Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Risiko Sistematik 50 Saham Teraktif di Bursa Efek Jakarta.

(1)

! " !

# $ % " & ' & () *

#

&+ "

* " # ('

" "


(2)

, %

! " ! #$ %

&

' ( !)

& #"

* + *

, - .


(3)

! " #$ % & '$ $ ! (

) *$ ! + % , , - (

( %,.* * ./. $ $ ! (

0 $&. $ $ ! 0

0 $&. " %! , 0

0 ) $&. $1" ! , 0

2 2


(4)

) / .,! % 3

) , %1 3 4

) ) $ $" &$ 5 6

) ( %. * ! , 6

) 0 "1+ ! # ! , )

) ) $" &% $1" ! , (

) ( $" &% $ % " 0

) 0 $ $ ! $"* -. . 3 )7

) 3 $ &$ # & '1!$, , ) )(

) 8 1*$ $ $ ! )0

)3

( $ , $ $ ! )3

( ) 1'. , 2 '$ 2 * $% % $ & # )3 )5

( ( $+ , '$" , 1 9 " #$ )5 (7

( 0 $!1*$ $ &. '. ! (7 (

( 3 $!1*$ , , ! ( ()

9 ((

0 $,%" ', ! ! ,! % (( (0

0 ) / ,. , , % 1*$ $&"$, (0

0 ) / 1" ! , (0 (8

0 ) ) / $!$"1,%$* ,! , ! , (8 (5

0 ) ( / .!1%1"$ , (5 0


(5)

0 ) 0 / . ! %1 $ " ! , 0

0 ( 1*$ $&"$, & &. % 0) 0(

0 0 , $ &./ '1!$, , 00 03

0 3 $ # - , 03 08

9 04

3 '. 04 05

3 ) " 05

3 ) !.% $,!1" 05

3 ) ) !.% !$ 05 37

3 ) ( !.% $ $ ! $ /.! : 37

3 3(


(6)

%1 , ,!$ , ! , 9 " #$ $ $ !. , %1 ,!$ ! % ( , $ $ ! . - '$ !.% , & , & !" ! )8

$,%" ', 9 " #$ $ $ ! ((

9 , ./ 1" ! , (8

9 , / $!$"1,%$* ,! , ! , (4

9 , / .!1%1"$ , 07

9 !" %, 1"$ , ! " 9 " #$ $# , 0 9 , ,! , 1*$ $&"$, $" $"& * 0) ? , ,! , 1*$ $&"$, $ & $* ++$@! 1*$ 0(


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LatarBelakang

Investasipadasahambukanlahinvestasi yang

terbebasdaririsiko.Investasisahamdinilaimempunyairisiko yang

lebihbesardibandingkandenganalternatiflainnyasepertidepositoatautabungan.Hal

tersebutdisebabkankarenapendapatan yang

diharapkandariinvestasisahammemilikisifat yang tidakpasti (YuliantidanZuhrohtun, 2006). Di sisilain, investasipadadepositoatautabungandinilaimempunyairisiko yang

lebihkecildibandingkandenganinvestasipadasahamkarenasimpanan investor

masihdijaminoleh bank melaluiadanyasukubungadepositoatautabungan (Senduk, 2004:24).

Ketidakpastianinvestasidalamsahambersumberdarikenaikandanpenurunanhar

gasaham (Sartono, 2001:169).Fluktuasihargasahaminitidak lain

merupakanvariabilitas return saham (YuliantidanZuhrohtun, 2006) yang

identikdengansebutanrisikouniksaham (Husnan (1998 : 162).

Istilahlainuntukvariabilitas return sahaminiyaiturisikounik (YuliantidanZuhrohtun,

2006). Untukmengurangirisikounikini, maka investor

dapatmelalukandiversifikasidenganmembentukportofoliosaham (Husnan, 1998 : 162).

Selainrisikounik, terdapatrisiko yang tidakdapatdihilangkanmeskipun investor melakukandiversifikasisahamlewatpembentukanportofolio.MenurutHusnan (1998 :


(8)

2

Universitas Kristen Maranatha yangrelevanbagi investor (Husnan, 1998 : 62). Dengandemikian, makapentingbagi investor untukmengetahuipenyebabnya.

Beberapapenelitianterdahulutelahdilakukanuntukmencariketerkaitanantararisi

kosistematikdenganungkitankeuangan (financial leverage) (Hadianto&Tjun,

2009;Masrendra et al, 2010; Chei& Robert, 2007; Stephen, 1989; Alaghi, 2011; Bhatti et al, 2010; Akbari&Mohammadi, 2013;Ekaputra&Ningrum , 2007), ungkitanoperasi (operating leverage) (BramdanTjun, 2009;YuliantidanZuhrohtun, 2006; Stephen, 1989; Chei& Robert, 2007; Bhatti et al, 2010; Akbari&Mohammadi, 2013; Ekaputra&Ningrum, 2007), likuiditas (Iqbal& Shah 2012; Masrendra, 2010; Rowe & Kim, 2010; Biase&Apolito, 2012; Gu& Kim, 2002),danprofitabilitas (Iqbal& Shah, 2012; Rowe & Kim, 2010; Biase&Apolito, 2012). Namun, ternyatahasilpenelitiantersebutmasihmenunjukkanketidakkonsistenan (lihatTabel I).

Inkonsistensihasiltemuanrisettersebut yang

mendorongdilakukannyakembalipenelitianatasvariabel yang

mempengaruhirisikosistematik.Perbedaanpenelitianiniterletakpadasaham yang

akandianalisisyaitu 50 sahamteraktif yang ada di BEI berdasarkan JASICA (Jakarta Stock Industrial Classification) periode 2009-2013 yang didalamnya terdapat sektor

primer, sekunder dan tersier. Dilakukannyapenelitianpada 50

sahamteraktifuntukmengatasiterjadinya bias padaperhitungan beta


(9)

3

Tabel I InkonsistensiatasVariabelPenentuRisikoSistematik Nama Peneliti VariabelPenentuRisikoSistematik Operating Leverage Financial Leverage

Liquidity Profitability

Stephen (1989) Negatif Positif n.a n.a

Gu& Kim (2002) n.a n.a Positif

(Signifikan)

n.a

Setiawan (2004) Positif

(Signifikan)

Positif (Signifikan)

n.a n.a

Yulianti&Zuhrohtun (2006)

Tidak berpengaruh

n.a n.a

n.a Ekaputra&Ningrum (2007) Positif (Signifikan) Tidakberpen garuh

n.a n.a

Chei& Robert (2007)

Positif Negatif n.a n.a

Hadianto&Tjun (2009) Tidak berpengaruh Tidakberpen garuh

n.a n.a

Rowe & Kim (2010) n.a n.a Negatif

(TidakSignifik an)

Negatif (TidakSigni

fikan)

Bhatti et al. (2010) Positif

(Signifikan)

Positif (Signifikan)

n.a n.a

Masrendra et al. (2010)

n.a Positif

(TidakSignifi kan)

Negatif(TidakS ignifikan)

n.a

Alaghi (2011) n.a Positif

(Signifikan)

n.a n.a

Iqbal& Shah (2012) Negatif

(Signifikan) Negatif (Signifikan) Negatif (Signifikan) Positif (Signifikan) Biase&Apolito (2012)

n.a n.a Negatif

(Signifikan) Negatif (Signifikan) Akbari&Mohammad i (2013) Tidakberpen garuh Tidakberpen garuh

n.a n.a

Keterangan:n.a = not avaible = variabeltidakditeliti, Tidakberpengaruh:

Variabeltidakdapatdigunakanuntukmemprediksisekalipunmenunjukkantandapositifm aupunnegatif.

1.2. IdentifikasiMasalah

Apakahleverageoperasi, leveragekeuangan,

likuiditasdanprofitabilitasberpengaruhterhadaprisikosistematiksaham 50


(10)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.3. MaksuddanTujuanPenelitian

Untukmengujidanmenganalisispengaruh leverage operasi, leverage keuangan, likuiditasdanprofitabilitasterhadaprisikosistematiksaham 50 sahamteraktif BEI

1.4. KegunaanPenelitian

Penelitianinidiharapkandapatmemberikankegunaanpenelitianberupakegunaan praktisdanteoritis.

1.4.1 Kegunaanpraktis

Bagi investor,hasilpenelitianinidiharapkandapatmembantu investor

untukmengetahuivariabelpenenturisikosistematikpadasahamteraktifsehinggajikainves tor inginmenginvestasikanuangnyapadabeberapasahamteraktif yang tergabungdalam

50 sahamteraktif BEI, investor dapatmengetahuivariabelapasaja yang

bisadigunakanuntukmengetahuirisikosistematiksaham.

1.4.2 KegunaanTeoritis

Penelitianinidiharapkandapatmengkonfirmasiteori yang

berkaitandenganfaktorpenenturisikosistematiksaham. Bagipenelitiselanjutnya,

hasilpenelitianinidapatdijadikansebagaibahandiskusimaupunreferensiacuanmengenai konsistensiketerkaitanleverageoperasi,leveragekeuangan, karakteristikperusahaan, likuiditas, danprofitabilitas, terhadaprisikosistematiksahampada 50 sahamteraktif BEIberdasarkan JASICA (Jakarta Stock Industrial Classification) periode 2009-2013.


(11)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil DOL tidak berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value variabel DOL sebesar 0,7151 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) sebesar 10 % Dengan demikian hasil temuan ini konsisten dengan temuan Hadianto & Tjun (2009), Yulianti & Zuhrotun (2006) dan Akbari & Mohammadi (2013).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil DFL tidak berpengaruh terhadap beta saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value variabel DFL sebesar 0,8888 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) sebesar 10 % Dengan demikian hasil temuan ini konsisten dengan temuan Ekaputra & Ningrum (2007), Hadianto & Tjun (2009), Masrendra et al (2010) dan Akbari & Mohammadi (2013).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh hasil CR tidak berpengaruh terhadap beta saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value variabel CR sebesar 0,3275 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) sebesar 10 % . Dengan demikian hasil temuan ini konsisten dengan temuan Masrendra et al (2010) dan Rowe & Kim (2010).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil ROA tidak berpengaruh terhadap beta saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value variabel


(12)

48

Universitas Kristen Maranatha

ROA sebesar 0,0650 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) sebesar 10 % . Dengan demikian hasil temuan ini konsisten dengan temuan Iqbal & Shah (2012).

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Investor.

Mengingat variabel-variabel fundamental memiliki pengaruh terhadap beta saham seperti ROA, maka hendaknya ROA tersebut digunakan untuk memperkirakan seberapa besar beta saham jika ingin memasukan 50 saham teraktif dalam portofolio sehingga investor dapat mengurangi peluang terkena risiko sistematis saham yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi portofolio.

5.2.2 Untuk Emiten.

Emiten dapat meningkatkan profitabilitas dengan cara berinvestasi pada aktiva tetap dengan memperhatikan risiko yang ditimbulkannya. Untuk menganalisanya digunakan dengan capital budgeting (perencanaan modal). Pererapan ini dapat dilihat untuk setiap sektor industri yaitu:

(1) Sektor pertanian:

Tanah merupakan salah satu aktiva tetap yang sangat penting untuk perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian karena dengan memiliki tanah emiten dapat memperoleh profitabilitas yang tinggi. Namun aktiva tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan seperti tanah yang memiliki risiko gagal panen jika tanah yang dipilih


(13)

49

merupakan tanah yang tidak subur dan tandus. Untuk itu emiten dapat memperhatikan tingkat kesuburan tanah yang hendak diinvestasikan sehingga terhindar dari risiko gagal panen.

(2) Sektor pertambangan:

Emiten harus benar-benar memperhatikan keadaan tanah yang hendak diinvestasikan karena tidak semua tanah mengandung banyak barang tambang yang mengandung mineral karena semakin banyak barang tambang tersebut mengandung mineral maka barang tambang tersebut akan semakin mahal harganya dan emiten dan meningkatkan profitabilitasnya.

(3) Sektor manfuktur:

Emiten harus memperhatikan alat- alat berat seperti mesin yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi perusahaan karena seringkali emiten menghabiskan dananya hanya untuk mesin yang sebenarnya tidak tepat untuk kegiatan operasi perusahaan tersebut serta memperhatikan keadaan mesin yang hendak diinvestasikan sehingga saat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan, mesin tersebut dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

(4) Sektor jasa:

Untuk emiten yang bergerak di bidang jasa, lokasi yang strategis merupakan hal yang paling penting karena jika lokasi tersebut tidak strategis konsumen tidak akan tertarik untuk datang dan


(14)

50

Universitas Kristen Maranatha

profitabilitas perusahaan dapat berkurang. Kurangnya minat konsumen untuk berkunjung tidak dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan . Untuk itu sebaiknya emiten memperhatikan lokasi yang hendak diinvestasikan sehingga konsumen tidak sulit untuk menemukan lokasi emiten.

5.2.2 Untuk Peneliti Selanjutnya

Rendahnya nilai adjusted R2 menunjukkan variabel bebas seperti

DFL, CR dan ROA pada model regresi belum bisa menerangkan/ menjelaskan risiko sistematik saham pada 50 saham teraktif. Oleh karena itu, disarankan pada peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan variabel-variabel lainnya yang memiliki pengaruh terhadap beta saham. Seperti variabel firm size, asset turnover, quick ratio, operating efficiency, dividend payout and market value of equity, growth, firm characteristic dan market capitalization.

• Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan return

saham serta pasar harian dalam memproksi beta saham untuk hasil yang lebih baik.

• Peneliti selanjutnya dapat mereplikasi model penelitian ini dengan

beberapa usulan-usulan variabel-variabel pasar untuk diterapkan pada sektor lainnya.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Akbari, P., dan Mohammadi, E. (2013). A Study of the Effects of Leverages Ratio on Systematic Risk based on the Capital Asset Pricing Model Among Accepted Companies in Tehran Stock Market. Journal Of Educational and Management Studies. 3. (4), hal 271-277.

Alaghi, K. (2011). Financial Leverage and Systematic Risk. African Journal Of Business Management. 5. (15), hal 6648-6650.

Andrianik. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Proposal Penelitian. Universitas Warmadewa Denpasar.

Ardhini.C. (2010). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Risiko Saham : Studi Empirik Pada Emiten Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bhattti, A.M, Majeed, K, Rehman, I., dan Khan, W.A. (2010). Affect Of Leverage On Risk and Stock Returns : Evidence From Pakistani Companies. International Research Journal Of Finance and Economics. (58), hal 32-49.

Biase, P.d., dan Apolito, E. (2012). The Determinants of Systematic Risk in the Italian Banking System: A Cross-Sectional Time Series Analysis. International Journal Of Economics and Finance. 4. (11), hal 152-164.

Brigham, F., dan Houston, J. (2001). Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta.

Chei & Robert. (2007). On The Relation Of Systematic Risk and Accounting Variables. Journal Of Managerial Finance. 33. (8), hal 517-533.

Cooper, D.R., dan Schlinder, P.S. (2003). Business Research Methods. 9 th Edition. McGraw hill-companies, Singapore.

Ekaputra, I.A., dan Ningrum, V. (2007). Pengaruh Leverage, Efisiensi, dan Ekspetasi Pertumbuhan Laba Pada Market-Beta. Jurnal Usahawan. XXXVI. (9) September, hal 11-15.

Ghozali, I., dan Ratmono. (2013). Analisis Multivariate Dan Ekonometrika ; Teori, Konsep, dan Aplikasi Dengan Eviews 6, Universitas Diponegoro, Yogyakarta. Gitman, L.J. (2000). Principle Of Managerial Finance. 9 th Edition. Addison-Wesley,

United States.

Gitman, L.J. (2006). Principle Of Managerial Finance. 11 th Edition. Pearson Addison-Wesley. Sandiago State University.


(16)

52

Gu, Z., dan Kim, H. (2002). Determinants of Restaurant Systematic Risk: A Reexamination. Journal Of Hospitality Financial Management. : The Professional Refereed Journal Of The Association Of Hospitality Financial Management Educators. 10. (1). Hal 1-13.

Gujarati, D., dan Zain, S. (1995). Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta.

Hadianto, B, Tjun-tjun, L. ().Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan,dan Karakteristik Perusahaan terhadap Risiko Saham : Studi Empirik pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. 1. (1)Mei, hal. 1-16.

Husnan, S. (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, AMP YKPN, Yogyakarta.

Helfert, E.A. (1996). Teknik Analisis Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta. ICMD 2009-2013. Laporan Keuangan 2009-2013. Diakses pada 9 November 2014. IDX Fact BooK 2009-2013. Bursa Efek Indonesia.Jakarta.

Iqbal, M.J., dan Shah, S.Z.A. (2012). Determinants Of Systematic Risk. The Journal Of Commerce. 4. (1), hal 47-56.

Jorion (2000). Pengertian Risiko Investasi dari

http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-risiko-investasi.html pada 9 November 2014.

Kartikasari, L. (2007). Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Risiko Sistematik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal STIE YKPN. XVII. (1) April, hal 1-8.

Masrendra, C.H, Dananti, K., dan Nany Magdalena. (2010). Analisis Pengaruh Financial Leverage, Liquidity dan Assets Size Terhadap Beta Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Perspektif Ekonomi. 3 (2) Oktober, hal 121-127.

Mutaqqin. H. (2012). Beta Untuk Pasar Modal berkembang ;Perdagangan Tidak Sinkron ; dan Koreksi Terhadap Beta Bias. Pustaka Bahan Kuliah, 22 Febuari 2012 diakses dari http://pustakabakul.blogspot.com/2012/02/beta-untuk-pasar-modal berkembang html pada 9 November 2014.

Rowe, T., dan Kim, J. (2010). Analyzing The Relationship Between Systematic Risk and Financial Variables in The Casino Industry. UNLV Gaming Research & Review Journal.14. (2), hal 47-58.

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, BPEE-Yogyakarta, Yogyakarta.


(17)

Setiawan, D. (2004). Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Risiko Sistematis Sebelum dan Selama Krisis Moneter. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 19. (3), hal 224-237.

Stephen P. (1989). The Impact Of The Degrees Of Operating and Financial Leverage On The Systematic Risk Of Common Stocks: Another Look. Journal Of Business and Economics. 28. (1), hal 83-100.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio Dan Investasi : Teori Dan Aplikasi, Edisi Kesatu, Kanisius, Yogyakarta.

Van Horne, J.C., dan Tirok, J. (1986). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Winarno, W.W. (2007). Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

www.idx.co.id. Laporan Keuangan, Laporan Tahunan dan Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat. Diakses pada 9 November 2014.

www.duniainvestasi.com. Harga Saham Setiap Emiten Pada 2009-2013. Diakses pada 9 November 2014.

www.yahoofinance.com. Historical Price Pada 2009-2013. Diakses pada 9 November 2014.

Yulianti, R, Zuhrotun. (2006). Operating Leverage Terhadap Risiko Sistematik Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 6. (1)April, hal. 1-8.


(1)

48

Universitas Kristen Maranatha ROA sebesar 0,0650 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) sebesar 10 % . Dengan demikian hasil temuan ini konsisten dengan temuan Iqbal & Shah (2012).

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Investor.

Mengingat variabel-variabel fundamental memiliki pengaruh terhadap beta saham seperti ROA, maka hendaknya ROA tersebut digunakan untuk memperkirakan seberapa besar beta saham jika ingin memasukan 50 saham teraktif dalam portofolio sehingga investor dapat mengurangi peluang terkena risiko sistematis saham yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi portofolio.

5.2.2 Untuk Emiten.

Emiten dapat meningkatkan profitabilitas dengan cara berinvestasi pada aktiva tetap dengan memperhatikan risiko yang ditimbulkannya. Untuk menganalisanya digunakan dengan capital budgeting (perencanaan modal). Pererapan ini dapat dilihat untuk setiap sektor industri yaitu:

(1) Sektor pertanian:

Tanah merupakan salah satu aktiva tetap yang sangat penting untuk perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian karena dengan memiliki tanah emiten dapat memperoleh profitabilitas yang tinggi. Namun aktiva tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan seperti tanah yang memiliki risiko gagal panen jika tanah yang dipilih


(2)

49

Universitas Kristen Maranatha merupakan tanah yang tidak subur dan tandus. Untuk itu emiten dapat memperhatikan tingkat kesuburan tanah yang hendak diinvestasikan sehingga terhindar dari risiko gagal panen.

(2) Sektor pertambangan:

Emiten harus benar-benar memperhatikan keadaan tanah yang hendak diinvestasikan karena tidak semua tanah mengandung banyak barang tambang yang mengandung mineral karena semakin banyak barang tambang tersebut mengandung mineral maka barang tambang tersebut akan semakin mahal harganya dan emiten dan meningkatkan profitabilitasnya.

(3) Sektor manfuktur:

Emiten harus memperhatikan alat- alat berat seperti mesin yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi perusahaan karena seringkali emiten menghabiskan dananya hanya untuk mesin yang sebenarnya tidak tepat untuk kegiatan operasi perusahaan tersebut serta memperhatikan keadaan mesin yang hendak diinvestasikan sehingga saat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan, mesin tersebut dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

(4) Sektor jasa:

Untuk emiten yang bergerak di bidang jasa, lokasi yang strategis merupakan hal yang paling penting karena jika lokasi tersebut tidak strategis konsumen tidak akan tertarik untuk datang dan


(3)

50

Universitas Kristen Maranatha profitabilitas perusahaan dapat berkurang. Kurangnya minat konsumen untuk berkunjung tidak dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan . Untuk itu sebaiknya emiten memperhatikan lokasi yang hendak diinvestasikan sehingga konsumen tidak sulit untuk menemukan lokasi emiten.

5.2.2 Untuk Peneliti Selanjutnya

Rendahnya nilai adjusted R2 menunjukkan variabel bebas seperti DFL, CR dan ROA pada model regresi belum bisa menerangkan/ menjelaskan risiko sistematik saham pada 50 saham teraktif. Oleh karena itu, disarankan pada peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan variabel-variabel lainnya yang memiliki pengaruh terhadap beta saham. Seperti variabel firm size, asset turnover, quick ratio, operating efficiency, dividend payout and market value of equity, growth, firm characteristic dan market capitalization. • Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan return

saham serta pasar harian dalam memproksi beta saham untuk hasil yang lebih baik.

• Peneliti selanjutnya dapat mereplikasi model penelitian ini dengan beberapa usulan-usulan variabel-variabel pasar untuk diterapkan pada sektor lainnya.


(4)

51

DAFTAR PUSTAKA

Akbari, P., dan Mohammadi, E. (2013). A Study of the Effects of Leverages Ratio on Systematic Risk based on the Capital Asset Pricing Model Among Accepted Companies in Tehran Stock Market. Journal Of Educational and Management Studies. 3. (4), hal 271-277.

Alaghi, K. (2011). Financial Leverage and Systematic Risk. African Journal Of Business Management. 5. (15), hal 6648-6650.

Andrianik. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Proposal Penelitian. Universitas Warmadewa Denpasar.

Ardhini.C. (2010). Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Risiko Saham : Studi Empirik Pada Emiten Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bhattti, A.M, Majeed, K, Rehman, I., dan Khan, W.A. (2010). Affect Of Leverage On Risk and Stock Returns : Evidence From Pakistani Companies. International Research Journal Of Finance and Economics. (58), hal 32-49.

Biase, P.d., dan Apolito, E. (2012). The Determinants of Systematic Risk in the Italian Banking System: A Cross-Sectional Time Series Analysis. International Journal Of Economics and Finance. 4. (11), hal 152-164.

Brigham, F., dan Houston, J. (2001). Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta.

Chei & Robert. (2007). On The Relation Of Systematic Risk and Accounting Variables. Journal Of Managerial Finance. 33. (8), hal 517-533.

Cooper, D.R., dan Schlinder, P.S. (2003). Business Research Methods. 9 th Edition. McGraw hill-companies, Singapore.

Ekaputra, I.A., dan Ningrum, V. (2007). Pengaruh Leverage, Efisiensi, dan Ekspetasi Pertumbuhan Laba Pada Market-Beta. Jurnal Usahawan. XXXVI. (9) September, hal 11-15.

Ghozali, I., dan Ratmono. (2013). Analisis Multivariate Dan Ekonometrika ; Teori, Konsep, dan Aplikasi Dengan Eviews 6, Universitas Diponegoro, Yogyakarta. Gitman, L.J. (2000). Principle Of Managerial Finance. 9 th Edition. Addison-Wesley,

United States.

Gitman, L.J. (2006). Principle Of Managerial Finance. 11 th Edition. Pearson Addison-Wesley. Sandiago State University.


(5)

52

Gu, Z., dan Kim, H. (2002). Determinants of Restaurant Systematic Risk: A Reexamination. Journal Of Hospitality Financial Management. : The Professional Refereed Journal Of The Association Of Hospitality Financial Management Educators. 10. (1). Hal 1-13.

Gujarati, D., dan Zain, S. (1995). Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta.

Hadianto, B, Tjun-tjun, L. ().Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan,dan Karakteristik Perusahaan terhadap Risiko Saham : Studi Empirik pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. 1. (1)Mei, hal. 1-16.

Husnan, S. (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, AMP YKPN, Yogyakarta.

Helfert, E.A. (1996). Teknik Analisis Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta. ICMD 2009-2013. Laporan Keuangan 2009-2013. Diakses pada 9 November 2014. IDX Fact BooK 2009-2013. Bursa Efek Indonesia.Jakarta.

Iqbal, M.J., dan Shah, S.Z.A. (2012). Determinants Of Systematic Risk. The Journal Of Commerce. 4. (1), hal 47-56.

Jorion (2000). Pengertian Risiko Investasi dari

http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-risiko-investasi.html pada 9 November 2014.

Kartikasari, L. (2007). Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Risiko Sistematik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal STIE YKPN. XVII. (1) April, hal 1-8.

Masrendra, C.H, Dananti, K., dan Nany Magdalena. (2010). Analisis Pengaruh Financial Leverage, Liquidity dan Assets Size Terhadap Beta Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Perspektif Ekonomi. 3 (2) Oktober, hal 121-127.

Mutaqqin. H. (2012). Beta Untuk Pasar Modal berkembang ;Perdagangan Tidak Sinkron ; dan Koreksi Terhadap Beta Bias. Pustaka Bahan Kuliah, 22 Febuari 2012 diakses dari http://pustakabakul.blogspot.com/2012/02/beta-untuk-pasar-modal berkembang html pada 9 November 2014.

Rowe, T., dan Kim, J. (2010). Analyzing The Relationship Between Systematic Risk and Financial Variables in The Casino Industry. UNLV Gaming Research & Review Journal.14. (2), hal 47-58.

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, BPEE-Yogyakarta, Yogyakarta.


(6)

53

Setiawan, D. (2004). Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Risiko Sistematis Sebelum dan Selama Krisis Moneter. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 19. (3), hal 224-237.

Stephen P. (1989). The Impact Of The Degrees Of Operating and Financial Leverage On The Systematic Risk Of Common Stocks: Another Look. Journal Of Business and Economics. 28. (1), hal 83-100.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio Dan Investasi : Teori Dan Aplikasi, Edisi Kesatu, Kanisius, Yogyakarta.

Van Horne, J.C., dan Tirok, J. (1986). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Winarno, W.W. (2007). Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

www.idx.co.id. Laporan Keuangan, Laporan Tahunan dan Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat. Diakses pada 9 November 2014.

www.duniainvestasi.com. Harga Saham Setiap Emiten Pada 2009-2013. Diakses pada 9 November 2014.

www.yahoofinance.com. Historical Price Pada 2009-2013. Diakses pada 9 November 2014.

Yulianti, R, Zuhrotun. (2006). Operating Leverage Terhadap Risiko Sistematik Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 6. (1)April, hal. 1-8.