penduduk Terhadap Tingginya Prevalensi Penyakit Malaria Di Desa Mesa Kecamatan TNS (Teo Nila Serua) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2010.
iv ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDUDUK TERHADAP TINGGINYA PREVALENSI PENYAKIT MALARIA DI DESA MESA KECAMATAN TNS (TEO NILA SERUA) KABUPATEN
MALUKU TENGAH TAHUN 2010
Helendra Taribuka, 2010. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc Maluku merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang merupakan wilayah endemis malaria. Angka penderita malaria klinis tahun 2008 di Provinsi Maluku mencapai 7,36 % sedangkan target dari Departemen Kesehatan diharapkan 4,78 %. Penyakit malaria di Provinsi Maluku semakin tinggi karena faktor lingkungan, kepedulian masyarakat yang sangat kurang, anggaran untuk pemberantasan malaria sangat minim dan kurangnya tenaga kesehatan di daerah terpencil
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan perilaku penduduk terhadap tingginya prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa Kabupaten Maluku Tengah.
Metode Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional Study atau potong lintang dan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian serta dilakukan pada 119 responden diambil secara whole sample. Analisis data univariat dalam bentuk penyajian tabel distribusi sedangkan analisis bivariat dengan menggunakan Chi-Square Test dan Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap responden tergolong baik sedangkan tingkat perilaku masih tergolong kurang baik.
Kesimpulan hasil penelitian yaitu tidak ada pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap tingginya prevalensi penyakit malaria sedangkan ada pengaruh perilaku terhadap tingginya prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa Wilayah Kerja Puskesmas Rumdai Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah
(2)
v ABSTRACT
EFFECT OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF POPULATION TO THE HIGH PREVALENCE OF MALARIA IN MESA VILLAGE TNS (TEO
NILA SERUA) SUBDISTRICT CENTRAL MALUKU DISTRICT IN 2010 Helendra Taribuka, 2010. 1st supervisor: Dr Felix Kasim, dr., M.Kes 2nd supervisor: Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc Maluku is a province in Indonesia which is a malaria endemic area. Figures of clinical malaria patients in 2008 in Maluku province reached 7.36% while the target try in the Health Department is expected to be at 4.78%. Malaria in the province of Maluku is higher because of the environmental factors, low public awareness, low budget eradication for malaria and the lack of health personnel in remote areas.
The purpose of this study is to determine the effect of knowledge, attitude and behavior of residents on the high prevalence of malaria in the Mesa Village Maluku District Center.
The method used in this study was observasional analytic with cross sectional study using a questionnaire as a research instrument and performed on 119 respondents taken as whole sample. Univariate data analysis is presented in distribution table, while bivariate data analysis using Chi-Square Test and Fisher Exact Test.
The result showed that the level of knowledge and attitudes of respondents classified as good, while the level of behavior is still less.
Conclusion of the study shows that knowledge and attitudes have no effect on the high prevalence of malaria, in contrast to the effect of behavior in high prevalence of malaria in Sub-TNS Mesa Village Maluku District Center.
Keywords: malaria prevalence, knowledge, attitude, behavior
(3)
viii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Hipotesis ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
1.7.1 Lokasi Penelitian ... 5
1.7.2 Waktu Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Pengertian Penyakit Malaria ... 6
2.2 Epidemiologi Penyakit Malaria ... 6
2.2.1 Epidemiologi Penyakit Malaria di Dunia ... 6
(4)
ix
2.2.3 Epidemiologi Penyakit Malaria di Maluku ... 9
2.3 Penilaian Situasi Malaria ... 10
2.4 Siklus Hidup Plasmodium Malaria ... 14
2.4.1 Dalam tubuh Manusia ... 14
2.4.2 Dalam tubuh Nyamuk ... 16
2.5 Faktor-faktor yang menentukan penyebaran Penyakit Malaria ... 17
2.5.1 Host ( Penjamu) ... 17
2.5.1.1 Manusia (Host Intermediate) ... 17
2.5.1.2 Nyamuk Anopheles (Host Definitif) ... 19
2.5.2 Agent ( Parasit / Plasmodium) ... 22
2.5.3 Environment ( Lingkungan )... 23
2.5.3.1 Lingkungan Fisik ... 23
2.5.3.2 Lingkungan Kimia ... 25
2.5.3.3 Lingkungan Biologi( Flora dan Fauna ) ... 25
2.5.3.4 Lingkungan Sosial Budaya ... 25
2.6 Patogenesis Malaria ... 26
2.7 Gejala Klinik Malaria ... 27
2.8 Diagnosis Malaria ... 29
2.8.1 Diagnosis tanpa Pemeriksaan Laboratorium ... 30
2.8.1.1 Anamnesis ... 30
2.8.1.2 Pemeriksaan Fisik ... 31
2.8.2 Diagnosis dengan Pemeriksaan Laboratorium ... 33
2.8.2.1 Pemeriksaan darah Tepi ( Tetes tebal/Hapusan tipis ) ... 33
2.8.2.2 Tes Diagnosis Cepat ... 35
2.9 Penatalaksanaan ... 37
2.9.1 Obat Anti Malaria ... 37
2.9.2 Pengobatan Malaria tanpa Komplikasi ( Ringan ) ... 39
2.9.3 Penatalaksanaan Malaria Berat ... 48
(5)
x
2.10 Pencegahan ... 51
2.10.1 Edukasi ... 51
2.10.2 Upaya Menghindari Tusukan Nyamuk... 52
2.10.3 Obat Kemoprofilaksis Malaria ... 53
2.11 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ... 54
2.11.1 Pengetahuan ... 54
2.11.2 Sikap ... 56
2.11.3 Perilaku ... 57
2.11.3.1 Determinan Perilaku Kesehatan ... 57
2.11.3.2 Indikator Perilaku Kesehatan ... 59
BAB III METODE PENELITIAN ... 60
3.1 Metode Penelitian ... 60
3.1.1 Rancangan Penelitian ... 60
3.2 Subjek Penelitian ... 60
3.2.1 Populasi Penelitian ... 60
3.2.2 Sampel Penelitian ... 60
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 61
3.3 Sumber Data ... 61
3.4 Instrumen Penelitian... 61
3.5 Kriteria Penelitian ... 61
3.5.1 Kriteria Inklusi ... 61
3.5.2 Kriteria Ekslusi ... 62
3.6 Kerangka Konsep ... 62
3.7 Hipotesis Penelitian ... 62
3.8 Variabel Penelitian ... 63
3.8.1 Definisi Konsepsional ... 63
3.8.1.1 Independent (Bebas) ... 63
3.8.1.2 Dependent (Tergantung) ... 64
3.8.2 Definisi Operasional ... 64
(6)
xi
3.9.1 Pengolahan Data ... 65
3.9.2 Teknik Analisis Data ... 65
3.9.2.1 Univariat ... 65
3.9.2.2 Bivariat ... 67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 68
4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian ... 68
4.2 Analisis Data Penelitian ... 69
4.2.1 Analisis Univariat ... 69
4.2.1.1 Karakteristik Responden ... 70
4.2.1.2 Pengetahuan ... 71
4.2.1.3 Sikap ... 77
4.2.1.4 Perilaku... 78
4.2.2 Analisis Bivariat ... 81
4.2.2.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap Prevalensi Malaria ... 82
4.2.2.2 Pengaruh Sikap terhadap Prevalensi Malaria ... 83
4.2.2.3 Pengaruh Perilaku terhadap Prevalensi Malaria... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
5.1 Kesimpulan ... 86
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA ... 87
LAMPIRAN ... 89
(7)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengobatan lini I, P.falciparum berdasarkan usia ... 40
Tabel 2.2 Lini II ACT tabel Dosis penggunaan artemeter-lumefantrin (A-L) ... 42
Tabel 2.3 Pengobatan lini II alternative kombinasi Kina+ Doksisiklin/Tetrasiklin/Clindamycin (jika pengobatan lini I gagal) .... 43
Tabel 2.4 Dosis pengobatan DHP pada malaria falciparum ... 44
Tabel 2.5 Pengobatan lini I Malaria vivax dan malaria ovale ... 45
Tabel 2.6 Pengobatan Malaria vivax gagal lini I, menggunakan kina lini 2 ... 45
Tabel 2.7 Pengobatan Malaria vivax cheson strain ... 46
Tabel 2.8 Pengobatan Malaria falciparum tanpa obat ACT ... 47
Tabel 2.9 Pengobatan Malaria klinis (tanpa hasil mikroskopik/tes cepat ) ... 47
Tabel 2.10 Dosis Pemberian obat antimalaria pada malaria berat ... 50
Tabel 2.11 Obat Kemoprofilaksis Malaria ... 53
Tabel 4.1 Gambaran /jumlah Penduduk di Desa Mesa tahun 2008 ... 68
Tabel 4.2 Gambaran Kunjungan Penderita Malaria menurut Pemeriksaan Mikroskopis per Desa dalam wilayah kerja Puskesmas Rumdai tahun 2008 ... 69
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden di Desa Mesa ... 70
Tabel 4.4 Distribusi Responden “ Pernah mendengar tentang malaria” ... 71
Tabel 4.5 Distribusi Responden “Darimana Sumber informasi yang didengar” .. 72
Tabel 4.6 Distribusi Responden “Apakah tanda-tanda penyakit malaria” ... 72
Table 4.7 Distribusi Responden “Bagaimana penularan penyakit malaria” ... 73
Tabel 4.8 Distribusi Responden “Apakah penyakit malaria berbahaya” ... 74
Tabel 4.9 Distribusi Responden “Apakah penyakit malaria bisa kambuh” ... 74
Tabel 4.10 Distribusi Responden”Apakah penyakit malaria bisa dicegah” ... 75
Tabel 4.11 Distribusi Responden “Bagaimana pencegahan penyakit malaria” ... 76
Tabel 4.12 Distribusi Tingkat Pengetahuan secara Keseluruhan ... 77
Tabel 4.13 Distribusi Responden “Setuju dengan program Pemerintah dalam pemberantasan penyakit malaria” ... 77
(8)
xiii
Tabel 4.14 Distribusi Responden “Setuju penyuluhan kesehatan
tentang penyakit malaria”... 77 Tabel 4.15 Distribusi Responden “Jika setuju, apakah ikut hadir dalam
penyuluhan tersebut” ... 78 Tabel 4.16 Distribusi Sikap secara keseluruhan ... 78 Tabel 4.17 Distribusi Responden “Sudah mengikuti program Pemerintah dalam
pemberantasan malaria” ... 78 Tabel 4.18 Distribusi Responden “Sering keluar malam tanpa menggunakan
jaket/pakian berlengan panjang” ... 79 Tabel 4.19 Distribusi Responden “Pernah menderita penyakit malaria (karena
perilaku yang tidak hidup sehat dan bersih)” ... 79 Tabel 4.20 Distribusi Responden “Kemanakah pertama kali mencari pertolongan
atau pengobatan” ... 80 Tabel 4.21 Distribusi Responden “Pengobatan secara teratur” ... 80 Tabel 4.22 Distribusi Perilaku secara keseluruhan ... 81 Tabel 4.23 Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya prevalensi
Penyakit Malaria ... 82 Tabel 4.24 Pengaruh Sikap terhadap tingginya prevalensi
Penyakit Malaria ... 83 Tabel 4.25 Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi
(9)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Penyebaran Malaria di Dunia ... 7
Gambar 2.2 Annual Parasite Incidence (API) Jawa Bali tahun 2000-2008 ... 8
Gambar 2.3 Annual Malaria Insidence di Luar Jawa Bali tahun 2000-2008 ... 8
(10)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent ... 89
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ... 90
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian ... 94
Lampiran 4. Surat Keterangan selesai Penelitian... 95
Lampiran 5. Peta Lokasi Penelitian ... 96
Lampiran 6. Desa Mesa ... 97
(11)
89
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: ”Pengaruh Pengetahuan Sikap dan Perilaku Penduduk terhadap tingginya prevalensi Penyakit Malaria di Desa Mesa Kecamatan TNS Kabupatan Maluku Tengah tahun 2010”
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Mesa, ... Yang menyatakan, Mengetahui,
Penanggung jawab penelitian, Peserta Penelitian
(12)
90
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDUDUK TERHADAP TINGGINYA PREVALENSI PENYAKIT MALARIA DI DESA MESA KECAMATAN TNS KABUPATEN MALUKU TENGAH
TAHUN 2010
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
3. Usia :
4. Tempat/tanggal lahir :
5. Alamat :
6. Pendidikan terakhir : a. ( ) Tidak sekolah b. ( ) SD/sederajat c. ( ) SMP/sederajat d. ( ) SMA/sederajat e. ( ) Perguruan tinggi f. Lainnya. . . 7. Pekerjaan
a. ( ) PNS b. ( ) Nelayan c. ( ) Petani d. ( ) Pedagang e. ( ) Buruh f. ( ) Swasta g. ( ) Tidak bekerja h. Lainnya . . .
(13)
91
B. KUESIONER
I. PENGETAHUAN
1. Apakah anda pernah mendengar tentang penyakit Malaria a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, darimana sumber informasi yang anda dengar a. Petugas kesehatan
b. Saudara/Keluarga c. Teman
d. Media massa (Koran, Majalah, TV, Radio, dll)
3. Apakah tanda-tanda penyakit Malaria (boleh lebih dari satu) a. Demam/panas
b. Menggigil c. Nyeri kepala d. Mual – muntah
4. Bagaimana Penularan penyakit malaria a. Melalui tusukan nyamuk
b. Lewat Udara
c. Kontak langsung Penderita d. Lewat makanan/minuman
5. Apakah penyakit malaria berbahaya a. Ya
(14)
92
6. Apakah Penyakit malaria bisa kambuh a. Ya
b. Tidak
7. Apakah Penyakit malaria bisa dicegah a. Ya
b. Tidak
8. Bagaimana pencegahan penyakit malaria (boleh lebih dari satu) a. Menghindari tusukan nyamuk
b. Memakai obat anti nyamuk (oles, semprot,dll) c. Memakai kelambu saat tidur
d. Menghindari kontak dengan Penderita
II. SIKAP
1. Apakah anda setuju dengan mengikuti Program Pemerintah dalam Pemberantasan penyakit malaria
a. Setuju b. Tidak setuju
2. Apakah anda setuju adanya penyuluhan kesehatan tentang penyakit Malaria a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Jika setuju, apakah anda akan ikut hadir dalam penyuluhan tersebut a. Ya
(15)
93
III. PERILAKU
1. Apakah anda sudah mengikuti Program pemerintah dalam pemberantasan penyakit malaria
a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda sering keluar malam tanpa menggunakan Jaket atau Pakaian Berlengan Panjang
c. Ya d. Tidak
3. Apakah anda pernah menderita penyakit malaria (karena Perilaku yang tidak hidup sehat dan bersih)
a. Ya b. Tidak
4. Kemanakah anda pertama kali mencari pertolongan atau pengobatan a. Puskesmas
b. Pengobatan Tradisional c. Obati sendiri
d. Tidak berobat
5. Apakah anda melakukan pengobatan secara teratur a. Ya
(16)
96
(17)
97
(18)
(19)
99
(20)
(21)
100
RIWAYAT HIDUP
Nama : Helendra Taribuka
NRP : 0710135
Tempat/Tanggal lahir : Masohi, 3 Februari 1990
Alamat : Jalan Terusan Cibogo atas no 12 Riwayat Pendidikan :
Tahun 1995 lulus TK Bhayangkari Masohi, Maluku Tengah Tahun 2001 lulus SD Negeri 2 Masohi, Maluku Tengah Tahun 2004 lulus SMP Negeri 1 Masohi, Maluku Tengah Tahun 2007 lulus SMA Negeri 1 Masohi, Maluku Tengah
Tahun 2007 – Sekarang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Bandung, Jawa Barat
(22)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae dan plasmodium ovale. Penularan malaria melalui nyamuk anopheles yang telah terinfeksi parasit malaria. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil , anemia dan ikterus (P. N. Harijanto, 2006).
Infeksi malaria tersebar pada lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia, Amerika (bagian selatan) dan daerah Oceania dan kepulauan karibia. Lebih dari 1.6 triliun manusia terpapar oleh malaria dengan dugaan morbiditas 200-300 juta dan mortalitas lebih dari 1 juta pertahun (P. N. Hariyanto, 2006).
Setengah populasi di dunia berisiko malaria, diperkirakan ada 243 juta kasus dengan kematian 843.000 kasus pada tahun 2008 (WHO, 2009).
Di Indonesia dilaporkan kasus malaria menurun dari 2,8 juta kasus pada tahun 2001 menjadi 1,2 juta kasus pada tahun 2008 (WHO, 2009)
Malaria di Indonesia masih merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi ancaman, bahkan sering menimbulkan kematian apabila tidak diobati secara benar. Malaria menduduki urutan kedelapan dari 10 besar penyakit penyebab utama kematian di Indonesia, dengan angka kematian di perkotaan 0,7 % dan di pedesaan 1,7 % (PAPDI, 2003).
Di Indonesia kawasan timur mulai dari Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai ke Utara, Maluku, Irian Jaya, dari Lombok sampai NTT merupakan daerah endemis malaria (P. N. Hariyanto, 2006).
Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan wilayah endemis Malaria. Angka penderita malaria klinis tahun 2008 di Provinsi Maluku mencapai 7,36 % sedangkan target dari departemen kesehatan diharapkan 4,78 %. Penyakit malaria di Provinsi Maluku semakin tinggi karena faktor lingkungan,
(23)
2
kepedulian masyarakat yang sangat kurang, anggaran untuk pemberantasan malaria sangat minim dan kurangnya tenaga kesehatan di daerah terpencil (Dinkes Provinsi Maluku, 2009).
Guna mengurangi kasus malaria, pemerintah membuat rencana pengendalian tahun 2008, yang meliputi kegiatan sosialisasi dan peningkatan kualitas pengobatan obat anti malaria dengan ACT (Artemisinin Combination Therapy) di seluruh Indonesia, peningkatan pemeriksaan laboratorium/mikroskop, dan penemuan pengobatan dan pencegahan penularan malaria. Selain itu, dilakukan peningkatan perlindungan penduduk berisiko dan pencegahan penularan malaria khususnya melalui kegiatan pembagian kelambu berinsektisida (Long Lasting Insectisidal Net) gratis ke daerah endemis malaria tinggi yang masih dibantu oleh Global Fund (Depkes RI, 2008).
Indonesia di targetkan bebas total dari Penyakit Malaria pada Tahun 2030 mendatang (Hutajulu, 2009).
Melihat tingginya prevalensi penyakit malaria di Indonesia terlebih khusus di Maluku, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui tentang pengaruh Pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap tingginya prevalensi penyakit malaria tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi Penyakit Malaria
2. Bagaimana Pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi Penyakit Malaria 3. Bagaimana Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi Penyakit
(24)
3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi penyakit Malaria di Desa Mesa
2. Mengetahui Pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi penyakit Malaria di Desa Mesa
3. Mengetahui Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi penyakit Malaria di Desa Mesa
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Memperluas wawasan Mahasiswa tentang faktor- faktor yang berpengaruh terhadap tingginya Prevalensi Penyakit Malaria.
2. Diharapkan informasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menambah dan melengkapi literatur serta merupakan referensi bagi peneliti penyakit malaria selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan informasi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Prevalensi Penyakit Malaria, sehingga Masyarakat dapat mencegah terjadinya Penyakit Malaria
(25)
4
1.5Hipotesis
1. H01: Tidak ada pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
2. Ha1: ada pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
3. H02: Tidak ada pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
4. Ha2: ada pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
5. H03: Tidak ada pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
6. Ha3: ada pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
1.6Metodologi Penelitian
- Metode Penelitian : Observasional analitik - Rancangan Penelitian : Cross Sectional
- Populasi Penelitian : Penduduk Desa Mesa
- Sampel Penelitian : KK (Kepala keluarga) Penduduk Desa Mesa berjumlah 119 KK - Teknik Pemilihan Sampel : Whole sample
- Teknik Pengumpulan Data : Survei dengan wawancara langsung menggunakan instrumen penelitian kuesioner tertutup
(26)
5
- Instrumen Penelitian : Kuesioner
- Analisis Penelitian : Univariat, Berupa penyajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi Bivariat, dengan menggunakan analisis Chi-Square Test dan Fisher Exact Test
1.7 Lokasi dan Waktu
- Lokasi : Desa Mesa, Puskesmas Rumdai, Kecamatan TNS, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku
(27)
86 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian dan Pembahasan dapat ditarik kesimpulan : 1. Tidak ada Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya prevalensi Penyakit
malaria di Desa Mesa
2. Tidak ada Pengaruh Sikap terhadap tingginya prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
3. Adanya Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi Penyakit Malaria di Desa Mesa
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan adalah
1. Bagi Petugas Kesehatan perlu melakukan penyuluhan secara intensif tentang malaria agar Masyarakat dapat mengetahui secara keseluruhan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan malaria serta faktor apa yang dapat menyebabkan terjadinya malaria
2. Perlu adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan serta tindakan nyata untuk mencegah terjadinya penyakit malaria dengan memakai kelambu tidur, obat anti nyamuk dan memakai pakaian berlengan panjang dan celana panjang jika harus keluar pada malam hari
3. Diharapkan ada penelitian mengenai tanaman yang dapat menghambat pertumbuhan larva nyamuk
(28)
87
DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. 2009. Malaria.
http://www.malukuprov.go.id/index.php/kesehatan/47-kesehatan/65-malaria 5 Desember 2009
Depkes RI. 2003. Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria. Jakarta : Departemen Kesehatan. p. 7-11
Depkes RI. 2008. Indonesia masih berisiko malaria.
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/malaria240408.htm 5 Desember 2009
Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia
www.depkes.go.id/downloads/publikasi/profil%20kesehatan%20indonesia%20 2008.pdf 23 agustus 2010
Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Provinsi Maluku.
www.depkes.go.id/downloads/profil/profil_maluku_2007.pdf 23 agustus 2010 Friaraiyantini., Soedjajadi Keman., dan Ririh Yudhastuti. 2006. Pengaruh
lingkungan dan perilaku Masyarakat terhadap kejadian malaria di Kab Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah.
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-02.pdf. 5 oktober 2010 Hasan Husin. 2007. Analisis faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas
Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. eprints undip.ac.id/17530/1/Hasan_Husin.pdf. 5 oktober 2010
Image Library Malaria. 2009.
http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/ImageLibrary/M-R/Malaria/body_Malaria_il1.htm. 6 oktober 2010
Ikrayamma Babba. 2007. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria. eprints undip.ac.id/17758/1/IKRAYAMMA_BABBA.pdf. 5 oktober 2010
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. 30 oktober 2010
Lynne S. Barcia., David A. Bruckner. 1996. Clinical Microbiologi. Terjemahan Robby Makimian. Jakarta : EGC. p. 81-84
P. N. Harijanto. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen IPD FK UI. p. 1732
(29)
88
P. N. Harijanto. 2000. Malaria epidemiologi, pathogenesis, manifestasi klinis dan penanganan. Jakarta : EGC. p. 1-12, 39-43
P. N. Harijanto., Agung Nugroho., Carta A Gunawan. 2009. Malaria dari molekuler ke klinis edisi 2. Jakarta : EGC. p. 118-120, 145-151, 250-254
Pedoman Penatalaksanaan malaria. 2010.
http://www.4shared.com/get/66iS-vrC/PEDOMAN_PENATALAKSANAAN_MALARI.html;jsessionid=E07C1 AF082E70EB07A23DBB19F0AE279.dc216. 31 agustus 2010
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). 2003. Konsensus Penanganan Malaria 2003. p. 7-10
Putu Sutisna. 2004. Malaria secara ringkas. Jakarta : EGC. p. 21-25, 82-83, 99 Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Kerja.
Jakarta : PT Rineka Cipta. p. 121-131
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu dan Seni Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta. p. 162-164
Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. p. 37-38, 190
Viqar Zaman. 1997. Atlas of Medical Parasitology. Terjemahan Chairil Anwar., Yandi Mursal. Jakarta : Hipokrates. p. 69, 73
WHO. 2010.
http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241547925_eng.pdf 31 agustus 2010
Zahlul Ikhsan. 2007. Analisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Puskesmas Pasahari A Kabupaten Maluku Tengah tahun 2007. Makassar : Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS
(1)
3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi penyakit
Malaria di Desa Mesa
2. Mengetahui Pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi penyakit
Malaria di Desa Mesa
3. Mengetahui Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi penyakit
Malaria di Desa Mesa
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Memperluas wawasan Mahasiswa tentang faktor- faktor yang berpengaruh
terhadap tingginya Prevalensi Penyakit Malaria.
2. Diharapkan informasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menambah
dan melengkapi literatur serta merupakan referensi bagi peneliti penyakit malaria selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan informasi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Prevalensi Penyakit Malaria, sehingga Masyarakat dapat mencegah terjadinya Penyakit Malaria
(2)
4
1.5Hipotesis
1. H01: Tidak ada pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
2. Ha1: ada pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
3. H02: Tidak ada pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
4. Ha2: ada pengaruh Sikap terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
5. H03: Tidak ada pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
6. Ha3: ada pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi penyakit malaria di Desa Mesa
1.6Metodologi Penelitian
- Metode Penelitian : Observasional analitik - Rancangan Penelitian : Cross Sectional
- Populasi Penelitian : Penduduk Desa Mesa
- Sampel Penelitian : KK (Kepala keluarga) Penduduk Desa Mesa berjumlah 119 KK - Teknik Pemilihan Sampel : Whole sample
- Teknik Pengumpulan Data : Survei dengan wawancara langsung menggunakan instrumen penelitian kuesioner tertutup
(3)
5
- Instrumen Penelitian : Kuesioner
- Analisis Penelitian : Univariat, Berupa penyajian dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi Bivariat, dengan menggunakan analisis Chi-Square Test dan Fisher Exact Test
1.7 Lokasi dan Waktu
- Lokasi : Desa Mesa, Puskesmas Rumdai, Kecamatan TNS, Kabupaten
Maluku Tengah, Provinsi Maluku
(4)
86 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian dan Pembahasan dapat ditarik kesimpulan :
1. Tidak ada Pengaruh Pengetahuan terhadap tingginya prevalensi Penyakit
malaria di Desa Mesa
2. Tidak ada Pengaruh Sikap terhadap tingginya prevalensi penyakit malaria
di Desa Mesa
3. Adanya Pengaruh Perilaku terhadap tingginya Prevalensi Penyakit Malaria
di Desa Mesa
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan adalah
1. Bagi Petugas Kesehatan perlu melakukan penyuluhan secara intensif
tentang malaria agar Masyarakat dapat mengetahui secara keseluruhan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan malaria serta faktor apa yang dapat menyebabkan terjadinya malaria
2. Perlu adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan serta tindakan nyata untuk mencegah terjadinya penyakit malaria dengan memakai kelambu tidur, obat anti nyamuk dan memakai pakaian berlengan panjang dan celana panjang jika harus keluar pada malam hari
3. Diharapkan ada penelitian mengenai tanaman yang dapat menghambat
(5)
87
DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. 2009. Malaria.
http://www.malukuprov.go.id/index.php/kesehatan/47-kesehatan/65-malaria 5 Desember 2009
Depkes RI. 2003. Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria. Jakarta : Departemen Kesehatan. p. 7-11
Depkes RI. 2008. Indonesia masih berisiko malaria.
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/malaria240408.htm 5 Desember 2009
Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia
www.depkes.go.id/downloads/publikasi/profil%20kesehatan%20indonesia%20 2008.pdf 23 agustus 2010
Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Provinsi Maluku.
www.depkes.go.id/downloads/profil/profil_maluku_2007.pdf 23 agustus 2010 Friaraiyantini., Soedjajadi Keman., dan Ririh Yudhastuti. 2006. Pengaruh
lingkungan dan perilaku Masyarakat terhadap kejadian malaria di Kab Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah.
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-02.pdf. 5 oktober 2010 Hasan Husin. 2007. Analisis faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas
Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. eprints undip.ac.id/17530/1/Hasan_Husin.pdf. 5 oktober 2010
Image Library Malaria. 2009.
http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/ImageLibrary/M-R/Malaria/body_Malaria_il1.htm. 6 oktober 2010
Ikrayamma Babba. 2007. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria. eprints undip.ac.id/17758/1/IKRAYAMMA_BABBA.pdf. 5 oktober 2010
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. 30 oktober 2010
Lynne S. Barcia., David A. Bruckner. 1996. Clinical Microbiologi. Terjemahan Robby Makimian. Jakarta : EGC. p. 81-84
P. N. Harijanto. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen IPD FK UI. p. 1732
(6)
88
P. N. Harijanto. 2000. Malaria epidemiologi, pathogenesis, manifestasi klinis dan penanganan. Jakarta : EGC. p. 1-12, 39-43
P. N. Harijanto., Agung Nugroho., Carta A Gunawan. 2009. Malaria dari molekuler ke klinis edisi 2. Jakarta : EGC. p. 118-120, 145-151, 250-254
Pedoman Penatalaksanaan malaria. 2010.
http://www.4shared.com/get/66iS-vrC/PEDOMAN_PENATALAKSANAAN_MALARI.html;jsessionid=E07C1 AF082E70EB07A23DBB19F0AE279.dc216. 31 agustus 2010
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). 2003. Konsensus Penanganan Malaria 2003. p. 7-10
Putu Sutisna. 2004. Malaria secara ringkas. Jakarta : EGC. p. 21-25, 82-83, 99 Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Kerja.
Jakarta : PT Rineka Cipta. p. 121-131
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu dan Seni Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta. p. 162-164
Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. p. 37-38, 190
Viqar Zaman. 1997. Atlas of Medical Parasitology. Terjemahan Chairil Anwar., Yandi Mursal. Jakarta : Hipokrates. p. 69, 73
WHO. 2010.
http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241547925_eng.pdf 31 agustus 2010
Zahlul Ikhsan. 2007. Analisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Puskesmas Pasahari A Kabupaten Maluku Tengah tahun 2007. Makassar : Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS