HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN T.A. 2013-2014.

ii

RIWAYAT HIDUP
Hilda Junanda Br. Harahap dilahirkan di Kecamatan Pagaran Tapah RS.
Sri Rokan, Riau pada tanggal 14 Juni 1992. Ibu bernama Nasmaiya Br. Pulungan
dan Ayah bernama Bahrialsyah Harahap, dan merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998 di SDN 048 Pagaran
Tapah dan lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 2 Ujungbatu dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2007
penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Ujungbatu, lulus pada tahun
2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di PTN Universitas Negeri Medan di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada prodi Pendidikan Kimia
melalui Jalur SLMPTN. Selama kuliah, penulis pernah mengikuti organisasi
FORSIMKA, yaitu Forum Silaturrahim Muslim Kimia yang merupakan salah satu
wadah organisasi mahasiswa islam di jurusan kimia Universitas Negeri Medan
dan organisasi KAMMI PK UNIMED, yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia Pengurus Komisariat Unimed yang merupakan salah satu wadah
organisasi eksternal mahasiswa islam di Universitas Negeri Medan.

iv


KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT pencipta dan pengendali alam
semesta atas segala nikmat dan hidayah-Nya yang tiada tara akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kecerdasan Emosional
(EQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Setia Budi
Abadi Perbaungan T.A. 2013-2014.”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
begitu banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi, inspirasi
serta waktunya kepada penulis sejak awal proses dari perencanaan penelitian ini
sampai pada tahap perampungan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si., Ibu Dra. Nurmalis,
M.Si., dan Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima
kasih kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta staff pegawai jurusan kimia
yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.

Tumiran, M.Sc. selaku Kepala Sekolah SMA Setia Budi Abadi Perbaungan dan
Ibu Hj. Ratna Nasution, B.A. selaku PKS 1 dan guru kimia serta siswa-siswi kelas
XI- IPA 1 dan XI- IPA 2 yang telah banyak membantu penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setulus hati kepada
Ayahanda tercinta Bahrialsyah Harahap. dan Ibunda tersayang Nasmaiya Br.
Pulungan yang tiada henti-hentinya memberikan sokongan kepada penulis baik itu
moril maupun materiil hingga penulis bisa sampai pada tahap penyelesaian
sarjana pendidikan ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abang dan
adik-adik tersayang Novri Zikiansyah Harahap, ST., Arnidiana Br. Harahap, dan

iv

Fitri Desrianti Br. Harahap yang selalu memberi dukungan, bantuan, doa serta
semangat kepada penulis.
Penulis

ucapkan

terimakasih


kepada

rekan-rekan

seperjuangan

mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi banyak warna
dalam perkuliahan, memberikan kebahagiaan dan dukungan dalam penyusunan
skripsi ini. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman kosan
tercinta Nazhimah, Hariani, Riani, dan Isti tanpa kalian proses pengerjaan skripsi
ini terasa hampa, maaf kalau sering buat kalian kesal. Terimakasih terkhusus buat
ukhti Yenni Khairani Lubis sahabat terbaik yang pernah saya miliki yang selalu
menyemangati dan bersedia menemani dikala suka maupun duka dan Syarifah
Aini sahabat yang senantiasa berjuang bersama-sama dari awal perkuliahan
sampai berakhirnya perkuliahan ini, terimakasih juga kepada adinda Mirawati
yang telah memberikan semangat dan dorongan dikala penat dan galau
menghampiri, dan juga terima kasih kepada seluruh ukhtifillah KAMMI
UNIMED dan UKMI Ar-rahman UNIMED yang telah memberikan banyak
pengalaman hidup yang luar biasa dan membangkitkan semangat saat menghadapi

kesulitan meraih cinta-Nya. Serta kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dan memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 27 Agustus 2014
Penulis

Hilda Junanda Br. Harahap
NIM 4103331019

iii

HUBUNGAN K ECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA SMA SETIA BUDI ABADI

PERBAUNGAN T.A. 2013-2014
Hilda Junanda Br. Harahap (NIM 4103331019)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan
emosional dan motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa, dan seberapa
besar pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
kimia. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI SMA Setia Budi Abadi
Perbaungan tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 52 orang siswa yang berada
pada dua kelas. Untuk mengetahui kecerdasan emosional dan motivasi belajar
siswa digunakan angket yang telah valid, yaitu angket kecerdasan emosional
sebanyak 14 soal dan angket motivasi belajar sebanyak 13 soal. Sedangkan data
hasil belajar kimia siswa diperoleh dari guru mata pelajaran kimia. Data telah diuji
normalitasnya dengan menggunakan Uji Liliefors, untuk kecerdasan emosional
diperoleh Lhit=0,01149, sedangkan untuk motivasi belajar diperoleh Lhit=
0,002167, dan Ltabel=0,122866, sehingga Lhit>Ltabel artinya, data terdistribusi
normal. Dari hasil uji hipotesis menggunakan uji korelasi ganda menunjukkan
bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosional dan motivasi
belajar dengan hasil belajar kimia siswa dengan interpretasi cukup. Signifikansi
korelasi diuji dengan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk pembilang 2
dan dk penyebut 49 menunjukkan bahwa Ftabel = 3,19, sedangkan Fhit= 5,536645

(Fhit > Ftabel) yang berarti hubungan antara kecerdasan emosional dan motivasi
belajar dengan hasil belajar kimia siswa bersifat nyata dan benar-benar relevan
secara statistik (signifikan). Dengan menghitung koefisien determinasinya maka
diperoleh besar pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar kimia siswa, yaitu 18,23%..
Kata Kunci: Kecerdasan Emosional (EQ), Motivasi Belajar, Hasil Belajar

vi

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN


i
ii
iii
iv
vi
vii
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional

1
5

5
5
5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan hasil belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.2. Kecerdasan Emosional (EQ)
2.2.1. Pengertian Kecerdasan
2.2.2. Pengertian Emosi
2.2.3. Kecerdasan Emosional
2.2.4. Komponen Kecerdasan Emosional
2.3. Motivasi Belajar
2.3.1. Pengertian Motivasi
2.3.2. Motivasi belajar
2.3.3. Jenis-Jenis Motivasi Belajar
2.3.4. Komponen Motivasi Belajar

2.3.5. Manfaat Motivasi Belajar
2.3.6. Peran Motivasi dalam Mencapai Keberhasilan Belajar
2.4. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi terhadap
Hasil Belajar
2.5. Kerangka Berpikir
2.6. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel

7
7
10
11
11
13
17
19
25
25

27
29
30
30
31
32
33
34

36
36

vii

3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel
3.3.2. Instrumen penelitian
3.4. Rancangan Penelitian

3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Teknik Analisis Data

36
36
37
37
38
40
41
43
44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan

49
49
50
50
56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

58
58

DAFTAR PUSTAKA

59

LAMPIRAN

60

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.

Lima Dimensi Kecerdasan Emosi
Penentuan Bobot Skala Likert Secara Umum
Tabel Pernyataan Angket
Interprestasi koefisien korelasi nilai r
Hasil Angket Kecerdasan Emosional (EQ), Motivasi
Belajar, dan Hasil Belajar kimia Siswa
Uji Normalitas Data Kecerdasan Emosional (EQ)
Uji Normalitas Data Motivasi Belajar
Hasil Perhitungan Korelasional

22
39
44
46
50
53
53
54

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.

Kerangka berpikir hubungan kecerdasan emosional
dan motivasi terhadap hasil belajar kimia siswa
34
Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
42
Gambar 4.1. Grafik regresi linier ganda hubungan kecerdasan emosional
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
55

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a
Lampiran 1b
Lampiran 2a
Lampiran 2b
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23

Kisi-Kisi Skala Kecerdasan Emosional Sebelum divalidasi
Kisi-Kisi Skala Kecerdasan Emosional Setelah divalidasi
Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar Sebelum Divalidasi
Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar Setelah Divalidasi
Instrumen Kecerdasan Emosional Sebelum Divalidasi
Instrumen Kecerdasan Emosional Setelah Divalidasi
Instrumen Motivasi Belajar Siswa Sebelum Divalidasi
Instrumen Motivasi Belajar Siswa Setelah Divalidasi
Tabel Validitas Angket Kecerdasan Emosional (EQ)
Tabel Validitas Angket Motivasi Belajar
Tabel Reliabilitas Instrumen Angket EQ
Tabel Reliabilitas Instrumen Motivasi belajar
Perhitungan Validitas Tes
Perhitungan Reliabilitas Tes
Tabel Hasil Penelitian Angket Kecerdasan Emosional
Tabel Hasil Penelitian Angket Motivasi Belajar
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors
Perhitungan Uji Hipotesis
Perhitungan Regresi Linier Ganda
Mencari Rata-Rata Persentasi Kecerdasan Emosional,
Motivasi Belajar, dan hasil belajar Kimia Siswa
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
Fungsi Distribusi Bawah Distribusi Probabilitas Normal
Baku (Z Skor)
Critical Values for the Lilliefors Test
Tabel Jumlah Sampel Berdasarkan Jumlah Populasi
Tabel Distribusi F
Dokumentasi Penelitian
Jadwal Kegiatan Penelitian

62
67
70
73
75
77
78
80
81
82
83
85
87
91
95
98
101
106
111
116
117
119
121
123
124
126
129

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development
Goals, yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium
Development Goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi, sebagai era
persaingan mutu dan kualitas, siapa yang berkualitas dialah yang akan maju dan
mampu mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu, pembangunan Sumber
Daya manusia (SDM) berkualitas merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat
ditawar-tawar lagi. Hal tersebut mutlak diperlukan, karena akan menjadi
penopang utama pembangunan nasional yang mandiri dan berkeadilan (Mulyasa,
2010).
Dalam kehidupan, Isjoni (2009) mengungkapkan pendidikanlah yang
memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas Suber Daya Manusia (SDM). Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik (Daryanto, 2010).
Belajar berarti usaha mengubah tingkah laku (berubah). Jadi belajar akan
membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak
hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan
penyesuaian diri. Belajar dalam proses pendidikan berfungsi untuk mengubah
tingkah laku si subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya,
yakni faktor intern (dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar)
diri si subjek belajar. Dalam interaksi belajar-mengajar hal yang lebih
dititikberatkan adalah pada soal motivasi dan reinforcement, pembicaraan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini ditekankan pada
faktor intern. Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan

2

faktor psikologis. Faktor-faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil
yang cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan
landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal
(Sardiman, 2011).
Salah satu faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar adalah
motivasi, Thomas F. Staton (Sardiman, 2011) menguraikan, bahwa seseorang
akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk
belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan
motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan
dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Persoalan
motivasi ini tergantung pada unsur pengalaman dan interest.
Selain itu faktor penting lainnya yang mepengaruhi belajar adalah
Intelegensi. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam
situasi yang sama, siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah, walau begitu
siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam
belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks
dengan banyak faktor yang mepengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah
satu faktor di atas faktor yang lain (Daryanto, 2010).
Telah disebutkan di atas bahwa belajar adalah “berubah”, yakni
perubahan yang tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,
tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri,
minat, watak, dan penyesuaian diri. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1983 dijelaskan
bahwa “Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan YME, Kecerdasan, Keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, meperkuat kepribadian dan mempertebal semangat
kebangsaan, dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. Dari tujuan pendidikan yang telah

3

dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwasanya tujuan pendidikan bukan hanya
mencerdaskan peserta didik secara intelektual saja tetapi juga harus mencerdaskan
peserta didik dalam hal karakternya,

hal ini diperkuat dengan pernyataan

Milfayetty,dkk (2011) bahwa tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah
pembentukan karakter.
Kenyataannya hal yang bertolak belakang telah terjadi pada sistem
pendidikan kita selama ini, yang terlalu menekankan pentingnya nilai akademik,
kecerdasan otak (IQ) saja. Mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke bangku
kuliah, jarang sekali dijumpai pendidikan tentang kecerdasan emosi. Dari berbagai
penelitian, telah banyak terbukti bahwa kecerdasan emosi memiliki peran yang
jauh lebih significant dibanding kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan IQ
barulah sebatas syarat minimal meraih keberhasilan, namun kecerdasan emosilah
yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi (Agustian,
2005).
Dengan demikian seseorang yang memiliki IQ saja belum cukup, yang
ideal adalah IQ yang dibarengi dengan EQ yang seimbang. Pemahaman ini
didukung oleh pendapat Goleman yang dikutip oleh Patton, bahwa para ahli
psikologi sepakat kalau IQ hanya mendukung sekitar 20 persen faktor yang
menentukan keberhasilan, sedangkan 80 persen sisanya berasal dari faktor lain,
termasuk kecerdasan emosional (Uno, 2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ridhwan (2012) menyatakkan bahwa
terdapat hubungan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar kimia
siswa. Terlihat dari hasil pengolahan data bahwa kecerdasan emosional siswa
tergolong cukup dengan skor rata-rata ± 91,98 dan hasil belajar siswa juga
tergolong cukup dengan nilai rata-rata sebesar 76,48. Berdasarkan penelitian
Nurmawati (2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi dengan hasil belajar kimia siswa, terbukti dengan nilai t hit= 1,919 > ttab=
1,681, maka Ha diterima. Begitu juga dengan hasil penelitian Daud (2012),
menyatakan bahwa kecerdasan emosional dan motivasi belajar berpengaruh
positif dan nyata terhadap hasil belajar biologi siswa.

4

Ilmu kimia (Lubis, 2013) adalah salah satu mata pelajaran wajib dalam
kurikulum pembelajaran di SMA, merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang
bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali
dijumpai siswa-siswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari,
sehingga

siswa

sudah

terlebih

dahulu

merasa

kurang

mampu

untuk

mempelajarinya. Maka diperlukan kecerdasan emosional dan motivasi dari dalam
diri siswa untuk mengikuti pelajaran ini, karena tidak adanya motivasi siswa akan
mempersulit siswa dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan, dan dalam
proses belajar siswa harus mampu mengontrol emosi dalam belajar agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
SMA Setia Budi Abadi Perbaungan merupakan salah satu lembaga
pendidikan swasta di Indonesia yang mana dalam pengelolaan kegiatan belajar
mengajarnya

masih

menekankan

pada

tingkat

kecerdasan

intelektual

dibandingkan dengan kecerdasan emosional. Dari pengalaman PPL yang peneliti
lakukan, siswa di sekolah tersebut memiliki tingkat kecerdasan emosional dan
motivasi belajar yang berbeda-beda dan kebanyakan siswa di sekolah tersebut
belum begitu mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan kecerdasan
emosional, sehingga kehadiran EQ seolah-olah tidak diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari dan banyak siswa yang kurang menyadari pentingnya kecerdasan
emosional karena siswa-siswa di sekolah tersebut masih beranggapan bahwa
kecerdasan intelektual yang akan menentukan hasil belajar dan kesuksesan
seseorang, hal ini dibuktikan dengan hasil belajar kimia siswa yang bervariasi ada
yang masih di bawah KKM dan ada juga yang di atas KKM.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Hubungan Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi
Belajar terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Setia Budi Abadi
Perbaungan T.A. 2013-2014.

5

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar
adalah faktor intrinsik (dari dalam diri) siswa.
2. Tolok ukur keberhasilan pendidikan bukan hanya ditentukan oleh
kecerdasan

intelektual

saja

tetapi

terdapat

faktor

lainnya

yang

mempengaruhi seperti kecerdasan emosional dan motivasi belajar.
3. Tingkat kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa yang berbedabeda menghasilkan hasil belajar kimia siswa yang bervariasi.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar kimia
siswa?
2. Apakah ada hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa?
3. Apakah ada hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar kimia siswa?
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Setia Budi abadi
perbaungan T.A. 2013/2014.

1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar kimia siswa, dan seberapa besar pengaruh kecerdassan emosional dan
motivasi belajar tersebut terhadap hasil belajar.

6

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi tentang kecerdasan emosional yang relatif masih
baru kepada setiap pembaca.
2. Memberi informasi kepada guru sejauh mana hubungan kecedasan
emosional dan motivasi terhadap hasil belajar siswa, sehingga guru dapat
membantu meningkatkan kecerdasan emosional dan motivasi belajar
siswa.
3. Menjadi bahan masukan sekaligus referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan melakukan penelitian berhubungan dengan hal ini.
1.7. Definisi Operasional
1. Guleman menjelaskan kecerdasan emosi (Emotional Intelligence) adalah
kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang
lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola
emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang
lain (Nggermanto, 2005).
2. Dalam Milfayetty, dkk (2011), Motivasi belajar adalah keinginan,
perhatian, kemauan siswa dalam belajar.
3. Menurut Bloom (Suprijono, 2010), hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini lebih
mengutamakan domain kognitif, yakni Knowledge (pengetahuan,
ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
application

(menerapkan),

analysisi

(menguraikan,

menentukan

hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan baru), dan evaluation (menilai).

58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Terdapat hubungan positif yang signifikan dengan interpretasi cukup antara
kecerdasan emosional (EQ) dan motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa
dengan koefisien korelasi r =.0,429333, besar pengaruh kecerdasan emosional dan
motivasi belajar hanya 18,23% terhadap hasil belajar kimia siswa sedangkan
sisanya yaitu 81,77% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat
bagi guru dan calon pendidik tentang hubungan kecerdasan emosional
(EQ) dan motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia siswa, sehingga
guru dan calon guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam proses belajar
mengajar.
2. Hendaknya peneliti lain mencoba untuk mengukur pengaruh kecerdasan
emosional (EQ) dan motivasi belajar siswa jika dipengaruhi dari luar
seperti penambahan model pembelajaran dan lain-lain terhadap hasil
belajar siswanya.
3. Sebagai rujukan bagi peneliti lain yang sejalan dengan penelitian ini.

59

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, A.G., (2005), Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual, Penerbit Arga, Jakarta
Annisa, W., (2010), Motode Penelitian Korelasional, http://bintangkecilungu.
wordpress.com/2010/10/31/metode-penelitian-korelasional-2/
(accessed
Maret 2014)
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi 2, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.
Daud, F., (2012), Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo, Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 19 No.2, 2012.
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan komunikasi
Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Khodijah, N., (2014), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Lubis, F., (2013), Hasil BelajarKimia Siswa yang Dibelajarkan dengan Metode
Praktikum dan Media Audiovisual pada Pokok Bahasan Koloid Di SMA,
Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Mardianto, (2013), Psikologi Pendidikan Landasan untuk Pengembangan Strategi
Pembelajaran. Penerbit Perdana Publishing, Medan.
Milfayetti, S., Yus, A., Nuraini, Hutasuhut, E., dan Zulhaini, (2011), Psikologi
Pendidikan, Penerbit Pascasarjana UNIMED, Medan.
Mulyasa, E., (2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Nggermanto, A., (2005), Quantum Quotient, Penerbit Nuansa, Bandung.
Nurhidayah, D., (2012), Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Prestasi Siswa Kelas XI Akuntansi Pada Mata

60

Pelajaran Akuntansi Di SMK Negeri 1 Surabaya, Skripsi, FE, Unesa,
Surabaya..
Nurmawati, S., (2010), Hubungan Minat dan Motivasi terhadap Hasil Belajar
Kimia Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tarutung, Skripsi, FMIPA
UNIMED, Medan.
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil belajar, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Ridhawan, M., (2012), Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Beljar
Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Limapuluh Kabupaten Batubara,
Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar, Penerbit Raja Wali
Pres, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit FMIPA
UNIMED, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA UNIMED, Medan
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Penerbit
FMIPA UNIMED, Medan.
Sugiyono, (2013), Statistika untuk Penelitian. Penerbiit Alfabeta, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning. Penerbit Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Syafi’i, A.S.A.H., (2009), Pengaruh Manajemen Waktu dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X MAN Maguwoharjo
Sleman Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Tarigan, S., (2012), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah. Penerbit FMIPA
UNIMED, Medan.
Uno, H.B., (2008), Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Penerbit Bumi
Aksara, Jakata.
Wahyuningsih, A.S., (2004), Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan
Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU LAB School Jakarta Timur,
Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta.

61

Yamin, M (2010), Kiat Membelajarkan Siswa, Penerbit Gaung Persada Pres,
Jakarta.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester III Akademi Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan

0 38 57

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas II SMA Negeri I Pamulang

1 7 153

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SWASTA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN T.P 2014/2015.

2 15 19

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SWASTA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN T.P 2014/2015.

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 23

PENGARUH METODE TIPE JIGSAW DAN TINGKAT INTELIGENSI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA SWASTA SETIA BUDI ABADI BELAJARAN 2013/2014.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS VII DI SMP SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014.

0 3 36

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA DI KELAS XII IS-1 SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 0 25

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kreativitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas II SD Muhammadiyah Kauman Surakarta Tahun 2011/2012.

0 2 16