Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Spiritual dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa STT GMI Bandar Baru Sumatera Utara T1 802009144 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan
uji
korelasi
hubungan
kecerdasan
spiritual dengan prestasi belajar pada mahasiswa STT
GMI Bandar Baru, didapatkan korelasi (r) sebesar
0,421 dengan signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,01).
Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan positif
yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan
prestasi belajar pada mahasiswa STT GMI Bandar
Baru. Artinya semakin tinggi kecerdasan spiritual,
maka akan semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa
STT GMI Bandar Baru. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendah kecerdasan spiritual, maka akan
semakin rendah prestasi belajar mahasiswa STT GMI
Bandar Baru.
2. Berdasarkan
hasil
penelitian,
maka
didapatkan
koefisien determinan (r2) sebesar (0,421)2. Hal tersebut
mengindikasikan
bahwa
kecerdasan
spiritual
memberikan kontribusi sebesar 17,72%, dan berarti
masih terdapat 82,28% variabel-variabel lain yang
mempengaruhi prestasi belajar.
B.
Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti berdasarkan
hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi pihak dosen
Kecerdasan spiritual memberikan kontribusi positif
terhadap prestasi belajar. Dalam hal ini maka dosen
selaku
pendidik,
agar
menyisipkan
nilai-nilai
spiritualitas dalam seluruh proses belajar mengajar
sehingga dapat menumbuhkembangkan kecerdasan
spiritual dalam diri mahasiswanya.
2. Bagi pihak orang tua
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama bagi setiap anak. Dalam hal ini orangtua
diharapkan dapat membimbing potensi spiritualitas
anak, sehingga diharapkan anak dapat memandang
kehidupan, tidak hanya memandangnya sebatas materi
saja tetapi juga dapat menjadikan hidupnya penuh arti
dan makna yang lebih tinggi—hal tersebut akan
mengembangkan kecerdasan spiritual dalam dirinya.
3. Bagi Pihak Mahasiswa
Mahasiswa
diharapkan
untuk
kecerdasan
spiritualitasnya,
mengembangkan
melalui
mengikuti
kegiatan-kegiatan spiritualitas yang bermanfaat bagi
perkembangan kesadaran spiritualitas dalam dirinya,
sehingga ia dapat memahami makna dan tugasnya
akan realitas dirinya sebagai mahasiswa. Kesadaran
inilah yang tentunya akan mengakibatkan prestasi
belajarnya menjadi tinggi.
4. Untuk penelitian selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang kecerdasan
spiritual dan prestasi belajar mahasiswa, maka
disarankan untuk menyertakan variabel-variabel lain
yang belum disertakan dalam penelitian ini. Mengingat
bahwa berdasarkan hasil penelitian ini kecerdasan
spiritual memberikan kontribusi sebesar 17,72%, dan
berarti masih terdapat 82,28% variabel-variabel lain
yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa,
seperti
misalnya:
fisiologis,
lingkungan
lingkungan non sosial dan pendekatan belajar.
sosial,
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan
uji
korelasi
hubungan
kecerdasan
spiritual dengan prestasi belajar pada mahasiswa STT
GMI Bandar Baru, didapatkan korelasi (r) sebesar
0,421 dengan signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,01).
Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan positif
yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan
prestasi belajar pada mahasiswa STT GMI Bandar
Baru. Artinya semakin tinggi kecerdasan spiritual,
maka akan semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa
STT GMI Bandar Baru. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendah kecerdasan spiritual, maka akan
semakin rendah prestasi belajar mahasiswa STT GMI
Bandar Baru.
2. Berdasarkan
hasil
penelitian,
maka
didapatkan
koefisien determinan (r2) sebesar (0,421)2. Hal tersebut
mengindikasikan
bahwa
kecerdasan
spiritual
memberikan kontribusi sebesar 17,72%, dan berarti
masih terdapat 82,28% variabel-variabel lain yang
mempengaruhi prestasi belajar.
B.
Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti berdasarkan
hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi pihak dosen
Kecerdasan spiritual memberikan kontribusi positif
terhadap prestasi belajar. Dalam hal ini maka dosen
selaku
pendidik,
agar
menyisipkan
nilai-nilai
spiritualitas dalam seluruh proses belajar mengajar
sehingga dapat menumbuhkembangkan kecerdasan
spiritual dalam diri mahasiswanya.
2. Bagi pihak orang tua
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama bagi setiap anak. Dalam hal ini orangtua
diharapkan dapat membimbing potensi spiritualitas
anak, sehingga diharapkan anak dapat memandang
kehidupan, tidak hanya memandangnya sebatas materi
saja tetapi juga dapat menjadikan hidupnya penuh arti
dan makna yang lebih tinggi—hal tersebut akan
mengembangkan kecerdasan spiritual dalam dirinya.
3. Bagi Pihak Mahasiswa
Mahasiswa
diharapkan
untuk
kecerdasan
spiritualitasnya,
mengembangkan
melalui
mengikuti
kegiatan-kegiatan spiritualitas yang bermanfaat bagi
perkembangan kesadaran spiritualitas dalam dirinya,
sehingga ia dapat memahami makna dan tugasnya
akan realitas dirinya sebagai mahasiswa. Kesadaran
inilah yang tentunya akan mengakibatkan prestasi
belajarnya menjadi tinggi.
4. Untuk penelitian selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang kecerdasan
spiritual dan prestasi belajar mahasiswa, maka
disarankan untuk menyertakan variabel-variabel lain
yang belum disertakan dalam penelitian ini. Mengingat
bahwa berdasarkan hasil penelitian ini kecerdasan
spiritual memberikan kontribusi sebesar 17,72%, dan
berarti masih terdapat 82,28% variabel-variabel lain
yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa,
seperti
misalnya:
fisiologis,
lingkungan
lingkungan non sosial dan pendekatan belajar.
sosial,