Tika Woro Yulfida F3309118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS TREND PENDAPATAN
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan
Oleh:
Tika Woro Yulfida F3309118
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
commit to user iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, M.Si., Ak. NIP. 196512112000031001
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Nama : Tika Woro Yulfida
NIM : F3309118
Judul Tugas Akhir : “ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA
INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”
Surakarta, 26 Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir,
1. Sutaryo, SE., M.Si., Ak. (...) NIP. 19771001201012 1 002 sebagai penguji
2. Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, M.Si., Ak. (...) NIP. 196512112000031001 sebagai pembimbing
(4)
commit to user v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“If you never try you’ll never know” (Coldplay – Fix You)
“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja.”
(Buya Hamka)
“You only live twice: one life for yourself, one for your dreams” (Bjork)
“Bongkar kebiasaan lama” (Iwan Fals – Top Coffee)
Penulis persembahkan kepada:
Keluarga tercinta
Teman-teman tersayang
Almamater
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan penuh rasa cinta dan hormat, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Keuangan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, terima kasih atas waktu dan bimbingannya.
3. Bapak Sri Suranto, SE, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
(6)
commit to user vii
5. Seluruh tenaga administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Ibu Hj. Kus Sapardiyah, selaku PTO Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) PT Angkasa Pura I (Persero).
7. Seluruh staff di unit PJP2U yang telah memberikan bimbingannya.
8. Seluruh staff di Dinas Keuangan, Komersial, dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
9. Seluruh direksi, staff, dan karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
10. Keluarga tercinta yang telah memberi semangat, dukungan, dan doa sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai.
11. Teman-teman D3 Akuntansi angkatan 2009 yang sudah menjadi teman yang baik selama masa perkuliahan.
12. Sahabat-sahabat yang pada masa perkuliahan selalu setia memberikan semangat dan doa.
13. Seseorang yang selama ini telah setia memberikan semangat, perhatian, dan doa hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, baik dalam penyusunan kata dan kaliat, pertuturan, maupun dalam penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi akademi, perusahaan, serta para pembaca yang budiman.
Surakarta, 18 Juli 2012
(8)
commit to user ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 19
C. RUMUSAN MASALAH ... 21
D. TUJUAN PENELITIAN ... 22
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA ... 24
B. PEMBAHASAN ... 28
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ... 80
B. KELEMAHAN ... 81
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ... 82
B. SARAN ... 82 DAFTAR PUSTAKA
(10)
commit to user xi
DAFTAR TABEL
TABEL
II.1 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP4U PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 30
II.2 LEAST SQUARE PJP4U PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 31
II.3 PERBEDAAN ANTARA PJP4U DENGAN PERAMALAN
MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 32 II.4 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP2U PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 35
II.5 LEAST SQUARE PJP2U PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 36
II.6 PERBEDAAN ANTARA PJP2U DENGAN PERAMALAN
MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 37
II.7 DATA PERKEMBANGAN PJP PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 40
II.8 LEAST SQUARE PJP PT ANGKASA PURA I (PERSERO)... 41 II.9 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PJP DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 42 II.10 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN AVIO BRIDGE PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 45
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
II.11 LEAST SQUARE PENDAPATAN AVIO BRIDGE PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 46
II.12 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN AVIO BRIDGE DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 47
II.13 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN SEWA PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 50 II.14 LEAST SQUARE PENDAPATAN SEWA PT ANGKASA PURA I
(PERSERO) ... 51
II.15 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN SEWA DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 52
II.16 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN KONSESI PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 55
II.17 LEAST SQUARE PENDAPATAN KONSESI PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 56
II.18 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN KONSESI DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 57
II.19 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON PT ANGKASA PURA I (PERSERO)... 60
II.20 LEAST SQUARE PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON PT
(12)
commit to user xiii
II.21 PERBEDAAN ANTARAN PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON DENGAN PERAMALANMENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 62
II.22 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 65
II.23 LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 66 II.24 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST
SQUARE METHOD ... 67
II.25 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 70
II.26 LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 71
II.27 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN COUNTER DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 72
II.28 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN REKLAME PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 75
II.29 LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN REKLAME PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 76
II.30 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PEMAKAIAN REKLAME DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 77
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
I.1 STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA I (PERSERO)... 10
II.1 GRAFIK TREND PJP4U... 33
II.2 GRAFIK TREND PJP2U... 38
II.3 GRAFIK TREND PJP ... 43
II.4 GRAFIK TREND PENDAPATAN AVIO BRIDGE ... 48
II.5 GRAFIK TREND PENDAPATAN SEWA ... 53
II.6 GRAFIK TREND PENDAPATAN KONSESI... 58
II.7 GRAFIK TREND PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON ... 63
II.8 GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON ... 68
II.9 GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER ... 73
(14)
commit to user xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. SURAT PERNYATAAN PENULISAN TUGAS AKHIR
2. SURAT KETERANGAN MAGANG DARI PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
3. LAPORAN PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) TAHUN 2010
4. LAPORAN PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) TAHUN 2011
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
REVENUE TREND ANALYSIS PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
ADI SOEMARMO INTERNATIONAL AIRPORT
SURAKARTA
Tika Woro Yulfida F3309118
The purpose of this research was to determine the operating revenue growth of PT Angkasa Pura I (Persero) every year, and to know the results of revenue forecasting of PT Angkasa Pura I (Persero). There are several methods used in revenue forecasting, but in particular, the author will use the Least Square method, because this method is the smallest deviation among other methods.
The result of the research conducted by the authors showed that, overall operating revenue of PT Angkasa Pura I (Persero) is always an increase every year, but there are two components that are still declining revenues. But it is not very influential.
Based on the results of research, the author gives suggestions for seeking an increase in revenue in the future, should still rely on improving the quality of airport services and involve all components of the PT Angkasa Pura I (Persero) to remain oriented to the satisfaction of plane passengers as the key to improving corporate earnings in the long run, as well as to reduce the level of losses, PT Angkasa Pura I (Persero) should do the efficiency costs each year, so the costs of which if not considered important should not be realized.
Keywords: Revenue Trend Analysis, Revenue Forecasting, Least Square Methods, PT Angkasa Pura I (Persero) Adi Soemarmo International Airport Surakarta
(16)
commit to user
ii ABSTRAK
ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO
SURAKARTA
Tika Woro Yulfida F3309118
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pendapatan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) setiap tahun, serta untuk mengetahui hasil peramalan pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero). Ada beberapa metode yang digunakan dalam peramalan pendapatan, tetapi secara khusus, penulis akan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil, karena metode ini penyimpangannya paling kecil di antara metode-metode yang lain.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa, secara keseluruhan pendapatan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi masih ada dua komponen pendapatan yang masih mengalami penurunan. Namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, penulis memberikan saran untuk mengupayakan peningkatan pendapatan di masa yang akan datang, hendaknya tetap bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan bandara dan melibatkan semua komponen di PT Angkasa Pura I (Persero) dengan tetap berorientasi pada kepuasan calon penumpang pesawat udara sebagai kunci utama untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dalam jangka panjang, serta untuk mengurangi tingkat kerugian, PT Angkasa Pura I (Persero) sebaiknya melakukan efisiensi biaya-biaya tiap tahunnya, sehingga biaya-biaya yang sekiranya tidak dianggap penting sebaiknya tidak direalisasikan.
Kata Kunci: Analisis Trend Pendapatan, Peramalan Pendapatan, Metode Kuadrat Terkecil, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Berdasarkan sejarah, Bandara Adi Sumarmo Surakarta dibangun pada zaman penjajahan Pemerintah Belanda pada tahun 1940 digunakan untuk lapangan terbang darurat. Dengan masuknya bala tentara Jepang, lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1942 dibangun kembali oleh Pemerintah Jepang yang digunakan untuk basis militer penerbangan Angkatan Laut (Kaigun - Bokusha).
Menjelang konferensi PATA pada tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersial disamping militer. Penerbangan komersial secara teratur resmi dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT Garuda Indonesia dengan route Jakarta – Solo – Jakarta 3 kali seminggu.
Dasar penggunaan bersama Pangkalan Udara Panasan diatur dalam suatu SKB MENHANKAM, MENHUB, dan MENKEU No: Kep/30/IX/1975; KM. 393/S/PHB - 1975; KEP. 927a/KM/IV/8/197 tanggal 21 Agustus 1975. Penggunaan sebagian areal tanah Pangkalan TNI-AU Adi Sumarmo Surakarta untuk pengembangan/ pembangunan Bandara beserta fasilitasnya
(18)
commit to user
telah ditetapkan/ diatur dalam MOU/ Surat Persetujuan Bersama antara Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No. PERJAMA/04/VI/1994 tanggal 23 Juni 1994 dan telah disempurnakan dengan adanya MOU No. SKEP/64/VI/1999 atau Surat Perjanjian Bersama No. SPB/4/XII /2001; AU/4260/ kum. 134/2001 tanggal 12 Desember 2001.
Berdasarkan Surat Keputusan KSAU No. SKEP/07/VII/1979 tanggal 25 Juli 1979 Pangkalan Udara Utama/ Lanuma Panasan diubah namanya menjadi Pangkalan Udara Utama/ Lanuma Adi Sumarmo, nama ini diambil guna menghoramati jasa-jasa dari pahlawan bangsa Almarhum Kapten Udara Anumerta Adi Sumarmo Wiryo Koesoemo.
Sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara, Departemen Perhubungan telah menetapkan Bandara Internasinal Adi Sumarmo Surakarta ditingkatkan pelayanannya disamping melayani penerbangan domestik juga melayani perjalanan ke luar negeri. Kebijaksanaan pemerintah tersebut ditetapkan dengan syarat keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP.2/AU.005/PHB - 89 tanggal 31 Maret 1989 dan Menteri Kehakiman No. M.04 - UM.01.06 tahun 1989 10 April 1989. Penerbangan perdana Singapura – Jakarta - Solo pp diresmikan pada tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia dan sekarang sudah tidak lagi melayani route penerbangan tersebut. Sejak 2 Juni 1995 penerbangan langsung Singapura - Solo pp dilayani oleh Silk Air dan saat
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
ini frekuensinya sebanyak 3 (tiga) kali seminggu, menggunakan pesawat jenis A-319/A-320.
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo yang dibangun di area seluas 13.000 meter persegi atau delapan kali lebih luas dari bandara lama. Bandara Adi Soemarmo yang kini berstatus internasional dilengkapi unit pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bandara baru juga dilengkapi dengan sarana internasional seperti landasan pacu untuk pesawat berbadan lebar, serta fasilitas internasional lain seperti penukaran mata uang asing. Bandara Internasional Adi Soemarmo diharapkan dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Solo serta meningkatkan perekonomian wilayah sekitarnya.
Panjang runway Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo mencapai 2.600 m dan lebar 45 m, sementara apron mampu menampung sembilan pesawat berbadan lebar sejenis airbus.
Berbagai ornamen dan arsitektur Jawa menambah kelebihan bandara yang secara geografis berlokasi kini di pinggir Kabupaten Boyolali itu. Ornamen batik dan tokoh wayang yang selama ini menjadi ciri khas budaya Jawa menghiasi dinding dan pilar bangunan terminal bandara. Di pilar salah satu bangunan sengaja dipasang ornament sayap tokoh wayang Gatutkaca yang terbuat dari tembaga. Gatutkaca adalah maskot penerbangan nasional. Ada pula tulisan “The City of Batik” di bawah nama Bandara Internasional Adi Soemarmo.
(20)
commit to user
2. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta Tahun berdiri : 1946
Telepon : (0271) 780715 & 780400
Email : ap_i-_smo@solo.wasantara.net.id Faksimile : (0271) 780058
Alamat : BANDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA-57108
Terminal : Domestik & Internasional Jam operasi : 06.00 – 19.00 WIB
3. Bidang Usaha
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva/ penurunan kewajiban suatu badan usaha, yang timbul dari penyerahan barang/ jasa atau aktivitas usaha lainnya di dalam suatu periode. Secara garis besar jenis bidang usaha yang menghasilkan pendapatan yang terdapat pada PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika
Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika antara lain sebagai berikut: 1) Pendapatan Jasa Pelayanan Pendaratan, Penempatan, dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
Pendapatan Jasa Pelayanan Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) adalah pendapatan usaha
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
perusahaan yang berasal dari pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara, baik penerbangan domestik maupun internasional.
2) Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa penumpang pesawat udara yang berangkat/ bepergian dari bandar udara dan tidak tercatat sebagai awak pesawat udara yang bersangkutan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
3) Pendapatan Jasa Pelayanan
Pendapatan Jasa Pelayanan adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa penerbangan domestik (penerbangan dari bandara di dalam wilayah Indonesia) dan penerbangan internasional (penerbangan dari bandara di luar negeri ke tempat tujuan terakhir yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dengan atau tanpa melakukan transit di bandara Indonesia lainnya atau sebaliknya) yang melintas dan mendarat di bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero), dan penerbangan lintas/ over flying (penerbangan melintas wilayah udara Indonesia tanpa melakukan pendaratan di bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero).
(22)
commit to user
4) Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling
Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa pesawat di darat yang datang dan berangkat, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
5) Pendapatan Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio bridge)
Pendapatan Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio bridge) adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pemakaian (avio
bridge), baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
6) Pendapatan Pelayanan Extended Fee
Pendapatan Pelayanan Extended Fee adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan penerbangan di luar jam operasi Bandar udara.
b. Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika
Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah
Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari sewa ruang dan tanah.
2) Pendapatan Konsesi
Pendapatan Konsesi adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari penyewaan hak pengusahaan kegiatan dan lain-lain di lingkungan Bandar udara. Pendapatan konsesi tersebut misalnya pendapatan konsesi restoran, pendapatan konsesi perter service (jasa penjagaan).
(23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3) Pendapatan Parkir Kendaraan, Peron, dan Pas Bandara
Pendapatan Parkir Kendaraan, Peron, dan Pas Bandara adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari retribusi parkir motor, mobil, peron, dan pas bandara.
4) Pendapatan Pemakaian Telepon
Pendapatan Pemakaian Telepon adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pemakaian telepon extension oleh konsioner.
5) Pendapatan Counter
Pendapatan Counter adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pemakaian counter, convenyor (pengangkut) dan timbangan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
6) Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu (First Class Lounge)
Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu (First Class Lounge) adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari penggunaan ruang tunggu khusus serta ruangan untuk penumpang pesawat udara kelas satu.
7) Pendapatan Pemasangan Reklame
Pendapatan Pemasangan Reklame adalah pendapatan usaha yang bukan berasal dari kegiatan perusahaan, misalnya pendapatan insidentil, pendapatan administrasi air, listrik, dan telepon, pendapatan selisih kurs valuta asing, pendapatan jasa giro, dan sebagainya.
(24)
commit to user
4. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan misi PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah:
a. Visi Perusahaan
Menjadi penyelenggara jasa kebandar-udaraan yang dapat diandalkan oleh pengguna jasa, mitra kerja, dan mitra usaha di kawasan Asia.
b. Misi Perusahaan
Memantapkan peran sebagai infrastruktur transportasi aktif bagi perkembangan investasi, perdagangan, dan pariwisata di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Tujuan Perusahaan
Tujuan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta antara lain:
a. Meningkatkan kemanfaatan perusahaan bagi stakeholder dengan perusahaan pelayanan jasa lalu lintas udara dan jasa bandar udara yang berkualitas tinggi dan efisien.
b. Agar manajemen dapat memiliki informasi yang dapat digunakan sebagai pedoman yang terstruktur dan terukur dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
(25)
9
GAMBAR I.1
STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA I (PERSERO) GENERAL MANAGER KEPALA UNIT PENGADAAN AIRPORT DUTY MANAGER MANAJER OPERASI & TEKNIK MAN. KEUANGAN, KOMERSIAL & PERSONALIA UMUM ASS. MAN. KES & KAM
ASS. MAN PEL. BANDARA ASS. MAN LLP ASS. MAN TUM & PERALATAN ASS. MAN TEK. ELEKT. & LISTRIK ASS. MAN KOMERSIAL ASS. MAN AKUN & ANGGARAN ASS. MAN PERBEND & PKBL ASS. MAN PERSON & UMUM
(26)
commit to user
7. Deskripsi Jabatan
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut:
a. General Manager
General Manager mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Mengendalikan seluruh kegiatan jasa pelayanan operasi lalu lintas udara dan bandara.
2) Mengendalikan kegiatan pemeliharaan fasilitas teknik bandara.
3) Mengendalikan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan usaha bandara.
4) Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan, personalia, dan administrasi.
b. Airport Duty Manager (ADM)
Airport Duty Manager (ADM) disebut juga Office in Charge (OIC) yang
merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan masalah pelayanan dan kebandarudaraan selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan operasi bandara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, ADM bertanggung jawab kepada General Manager.
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Kepala Unit Pengadaan
Kepala Unit Pengadaan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan kupon PJP2U. Kepala Unit Pengadaan bertanggung jawab kepada
General Manager.
d. Divisi Operasi dan Teknik 1) Kedudukan
Divisi Operasi dan Teknik berada di bawah General Manager dan bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya, Divisi Operasi dan Teknik dipimpin oleh seorang Manajer Operasional dan Teknik.
2) Fungsi
Divisi Operasi dan Teknik memiliki fungsi pengelolaan pelayanan operasi lalu lintas penerbangan (air traffic services), pelayanan operasi bandar udara (airport services), penyediaan fasilitas teknik umum, serta penyediaan peralatan elektronika dan listrik di bandar udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Tugas
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi unit kerja, Divisi Operasi dan Teknik memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi keselamatan dan keamanan bandar udara.
(28)
commit to user
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan jasa operasi bandar udara.
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa lalu lintas penerbangan.
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik umum dan peralatan kebandarudaraan.
e) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik elektronika dan listrik bandar udara.
4) Susunan organisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas dibawah Divisi Operasi dan Teknik
a) Dinas Keselamatan dan Keamanan
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Keselamatan dan Keamanan. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta operasi pengamanan bandar udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta pengamanan dan penertiban umum bandar udara.
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b) Dinas Pelayanan Bandara
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Pelayan Bandara. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air
side), sisi darat (land side), terminal, penerangan bandara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air
side), sisi darat (land side), terminal, penerangan bandara.
c) Dinas Operasi Lalu Lintas Penerbangan
Dipimpin oleh Asisten Manajer Operasi Lalu Lintas Penerbangan. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome
Traffic Zone (ATZ), pelayanan jasa bantuan operasi
penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerangan aeronautika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome
(30)
commit to user
penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerangan aeronautika.
d) Dinas Peralatan dan Teknik Umum
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Peralatan dan Teknik Umum. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Dinas Peralatan dan Teknik Umum berfungsi dalam penyiapan pakai fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandara, mekanikal, air, kendaraan operasi, alat-alat besar dan perbengkelan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandara, mekanikal, air, kendaraan operasi, alat-alat besar dan perbengkelan.
e) Dinas Teknik Elektronika dan Listrik
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Teknik Elektronika dan Listrik. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Dinas Teknik Elektronika dan Listrik memiliki fungsi penyiapan pakai fasilitas teknik keselamatan penerbangan, navigasi udara, radar, peralatan listrik, dan peralatan elektronika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas teknik keselamatan penerbangan, navigasi udara, radar, peralatan
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
listrik, dan peralatan elektronika yang memiliki system pembangkit dan jaringan listrik.
e. Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
1) Kedudukan Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum berada di bawah General
Manager dan bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya, Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan, Komersial, dan Umum.
2) Fungsi Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum memiliki fungsi pengelolaan keuangan, komersial, pengembangan usaha, personalia, administrasi dan umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Tugas Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
Dalam rangka melaksanakan fungsi unit kerja, Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum memiliki tugas-tugas sebagai berikut: a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan komersial dan pengembangan usaha.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan akuntansi dan anggaran.
(32)
commit to user
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan perbendaharaan, program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan personalia, administrasi dan umum.
4) Susunan Organisasi, Fungsi, dan Tugas Dinas-Dinas di Bawah Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
a) Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Komersial dan Pengembangan Usaha. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran, dan pemungutan pendapatan jasa pelayanan
aeronautika serta non aeronautika sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran, dan pemungutan pendapatan jasa pelayanan aeronautika serta non aeronautika.
b) Dinas Akuntansi dan Anggaran
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Akuntansi dan Anggaran, fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(1) Menyelenggarakan kegiatan pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan dan aktiva tetap, serta menyusun, mengendalikan, dan melaporkan anggaran perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan dan aktiva tetap, serta menyusun, mengendalikan, dan melaporkan anggaran perusahaan.
c) Dinas Perbendaharaan dan PKBL
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Perbendaharaan dan PKBL. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran kas/bank (manajemen kas), administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan, penarikan dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang persediaan di gudang dan dukungan administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendalian PKBL sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(34)
commit to user
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas/ bank (manajemen kas), administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan, penarikan dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang persediaan di gudang dan dukungan administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendalian PKBL.
d) Dinas Personalia dan Umum
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Personalia dan Umum. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, Sistem Informasi Manajemen (SIM), pengadan barang dan jasa yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan
melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengembangan personalia, administrasi personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai alat bantu untuk
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mempercepat dan ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen, termasuk perangkat keras dan perangkat lunaknya, kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan laporan, pengadaan barang dan jasa serta pelayanan dan penyimpanan fasilitas umum perkantoran.
B.LATAR BELAKANG MASALAH
Tidak dapat dipungkiri, bahwa jumlah pengguna moda transportasi udara semakin meningkat dari waktu ke waktu. Mereka menganggap bahwa pesawat merupakan alat transportasi yang paling efektif untuk membawa mereka sampai ke tempat tujuan. Waktu tempuh yang relatif lebih singkat merupakan alasan utama mereka memilih moda transportasi udara. Apalagi dengan munculnya perusahaan-perusahaan penerbangan yang bertarif Low Cost
Carrier (penerbangan bertarif murah), maka bertambahlah alasan para
pengguna moda transportasi untuk lebih memilih menggunakan alat transportasi udara.
Untuk meningkatkan pelayanan bagi wisatawan, melalui SK Menteri Perhubungan No. KP.2/ AU.005/ PBH-89 tanggal 31 Maret 1989, Departemen Perhubungan menetapkan Bandar Udara Adi Soemarmo sebagai Bandar Udara yang selain melayani penerbangan domestik juga melayani penerbangan luar negeri. Terhitung mulai tanggal 1 April 1992, Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta secara resmi masuk jajaran Perum Angkasa Pura I berdasarkan PP No. 5 tahun 1992. Kemudian pada tanggal 2 Januari 1993, Status Badan
(36)
commit to user
Hukum Perum Angkasa Pura I berubah menjadi PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan PP No. 14 Tahun 1993.
Program pembangunan nasional pada tahun 1970-an membawa perubahan yang begitu cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang kebandarudaraan. Bandar Udara yang dahulunya sebagai tempat naik turunnya pesawat terbang, berkembang menjadi salah satu bisnis baru yang menjanjikan beragam peluang.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta diharapkan mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo memproyeksikan bandara ini sebagai The Premier Air Gateway of Central Java and Jogyakarta, terutama untuk kegiatan pariwisata, industri, dan perdagangan.
Dalam rangka membuat proyeksi tersebut, maka diperlukan manajemen yang baik dalam pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan, salah satunya adalah di bidang perencanaan dan pengawasan. Dengan adanya suatu rencana, maka perusahaan mempunyai tolok ukur untuk mengevaluasi realisasi kegiatan-kegiatan perusahaan nanti. Oleh karena itu, dengan membandingkan antara apa yang termuat dalam rencana dengan realisasi yang telah dilakukan, maka perusahaan dapat menilai apakah perusahaan telah bekerja dengan baik atau tidak.
Perusahaan menyusun perencanaan di segala bidang, salah satunya adalah bidang pendapatan, misalnya dengan menyusun anggaran pendapatan.
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Anggaran pendapatan mempunyai peran penting untuk membantu pihak manajemen dalam menetapkan kebijakan manajemen terhadap pendapatan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan belum dapat melihat trend keuangan khususnya pendapatan untuk tahun-tahun berikutnya yang disesuaikan dengan keuangan atau pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, peramalan pendapatan sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran pendapatan.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam peramalan pendapatan. Dalam hal ini akan dibahas salah satu dari komponen analisis deret berkala, yaitu analisis trend. Analisis trend adalah suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul, “ANALISIS TREND
PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”.
C.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
(38)
commit to user
1. Berapa besar prosentase kenaikan/ penurunan pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta untuk setiap tahunnya?
2. Berapakah hasil peramalan pendapatan operasional perusahaan yang akan diperoleh pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015?
D.TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui seberapa besar prosentase kenaikan/ penurunan pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta untuk setiap tahunnya.
2. Mengetahui besarnya hasil peramalan pendapatan operasional perusahaan yang akan diperoleh pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015.
E.MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan dan dapat memberi sumbangan tenaga dan pemikiran yang positif bagi PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di unit Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U).
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Bagi Penulis
Memberikan pengalaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang penerapan dari teori perkuliahan, sehingga dapat diterapkan di masa yang akan datang, serta dapat menambah wawasan penulis tentang kinerja keuangan perusahaan.
3. Bagi Kalangan Akademis
Sebagai referensi atau sumber informasi untuk penelitian selanjutnya, guna mendukung upaya menjadikan generasi berikutnya yang kritis dalam menganalisis masalah.
(40)
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Analisis Trend
Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Metode yang dapat digunakan untuk analisis trend ini adalah: a. Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method)
Metode garis linier secara bebas adalah metode yang paling sederhana untuk menentukan trend. Sangat sederhana, metode garis linier secara bebas adalah untuk menciptakan sebuah garis trend sesuai dengan apa yang kita lihat (menggambar dengan mata garis trend).
b. Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method)
Menentukan trend menggunakan metode setengah rata-rata sedikit lebih kompleks daripada Free Hand Method. Selain kompleksitas, metode ini memberikan obyektif garis trend.
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Garis trend dalam metode ini diperoleh dengan cara menentukan persamaan garis yang mempunyai jumlah terkecil dari kuadrat selisih data asli dengan data pada garis trend. Metode kuadrat terkecil ini yang paling banyak digunakan dalam analisis deret berkala untuk peramalan bisnis.
Persamaan garis linear dari analisis trend akan mengikuti:
Keterangan: Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trend -nya dan X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu.
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai persamaan:
2. Pengertian Pendapatan
a. Pengertian pendapatan menurut Zaki Baridwan (1992: 30) pendapatan
(revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan
usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,
(42)
commit to user
penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
b. Pengertian pendapatan menurut PSAK 23 (2010) pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri. Dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi mencakup jumlah yang ditagih untuk kepentingan principal dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama principal bukan merupakan pendapatan, sebaliknya, pendapatan adalah jumlah komisi yang diterima.
c. Pengertian pendapatan menurut Kusnadi (2000: 9) pendapatan adalah suatu penambahan aktiva (harta) yang mengakibatkan bertambahnya modal tetapi bukan karena penambahan modal dari pemilik atau bukan hutang melainkan melalui penjualan barang atau jasa kepada pihak lain, karena pendapatan ini dapat dikatakan sebagai kontra prestasi yang diterima atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada pihak lain.
Jenis-jenis pendapatan adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan Operasi
(43)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a) Penjualan kotor
Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam faktur atau jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan return dan potongan penjualan.
b) Penjualan bersih
Penjualan bersih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan kotor dikurangi return penjualan ditambah dengan potongan penjualan lain-lain.
2) Pendapatan Non Operasi
Pendapatan non operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu: a) Pendapatan bunga
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena telah meminjamkan uangnya kepada pihak lain.
b) Pendapatan sewa
Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena telah menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.
Secara garis besar, jenis bidang usaha yang menghasilkan pendapatan yang terdapat pada PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika
Pendapatan dari jasa pelayanan Aeronautika antara lain sebagai berikut: 1) Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan
(44)
commit to user
2) Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) 3) Pendapatan Jasa Pelayanan (PJP)
4) Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling
5) Pendapatan Jasa Pelayanan Garbarata (Avio Bridge) 6) Pendapatan Pelayanan Extended Fee
b. Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika
Pendapatan dari jasa pelayanan Non Aeronautika antara lain sebagai berikut:
1) Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah 2) Pendapatan Konsesi
3) Pendapatan Parkir Kendaraan, Peron, dan Pas Bandara 4) Pendapatan Pemakaian Telepon
5) Pendapatan Counter
6) Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu (First Class Lounge) 7) Pendapatan Pemasangan Reklame
B.PEMBAHASAN
Dalam menentukan besarnya pendapatan operasional yang diterima pada tahun yang akan datang, terlebih dahulu akan dicari persentase kenaikan atau penurunan pendapatan operasional selama empat tahun. Penentuan besarnya pendapatan pada masa yang akan datang, diperoleh dengan menggunakan tiga metode analisis trend, yaitu metode garis linier secara bebas, metode setengah rata-rata, dan metode least square yang memakai empat tahun terakhir, yaitu
(45)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011. Dalam pembahasan kali ini, penulis mengkhususkan untuk menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square
Method) untuk menganalisis trend dan untuk meramalkan pendapatan yang
akan diperoleh pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015. Sebelum menganalisis
trend dan meramalkan pendapatan yang diperoleh pada tahun-tahun yang akan
datang, pertama-tama dihitung dahulu persentase kenaikan/ penurunan pendapatan operasional perusahaan. Rumus menentukan persentase kenaikan atau penurunan pendapatan operasional adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika
a. Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(46)
commit to user TABEL II.1
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP4U PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 4.253.000.000 2009 4.501.700.000 2010 3.726.200.000 2011 4.351.800.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan PJP4U per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009, PJP4U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 248.700.000,00 atau meningkat 5,85% dari tahun 2008. Pada tahun 2010, PJP4U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp 775.500.000,00 atau menurun 17,23% dari tahun 2009. Sedangkan pada
(47)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
tahun 2011, PJP4U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 625.600.000,00 atau meningkat 16,79% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.2
LEAST SQUARE PJP4U
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
4.253.000.000 -3 9 -12.759.000.000 4.501.700.000 -1 1 -4.501.700.000 3.726.200.000 1 1 3.726.200.000 4.351.800.000 3 9 13.055.400.000 16.832.700.000 0 20 -479.100.000 Sumber: Data yang diolah
(48)
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.3
PERBEDAAN ANTARA PJP4U DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 4.253.000.000 4.280.040.000 2009 4.501.700.000 4.232.130.000 2010 3.726.200.000 4.184.220.000 2011 4.351.800.000 4.136.310.000 Sumber: Data yang diolah
(49)
33
GAMBAR II.1
GRAFIK TREND PJP4U
Sumber: Data yang diolah
(50)
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend negatif, karena garis trend dimulai dari kiri atas turun ke kanan bawah. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend,
sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya. Dalam hal ini, Y’ adalah nilai dari ramalan dengan trend. Dari garis data aktual ke garis
trend atau selisih antara (Y – Y’) merupakan penyimpangan. Agar tidak
netral (atau nol) jika dijumlahkan, maka penyimpangan tersebut dikuadratkan. Dalam metode ini, dicari garis trend yang jumlah kuadrat dari penyimpangannya terkecil, dimana garis trend atau ramalan yang mempunyai penyimpangan terkecil adalah yang terbaik.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, dan untuk tahun 2015, nilai X = 11 dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah PJP4U adalah:
(51)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b. Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
TABEL II.4
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP2U PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 12.135.000.000 2009 11.401.500.000 2010 13.737.200.000 2011 20.014.900.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan PJP2U per tahun adalah sebagai berikut:
(52)
commit to user
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009, PJP2U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp 773.500.000,00 atau menurun 6,04% dari tahun 2008. Pada tahun 2010, PJP2U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 2.335.700.000,00 atau meningkat 20,49% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, PJP2U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 6.277.700.000,00 atau meningkat 45,70% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan
trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square
Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana
Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.5
LEAST SQUARE PJP2U
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
12.135.000.000 -3 9 -36.405.000.000 11.401.500.000 -1 1 -11.401.500.000 13.737.200.000 1 1 13.737.200.000 20.014.900.000 3 9 60.044.700.000 57.288.600.000 0 20 25.975.400.000 Sumber: Data yang diolah
(53)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.6
PERBEDAAN ANTARA PJP2U DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 12.135.000.000 10.425.840.000 2009 11.401.500.000 13.023.380.000 2010 13.737.200.000 15.620.920.000 2011 20.014.900.000 18.218.460.000 Sumber: Data yang diolah
(54)
GAMBAR II.2
GRAFIK TREND PJP2U
Sumber: Data yang diolah
(55)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7 tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11 dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah PJP2U adalah:
c. Pendapatan Jasa Pelayanan (PJP)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Jasa Pelayanan (PJP) PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(56)
commit to user TABEL II.7
DATA PERKEMBANGAN PJP PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 1.139.600.000
2009 708.100.000
2010 773.600.000
2011 3.751.000.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan PJP per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase PJP PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami penurunan sebesar Rp 431.500.000,00, atau menurun sebesar 3,79%. Pada tahun 2010, PJP PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 65.500.000,00 atau meningkat 9,25% dari tahun 2009. Sedangkan pada
(57)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
tahun 2011, PJP PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 2.977.400.000,00 atau meningkat 384,88% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.8
LEAST SQUARE PJP
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
1.139.600.000 -3 9 -3.418.800.000 708.100.000 -1 1 -708.100.000 773.600.000 1 1 773.600.000 3.751.000.000 3 9 11.253.000.000 6.372.300.000 0 20 7.899.700.000 Sumber: Data yang diolah
(58)
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.9
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PJPDENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 1.139.600.000 408.120.000 2009 708.100.000 1.198.090.000 2010 773.600.000 1.988.060.000 2011 3.751.000.000 2.778.030.000 Sumber: Data yang diolah
(59)
43
GAMBAR II.3
GRAFIK TREND PJP
Sumber: Data yang diolah
(60)
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X= 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah PJP adalah:
d. Pendapatan Jasa Pelayanan Garbarata (Avio Bridge)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Jasa Pelayanan Garbarata (Avio
Bridge) PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan
(61)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
TABEL II.10
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN AVIO BRIDGE
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 -
2009 681.500.000
2010 1.216.200.000 2011 1.376.200.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan Avio Bridge per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase Pendapatan Avio Bridge PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2008-2009 belum bisa dihitung, karena pada tahun 2008 belum terdapat Pendapatan Avio Bridge. Pada tahun 2010, Pendapatan Avio Bridge PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 534.700.000,00 atau meningkat 78,46% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, Pendapatan Avio Bridge PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 160.000.000,00 atau meningkat 13,16%
(62)
commit to user
dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least
Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method,
dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan. TABEL II.11
LEAST SQUARE PENDAPATAN AVIO BRIDGE
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
- -3 9 -
681.500.000 -1 1 -681.500.000 1.216.200.000 1 1 1.216.200.000 1.376.200.000 3 9 4.128.600.000 3.273.900.000 0 20 4.663.300.000 Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
(63)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
TABEL II.12
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN AVIO BRIDGE DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 - 118.980.000
2009 681.500.000 585.310.000 2010 1.216.200.000 1.051.640.000 2011 1.376.200.000 1.517.970.000 Sumber: Data yang diolah
(64)
GAMBAR II.4
GRAFIK TREND PENDAPATAN AVIO BRIDGE
Sumber: Data yang diolah
(65)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah pendapatan Avio Bridge adalah:
2. Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika
a. Pendapatan Sewa
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(66)
commit to user TABEL II.13
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN SEWA PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 1.335.200.000 2009 2.239.000.000 2010 2.369.900.000 2011 2.868.800.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan sewa per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar Rp 903.800.000,00, atau meningkat 67,70% dari tahun 2008. Pada tahun 2010, Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 130.900.000,00 atau
(67)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
meningkat 5,85% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 498.900.000,00 atau meningkat 21,05% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.14
LEAST SQUARE PENDAPATAN SEWA
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
1.335.200.000 -3 9 -4.005.600.000 2.239.000.000 -1 1 -2.239.000.000 2.369.900.000 1 1 2.369.900.000 2.868.800.000 3 9 8.606.400.000 8.812.900.000 0 20 4.731.700.000 Sumber: Data yang diolah
(68)
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.15
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN SEWADENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 1.335.200.000 1.493.450.000 2009 2.239.000.000 1.966.640.000 2010 2.369.900.000 2.439.810.000 2011 2.868.800.000 2.912.980.000 Sumber: Data yang diolah
(69)
53
GAMBAR II.5
GRAFIK TREND PENDAPATAN SEWA
Sumber: Data yang diolah
(70)
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah pendapatan sewa adalah:
b. Pendapatan Konsesi
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Konsesi PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(71)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
TABEL II.16
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN KONSESI PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 2.033.200.000 2009 4.009.800.000 2010 3.790.900.000 2011 4.466.100.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan konsesi per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase Pendapatan Konsesi PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.976.600.000,00, atau meningkat 97,22% dari tahun 2008. Pada tahun 2010, Pendapatan Konsesi PT
(72)
commit to user
Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp 218.900.000,00 atau menurun 5,46% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, Pendapatan Konsesi PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 675.200.000,00 atau meningkat 17,81% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan
trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square
Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana
Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan. TABEL II.17
LEAST SQUARE PENDAPATAN KONSESI
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
2.033.200.000 -3 9 -6.099.600.000 4.009.800.000 -1 1 -4.009.800.000 3.790.900.000 1 1 3.790.900.000 4.466.100.000 3 9 13.398.300.000 14.300.000.000 0 20 7.079.800.000 Sumber: Data yang diolah
(73)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.18
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN KONSESIDENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 2.033.200.000 2.513.030.000 2009 4.009.800.000 3.221.010.000 2010 3.790.900.000 3.928.990.000 2011 4.466.100.000 4.636.970.000 Sumber: Data yang diolah
(74)
GAMBAR II.6
GRAFIK TREND PENDAPATAN KONSESI
Sumber: Data yang diolah
(75)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah pendapatan konsesi adalah:
c. Pendapatan Parkir, Pas, dan Peron Bandara
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Parkir, Pas, dan Peron Bandara PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(76)
commit to user TABEL II.19
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON
TAHUN PENDAPATAN
2008 557.400.000
2009 917.100.000
2010 1.104.000.000 2011 1.205.000.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan Parkir, Pas, dan Peron Bandara per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase Pendapatan Parkir, Pas, dan Peron Bandara PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar Rp 359.700.000,00, atau meningkat 64,53% dari tahun 2008. Pada tahun 2010, Pendapatan Parkir, Pas, dan Peron Bandara PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami
(77)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
kenaikan sebesar Rp 186.900.000,00 atau meningkat 20,38% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, Pendapatan Parkir, Pas, dan Peron Bandara PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 101.000.000,00 atau meningkat 9,15% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.20
LEAST SQUARE PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
557.400.000 -3 9 -1.672.200.000 917.100.000 -1 1 -917.100.000 1.104.000.000 1 1 1.104.000.000 1.205.000.000 3 9 3.615.000.000 3.783.500.000 0 20 2.129.700.000 Sumber: Data yang diolah
(78)
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.21
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PARKIR, PAS, PERONDENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 557.400.000 626.420.000 2009 917.100.000 839.390.000 2010 1.104.000.000 1.052.360.000 2011 1.205.000.000 1.265.330.000 Sumber: Data yang diolah
(79)
63
GAMBAR II.7
GRAFIK TREND PARKIR, PAS, DAN PERON
Sumber: Data yang Diolah
(80)
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah pendapatan parkir, pas, dan peron adalah:
d. Pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(81)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
TABEL II.22
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 832.500.000
2009 1.055.900.000
2010 816.000.000
2011 893.400.000
Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase Pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar Rp 223.400.000,00, atau meningkat 26,83% dari tahun 2008. Pada tahun
(82)
commit to user
2010, Pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp 239.900.000,00 atau menurun 22,72% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, Pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 77.400.000,00 atau meningkat 9,49% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil
(Least Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square
method, dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.23
LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN
TELEPON
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
832.500.000 -3 9 -2.497.500.000 1.055.900.000 -1 1 -1.055.900.000 816.000.000 1 1 816.000.000 893.400.000 3 9 2.680.200.000 3.597.800.000 0 20 -57.200.000 Sumber: Data yang diolah
(83)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.24
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN LISTRIK, AIR, TELEPON
DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 832.500.000 908.030.000 2009 1.055.900.000 902.310.000 2010 816.000.000 896.590.000 2011 893.400.000 890.870.000 Sumber: Data yang diolah
(84)
GAMBAR II.8
GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON
Sumber: Data yang Diolah
(85)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend negatif, karena garis trend dimulai dari kiri atas turun ke kanan bawah. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend,
sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah pendapatan parkir, pas, dan peron adalah:
e. Pendapatan Pemakaian Counter
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pemakaian Counter PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(86)
commit to user TABEL II.25
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN
COUNTER
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 374.800.000
2009 355.400.000
2010 399.700.000
2011 462.200.000
Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon per tahun adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase Pendapatan Pemakaian Counter PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami penurunan sebesar Rp 19.400.000,00, atau menurun 5,17% dari tahun 2008. Pada tahun 2010, Pendapatan Pemakaian
(87)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Counter PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp
44.300.000,00 atau mningkat 12,46% dari tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011, Pendapatan Pemakaian Counter PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp 62.500.000,00 atau meningkat 15,64% dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least
Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method,
dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan. TABEL II.26
LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
374.800.000 -3 9 -1.124.400.000 355.400.000 -1 1 -355.400.000 399.700.000 1 1 399.700.000 462.200.000 3 9 1.386.600.000 1.592.100.000 0 20 306.500.000 Sumber: Data yang diolah
(88)
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada tabel berikut:
TABEL II.27
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN COUNTER
DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 374.800.000 352.050.000 2009 355.400.000 382.700.000 2010 399.700.000 413.350.000 2011 462.200.000 444.000.000 Sumber: Data yang diolah
(89)
73
GAMBAR II.9
GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER
Sumber: Data yang diolah
(90)
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend negatif, karena garis trend dimulai dari kiri atas turun ke kanan bawah. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend,
sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun 2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah pendapatan parkir, pas, dan peron adalah:
f. Pemasangan Reklame
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pemakaian Counter PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
(1)
GAMBAR II.10
GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN REKLAME
(2)
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend negatif, karena garis trend dimulai dari kiri atas turun
ke kanan bawah. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend,
sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun
2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar
(nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah
(3)
commit to user BAB III
TEMUAN
Penulis menemukan bahwa ada kelebihan dan kelemahan setelah melakukan
analisis trend pendapatan operasional dan peramalan pendapatan yang akan
diperoleh pada tahun 2012. Kelebihan dan kelemahan yang ditemukan adalah
sebagai berikut.
A.KELEBIHAN
1. PT Angkasa Pura I (Persero) setiap akan melakukan kegiatan usahanya,
khusus dalam bidang keuangan, terlebih dahulu menyusun suatu
perencanaan dalam bentuk anggaran yang sudah ditetapkan, sehingga
memiliki pedoman dalam melaksanakan kegiatan usahanya dan dapat
melakukan evaluasi dari pelaksanaan anggaran
2. Secara umum, pendapatan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) selalu
mengalami peningkatan, khususnya dalam hal ini, pendapatan yang
meningkat secara signifikan dapat terlihat jelas pada PJP2U, PJP,
Pendapatan Avio Bridge, Pendapatan Sewa, Pendapata Konsesi, Pendapatan
Parkir, Pas, dan Peron, Pendapatan Counter, dan Pendapatan Reklame.
(4)
B.KELEMAHAN
1. Walaupun secara umum pendapatan operasional mengalami peningkatan,
tetapi masih ada penurunan pada Pendapatan Pemakaian Listrik, Air, dan
Telepon serta Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U). Hal ini dikarenakan oleh adanya
pemberhentian kontrak salah satu maskapai penerbangan, yang secara
otomatis akan mempengaruhi pendapatan-pendapatan tersebut.
2. Jika dilihat per komponen, pendapatan operasional PT Angkasa Pura I
(Persero) masih belum stabil, walaupun garis trend menunjukkan trend
positif, tetapi masih ada penurunan setiap tahunnya, seperti yang terdapat
(5)
commit to user BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis trend pendapatan operasional PT Angkasa
Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta pada
tahun 2008-2011, penulis memperoleh hasil yang dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Secara umum, pendapatan operasional perusahaan selalu mengalami
kenaikan setiap tahunnya, walaupun masih ada dua komponen pendapatan
yang mengalami penurunan, tetapi hal tersebut tidak terlalu berpengaruh.
2. Walaupun garis trend menunjukkan trend positif, tetapi masih ada
penurunan pendapatan setiap tahunnya, maka perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan penadapatan,
sehingga nantinya pendapatan akan selalu mengalami peningkatan setiap
tahunnya.
B.SARAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis, penulis memberikan
saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan.
Adapun rekomendasi yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
(6)
1. Upaya peningkatan pendapatan di masa yang akan datang, hendaknya tetap
bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan bandara secara terus-menerus
dan melibatkan semua komponen di perusahaan dengan tetap berorientasi
pada kepuasan calon penumpang pesawat udara sebagai kunci utama untuk
dapat meningkatkan kembali kinerja perusahaan, serta menumbuhkan
kepercayaan dan citra positif masyarakat terhadap Bandar Udara
Internasional Adi Soemarmo yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan dalam jangka panjang.
2. Untuk mengurangi tingkat kerugian, PT Angkasa Pura I (Persero) sebaiknya
melakukan efisiensi biaya-biaya tiap tahunnya, sehingga biaya-biaya yang