Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Grand USSU Hotel & Convention Puncak-Bogor.

(1)

ii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka digunakan rancangan penelitian dengan metode deskriptif, melalui teknik survey.

Alat ukur dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari 61 item, disusun dengan menggunakan landasan teoretik dari Valerie A. Zeithaml (2006) untuk menjaring terdapat tidaknya GAP antara harapan dan kenyataan pelayanan yang diterima oleh responden (tamu group) berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibles dan diberikan kepada 100 orang responden tamu group yang mengadakan rapat dan menginap di Hotel ini. Hasil uji validitas dengan menggunakan metode Spearman dan reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach, diperoleh nilai koefisien validitas harapan sebesar 0,316 sampai 0,778; validitas kenyataan sebesar 0,392 sampai 0,838 dan reliabilitas harapan sebesar 0,978; reliabilitas kenyataan sebesar 0,976.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 57% responden tidak puas, 38% sangat puas, dan 5% puas terhadap pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor. Ketidakpuasan paling banyak dirasakan responden pada dimensi tangibles yaitu dalam hal kelengkapan peralatan meeting room dan kualitas cita rasa makanan; sementara kecepatan pegawai housekeeping saat mengantarkan barang ke kamar yang merupakan dimensi responsiveness dirasakan sangat memuaskan.

Saran yang dapat diajukan adalah pihak hotel melengkapi peralatan yang dibutuhkan dalam meeting room dan meningkatkan kualitas cita rasa makanan, serta mempertahankan kecekatan pelayanan yang telah diberikan selama ini.


(2)

ABSTRACT

This research aims to assess the level of customer satisfaction towards the services provided by Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor. In accordance with the research objective, research plan was developed where descriptive method through survey methodology is used.

The data was obtained through questionnaire which consists of 61 items and it was developed using a theoretical base as stipulated by Valerie A. Zeithaml (2006). The questionnaire serves to measure whether there is a significant gap between customer expectation and actual services provided in terms of 5 customer satisfaction indicators which are reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible. Survey was done on 100 respondents whose stay overnight and attends a conference meeting at the hotel. Validity and reliability test were done

using Spearman’s correlation coefficient and alpha cronbach method

respectively. The value of expected validity is in the range of 0.316 to 0.778 while the perceived validity is calculated to be in the range of 0.392 to 0.838. Subsequently, the calculation yield the value of 0.978 for expected reliability and 0.976 for perceived reliability

Questionnaire shows that 57% of the respondents are not satisfied with the services provided while 38% of respondents claim that they are very satisfied with the services provided and 5 % of the respondent claims that the services provided is satisfying. Services provided are lack in the tangible aspect especially in the equipment availability in the meeting room and food taste while the responsiveness of the service is considered to be satisfactorily in term of the time required for the guest baggage to be taken to the room

It is suggested to do an improvement in the meeting room as to add necessary equipment for a conference and improve the quality of food in term of its taste while it is mandatory to maintain the current service responsiveness.


(3)

v

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……..………. i

ABSTRAK... .ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR ………...………. iv

DAFTAR ISI……….... v

DAFTAR TABEL………... ix

DAFTAR BAGAN………... x

DAFTAR LAMPIRAN………...……… xi

BAB I (PENDAHULUAN)………. 1

1.1. Latar Belakang Masalah………....………. 1

1.2. Identifikasi Masalah……….. 12

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian……….. 13

1.3.1 Maksud Penelitian………. 13

1.3.2 Tujuan Penelitian………... 13

1.4. Kegunaan Penelitian……….. 13

1.4.1 Kegunaan Teoritis………. 13

1.4.2 Kegunaan Praktis……….………. 14

1.5. Kerangka Pikir………... 14


(4)

BAB II (TINJAUAN PUSTAKA……….…. 28

2.1. Kepuasan Konsumen………..…... 28

2.1.1 Definisi Kepuasan Konsumen………... 28

2.1.2 Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen……….………... 29

2.2. Kualitas Jasa…..……….... 30

2.2.1 Definisi Kualitas Jasa………..……….. 30

2.2.2 Expected Service……….……….. 31

2.2.3 Tipe Service Expectations……...………... 34

2.2.4 Perceived Service……….. 35

2.2.5 Dimensi Kualitas Jasa………... 35

2.2.6 Model Kualitas Jasa ………...……….…... 36

2.3. Jasa... 37

2.3.1 Pengertian jasa... 37

2.3.2 Karateristik jasa... 37

BAB III (METODOLOGI PENELITIAN)…...……….…. 40

3.1. Rancangan Penelitian………...………. 40

3.2. Bagan Prosedur Penelitian………. 41

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional…..……….. 41

3.3.1 Variabel Penelitian………..………... 41

3.3.2 Definisi Operasional………... 41

3.4. Alat Ukur……….………... 43


(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha

3.4.2 Sistematika Skoring………... 46

3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang……….. 48

3.4.3.1 Data Pribadi………... 48

3.4.3.2 Data Penunjang……….. 48

3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur……….…. 49

3.4.4.1 Validitas Alat Ukur……….... 49

3.4.4.2 Reliabilitas Alat Ukur... 49

3.4.5 Uji Coba Alat Ukur... 50

3.5. Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel……….. 50

3.5.1 Populasi Sasaran……….. 50

3.5.2 Karateristik Sampel……….... 50

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel………... 50

3.6. Teknik Analisis Data………... 51

BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN) ... 52

4.1 Gambaran Responden………... 52

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia……….... 52

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan ClusterKamar…………... 53

4.2 Hasil Penelitian………... 53

4.2.1 Gambaran Kepuasan Konsumen pada Setiap Dimensi…………... 54

4.2.1.1 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Tangibles…………... 54

4.2.1.2 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Reliability…………... 55


(6)

4.2.1.4 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Empathy………...…... 56

4.2.1.5 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Responsiveness…….... 56

4.3 Pembahasan………... 57

BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN)... 64

5.1 Kesimpulan………... 64

5.2 Saran………... 66

5.2.1 Saran Teoritis………... 66

5.2.2 Saran Praktis………... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

DAFTAR RUJUKAN ... 69


(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur………... 43

Tabel 3.2 Bobot atau Nilai pada Alat Ukur Expected Service…………. 46

Tabel 3.3 Bobot atau Nilai pada Alat Ukur Perceived Service...………. 46

Tabel 3.4 Kategori GAP………... 48

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia... 52

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Cluster kamar... 53

Tabel 4.3 Gambaran Kepuasan Konsumen... 54

Tabel 4.4 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Tangibles... 54

Tabel 4.5 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Reliability... 55

Tabel 4.6 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Assurance... 55

Tabel 4.7 Kepuasan Konsumen pada Dimensi Emphaty... 56


(8)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Kerangka Pikir... 26 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian... 41


(9)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ……….Alat Ukur

Lampiran 2.A ……….Hasil Uji Validitas Item Kuesioner Expected Service

Lampiran 2.B ……….Hasil Uji Validitas Item Kuesioner Perceived Service

Lampiran 2.C….………….Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 3 ……….Hasil Olah Data

Lampiran 4.A.1 …………...Enduring Service Intensifiers

Lampiran 4.A.2…………...Personal Need

Lampiran 4.A.3…………..Transitory Service Intensifiers

Lampiran 4.A.4…………..Perceived Service Alternatives

Lampiran 4.A.5…………..Self Perceived Service Role

Lampiran 4.A.6…………..Situasional Factors

Lampiran 4.A.7…………..Explicit Service Promises

Lampiran 4.A.8………….Implicit service Promises

Lampiran 4.A.9………….Word of Mouth

Lampiran 4.A.10……..….Past Experience

Lampiran 4.A.11………...Predicted Service

Lampiran 4.B.1…………Service Encounters

Lampiran 4.B.2………....Evidence of Service_Process

Lampiran 4.B.3…………Evidence of Service_Physical Evidence

Lampiran 4.B.4…………Evidence of Service_People


(10)

Lampiran 6………..Kisi-kisi Data Penunjang Lampiran 7…....…………..Gambaran Responden


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keindahan alam yang begitu menakjubkan, Indonesia memiliki banyak sekali daerah yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata, dan salah satunya yaitu kawasan Puncak yang memiliki pemandangan indah dan udara segar pegunungan. Kawasan Puncak terletak sekitar 10 KM dari Bogor atau tepatnya dari Ciawi hingga ke Cipanas (http://www.fppti.or.id/240_36-IPNJabar.pdf). Dengan pemandangan indah dan udara segar pegunungan menjadikan kawasan Puncak sebagai tempat untuk berlibur dan tempat berwisata, yang kemudian dimanfaatkan pula untuk menjadi tempat rapat, seminar ataupun kegiatan organisasi lainnya yang menginginkan suasana yang sejuk dan tenang saat sedang mengadakan kegiatan tersebut.

Kawasan Puncak menjadi pilihan salah satu perusahaan untuk mengadakan rapat kerja (kantor) dengan salah satu alasannya yaitu lokasi yang strategis. Banyak perusahaan yang mengadakan rapat kerja di bulan-bulan akhir tahun 2011, dan Puncak menjadi pilihan pelaksanaan rapat kerja karena beberapa alasan, antara lain : lokasi yang strategis, jauh dari kebisingan, udara segar dan lokasi nyaman. Dengan hawa sejuk dan udara segar khas Puncak-Cianjur, memunculkan harapan agar peserta rapat dapat melahirkan pemikiran-pemikiran segar (http://www.gatra.com/component/content/article/81-pojok-dete/4790-outing).


(12)

2

Berdasarkan hasil wawancara dengan Executive Assistant Manager Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor, kini banyak perusahaan maupun tamu dari pemerintahan (government) yang mengadakan rapat, seminar, dan kegiatan

outbond di kawasan Puncak, khususnya yang berasal dari Jakarta, Bogor, dan Bandung. Hal tersebut dikarenakan kawasan Puncak memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, Bogor, dan Bandung, kawasan Puncak pun membuat peserta rapat lebih terkondisikan, dan Puncak memiliki udara segar.

Kegiatan outing baik perusahaan swasta atau pemerintah sudah lumrah dilakukan, salah satunya adalah kegiatan kick of meeting (rapat awal proyek). Setiap awal tahun, banyak perusahaan melakukan kegiatan kick of meeting, dan kebanyakan dilakukan didaerah yang bersentuhan dengan alam, ada yang di pantai, seperti pantai Carita, Ancol, ataupun Bali. Tetapi, banyak perusahaan yang melakukan kegiatan tersebut di daerah Bogor, Cisarua dan Puncak sampai Cipanas. Suasana dingin tidak hanya menyegarkan, tapi juga karena sifatnya lebih rileks. Kebanyakan perusahaan, baik swasta dan pemerintah menggunakan fasilitas hotel untuk penyelenggaraan acara (http://nginapdipuncak.blogspot.com). Hotel yang kini menjamur di kawasan Puncak, beberapa diantaranya yaitu, Yasmin Resort and Conference Hotel, Green hill hotel, Seruni hotel, Grand Jaya Raya Resort & Convention hotel, New Ayuda Hotel, Novus Puncak Resort & Spa, Grand Ussu Hotel & Convention. Hotel-hotel yang terdapat di kawasan Puncak dapat dikatakan sebagai hotel yang berjenis resort hotel. Hotel-hotel dengan konsep resort yang semakin menjamur pun mengembangkan fungsi yang semula hanya sebagai tempat liburan, menjadi tempat untuk mengadakan rapat, seminar


(13)

Universitas Kristen Maranatha 3

dan berbagai kegiatan lainnya yang sekaligus menjadi tempat rekreasi.

Semakin padatnya hotel yang bermunculan di Kawasan Puncak mendorong para pengusaha jasa perhotelan untuk bersaing dalam memberikan pelayanan kepada tamu yang menginap. Dalam industri bisnis perhotelan, memiliki kualitas yang tinggi dalam makanan dan minuman, reception (penerimaan), house keeping, dan penuh keahlian memainkan peranan penting dalam perluasan bisnis industri perhotelan (Jurnal scientific research).

Semakin ketatnya persaingan yang terjadi di antara hotel-hotel yang berada di kawasan Puncak, mendorong Grand Ussu Hotel & Convention mengikuti persaingan di antara pengusaha jasa perhotelan untuk menawarkan kualitas pelayanan terbaik yang dapat memberikan kepuasan bagi konsumen yang menginap. Grand Ussu Hotel & Convention merupakan hotel yang sebelumnya memiliki nama Ussu Hotel yang telah berdiri sejak tahun 1973, dan telah menjadi hotel terfavorit di kawasan wisata Puncak Bogor dan sudah dikenal di beberapa daerah sejak pertama kali berdiri (company profile Grand Ussu Hotel & Convention). Di awal tahun 2009, Ussu Hotel hadir kembali dengan mengusung nama menjadi Grand Ussu Hotel & Convention di bawah manajemen baru dan dengan konsep terbaru, “one stop corporate meeting & family gathering

(http://Grandussu.com/), yang berarti menjadi barometer utama dalam penyedia layanan untuk keperluan corporate maupun keluarga.

Grand Ussu Hotel & Convention memiliki visi yaitu menjadikan Grand Ussu Hotel & Convention yang terbaik di kawasan Puncak Bogor khususnya dan nasional pada umumnya, menjadikan hotel yang berskala nasional bertaraf


(14)

4

internasional. Misi Grand Ussu Hotel & Convention yaitu, memberikan pelayanan (service) yang terbaik dikawasan Puncak Bogor pada khususnya dan nasional pada umumnya, menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi, mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar di industri perhotelan (http://Grandussu.com/). Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen hotel, Grand Ussu Hotel & Convention memiliki harapan dapat mencapai visi yang telah dibuat dan mendukung program pemerintah yaitu “Visit Indonesia Year 2012”.

Grand Ussu Hotel & Convention merupakan salah satu hotel yang ramai di kunjungi di kawasan Puncak Bogor, terlihat dari penuhnya kamar hotel yang dihuni selama hari biasa (weekdays) maupun libur akhir pekan (weekend), liburan panjang, seperti liburan sekolah, libur natal dan tahun baru, serta lebaran. Pengunjung yang berdatangan pun dari berbagai kalangan, yaitu yang berasal dari pemerintahan, swasta, komunitas, organisasi, individu, baik lokal maupun mancanegara (company profile Grand Ussu Hotel & Convention) . Menurut data statistik, tamu Grand Ussu hotel Hotel & Convention pada tahun 2011, Grand Ussu Hotel & Convention paling banyak dikunjungi oleh corporate yaitu sebanyak 3.703 orang dan jumlah kamar yang digunakan sebanyak 1.898,

government sebanyak 37.653 orang dan jumlah kamar yang digunakan sebanyak 19.193. Pada hari biasa tingkat kamar yang terisi oleh pengunjung dapat mencapai hingga lebih dari delapan puluh persen (80%) (http://Grandussu.com/).

Fasilitas yang ditawarkan oleh Grand Ussu Hotel & Convention kepada pengunjung yang menginap yaitu dengan menyediakan kamar yang terdiri dari


(15)

Universitas Kristen Maranatha 5

berbagai cluster. Cluster adalah kelompok kamar yang disediakan oleh Grand Ussu Hotel & Convention, dimana cluster yang disediakan dapat berbentuk

cottage, atau kamar biasa. Untuk cluster_cottage terdiri dari satu kamar, dua kamar dan tiga kamar. Untuk cluster_kamar terdiri dari cluster yang terdiri dari enam kamar, 15 kamar, 26 kamar, dan 54 kamar. Seluruh kamar dilengkapi dengan fasilitas ruangan full AC (air conditioning), televisi flat, telepon, mini bar,

safety box, namun khusus untuk cluster tertentu dilengkapi dengan ruang tamu (living room), dan carport (tempat parkir khusus) (company profile Grand Ussu Hotel & Convention).

Apabila pengunjung yang datang memiliki kepentingan untuk melakukan rapat atau melakukan kegiatan pertemuan lainnya, Grand Ussu Hotel & Convention menawarkan empat tipe ballroom, meeting room dan ruangan serbaguna yang memiliki kapasitas yang cukup memadai untuk menunjang berbagai macam kegiatan. Garuda ballroom dapat digunakan dengan kapasitas ± 90 hingga ± 500 orang, Cendrawasih ballroom dibagi menjadi empat tipe berdasarkan ukuran ruangan yang dapat digunakan dengan kapasitas ± 25 hingga ± 500 orang, Merak ballroom dapat digunakan dengan kapasitas ± 25 hingga ± 50 orang, dan Kaswari ballroom yang dibagi menjadi dua tipe berdasarkan ukuran ruangan yang dapat digunakan dengan kapasitas ± 30 hingga ± 70 orang (company profile Grand Ussu Hotel & Convention).

Selama menginap di Grand Ussu Hotel & Convention, pihak hotel menawarkan pula fasilitas seperti swimming pool, waterboom, karaoke, coffee shop, restaurant, playground, hot spot, dan fasilitas massage dan SPA untuk


(16)

6

memberikan kenyamanan kepada pengunjung selama menginap. Berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh Grand Ussu Hotel & Convention ini pun menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk menginap, mengadakan berbagai acara seperti, mengadakan rapat dan resepsi pernikahan. Selain itu Grand Ussu Hotel & Convention memiliki lokasi yang strategis, dapat dijangkau ± 15 menit dari pintu tol Jagorawi dan dekat dengan obyek-obyek wisata terkemuka antara lain Taman

Safari Indonesia, Gunung Mas atau Kebun Teh

(http://Grandussu.blogspot.com/2009/05/selamat-datang-di-Grand-ussu-hotel.html), dengan luas lokasi yang dimiliki sekitar 5 hektar (http://Grandussu.com/).

Selain berbagai fasilitas yang ditawarkan tersebut, Grand Ussu Hotel & Convention pun memiliki pegawai yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan untuk dapat memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya guna memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada seluruh tamu hotel. Grand Ussu Hotel & Convention memiliki 95 tenaga kerja yang kemudian dibagi dalam tiga shift kerja (pagi, siang, malam), untuk pegawai yang bekerja di front office berjumlah 7 orang, food & beverage-service berjumlah 12 orang, kitchen 15 orang,

housekeeping berjumlah 26 orang, security berjumlah 11 orang, dan engineering

berjumlah 7 orang. Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen hotel, untuk dapat meningkatkan kemampuan seluruh pegawai hotel dalam memberikan pelayanan, maka Grand Ussu Hotel & Convention mengadakan pelatihan sesuai dengan divisi masing-masing selama satu minggu pada setiap awal tahun.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 7

& Convention merasakan masih memiliki kekurangan, beberapa diantaranya yaitu belum tersedia fasilitas outbond, sementara kegiatan pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan banyak menggunakan jasa pelayanan ini. Layanan

website yang belum maksimal, dan fasilitassalon, minimarket, indoor playground

yang belum tersedia namun sedang dalam proses pembangunan.

Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan (Freddy Rangkuti, 2002). Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya (Kotler, 1997). Ketika konsumen merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi melebihi harapan menimbulkan kepuasan pada diri konsumen. Konsumen merasa cukup puas karena kebutuhannya terpenuhi sesuai dengan harapannya dan apabila kebutuhan konsumen tidak terpenuhi sesuai harapannya menimbulkan ketidakpuasan kepada konsumen.

Untuk memperoleh kepuasan pada pengunjung, yang dapat dilakukan oleh pihak hotel yaitu dengan memberikan kualitas pelayanan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengunjung. Menurut Zeithaml (2000), kualitas pelayanan akan menjadi elemen yang dominan dalam evaluasi konsumen. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya kualitas jasa yaitu, expected service dan

perceived service.

Menurut hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara kepada sepuluh responden yang menginap di Grand Ussu Hotel &


(18)

8

Convention, didapatkan data mengenai berbagai persepsi pengunjung terhadap kualitas pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention dilihat dari lima dimensi kualitas pelayanan menurut Zeithaml (2000). Persepsi konsumen yaitu penilaian subjektif terhadap jasa aktual yang dialami (V. A. Zeithaml dan M. J. Bitner, 2006). Berdasarkan hasil wawancara diperoleh tujuh orang (70%) menyatakan bahwa Grand Ussu Hotel & Convention kurang dapat memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan akurat dan dapat diandalkan (reliability). Dua diantaranya mengeluhkan kursi dan meja yang disediakan di ruang rapat tidak sesuai dengan yang telah dipesan. Dua orang mengeluhkan snack yang disediakan kurang, sehingga ada beberapa peserta rapat yang tidak mendapatkan snack. Selain itu, terdapat dua orang mengeluhkan kunci kamar yang diberikan tertukar dengan kunci kamar lain, namun masih dalam satu rombongan. Satu orang mengeluhkan bahwa salah satu kamar yang telah dipesan oleh rombongannya belum siap untuk digunakan pada saat check in. Akan tetapi, terdapat tiga orang (30%) diantaranya menyatakan bahwa Grand Ussu Hotel & Convention telah memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan akurat dan dapat diandalkan. Tiga orang menyatakan bahwa kamar dan jumlah kursi dan meja di meeting room telah sesuai dengan pemesanan.

Dalam hal pelayanan yang cepat, sebanyak lima orang (50%) menyatakan bahwa pegawai Grand Ussu Hotel & Convention kurang dapat memberikan pelayanan yang cepat (responsiveness). Tiga orang mengeluhkan pegawai

restaurant yang kurang cepat dalam memberikan pelayanan yang diminta oleh pengunjung. Dua orang mengeluhkan pegawai housekeeping yang kurang cepat


(19)

Universitas Kristen Maranatha 9

ketika mengantarkan barang ke kamar saat check in, dan juga ketika diminta untuk mengambil barang dari kamar saat check out. Selain itu, satu orang dari dua orang tersebut juga mengeluhkan harus menelepon room service beberapa kali ketika akan memesan makanan. Sebaliknya lima orang (50%) menyatakan bahwa Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan pelayanan yang cepat. Lima orang tersebut menyatakan bahwa pelayanan di front office cepat, pengantaran barang oleh housekeeping saat check in maupun check out pun cepat, dan keluhan yang diberikan pun cepat ditanggapi oleh pegawai hotel.

Sebanyak enam orang (60%) mengeluhkan bahwa pegawai Grand Ussu Hotel & Convention kurang dapat memberikan bantuan dengan berupaya memahami keinginan pengunjung (emphaty). Tiga orang mengeluhkan pegawai

housekeeping yang tidak menawarkan bantuan atau kebutuhan pengunjung saat mengantarkan barang ke kamar. Tiga diantaranya mengeluhkan bahwa pegawai Grand Ussu Hotel & Convention kurang memberikan perhatian kepada pengunjung dalam hal menawarkan bantuan atau menanyakan keperluan pengunjung saat setelah pegawai hotel memberikan pelayanan. Akan tetapi, empat orang (40%) pengunjung lainnya menyatakan bahwa pegawai Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan perhatian kepada pengunjung. Tiga orang menyatakan bahwa pegawai front office Grand Ussu Hotel & Convention menawarkan bantuan kepada pengunjung ketika melakukan proses check in, dan satu orang menyatakan bahwa pegawai Grand Ussu Hotel & Convention membantu dengan memberi informasi yang dibutuhkan sehingga memudahkan


(20)

10

pengunjung dalam menentukan pilihan meeting package saat akan melakukan proses pemesanan.

Sebanyak empat orang (40%) mengeluhkan pegawai Grand Ussu Hotel & Convention yang kurang ramah dan kurang memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung (assurance). Tiga orang mengeluhkan pegawai Grand Ussu Hotel & Convention yang kurang ramah dan kurang terampil saat memberikan pelayanan. Satu orang diantaranya mengeluhkan pegawai di

restaurant yang kurang ramah saat memberikan pelayanan. Namun terdapat enam orang (60%) menyatakan pegawai Grand Ussu Hotel & Convention bersikap sopan dan ramah kepada pengunjung saat memberikan pelayanan, dan juga menyatakan bahwa pegawai Grand Ussu Hotel & Convention dapat menjelaskan mengenai fasilitas yang terdapat di hotel ketika pengunjung bertanya.

Sebanyak lima orang (50%) mengeluhkan fasilitas fisik yang terdapat di Grand Ussu Hotel & Convention (tangibles). Tiga orang mengeluhkan mengenai kebersihan kamar, karena banyak terdapat semut, serangga, dan cicak. Dari ketiga orang tersebut, dua diantaranya juga mengeluhkan dinding kamar yang kurang tebal, sehingga suara dari kamar sebelah terdengar dan cukup mengganggu. Selanjutnya, terdapat dua orang mengeluhkan fasilitas yang terdapat di dalam

meeting room seperti, kursi dan meja yang kurang nyaman dan juga mengeluhkan

water heater di dalam kamar yang tidak berfungsi. Dari dua orang tersebut, satu diantaranya mengeluhkan ketika breakfast, gelas, sendok dan garpu yang terdapat di buffet restaurant kurang tertata, sehingga ketika pengunjung tersebut ingin mengambil gelas, sendok ataupun garpu, pengunjung tersebut harus meminta


(21)

Universitas Kristen Maranatha 11

kepada pegawai retaurant terlebih dahulu. Kelima orang yang mengeluhkan mengenai fasilitas fisik Grand Ussu Hotel & Convention, mengeluhkan hal yang sama yaitu, mengenai menu makanan yang kurang bervariatif dan juga memiliki cita rasa yang kurang. Sementara lima orang (50%) menyatakan bahwa Grand Ussu Hotel & Convention bahwa Grand Ussu Hotel memiliki bangunan yang luas, terdapat berbagai pilihan jenis kamar, meeting room yang nyaman dan juga kamar yang bersih.

Mengetahui apa yang pelanggan harapakan adalah langkah pertama dan mungkin yang paling penting dalam memberikan kualitas pelayanan (Zeithaml, 2000). Berdasarkan hasil wawancara kepada pengunjung yang menginap di Grand Ussu Hotel & Convention diperoleh beberapa harapan dari pengunjung yaitu, kebersihan di lingkungan hotel yang selalu terjaga (kamar, restaurant), fasilitas kamar dan meeting room yang fungsional, kelengkapan di meeting room lebih dilengkapi (microphone diperbanyak), makanan yang bervariatif dan memiliki cita rasa makanan yang sesuai dengan harapan pengunjung, proses check in dan check out yang cepat walaupun sedang ramai oleh pengunjung, kecepatan, ketanggapan dan keramahan dari pegawai hotel.

Manajamen Grand Ussu Hotel & Convention juga memberikan comliment

terhadap keluhan dari pengunjung yang menginap, dan berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen Grand Ussu Hotel & Convention

compliment yang diberikan yaitu berupa voucher discount untuk menginap pada kedatangan berikutnya. Selain compliment yang diberikan kepada tamu hotel, kebijakan lain yang dilakukan oleh pihak hotel untuk mengurangi keluhan yang


(22)

12

muncul yaitu dengan menegur penanggung jawab pada divisi yang bersangkutan oleh General Manager Grand Ussu Hotel & Convention.

Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh pihak Grand Ussu Hotel & Convention dan usaha pihak manajamen melalui pelayanan dari karyawannya terhadap pengunjung, namun pada kenyataannya tetap muncul keluhan dari pengunjung, hal tersebut mencerminkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan (GAP) akan pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk meneliti tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di Grand Ussu Hotel & Convention dengan judul “Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui gambaran tingkat kepuasan pengunjung mengenai kualitas pelayanan di hotel Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor.


(23)

Universitas Kristen Maranatha 13

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan konsumen atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention Puncak Bogor.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan konsumen mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention secara umum, yang dilihat dari dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari, reliability, responsiveness, emphaty, assurance, tangibles.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1.) Memberikan informasi bagi ilmu Psikologi Industri dan Organisasi khususnya Psikologi Konsumen mengenai gambaran tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan hotel yang berada di Puncak- Bogor.

2.) Memberikan informasi bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai gambaran kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan pada pengunjung hotel.


(24)

14

1.4.2 Kegunaan Praktis

1). Memberikan informasi kepada General Manager Grand Ussu Hotel & Convention mengenai gambaran kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pengunjung, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak hotel dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung.

2). Sebagai bahan pertimbangan bagi General Manager Grand Ussu Hotel & Convention untuk memberikan training kepada karyawan Grand Ussu Hotel & Convention sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan hotel.

1.5 Kerangka Pemikiran

Grand Ussu Hotel & Convention merupakan hotel yang sebelumnya memiliki nama Ussu Hotel yang telah berdiri semenjak tahun 1973, dan di awal tahun 2009 Ussu Hotel hadir kembali di bawah manajemen baru dan dengan konsep terbaru, dengan mengusung nama menjadi Grand Ussu Hotel & Convention. Grand Ussu Hotel & Convention terletak di kawasan Puncak yang merupakan kawasan pariwisata, dan merupakan kawasan yang potensial menyerap pengguna jasa hotel, terlihat dari padatnya hotel yang bermunculan di kawasan Puncak. Semakin padatnya hotel yang bermunculan di kawasan Puncak menunjukkan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan jasa perhotelan, dengan semakin ketatnya persaingan menjadikan Grand Ussu Hotel & Convention berusaha untuk menawarkan kualitas pelayanan terbaik yang dapat memberikan


(25)

Universitas Kristen Maranatha 15

kepuasan bagi para konsumen yang datang untuk rapat dan menginap. Grand Ussu Hotel & Convention merupakan hotel yang cukup ramai dikunjungi, terutama oleh tamu yang berasal dari government dan corporate yang mengadakan rapat ataupun seminar. Grand Ussu Hotel & Convention menjanjikan untuk memberikan pelayanan (service) yang terbaik kepada pengunjung dengan menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi, namun pada kenyataannya masih muncul keluhan dari pengunjung yang menginap, walaupun terdapat pula pengunjung yang memberikan pujian.

Persepsi konsumen adalah penilaian subjektif terhadap jasa aktual yang dialami (Zeithaml, 2006). Pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention mempersepsikan pelayanan yang mereka terima dari Grand Ussu Hotel & Convention untuk dievaluasi, dan evaluasi yang dilakukan oleh pengunjung yaitu dengan membandingkan pelayanan yang diterima dan yang diharapkan. Dengan berbagai fasilitas fisik dan pelayanan yang diberikan oleh karyawan hotel kepada pengunjung, diharapkan Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pengunjung dan menepati janji dalam memberikan pelayanan (service) yang terbaik dengan menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi. Akan tetapi pelayanan yang terbaik memiliki kriteria yang mungkin tidak persis sama antara pengunjung yang satu dengan pengunjung yang lainnya, hal tersebut dapat dikarenakan berbagai hal seperti, tingkat harapan yang muncul dari pengunjung terhadap kualitas pelayanan hotel. Harapan pengunjung dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti, pengalaman, pendidikan, dan nilai (Zeithaml, 2000).


(26)

16

Terdapat lima dimensi yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yaitu, reliability, responsiveness, emphaty, assurance,

dan tangibles (Zeithaml, 2000). Menurut Zeithaml (2000), kualitas pelayanan akan menjadi elemen yang dominan dalam evaluasi konsumen.

Dimensi reliability yaitu, kemampuan Grand Ussu Hotel & Convention untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan akurat dan dapat diandalkan. Reliability berarti Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan pelayanan sesuai dengan janji-janjinya dalam memberikan pelayanan, penyediaan layanan, dan harga yang ditawarkan, seperti menyediakan kamar sesuai dengan yang telah dipesan oleh pengunjung, memberikan room rate sesuai dengan harga yang telah ditawarkan, dan seperti Grand Ussu Hotel & Convention yang menawarkan restaurant 24 jam, maka ketika terdapat pengunjung yang memesan makanan pada waktu-waktu tertentu restaurant tersebut tetap dapat memberikan pelayanan kepada pengunjung.

Dimensi responsiveness yaitu, keinginan para pegawai Grand Ussu Hotel & Convention untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat. Dimensi ini menekankan perhatian dan kecepatan dalam menangani permintaan pelanggan, pertanyaan, keluhan dan masalah, dengan penyampaian informasi yang jelas, seperti, cepat dalam menanggapi keluhan yang diberikan pengunjung, memberitahukan harus berapa lama pengunjung menunggu apabila saat check in kamar yang dipesan belum siap untuk dihuni oleh pengunjung.

Dimensi emphaty yaitu perhatian individual yang diberikan oleh pegawai Grand Ussu Hotel & Convention kepada pengunjung hotel. Esensi dari empathy


(27)

Universitas Kristen Maranatha 17

adalah untuk menyampaikan melalui layanan pribadi atau disesuaikan, bahwa pelanggan unik dan khusus. Bentuk pelayanan pada dimensi ini seperti, apabila terdapat pengunjung yang mengalami kesulitan dalam memilih kamar yang sesuai, diharapkan karyawan Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan bantuan dan perhatian kepada pengunjung tersebut, ataupun karyawan yang menawarkan bantuan atau kebutuhan pengunjung selama menginap di Grand Ussu Hotel & Convention.

Dimensi assurance yaitu, kepastian akan pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan para pegawai hotel untuk menumbuhkan rasa percaya para pengunjung kepada pihak hotel, seperti karyawan hotel yang bersikap sopan, ramah kepada pengunjung yang menginap di hotel dan karyawan yang dapat menjelaskan fasilitas hotel ketika ada pengunjung yang bertanya. Dimensi

tangibles yaitu, pemampilan fisik, fasilitas atau peralatan, personil, dan materi komunikasi. Seperti, bangunan gedung, lahan parkir, kebersihan interior dan eksterior lingkungan hotel, dan kerapihan berpakaian dari karyawan hotel. Atas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention maka pengunjung dapat membuat penilaian atau evaluasi atas pelayanan yang diberikan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan tersebut.

Penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh pengunjung, berdasarkan harapan (expected service) akan pelayanan dan pelayanan yang dihayati atau dirasakan (perceived service) oleh pengunjung (Zeithaml, 2000). Ketika seseorang menggunakan hotel sebagai tempat untuk menginap, maka ia akan mengharapkan pelayanan akan ketersediaan kamar dan perlengkapannya yang fungsional dan


(28)

18

bersih seperti, soket listrik yang dapat digunakan, bed cover yang tidak berdebu, dan sebagainya. Jika harapan ini tidak terpenuhi, seperti mendapati bed cover

yang berdebu dan kamar mandi yang tidak terpelihara kebersihannya, maka akan menyebabkan kekecewaan. Selain itu seperti pengunjung yang mengadakan seminar mengharapkan akan mendapatkan ruang seminar yang sesuai dengan jumlah peserta seminar, perlengkapan (LCD, focus, microphone, speaker) yang berfungsi dengan baik, namun apabila harapan tersebut tidak terpenuhi memungkinkan pengunjung tidak akan kembali untuk mengadakan seminar di Grand Ussu Hotel & Convention.

Harapan para pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention memiliki peranan penting dalam memberikan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention, pihak hotel membutuhkan dan menginginkan untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harapan para pengunjung, namun terdapat faktor yang tidak dapat dikontrol oleh pihak hotel. Terdapat sebelas faktor yang mempengaruhi harapan pengunjung terhadap pelayanan hotel atau expected service yaitu, personal need, enduring service intensifiers, transitory service intensifiers, perceived service alternatives, self-perceived service role, situasional factors, predicted service, explicit service promises, implicit service promises, word-of mouth, past experience (Zeithaml, 2000). Faktor pertama yaitu personal need, personal need merupakan kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya, juga sangat menentukan harapannya. Personal need dapat berbentuk kebutuhan fisik, sosial, psikologis, dan functional. Misal pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention


(29)

Universitas Kristen Maranatha 19

yang datang menginap untuk keperluan rapat atau seminar memiliki kebutuhan berupa fasilitas meeting room, perlengkapan di dalam meeting room yang lengkap dan fungsional, suasana hotel yang tenang, dan jarak antara kamar yang memudahkan antara peserta rapat untuk berinteraksi.

Enduring service intensifiers merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap jasa. Dalam

enduring service intensifiers terdapat dua faktor yang penting yaitu derived service expectations dan personal service philosophy. Derived service expectation

terjadi ketika harapan pengunjung didorong oleh orang lain atau kelompok, seperti panitia penyelenggara rapat dari suatu perusahaan memiliki kebutuhan yang didorong oleh harapan dari seluruh peserta rapat. Personal service philosophy

merupakan generic attitude yang melandasi makna dari pelayanan dan perilaku yang tepat dari penyedia layanan. Seperti pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention yang berprofesi sebagai pengusaha restaurant akan memaknakan bahwa dalam menyajikan makanan, pelayan restaurant tidak membuat pengunjung menunggu lebih dari 15 menit.

Faktor lain yang mempengaruhi expected service yaitu transitory service intensifiers, yang merupakan faktor individual yang bersifat sementara yang membuat pengunjung lebih sadar akan kebutuhan untuk layanan. Situasi pribadi yang darurat dimana suatu bentuk layanan sangat diperlukan, seperti terdapat pengunjung yang sakit ketika menginap di Grand Ussu Hotel & Convention dan memerlukan bantuan untuk ke rumah sakit.


(30)

20

Hotel & Convention pun dipengaruhi oleh adanya alternatif tempat untuk menginap ketika pengunjung berada di kawasan Puncak, yang disebut dengan faktor perceived service alternatives, yaitu penyedia pelayanan lain yang dapat memberikan layanan kepada konsumen. Jika konsumen memiliki beberapa alternatif, maka harapannya terhadap suatu jasa cenderung akan semakin besar. Di daerah Puncak banyak terdapat hotel yang memiliki fasilitas serupa dengan Grand Ussu Hotel & Convention bahkan terdapat fasilitas hotel yang lebih lengkap, dengan adanya alternatif bagi konsumen untuk menginap, maka harapan pengunjung terhadap pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention akan lebih besar. Penting bagi pihak hotel untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan bagi pengunjung dalam memilih hotel untuk menginap.

Faktor berikutnya yaitu self-perceived service role, persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat keterlibatannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Dengan kata lain, harapan pelanggan sebagian dibentuk oleh seberapa baik mereka percaya bahwa mereka melakukan peran mereka sendiri dalam penyediaan layanan. Seorang pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention yang ketika datang untuk menginap mendapatkan kamar yang tidak sesuai dengan harapannya padahal sebelumnya telah melakukan pemesanan kamar melalui telepon kepada pihak hotel dan telah menjelaskan mengenai jenis kamar yang diinginkan akan menjadi lebih tidak puas kepada pelayanan yang diberikan pihak hotel dibandingkan pengunjung yang ketika datang ke Grand Ussu Hotel & Convention untuk menginap tidak melakukan pemesanan kamar terlebih dahulu dan mendapatkan kamar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.


(31)

Universitas Kristen Maranatha 21

Faktor yang berikutnya mempengaruhi expected service yaitu situasional factors, terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi kinerja jasa, yang berada di luar kendali jasa. Misal, pengunjung yang memilih menginap ke Grand Ussu Hotel & Convention dikarenakan memiliki letak yang strategis yaitu dapat ditempuh dengan jarak ± 15 menit dari tol Jagorawi, namun saat dalam perjalanan menghabiskan waktu hingga hampir tiga jam dalam perjalanan menuju ke Grand Ussu Hotel & Convention dikarenakan kemacetan ataupun dikarenakan sistem one way.

Faktor predicted service merujuk pada kepercayaan konsumen atas jasa yang diberikan oleh penyedia pelayanan. Seperti ketika pengunjung hotel sedang kurang ramai, pengunjung hotel memprediksi bahwa Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan pelayanan yang cukup cepat. Semakin konsumen percaya, maka semakin mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap penyedia layanan.

Ketika pengunjung hotel tertarik untuk menginap di suatu hotel, pengunjung cenderung mencari atau menerima informasi dari berbagai sumber seperti, mencari informasi dari iklan di koran, televisi, bertanya kepada teman, untuk mendapatkan pelayanan yang yang dibutuhkan dengan harga yang lebih murah. Seperti Grand Ussu Hotel & Convention yang memberikan informasi kepada konsumen mengenai fasilitas yang ditawarkannya melalui berbagai cara seperti, internet dan media massa (koran dan majalah), hal tersebut yang disebut dengan

explicit service promises, merupakan pernyataan oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan, yang meunjukkan informasi yang berasal dari luar yang dapat


(32)

22

mempengaruhi harapan pengunjung. Janji ini bisa berupa iklan, personal selling.

Implicit service promises menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya dan jasa seperti apa yang akan diberikan. Petunjuk yang memberikan gambaran jasa ini meliputi biaya untuk memperolehnya (harga) dan alat-alat pendukung jasanya. Seperti perusahaan yang mengadakan rapat di Grand Ussu Hotel & Convention memprediksi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan rapat di Grand Ussu Hotel & Convention akan mendapatkan pelayanan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan hotel lain yang biayanya berada di bawah Grand Ussu Hotel & Convention.

Word of mouth merupakan pernyataan secara personal atau nonpersonal yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi kepada pelanggan. Pengunjung yang datang menginap ke Grand Ussu Hotel & Convention dapat saja dikarenakan mendapat rekomendasi dari teman yang sebelumnya pernah menginap. Faktor terakhir yang mempengaruhi harapan pengunjung saat menginap di Grand Ussu Hotel & Convention yaitu past experience, merupakan pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu. Harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang, seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diterima pelanggan serta semakin bertambahnya pengalaman pelanggan. Pengunjung yang memiliki pengalaman menginap di berbagai hotel dan memiliki pengetahuan mengenai standar suatu hotel dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung dapat mempengaruhi harapan pengunjung Grand Ussu Hotel &


(33)

Universitas Kristen Maranatha 23

Convention terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.

Ketika harapan dari pengunjung tidak terpenuhi, maka pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan harapan, sehingga dapat membentuk kesenjangan (GAP). Pelayanan yang diterima (perceived service) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, service encounters dan evidence of service.Service encounters atau moment of truth terjadi ketika konsumen berinterakasi dengan penyedia jasa. Service encounters merupakan gambaran kualitas layanan yang diterima oleh konsumen, dan mempengaruhi kesuluruhan kepuasan konsumen dan kemauan untuk menggunakan jasa kembali. Merujuk pada lokasi, fasilitas, dan pelayanan yang diberikan oleh pegawai. Menurut Zeithaml (2000) pada Service encounters cascade dari kunjungan hotel, yaitu check in, bell boy yang mengantar ke kamar, makanan di restaurant, wake up call, dan check out. Berdasarkan hal tersebut, kepuasan pengunjung yang datang menginap ke Grand Ussu Hotel & Convention dapat dimulai dari proses check in, pegawai houskeeping yang mengantarkan ke kamar, memakan makanan dari restaurant hotel, dan proses check out, selain itu lokasi dan fasilitas dari Grand Ussu Hotel & Convention.

Evidence of service merupakan bukti fisik yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention dan memiliki tiga kategori yaitu, people, process, dan

physical evidence. Ketiga kategori tersebut menunjukkan bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pihak Grand Ussu Hotel & Convention. People adalah orang yang terlibat dalam kegiatan pelayanan jasa, seperti karyawan hotel, pengunjung itu sendiri dan pengunjung lain yang berada di Grand Ussu Hotel & Convention.


(34)

24

standar, penggunaan teknologi dan tenaga kerja dalam proses pelayanan. Seperti pada saat pengunjung berada di lobi hotel untuk memesan kamar, lama atau tidak saat melakukan proses check in, bagaimana saat melakukan pembayaran apakah akurat atau ada kesalahan dalam pembayaran. Physical evidence merujuk pada fasilitas fisik, teknologi yang digunakan, garansi, dan alat komunikasi. Seperti saat pengunjung sedang menunggu proses check in, apakah lobi hotel nyaman untuk menunggu, misal memiliki kursi yang cukup untuk pengunjung sehingga pengunjung tidak harus menunggu sambil berdiri atau bahkan duduk di tangga lobi hotel.

Terjadinya kesenjangan (GAP) pada pelayanan yang diberikan Grand Ussu Hotel & Convention pada dimensi responsiveness memperlihatkan seperti, pegawai hotel yang kurang tanggap dalam menanggapi keluhan dan penyampaian informasi yang kurang jelas. Pada dimensi emphaty memperlihatkan seperti, pegawai yang kurang dapat memperhatikan kebutuhan dan keinginan pengunjung. Kemudian pada dimensi tangibles memperlihatkan seperti, kamar hotel yang kurang terawat. Dan GAP pada dimensi reliability memperlihatkan seperti, pemesanan kamar yang tidak sesuai dengan yang telah dipesan. GAP pada dimensi assurance seperti pegawai yang bersikap kurang ramah kepada pengunjung, pegawai yang kurang memiliki pengetahuan mengenai fasilitas hotel. Perusahaan yang dapat menutup kesenjangan antara harapan dan persepsi konsumen dapat dapat memberikan kepuasan bagi konsumen dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen (Zeithaml, 2000). Apabila Grand Ussu Hotel & Convention dapat menutup kesenjangan (GAP) maka akan


(35)

Universitas Kristen Maranatha 25

memberikan kepuasan bagi pengunjung yang datang untuk menginap. Selain memberikan kepuasan kepada pengunjung, dapat pula membuat pengunjung ingin kembali menginap di Grand Ussu Hotel & Convention.

Setelah membandingkan antara expected service dan perceived service

akan diperoleh tingkat kepuasan pengunjung yang menginap di Grand Ussu Hotel & Convention. Tingkat kepuasan konsumen merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan harapan (Kotler, 2000). Pelanggan bisa mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan yang umum (Kotler, 2000). Apabila pengunjung menganggap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention dapat melebihi yang diharapkan oleh pengunjung, maka akan menimbulkan perasaan sangat puas kepada pengunjung (perceived service melebihi expected service (P>E)).

Apabila pengunjung menganggap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention sesuai dengan harapannya, dapat menimbulkan perasaan puas kepada pelanggan (perceived service sama dengan expected service

(P = E)). Tetapi apabila kulitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention berada di bawah harapan pengunjung, maka akan menimbulkan perasaan tidak puas terhadap kualitas pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention (perceived service lebih kecil dibandingkan expected service, (P<E)). Menurut Zeithaml (2000) kesalahan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan memunculkan ketidakpuasan.


(36)

26

Pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor

Persepsi pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention

Expected service Kualitas Pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention :

- Reliability - Emphaty

- Responsiveness - Tangibles

- Assurance

Perceived service Kualitas Pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention :

- Reliability - Emphaty

- Responsiveness - Tangibles

- Assurance

Faktor expected service :

1. Enduring service intensifiers

2. Personal need

3. Transitory service intensifiers

4. Perceived service alternatives

5. Self-perceived service role

6. Situasional factors

7. Explicit service promises

8. Implicit service promises

9. Word of mouth

10.Past experience

11.Predicted service

Faktor perceived service : 1. Service encounters

GAP

P > E P = E P < E


(37)

27

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi Penelitian

1. Pengunjung Grand Ussu Hotel & Convention memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention berdasarkan penghayatan dari persespi dan harapan yang berbeda-beda.

2. Keluhan yang muncul terhadap pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara harapan dan pelayanan yang didapatkan oleh pengunjung.

3. Apabila pelayanan yang didapatkan melebihi harapan pengunjung, maka pengunjung merasa sangat puas.

4. Apabila pelayanan yang didapatkan sesuai dengan harapan pengunjung, maka pengunjung akan merasa puas.

5. Apabila pelayanan yang didapatkan tidak memenuhi harapan pengunjung,


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil dapat ditarik kesimpulan, bahwa :

1. Sebanyak 57 orang responden (57%) merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor.

2. Ketidakpuasan yang paling banyak dirasakan oleh responden secara berturut-turut berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu pada dimensi tangibles (63%), reliability (53%), assurance (53%), emphaty

(50%), dan responsiveness (39%).

3. Ketidakpuasan pada dimensi tangibles dalam hal kurang memadainya peralatan di dalam meeting room, kualitas cita rasa makanan yang kurang, dan peralatan makan yang kurang bersih di restaurant; pada dimensi

reliability dalam hal kurangnya kesungguhan pegawai hotel dalam menanggapi keluhan, ketidaksesuaian waktu pemberian pelayanan room service, dan pegawai hotel kurang memberikan informasi mengenai waktu yang dibutuhkan oleh responden ketika harus menunggu hingga pelayanan diberikan; pada dimensi assurance dalam hal kurangnya sikap profesional


(39)

Universitas Kristen Maranatha 65

pegawai hotel saat memberikan pelayanan dan kurangnya keramah-tamahan pegawai hotel saat memberikan pelayanan; pada dimensi

emphaty dalam hal kepekaan pegawai housekeeping untuk menawarkan bantuan setelah mengantarkan barang ke kamar saat check in, kepekaan pegawai front office untuk menawarkan welcome drink saat tamu check in, dan kepekaan pegawai restaurant untuk mencarikan meja saat tamu datang ke restaurant; pada dimensi responsiveness dalam hal kurangnya ketanggapan pegawai restaurant memberikan pelayanan saat pengunjung ramai dan kurangnya kecepatan pegawai front office saat memberikan pelayanan check in dan check out.

4. Akan tetapi, terdapat pula sebanyak 38 orang responden (38%) yang merasa sangat puas terhadap pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention. Responden yang merasa sangat puas secara bertutur-turut berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu, pada dimensi responsiveness

(52%), assurance (26%), reliability (22%), tangibles (22%), dan emphaty

(18%).

5. Responden yang merasa sangat puas pada dimensi responsiveness yaitu dalam hal pegawai housekeeping yang cepat saat mengantarkan barang ke kamar setelah tamu melakukan proses check in dan pegawai hotel dapat memberikan bantuan ketika terdapat tamu yang kesulitan menemukan lokasi kamar; dimensi assurance dalam hal Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan rasa aman selama responden menginap; dimensi reliability terhadap kesesuaian janji Grand Ussu Hotel &


(40)

66

Convention dalam hal waktu, terutama kesesuaian waktu pada saat

breakfast dan makan siang; dimensi tangibles dalam hal bangunan hotel menarik dan fasilitas parkir yang luas; dan dimensi emphaty dalam hal pegawai hotel telah mempersiapkan kamar yang dipesan saat responden

check in dan pegawai hotel mudah dihubungi ketika terdapat responden yang memerlukan bantuan.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

1. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis dengan subjek penelitian hotel yang berbeda.

5.2.2 Saran Praktis

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kualitas pelayanan di Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor, untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang terdapat di hotel disarankan pihak manajemen hotel meningkatkan kelengkapan fasilitas dan perlengkapan yang terdapat di hotel, terutama perlengkapan yang terdapat di dalam

meeting room. Selain itu, disarankan restaurant Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor meningkatkan kualitas cita rasa makanan yang disajikan kepada tamu hotel.

2. Pegawai Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan informasi mengenai perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh tamu hotel untuk


(41)

Universitas Kristen Maranatha 67

menunggu hingga pelayanan diberikan, sehingga konsumen tidak dibuat kesal saat menunggu.

3. Pegawai Grand Ussu Hotel & Convention lebih ramah saat memberikan pelayanan seperti, lebih sering tersenyum saat memberikan pelayanan. 4. Peneliti pun menyarankan agar manajemen Grand Ussu Hotel &

Convention mengadakan pelatihan kepada pegawainya dengan tujuan supaya pegawai Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada tamu hotel.

5. Pihak manajemen Grand Ussu Hotel & Convention mengarahkan pegawainya untuk lebih dapat memperhatikan pengunjung dengan menawarkan bantuan saat setelah memberikan pelayanan kepada pengunjung seperti, ketika pengunjung datang ke restaurant menawarkan untuk mencarikan meja, pegawai housekeeping yang menawarkan bantuan setelah mengantarkan barang ke kamar, dan pegawai front office yang menawarkan welcome drink ketika tamu check in.

6. Grand Ussu Hotel & Convention dapat mempertahankan dan meningkatkan bentuk pelayanan yang sudah dirasakan sangat puas oleh konsumen.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Fridenberg, Lisa. 1995. Psychological testing : design, analysis and use. Massachussets: Allyn and Bacon.

Kaplan, Robert M. 2005. Psychological Testing. USA: Thomson Learning.

Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia Buku-1. Diterjemahkan oleh Fandy Tjoptono. 2000. Yogyakarta: Andi.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management : analysis, planning, implementation and control, international edition, ninth edition. New Jersey: Prentice – Hall, Inc.

M. Nazir. 1988. Metode Penelitian cet 3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur & Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus RUU-JP. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk penelitian. Cetakan ke-18. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Servie, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner. 2000. Services Marketing: Integrating Customer Focus Across The firm 2nd edition. Unites States of America: Mc Graw – Hill Companies, Inc.

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner, & Dwayne D. 2006. Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm 4th Edition. United States of America: Mc Graw - Hill Companies, Inc.

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner, & Dwayne D. 2009. Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm 5th Edition. United States of America: Mc Graw - Hill Companies, Inc.


(43)

69

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Blogspot. 22 Oktober 2012. Kick off Meeting @ Villa Doken. (Online) (http://nginapdipuncak.blogspot.com, diakses 8 Januari 2013)

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Wilayah Jawa Barat. Jawa Barat. (Online). (http://www.fppti.or.id/240_36-IPNJabar.pdf, diakses 15 februari 2012) Gatra News. 16 November 2011. Puncak Pass. (Online)

(http://old.gatranews.com/home/pojok-dete/81-pojok-dete/4790-puncak-pass, diakses 8 Januari 2013)

Grand Ussu Hotel. 2 Mei 2009. Selamat Datang di Grand Ussu Hotel. (Online) (http://grandussu.blogspot.com/2009/05/selamat-datang-di-grand-ussu-hotel.html, diakses 3 Maret 2012)

Grand Ussu Hotel & Convention. 2011. GRAND USSU Hotel & Convention. (Online) (http://grandussu.com/, diakses 3 Maret 2012)

Hakim, Nul Lukman ([email protected]). 28 Februari 2012. Data Statistik Grand Ussu Hotel & Convention. Email kepada Nong ([email protected])

Lucky ([email protected]). 3 Februari 2012. Compro USSU. Email kepada Bima ([email protected])

Nazara, Marinus ([email protected]). 10 Februari 2013. Market segment analysis Grand Ussu 2009-2012. Email kepada Nong ([email protected])

Tarmizi, Malwy ([email protected]). 16 April 2012. Lap. Jumlah Karyawan & rata2 per shift. Email kepada Nong ([email protected])


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil dapat ditarik kesimpulan, bahwa :

1. Sebanyak 57 orang responden (57%) merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor.

2. Ketidakpuasan yang paling banyak dirasakan oleh responden secara berturut-turut berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu pada dimensi tangibles (63%), reliability (53%), assurance (53%), emphaty (50%), dan responsiveness (39%).

3. Ketidakpuasan pada dimensi tangibles dalam hal kurang memadainya peralatan di dalam meeting room, kualitas cita rasa makanan yang kurang, dan peralatan makan yang kurang bersih di restaurant; pada dimensi reliability dalam hal kurangnya kesungguhan pegawai hotel dalam menanggapi keluhan, ketidaksesuaian waktu pemberian pelayanan room service, dan pegawai hotel kurang memberikan informasi mengenai waktu yang dibutuhkan oleh responden ketika harus menunggu hingga pelayanan diberikan; pada dimensi assurance dalam hal kurangnya sikap profesional


(2)

65

pegawai hotel saat memberikan pelayanan dan kurangnya keramah-tamahan pegawai hotel saat memberikan pelayanan; pada dimensi

emphaty dalam hal kepekaan pegawai housekeeping untuk menawarkan

bantuan setelah mengantarkan barang ke kamar saat check in, kepekaan pegawai front office untuk menawarkan welcome drink saat tamu check in, dan kepekaan pegawai restaurant untuk mencarikan meja saat tamu datang ke restaurant; pada dimensi responsiveness dalam hal kurangnya ketanggapan pegawai restaurant memberikan pelayanan saat pengunjung ramai dan kurangnya kecepatan pegawai front office saat memberikan pelayanan check in dan check out.

4. Akan tetapi, terdapat pula sebanyak 38 orang responden (38%) yang merasa sangat puas terhadap pelayanan Grand Ussu Hotel & Convention. Responden yang merasa sangat puas secara bertutur-turut berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu, pada dimensi responsiveness (52%), assurance (26%), reliability (22%), tangibles (22%), dan emphaty (18%).

5. Responden yang merasa sangat puas pada dimensi responsiveness yaitu dalam hal pegawai housekeeping yang cepat saat mengantarkan barang ke kamar setelah tamu melakukan proses check in dan pegawai hotel dapat memberikan bantuan ketika terdapat tamu yang kesulitan menemukan lokasi kamar; dimensi assurance dalam hal Grand Ussu Hotel & Convention dapat memberikan rasa aman selama responden menginap; dimensi reliability terhadap kesesuaian janji Grand Ussu Hotel &


(3)

Convention dalam hal waktu, terutama kesesuaian waktu pada saat

breakfast dan makan siang; dimensi tangibles dalam hal bangunan hotel

menarik dan fasilitas parkir yang luas; dan dimensi emphaty dalam hal pegawai hotel telah mempersiapkan kamar yang dipesan saat responden check in dan pegawai hotel mudah dihubungi ketika terdapat responden yang memerlukan bantuan.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

1. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis dengan subjek penelitian hotel yang berbeda.

5.2.2 Saran Praktis

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kualitas pelayanan di Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor, untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang terdapat di hotel disarankan pihak manajemen hotel meningkatkan kelengkapan fasilitas dan perlengkapan yang terdapat di hotel, terutama perlengkapan yang terdapat di dalam

meeting room. Selain itu, disarankan restaurant Grand Ussu Hotel &

Convention Puncak-Bogor meningkatkan kualitas cita rasa makanan yang disajikan kepada tamu hotel.


(4)

67

menunggu hingga pelayanan diberikan, sehingga konsumen tidak dibuat kesal saat menunggu.

3. Pegawai Grand Ussu Hotel & Convention lebih ramah saat memberikan pelayanan seperti, lebih sering tersenyum saat memberikan pelayanan. 4. Peneliti pun menyarankan agar manajemen Grand Ussu Hotel &

Convention mengadakan pelatihan kepada pegawainya dengan tujuan supaya pegawai Grand Ussu Hotel & Convention Puncak-Bogor lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada tamu hotel.

5. Pihak manajemen Grand Ussu Hotel & Convention mengarahkan pegawainya untuk lebih dapat memperhatikan pengunjung dengan menawarkan bantuan saat setelah memberikan pelayanan kepada pengunjung seperti, ketika pengunjung datang ke restaurant menawarkan untuk mencarikan meja, pegawai housekeeping yang menawarkan bantuan setelah mengantarkan barang ke kamar, dan pegawai front office yang menawarkan welcome drink ketika tamu check in.

6. Grand Ussu Hotel & Convention dapat mempertahankan dan meningkatkan bentuk pelayanan yang sudah dirasakan sangat puas oleh konsumen.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Fridenberg, Lisa. 1995. Psychological testing : design, analysis and use. Massachussets: Allyn and Bacon.

Kaplan, Robert M. 2005. Psychological Testing. USA: Thomson Learning.

Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia Buku-1. Diterjemahkan oleh Fandy Tjoptono. 2000. Yogyakarta: Andi.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management : analysis, planning, implementation

and control, international edition, ninth edition. New Jersey: Prentice –

Hall, Inc.

M. Nazir. 1988. Metode Penelitian cet 3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur & Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus RUU-JP. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk penelitian. Cetakan ke-18. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Servie, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner. 2000. Services Marketing: Integrating

Customer Focus Across The firm 2nd edition. Unites States of America:

Mc Graw – Hill Companies, Inc.

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner, & Dwayne D. 2006. Services Marketing:

Integrating Customer Focus Across the Firm 4th Edition. United States of

America: Mc Graw - Hill Companies, Inc.

Zeithaml, Valarie A., Mary Jo Bitner, & Dwayne D. 2009. Services Marketing:

Integrating Customer Focus Across the Firm 5th Edition. United States of


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Blogspot. 22 Oktober 2012. Kick off Meeting @ Villa Doken. (Online) (http://nginapdipuncak.blogspot.com, diakses 8 Januari 2013)

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Wilayah Jawa Barat. Jawa Barat. (Online). (http://www.fppti.or.id/240_36-IPNJabar.pdf, diakses 15 februari 2012) Gatra News. 16 November 2011. Puncak Pass. (Online)

(http://old.gatranews.com/home/pojok-dete/81-pojok-dete/4790-puncak-pass, diakses 8 Januari 2013)

Grand Ussu Hotel. 2 Mei 2009. Selamat Datang di Grand Ussu Hotel. (Online) (http://grandussu.blogspot.com/2009/05/selamat-datang-di-grand-ussu-hotel.html, diakses 3 Maret 2012)

Grand Ussu Hotel & Convention. 2011. GRAND USSU Hotel & Convention. (Online) (http://grandussu.com/, diakses 3 Maret 2012)

Hakim, Nul Lukman ([email protected]). 28 Februari 2012. Data Statistik

Grand Ussu Hotel & Convention. Email kepada Nong

([email protected])

Lucky ([email protected]). 3 Februari 2012. Compro USSU. Email kepada Bima ([email protected])

Nazara, Marinus ([email protected]). 10 Februari 2013. Market segment

analysis Grand Ussu 2009-2012. Email kepada Nong

([email protected])

Tarmizi, Malwy ([email protected]). 16 April 2012. Lap. Jumlah Karyawan & rata2 per shift. Email kepada Nong ([email protected])