Ibu Segala Mudik.

----

Pikiran Rakyat

.

o Se/asa
4

5

6

20

21

o Mar

OApr


Rabu 0 Kamis
0 Jumat o Sabtu 0 Mlnggu
7
8
9
10
11
22
23
24
25
26 12 27 13 28 14 29 15 30

~

OMei

OJun

OJul


0 Ags .Sep

OOkt

ONov

R

AMADAN akan berakhir. Kita sedih ditinggalkannya. Akankah kita beIjumpa lagi dengannya kelak? Meski kaum Muslim di selurub dunia menunaikan saum,
Ramadan kita tetap beda. Suatu
ritus penting yang menandai keunikannya adalah mudik. Setiap
bangsa punya tradisi mudik dalam hari-hari penting mereka.
Apa sesungguhnya makna mudik bagi kita?
Sebenarnya setiap hari pun
kita mudik, dari tempat keIja ke
rumah kita. Mahasiswa yang kuHah atau pegawai yang bekeIja
di luar kota holeh jadi mudik sebulan sekali. Salah satu alasannya adalah keterasingan di pengembaraan. Dalam masyarakat
pascaindustri, teIjadi erosi polapola sosial; komunikasi tatap
muka tradisional digantikan

oleh komunikasi via teknologi
komunikasi yang menghilangkan jati diri dan keintiman dengan sesama. Di kota-kota besar
khususnya, banyak orang mera~
sa tak berdaya karena tercabut
dari akar budaya mereka, dan
semakin anonim, karena mereka hidup di perkotaan yang berubah pesat. Benar Arnold Dashefsky (1976) bahwa kemajuan
masyarakat masa ini telah menimbulkan
--- keterasingan yang

kesukuan. Bagi kebanyakan
orang, mencantelkan diri pada
suatu budaya dan atau agama
yang unik adalah niscaya. Menu-

rut John Naisbitt dan Patricia
Aburdene (1990), ketika orangorang diterpa perubahan, kebutuhan akan kepercayaan spiritual menguat. Ilmu dan teknologi
tidak mengajarkan kepada kita
apa makna hidup. Agamalah
yang menjelaskan hal itu.
Kesukuan, disanlping agama,

secara tradisional merupakan
aspek terpenting konsep diri kita. Howard F. Stein dan Robert
F. Hill (1977) menyebutnya inti
diri (the core of one's selj), sedangkan George De Vos (1975)
melukiskannya dalam arti semtinggi secara perseorangan dan
pit sebagai "perasaan kontinuiperubahan besar secara sosiotas dengan masa lalu, perasaan
kultural,
yang mendorong
yang dipupuk sebagai bagian
orang-orang mencari sumber
penting definisi diri." Alex Hakeamanan yang nostalgik, haley dalam novelnya Roots secara
ngat, dan menyenangkan, seperdramatik melukiskan Antoinetti kelompok etnik.
te Harrel-Miller, ibu rumah
Secara sosiologis, mudik Letangga berkulit hitam AS yang
baran berfungsi melestarikan
melakukan tes DNA untuk meidentitas kaum Muslim, menyelacak nenek moyangnya. Warga
garkan kenangan masa kecil,
New Orleans ini menangis karedan sekaligus merupakan mekana bahagia setelah ia mengetanisme untuk mengukuhkan
hui bahwa nenek moyangnya
kembali jati diri mereka yang

adalah orang-orang Tuareq Nobersifat primordial. Bisa dipahamadik yang bermukim di Nigemi bila saat mudik orang menria dan beberapa bagian Afrika
ziarahi makanl orang tua atau IeJ3arat.
luhur, untuk menegaskan kemKonsep diri sebenarnya juga
bali "asal muasal kita"yang berdiajarkan dalam Islam, tetapi
.~~i~E dengan agama ataupun
J>ukan ko~~~~_ ~tural L'ill~
artifisial. Konsep diri dalam Islam adalah konsep diri yang sejati, yakni kita adalah hamba Allah yang harus taat dan patuh
kepada-Nya. Inti konsep diri kita
adalah roh yang suci. Maka jika
kita mendefinisikan mudik dunia adalah kembali ke akar budaya, mudik sejati yang saya sebut
sebagai ibu segala mudik adalah
pulang ke haribaan Allah swr.
Kita dulu adalah roh yang suci,
~ "BW