Analisis Efisiensi Rantai Pasok Jagung Di Kabupaten Grobogan COVER

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ANALISIS EFISIENSI RANTAI PASOK JAGUNG
DI KABUPATEN GROBOGAN
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Magister Program Studi Magister Agribisnis
Minat Utama : Manajemen Agribisnis

Disusun oleh :

SRI MULYANI
NIM : S 641 208 009

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
commit to user


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iv


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya atas karunia dan rahmatNyalah
penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tesis ini dengan judul “Analisis Efisiensi
Rantai Pasok Jagung Di Kabupaten Grobogan”
Tesis ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar akademik Magister (S2),
pada Program Pasca Sarajana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan
ini, tak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun material sehingga
selesainya penulisan tesis ini, khususnya kepada :

1.

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta

2.


Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, M.S selaku pembimbing utama. Terima kasih
telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu, tenaga, pemikiran serta banyak
memberikan arahan, motivasi, kritik dan saran selama proses penyusunan tesis ini.

3.

Dr. Ir. Kusnandar, MSi selaku Ketua Program Studi Magisiter Agrisbisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pembimbing pendamping yang sangat
inspiratif dan solutif. Terima kasih telah berkenan meluangkan waktu, tenaga,
pemikiran serta mengarahkan, memberikan inspirasi, motivasi, kritik dan saran
selama proses penyusunan tesis ini.

4.

Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P, selaku Sekretaris Program Studi Magister Agribisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan juga sebagai penguji. Terima kasih atas
segala arahan, saran dan kritik dari Bapak selama ujian dan revisi tesis ini.

5.


Seluruh Dosen Pengampu Magister Agribisnis, atas ilmu yang selama ini diberikan
kepada penulis.

Semoga ilmu yang Bapak/Ibu berikan menjadi ilmu yang

bermanfaat bagi penulis dan seluruh mahasiswa Magister Agribisnis, untuk bisa
diteruskan dan dikembangkan menjadi sesuatu yang nyata.
6.

Kementerian Pertanian yang telah memberikan beasiswa sehingga penulis
memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studi di Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
vi

perpustakaan.uns.ac.id

7.


digilib.uns.ac.id
vii

Direktur Budidaya Serealia, Para Kasubdit dan Kasi lingkup Direktorat Budidaya,
Serealia

dan teman–teman yang senantias memberikan perhatian dan motivasi

kepada penulis untuk menyelesaikan studi dengan baik.
8.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Grobogan meliputi Kepala Dinas,
Kepala Bidang, Kasi dan Staff yang telah membantu penulis selama penelitian

9.

Staf administrasi dan karyawan Program Studi Magister Agribisnis Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak
bantuan dalam hal administrasi selama perkuliahan dan selama penyusunan tesis
ini.


10. Para petani dan pedagang Pengumpul Jagung di Kabupaten Grobogan
11. Rekan-rekan satu angkatan Magister Agribisnis Tahun 2012, pak Petrus, mbak
Ririen, Dina, Nia, Iksan, Fajar, Helda, Damar dan seluruh pihak yang telah
membantu dan

tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

motivasi dan banyak membantu dalam penyelesaian Tesis ini
Kepada Ibu di Sidoarjo, Ayah dan Mama di Palembang, penulis persembahkan
rasa hormat dan cinta yang mendalam serta kakak-kakak dan adik-adik yang
memberikan dorongan. Suami tercinta, Dwi Ardama Ferhi serta anak-anakku tersayang
M. Hibban Arasy dan Zavira Azzahra, sungguh merupakan inspirator penulis dan
pendorong bagi selesainya tesis ini.
Penulis menyadari masih banyak yang harus disempurnakan dalam tesis ini.
Untuk itu, penulis menerima semua kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaannya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi perkembangan
pengetahuan analisis rantai pasok jagung di Kabupaten Grobogan

Surakarta, Juni 2014


SRI MULYANI

commit to user
vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman Judul
………………………………………………………...............
Halaman Pengesahan …………………………………………………………….
Halaman Pernyataan ……………………………………………………………..
Halaman Persembahan ……………………………………………….………….
Kata Pengantar ………………………………………………………….……….
Daftar Isi ……………………………………………………………….…...........
Daftar Tabel ………………………………………………………………...........
Daftar Gambar ……………………………………………………………...........

Daftar Lampiran ………………………………………………………………….
Abstrak ………………………………………………………………….………..

Halaman
i
ii
iv
v
vi
viii
x
xii
xiii
xiv

I.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.


PENDAHULUAN ………………………...……………………….........
Latar Belakang ……………………………………………………………
Perumusan Masalah ………………………………………….…………..
Tujuan Penelitian …………………………………………………………
Manfaat Penelitian …………………………...…………………………..

1
1
7
9
9

II.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.

2.2.5.
2.3.
2.4.
2.5.

TINJAUAN PUSTAKA ……………………………...…………………
Penelitian Terdahulu ………………………...………………………….. .
Landasan Teori ………………….…….…………………..……………...
Komoditas Jagung …………………………..……………………………
Efisiensi …………………………………………………………………..
Rantai Pasok ………………….….……………………………………….
Analistic Hierarcy Process (AHP) ………………….………..…………..
Data Envelopment Analysis(DEA) …...……………...………….……….
Kerangka Pemikiran ….…..………………...……….……………………
Pembatasan Masalah ……………………....……..……………….………
Definisi Operasional ………………………...……………………………

10
10
17

17
23
23
31
34
47
49
49

METODOLOGI PENELITIAN ….…..………………………….........
Metode Dasar Penelitian .……..…………….…………..….……………
Metode Penentuan Lokasi Penelitian .……………………………………
Jenis Dan Sumber Data …………..………………………………………
Penentuan Sampel Responden ……………………………………………
Teknik Pengumpulan Data …………….……………………...…………..
Metode Analisis Data …………………………………………………….
Analisis Deskriptif untuk mengetahui Mekanisme Rantai Pasok ………..
Analitical Hierarchy Process (AHP) untuk membentuk Manajemen Rantai
Pasok yang efisien ….……………………………………………………..
3.6.3. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ……………………………..

52
52
52
53
55
56
57
57

IV.
4.1.
4.2.
4.3.

66
66
67
71

III.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.6.1.
3.6.2.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ……………...……..
Keadaan Geografis ………………………………………...……………..
Luas Ketersediaan Lahan ………………………………………………...
commit to user
Iklim dan Curah Hujan …………………………………………………...
ix
viii

57
61

ix
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

4.4.
Gambaran Umum Penduduk ……………………………………………..
4.4.1. Jumlah dan Penyebaran Penduduk Kabupaten Grobogan Menurut Jenis
Kelamin …………………………………………………………………...
4.4.2. Jumlah dan Penyebaran Penduduk Kabupaten Grobogan Menurut
Lapangan Pekerjaan .………………………………………………………
4.4.3. Jumlah dan Penyebaran Penduduk Kabupaten Grobogan Menurut
Pendidikan ….……………………………………………………………..

74

V.
5.1.
5.2.
5.2.1.
5.2.2.
5.2.3.
5.3.
5.3.1.
5.3.2.
5.4.

HASIL PENELITIAN …………….……………..……..……………….
Analisa Mekanisme Rantai Pasok Jagung Di Kabupaten Grobogan ……..
Penentuan Fokus Kelembagaan Rantai Pasok ……………..…….……….
Penyusunan Hierarki ……………………………………………..……….
Penilaian dan Penetapan Prioritas ………………………………...............
Interprestasi Masing-Masing Kriteria ……………………….....................
Kinerja Rantai Pasok …..............................................................................
Parameter Pengukuran Kinerja ….……………..………………………….
Analisis Kinerja Rantai Pasok Jagung ........................................................
Analisis Peningkatan Efisiensi Kinerja Rantai Pasok Jagung …………….

76
76
86
86
90
92
101
101
104
115

VI.
6.1.

PEMBAHASAN …………………………………………………….......
Mekanisme Rantai Pasok Jagung Dalam Membentuk Manajemen
Rantai Pasok Jagung Yang Efisien ………………………………………..
Fokus Kelembagaan Rantai Pasok Dalam Rangka Membentuk
Manajemen Rantai Pasok Jagung Yang Efisien ………………………….
Kinerja Rantai Pasok Dalam Rangka Membentuk Manajemen Rantai
Pasok Jagung Yang Efisien ……………………………………………..
Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok Dalam Rangka Membentuk
Manajemen Rantai Pasok Jagung Yang Efisien ………………………….
Implikasi Manajemen Rantai Pasok Dalam Rangka Membentuk
Manajemen Rantai Pasok Jagung Yang Efisien ………………………….

136

KESIMPULAN DAN SARAN …………………….……………………
Kesimpulan …………………………………………………………..........
Saran ………………………………………………………………………

158
158
159

6.2.
6.3.
6.4.
6.5.

VII.
7.1.
7.2.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

commit to user
x

72
72
73

136
139
141
144
150

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Tabel 1.3.
Tabel 1.4.
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.

Tabel 5.4.
Tabel 5.5.

Tabel 5.6.
Tabel 5.7.

Tabel 5.8.
Tabel 5.9.

Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Jagung di Indonesia Tahun 2007-2011 ………………………...
Produksi Jagung Menurut Provinsi Tahun 2007- 2011…………
Produktivitas Jagung Menurut Provinsi Tahun 2007- 2011.……
Luas Panen dan Produksi Jagung Kabupaten Grobogan
Tahun 2011……………………………………………………..
Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk Organik ……...…………..
Perbedaan Pendekatan Parametik dan Non Parametik
dalam Pengukuran Efisiensi Relatif ..……………………..……
Penggunaan Variabel Pada Penelitian Terdahulu
Yang Menggunakan Metode DEA ….………………………….
Luas Panen dan Produksi Jagung di Kabupaten Grobogan
Tahun 2012……….……………………………………………..
Matriks Perbandingan Berpasangan………………………………
Skala Dasar Penilaian Matrik Individu..………………………
Jumlah Dusun, Desa dan Kecamatan di Kabupaten
Grobogan Tahun 2012 ………………………………………..
Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Grobogan Tahun 2012…
Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Grobogan Menurut
Kecamatan ………………………………………………………
Curah Hujan dan Hari Hujan Kabupaten Grobogan
Tahun 2010-2012………………………………………………..
Penduduk Kabupaten Grobogan Menurut Jenis Kelamin,
Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk (Tahun 2008 - 2012) …..
Penduduk Berumur > 15 Tahun Menurut Lapangan Pekerjaan …
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan
Tahun 2012 ..................................................................................
Perbandingan Jumlah Petani Yang Menjual Produksi Jagungnya
ke Pedagang Pengumpul …..……………………………..……...
Karakteristik Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat Desa
Di Kabupaten Grobogan……………………………………….
Perbandingan Jumlah Pedagang Pengumpul Tingkat Desa
Yang Menjual Produksi Jagungnya ke Pedagang Pengumpul
Tingkat kecamatan dan Pedagang Besar Jagung………………
Karakteristik Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat
Kecamatan Kabupaten Grobogan ……..……………………..
Perbandingan Jumlah Pedagang Pengumpul Tingkat Kecamatan
Yang Menjual Produksi Jagungnya ke Pedagang Besar
dan Perusahaan Pakan Ternak …………………………………..
Karakteristik Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat Kabupaten/
Pedagang Besar Di Kabupaten Grobogan ………………………
Perbandingan Jumlah Pedagang Pengumpul Kecamatan
dan Pedagang Besar Yang Mengumpulkan Produk jagung Ke
Perusahaan Pakan Ternak…………………………………………
Prioritas dan Peringkat Masing-Masing Elemen …………………
Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
commit to user
Petani Jagung Di Kabupaten Grobogan Tahun 2013...…………..

x

1
2
3
6

21
39
44
53
59
60
67
68
69
71
72
73
74
77
80

81
82

83
84

85
90
104

perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 5.10.
Tabel 5.11.
Tabel 5.12.
Tabel 5.13.
Tabel 5.14.
Tabel 5.15.
Tabel 5.16.

Tabel 5.17.
Tabel 5.18.

Tabel 5.19.

Tabel 5.20.

Tabel 5.21.

Tabel 5.22.
Tabel 5.23.
Tabel 5.24.
Tabel 5.25.
Tabel 5.26.
Tabel 5.27.
Tabel 5.28.
Tabel 5.29.
Tabel 5.30.
Tabel 5.31.
Tabel 5.32.
Tabel 5.33.

digilib.uns.ac.id

Sebaran Efisiensi berdasarkan Umur Petani Jagung
Kabupaten Grobogan Tahun 2013…………………………......
Sebaran Efisiensi berdasarkan Umur Petani Jagung
Kabupaten Grobogan Tahun 2013……………………………..
Sebaran Efisiensi berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani
Jagung Kabupaten Grobogan Tahun 2013………………………..
Sebaran Effisiensi berdasarkan Jumlah Penggunaan Benih Jagung
per Ha kabupaten Grobogan Tahun 2013..……………………….
Sebaran Efisiensi Berdasarkan Penggunaan Jenis Benih Jagung
di Kabupaten Grobogan Tahun 2013……………….………..……
Sebaran Efisiensi Berdasarkan Penggunaan Pupuk Urea Per Ha
pada Tanaman Jagung di Kabupaten Grobogan Tahun 2013…
Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat Desa Di Kabupaten
Grobogan Tahun 2013…………………………………………..
Sebaran Efisiensi berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani
Jagung Kabupaten Grobogan Tahun 2013……………………….
Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Effisiensi Rantai
Pasok Jagung Pedagang Pengumpul Tingkat Kecamatan
Di Kabupaten Grobogan Tahun 2013………………………………
Sebaran Efisiensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Rantai Pasok
Jagung Pedagang Pengumpul Tingkat Kecamatan Kabupaten
Grobogan Tahun 201……………………………………………….
Sebaran DMU Berdasarkan Tingkat Pencapaian Efisiensi
Rantai Pasok Jagung Pedagang Pengumpul Tingkat Kabupaten
Di Kabupaten Grobogan Tahun 2013……………………………
Sebaran Efisiensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Rantai
Pasok Jagung Pedagang Pengumpul Tingkat Kabupaten
di Kabupaten Grobogan Tahun 2013……………………………
Statistik Deskriptif Efisiensi Petani jagung Kabupaten Grobogan
Tahun 2013………………………………………………………..
Nilai Efisiensi dan Peers Yang Menjadi Rujukan DMU…………
Potensi Peningkatan Output Pada Petani P1 dan P2 yang Ineffisien..
Statistik Deskriptif Efisiensi Rantai Pasok Jagung Pedagang
Pengumpul Desa Kabupaten Grobogan Tahun 2013………………
Nilai Efisiensi dan Peers Yang Menjadi Rujukan Masing-Masing
DMU Pedagang Pengumpul Desa………………………………….
Potensi Peningkatan Output Pada Rantai Pasok Jagung Pedagang
Pengumpul Tingkat Desa PD2 yang Ineffisien……………………..
Statistik Deskriptif Efisiensi Rantai Pasok Jagung Pedagang
Pengumpul Kecamatan Kabupaten Grobogan Tahun 2013……….
Nilai Efisiensi dan Peers Yang Menjadi Rujukan MasingMasing DMU …………………………………………………….
Potensi Peningkatan Output Pada Rantai Pasok Pedagang
Pengumpul Tingkat Kecamatan PK8 yang Ineffisien…………..
Statistik Deskriptif Efisiensi Rantai Pasok Jagung
Pedagang Pengumpul Besar Kabupaten Grobogan Tahun 2013..
Nilai Efisiensi dan Peers Yang Menjadi Rujukan DMU ............
Potensi Peningkatan Output Pada Rantai Pasok Pedagang
commit toPB5
user
Pengumpul Tingkat Kabupaten
yang Ineffisien……………

105
106
106
107
108
109

110
111

112

113

114

114
116
118
119
122
124
125
127
129
130
132
133
134

xi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1.
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 2.7.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3
Gambar 5.1.
Gambar 5.2.
Gambar 5.3.
Gambar 5.4.
Gambar 5.5.
Gambar 5.6.
Gambar 5.7.
Gambar 5.8.
Gambar 5.9.
Gambar 5.10.

Luas Panen dan Produksi Jagung Kabupaten Grobogan
Tahun 2007-2011 …………………………………………….
Rangkaian Rantai Pasok ..………………………...…………..
Jaringan Rantai Pasok Total Produk/ Komoditi Jagung .…….
Metode AHP ………………………………………………….
Model DEA Orientasi Input ………………………………….
Model DEA Orientasi Output ..…………..…..………………
Efficiency Measurement and Input Slack ..…………......…….
Diagram Kerangka Pemikiran ………………………………..
Susunan AHP untuk Mencapai Goal ………………………...
Model Keputusan DEA pada Rantai Pasok Tingkat Petani……
Model Keputusan DEA pada Rantai Pasok Tk Pedagang
Pengumpul Tk Desa, Kecamatan dan Kabupaten …………….
Saluran Rantai Pasok Jagung di Kabupaten Grobogan………...
Skema AHP (Analytical Hierarchy Process) Manajemen Rantai
Pasok Jagung di Kabupaten Grobogan ……………….………..
Hasil Penilaian Prioritas Untuk Membentuk Manajemen Rantai
Pasok Jagung yang Efisien di Kabupaten Grobogan…..……….
Grafik Sensitivitas Terhadap Faktor yang Membentuk
Manajemen Rantai Pasok Jagung yang Efisien ………………..
Grafik Aktor/Pelaku yang Membentuk Manajemen Rantai
Pasok Jagung………………………………….…………………
Grafik Tujuan yang Membentuk Manajemen Rantai Pasok
Jagung…………………………………………………………….
Gambar Grafik Sensitivitas Prioritas Skenario dalam Mencapai
Goal………………………………………………………………
Rata-Rata Input dan Output Slack…………………………….
Rata-Rata Input Slack Pedagang Pengumpul Desa …………
Rata-Rata Input Slack Pedagang Pengumpul Kecamatan
Di Kabupaten Grobogan MT2 Tahun 2013……………………

commit to user
xii

5
26
30
33
41
42
42
48
59
63
65
76
89
92
93
94
97
99
116
123
127

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.1.
Lampiran 1.2.
Lampiran 5.1.
Lampiran 5.2.
Lampiran 5.3.
Lampiran 5.4.
Lampiran 5.5.
Lampiran 5.6.
Lampiran 5.7.
Lampiran 5.8.
Lampiran 5.9.
Lampiran 5.10.
Lampiran 5.11.
Lampiran 5.12.
Lampiran 5.13.
Lampiran 5.14.
Lampiran 5.15.

Luas Panen Jagung Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2007–2011……………………………………….....
UpayaPencapaian Sasaran Produksi Jagung Tahun 2012 ...
Karakteristik
Petani Jagung Tingkat
Desa
Di Kabupaten Grobogan ……………..……………….......
Daftar Responden AHP (Analytical Hierarchy Process)….
Hasil Pengisian Kuisioner AHP masing-masing Responden.
Tabel Perhitungan Aktor Menggunakan Metode Bayes…..
Tabel Perhitungan Tujuan Menggunakan Metode Bayes.....
Hasil Efisinsi Petani Jagung Kabupaten Grobogan …........
Kebutuhan Benih Jagung Petani Kabupaten Grobogan…..
Penggunaan Pupuk oleh Petani Jagung Per Ha
di Kabupaten Grobogan Tahun 2013……………………...
Hasil Perhitungan Efisiensi Petani Jagung …………….....
Hasil Effisiensi Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat
Desa di Kabupaten Grobogan dalam MT 2 Tahun 2013 ....
Hasil Perhitungan .Efisiensi Pedagang PengumpulJagung
Tingkat Desa Dengan DEAP 2.1…………………………..
Hasil Efisiensi Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat
Kecamatan ………………………………………………..
Hasil Perhitungan Efisiensi Pedagang Pengumpul Jagung
Tingkat Kecamatan Dengan DEAP 2.1 …………………..
Hasil Effisiensi Pedagang Pengumpul Jagung Tingkat
Kabupaten di Kabupaten Grobogan Tahun 2013………….
Hasil Perhitungan Efisiensi Pedagang Pengumpul Jagung
Tingkat Kabupaten/Pedagang Besar Dengan DEAP 2.1….

commit to user
xiii

164
164
165
165
166
168
169
170
171
172
173
191
192
196
196
202
202

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

RINGKASAN
Sri Mulyani, S641208009, 2014. Analisis Efisiensi Rantai Pasok Jagung di
Kabupaten Grobogan. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Dibawah bimbingan Prof.Dr.Ir.Endang Siti Rahayu, MS dan
Dr.Ir.Kusnandar, MSi
Sebagai sentra jagung di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan merupakan
salah satu daerah pengembangan jagung yang cukup potensial. Penelitian ini bertujuan:
(1) Mengetahui pengelolaan rantai pasok jagung di Kabupaten Grobogan; (2)
Mengetahui faktor, aktor/pelaku, tujuan dan alternatif skenario untuk membentuk
manajemen rantai pasok jagung yang efisien di Kabupaten Grobogan; (3) Menganalisis
kinerja masing-masing anggota rantai pasok jagung dalam rangka meningkatkan
efisiensi kinerja rantai pasok jagung di Kabupaten Grobogan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian dilakukan di
Kabupaten Grobogan dengan pengambilan sampel sampel/responden pakar sebanyak 5
responden yang dipilih berdasarkan metode judgement sampling dengan pertimbangan
keefektifan, bahwa pakar adalah pihak yang paling sesuai karena memiliki informasi
dan pemahaman mengenai manajemen rantai pasok jagung. Selanjutnya pengambilan
sampel petani dilakukan secara acak sebanyak 60 responden dari empat kecamatan
yang dipilih secara purposive dan sampel pedagang pengumpul yang dilakukan dengan
metode bola salju (snow ball sampling) meliputi pedagang pengumpul tingkat desa (8
DMU), pengumpul tingkat kecamatan (13 DMU) dan pengumpul tingkat kabupaten (5
DMU). Penelitian ini terdiri dari 3 tahap dan setiap tahap membutuhkan responden
dan alat analisis yang berbeda. Tahap pertama (mengetahui mekanisme rantai pasok)
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, tahap kedua (mengetahui alternatif
skenario rantai pasok jagung yang efisien ) menggunakan analytical Hierarchy Process
(AHP) dengan software Expert Choice 11, selanjutnya tahap ketiga (mengetahui kinerja
masing-masing anggota rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi kinerja rantai pasok
jagung) menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan software DEAP 2.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Struktur rantai pasok jagung di
Kabupaten Grobogan terdiri atas beberapa tingkatan pelaku mulai dari petani,
pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul tingkat kecamatan,
pedagang pengumpul tingkat kabupaten dan perusahaan pakan ternak; (2) Dari analisis
hasil alternatif skenario yang hendak dicapai, terlihat bahwa fasilitasi sarana dan
prasarana petani menjadi prioritas pertama dengan nilai 0,387, selanjutnya kemitraan/
kerjasama antar pihak dengan nilai prioritas 0,195, pengembangan SDM petani 0,193,
pengembangan informasi dan teknologi dengan nilai prioritas 0,157, selanjutnya dan
terakhir intervensi pemerintah terhadap kebijakan dengan nilai 0,069; (3) Petani
merupakan aktor yang memerlukan perhatian khusus karena dari hasil analisis dengan
menggunakan metode DEA terlihat bahwa DMU yang mendapat nilai efisiensi 1
(100%) hanya sebesar 16,7%, dengan nilai efisiensi 0,268 sampai 1 dengan rata-rata
tingkat efisiensi hanya 0,689, hal ini berarti masih banyak decision making unit
yang perlu dievaluasi usahataninya dan mencari penyebab inefisiensi. Sedangkan
DMU pedagang pengumpul desa sebanyak 87,5% dinyatakan efisien dengan rata-rata
tingkat efisiensi 0,995, DMU pedagang pengumpul tingkat kecamatan sebanyak
46,15% dinyatakan efisien dengan rata-rata
commit totingkat
user efisiensi 0,991; serta DMU

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pedagang pengumpul tingkat kabupaten sebanyak 80% dinyatakan efisien dengan
rata-rata tingkat efisiensi 0,997. Hal ini juga sekaligus menjadi referensi dan
menunjukan masih terdapat kemungkinan untuk meningkatkan output maupun
memperbaiki kombinasi penggunaan masukan (input) oleh decision making unit
sehingga dapat mencapai efisiensi.
Kata kunci: Jagung, Efisiensi,Rantai Pasok,AHP,DEA,DMU,Grobogan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
SUMMARY

Sri Mulyani, S641208009, 2014. Analysis of Supply Chain Efficiency of Corn in
Grobogan Regency. Thesis : Post-Graduate Programs of Sebelas Maret
University, Surakarta. Under the guidance of Prof .Dr. Ir. Endang Siti Rahayu,
MS and Dr.Ir.Kusnandar , Msi
As centers of corn in Central Java Province, Grobogan District is one of the
potential development of corn. The purpose of this research are: (1) Knowing the corn
supply chain management in Grobogan; (2) Knowing the factors, actors, goals and
alternative management scenarios to establish an efficient corn supply chain in
Grobogan; (3) to analyze the performance of each members of the supply chain in order
to improve the efficiency of corn supply chain performance in Grobogan. This study
used a descriptive method of analysis. The study was conducted in Grobogan with
sampling sample/respondents' expert by 5 respondents selected by judgment sampling
method with consideration of effectiveness, that the expert is the most appropriate
because it has the information and understanding of the corn supply chain management.
Further sampling is done randomly farmers were 60 respondents from the four
districts were selected purposively sampled and trader’s sample performed with the
snowball method (snowball sampling) include village collector traders (8 DMU),
subdistrict collector traders (13 DMU) and district collector traders (5 DMU). The
study consisted of 3 stages and each stage requires respondents and different analysis
tools. The first stage (to determine the mechanism of supply chain) using quantitative
descriptive analysis, the second stage (to determine alternative scenarios of efficient
corn supply chain) using Analytical Hierarchy Process (AHP) with the software Expert
Choice 11, then the third stage (to determine the performance of each member of the
supply chain to improve the efficiency of corn supply chain performance) using Data
Envelopment Analysis (DEA) with DEAP 2.1 software.
The study results showed that : (1) The structure of the supply chain of corn in
Grobogan District consists of several classes of ranging from farmers, village collector
traders, subdistrict collector traders, district collector traders and animal feed company,
(2 ) From the results of the analysis of alternatives scenarios to be achieved, it is seen
that the farmer’s infrastructure facilitation becomes the first priority with the value of
0.387, then the partnership/collaboration between parties with a priority value of 0.195,
human resource development of farmers with a value of 0.193, the development of
information and technology with a priority value of 0.157, and the last is the goverment
policy intervention with a value of 0.069, (3) Farmers are actors who need special
attention because of the results of analyzes using the DEA appears that achieves the
efficiency of DMU 1 (100 %) amounted to only 16.7%, with a efficiency value of 0.268
to 1 with the average efficiency rate of only 0.689, this means that there are a lot of
Decision Making Units which need to evaluate their farm business and find the cause of
inefficiency. While DMU of village collector traders level as much as 87.5% expressed
efficiently with an average efficiency rate of 0.995, DMU of sub-district collector
trader level expressed as 46.15 % efficient with an average efficiency rate of 0.991, as
well as the DMU of district collector traders level as much as 80 % stated efficient with
an average efficiency rate of 0.997. It also became a reference and shows there is still a
possibility to increase the output and fix a combination of inputs (input) by Decision
Making Units so as to achieve efficiency.
commit to user
Key words: Corn, Efficiency,Supply Chain, AHP, DEA, DMU, Grobogan.