KEEFEKTIFAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) MEDAN.

iviEDAN

TESIS

Oleb:

SRI RAf{AYU
NIM : 065030601
t{)f~uk,.n

1Jntuk 'Memenuhi Per:!Jarafan
t[)afam Memperofeh &elar "Mf4_!Jirfer 'Penli~
'Pro!JMm SfuJi ;!{,[..,.,inisfr,1rf ? 'J u:li~n

....
I

PROGRAM P AS CA
S ARJl~
UNIVERSITAS NEGERl MEDAN


2009

KEEFEKTIVAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN (DIKLA1) PENGOLAHAN
HASIL PERIK.ANAN Dl BPPP MEDAN

THESIS

OLEH

SRIRAUAYU
NIM: 065030601
Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Thesis Pada Tanggal 5 Maret 2009
dan Dinyat.ak.an Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program
Studi Administrasi Pendidikan

Medan., 5 Maret 2009

P\kl


Menyetujui
Tim Pembimbing

Prof.Dr. Belferik ManuUang
NIP: 130518778

Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan

~

'

Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
NIP: 131648293

--PERSETUJUAN DEWAN RENGUJI
UJIAN THESIS MAGISTER PENDIDIKAN


NO. NAMA

I . Prof. Dr. Belferik Manullang
Pembimbing I

2. Dr. Ibnu Hajar Damanik. M,Si
Pembimbing II

3. Dr. H. Syaiful Sagala, M,Pd
Penguji

4. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M,Pd
Penuuji

5. Dr. ::)catmamo, M,Pd
Penbruji

:Sri Rahayu
Nama
Nim

:065030601
Tanggal Lulus : 5 Maret 2009

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas penelitian dan
penulisan tesis dengan judul: "Keefektifan Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat) Pengolahan Hasil Perikanan di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Perikanan (BPPP) Medan".
Di kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Prof.Dr Belferik Manullang selaku Pembimbing I yang juga selaku
Direktur Pascasrujana Universitas negeri Medan dan Bapak Dr.Ibnu Hajar Damanik,
M.Si, selaku Pembimbing ll yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan
petunjuk serta pengarahan yang sekaligus memeriksa tahap demi tahap penyelesaian
tesis ini.
Ucapan


terima

kasih juga

penulis

sampaikan

kepada

Bapak

Nara

Sumber/Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis
untuk kesempurnaan tesis ini. Dan ucapan yang sama penulis sampaikan kepada
Bapak I Wayan Widra, MM selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan
(BPPP) Medan yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan untuk penulis dalam
memperoleh informasi dan dapat menyempurnakan tesis ini
Kepada Suami yang telah banyak berkorban baik tenaga dan pikiran dari awal

hingga akhir perkuliahan dan anak tercinta yang telah memberikan semangat dan
dorongan kepada penulis sehingga penulis bersemangat menyelesaikan tesisi ini.

iii

Ke pangkuan Ayah dan Bunda, Bapak (Almr) Mas Suardi dan Ibu (Almr) Hj .
Sariah Saragih penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya selaku anak dan
semoga kedua orang tua berbahagia atas penyelesaian tesis ini. Begitu juga kepada
Kakak-kakak dan abang yang sudah memberikan motivasi dan bimbingan kepada
penulis.
Judul tesis ini adalah Keefektivan Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan
Pengolahan Hasil Perikanan, yang membahas tentang peningkatan sumberdaya
manusia (SDM) bagi individu maupun organisasi melalui pendidikan dan pelatihan.
Pengembangan sumberdaya manusia diarahkan untuk peningkatan keterampilan,
keahlian (skills) sehingga tujuan tercapai.
Hasil penelitian ini

diharapkan

dapat


menjadi

bahan

masukan

atau

menyumbangkan pendapat dalam pengembangan model penyelenggaraan diklat di
berbagai lingkup lembaga pemerintahan.
Penyelesaian tesis ini sudah semaksimal mungkin dikerjakan oleh penulis,
namun penulis sangat menyadari ada kekurangan dan kekeliruan yang terjadi.Oleh
karena itu penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak dalam penyempurnaan
tesis ini.
Medan,

April 2009

Penulis,


SRIRAHAYU
NIM. 065030601

IV

ABSTRAK

SRI RAHA YU. Keefektifan Penye/enggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pengolahan Hasil Perikanan Balai Pendidii«Jn dan Pelatihan Perikanan (BPPP)
Medon. Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, 2009.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana rencana diklat pengolahan
basil perikanan terhadap keefektifan diklat, bagaimana pelaksanan diklat pengolahan
basil perikanan terhadap keefektifan diklat dan bagaimana evaluasi diklat pengolahan
basil perikanan terhadap keefektifan diklat di BPPP Medan.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan rencana diklat pengolahan
basil perikanan, untuk mendeskripsikan pelaksanaan diklat pengolahan basil
perikanan dan untuk mendeskripsikan evaluasi diklat pengolahan basil perikanan di
BPPPMedan.

Metoda penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang meliputi
peneliti sebagai human instrument ditemukan beberapa simpulan sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan di BPPP Medan ternyata belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal
belum sempurna maksudnya masih adanya kekurangan atau kelemhan pada
pelaksanaan diklat . Kelemahan yang ada terlihat pada: pertama. perencanaan
program yang belum sepenuhnya melibatkan SDM lembaga yang terkait, kedua.
penyusunan instrumen yang belum matang atau sempurna, ketiga belum
ditetapkannya syarat minimal untuk mengikuti program diklat, keempat, pembuatan
rekapitulasi calon peserta diklat yang kurang cermat dan tidak teliti, kelima, masih
seringnya terjadi pendistribusian bahan ajar yang terlambat, keenam, peralatan bahan
dan praktek serta fasilitas ruang praktek yang kurang Iengkap, ketujuh, kemampuan
sebagian widyaiswara yang masih kurang memadai dan basil evaluasi diktat yang
kurang sempurna.
Berdasarkan basil penelitian tersebut maka kesimpulan penelitian ini adalah
yang penting sebagai berikut: pertama. perencanaan program diklat dilakukan dengan
melibatkan SDM lembaga yang terkait untuk mendapatkan tujuan dan pencapaian
kualitas program yang baik. Kedua. perlu ditetapkan oleh pusat persyaratan minimal
calon peserta yang akan mengikuti diklat, Ketiga. rekapitulasi calon peserta agar lebih
diseleksi jangan sampai peserta yang ikut orangnya sama. Keempat, para

widyaiswara/pelatih agar mempersiapkan bahan ajar dan dirinya sebelum tampil di
depan kelas. Kelim~
sangat diharapkan penambahan jam praktek dan bahan praktek
juga perbaikan atau penggantian fasilitas maupun peralatan praktek yang sudah lama.
Keenam, kemampuan, keahlian para widyaiswara/pelatih terus dikembangkan dan
diperdalam sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin
canggih. Ketujuh, diharapkan basil evaluasi penyelenggaraan diklat dapat dijadikan
sumber informasi dan perbandingan dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan perbaikan program diklat pada masa yang akan datang sehingga
tercapai apa yang diharapkan oleh semua pihak.

ABSTRACT

SRI RAHAYU. Effectiveness of Implementation of Education and Training on
Fishery Production Processing by Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan
(BPPP) Medan. Education Administrative Study Program of Postgraduate School,
State University ofMedan, 2009
The problem of the present study included how the plan of education and
training on the effectiveness of the education and training,how the implementation
of education and training on fishery production processing on the effectiveness

and how the evaluation of the education and training on fishery production
processing on the effectiveness by BPPP Medan.
The objective of the study is to describe the plan of education and training
on fishery production processing, describe the implementation of education and
training of fishery production processing and describe the evaluation of the
education and training on fishery production processing by BPPP Medan.
The method employed in the study included a qualitative approach
involving the writer as a human instrument found some conclusions as follows:
The result of the study showed that in fact the implementation of education
and training by BPPP Medan was still not optimally, meaning that there were
still limitations ofthe implementation. The limitations included; the ftrSt, the plan
of program still not fully involved the relevant Human Resources, the second,
the instrumental preparation was still not perfect or mature, the third, the
minimal requirements were still not established to attend the education and
training, the fourth. recapitulation of the participants was less careful or
inaccurate, the fifth, the distribution of the teaching materials was often late, the
sixth. the equipment and materials of practice and the facility of practical room
were still uncompleted, the seventh, some of the trainers (widyaiswara) have
inadequate capability and the result of evaluation was less complete.
Based on the result of the study, it can be concluded that what is the
important included; the first, the plan of the education and training program has
to involve the relevant institutional Human Resources to achieve the well quality
of program. The second, the minimal requirements of the participants should be
established to attend the education and training. The third, the recapitulation of the
participants should be selected to avoid the same participants. The fourth, the
trainers have to prepare the teaching materials and themselves prior to
presentation in front of the class. The fifth, it is significantly expected to extend
the practical hour and practical materials and also repair or change in the older
facility or practical equipment. The sixth, capability and skill of the trainers
should be improved and enriched according to the development and advance in
technology progressively. The seventh, it is expected that the result of evaluation
of the implementation of education and training can be used as the information
and comparison for making any decisions related to the improvement of the
program in future to reach anything expected by all the parties.

DAFTAR lSI

DAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....... ........ ....................... .. .. ..... ....... .... ......... ..... ..... ........ ........ ... .. I
B. Fokus Penelitian ............. ... ..... ........ .................... .... .... ... ....... ............... ............. IO
C. Masalah..... ..... ............ .......... .. ........ ....... .. ...... ..... .... ......... ............ .... .. .............. . IO
D. Tujuan ..... ....... .... .... ... ................ ........ .. ........... .. ........ ... .. ... ......... ........... ............ 11
E. Manfaat. .... ...... .................. ... .. .... .. .... ...... .. .. ...... ........ ............................. .... .. .. .. . 11

DAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teoretis ... ...................... ............................ .... ... .. .. ...... .......... .. .... .. .. ......... 13
I. Pengertian Keefektivan, Efektivitas dan Manajemen Dalam Diklat ........ .. 13

2. Perencanaan, Implementasi, Evaluasi ........... .. ............................................. 19
a. Perencanaan Diktat Perikanan .......... ....... ...... .... .. ................ .. .. .. ...... 19
I. Scan (potret) Lingkungan ............ .. .... .......... .. .. ...... .. .............. 23

2. Identifikasi Kebutuhan Diktat/Analisa Kebutuhan Diklat... .. 24
3. Perumusan Tujuan Diklat... .................................. .. ........ ....... 26
4. Rancang Bangun Kurikulun .. ................................................ 28
b. Implementasi (Pelaksanaan) Diklat Perikanan .................... ............ 29
c. Evaluasi Diklat Perikanan .... .................... ...... .............. ............. ....... 33
B. Dasar Konseptual. ....... .... .... ........... ..... ........ ...... ... ... ... .......... ...... .. ..... .... ......... ... 37

v

BAB ill. METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ........ .... .............. ..... ... .... .. .. .... ...... .......... ............ .......... ...... ... .39
1. Alasan Memilih Metode Penelitian Kualitatif.. ............................... .. ........ .39

2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ........... .. ......... .. .. .. ...... ... .............. .. .44
a. Lokasi Penelitian .. ..... ......... .. ...... ... .......... .. .......... .. ..... .... .............. ... .44
b. Waktu Penelitian ..... ...... .. ......... ..... ........ ... ..... .......... ........ .... ............ .45
3. Latar Penelitian .............. .. ................... ....... ... .... .. ....... ....... .............. .... ........ .45
B. Teknik Pengumpulan Data..... .. ........... ... .......... .... .. ...................... ........... .. .... ... .46
l. Pengamatan (Observasi) ..... .............. .. ....... ....... ....... .......... .. ....... .......... ...... .46
2. Wawancara (Interview) ...... ...... .................... ............ ......... ............ ....... ..... ..47
3. Dokumentasi .. ....... ... .... .. ... ...... ... .... ...... .......... ...... ......... ...... .... ....... .. ......... .. .48
C. Analisis Data .. .. .. ... ................. ... ...... ......... .... ......... ... ... ..... ...... ... ......... .... ....... ....49
1. Reduksi Data................ ..... ........ ... .... ... ......... .. ... ... ....... ... .... .. .... ................... .49
2. Penyajian Data... .. .. ............. ..... ........ ... ..... .. ...... ...... .. .. ............ .. .... ...... .......... 50
3. Penarikan Kesimpulan .... .. ........ ....... ...... .. .. .. ... ...... .... .... ... ....... ....... .. ... ...... ...50
D. Keabsahan Penelitian .. ..... ......... .... .. ..... .. .... .... ....... .. ........... .. ... ... ..... .... ... .. .. ... ... 51

BAB. IV. PAPARAN DAN ANALISA DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum ........... .. ... .. .. ..... ..... ... ........... ..... .... .... ... .... .. .. .. .... ......... ... .. ... ..54
1. Sejarah singkat dan profil BPPP Medan .. ............... .. .. ...... .. .... ... .. ............. ... .. .. 54

2. Struktur organisasi dan tata kelja.. ..... .. .. ...... ...... ... .......... .. .. ........ .... .. .... ..... .. .. .55
3. Simberdaya manusia (SDM) BPPP Medan ........ ... .. .. .. .. .... .... .. .. ........ .. ..... ....... 59
4. Kondisi fisik dan fasilitas BPPP Medan ..... .. ... .. .. .. ... .. .. ... .. .. .... .. .. .... ... ....... ...... 61

VI

B. Hasil Penelitian .. ·- ·········· ·-- ··-· ·· ···· ···· ·· ··· -··-······ ··· ·· · ..... ................ ..... .. .... .. ... .... .62
1. Identifikasi/analisa kebutuhan diklat... ... .. .. .. ..................... .. ....... .......... .......... 62

2. Merencanaan program diklat. ....... .. .............. .... .......... .. .... ...... .. .. ..................... 69
3. Penyusunan kurikulum diklat... ............ ........ .................. _, __ .. .......................... .78
4. Pendistribusian materi diklat. .. ... .... ......................... ............................. .. .... .... .82
5. Persiapan bahan diklat.. ................... ............................ ................ .. .. .. .. ........ ... 84
6. Pelaksanaan program diklat. ........ .......... ..._. ............... .. .... ...... .......................... 93
7. Evaluasi dan sertifikat diklat... ............................ ........ ........ .. ...... .... ...... ........ 103

C. Penutup .................... ............ ....... ........ .............. .......... ...... ............................ . 115

BAB. V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan .. ............. ........ ............ .... .... .. .................... .... .... .... .. ....... ..... .... .... ..... 117
B. Implikasi .... ..... .. .. .. .... .. .............. .. .... .... .................... .......... .... .. .................. ..... 119
C. Saran ... ................ ...... .......................... ...... ............ ...... .. ......... ..... .... .... .. .... ..... 121
DAFTAR PUSTAKA ................ ..... ........ .......... .... ..... ..... .... .... ..... ......... .. ...... .. ..... 124
DAFT AR LAMPIRAN ... ............... ..... ... ... .. ......... ....... ........ ........ .. .. ...... .. .... .... .. .

Vll

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

1. Gambar 1.1 Alur (proses) perencanaan, pelaksannaan dan
evaluasi ...................... ..... ....................... ........... .......................... 20
2. Gambar. 4.1 Gambar struktur organisasi BPPP Medan .... ......... 59
3. Gambar. 4.2 Model penyelenggaraan dildat.. ............................ 64
4. Gambar. 4.3 Bagan perencanaan program diklat.. .................... 78
5. Gambar. 4.4 Bagan pelaksanaan diklat.. ....................... .. ......... l03
6. Gambar. 4.5 Bagan evaluasi program diklat.. .......................... 110

VIIJ

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Lampiran 1

: Transkrip wawancara ............ ............ ......... ...... 126

2. Lampiran 2

: Transkrip Observasi ......................................... . 13 7

3. Lamp iran 3

: Surat Izin Penelitian.............. ........... .. .............. 141

4. Lampiran 4

: Dokumen-dokumen penyelenggaraan diklat. ... 143

5. Lampiran 5

: Foto-foto pelaksanaan diklat.. .......................... 177

IX

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal.

I. Tabel4.1 Data dan jenjang pendidikan personil BPPP Medan...... ... ..... 60

2. Tabel 4.2. Data identifikasi/analisa kebutuhan diklat ........ .. .... .. ........... 63
3. Tabel4.3 . Data perencanaan program kerja.. .. ... ............. ......... ...... ........ 69
5. Tabel4.4. Data penyusunan kurikulum ........... .... .... .... .... .............. ....... 78
6. Tabel4.5. Data pendistribusian program kerja .................................... 82
7. Tabel4.6. Data persiapan bahan diklat....... .......... ..... .. .. ............... .. .. .... 85
8. Tabel4.7. Data pelaksanaan program diklat .. ................................ ....... .94
9. Tabel4.8. Data evaluasi program diklat... ....... .. .. ......... ........... .. ... ...... ... 104

X

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Terdapat tiga kegiatan utama meningkatkan kompetensi kerja sumber daya
manusia dalam pembangunan yaitu melalui pendidikan, pelatihan dan program
pengembangan staf Ketiganya berupaya merubah perilaku ke arah yang diinginkan,
perbedaannya terletak pada penekanannya. Pendidikan lebih ditekankan pada up
grading pegawai (individu), lebih bersifat akademis dan menjadi dasar bagi

pengembangan pengalaman dan karir. Pelatihan lebih ditekankan kompetensi kerja
untuk menyelesaikan kerja (job) yang sedang dihadapi, meningkatkan kinerja dan
prestasi, lebih mengarah kepada spesialisasi dan profesionalisme. Sedangkan program
pengembangan staf lebih ditekankan pada kepentingan organisasi (instansi), agar staf
dapat terns mengikuti dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan dan
perkembangan iptek, kebijaksanaan, strategi dan prosedur kerja (BPLP, 1999:33)
Pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu program prioritas
dari Departemen Kelautan dan Perikanan yang sekaligus menjadi mandat dalam
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan

perikanan yang bertanggung jawab

sebagaimana yang tertuang pada pasal 57 UU No.3 I tahun 2004 tentang perikanan.
Penyelenggaraan fungsi Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan berkaitan
dengan upaya menjadikan sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur sektor
kelautan dan perikanan dapat berperan aktif serta nyata dalam pemulihan

perekonomian nasional, upaya tersebut didasarkan pada potensi ekonomi dan
keunggulan komparatif yang dimiliki sumberdaya kelautan dan perikanan. Untuk
menjalankan tugas dan fungsinya pusat pelatihan kelautan dan perikanan
berkoordinasi kepada 6 unit pelaksana teknis dibidang pelatihan yang berada di
seluruh Indonesia antara lain yang berada di : Sukamandi (Jawa Barat), Medan
(Sumut), Tegal (Jawa Tengah), Banyuwangi (Jawa Timur), Air Tembaga (Sulawesi
Utara) dan Ambon (Maluku) serta pengembangan wilayah yang direncanakan sebagai
balai pelatihan di Kupang (NTT) dan Biak (Papua). Untuk lebih meningkatkan mutu,
efisiensi

dan

efektivitas

program

pelatihan

dipandang

perlu

mengatur

penyelenggaraan program pelatihan pada setiap jenjang pelatihan (BPPP, 2007::34).
Pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dimiliki untuk dapat bertahan
dan bahkan menembus serta menaklukkan pergulatan dunia globalisasi saat ini. Tidak
dapat dipungkiri hanya pendidikan yang baik satu-satunya cara efektif untuk dapat
membangun karakter dan kemampuan keilmuan yang berhasil guna dan berdaya guna
dalam kaitannya sebagai bangsa Indonesia, oleh karena itu harus dapat bermanfaat
dalam pembangunan dan kepentingan bangsa.
Pendidikan adalah suatu proses produksi yang menghasilkan perubahan yang
diinginkan dalam perilaku manusia. Upaya yang dijalankan secara sadar, teratur dan
berencana dengan tujuan merubah perilaku manusia kearah yang diinginkan yang
berlangsung seumur hidup baik melalui program akademik maupun program
profesional. Pelatihan adalah bagian dari pendidikan untuk memperoleh dan
meningkatkan keterampilan dalam waktu relatif singkat dengan metode lebih
mengutamakan praktek dari pada teori. Proses berlatih melatih dengan tujuan

2

meningkatkan kompetensi kerja seseorang sehingga dapat berprestasi lebih baik
dalam jabatannya. Sedangkan program pengembangan bagian dari kompleksitas
diklat sumber daya manusia yang dimaksudkan untuk secara terus menerus merubah
pola sikap, pola pikir dan pola perilaku sedemikian rupa sehingga unit organisasi
dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sistem, metode dan prosedur kerja yang baru. (BPLP, 1999:33)
Keinginan Pemerintah untuk

melaksanakan

reformasi

dalam bidang

pendidikan memberi angin segar pada semua pelaku pendidikan. Undang-undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, memberikan gambaran untuk
mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa,
untuk memberdayakan semua warga agar menjadi manusia yang berkualitas dan
mampu menghadapi tantangan zaman. Untuk mencapai dan menjadi manusia yang
berkualitas salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pendidikan
Banyak upaya yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dan lembagalembaga pendidikan untuk meningkatkan kemampuan para penyuluh perikanan,
nelayan, istri nelayan dan masyarakat, antara lain dengan mengadakan pelatihanpelatihan dan mengirim keberbagai lembaga/tempat pendidikan baik pendidikan
formal maupun non formal didalam dan luar negeri.
Kata-kata pendidikan, bimbingan, pengajaran, belajar, pembelajaran dan
pelatihan adalah sebagai istilah-istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam
sebuah kegiatan pendidikan. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara
sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam

3

mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan

hidup,

sikap hidup bahkan

keterampilan hidup baik yang bersifat manual individu maupun bersifat sosial.
Pada hakekatnya pendidikan itu mempunyai azas-azas tempat ia tegak dalam
materi, interaksi, inovasi dan cita-cita. Pendidikan menurut pandangan perorangan
adalah menggarap kekayaan atau potensi yang ada pada setiap orang agar berguna
bagi orang lain dan dapat dipersembahkan untuk masyarakat. Sedangk:an dilihat dari
sudut pandang masyarakat pendidikan itu sebagai pewaris kebudayaan dan
pengembangan potensi-potensi.
Pendidikan dalam dua pandangan tersebut merupakan pembentukan dan
persiapan atas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Dimana dalam proses pendidikan dan pelatihan akan
dilibatkan berbagai unsur penunjang seperti peserta sebagai siswa, pemerintah
sebagai birokrasi, pelatih (widyaiswara), pegawai tata usaha sebagai pelaksana,
sarana prasarana,dari keseluruhan unsur-unsur tersebut akan saling membantu dalam
mendukung fungsi balai sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan.
Secara faktual pendidikan menggambarkan aktivitas sekelompok orang seperti
guru (widyaiswara) dan tenaga kependidikan melaksanakan pendidikan untuk orangorang muda dan bekerja sama dengan orang-orang berkepentingan. Kemudian secara
preskriptif yaitu memberi petunjuk pendidikan adalah muatan, araban, pilihan, yang
ditetapkan sebagai wahana pengembangan masa depan bagi seseorang yang tidak
lepas dari keharusan kontrol orang lain sebagai pendidik (Sagala. S. 1-3).
Pelatihan dan pengembangan mempunyai kegunaan pada karier jangka
panjang untuk membantu menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di waktu

4

yang akan datang. Program ini tidak hanya bermanfaat pada individu karyawan,
masyarakat tetapi juga bagi organisasi, dimana program pelatihan dan pengembangan
merupakan salah satu kegiatan yang penting dan dijadikan salah satu investasi
organis~

dalam hal sumber daya manusia.
Pendidikan dan pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi karyawan,

masyarakat dimana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan,
keahlian, pengetahuan dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan tugas dan
pekerjaan (Rachmawati, 2007; 112).
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumberdaya manusia khususnya
sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara lestari dan bertanggung jawab bagi
kesatuan dan kesejahteraan anak bangsa yang merupakan visi Departemen Kelautan
dan Perikanan maka Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan menetapkan misi
sebagai berikut: melalui diktat kita ciptakan masyarakat perikanan yang maju, efisien
dan tangguh, dengan tujuan:



Untuk menumbuhkan kecintaan akan potensi daerahnya dan berkeinginan
melestarikannya.



Untuk lebih memasyarakatkan bermacam-macam basil olahan perikanan
yang siap untuk dikonsumsi atau siap saji.



Meningkatkan nilai tambah pada basil perikanan yang saat 1m sedikit
sekali dimanfaatkan dalam bentuk olahan.



Memberikan dorongan atau rangsangan khususnya pengolah basil ikan
dan masyarakat pesisir untuk menumbuh kembangkan jiwa wirausaha
dalam bidang pengolahan basil perikanan

5



Meningkatkan dan memasyarakatkan untuk mengkonsumsi ikan sebagai
lauk pauk utama dalam kehidupan sehari-hari.



Memunculkan usaha-usaha pengolahan hasil-hasil perikanan.

Program pembangunan kelautan dan perikanan yang mengutamakan aspek
berkelanjutan (sustainability) harus dilaksanakan dengan berbasis ilmiah serta
mengedepankan kegiatan dan pengembangan teknologi. Pembangunan tersebut
dengan tiga pilar yaitu: pemahaman, pemanfaatan dan pemeliharaan ekosistem taut
yang mana memerlukan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kelautan
dan perikanan (Badan Riset KP, 2006:9)
Salah satu upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan yang
bertanggung

jawab

dan

berwawasan

lingkungan

adalah

memasyarakatkan

pengembangan produk, terutama pengembangan produk olahan baik dalam bentuk
olahan tradisional maupun olahan modem. Agar dapat terwujud dengan baik sehingga
dapat

menjawab

tantangan

kedepan

maka

diperlukan

langkah

terobosan

pembangunan kelautan dan perikanan dengan meningkatkan pemberdayaan ekonomi
masyarakat nelayanlistri nelayan dan pengolah basil perikanan melalui dekonsentrasi
di daerah seperti pengembangan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan guna
memperkuat kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kelautan dan perikanan
(BPPP, 2007:2)
Sesuai dengan renstra Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2007
dimana pembangunan dibidang usaha perikanan tangkap diarahkan pada:

6

1. Program peningkatan ekonomi sektor kelautan dan perikanan berbasis bisnis
perikanan
2. Program

pengembangan

ekonomi

sumber

daya

manusia,

nelayan,

pembudidaya ikan, serta masyarakat pesisir setempat dan penguatan
kelembagaan
Salah satu upaya mengoptimalkan pemanfaatan sunber daya ikan yang
bertanggung

jawab

dan

berwawasan

lingkungan

adalah

memasyarakatkan

pengembangan produk. Agar program ini dapat terwujud dengan baik sehingga dapat
menjawab tantangan kedepan, maka diperlukan langkah terobosan pembangunan
kelautan dan perikanan dengan meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat
petani/nelayan dan pengolah melalui dekonsentrasi didaerah seperti mengembangkan
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan guna memperkuat kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia perikanan dan kelautan.
Untuk mencapai usaha tersebut diatas, Balai Pendidikan dan Pelatihan
Perikanan (BPPP) Medan mengadakan pelatihan keterampilan basil perikanan bagi
pengolah perikanan.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) adalah salah satu lembaga
yang bertanggung jawab terhadap rendahnya mutu sumber daya. Lembaga diklat
sebagai lembaga yang memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi pelatih, siswalpeserta, nelayanlistri nelayan dan masyarakat dalam
kenyataannya tidak pemah berhenti mengadakan kegiatan diklat, namun kegiatan
diklat yang dilaksanakan belum sepenuhnya memberikan nilai tambah bagi kualitas
pelatih maupuan peserta dan masyarakat.

7

BPPP adalah lembaga diklat yang merupakan institusi strategis sesuai dengan
tugas dan fungsinya sehingga diharapkan bisa memberikan kontribusi atau masukan
untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada umumnya dan
kualitas pelatih juga peserta pada khususnya, melalui pelaksanaan diklat yang efisien
dan efektif
Untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang efisien dan efektif di
BPPP Medan sangat diperlukan manajemen penyelenggaraan yang baik karena
secara umum fungsi-fungsi manajemen di dalam organisasi diarahkan untuk
pencapaian tujuan dari apa yang diinginkan.
Sehingga BPPP Medan yang merupakan Unit Pelaksana Teknis-Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (UPT-BPSDM KP)
mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta
bimbingan teknis pada petugas/penyuluh perikanan, nelayan, pembudidaya dan
pengolah hasil perikanan.
Sesuai SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep.76k/MEN/2001, tanggal
01 Mei 2001 yang dilanjutkan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Kelautan dan Perikanan (DKP) Jakarta bahwa balai pendidikan dan
pelatihan perikanan mempunyai 8 (delapan) wilayah kerja yang meliputi :

1. Sumatera Utara
2. Nangro Aceh Darussalam
3. Riau
4. Kepulauan Riau (Bintan)

5. Sumatera Barat (Padang)
6. Jambi

8

7. Bengkulu
8. Bangka Belitung
Melihat wilayah kerja yang begitu luas dan masih banyaknya masyarakat
yang belum mendapat kesempatan dalam mengikuti diklat, setiap tahunnya hanya
dapat menampung beberapa orang yang dapat dilatih dari beberapa kegiatan diklat
yang dilaksanakan di balai pendidikan dan pelatihan perikanan (BPPP) Medan.
Anemo ( semangat) masyarakat yang begitu besar untuk mengikuti kegiatan
diklat khususnya diklat pengolahan basil perikanan maka setiap tahunnya BPPP
Medan memprogramkan diklat-diklat yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Karena selama ini bahwa mereka-mereka yang sudah mengikuti diktat belum
terlihat jelas apakah materi atau diklat yang diterima sudah dapat diterapkan dan
bahkan bisa sangat membantu tugas-tugas mereka dilapangan terutama kepada
petugas teknis/penyuluh perikanan serta masyarakat yang dilatih.
Kegiatan pelaksanaan diklat yang selama ini sudah berjalan belum sesuai
dengan yang diharapkan yaitu tentang keefektifan karena :
I. Peserta yang datang mengikuti diktat orientasinya untuk mengikuti diktat
bukan untuk menambah ilmu pengetahuan tetapi hanya untuk maksud dan
tujuan yang lain.
2. Berdasarkan permintaan balai ke dinas-dinas perikanan kabupaten/kota
banyak yang tidak sesuai dengan Jatar belakang pendidikannya.
3. Hasil pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh peserta selama
mengikuti diklat di BPPP Medan tidak dikembangkan/disalurkan kepada
masyarakat diwilayah kerja dan tempat tinggalnya.

9

Pelaksanaan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang telah
diuraikan di atas serta melihat kenyataan yang ada maka peneliti ingin mengkaji
masalah keefektivan penyelenggaraan pendidikan dan latihan dalam mengolah hasilhasil perikanan di BPPP Medan.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan Jatar belakang masalah di atas maka peneliti memfokuskan
penelitian pada

keefektivan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat)

pengolahan basil perikanan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP)
Medan.

C. Masalah
Untuk mendapatkan basil yang betul-betul sempurna sebuah penelitian
sebaiknya mengkaji keseluruhannya, namun karena keterbatasan waktu, kemampuan
maka

peneliti

tidak mengungkapkan semua, karena itu peneliti

merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana rencana pendidikan dan pelatihan pengolah basil perikanan BPPP
Medan terbadap keefektivan diklat
2. Bagaimana implementasi (pelaksanaan) pendidikan dan pelatihan pengolahan
basil perikanan BPPP Medan terbadap keefektivan diklat
3. Bagaimana evaluasi pendidikan dan pelatihan dalam pengolahan basil
perikanan BPPP Medan terbadap keefektivan diklat

10

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk rnendeskripsikan rencana pendidikan dan pelatihan pengolahan hasil
perikanan BPPP Medan.
2. Untuk rnendeskripsikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pengolahan
hasil perikanan BPPP Medan.
3. Untuk rnendeskripsikan evaluasi pendidikan dan pelatihan pengolahan hasil
perikanan BPPP Medan.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat berguna baik secara praktis rnaupun secara teoretis

* Manfaat Praktis
1. Dalarn penyelenggaraan pelatihan di rnasa yang akan datang agar rnenjadi
rnasukan kepada pirnpinan untuk rnengarnbil langkah yang lebih baik sebagai
bahan kajian.
2. Sebagai bahan perbandingan untuk penyelenggaraan pelatihan di rnasa yang
akan datang (diktat sejenis).
3. Meningkatkan nilai tarnbah serta rnenarnbah pengetahuan dan pernaharnan
khususnya bagi peserta, petugas/penyuluh perikanan tentang surnber daya
rnanusia terutarna surnber daya sektor kelautan dan perikanan.
4. Sebagai referensi bagi peneliti berikutnya yang akan rneneliti tentang
rnanajernen (penyelenggaraan) pendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai
dengan tingkat teknologi yang sernakin rnaju.

11

* Manfaat Teoretis


Strategi pengembangan pendidikan pelatihan pada bidang pemberdayaan
Sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang khususnya pada
bidang pengolahan basil perikanan

12

BAB. V
S~PULAN,KIDR

A.

SIMPULAN
Berdasarkan basil analisis terhadap efektivitas penyelenggaraan diklat di

BPPP Medan yang ditakukan pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan simpulan
penelitian sebagai berikut:
1. Mekanisme penyetenggaraan diktat di BPPP Medan metiputi tahapan:

( 1)

Identifikasi/analisa kebutuhan diktat, (2) perencanaan program diktat, (3)
penyusunan kurikutum, (4) pendistribusian materi diktat, (5) persiapan bahan
diktat, (6) petaksanaan pendidikan dan petatihan, dan (7) evaluasi awal dan
akhir diktat.

2. Perencanaan program diktat sudah sepenuhnya berjatan yang melibatkan SDM
lembaga yang terkait seperti widyaiswaralpetatih dan instruktur. Terutama datam
penyusunan instrumen identifikasi/analisa kebutuhan program diklat.
3. Penyusunan kurikulum pada satu jenis diklat sudah sepenuhnya melibatkan
widyaiswaralpelatih dan instruktur

sehing~

widyaiswaralpelatih dan instruktur

berperan aktif Kurikulum sudah berorientasi pada kebutuhan peserta diklat dan
disesuaikan dengan permintaan di lapangan.
4. Pendistribusian program diklat sudah sesuai dengan permintaan masing-masing
daerah, namun demikian masih ada juga yang bel urn mencantumkan persyaratan

118

secara terperinci atau lebih lengkap sehingga kadang kala mengakibatkan
widyaiswara/petatih kesutitan datam proses betajar mengajar.
5. Petaksanaan diktat terdiri dari tahapan: persiapan, pelaksanaan dan penutupan atau
petaporan. Pada pelaksanaan diklat terlihat bahwa fasilitas sarana dan prasarana
sudah memenuhi syarat seperti daya tampung/kapasitas ruangan, moduVbahan
ajar yang sudah disiapkan widyaiswara/pelatih secara baik dan tepat waktu.
Namun daya tampunglruangan masih memerlukan penambahan yang disebabkan
semakin banyaknya peserta yang mengikuti diktat, begitu juga ketersediaan
widyaiswara/petatih terutama instruktur betum memadai dan perlu adanya
penambahan. Masih saja ada widyaiswara/petatih dan instruktur yang belum
mentaati jadwat diktat dan kemampuan widyaiswara/petatih dan instruktur perlu
terus ditingkatkan atau dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknotogi dalam pengembangan materi diktat
6. Evaluasi dan sertifikasi yang ditakukan sudah cukup baik, karena evaluasi yang
dilaksanakan selain evaluasi terhadap pelaksanaan diktat diawal dan diakhir oleh
panitia, maka pada saat akan berakhir diklat dilaksanakan juga evatuasi terhadap
widyaiswara/petatih dan instruktur, evaluasi terhadap kurikulum diktat, evaluasi
terhadap penyelenggaraan diktat dan evatuasi terhadap tempat dan lingkungan
pembelajaran. Evaluasi yang ditakukan peserta terhadap pnyetenggara diterima
oteh BPPP Medan sebagai masukan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.Dan evatuasi oteh widyaiswara/pelatih dan instruktur

juga panitia

terhadap peserta adatah untuk mengetahui peserta yang terbaik. Evaluasi dampak
diktat tetah ditakukan untuk mengetahui manfaat diktat terhadap pelaksanaan

119

tugas-tugas widyaiswara/pelatih dan instruktur maupun panitia penyelenggara
atau lembaga tersebut.

B. IMPLIKASI
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Medan diharapkan dapat
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan secara baik dan optimal.
Beberapa basil yang dapat diungkapkan dalam penyelenggaraan antara lain :
• Dalam melaksanakan tugas dan fungsi senantiasa menyiapkan personil
bidangnya sehingga pada saat penyelenggaraan diklat sudah siap dengan
perencanaan program diklat BPPP terlebih dahulu melakukan penyusunan
identifikasi/analisa kebutuhan
• diklat ke lapangan melalui kuesioner yang dibagi-bagikan kepada caJon peserta.
Dimana kuesioner berisikan program diklat agar mendapatkan gambaran
kebutuhan diklat. Pengamatan yang peneliti lihat dalam membuat instrumen
telah melibatkan para widyaswaralpelatih dan instrukturm sehingga instrumen
lebih tersusun terfokus karena tenaga fungsional adalah tenaga ahli dalam
bidangnya sesuai dengan spesialisasinya. Namun darikurikulum diklat yang
dilaksanakan masih ada kelemahan seperti kebutuhan peserta walaupun telah
dijalankan identifikasi/analisa yang disebabkan masih kurang adanya terjadi
perselisihan pendapat, dan ketersediaan widyaswara/pelatih dan instruktur yang
mulai berkurang yang disebabkan adanya yang pensiun, dan meninggal dunia
sehingga ketersediaan tenaga pelatih berkurang.

120

• Kurikulum faktor tersendiri yang sangat berpengaruh terhadap proses diklat,
kurikulum yang belum di dukung dengan sumber daya yang baik dapat
menyebabkan pelaksanaan diklat tidak optimal dan kurang sempurna. Oleh
karenanya sumber daya baik dan profesional akan menghasilkan kurikulum
yang bik pula untuk mencapai tujuan diktat yang diharapkan
• Hasil pengamatan peneliti pada pelaksanaan diklat widyaswara/pelatih dan
instruktur yang memberikan materi sudah ditunjuk sesuai SK dari Kepala Balai
dan sesuai dengan yang ditetapkan, tetapi widyaswara/pelatih dan instruktur
kemampuan atau kompetensinya perlu ditingkatkan baik kemampuan akademik
dan ketrampilan baik pendidikan secara formal maupun non fonnal ditingkat
nasional bahkan internasional. Diharapkan pelaksanaan diktat lebih di
perbanyak praktek pada jam berlatih, dari pada teori agar tercapai apa yang di
harapkan, untuk menginbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang merupakan kemajuan zaman agar sumer daya manusia tidak ketinggalan.
Namun diktat masih saja ada yang belum sempurna bahwa saat pelaksanaan
diktat salah satu widyaswara/pelatihan dan instruktur tidak menaati jadwal
diklat.
• Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi telah dilakukan baik panitia dan
widyaswara yang betujuan untuk mengetahui kegiatan. Dimana kegiatan
. monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan pengukuran, pemantauan dan
penilaian atas keberhasilan pelatihan. Evaluasi terhadap peserta dirancang untuk
memberikan penilaian dan untuk menyatakan bahwa peserta yang ikut diktat

121

dinyatakan kompeten di bidangnya, memiliki kemampuan serta perkembangan
atas diktat yang di terima. Dimana evaluasi yang di lakukan terhadap peserta
terdiri atas evaluasi awal dan akhir diperoleh nilai rata-rata 67,25 dari evaluasi
awal dan 86,03 dari evaluasi akbir sebingga basil tersebut dapat diketahui
seberapa pencapaian proses pembelajaran

masing-masing peserta. Selain

evaluasi terhadap peserta juga dilakukan terbadap widyaiswara/pelatih dan
instruktur, evaluasi terbadap kurikulum, terhadap penyelenggaraan diktat,
terbadap tempat dan lingkungan pembelajaran yang mana tujuannya untuk
mengetahui kemajuan peserta dan juga sebagai baban pertimbangan pada
kegiatan tabun berikutnya, karena jika kemampuan awal peserta baik dan pada
saat akhir lebib baik maka basil pembelajaran akan tercapai sesuai dengan
barapan dan tujuan yang diinginkan.

C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telab dikemukkan, maka dapat
dikemukakan beberapa saran antara lain:
1. Balai Pendidikan dan Pelatiban Perikanan (BPPP) Medan sebagai penyelenggara
terutama pimpinan sebagai kepala balai dan semua unsur lembaga

perlu

meningkatkan kemampuan atau kompetensinya terutama dalam hal penyusunan
program perencanaan dan manajemen diklat, khususnya kemampuan dan
keterampilan mengidentifikasi/menganalisa kebutuban diktat, mengembangkan
kurikulum, perbaikan pendistribusian materi diklat, persiapan diklat, pelaksanaan
diklat dan mengevaluasi penyelenggaraan diklat.

122

2. Widyaiswara/pelatih dan instruktur sebagai tenaga pengajar sangat diperlukan
pengembangan kompetensinya dalam hal pengembangan pola-pola pembelajaran,
penguasaan materi, serta pengelolaan kelas. Peran seorang pelatih sangat
dominan, di mana kegiatan kelas akan sepenuhnya berada dalam inisiatif pelatih.
Kompetensi widyaiswara/pelatih dan instruktur antara lain: kompetensi pribadi
dan

kompetensi

profesi

yang

disesuaikan

dengan . perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknotogi.
3. Batai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan sebagai penyetenggara diharapkan
lebih baik tagi datam menetapkan persyaratan yang harus di miliki seorang
peserta diktat, merekapitulasi caJon peserta untuk menghindari teJjadinya caJon
peserta yang sama. Konsekuensi dari perencanaan diktat harus berdasarkan atas
kebutuhan bukan untuk memenuhi syarat terpenuhinya penyelenggaraan diktat.
4. Untuk meningkatkan profesionatisme dalam pengelotaan program diktat, BPPP
Medan perlu terus mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait baik
instansi pemerintahan maupun pihak swasta yang ada di witayah kerja yang ada
di seluruh Indonesia maupun di luar Indonesia.
5. Di akhir penyelenggaraan diktat diharapkan pelaksanaan evaluasi hendaknya
benar-benar di jalankan sehingga apa yang sudah di Jaksanakan tidak menjadi siasia. Hasil evaluasi hendaknya dapat dijadikan bahan informasi dan sebagai
masukkan

serta

pertimbangan

dalam

mengambil

suatu

keputusan

yang

berhubungan dengan perencanaan, pelaksananan dan evaluasi program diklat
pada masa yang akan datang

123