Studi Deskriptif Mengenai Job Involvement Karyawan Divisi Operasi Aero Engine Di PT. Nusantara Turbin Dan Propulsi Bandung.

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI JOB INVOLVEMENT KARYAWAN
DIVISI OPERASI AERO ENGINE DI PT. NUSANTARA TURBIN DAN
PROPULSI BANDUNG

INDAH LESTARI
Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata M.Si.¹
Fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran
ABSTRACT

Strategic Business units – the Aero Engine Services (SBU-AES) is one of
the business units in the company of Nusantara Turbines and Propulsion of
Bandung which focuses on service maintenance, repair, and overhaul of aircraft
engines. SBU-AES is the company's spearhead that characterize PT. NTP as a
repair station in the world of aerospace, in particular the operating division of
Aero Engines that are directly related to the productivity of the SBU-AES.
Therefore, it needs human resources involved in his work that appeared optimal
performance in achieving the objectives of the organization. This research was
undertaken which sought to find out how the level of employee involvement,
including all the job involvement’s components
A descriptive study of the research design is shaped by using a measuring

instrument in the form of a questionnaire Job Involvement from Lodahl&Kejner
(1965) developed and adapted to the context of the work of the employees of the
operating divisions of the Aero Engine (reliability = 0,861, N= 60).The results
showed that most of the employees are on high job involvement (70%), which
means that employees identify psychologically that the job was the most important
thing in their life.

Keywords: Job Involvement, Employees Of Aero Engine Service

¹Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang membimbing

Pendahuluan

PT. Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang rekayasa, perawatan, perbaikan, dan overhaul sistem
turbin gas dan rotating equipment terkemuka di Asia Tenggara. Sebagai
pemegang bisnis maintenance engine pesawat terkemuka di Indonesia, PT.NTP
adalah perusahaan yang memiliki andil besar dalam membentuk citra industri
kedirgantaraan Indonesia. Berkantor pusat di sekitar Bandara Husein Sastranegara
Bandung, PT. Nusantara Turbin dan Propulsi menjalankan usahanya di area seluas

45.000 m² dengan jumlah karyawan mencapai 374 orang.
PT. NTP memiliki tiga unit usaha strategis yaitu Strategic Business Unit
Aero Engine Services (AES) yang berfokus pada layanan perawatan, perbaikan,
dan overhaul mesin pesawat terbang, Strategic Business Unit Industrial Turbine
Service (ITS) yang berfokus pada manufaktur, layanan perawatan, perbaikan dan
overhaul turbin gas industry, dan Strategic Business Unit Product Integration &
Trading. Diantara ketiga jenis unit bisnis tersebut, SBU-AES digadang-gadang
sebagai pokok bisnis yang mencirikan PT. NTP sebagai repair station dalam
dunia kedirgantaraan. SBU-AES merupakan ujung tombak dari perusahaan,
khususnya pada layer staff pelaksana (Divisi Operasi Aero Engine) yang
berhubungan langsung dengan produktivitas SBU-AES.
Berdasarkan pengambilan data awal didapatkan bahwa performa karyawan
di Divisi Operasi Aero Engine masih belum sepenuhnya optimal. Performa kerja
karyawan yang optimal merupakan hal penting dalam mewujudkan tujuan

2

organisasi. Performa kerja karyawan erat kaitannya dengan sikap mereka terhadap
pekerjaannya. Apa yang seseorang lakukan sangat ditentukan oleh sikap yang ia
miliki. Sikap memiliki tiga komponen yaitu kognisi, afeksi dan perilaku (Saleh

dan Hosek, 1976 dalam Govender, 2010). Dalam hal ini, sikap kerja merupakan
evaluasi positif atau negatif pekerja mengenai aspek-aspek lingkungan kerjanya
(work-related attitudes), dan salah satunya adalah job involvement. Aspek-aspek
lingkungan kerja tersebut mencakup karakteristik individu (jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan (
Lodahl dan Kejner (1965, dalam Kanungo, 1982) mendefinisikan
keterlibatan kerja (job involvement) sebagai suatu kondisi yang menggambarkan
sejauh mana seseorang mengidentifikasikan dirinya secara psikologis terhadap
pekerjaan, atau sejauh mana pentingnya pekerjaan bagi keseluruhan citra dirinya,
dan sejauh mana tampilan kerja memengaruhi harga dirinya. Job involvement
terdiri dari empat dimensi yakni dimensi response to work, expression of being
job

involved,

sense

of

duty,dan


feeling

about

unfinished

work

and

absenteeism.(Lodahl & Kejner, 1965, dalam Govender 2010). Job involvement
merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi usaha (effort) karyawan dalam
memunculkan performa kerja yang optimal.

Pengambilan data awal lanjutan menunjukkan bahwa sebagian karyawan
terindikasikan belum involved terhadap pekerjaannya. Hal ini terlihat dari
beberapa karyawan yang merasa biasa saja ketika belum menyelesaikan
pekerjaannya, tidak terlalu memikirkan pekerjaan saat berada di luar area kerja,


3

lebih merasa senang jika berada di rumah daripada harus ke kantor, dan sikap
lainnya yang merupakan turunan dari dimensi-dimensi pembentuk job
involvement.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti kemudian tertarik untuk melihat
“Bagaimana gambaran job involvement pada karyawan Divisi Operasi Aero
Engine beserta bagaimana komponen-komponen dimensi pembentuk dalam
menciptakan sikap job involvement pada karyawan?”

4

Metode Penelitian

Partisipan
Populasi dalam penelitian ini adalah 139 karyawan Divisi Operasi Aero
Engine dengan karakteristik telah bekerja selama minimal 2 tahun. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling yang
proporsional. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang cocok untuk digunakan,
peneliti menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan 0,1. Berdasarkan

penjumlahan Slovin tersebut maka total subjek penelitian berjumlah 60 orang.

Pengukuran
Dalam penelitian ini digunakan sebuah alat ukur yaitu kuesioner Job
Involvement yang disusun berdasarkan teori Job Involvement dari Lodahl &
Kejner (1965) serta dikembangkan oleh peneliti dan disesuaikan dengan konteks
pekerjaan karyawan Divisi Operasi Aero Engine. Alat ukur job involvement pada
penelitian ini mengukur taraf job involvement pada karyawan. Adapun nilai yang
diberikan pada alat ukur ini adalah nilai dengan skala ordinal, karena pada
masing-masing pilihan menunjukkan tingkat yang berbeda sehingga dapat
dibedakan peringkatnya.
Kuesioner job involvement pada penelitian ini terdiri dari 36 item
pernyataan yang terdiri dari 4 dimensi yaitu: response to work, expression of
being job involved, sense of duty ,dan feeling about unfinished work and
absenteeism.(Lodahl & Kejner, 1965, dalam Govender 2010). Skala pengukuran

5

yang digunakan adalah skala likert. Dalam memberikan jawaban terhadap setiap
item, subjek penelitian diminta untuk menentukan seberapa setuju dirinya

terhadap pernyataan-pernyataan di kuesioner yang mencerminkan sikap job
involvement.
Nilai reliabilitas alat ukur ini sebesar 0,861 dan nilai validitas untuk
dimensi response to work sebesar 0,809, expression of being job involved sebesar
0,777, sense of duty sebesar 0,764, dan feeling about unfinished work and
absenteeism sebesar 0,840. Instrumen yang valid memperlihatkan bahwa alat ukur
yang digunakan untuk mengukur variabel yang hendak diukur itu valid
(Sugiyono, 2013. Reliabilitas digunakan untuk mengetahui keakuratan, stabilitas
dan konsistensi dari suatu alat ukur dalam mengukur variabel yang hendak diukur
dalam suatu penelitian (Kerlinger, 2004).

6

Hasil

Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai job involvement karyawan
Divisi Operasi Aero Engine maka diperoleh beberapa hasil sebagai berikut :
1. Dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang, didapatkan dua tingkat job
involvement yaitu kategori ‘tinggi’ dengan persentase 70% dan kategori
‘moderat’ dengan persentase 30%. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan

Divisi Operasi Aero Engine telah mengidentifikasikan dirinya secara
psikologis terhadap pekerjaan, bahwa pekerjaannya saat ini adalah hal
terpenting dalam kehidupannya.
2. Terdapat kesamaan proporsi dimensi-dimensi pembentuk job involvement
karyawan, baik secara umum maupun pada kedua tingkat job involvement.
Dimensi tertinggi yang berkontribusi adalah sense of duty, dimana karyawan
memiliki perasaan akan tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap
pekerjaannya. Hal ini didukung oleh data penunjang mengenai salah satu
alasan tertinggi tentang seberapa penting pekerjaan bagi karyawan, yaitu
adalah atas dasar tanggung jawab. Sense of duty akan ditunjukkan melalui
sikap-sikap seperti selalu datang ke tempat kerja tepat waktu agar mereka bisa
mempersiapkan station kerjanya dengan baik, karyawan juga akan berusaha
untuk menyelesaikan semua pekerjaannya sesuai target perusahaan, dan
apabila pekerjaannya masih ada yang belum terselesaikan, karyawan bersedia
untuk bekerja lembur meskipun mereka tidak menerima upah lembur. Pada
dimensi response to work, karyawan Divisi Operasi Aero Engine telah

7

mempersepsikan bahwa kebutuhannya baik secara internal maupun eksternal

telah terpenuhi sebagai akibat dari pekerjaan yang dilakukannya saat ini.
Sebagai dampaknya, karyawan akan menunjukkan respon positif terhadap
pekerjaan seperti selalu menerima dan mengerjakan tugasnya dengan senang
hati, menganggap kehadirannya di tempat kerja sangat berpengaruh positif
bagi proses produksi, serta hasil pekerjaan yang dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan.

Selain

merespon

positif

pekerjaannya,

karyawan

juga

menunjukkan tingkat involvement mereka melalui dimensi expression of

being job involved. Dimensi ini ditunjukkan dengan karyawan memikirkan
pekerjaan meski sedang berada di rumah, sehingga kerap kali karyawan sulit
tidur di malam hari karena memikirkan pekerjaan yang harus diselesaikannya
esok. Ketika karyawan melakukan kesalahan dalam pekerjaan, ia akan
berusaha segera untuk memperbaikinya. Karyawan juga menganggap bahwa
kesalahan kerja yang terjadi akan sangat berpengaruh bagi citra dirinya. Sama
halnya ketika karyawan belum menyelesaikan pekerjaan, maka mereka akan
merasa sangat tidak nyaman karena selalu terbayang-bayang. Oleh karena itu,
karyawan dengan job involvement akan berusaha untuk tidak menunda
pekerjaan

dan

karyawan

akan

berusaha

untuk


menghindari

ketidakhadiran/absen dari pekerjaan, dimana hal ini merupakan deskripsi
sikap dari dimensi feeling about unfinished work and absenteeism.

8

DAFTAR PUSTAKA

Arshady, M, I. 2012. Analisis Penjadwalan Dengan Menggunakan Network
Planning Dalam Rangka Mengefektifkan Waktu Perbaikan Engine
Type JT8D Di PT. Nusantara Turbin Dan Propulsi. Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.
Andriani, N. 2013, Studi Deskriptif Mengenai Job involvement pada Tenaga
Kependidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Universitas
Padjadjaran Jatinangor. Skripsi yang tidak diterbitkan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud. 2014. Kamus Besar
Bahasa
Indonesia.
Diperoleh
10
Juni
2014,
dari
http://kbbi.web.id/organisasi.
Chi-Shun Liao& Cheng-Wen Lee. 2009.An Empirical Study of Employee Job
involvement and Personality Traits: The Case of Taiwan.Int. Journal
of Economics and Management 3(1): pp. 22 – 36
Dhamayanti, R. 2006. Pengaruh Konflik Keluarga-Pekerjaan,Keterlibatan
Pekerjaan, dan Tekanan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Wanita Studi Pada Nusantara Tour & Travel Kantor
Cabang dan Kantor Pusat Semarang, Jurnal Studi Manajemen &
Organisasi. Vol. 3. No.2
Diefendorff, J., Brown, D., Kamin, A., & Lord, B. 2002. Examining The Roles
of Job involvement and Work Centrality in PredictingOrganizational
Citizenship Behaviors and Job Performance. Jurnal of Organizational
Behavior, 23, 93-108.
Gibson, J. L., & Ivancevich, J. M. 2003. Organizations 11th Edition. New York:
McGraw-Hill
Govender, S., Parumasur, S. B. 2010. The Relation between Employee Motivation
and Job involvement. University of KwaZulu-Natal.

Ilmu. 31 Mei 2006. Pengertian, Definisi, Macam, Jenis dan Penggolongan Industri di Indonesia Perekonomian
Bisnis.
Diperoleh
5
Agustus
2014,
dari
9

http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenisdan-penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.html
Ivancevich, M. 2003. Organizational Behavior and Management. 6th edition. Mc.
Grawhill
Kanungo, R. N. 1979. The Concept of Alienation and Involvement revisited.
Psychological Bulletin, 86, 119-38
Kanungo, R. N. 1982. Work Alienation: an Integrative Approach. New York:
Preager. Publisher
Kerlinger, F.N. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada
Press
Kreitner dan Kinicki, 2005. Perilaku Organisasi, buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba
Empat.
Kumar, C. N. 2009. Applied Psychometry. Sage Publications. India
Kuspriatni, L.Studi Tentang Organisasi.
Gunadarma. Available on:
lista.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/26573/studi
Tentang
Organisasi.pdf Definisi Organisasi Pdf
Luthans, F. 1995.Organizational Behavior. International Edition, Mc Graw Hill
Book Co. Singapore
Lodahl, Thomas M. and Mathilde Kejner. 1965. The Definition and Measurement
of Job Involvement. Journal of Applied Psychology Vol. 49, No 1, 24-33.
Rahman, F.A. & Supomo, B. 2003. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan
Keterlibatan Kerja Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Moderating,” Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
Agustus, Vol.5 No.2
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 1 Edisi 9. Jakarta : PT.
INDEKS Kelompok GRAMEDIA.
Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat
Rollinson, Derek. Broadfield, Aysen. 2008. Organisational Behaviour and
Analysis-an Integrated approach. 2nd ed. Pearson Education Limited

10

Simanjuntak, N & Rahardja, E. 2013, “ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN
KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION
KARYAWAN (Studi Pada PT. Njonja Meneer Semarang)”,
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3,
Tahun 2013, Halaman 1-10
Schultz, D.P., Schultz, S.E. 1990. Psychology and Industry Today: An
Introduction to Industrial and Organizational Psychology 5th edition. New
York: Macmillan Publishing Co.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sutarto.2000. Dasar-dasar Organisasi.
Yogyakarta

Gajah Mada University Press.

Uygur, A., & Kilic, G. 2009. A Study into Organizational Commitment and Job
Involvement : An Application Towards the Personnel in the Central
Organization for Ministry of Health in Turkey. Turkey : Ozean Journal of
Applied Sciences, 2 (1)
Chughtai, A.A. 2008. Impact of Job Involvement on In-Role Job Performance and
Organizational Citizenship Behaviour. Ireland : Institute of Behavioral and
Applied Management.
Walgito, B. 2001. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wikibuku. 2014. Moda Transportasi/Moda Transportasi Udara. Diperoleh pada 5
Agustus

2014,

dari

http://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Moda_Transportasi_Udar
a
Yekty, R. P. 2006. Analisis Pengaruh Iklim Psikologis terhadap Keterikatan
Kerja dan Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan.
Semarang : Universitas Diponegoro.
PT. Nusantara Turbin dan Propulsi, Company Profile Booklet
PT. Nusantara Turbin dan Propulsi, Aero Engines Services Booklet
PT. Nusantara Turbin dan Propulsi, Industrial Turbine Services Booklet

11

12