Perancangan Branding Band Indie Label Tigapagi.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Permasalahan umum yang timbul pada perkembangan musik indie Indonesia adalah kurangnya branding yang baik dan tepat dikarenakan keterbatasan dana dan kurangnya pengetahuan manajemen musisi indie walaupun dalam hal bermusik mereka memiliki kualitas yang baik, seperti misalnya band Tigapagi, kondisi ini sangat berlawanan dengan musisi lain yang dibiayai dan dikelola oleh label besar.

Tujuan akhir dari laporan ini adalah agar band Tigapagi dapat dikenal lebih luas melalui branding. Dalam proses branding tersebut diperlukan landasan-landasan teori seperti teori branding, dan teori ilustrasi yang diramu sebaik mungkin agar tercipta desain yang menjawab permasalahan yang diangkat.

Penyelesaian masalah ditentukan dengan cara menyesuaikan karakteristik band dengan visual yang akan digunakan. Dimulai dari aransemen musik dan lirik dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern untuk menciptakan hal baru, hingga menggunakan ilustrasi vector dan ilustrasi tangan dalam proses desain.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Common problems that arise in the development of indie music in Indonesia is the lack of good and proper branding limitation of funds and lack of management knowledge of indie musicians despite their musical quality, are the main reasons. This condition is in contrast with their fellow musicians funded and managed by major label.

The final goal of this report is to make Tigapagi band can be widely known by means of branding. In branding process, theoretical basis are required, such as branding theory, photography theory and illustration theory, combined together in harmony to create a design that solves the issue raised.

Problem solving is defined by adjusting the band’s characteristic with the visuals that will be used. Starting from music and lyric arrangement by combining traditional and modern elements to create new things, to utilizing vector illustration and hand illustration in design process.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Cover Dalam………... i

Lembar Pengesahan………... ii

Kata Pengantar………... iii

Pernyataan Orisinalitas Karya dan Laporan……….... v

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian………... vi

Abstrak Bahasa Indonesia………... vii

Abstrak Bahasa Inggris………... viii

Daftar Isi……… ix

Daftar Gambar………... xiii

BAB I . PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……….……….3

1.2.1 Rumusan Masalah……….3

1.2.2 Batasan Masalah………3

1.3 Tujuan Perancangan………4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………..4

1.5 Skema Perancangan……….5

BAB II . LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Brand……….…….…………6

2.1.1 Brand………..6


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.1 Brand Positioning………..7

2.1.2.2 Brand Identity………7

2.1.2.3 Brand Personality………...8

2.1.2.4 Brand Communication………...8

2.1.2.5 Brand Equity………..8

2.1.3 Logo……….……….11

2.2 Landasan Teori Ilustrasi………...……….……..11

2.2.1 Ilustrasi………...………...11

2.2.2 Teknik Ilustrasi………...……….……..12

2.3 Landasan Teori Warna..………..…….13

BAB III . DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………17

3.1.1 Demajors Label………17

3.1.2 Profil Band Tigapagi………18

3.2 Data Wawancara dan Kuesioner………20

3.2.1 Data Wawancara dengan Band Tigapagi……….20

3.2.2 Data Kuesioner……….21 3.3 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis……….……….26

3.4 Analisis STP……….………..29


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.5 Analisis SWOT………..30

3.6 Analisis Pemecahan Masalah……….31

BAB IV. PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi………...32

4.2 Konsep Kreatif………...32

4.3 Konsep Media………38

4.4 Hasil Karya………38

4.4.1 Logo Tigapagi………. 38

4.4.2 Cover Album Sleeve ………...…………41

4.4.3 Album Cover………...……43

4.4.4 Pin………44

4.4.5 T-Shirt………..45

4.4.6 Tote Bag ……….46

4.4.7 Sticker……… 47

4.4.8 Guitar Picks ………...……..48

4.4.9 Poster Album Launching ……….……..49

4.4.10 Poster CD Promo ………..50

4.4.11 X Banner ………...51


(6)

Universitas Kristen Maranatha

4.4.13 Video Teaser ……….53

4.4.14 Flyer ………54

4.5 Timeline ………55

4.6 Budgeting………..56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………57

5.2 Saran ………..57

5.2.1 Saran Penulis Untuk Perancangan Tugas Akhir ………..…….57

5.2.2 Saran Penguji Untuk Perancangan Tugas Akhir ………...58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

DAFTAS ISTILAH……….……60

DATA PENULIS ... 61


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ………...……….………5

Gambar 2.1 Brewster Color Wheel ……….….…………14

Gambar 3.1 Logo Demajors Label ……….….……..17

Gambar 3.2 Tigapagi Band……….….……. 18

Gambar 3.3 Cover CD LA Lights Indiefest Vol.3 ………..……..19

Gambar 3.4 Cover CD album Payung Teduh ……….….…….27

Gambar 3.5 Poster Launching Album Payung Teduh………...….….. 27

Gambar 3.6 Penampilan Payung Teduh………... 28

Gambar 4.1 Sketsa 1………..…... 35

Gambar 4.2 Sketsa 2 ……….35

Gambar 4.3 Sketsa 3 ……….36

Gambar 4.4 Sketsa 4 ……….………...36

Gambar 4.5 Sketsa 5 ……….……...37

Gambar 4.6 Elemen Visual 1 ……….………..……….……….…..37

Gambar 4.7 Elemen Visual 2 ………..………….………37

Gambar 4.8 Logogram Tigapagi ……….….39

Gambar 4.9 Logotype Tigapagi ………..39

Gambar 4.10 Cover Sleeve tampak belakang ………...………41


(8)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.12 Jaring-jaring Cover Sleeve ………..…...42

Gambar 4.13 Desain kartu Lirik & Ucapan terima kasih ……….……42

Gambar 4.14 Desain Cover Album tampak depan ………...43

Gambar 4.15 Desain Cover Album tampak belakang ………..…43

Gambar 4.16 Desain Pin ………..….44

Gambar 4.17 Desain T-shirt ………...45

Gambar 4.18 Desain Totebag……….………...………...…………..46

Gambar 4.19 Desain Sticker………47

Gambar 4.20 Desain Guitar Picks ………48

Gambar 4.21 Desain Poster Launching ………...49

Gambar 4.22 Desain Poster CD Promo………. 50

Gambar 4.23 Desain X Banner ………..51

Gambar 4.24 Desain Sosial Media ………52

Gambar 4.25 Cuplikan Teaser Album ………...53

Gambar 4.26 Desain Flyer ……….54

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline ………55


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Brand : Merek.

Branding : Proses pemberian merek.

Bodytext : Teks membentuk konten utama buku, majalah, halaman web atau barang cetakan lainnya.

Folk : Sebuah aliran musik yang menggabungkan unsur musik rakyat dan musik rock

Highlight : Bagian terang pada suatu objek. ICEMA : Indonesia Cutting Edge Music Award. Indie Label : Perusahan rekaman independen.

Layout : Tata letak dari suatu elemen desain yang di tempatkan dalam sebuah bidang .

Mayor Label : Perusahaan rekaman dan jasa pendistribusian musik komersil. Pentatonik : Tangga nada musik tradisional.

Shadow : Bagian gelap pada suatu objek. Tagline : Selogan.


(10)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan musik Indonesia kini sedang mengalami progres yang cukup baik dan pesat, musisi yang hadirpun dalam meramaikan belantika musik di Indonesia memiliki warna yang berbeda dan membuat persaingan semakin ketat. Semua itu tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang memudahkan para musisi dalam membuat sebuah karya, yang akhirnya memberikan warna dengan aliran-aliran musik baru yang hadir di Indonesia.

Namun sifat perusahaan rekaman atau sering disebut mayor label yang komersil berdampak pada musisi-musisi baru yang tidak dapat diterima begitu saja, sebab mayor label memiliki pakem tersendiri yang melihat minat pasar penikmat musik di Indonesia, walaupun musisi-musisi baru tersebut memiliki kualitas bermusik yang baik. Sedikit kesempatan bagi musisi-musisi yang hadir dengan warna baru untuk mendapatkan mayor label, oleh sebab itu munculah apa yang disebut dengan musik indie. Musik indie merupakan sebuah pergerakan baru dimana musisi itu sendiri yang merekam, merilis dan mengedarkan karya-karyanya, musisi indie cenderung bersifat idealis tanpa memperdulikan pakem-pakem yang di anut mayor label yang bersifat komersil. Bahkan tak sedikit apresiasi dan respon positif yang diperoleh oleh musisi indie Indonesia di kancah internasional.

Menurut Denny Sakrie selaku pengamat musik Indonesia, sejarah indie label di Indonesia itu sendiri sudah sejak ada sejak tahun 1947, Guruh Soekarno Putra mencoba membuat sebuah proyek dimana musik instrumen Bali yang dipadukan dengan musik Rock yang akhirnya mengasilkan sebuah musik yang baru, namun hasil eksperimen yang dianggap baru tersebut tidak mendapatkan respon positif dari beberapa mayor label saat itu, disaat itulah Guruh Soekarno Putra dibantu dengan Eros Jarot dan beberapa orang mulai melakukan produksi sendiri musiknya, terminologinya menjadi sebuah awal musik indie awal 1990-an.


(11)

Universitas Kristen Maranatha Bandung merupakan salah satu kota kreatif yang berperan melahirkan musisi-musisi handal baik mayor label ataupun indi label. Seperti Noah, The Cangcuters, Kahitna, Slank, Java

Jive dan lain-lain dari mayor label, sedangkan dari indie label adalah Pure Saturday, Burger kill, Mocca, Rocket Rockers, Koil, Seringai dan lain-lainnya. Hal ini yang menjadi alasan

pelabelan bahwa Bandung kota kreatif, hal ini serupa dengan ungkapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Bandung merupakan salah satu dari empat kota yang akan diusulkan menjadi kota kreatif Unesco, tiga kota yang lainnya adalah Solo, Pekalongan dan Yogyakarta.

Salah satu band indie label yang berasal dari Bandung adalah Tigapagi. Band ini dipilih karena mempunyai keunikan pada musiknya, yaitu menggunakan nada-nada pentatonik atau tangga nada musik tradisional. Tigapagi, dilahirkan tahun 2005 dari kecakapan Rd. Moch Sigit Agung Pramudita (Sigit), beserta kakak-adik Eko Sakti Oktavianto (Eko) dan Prima Dian Febrianto (Prima/Ewo). Band yang beraliran folk (Menggabungkan unsur musik rakyat dan musik rock. Dalam arti yang paling awal dan sempit) ini selalu menyuntikkan unsur Indonesia kedalam musik mereka, Tigapagi mendapatkan panggung pertamanya pada tahun 2007. Berujung pada keterlibatan Tigapagi dalam album kompilasi L.A Lights

Indiefest Vol. 3 tahun 2008. Untuk dapat dikenal luas, kualitas bermusik bukanlah

satu-satunya faktor penentu, tetapi diperlukan branding dan promosi sebagai identitas dan nilai tambah dari band itu sendiri, hal itu dapat dilakukan oleh bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual. Masalah muncul saat band-band indie yang memiliki kualitas bermusik yang baik namun tidak dapat dikenal oleh masyarakat yang lebih luas, akibat keterbatasan dana dan ketidakpahaman akan branding. Berbeda dengan band-band mayor label yang memiliki team khusus untuk mendukung bandnya dalam branding dan promosi, tentunya label yang membiayai semuanya.

Oleh sebab itu penulis sebagai seseorang yang bergerak dibidang keilmuan Desain Komunikasi Visual tergerak untuk membantu band indie label dengan melakukan branding dengan sebaik mungkin, karena dengan melakukan branding yang baik diharapkan dapat meningkatkan citra band dalam promosi, serta turut memajukan musik Indonesia. Ditambah juga band ini memiliki pontensi dengan terbukti menjuarai event-event bergengsi seperti


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Permasalahan dan ruang lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dipaparkan idetifikasi masalah yang muncul. Band indie label bernama “Tigapagi” yang berasal dari kota Bandung, memiliki kualitas bermusik yang baik dengan aliran unik seperti menggunakan nada-nada pentatonik sehingga terdengar seperti keroncong namun dengan lirik-lirik yang kelam dan berbeda, namun belum dapat dikenal lebih secara luas, karena belum memiliki visual branding yang terintegrasi dengan baik. Dan juga diperlukanya inovasi promosi yang baru untuk menonjolkan Tigapagi diantara band indie yang lain, sehingga mendapat pengakuan dari masyarakat penikmat musik di Indonesia.

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dan dipecahkan.

1) Bagaimana membuat visual branding yang tepat, menarik, utuh dan terintegrasi untuk band Tigapagi agar dapat meningkatkan citranya sebagai band yang memiliki kualitas yang baik dan unik.

2) Bagaimana menciptakan identitas visual yang menarik dan tepat agar band Tigapagi dapat dikenal lagi lebih luas oleh masyarakat penikmat musik ?

1.2.2 Batasan Masalah

Permasalahan utama pada topik ini adalah belum adanya visual branding yang tepat, menarik, utuh dan terintergrasi untuk band indie Tigapagi. Perlunya membuat promosi visual yang baru agar lebih menarik pasar. Maka dari itu, ruang lingkup pekerjaan yang akan dibuat meliputi, perancangan visual branding serta perancangan inovasi promosi visual yang tepat agar dapat meningkatkan citra band indie Tigapagi menjadi


(13)

Universitas Kristen Maranatha band yang memiliki kualitas musik yang baik dan unik. Sehingga Tigapagi dapat berperan aktif dalam perkembangan belantika musik di Indonesia.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah diatas, maka berikut ini akan di paparkan mengenai garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan.

1) Menjabarkan upaya yang tepat untuk digunakan sebagai langkah untuk membuat visual

branding yang menarik, unik, utuh dan terintegrasi untuk band Tigapagi agar dapat

meningkatkan citra dan kualitas sebagai band

2) Mendeskripsikan langkah-langkah yang tepat untuk ditempuh dalam menciptakan identitas visual band Tigapagi agar dapat menonjolkan band Tigapagi dari band-band yang lainnya sehingga mendapatkan apresiasi yang lebih baik dari sebelumnya.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa metode, anatara lain sebagai berikut.

1) Data Primer

Data primer didapat dari wawancara dengan pihak yang ahli dalam bidang yang akan dibutuhkan nanti, kemudian akan dilakukan juga penyebaran kuesioner dan obsevarsi aktif maupun pasif.

2) Data Sekunder

Data sekunder didapat dari studi pustaka pada buku terkait, majalah, dan internet mengenai teori-teori yang dibutuhkan, dan data-data lain yang diperlukan dalam perancangan visual branding dan promosi band indie Tigapagi sebagai band indie yang memiliki kualitas musik yang baik.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG

Banyak band lokal yang tidak mendapatkan kesempatan mayor label walaupun memiliki kualitas yang baik akibat menentang pakem yang diberikan mayor label, sehingga memutuskan untuk masuk dapur

indie label.

PERMASALAHAN

Banyak band indie yang tidak dikenal oleh masyarakat akibat keterbatasan dana dan ketidaktahuan akan

branding dan promosi terhadap bandnya sendiri. Namun memiliki kualitas bermusik yang baik dengan

aliran-aliran baru yang unik.

PEMECAHAN MASALAH

Branding salah satu band indie Bandung yang memiliki aliran musik yang unik dengan kualitas

bermusik yang baik “Tigapagi”.

STRATEGI KREATIF

Menggunakan ilustrasi, grafis sesuai dengan terget

pasar yang dituju.

LANDASAN TEORI

- Teori Branding

- Teori Ilustrasi

- Teori Warna

METODE PENELITIAN - Obsevarsi - Wawancara - Kuesioner KONSEP PERENCANAAN STRATEGI MEDIA

Logo, desain album, video teaser dan poster, sosial media, media, x banner, dll

TARGET AUDIENCE

- Pria dan Wanita

- Usia 25 – 30 Tahun

- Kota Bandung

- Pencita musik unik

- Pendidikan minimal SMA

- Menengah - menengah keatas

- Penghasilan min Rp. 2.500.000,-

TUJUAN AKHIR


(15)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penganalisaan permasalahan serta perancangan dan pembahasan karya, maka akan dikemukakan hal-hal yang ditentukan dalam penelitian. Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai visual branding badn Tigapagi.

Kualitas bermusik yang baik saat ini bukanlah satunya satunya hal yang mempengaruhi kualitas sebuah band, melainkan diperlukannya branding yang tepat agar dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat, khusunya band indie label seperti Tigapagi, dengan membuat visual branding yang menarik, unik, utuh dan terintegrasi agar dapat meningkatkan citranya dalam dunia musik indie Indonesia. Serta menciptakan identitas visual yang menarik dan tepat agar band Tigapagi dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat penikmat musik.

5.2 Saran

Sehubungan dengan simpulan dan temuan ilmiah yang telah ditegaskan di atas berikut ini akan dipaparkan langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh khayalak pembaca yaitu masyarakat dan pihak-pihak lain yang terkait. Sebagai implikasi atau konsekuensi dari hal-hal yang telah ditemukan dalam penelitian ini

5.2.1 Saran Penulis Untuk Perancangan Tugas Akhir

Saran penulis terharadap perancangan Tugas Akhir ini, adalah akan lebih baik bila lebih banyak menciptakan unsur-unur atau elemen yang lebih kaya pada ilustrasi yang


(16)

Universitas Kristen Maranatha digunakan, dan juga semoga perancangan Tugas Akhir ini dapat menjadi insipirasi bagi masyarakat yang terjun pada ruang lingkup yang sama.

5.2.2 Saran Penguji Untuk Perancangan Tugas Akhir

Beberapa saran yang diberikan oleh para penguji saat persidangan yaitu sifat dari elemen visual yang masih bersifat kebaratan, yang sebaiknya unsure tradisional yang seharusnya dibuat lebih dominan, dan juga sebaiknya sifat pentatonik yang diusuing diaplikasikan pada visual yang digunakan.


(17)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. 1995. Building Strong Brand. New York: The free Press.

Clifton, Rita & Jhon Simmons. 2003. Brands and Branding. London: The Economist Gelder, S.V, 2005. Global Bran Strategy. London: Kogan Page

Heller, Steven. 1993. Graphic Design. New York: Rockport, Allworth Press Knapp, Duace E. 202. The Brand Mindset. Yogyakarta: Andi

Soehadi, Agus W. 2005. Effective Branding : Konsep dan Aplikasi Pengembangan Merek yang

sehat dan Kuat Bandung : Quantum Bisnis & Manajemen.

Susanto, A.B.,& Wijanarko, H.2004. Power Branding: Membangun Merek Unggul dan

Organisasi Pendukungnya. Jakarta : Quantum Bisnis & Manajemen

Suyanto. M, 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Andi

Anonim. (2003, 11 Maret). Mengupas Musik Indie dalam POLUSI 2013. 19 Agustus 2013. Dari

http://www.ui.ac.id/id/news/archive/6345

Fadjar, Evieta. (2013, 3 Agustus). Empat Kota Indonesia, Kandidat Kota Kreatif Unesco. 19 Agustus 2013. Dari http://www.tempo.co/read/news/2013/08/03/114502138/Empat-Kota-Indonesia-Kandidat-Kota-Kreatif-Unesco

Sidakaton, Safari. (2012, 11 Januari). Denny Sakrie, Bicara Musik Indie Indonesia. 19 Agustus 2013. Dari


(1)

1.2 Permasalahan dan ruang lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dipaparkan idetifikasi masalah yang muncul. Band indie label bernama “Tigapagi” yang berasal dari kota Bandung, memiliki kualitas bermusik yang baik dengan aliran unik seperti menggunakan nada-nada pentatonik sehingga terdengar seperti keroncong namun dengan lirik-lirik yang kelam dan berbeda, namun belum dapat dikenal lebih secara luas, karena belum memiliki visual branding yang terintegrasi dengan baik. Dan juga diperlukanya inovasi promosi yang baru untuk menonjolkan Tigapagi diantara band indie yang lain, sehingga mendapat pengakuan dari masyarakat penikmat musik di Indonesia.

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dan dipecahkan.

1) Bagaimana membuat visual branding yang tepat, menarik, utuh dan terintegrasi untuk band Tigapagi agar dapat meningkatkan citranya sebagai band yang memiliki kualitas yang baik dan unik.

2) Bagaimana menciptakan identitas visual yang menarik dan tepat agar band Tigapagi dapat dikenal lagi lebih luas oleh masyarakat penikmat musik ?

1.2.2 Batasan Masalah

Permasalahan utama pada topik ini adalah belum adanya visual branding yang tepat, menarik, utuh dan terintergrasi untuk band indie Tigapagi. Perlunya membuat promosi visual yang baru agar lebih menarik pasar. Maka dari itu, ruang lingkup pekerjaan yang akan dibuat meliputi, perancangan visual branding serta perancangan inovasi promosi visual yang tepat agar dapat meningkatkan citra band indie Tigapagi menjadi


(2)

band yang memiliki kualitas musik yang baik dan unik. Sehingga Tigapagi dapat berperan aktif dalam perkembangan belantika musik di Indonesia.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah diatas, maka berikut ini akan di paparkan mengenai garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan.

1) Menjabarkan upaya yang tepat untuk digunakan sebagai langkah untuk membuat visual branding yang menarik, unik, utuh dan terintegrasi untuk band Tigapagi agar dapat meningkatkan citra dan kualitas sebagai band

2) Mendeskripsikan langkah-langkah yang tepat untuk ditempuh dalam menciptakan identitas visual band Tigapagi agar dapat menonjolkan band Tigapagi dari band-band yang lainnya sehingga mendapatkan apresiasi yang lebih baik dari sebelumnya.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa metode, anatara lain sebagai berikut.

1) Data Primer

Data primer didapat dari wawancara dengan pihak yang ahli dalam bidang yang akan dibutuhkan nanti, kemudian akan dilakukan juga penyebaran kuesioner dan obsevarsi aktif maupun pasif.

2) Data Sekunder

Data sekunder didapat dari studi pustaka pada buku terkait, majalah, dan internet mengenai teori-teori yang dibutuhkan, dan data-data lain yang diperlukan dalam perancangan visual branding dan promosi band indie Tigapagi sebagai band indie yang memiliki kualitas musik yang baik.


(3)

1.5 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG

Banyak band lokal yang tidak mendapatkan kesempatan mayor label walaupun memiliki kualitas yang baik akibat menentang pakem yang diberikan mayor label, sehingga memutuskan untuk masuk dapur

indie label.

PERMASALAHAN

Banyak band indie yang tidak dikenal oleh masyarakat akibat keterbatasan dana dan ketidaktahuan akan branding dan promosi terhadap bandnya sendiri. Namun memiliki kualitas bermusik yang baik dengan

aliran-aliran baru yang unik.

PEMECAHAN MASALAH

Branding salah satu band indie Bandung yang memiliki aliran musik yang unik dengan kualitas bermusik yang baik “Tigapagi”.

STRATEGI KREATIF

Menggunakan ilustrasi, grafis sesuai dengan terget

pasar yang dituju. LANDASAN TEORI

- Teori Branding

- Teori Ilustrasi

- Teori Warna

METODE PENELITIAN - Obsevarsi - Wawancara - Kuesioner KONSEP PERENCANAAN STRATEGI MEDIA

Logo, desain album, video teaser dan poster, sosial media, media, x banner, dll

TARGET AUDIENCE

- Pria dan Wanita - Usia 25 – 30 Tahun - Kota Bandung - Pencita musik unik - Pendidikan minimal SMA - Menengah - menengah keatas - Penghasilan min Rp. 2.500.000,-


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penganalisaan permasalahan serta perancangan dan pembahasan karya, maka akan dikemukakan hal-hal yang ditentukan dalam penelitian. Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai visual branding badn Tigapagi.

Kualitas bermusik yang baik saat ini bukanlah satunya satunya hal yang mempengaruhi kualitas sebuah band, melainkan diperlukannya branding yang tepat agar dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat, khusunya band indie label seperti Tigapagi, dengan membuat visual branding yang menarik, unik, utuh dan terintegrasi agar dapat meningkatkan citranya dalam dunia musik indie Indonesia. Serta menciptakan identitas visual yang menarik dan tepat agar band Tigapagi dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat penikmat musik.

5.2 Saran

Sehubungan dengan simpulan dan temuan ilmiah yang telah ditegaskan di atas berikut ini akan dipaparkan langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh khayalak pembaca yaitu masyarakat dan pihak-pihak lain yang terkait. Sebagai implikasi atau konsekuensi dari hal-hal yang telah ditemukan dalam penelitian ini

5.2.1 Saran Penulis Untuk Perancangan Tugas Akhir

Saran penulis terharadap perancangan Tugas Akhir ini, adalah akan lebih baik bila lebih banyak menciptakan unsur-unur atau elemen yang lebih kaya pada ilustrasi yang


(5)

digunakan, dan juga semoga perancangan Tugas Akhir ini dapat menjadi insipirasi bagi masyarakat yang terjun pada ruang lingkup yang sama.

5.2.2 Saran Penguji Untuk Perancangan Tugas Akhir

Beberapa saran yang diberikan oleh para penguji saat persidangan yaitu sifat dari elemen visual yang masih bersifat kebaratan, yang sebaiknya unsure tradisional yang seharusnya dibuat lebih dominan, dan juga sebaiknya sifat pentatonik yang diusuing diaplikasikan pada visual yang digunakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. 1995. Building Strong Brand. New York: The free Press.

Clifton, Rita & Jhon Simmons. 2003. Brands and Branding. London: The Economist Gelder, S.V, 2005. Global Bran Strategy. London: Kogan Page

Heller, Steven. 1993. Graphic Design. New York: Rockport, Allworth Press Knapp, Duace E. 202. The Brand Mindset. Yogyakarta: Andi

Soehadi, Agus W. 2005. Effective Branding : Konsep dan Aplikasi Pengembangan Merek yang sehat dan Kuat Bandung : Quantum Bisnis & Manajemen.

Susanto, A.B.,& Wijanarko, H.2004. Power Branding: Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta : Quantum Bisnis & Manajemen

Suyanto. M, 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Andi

Anonim. (2003, 11 Maret). Mengupas Musik Indie dalam POLUSI 2013. 19 Agustus 2013. Dari http://www.ui.ac.id/id/news/archive/6345

Fadjar, Evieta. (2013, 3 Agustus). Empat Kota Indonesia, Kandidat Kota Kreatif Unesco. 19 Agustus 2013. Dari http://www.tempo.co/read/news/2013/08/03/114502138/Empat-Kota-Indonesia-Kandidat-Kota-Kreatif-Unesco

Sidakaton, Safari. (2012, 11 Januari). Denny Sakrie, Bicara Musik Indie Indonesia. 19 Agustus 2013. Dari