Analisis dan Usulan Lingkungan Fisik Ruang Kelas serta Fasilitas Meja dan Kursi Dosen di Ruang Kelas yang Lebih Ergonomis (Studi Kasus di Lantai 3 dan Lantai 5 Gedung GWM, UK Maranatha).

(1)

ii

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk memajukan perkembangan bangsa dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya (mutu kehidupan dan martabat) manusia. UK Maranatha merupakan sarana di bidang pendidikan. Dalam mendukung pendidikan, UK Maranatha memberikan fasilitas – fasilitas, yaitu salah satunya adalah ruangan belajar mengajar. Ruangan yang diberikan UK Maranatha ini masih memiliki beberapa kekurangan. Mahasiswa sering merasakan panas dan pengap saat proses belajar mengajar berlangsung. Banyak ruangan-ruangan yang memiliki potensi mendapatkan kebisingan yang berasal dari koridor-koridor atau lorong gedung. Selain itu, terdapat beberapa keluhan dari beberapa dosen mengenai ketidaknyamanan meja dosen, dimana kaca meja menghalangi pandangan untuk melihat monitor, kemudian laci meja keyboard yang menutupi setengah dari monitor serta membuat posisi duduk dosen terganggu. Peletakan OHP di atas meja juga menghalangi mahasiswa untuk melihat ke depan. Keluhan yang paling sering diutarakan oleh dosen mengenai meja saat ini adalah tidak terdapatnya tempat kaki atau footrest, sehingga sering kali kaki dosen harus terbuka atau

“ngangkang”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan usulan

terhadap kondisi temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, ventilasi serta kebisingan dalam ruangan kelas di lantai 3 dan 5 gedung GWM UK Maranatha. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan memberikan usulan rancangan meja dan kursi dosen serta meja OHP yang lebih baik dari segi ergonomi.

Berdasarkan hasil penelitian awal, lingkungan fisik dan fasilitas fisik di ruang kelas membutuhkan perbaikan dilihat dari banyaknya keluhan yang diberikan dosen dan mahasiswa. Tahap awal dimulai dengan pengumpulan data, spesifikasi dan kondisi ruangan kelas yang ada di lantai 3 dan lantai 5, lingkungan fisik ruangan kelas di lantai 3 dan 5, dan hanya ukuran aktual dari meja dosen. Data dari kondisi lingkungan fisik aktual di bandingkan dengan data kondisi lingkungan fisik dari sudut pandang ergonomi. Dari hasil perbandingan dapat diketahui bahwa hampir keseluruhan ruangan kelas yang ada masih bermasalah. Pembuatan tabel antropometri untuk mengetahui range ukuran yang ergonomis untuk meja dosen diambil dari buku karangan Eko Nurmianto. Ukuran meja aktual kemudian dibandingkan dengan data pada tabel antropometri untuk mengetahui keergonomisan ukuran tersebut. Setelah itu dilakukan analisis mengenai keergonomisan ukuran, dan diketahui bahwa meja dosen aktual tidak ergonomis. Dari hasil analisis, dilakukan pembuatan usulan rancangan yang terdiri dari 3 alternatif untuk setiap masing-masing produk, yaitu meja dosen, kursi dosen dan meja OHP.

Usulan untuk mengatasi kondisi dari temperatur, kelembaban, sirkulasi udara dan ventilasi adalah dengan melakukan pemasangan AC atau kipas angin, untuk kondisi kebisingan adalah dengan membuat ruangan kedap suara dengan cara menutup ventilator yang mengarah ke lorong. Hasil perancangan yang dilakukan penulis dibandingkan dengan meja dosen aktual dengan menggunakan concept scoring, dari 3 alternatif untuk masing-masing produk maka didapatkanlah meja dosen alternatif 1 sebagai meja terbaik, dan kursi dosen alternatif 1 sebagai kursi terbaik dan meja OHP alternatif 3 sebagai meja OHP terbaik.


(2)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvixxi BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Batasan & Asumsi... 1-2 1.3.1 Batasan ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-4 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2-1 2.1 Ergonomi... 2-1 2.1.1 Definisi Ergonomi ... 2-1 2.2 Antropometri ... 2-3 2.2.1 Antropometri Statis ... 2-9 2.2.2 Antropometri Dinamis ... 2-12


(3)

iv

DAFTAR ISI (Lanjutan)

2.3 Perancangan ... 2-13 2.3.1 Teknik Perancangan ... 2-13 2.3.2 Karakteristik Teknik Perancangan ... 2-13 2.3.3 Prosedur Perancangan ... 2-15 2.3.4 Hal-hal dalam Membuat Suatu Rancangan ... 2-15 2.3.5 Analisa Desain ... 2-16 2.3.6 Analisa Nilai... 2-16 2.4 Persentil... 2-21 2.5 Lingkungan Fisik ... 2-22 2.5.1 Sirkulasi Udara dan Ventilasi ... 2-22 2.5.2 Temperatur dan Kelembaban ... 2-22 2.5.3 Kebisingan ... 2-24 2.6 Metode Konsep Penilaian (Concept Scoring) ... 2-26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 3-1 3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1

3.2 Penelitian Pendahuluan ... 3-5 3.3 Identifikasi Masalah ... 3-6 3.4 Batasan dan Asumsi ... 3-7 3.4.1 Batasan ... 3-7 3.4.2 Asumsi ... 3-8 3.5 Perumusan Masalah ... 3-8 3.6 Tujuan Penelitian ... 3-9 3.7 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 3-10


(4)

v

DAFTAR ISI (Lanjutan)

3.8 Analisis ... 3-10 3.9 Usulan dan Analisis ... 3-11 3.10 Kesimpulan dan Saran ... 3-11 BAB 4 PENGUMPULAN DATA ... 4-1 4.1 Sejarah dan Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah singkat Universitas Kristen Maranatha (UKM) ... 4-1 4.1.2 Visi Universitas Kristen Maranatha (UKM) ... 4-3 4.1.3 Misi Universitas Kristen Maranatha ... 4-3 4.1.4 Logo Universitas Kristen Maranatha ... 4-3 4.1.5 Struktur Organisasi Universitas Kristen Maranatha ... 4-4 4.2 Data Wawancara ... 4-5 4.3 Spesifikasi dan Kondisi Ruangan (GWM Lantai 3 dan Lantai 5) ... 4-6 4.3.1 Spesifikasi GWM (Lantai 3 dan Lantai 5) ... 4-6 4.3.2 Lingkungan Fisik Ruangan (GWM Lantai 3 dan Lantai 5) ... 4-17 4.4 Layout GWM ... 4-19 4.4.1 Lantai 3... 4-19 4.4.2 Lantai 5... 4-20 4.5 Fasilitas Sarana Fisik dalam Ruangan GWM (Lantai 3 dan 5) ... 4-22 4.5.1 Ventilalator ... 4-22 4.5.2 AC ... 4-23 4.5.3 Kipas Angin ... 4-24 4.5.4 Meja Dosen ... 4-25 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1


(5)

vi

DAFTAR ISI (Lanjutan)

5.1 Hasil Wawancara ... 5-1 5.1.1 Kondisi Lingkungan Fisik Ruangan Kelas ... 5-1 5.2.1 Kondisi Meja Dosen ... 5-2 5.2 Analisis Lingkungan Fisik ... 5-3 5.2.1 Analisis Kelembaban dan Temperatur ... 5-3 5.2.1.1Pengukuran Temperatur dan Kelembaban ... 5-4 5.2.2 Analisis Kebisingan ... 5-69 5.2.2 Analisis Ventilator dan Sirkulasi Udara ... 5-73 5.3 Analisis Meja Dosen ... 5-79 5.3.1 Analisis Antropometri Meja Dosen ... 5-79 5.3.2 Analisis Meja Dosen Aktual ... 5-81 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS ... 6-1 6.1 Usulan Lingkungan Fisik ... 6-1 6.1.1 Temperatur dan Kelembaban ... 6-1 6.1.2 Kebisingan ... 6-16 6.2 Perancangan Meja dan Kursi Dosen ... 6-16 6.2.1 Meja Dosen ... 6-16 6.2.2 Kursi Dosen ... 6-36 6.2.3 Meja OHP ... 6-43 6.3 Concept Scoring ... 6-46

6.3.1 Meja Dosen ... 6-46 6.3.2 Kursi Dosen ... 6-50 6.3.3 Meja OHP ... 6-52


(6)

vii

DAFTAR ISI (Lanjutan)

6.4 Analisis Ergonomi ... 6-55 6.4.1 Meja Dosen Terpilih ... 6-55 6.4.2 Kursi Dosen Terpilih ... 6-57 6.4.3 Meja OHP Terpilih ... 6-58 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 7-1 7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.1.1 Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Aktual ... 7-1 7.1.2 Usulan Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik ... 7-3 7.2 Saran ... 7-6 DAFTAR PUSTAKA ... xviii KOMENTAR DOSEN PENGUJI


(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Data Antropometri Masyarakat Indonesia 2-7

2.2 Tabel Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya 2-23 2.3 Skala Intensitas Kebisingan (Sumber : Sutalaksana, 2006) 2-25

2.4 Tabel Analisa Penilaian Konsep 2-26

4.1 Spesifikasi Ruangan GWM Lantai 3 4-6

4.2 Spesifikasi Ruangan GWM Lantai 5 4-13

4.3 Lingkungan Fisik Ruangan Lantai 3 GWM 4-18

4.4 Lingkungan Fisik Ruangan Lantai 5 GWM 4-18

4.5 Ringkasan Data Persentil Buku Eko Nurmianto 4-25

4.6 Data Anthropometri Meja Dosen Aktual 4-25

5.1 Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya 5-3

5.2 Kelembaban vs Temperatur pada H3A1 5-5

5.3 Kelembaban vs Temperatur pada H3A2 5-6

5.4 Kelembaban vs Temperatur pada H3A3 5-7

5.5 Kelembaban vs Temperatur pada H3A4 5-9

5.6 Kelembaban vs Temperatur pada H3A5 5-10

5.7 Kelembaban vs Temperatur pada H3A6 5-11

5.8 Kelembaban vs Temperatur pada H3A7 5-12

5.9 Kelembaban vs Temperatur pada H3A10 5-14

5.10 Kelembaban vs Temperatur pada H3A11 5-15

5.11 Kelembaban vs Temperatur pada H3A12 5-16

5.12 Kelembaban vs Temperatur pada H3A13 5-17

5.13 Kelembaban vs Temperatur pada H3B1 5-18

5.14 Kelembaban vs Temperatur pada H3B2 5-19

5.15 Kelembaban vs Temperatur pada H3B5 5-21


(8)

ix

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Judul Halaman

5.17 Kelembaban vs Temperatur pada H3B7 5-23

5.18 Kelembaban vs Temperatur pada H3B8 5-24

5.19 Kelembaban vs Temperatur pada H3B9 5-25

5.20 Kelembaban vs Temperatur pada H3B10 5-26

5.21 Kelembaban vs Temperatur pada H3B11 5-28

5.22 Kelembaban vs Temperatur pada H3B12 5-29

5.23 Kelembaban vs Temperatur pada H3C1 5-30

5.24 Kelembaban vs Temperatur pada H3C2 5-31

5.25 Kelembaban vs Temperatur pada H3C3 5-32

5.26 Kelembaban vs Temperatur pada H3C4 5-34

5.27 Kelembaban vs Temperatur pada H3C5 5-35

5.28 Kelembaban vs Temperatur pada H3C6 5-36

5.29 Kelembaban vs Temperatur pada Lorong Lantai 3 GWM 5-37

5.30 Kelembaban vs Temperatur pada H3A1 5-38

5.31 Kelembaban vs Temperatur pada H5A2 5-40

5.32 Kelembaban vs Temperatur pada H5A3 5-41

5.33 Kelembaban vs Temperatur pada H5A5 5-43

5.34 Kelembaban vs Temperatur pada H5A8 5-44

5.35 Kelembaban vs Temperatur pada H5A9 5-45

5.36 Kelembaban vs Temperatur pada H5A10 5-46

5.37 Kelembaban vs Temperatur pada H5A11 5-47

5.38 Kelembaban vs Temperatur pada H5B1 5-49

5.39 Kelembaban vs Temperatur pada H5B2 5-50

5.40 Kelembaban vs Temperatur pada H5B5 5-51

5.41 Kelembaban vs Temperatur pada H5B6 5-53

5.42 Kelembaban vs Temperatur pada H5B7 5-55


(9)

x

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Judul Halaman

5.44 Kelembaban vs Temperatur pada H5B9 5-57

5.45 Kelembaban vs Temperatur pada H5B10 5-58

5.46 Kelembaban vs Temperatur pada H5B11 5-59

5.47 Kelembaban vs Temperatur pada H5B12 5-60

5.48 Kelembaban vs Temperatur pada H5C1 5-62

5.49 Kelembaban vs Temperatur pada H5C2 5-63

5.50 Kelembaban vs Temperatur pada H5C3 5-64

5.51 Kelembaban vs Temperatur pada H5C4 5-65

5.52 Kelembaban vs Temperatur pada H5C5 5-67

5.53 Kelembaban vs Temperatur pada H5C6 5-68

5.54 Kelembaban vs Temperatur pada Lorong Lantai 3 GWM 5-69 5.55 Klasifikasi Kebisingan Menurut Furrer (GWM Lantai 3) 5-70 5.56 Klasifikasi Kebisingan Menurut Furrer (GWM Lantai 5) 5-72

5.57 Spesifikasi Ruangan Lantai 3 GWM 5-76

5.58 Spesifikasi Ruangan Lantai 5 GWM 5-79

6.1 Kondisi Ruangan Lantai 3 6-2

6.2 Kondisi Ruangan Lantai 3 6-9

6.3 Data Anthropometri Meja Dosen Alt 1 6-16

6.4 Spesifikasi Rancangan Meja Dosen Alt 1 6-20

6.5 Data Anthropometri Meja Dosen Alt 2 6-24

6.6 Spesifikasi Rancangan Meja Dosen Alt 2 6-26

6.7 Data Anthropometri Meja Dosen Alt 3 6-30

6.8 Spesifikasi Rancangan Meja Dosen Alt 3 6-32

6.9 Data Anthropometri Kursi Dosen 6-36

6.10 Spesifikasi Rancangan Kursi Dosen Alt 1 6-38

6.11 Spesifikasi Rancangan Kursi Dosen Alt 2 6-40


(10)

xi

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Judul Halaman

6.13 Concept Scoring Meja Dosen 6-48

6.14 Concept Scoring Kursi Dosen 6-51

6.15 Concept Scoring Meja OHP 6-53

7.1 Spesifikasi Meja Dosen Usulan 7-4


(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Desain Anthropometri Tubuh Manusia 2-7

2.2 Gambar Hubungan Temperatur dengan Kelembaban 2-24

3.1 Flow Chart Penelitian 3-1

4.1 Logo Universitas Kristen Maranatha 4-3

4.2 Struktur Organisasi Universitas Kristen Maranatha 4-4

4.3 Layout GWM Lantai 3 4-20

4.4 Layout GWM Lantai 5 4-21

4.5 Jendela Yang Menghadap Jalan Raya 4-22

4.6 Jendela Yang Menghadap Lorong Gedung 4-22

4.7 Exhaust Yang Berada Di Langit-Langit Dalam Ruangan 4-23 4.8 Exhaust Yang Berada Di Dinding Luar Ruangan 4-23

4.9 AC Ceiling Universal 4-24

4.10 AC Split Wall 4-24

4.11 Kipas Angin 4-24

4.12 Meja Dosen Tampak Depan 4-26

4.13 Meja Dosen Tampak Atas 4-27

4.14 Meja Dosen Tampak Samping 4-29

4.15 Gambar Teknik Meja Dosen 4-30

5.1 Diagram Pie Keluhan Ruangan Kelas 5-1

5.2 Diagram Pie Keluhan Meja Dosen 5-2

5.3 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A1 5-4 5.4 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A2 5-5 5.5 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A3 5-7 5.6 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A4 5-8 5.7 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A5 5-9 5.8 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A6 5-10


(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

Gambar Judul Halaman 5.9 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A7 5-12 5.10 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A10 5-13 5.11 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A11 5-14 5.12 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A12 5-15 5.13 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3A13 5-16 5.14 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B1 5-17 5.15 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B2 5-19 5.16 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B5 5-20 5.17 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B6 5-21 5.18 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B7 5-22 5.19 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B8 5-23 5.20 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B9 5-24 5.21 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B10 5-26 5.22 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B11 5-27 5.23 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3B12 5-28 5.24 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3C1 5-29 5.25 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3C2 5-30 5.26 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3C3 5-32 5.27 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3C4 5-33 5.28 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3C5 5-34 5.29 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H3C6 5-35 5.30 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada Lorong Lantai 3 5-37 5.31 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A1 5-38 5.32 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A2 5-40 5.33 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A3 5-41 5.34 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A5 5-42 5.35 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A8 5-43


(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

Gambar Judul Halaman 5.36 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A9 5-44 5.37 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A10 5-46 5.38 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5A11 5-47 5.39 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B1 5-48 5.40 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B2 5-50 5.41 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B5 5-51 5.42 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B6 5-52 5.43 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B7 5-54 5.44 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B8 5-55 5.45 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B9 5-56 5.46 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B10 5-57 5.47 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B11 5-58 5.48 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5B12 5-60 5.49 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5C1 5-61 5.50 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5C2 5-62 5.51 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5C3 5-63 5.52 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5C4 5-65 5.53 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada H5C5 5-66

5.54 Kelembaban vs Temperatur pada H5C6 5-67

5.55 Diagram Kelembaban vs Temperatur pada Lorong Lantai 5 5-68

6.1 Layout Usulan Lantai 3 6-9

6.2 Layout Usulan Lantai 5 6-16

6.3 Meja Dosen Alt 1 (3D) 6-21

6.4 Meja Dosen Alt 1 (Tampak Depan) 6-21

6.5 Meja Dosen Alt 1 (Tampak Samping) 6-22

6.6 Meja Dosen Alt 1 (Tampak Atas) 6-22


(14)

xv

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

Gambar Judul Halaman

6.8 Meja Dosen Alt 2 (3D) 6-27

6.9 Meja Dosen Alt 2 (Tampak Depan) 6-27

6.10 Meja Dosen Alt 2 (Tampak Samping) 6-28

6.11 Meja Dosen Alt 2 (Tampak Atas) 6-28

6.12 Meja Dosen Alt 2 6-29

6.13 Meja Dosen Alt 3 (3D) 6-33

6.14 Meja Dosen Alt 3 (Tampak Depan) 6-33

6.15 Meja Dosen Alt 3 (Tampak Samping) 6-34

6.16 Meja Dosen Alt 3 (Tampak Atas) 6-34

6.17 Meja Dosen Alt 3 6-35

6.18 Kursi Dosen Alt 1 (3D) 6-39

6.19 Kursi Dosen Alt 1 (Tampak Depan) 6-39

6.20 Kursi Dosen Alt 1 (Tampak Samping) 6-40

6.21 Kursi Dosen Alt 2 (3D) 6-41

6.22 Kursi Dosen Alt 3 (Tampak Depan) 6-42

6.23 Kursi Dosen Alt 3 (Tampak Samping) 6-43

6.24 Meja OHP Alt 1 (3D) 6-44

6.25 Meja OHP Alt 2 (3D) 6-45

6.26 Meja OHP Alt 3 (3D) 6-46

6.27 Meja Dosen Terpilih Berdasarkan Concept Scoring 6-49 6.28 Kursi Dosen Terpilih Berdasarkan Concept Scoring 6-52 6.29 Meja OHP Terpilih Berdasarkan Concept Scoring 6-55

7.1 Meja Dosen Usulan 7-4

7.2 Kursi Dosen Usulan 7-5


(15)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Gambar Anthropometri Tubuh Manusia LA-1

2 Tabel Data Anthropometri Orang Indonesia LB-1

3 Kondisi Ruangan Kelas LC-1


(16)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk memajukan perkembangan bangsa dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya (mutu kehidupan dan martabat) manusia (terdapat pada UU no.20 Tahun 2003). Pendidikan sebagai pilar utama dalam meningkatakan kualitas sumber daya manusia memiliki hubungan erat dengan wadah ataupun sarana yang memberikan pendidikan, seperti sekolah, universitas dan lembaga pendidikan lainnya. Sarana pendidikan yang baik adalah sarana pendidikan yang mampu memberikan pemahaman yang jelas dan dapat dimengerti secara utuh dan menyeluruh oleh penerimanya, yaitu siswa atau mahasiswa, terdapat pengetahuan yang diberikan, sehingga pada akhirnya penerima akan mengalami perubahan di dalam proses belaja (Moh. Surya, 1997) Tingkat pemahaman seorang mahasiswa terhadap pengetahuan yang diberikan oleh suatu wadah atau sarana pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor konsentrasi belajar. Untuk mencapai tingkat pemahanan yang baik mengenai pengetahuan yang diberikan maka faktor konsentrasi mashasiswa menjadi faktor yang sangat perlu untuk diperhatikan. UK Maranatha merupakan wadah atau sarana dibidang pendidikan, dalam mendukung pendidikan UK Maranatha memberikan fasilitas - fasilitas yaitu salah satunya adalah ruangan belajar mengajar. Ruangan yang diberikan UK Maranatha ini masih memiliki beberapa kekurangan. Mahasiswa sering merasakan panas dan pengap saat proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu penulis juga mendapatkan beberapa keluhan dari beberapa dosen tentang ketidaknyamanan ruangan kelas serta meja dan kursi dosen.

Namun hingga saat ini UK Maranatha belum melakukan perbaikan pada ruangan perkuliahan tersebut.


(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Universitas Kristen Maranatha 2014

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah - masalah yang ada, maka dapat identifikasi menjadi: 1. Ruangan perkuliahan yang kurang nyaman

2. Mahasiswa sering merasakan panas dan pengap dalam ruangan, dari hal ini maka kami dapat mengidentifikasikan menjadi 4 faktor:

 Temperatur

 Kelembaban

 Sirkulasi udara

 Ventilasi

3. Banyaknya ruangan - ruangan yang memiliki potensi mendapatkan kebisingan yang berasal dari koridor-koridor atau lorong gedung.

4. Meja dan kursi dosen tidak nyaman.

Beberapa bagian dari meja yang sering dikeluhkan oleh para dosen antara lain:

 Kaca meja: kaca meja untuk melihat monitor tidak nyaman karena ada nya pantulan cahaya.

 Laci meja keyboard: jika dimasukan kedalam meja maka menutupi separuh dari layar monitor, tetapi jika ditarik keluar maka membuat posisi duduk dosen terganggu dan jarak pandang ke monitor semakin jauh.

 Tempat peletakan OHP sering menghalangi pandangan mahasiswa untuk melihat ke papan tulis.

 Tidak tersedianya tempat kaki untuk dosen sehingga sering kali

kaki dosen harus terbuka/ “ngangkang”.

1.3 Batasan & Asumsi 1.3.1 Batasan

Karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup penelitian yang dilakukan dibatasi untuk beberapa hal berikut:


(18)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Universitas Kristen Maranatha 2014

1. Lingkungan fisik yang diamati meliputi temperatur (°C), kelembaban (%), kebisingan (db), sirkulasi udara dan ventilasi.

2. Pengukuran dan pengambilan data dari kondisi lingkungan fisik hanya di dalam ruang perkuliahan saja.

3. Responden yang diwawancarai mengenai kenyamanan terhadap temperatur (°C), kelembaban (%), kebisingan (db), sirkulasi udara dan ventilasi adalah pengguna ruang perkuliahan yaitu mahasiswa dan dosen UK Maranatha.

4. Interval waktu yang digunakan dalam pengamatan adalah jam 07.00-08.00, 12.00-13.00 dan jam 17.00-18.00 WIB

5. Kondisi pengambilan data lingkungan fisik adalah kondisi normal pada saat itu.

6. Pengukuran data anthropometri dosen dalam proses perancangan dan pembuatan meja dan kursi dosen berdasarkan data anthropometri

mengikuti buku “Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya” oleh Eko

Nurmianto.

7. Perancangan kursi dan meja OHP mengikuti perancangan meja dosen 8. Definisi dari panjang adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan

secara horizontal dan sejajar dengan dada, sesuai dengan posisi penggunaan produk.

9. Definisi dari lebar adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan secara horizontal dan tegak lurus dengan dada, sesuai dengan posisi penggunaan produk.

10.Definisi tinggi adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan secara vertikal, sesuai dengan posisi penggunaan produk.

11.Laptop yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa adalah laptop dengan ukuran layar maksimal 17 inch.

12.Perancangan yang dilakukan tidak memperhitungkan biaya dari pembuatan meja dan kursi dosen usulan serta meja OHP usulan.


(19)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Universitas Kristen Maranatha 2014

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ketinggian dari laci meja untuk tas dosen adalah 30 cm. 2. Kebutuhan AC untuk ruangan 1 m2 = 500 BTU/hr 3. Ketinggian dari alas sepatu yang digunakan adalah 3 cm.

4. Pengambilan data dan hasil pengamatan diasumsikan mampu merespresentasikan kondisi aktual yang ada.

1.1 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi temperatur saat ini di ruang perkuliahan? 2. Bagaimana kondisi kelembaban saat ini di ruang perkuliahan? 3. Bagaimana kondisi kebisingan saat ini di ruang perkuliahan?

4. Bagaimana kondisi sirkulasi udara dan ventilasi saat ini di ruang perkuliahan?

5. Bagaimana temperatur yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

6. Bagaimana kelembaban yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

7. Bagaimana kebisingan yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

8. Bagaimana sirkulasi udara dan ventilasi yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

9. Bagaimana kondisi meja dan kursi dosen saat ini di ruang perkuliahan? 10.Bagaimana rancangan meja dan kursi dosen serta meja OHP yang lebih

baik ditinjau dari segi ergonomi?

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasikan dan menganalisis kondisi temperatur dalam ruangan perkuliahan saat ini.


(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Universitas Kristen Maranatha 2014

2. Mengidentifikasikan dan menganalisis kondisi kelembaban dalam ruangan perkuliahan saat ini.

3. Mengidentifikasikan dan menganalisis kondisi kebisingan dalam ruangan perkuliahan saat ini.

4. Mengidentifikasikan dan menganalisis kondisi sirkulasi udara dan ventilasi dalam ruangan perkuliahan saat ini.

5. Memberi usulan cara mengatasi temperatur yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

6. Memberi usulan cara mengatasi kelembaban yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

7. Memberi usulan cara mengatasi kebisingan yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

8. Memberi usulan cara mengatasi sirkulasi udara dan ventilasi yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

9. Mengidentifikasikan dan menganalisis kondisi meja dosen saat ini.

10.Memberi usulan rancangan meja dan kursi dosen serta meja OHP yang lebih baik ditinjau dari segi ergonomi.

1.3 Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini ditulis dalam 7 bab yang mengikuti sistematika penelitian sebagai berikut:

 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah, pembatasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

 BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan. Teori-teori tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihaadapi perusahaan.


(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

Universitas Kristen Maranatha 2014

Bab ini berisi tahap-tahap yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga akhir penelitian. Tahapan disusun dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan.

 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berhasil dikumpulkan penulis yang berkaitan dengan topik penelitian, misalnya sejarah dan struktur organisasi Universitas Kristen Maranatha, layout gedung GWM lantai 3 dan 5, spesifikasi dan kondisi ruangan kelas yang ada di lantai 3 dan 5, lingkungan fisik ruangan kelas di lantai 3 dan 5, kondisi aktual meja dosen. Selain itu menentukan interval waktu pengukuran data. Bab ini juga berisi hasil wawancara dengan pihak dosen dan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang menggunakan ruangan kelas GWM.

 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis yang sesuai dengan tujuan pembuatan penelitian yang ingin dicapai. Analsis yang dilakukan adalah analisis tentang lingkungan fisik yang mencangkup temperatur (°C), kelembaban (%), kebisingan (db) dan antropometri meja dosen.

 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang usulan perancangan meja dosen yang lebih baik berdasarkan antrophometri yang telah dibuat di bab 5 dan analisis hasilnya

 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari pengolahan data dan jawaban pertanyaan dari perumusan masalah serta saran yang diberikan pada perusahaan untuk perbaikan.


(22)

7-1

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Aktual Lingkungan Fisik

 Temperatur

Temperatur pada ruangan-ruangan yang ada di lantai 3 dan 5 gedung GWM ini tidak merata serta banyak ruangan yang panas. Tenperatur yang baik untuk kondisi tubuh adalah ± 24,0 °C untuk kondisi optimum kerja

 Kelembaban

Kelembaban yang ada pada ruangan-ruangan termasuk katergori lembab, hal ini dapat diakibatkan karena hembusan nafas para pengguna ruangan dimana hembusan nafas tersebut mengandung air yang dapat menyebabkan ruangan menjadi lembab. Tingkat kelembaban yang memberikan rasa nyaman berkisar antara 40% hingga 60%.

 Sirkulasi Udara

Sirkulas udara pada ruangan-ruangan belum baik, karena ruangan sering tertutup serta jendela yang ada posisinya bersebelahan sehingga walaupun dibuka tidak menghasilkan sirkulasi udara dalam ruangan.

 Ventilasi

Ventilasi yang terdapat pada ruangan berupa jendela dan exhaust, tetapi untuk exhaust tidak berfungsi sedangkan untuk jendela masih berfungsi.

 Kebisingan

Tingkat kebisingan pada ruangan-ruangan yang ada dilantai 3 dan 5 gedung GWM menurut Furrer tergolong kategori kebisingan mulai terasa, mengganggu konsentrasi dan fungsi fisiologis (daya reaksi, lelah, dst) dan sangat berisik. Tingkat bising untuk ruangan perkuliahan adalah 40 db hingga 60 db.


(23)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

Universitas Kristen Maranatha 2014

Fasilitas Fisik

Meja dosen yang disediakan oleh Universitas Kristen Maranatha dalam mendukung proses kegiatan belajar belajar masih memiliki beberapa kekurangan yang sering kali dikeluhkan oleh dosen-dosen pengajar di Universitas Kristen Maranatha, antara lain adalah:

- Tidak terdapatnya tempat untuk meletakan kaki dosen

- Bagian dalam dari meja tidak dapat dimanfaatkan oleh dosen untuk meletakan barang-barang pribadi milik dosen

- Posisi dari kabel-kabel sambungan komputer tidak tersusun rapi serta menyulitkan baik dosen maupun mahasiswa jika dilakukan pergantian dari komputer dengan laptop

- Posisi dari komputer berada di dalam meja sehingga menyulitkan dosen dalam pengoperasiannya.

- Penempatan dari keyboard sering menghalangi pandangan dosen ke layar komputer

- Desain dari meja tidak fleksibel untuk mengantisipasi perubahan jenis dari komputer dari komputer tabung menjadi komputer LED

- Meja dosen dijadikan tempat peletakan OHP dan hal ini seringkali mengganggu pandangan mahasiswa ke arah papan tulin ataupun screen


(24)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-3

Universitas Kristen Maranatha 2014

7.1.2 Usulan Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Ditinjau dari Segi Ergonomi

 Lingkungan Fisik

Temperatur, Kelembaban, Sirkulasi Udara dan Ventilasi

Lantai 3 Untuk mengatasi 3 hal ini dilakukan pemasangan AC pada ruangan-ruangan yang hanya memiliki jendela ke lorong, selain itu pada ruangan yang menggunakan AC maka jendela yang ada pada bagian atas pintu harus tertutup. Pada lantai 3 ini dibutuhkan penambahan AC sebanyak 8 buah dan untuk kipas angin sebanyak 11 buah.

Lantai 5 Untuk mengatasi 3 hal ini dilakukan pemasangan AC pada ruangan-ruangan yang hanya memiliki jendela ke lorong, selain itu pada ruangan yang menggunakan AC maka jendela yang ada pada bagian atas pintu harus tertutup. Pada lantai 5 ini dibutuhkan penambahan 4 unit AC, sedangkan untuk kipas angin sebanyak 6 buah.

Kebisingan

Untuk mengatasi kebisingan yang ada pada ruangan, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Mengubah ruangan menjadi kedap suara sehingga suara yang berasal dari luar ruangan tidak masuk ke dalam ruangan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara penggantian kaca jendela menjadi 2 lapis (seperti kaca jendela pada pesawat terbang).

Menutup ventilasi yang berhubungan dengan lorong-lorong ruangan untuk memilimalisir suara yang masuk melalui udara


(25)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

Universitas Kristen Maranatha 2014  Meja Dosen

Tabel 7.1

Spesifikasi Meja Dosen Usulan

Produk Ukuran (cm)

Tinggi 100

Panjang 70

Lebar 65

Tinggi 70

Lebar 60

Tinggi 22

Lebar 15

Tinggi 93

Panjang 67

Lebar 60

Meja terbuat dari bahan kayu olahan yaitu multiplek

Sebagai meja bagi dosen, tempat meletakan komputer dan perangkat lainnya.

Dimensi Produk

Alas Meja

Laci Tas

Sandaran Kaki

Bahan Meja

Dosen

Laci Laptop

Fungsi

Gambar 7.1 Meja Dosen Usulan


(26)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-5

Universitas Kristen Maranatha 2014  Kursi Dosen

Tabel 7.2

Spesifikasi Kursi Dosen Usulan

Produk Dimensi Produk Ukuran (cm)

Panjang Alas Duduk 58

Lebar Alas Duduk 62

Tinggi Sandaran 70

Panjang Sandaran 55

Kursi terbuat dari rangka besi serta nilon elastis yang menggantikan bantalan tradisional

Kursi sebagai tempat duduk bagi dosen, dan adjustable

Kursi Dosen

Bahan

Fungsi

Gambar 7.2 Kursi Dosen Usulan


(27)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-6

Universitas Kristen Maranatha 2014  Meja OHP

Gambar 7.3 Meja OHP Usulan

Gambar 7.4

Contoh Peletakkan Fasilitas Fisik

7.2 Saran

Agar pihak Universitas Kristen Maranatha lebih memperhatikan aspek kenyamanan, kesehatan dan keamanan dalam suatu ruangan perkuliahan baik bagi mahasiswa, dosen maupun pihak terkait lainnya.


(28)

xxi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko: 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja: Teknik Tata Cara Kerja; Institut Teknologi Bandung; 1979, Bandung, Indonesia.

3. Ulrich, Karl T, Steven D. Eppinger; 2000; Product Design and Development, 2ndEdition; McGraw Hill Companies Inc; USA.

4. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factors Table; PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632.

5. Yudiantyo, Wawan; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.

6. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I; APK & E

I Diktat Kumpulan Teori edisis ketujuh; Universitas Kristen Maranatha; 2007,

Bandung, Indonesia.

7. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II;

Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi II;


(1)

Fasilitas Fisik

Meja dosen yang disediakan oleh Universitas Kristen Maranatha dalam mendukung proses kegiatan belajar belajar masih memiliki beberapa kekurangan yang sering kali dikeluhkan oleh dosen-dosen pengajar di Universitas Kristen Maranatha, antara lain adalah:

- Tidak terdapatnya tempat untuk meletakan kaki dosen

- Bagian dalam dari meja tidak dapat dimanfaatkan oleh dosen untuk meletakan barang-barang pribadi milik dosen

- Posisi dari kabel-kabel sambungan komputer tidak tersusun rapi serta menyulitkan baik dosen maupun mahasiswa jika dilakukan pergantian dari komputer dengan laptop

- Posisi dari komputer berada di dalam meja sehingga menyulitkan dosen dalam pengoperasiannya.

- Penempatan dari keyboard sering menghalangi pandangan dosen ke layar komputer

- Desain dari meja tidak fleksibel untuk mengantisipasi perubahan jenis dari komputer dari komputer tabung menjadi komputer LED

- Meja dosen dijadikan tempat peletakan OHP dan hal ini seringkali mengganggu pandangan mahasiswa ke arah papan tulin ataupun screen


(2)

7.1.2 Usulan Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Ditinjau dari Segi Ergonomi

 Lingkungan Fisik

Temperatur, Kelembaban, Sirkulasi Udara dan Ventilasi

Lantai 3 Untuk mengatasi 3 hal ini dilakukan pemasangan AC pada ruangan-ruangan yang hanya memiliki jendela ke lorong, selain itu pada ruangan yang menggunakan AC maka jendela yang ada pada bagian atas pintu harus tertutup. Pada lantai 3 ini dibutuhkan penambahan AC sebanyak 8 buah dan untuk kipas angin sebanyak 11 buah.

Lantai 5 Untuk mengatasi 3 hal ini dilakukan pemasangan AC pada ruangan-ruangan yang hanya memiliki jendela ke lorong, selain itu pada ruangan yang menggunakan AC maka jendela yang ada pada bagian atas pintu harus tertutup. Pada lantai 5 ini dibutuhkan penambahan 4 unit AC, sedangkan untuk kipas angin sebanyak 6 buah.

Kebisingan

Untuk mengatasi kebisingan yang ada pada ruangan, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Mengubah ruangan menjadi kedap suara sehingga suara yang berasal dari luar ruangan tidak masuk ke dalam ruangan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara penggantian kaca jendela menjadi 2 lapis (seperti kaca jendela pada pesawat terbang).

Menutup ventilasi yang berhubungan dengan lorong-lorong ruangan untuk memilimalisir suara yang masuk melalui udara


(3)

 Meja Dosen

Tabel 7.1

Spesifikasi Meja Dosen Usulan

Produk Ukuran (cm)

Tinggi 100 Panjang 70 Lebar 65 Tinggi 70 Lebar 60 Tinggi 22 Lebar 15 Tinggi 93 Panjang 67 Lebar 60

Meja terbuat dari bahan kayu olahan yaitu multiplek

Sebagai meja bagi dosen, tempat meletakan komputer dan perangkat lainnya. Dimensi Produk Alas Meja Laci Tas Sandaran Kaki Bahan Meja Dosen Laci Laptop Fungsi


(4)

 Kursi Dosen

Tabel 7.2

Spesifikasi Kursi Dosen Usulan

Produk Dimensi Produk Ukuran (cm) Panjang Alas Duduk 58 Lebar Alas Duduk 62 Tinggi Sandaran 70 Panjang Sandaran 55

Kursi terbuat dari rangka besi serta nilon elastis yang menggantikan bantalan tradisional

Kursi sebagai tempat duduk bagi dosen,

dan adjustable

Kursi Dosen

Bahan

Fungsi

Gambar 7.2 Kursi Dosen Usulan


(5)

 Meja OHP

Gambar 7.3 Meja OHP Usulan

Gambar 7.4

Contoh Peletakkan Fasilitas Fisik


(6)

1. Nurmianto, Eko: 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja: Teknik Tata Cara Kerja; Institut Teknologi Bandung; 1979, Bandung, Indonesia.

3. Ulrich, Karl T, Steven D. Eppinger; 2000; Product Design and Development, 2ndEdition; McGraw Hill Companies Inc; USA.

4. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factors Table; PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632.

5. Yudiantyo, Wawan; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.

6. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I; APK & E I Diktat Kumpulan Teori edisis ketujuh; Universitas Kristen Maranatha; 2007, Bandung, Indonesia.

7. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi II; Universitas Kristen Maranatha, 2008, Bandung, Indonesia.


Dokumen yang terkait

Analisis dan Usulan Lingkungan Fisik Ruang Kelas serta Fasilitas Meja dan Kursi Dosen di Ruang Kelas yang Lebih Ergonomis (Studi Kasus di Lantai 2 dan Lantai 4 Gedung GWM, UK Maranatha).

0 0 40

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak Serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yang Ergonomis Di Ruang Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan Bandung.

0 4 51

Analisis Lingkungan Fisik Serta Perancangan Ruang Bengkel Yang Ergonomis (Studi Kasus Di Bengkel Motor "X").

0 1 23

Analisis dan Usulan Penggunaan Layar LCD dan Perbaikan Fasilitas Fisik Di Laboratorium Sosial IV Lantai 9 Grha Widya Maranatha.

0 0 432

Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Di Dalam Caravan Yang Lebih Ergonomis.

0 0 56

Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik dan Tata Letak Ruang Unit Apartemen Yang Lebih Ergonomis ( Studi Kasus Di Apartemen "X").

0 0 86

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, dan Tata Letak Salon Yang Ergonomis (Studi Kasus Di Nanda Salon, Bandung).

0 6 54

Perancangan Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Ruang Kantor Yang Meminimasi Lahan dan Ergonomis Di CV Duta Multindo.

0 0 66

Analisis Ergonomi Serta Usulan Perbaikan Terhadap Fasilitas Fisik dan Lingkungan Ruang Gambar Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

0 0 42

Analisis Ergonomi Serta Usulan Perbaikan Terhadap Fasilitas Fisik dan Lingkungan Ruang Gambar Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha - MCUrepository

0 0 11