PENGARUH PROGRAM CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP LOYALITAS NASABAH: Studi Kasus pada Nasabah Tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung.
No. Daftar FPEB: 406/UN.40.7.D1/LT/2013
PENGARUH PROGRAM CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP LOYALITAS NASABAH
(Studi Kasus pada Nasabah Tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh
Verona Nathania Pasha Wenno 0901492
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
(2)
Pengaruh Program
Customer
Experience
Terhadap Loyalitas Nasabah
Oleh
Verona Nathania Pasha Wenno
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Verona Nathania Pasha Wenno2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
“PENGARUH PROGRAMCUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP
LOYALITAS NASABAH”
(Studi Kasus pada Nasabah Tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :
Dosen PembimbingI
Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si NIP. 19620607 198703 1 002
Mengetahui :
Ketua Program StudiManajemen FakultasPendidikanEkonomi dan Bisnis
UniversitasPendidikan Indonesia
Dr. Vanessa Gaffar, SE., Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001
TanggungJawabYuridis Ada PadaPenulis,
(4)
(5)
ABSTRAK
Verona Nathania Pasha Wenno, Pengaruh Program Customer Experience
Terhadap Loyalitas Nasabah BTN Syariah, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus
Rahayu ,M.Si.
BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dariPT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbksalahsatu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia, dan telah beroperasi sejak tanggal 14 Februari 2005. Dengan persaingan yang ketat di industri perbankan, BTN Syariah berupaya menciptakan pelanggan yang setia. Salah satu strategi BTN Syariah dalam mempertahankan nasabahnya adalah program customer experienceyang meliputi sensory experience, affective experience, cognitive experience, behavioral experience dan relational experience. Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah tingkat loyalitas nasabah yang belum maksimal yang diprediksi karena adanya penurunan jumlah nasabah BTN Syariah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran customer experience dan loyalitas nasabah. Serta untuk mengetahui bagaimana customer experience berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Bandung.
Penelitian ini membahas mengenai dua variable yaitu customer experience yang merupakan variable independen dan loyalitas nasabah yang merupakan variabel dependen. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan Batara iB Kantor Cabang Bandung yang berjumlah 100 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah simple random sampling. Selain itu juga peneliti menggunakan koefisien korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh antara customer experience dengan loyalitas nasabah, dengan tingkat pengaruh berada pada kategori sedang. Customer experienceyang telah dilaksanakan oleh perusahaan berada pada kategori sedang dikarenakan masih adanya kinerja yang belum maksimal, dan secara keseluruhan tingkat loyalitas nasabah berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukan, bahwa BTN Syariah perlu mengoptimalkan faktor-faktor customer
(6)
ABSTRACT
Verona Nathania Pasha Wenno, Customer Experience Influence on Bank
Customers Loyalty, under the guidance of Prof. Dr. H. Agus Rahayu ,M.Si.
BTN Syariah is strategic business unit of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbkis one of the largest government-owned banks in Indonesia and has been established since 14th February 2005. BTN Syariah tought tocreate a loyal customer. One of the BTN Syariah strategies in maintaining its customers is customer experience program which includes sensory experience, affective experience, cognitive experience, behavioral experience, and relational experience. The problem that emerges in this study is declient in the number of bank customer.
This study is aimed to knowing the description of customer experience and the bank customers loyalty. Moreover, this study is also aimed to knowing how customer experience influences bank customers loyalty in BTN Syariah Bandung.
This study examines two variables about customer experience which is independent variable and bank customer loyalty which is dependent variable. Respondents for this study are Batara iB BTN Syariah customers for about 100 people. This study uses descriptive and verification method. The analysis data for this study is simple random sampling. Moreover, the analysis technique used is linear regresion analisys, and correlation coefficient of product moment.
The result of thisstudy indicated that there were the influence between customer experience and bank customers loyalty with the level of influences are on a medium category. Customer experience which has been implemented by the company is on a medium category. Overall, the level of customer satisfaction is on the category medium. It showed that BTN Syariah need to optimize the factors of customer experience, thus customer loyalty can be further increased.
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR PUSTAKA...xv
DAFTAR LAMPIRAN...xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 14
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 14
1.2.2 Perumusan Masalah ... 15
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 16
1.3.1 Tujuan Penelitian ...16
1.3.2 Kegunaan Penelitian ...16
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 18
2.1.1 Konsep Pemasaran ... 18
2.1.2 Konsep Customer Experience ... 22
2.1.3 Loyalitas ... 37
2.1.3.1 Definisi Loyalitas ... 37
2.1.3.2 Perspektif Loyalitas ... 40
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalias...41
(8)
2.1.3.7. Rancangan Loyalitas...48
2.1.3.8 Manfaat Loyalitas...50
2.1.4 Pengaruh Customer Experience terhadap Loyalitas ... 52
2.1.5 Hasil Penelitian Terdahulu ... 54
2.2 Kerangka Pemikiran ... 55
2.3 Hipotesis ... 59
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 61
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 61
3.2.1 Metode Penelitian ... 61
3.2.2 Desain Penelitian...63
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 63
3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data ... 69
3.4.1 Jenis Data ... 69
3.4.2 Sumber Data...70
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 71
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 72
3.5.1 Populasi ... 72
3.5.2 Sampel ... 73
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 74
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 75
3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 75
(9)
3.6.3 Teknik Analisis Data...82
3.6.4 Koefisien Determinasi ...86
3.6.5 Rancangan Uji Hipotesis...87
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 89
4.1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian ... 89
4.1.1.1 Gambaran Umum BTN Syariah Bandung...89
4.1.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan...90
4.1.1.3 Struktur Organisasi BTN Syariah Bandung...91
4.1.1.4 Program Customer Experience BTN Syariah Bandung...92
4.1.1.5 Gambaran Umum Karakteristik dan Pengalaman Responden...93
4.1.1.5.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden...93
4.1.1.5.2 Gambaran Umum Pengalaman Responden...97
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 102
4.1.2.1 Gambaran Program Customer Experience ... 102
4.1.2.2 Gambaran Loyalitas Nasabah ... 118
4.1.3 Hasil pengujian Statistik ... 125
4.1.3.1 Uji Asumsi Normalitas...125
4.1.3.2 Uji Asumsi Heterokedastisitas...127
4.1.3.3 Koefisien Korelasi...127
4.1.3.4 Analisis Regresi Linear Sederhana...129
(10)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 136
5.2 Saran ... 137
DAFTAR PUSTAKA
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pangsa Pasar Bank Syariah Tahun 2010-2013...1
Tabel 1.2 Pertumbuhan Aset, DPK, dan Penyaluran Dana BUS dan UUS Tahun 2010-20135...2
Tabel 1.3 Bandung Service Exellence Award 2012...6
Tabel 1.4 Data Nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Bandung Tahun 2010-2012....8
Tabel 1.5 Jumlah Rekening Pasif Tabungan Batara iB BTN Kantor Cabang Bandung 2010-2012...9
Tabel 1.6 Jumlah Penutupan Rekening Tabungan Batara iB 2010-2012 BTN Syariah kantor Cabang Bandung...10
Tabel 2.1 Pergeseran Konseptual Pemasaran...21
Tabel 2.2 Customer Dominant Logic Versus Provider Dominant Logic...22
Tabel 2.3 Definisi Customer Experience...24
Tabel 2.4 Tree Types of Clues...28
Tabel 2.5 Definisi Loyalitas...38
Tabel 2.6 Jenis-jenis Loyalitas...43
Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu...54
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian...64
(12)
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Prtogram Customer Experience Terhadap
Loyalitas...82
Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi...85
Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Determinasi...86
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...94
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...94
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan...95
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...96
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan...97
Tabel 4.6 Pengalaman Responden Mengenai Alasan Menggunakan Jasa BTN Syariah...98
Tabel 4.7 Pengalaman Responden Mengenai Kantor Cabang Yang Sering Dikunjungi...99
Tabel 4.8 Pengalaman Responden Mengenai Alasan Bertransaksi di Kantor Cabang Syariah Bandung...100
Tabel 4.9 Pengalaman Responden Mengenai Frekuensi Bertransaksi di Kantor Cabang Syariah Bandung...101
Tabel 4.10 Pengalaman Responden Mengenai Jasa Perbankan Lain Yang Digunakan Selain BTN Syariah...101
Tabel 4.11 Tanggapan Nasabah Tabungan Batara iB KCS Bandung Mengenai Customer Experience Dimensi Sensory Experience...102
Tabel 4.12 Tanggapan Nasabah Tabungan Batara iB KCS Bandung Mengenai Customer Experience Dimensi Affective Experience...104
Tabel 4.13 Tanggapan Nasabah Tabungan Batara iB KCS Bandung Mengenai Customer Experience Dimensi Cognitive Experience...105
(13)
Customer Experience Dimensi Behavioral Experience...110
Tabel 4.15 Tanggapan Nasabah Tabungan Batara iB KCS Bandung Mengenai Customer Experience Dimensi Relational Experience...112
Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Customer Experience BTN Kantor Cabang Syariah Bandung...114
Tabel 4.17 Tanggapan Nasabah Tabungan Batara iB KCS Bandung Mengenai Loyalitas...118
Tabel 4.18 Tingkat Loyalitas Nasabah BTN Syariah...123
Tabel 4.19 Koefisien Korelasi...128
Tabel 4.20 Analisis Regresi Linear Sederhana...129
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pangsa Pasar 10 Besar Bank Syariah di Indonesia...3
Gambar 1.2 Service to Care Indeks Bank Syariah 2011-2012...4
Gambar 1.3 Indeks Service to Care Per Dimensi Bank Syariah...5
Gambar 1.4 Indonesian Bank Loyalty Award 2012 (Kategori Saving Account Islamic Banking)...7
Gambar 1.5 Gambaran Kegiatan Menabung Nasabah BTN Syariah Bandung...10
Gambar 1.6 Gambaran Alasan Menggunakan Tabungan Batara iB...12
Gambar 2.1 Its All Star with The Clues...27
Gambar 2.2 Experience Auditing Steps...30
Gambar 2.3 Model Customer Experience in Banking Sector...33
Gambar 2.4 What Affects Customer Loyalty...42
Gambar 2.5 Profit Generator System...47
Gambar 2.6 Design Customer Loyalty...50
Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran...58
Gambar 2.8 Paradigma Penelitian...59
Gambar 4.1 Stuktur Perusahaan BTN Syariah Bandung...91
(15)
Gambar 4.5 Diagram Kartesius Customer Experience Terhadap Loyalitas
Nasabah Batara iB...126
(16)
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Industri perbankan yang baik adalah salah satu motor penggerak roda
perekonomian Indonesia. Perjalanan perbankan syariah yang dimulai dengan
didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992 dengan dasar
Undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan PP No.72 Tahun 1992 terus
berkembang baik hingga saat ini. Terjadinya perubahan Undang-undang No.7 Tahun
1992 Tentang Perbankan menjadi Undang-undang No.10 Tahun 1998 mendorong
berkembangnya sistem perbankan syariah di Indonesia karena bank umum
konvensional dapat melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah melalui
pembukaan Unit Usaha Syariah (UUS). Pangsa pasar perbankan syariah terhadap
perbankan nasional terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Pangsa Pasar Bank Syariah Tahun 2010-2013
Tahun Persentase (%)
2010 3,2
2011 3,8
2012 4,3
2013* 6,5
*Proyeksi
Sumber: Outlook Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2013
Pangsa pasar perbankan syariah terhadap perbankan nasional dari tahun ke
(17)
meningkat mencapai 4,3% tahun 2012 dan diproyeksikan akan mencapai angka 6,5%
di akhir tahun 2013. Perkembangan pesat perbankan syariah di Indonesia didukung
oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam yang membutuhkan
alternatif sistem pernbankan syariah yang dapat menguntungkan bank dalam
menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pertumbuhan aset maupun nasabah
dengan sistem bagi hasil. Berikut pertumbuhan perbankan syariah yang dilihat dari
aset, DPK, dan Penyaluran Dana Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Pertumbuhan Aset, DPK, dan Penyaluran Dana BUS dan UUS Tahun 2010-2013
2010 2011 2012 2013*
Aset 85,5 127,19 179,04 296
DPK 66,48 101,57 134,45 186
Penyaluran Dana
83,81 122,73 135,58 222
*Proreksi
Sumber: Outlook Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2013
Prospek perbankan syariah yang baik menimbulkan persaingan kompetitif
antar bank syariah di Indonesia. Pangsa pasar bank syariah tahun 2012 digambarkan
(18)
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 2012
Gambar 1.1
Pangsa Pasar 10 Besar Bank Syariah di Indonesia
Berdasarkan Gambar 1.1 diatas, pangsa pasar BTN Syariah masuk kedalam
sepuluh besar bank syariah di indonesia tahun 2012 dengan pangsa pasar sebesar
2,79% dari seluruh aset perbankan syariah di indonesia, namun masih dibawah Bank
Muamalat sebasar 23,16%, dan yang terbesar Bank Mandiri Syariah menguasai
28,46% pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.
Termasuk kedalam industri di bidang jasa, mendapatkan, mempertahankan,
dan meningkatkan pertumbuhan nasabah dalam menggunakan produk dan layanan
bank dapat dilakukan dengan performa yang baik dalam pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan ekspektasi nasabah. Berikut pengukuran kualitas pelayanan 0,00%
5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00%
A
x
is
T
it
(19)
bank syariah dalam Service to Care Indeks yang diukur berdasarkan lima faktor
utama yaitu pelayanan yang memiliki credibility, depedability, courtesy,
comportability, dan conectivity pada Gambar 1.2.
Sumber: the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
Gambar 1.2
Service to Care Indeks Bank Syariah
2011-2012
Dari Gambar 1.2 diatas, tahun 2012 BTN Syariah berada pada posisi pertama
naik satu peringkat dari tahun 2011, menggeser Bank Bukopin Syariah yang berada
di posisi pertama tahun 2011. Berikut nilai Service to Care Indeks Bank Syariah
(20)
Sumber: the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
Gambar 1.3
Indeks Service to Care Per Dimensi Bank Syariah
Komulatif perhitungan dari semua dimensi Service to Care bank syariah yang
meraih indeks Service to Care yang terbaik adalah BTN Syariah (76.12), diikuti BII
Syariah (76.04), dan Bank Muamalat (75.1). Indeks terendah pada bank syariah diraih
oleh BRI Syariah (74,21) dan Bank Mega Syariah (74.21). Meskipun berada pada
posisi tertinggi diantara bank syariah lainnya namun BTN Syariah mengalami
penurunan nilai Service to Care dari 80,40 tahun 2011 menjadi 76,12 tahun 2012.
Terkait tentang hal pelayanan terhadap nasabah berikut survey MarkPlus Insight
dalam Bandung Service Exellence Award 2012 di kategori Islamic Banking pada
(21)
Tabel 1.3
Bandung Service Exellence Award 2012
Category Company Predicate
Islamic Banking
BRI Syariah Best of Service Exellence Champion
Bank Syariah
Mandiri Service Exellence Champion Sumber: the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
Berdasarkan Tabel 1.3 diatas BRI Syariah mendapat predikat Best of Service
Exellence Champion dan Bank Syariah Mandiri sebagai Service Exellence Champion. Tidak masuknya BTN Syariah kedalam kategori ini mengindikasikan kinerja
pelayanan BTN Syariah di Kota Bandung belum sebaik performanya di skala
nasional.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan potensi dan peluang ekonomi yang besar
membuat perkembangan perbankan syariah di Kota Bandung berkembang dengan
baik pula. Menurut Pimpinan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung, Edhie
Rosman, pada tahun 2012 pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah di Jawa
Barat melebihi skala nasional. Sampai kini, pangsa pasar perbankan syariah di Jawa
Barat sebesar 6,3 persen. Sedangkan pangsa pasar nasional 4,2
persen(www.tribunjabar.co.id diakses 13 April 2013). Persaingan antar bank syariah
mengharuskan setiap bank dapat membangun hubungan yang kuat dengan nasabah
melaui pemahaman terhadap kebutuhan dan harapan setiap pelanggan untuk
mendapatkan dan mempertahankan nasabah. Berikut adalah Customer Loyalty Indeks
(22)
account islamic banking yang diukur dari dimensi transaction, relationship, dan partnership pada Gambar 1.4.
Sumber: the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
Gambar 1.4
Indonesian Bank Loyalty Award 2012
(Kategori Saving Account Islamic Banking)
Dari Gambar 1.3 dapat dilihat Customer Loyalty Indeks pertama adalah Bank
Muamalat Indonesia, kedua Bank Mandiri Syariah dan ketiga Bank CIMB Niaga
Syariah yang mengalami peningkatan drastis dari tahun sebelumnya yang berada di
posisi ke-9, BTN Syariah menurun dari posisi ke-7 pada tahun 2011 menjadi posisi
ke-11 tahun 2012. Loyalitas sangat penting bagi profitabilitas suatu bank, selaras
dengan yang diungkapkan Hallowell dalam Sumarwan et.al (2011: 229) Loyalitas
(23)
faktor pendorong peningkatan DPK yang menjadi suatu ukuran keberhasilan dari
kinerja bank. Hal ini menunjukan kegagalan BTN Syariah dalam mempertahankan
nasabah. Berikut data nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Bandung pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5
Data Nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Bandung Tahun 2010-2012 Uraian
Posisi per Des 2010
Posisi per Des 2011
Posisi per Des 2012
Jml rek Jml rek Jum rek
POSISI DANA SELURUHNYA (KCS+ KLS)
Giro Batara iB 155 119 107
Giro Investa Batara iB 2 28 76
Tabungan Batara iB 10251 10176 9873
Tabungan Investa Batara iB 3395 3483 3537
TabunganKu iB 163 181
Tabungan baitullah Batara iB 164 848
Deposito Investa Batara iB 427 436 479
Sumber: Data Kantor Cabang BTN Syariah Bandung, April 2013
Dari Tabel 1.5 diatas terlihat jumlah nasabah Tabungan Batara iB di BTN
Syariah Kantor Cabang Bandung mengalami fluktuasi yang cenderung menurun.
Nasabah sangat penting bagi suatu bank, nasabah tabungan iB sama pentingnya
dengan nasabah giro, deposito, atau nasabah Tabungan iB lainnya yang berperan
sebagai penggenjot DPK terbesar, dan nasabah jasa layanan lainnya. Tabel 1.6
menyajikan data rekening pasif Tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang
(24)
Tabel 1.6
Jumlah Rekening Pasif Tabungan Batara iB BTN Kantor Cabang Bandung 2010-2012
Tahun
2010 2011 2012
415 457 491
Sumber: Data Kantor Cabang BTN Syariah Bandung, April 2013
Berdasarkan Wawancara dengan Manajer Operasional BTN Syariah Kantor
CabangBandung rekening yang tidak aktif selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau
(dormant) dengan saldo dibawah Rp.50.000,- dianggap rekening pasif yang bila
nasabah mengajukan penutupan rekening kepada bank dengan melakukan prosedur
yang telah ditentukan rekening akan ditutup atau nasabah bisa mengaktifkannya
kembali dengan melakukan transaksi kembali, namun bila rekening pasif selama 12
(dua belas) bulan berturut-turut bank akan menutup rekening tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu. Menurut Manajer Operasional BTN Syariah kantor Cabang Bandung
terjadi peningkatan rekening pasif sebesar 0,5% setiap tahunnya. Menurut Manager
Oprasional sendiri hal ini terjadi karena berbagai macam penawaran produk yang ada
baik dari pesaing bank syariah maupun bank konvensional yang lebih besar sehingga
memungkinkan nasabah berpindah. Tingginya jumlah rekening tabungan yang pasif
menandakan terjadinya penurunan kepercayaan dan loyalitas nasabah pada BTN
Syariah, karena hubungan yang terjalin antara nasabah dengan bank hanya dalam
jangka pendek, perusahaan tidak dapat mempertahankan relationship dan patnership
(25)
Tabel 1.7 menunjukan data penutupan rekening tabungan Batara IB BTN Syariah
Kantor Cabang Bandung tahun 2010-2012.
Tabel 1.7
Jumlah Penutupan Rekening Tabungan Batara iB 2010-2012 BTN Syariah kantor Cabang Bandung
Tahun
2010 2011 2012
273 281 294
Sumber: Data Kantor Cabang BTN Syariah Bandung, April 2013
Berdasarkan data Tabel 1.7, penutupan rekening tabungan Batara IB cukup
tinggi dan meningkat. Meskipun perusahaan dapat menggaet nasabah baru tetapi
dengan angka penutupan rekening yang tinggi pula hal ini tidak akan menciptakan
peningkatan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Indikasi penurunan
loyalitas yang terjadi juga terlihat dari kepemilikan tabungan lain dari nasabah.
Gambar 1.5 menunjukan gambaran kegiatan menabung para nasabah selain di BTN
Syariah.
Sumber: Hasil Pra Penelitian 2013
Gambar 1.5
Gambaran Kegiatan Menabung Nasabah BTN Syariah Bandung
Dari hasil pra penelitian terhadap 50 orang nasabah tabungan Batara IB yang 12%
50% 10%
28% BCA
BNI BRI Mandiri
(26)
BCA, 25 orang (50%) memiliki tabungan BNI, 5 orang (10%) memiliki tabungan
BRI, dan sebanyak 14 orang (28%) memiliki tabungan Mandiri. Nasabah yang
memiliki rekening tabungan di tempat lain mengindikasikan kepercayaan dan
loyalitas nasabah dalam menyimpan dana di BTN Syariah Bandung masih kurang.
Loyalitas merupakan salah satu ingtangible asset bagi sebuah perusahaan.
Mulya Siregar, Executive Director Banking Research and Regulation Bank Indonesia,
mengatakan loyalitas adalah alat penekan volatilitas karena dana pihak ketiga yang
kebanyakan berjangka pendek, karena jika nasabah loyal mereka tidak akan
berpindah ke bank lain. Bank harus memenuhi kebutuhan nasabah yang didukung
oleh keamanan dan kenyamanan bank bagi nasabah, karena dengan mendapatkan
loyalitas nasabah berarti juga telah mendapatkan modal yang penting dalam
bisnis(http://the-marketeers.comdiakses 13 April 2013).
Pentingnya nasabah bagi bank membuat bank berupaya untuk
mempertahankan nasabahnya dan meraih nasabah baru dengan berbagai cara, seperti
peluncuran produk-produk yang beragam disesuaikan dengan kebutuhan nasabah saat
ini, kemudahan bagi nasabah dengan luasnya jaringan Automatic Teller Machine
(ATM), dan program loyalitas yang dijalankan oleh bank. Program loyalitas yang
dijalankan demi menarik nasabah seperti point reward undian berhadiah, hadiah
langsung saat membuka rekening, diskon saat berbelanja, kartu diskon, dan cash
back. Kontribusi program loyalitas yang memerlukan investasi dana besar hingga milyaran rupiah ini sendiri dalam menarik nasabah tabungan syariah kurang
(27)
signifikan, pemberian hadiah langsung sebesar 15,69%, diskon saat berbelanja
sebesar 11,58%, pemberian point reward berkontribusi 13,78%, kartu diskon 9,21%,
dan point reward untuk ditukar dengan hadiah langsung kontribusinya sebasar
14,92%(www.infobanknews.com diakses tanggal 13 April 2013). Gambar 1.6
menunjukan alasan nasabah menggunakan Tabungan iB BTN Syariah.
Sumber: Pra Penelitian, April 2013
Gambar 1.6
Gambaran Alasan Menggunakan Tabungan Batara iB
Berdasarkan pengalaman nasabah mereka masih menggunakan Tabungan
Batara iB karena kebutuhan untuk urusan bisnis 32% (16 orang), 28% (14 orang)
karena kualitas layanan jasa bank, 22% (11 orang) keramahan karyawan, dan 18% (9
orang) karena kemudahan akses.
Mengikuti tren evolusi pemasaran yang pada tahun 2000an ini telah mengacu
pada konsep customer-oriented, maka salah satu strategi pemasaran yang efektif
untuk mencapai loyalitas yang melibatkan pelanggan perlu dilakukan oleh perusahaan
seperti customer expperience. Menurut Bapak Irman A Zahiruddin, Direktur 32%
28% 22%
18%
Kebutuhan bisnis Kualitas layanan bank Keramahan karyawan Kemudahan akses
(28)
peningkatan kualitas pelayanan BTN Syariah dilakukan berdasarkan Customer
Experience yang dirasakan oleh nasabah diseluruh outlet BTN Syariah. Untuk mencapai hal tersebut dibangun service culture yang di drive oleh top management
yang pelaksanaannya terus dikontrol hingga staf frontliner. Peningkatan kualitas
pelayanan dilakukan pada empat aspek secara konsisten yaitu manusia, fisik
(infrastuktur), business process, dan pengembangan produk.
Service culture pada BTN Syariah terhadap aspek people dan physical dilakukan melalui dua tahap, yaitu pertama enforcement melalui program training
kepada frontliner, service quality officer, dan supervisor customer care unit, serta
melalui internal coaching yang dilakukan secara rutin melalui roleplay pelayanan
nasabah yang dilakukan diseluruh outlet. Langkah kedua melakukan reinforcement
(monitoring system) dengan melakukan pengukuran indeks kualitas layanan yang dilakukan oleh lembaga survei independen, melakukan self assesmemt oleh kantor
cabang, observasi dan bembinaan ke outlet, serta pembinaan langsung oleh BOD.
Selain itu peningkatan fitur-fitur dan kemudahan akses bagi nasabah terus dilakukan,
diantaranya menambah jumlah mesin ATM, melakukan kerjasama dengan ATM
Bersama, Link dan Prima, meningkatkan layanan SMS Banking dan juga kartu Debit
Visa ATM. Disamping itu pengelolaan dan pengendalian penyelesaian pengaduan
nasabah dimonitor oleh unit khusus pada departemen Customer Care di Customer
Funding and Service Division di kantor pusat, dan untuk meningkatkan conectivity dengan nasanah BTN Syariah melakukan update dan pembenahan data nasabah CIF
(29)
Menurut Johnston et.al (2011:17), customer experience penting karena dengan
customer experince perusahaan dapat meningkatkan pengalaman yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan dan karena itu meningkatkan loyalitas serta
meningkatkan keyakinan dan kepercayaan pelanggan. Program customer experience
yang dilakukan dengan meningkatkan pelayanan oleh BTN Syariah merupakan salah
satu upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan loyalitas nasabah BTN syariah,
namun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal terlihat dari indikasi penurunan
loyalitas nasabah BTN Syariah dari fluktuasi nasabah yang cenderung menurun,
peningkatan rekening pasif dan penutupan rekening dari tahun ke tahun. Menurut
Garg et.al (2012:211) model customer experience in banking sector terdiri dari
dimensi sensory, affective, cognitive, behavioral, dan relational.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Program Customer Experience Terhadap Loyalitas (Survey pada Nasabah Tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung)”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Bank merupakan bisnis jasa yang keberlangsungannya terkait erat dengan
nasabah, sehingga loyalitas nasabah menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
(30)
iB. Data dari latar belakang penelitian menunjukan penurunan Customer Loyalty
Indeks BTN Syariah dalam saving account islamic banking dari posisi ke-7 tahun 2011 menjadi ke-11 tahun 2012. Nasabah tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor
Cabang Bandung mengalami penurunan loyalitas yang dilihat dari fluktuasi
pertumbuhan nasabah yang cenderung menurun dari tahun 2010 sampai tahun 2012,
dan peningkatan 0,5% setiap tahunnya dari jumlah rekening pasif dan penutupan
rekening terus meningkat yang mencerminkan ketidakpercayaan nasabah dan
berpindah ke bank lain.
Melalui strategi pemasaran customer oriented yaitu program customer
experience yang dilakukan oleh BTN Syariah diharapkan meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara peningkatan pelayanan dari berbagai aspek, baik dari
karyawan, produk, kenyamananan, keamanan, dan kemudahan bagi nasabah.
1.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dibuat rumusan masalah yang bertujuan
untuk memfokuskan penelitian ini agar tidak menyimpang dari arah tujuan penelitian
ini. Maka rumusan maslah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran program customer experience pada BTN Syariah Kantor
Cabang Bandung?
2. Bagaimana gambaran tingkat loyalitas pada nasabah tabungan Batara iB BTN
(31)
3. Bagaimana pengaruh program customer experience terhadap loyalitas nasabah
tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung?
1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah, maka tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari:
1. Gambaran program customer experience pada BTN Syariah Kantor Cabang
Bandung
2. Gambaran loyalitas nasabah tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang
Bandung.
3. Pengaruh program customer experience terhadap loyalitas nasabah tabungan
Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan
pemikiran, bahan kajian dan pengembangan ilmu manajemen pemasaran khususnya
(32)
2. Kegunaan Praktis
Bagi BTN Syariah Kantor Cabang Bandung penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan yang bermanfaat dalam mengatasi permasalahan mengenai
(33)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh
program customer experience terhadap loyalitas nasabah tabungan Batara iB BTN
Syariah Kantor Cabang Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai
variabel bebas atau independent variabel adalah customer experience. Sedangkan
yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel yang diteliti adalah loyalitas.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tanggapan konsumen mengenai
customer experience terhadap loyalitasnasabah tabungan Batara iB. Maka yang akan
dijadikan responden sebagai subjek dalam penelitian ini nasabah tabungan Batara iB
di BTN Syariah Kantor Cabang Bandung.
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka jenis metode penelitian ini adalah
deskriptif dan verifikarif. Menurut Arikunto (2008:08), mengemukakan bahwa,
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan tentang ciri-ciri variabel secara sistematis, akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-sifat
(34)
Syariah Kantor Cabang Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif digunakan untuk
menguji kebenaran suatu hipotesis dengan cara pengumpulan data di lapangan.
Dalam penelitian ini penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji pengaruh
customer experience terhadap loyalitas nasabah tabungan Batara iB.
Berdasarkan pada jenis penelitian dalam penelitian ini, yaitu deskriptif dan
verifikatif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Explanatory Survey. Explanatory Survey adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan kausal dan pengujian hipotesis yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil dengan data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga diperoleh wawasan dan pemahaman
dari suatu permasalahan. Metode ini dapat menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data dalam penelitian.
Dengan menggunakan metode Explanatory Survey, maka pendekatan yang
dilakukan adalah Cross Sectional Method, karena penelitian ini dilakukan pada kurun
waktu kurang dari satu tahun pada periode tertentu dan tidak berkesinambungan
dalam jangka waktu yang panjang. Seperti menurut Maholtra (2009:101)
mengemukakan bahwa, ”Pengumpulan informasi dari subjek penelitian yang dilakukan hanya satu kali dalam satu periode waktu merupakan penelitian one-shot
(35)
3.2.2 Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan rencana, stuktur yang disusun secara
sistematis, dan rancangan yang menunjukan strategi penelitian yang menunjukan
target penelitian dengan jelas.
Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) mengemukakan bahwa, “Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan
arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan”. Dari pengertian tersebut, maka desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada
waktu tertentu.
Desain penelitian yang diterapkan adalah riset kausalitas, karena riset kausalitas
akan menyatakan dan menguji hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang
diteliti. Seperti menurut Maholtra (2005:100) mengemukakan bahwa, “Riset kausalitas memiliki tujuan utama untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan
sebab akibat”. Oleh karena itu, riset kausalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengaruh customer experience terhadap loyalitas nasabah
tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung.
3.3 Operasionalisasi Variabel
(36)
mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau
independent variabel adalah customer experience, sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel yang diteliti adalah loyalitas. Oprasialisasi
variabel-variabel tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Nomo r Kuisi oner Customer Experience (X) Customer experience adalah proses secara strategis dalam mengatur atau implementa si pengalaman atas diri pelanggan dengan suatu produk atau perusahaan. Schmitt (2003:17) Sensory Experience Pengalaman yang Servicescap e
Tingkat daya tarik kondisi fisik
bangunan bank Ordinal
III.1
Tingkat daya tarik
(37)
mencakup lima panca indra, yaitu penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau. Biasaya dipengaruhi oleh aspek estetik. Garg et.al (2012:208) banner/pajangan lainya yang dipasang dalam bank Tingkat kesesuaian logo yang digunakan dengan perusahaan III.3 Online aesthetic
Tingkat daya tarik keserasian design yang digunakan dalam web III.4 Tingkat kemudahan penggunaan web III.5 Affective experience Pengalaman dari nilai-nilai emosional yang mempengaru hi suasana hati dan perasaan internal pelanggan. Garg et. al (2012: 208) Core service Tingkat rasa senang nasabah terhadap keragaman fasilitas tabungan Batara iB yang ditawarkan Ordinal III.6 Customizati on Tingkat rasa senang nasabah terhadap kesesuaian tabungan batara iB dengan kebutuhan nasabah III.7 Online hedonic element Tingkat rasa senang nasabah terhadap kejelasan informasi dalam web III.8 Tingkat rasa senang nasabah
(38)
melalui web Cognitive experience Pengalaman ini menarik fungsi kognitif dan proses mental indivudu. Garg et. al (2012: 208) Convinience Tingkat kenyamanan ruang tunggu dalam bank Ordinal III.10 Tingkat kenyamanan dalam berinteraksi dengan karyawan bank III.11 Tingkat kenyamanan dalam menggunakan mesin ATM III.12 Marketing mix Daya tarik perolehan bagi hasil tabungan Batara iB yang diberikan
III.13
Tingkat kemudahan menjangkau lokasi ATM BTN Syariah
III.14
Tingkat daya tarik event promosi yang dilaksanakan bank III.15 Online functional element Tingkat efisiensi penghematan waktu dengan berinteraktifitas melalui web III.16 Behavioral experience Pengalaman yang berkaitan Employees Tingkat keramahan dan kesopanan karyawan bank dalam melayani nasabah
(39)
dengan pengalaman fisik, interaksi dan gaya hidup pelanggan. Garg et. al (2012: 208) Tingkat kesigapan karyawan bank dalam membantu nasabah III.18 Tingkat kemampuan karyawan dalam penyelesaian masalah yang dialami nasabah III.19 Speed Tingkat kecepatan penyesuaian fungsional produk dengan kebutuhan dan gaya hidup nasabah III.20 Service process Tingkat ketepatan proses layanan yang diberikan kepada nasabah III.21 Relational experience Pengalaman relasional membanding kan realisasi diri dari setiap individu. Terkait antara pelanggan dengan orang dalam konteks sosialnya. Garg et. al (2012: 208) Customer interaction Tingkat interaksi nasabah dengan karyawan bank Ordinal III.22 Tingkat interaksi nasabah dengan sesama nasabah lainya III.23 Kesesuaian produk dengan kelompok sosial nasabah Tingkat kemampuan produk dalam menciptakan kelas sosial nasabah Loyalitas (Y)
(40)
pada wujud prilaku dari unit-unit pengambila n keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang atau jasa dari suatu perusahaan yang terpilih. Griffin (2005:4) Repeatation Melakukan pembelian teratur. Lee and Feick dalam Bagdonien et.al (2006:7) Frekuensi menabung di tabungan Batara iB Tingkat frekuensi menabung di tabungan Batara iB Ordinal III.25 Peningkata n saldo tabungan Batara iB Tingkat peningkatan saldo tabungan Batara iB III.26 Staying with current provider Setia dengan produk dari perusahaan. Lee and Feick dalam Bagdonien et.al (2006:7) Mengikuti event yang diadakan BTN Syariah Tingkat keikutsertaan dalam event yang diadakan BTN Syariah Ordinal III.27 Penolakan terhadap produk lain sejenis dari bank lain Tingkat penolakan terhadap produk lain sejenis dari bank lai III.28 Recomendati on Frekuensi ajakan Tingkat frekuensi
(41)
Merekomend asikan perusahaan kepada teman, kolega, dan keluarga. Lee and Feick dalam Bagdonien et.al (2006:7) terhadap orang lain untuk memilih tabungan Batara iB
orang lain untuk memilih tabungan Batara iB Frekuensi ajakan terhadap orang lain untuk terus meningkatk an saldo tabungan Batara iB Tingkat frekuensi ajakan kepada orang lain untuk terus
meningkatkan saldo tabungan Batara iB
III.30
Sumber: Hasil Pengolahan Data, Juni 2013
3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data
Menurut Supangat (2007:2) menyatakan bahwa, “Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi menganai data yang dibutuhkan dalam
penelitian”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penjelasan menganai kedua sumber data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi
dokumen-dokumen perusahaan berupa sejarah perkembangan perusahaan, struktur
(42)
wawancara dengam manajemen bank, dan kuisioner yang disebarkan kepada
sebagian nasabah tabungan iB Batara BTN Syariah Kantor Cabang Bandung
yang dianggap mewakili populasi penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil penelitian
berasal dari literatur, artikel, dan berbagai sumber lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
3.4.2 Sumber Data
Jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
disajikan dalam Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
No. Data Jenis Data Sumber Data
1.
Pangsa pasar bank syariah tahun 2010-2013
Sekunder Outlook Perbankan Syariah Bank Indonesia 2013
2. Pertumbuhan Aset, DPK, dan Penyaluran Dana BUS dan UUS
Tahun 2010-2013
Sekunder Outlook Perbankan Syariah Bank Indonesia 2013
3. Pangsa Pasar 10 Besar Bank Syariah di Indonesia
Sekunder Statistik Perbankan Syariah 2012
4. Service to Care Indeks Bank Syariah 2011-2012
Sekunder the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
5. Indeks Service to
Care Per
Dimensi Bank Syariah
Sekunder the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
(43)
6. Bandung Service Exellence Award 2012
Sekunder the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
7. Indonesian Bank LoyaltyAward 2012
Sekunder the-marketer.com(diakses 12 April 2013)
8. Data Nasabah Tabungan Batara IB BTN Syariah Kantor Cabang Bandung Tahun 2010-2012
Sekunder Data Kantor Cabang BTN Syariah Bandung, 2013
9. Jumlah Rekening Pasif Tabungan Batara IB BTN Kantor Cabang Bandung 2010-2012
Sekunder Data Kantor Cabang BTN Syariah Bandung, 2013
10. Jumlah Penutupan Rekening Tabungan Batara IB 2010-2012
Sekunder Data Kantor Cabang BTN Syariah Bandung, 2013 11. Gambaran Kegiatan
Menabung Nasabah BTN Syariah Bandung
Primer Pra Penelitian 2013
12 Gambaran Alasan Menggunakan Tabungan Batara IB
Primer Pra Penelitian 2013
Sumber: Hasil Pengolahan Data, Juni 2013
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah proses pengumpulan data yang diperlukan
dalam penelitian dengan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatan mengumpulkan data agar sistematis dan dipermudah olehnya. Maka alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi kepustakaan
(44)
penelitian. Kegunaan dari pencarian di berbagai media ini adalah untuk
memperoleh sebanyak mungkin data akurat yang diharapkan akan menunjang
perolehan data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan-kegiatan yang
terjadi pada subjek yang diteliti mengenai objek yang diteliti untuk
mendapatkan data tentang BTN Syariah Kantor Cabang Bandung.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan komunikasi dengan pihak terkait yang dapat
memberikan informasi tambahan mengenai tabungan Batara iB BTN Syariah
Kantor Cabang Bandung.
4. Angket (kuesioner)
Yaitu seberkas daftar isian pertanyaan secara terstruktur mengenaai program
customer experience dan loyalitas untuk merekam data. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang akurat langsung dari pihak yang
menggunakan tabungan Batara iB.
3.5 Populasi, Sample, dan Teknik Penarikan Sample 3.5.1 Populasi
Menurut Silalahi (2009:253) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah jumlah total dari seluruh total dari unit atau elemen dimana penyelidik tertarik”.
(45)
Sedangkan menurut Sumarwan (2011:88) berpendapat bahwa, “Populasi adalah semua elemen (anggota) atau objek yang memiliki informasi yang dicari oleh
peneliti dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan”.
Penentuan popolasi dalam penelitian harus ditentukan secara jelas tentang apa
yang menjadi sasaran penelitiannya atau populasi sasarannya yaitu populasi yang
akan dijadikan cakupan kesimpulan dalam penelitian. Populasi penelitian adalah
seluruh nasabah tabungan Batara iB yang aktif menabung tahun 2012 sebanyak 9382
orang.
3.5.2 Sampel
Menurut Sumarwan et.al (2011:88) mengemukakan bahwa, “sampel adalah sebuah elemen atau sebuah unit yang berisi elemen yang tersedia untuk dipilihpada
proses sampling”. Salah satu cara memperoleh ukuran sampel minimal adalah dengan menggunakan rumus slovin dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditolerir (tingkat)
(46)
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka ukuran sampel dapat dihitung
sebagai berikut:
) )
)
dibulatkan menjadi 100
Jadi diketahui dari perhitungan untuk ukuran sampel dengan tingkat kesalahan
sebesar 10% adalah sebanyak 100 responden.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental
sampling. Menurut Silalahi (2010:272), accidental sampling merupakan pemilihan sampel secara kebetulan dari siapa saja yang kebetulan ada atau dijumpai menurut
keinginan peneliti, dengan langkah-langkah yang digunakan seperti berikut:
1. Menentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi
sasaran adalah nasabah tabungan Batara iB di Bandung.
2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point, dalam penelitian ini yang
menjadi tempat check point adalah BTN Syariah Kantor Cabang Bandung Jl.
(47)
3. Menentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling. Waktu yang
digunakan peneliti empat belas hari, setiap hari kerja senin hingga jumat, pukul
13.00 sampai dengan pukul 15.00
4. Penyebaran angket dilakukan pada hari yang ditentukan di check point, nasabah
ditanya dan diberi kuisioner hingga ukuran sampel terpenuhi jumlahnya yaitu
100.
3.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yang diperoleh dari
responden menalui kuisioner diolah dan ditafsirkan sehingga dari hasil tersebut dapat
terlihat apakah terdapat pengaruh antara variabel customer experience (X) dan
terhadap variabel loyalitas (Y).
Adapun prosedur yang yang digunakan dalam pengolahan data penelitian
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Editing
Pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden.
Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkpan pengisian angket secara
menyeluruh
2. Skoring
Skala pengukuran yang diigunakan adalah skala likert, yaitu skala yang
(48)
ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Pola Skoring Kuisioner Skala Lima
No Pilihan Skor
1 Sangat Setuju, Selalu/sangat positif 5
2 Setuju, Sering/positif 4
3 Ragu-ragu, Kadang-kadang/netral 3
4 Tidak Setuju, Hampir Tidak Pernah/negatif 2
5 Sangat Tidak Setuju, Tidak Pernah/sangat negatif 1
Sumber: Sumarwan (2011:52)
3. Tabulasi
Perekapan data hasil skoring pada langkah kedalam tabel.
4. Tahap uji coba kuisioner
Menguju layak tidaknya kuisioner yang disebarkan kepada responden, maka
penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
3.6.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1 Pengujian Validitas
Menurut Arikunto (2008:144) berpendapat bahwa, “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang
(49)
valid dan realiabel. Kuesioner yang digunakan harus diuji kelayakan untuk digunakan
sebagai instrumen penelitian. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah
item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan
pasti apa yang akan diteliti.
Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS
20.0 (Statistical Package for Social Science). Syarat minimum untuk dianggap
memenuhi syarat adalah kalau r = 0,374. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor
total kurang dari 0,374 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien korelasi
Product Moment Pearson dengan rumus:
∑ ) ∑ ) ∑ )
√ ∑ ∑ ) ∑ ∑ )
Arikunto (2008:146)
Keterangan:
= Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
= Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
= Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑ = Jumlah Skor dalam distribusi X ∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
(50)
n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden ini menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Item pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika ( ).
2. Item pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika (
).
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas
Prtogram Customer Experience Terhadap Loyalitas
No Pertanyaan Keterangan
CUSTOMER EXPERIENCE Sensory Experience 1 Daya tarik kondisi fisik bangunan BTN
Syariah KC. Bandung
0.414 0.374 Valid
2 Daya tarik x-banner/pajangan lain yang dipasang dalam bank
0.639 0.374 Valid
3 Kesesuaian logo yang digunakan dengan perusahaan
0.633 0.374 Valid
4 Tingkat daya tarik keserasian design yang digunakan dalam web
0.512 0.374 Valid
5 Kemudahan penggunaan web 0.535 0.374 Valid Affective Experience
6 Rasa senang terhadap keragaman fasilitas tabungan Batara iB yang ditawarkan
0.519 0.374 Valid
7 Rasa senang terhadap kesesuaian tabungan batara iB dengan kebutuhan nasabah
0.457 0.374 Valid
8 Rasa senang terhadap kejelasan informasi dalam web
0.414 0.374 Valid
9 Rasa senang terhadap kemudahan bertansaksi melalui web
0.444 0.374 Valid
Cognitive Experience
10 Kenyamanan ruang tunggu dalam bank 0.552 0.374 Valid 11 Kenyamanan dalam berinteraksi dengan
karyawan bank
0.466 0.374 Valid
(51)
ATM
13 Daya tarik perolehan bagi hasil tabungan Batara iB yang diberikan
0.606 0.374 Valid
14 kemudahan menjangkau lokasi ATM BTN Syariah
0.452 0.374 Valid
15 Daya tarik event promosi yang dilaksanakan bank
0.420 0.374 Valid
No Pertanyaan Keterangan
16 Efisiensi penghematan waktu dengan berinteraktifitas melalui web
0.456 0.374 Valid
Behavioral Experience 17 Keramahan dan kesopanan karyawan bank
dalam melayani nasabah
0.659 0.374 Valid
18 Kesigapan karyawan bank dalam membantu nasabah
0.405 0.374 Valid
19 Kemampuan karyawan dalam penyelesaian masalah yang dialami nasabah
0.433 0.374 Valid
20 Kecepatan penyesuaian fungsional produk dengan kebutuhan dan gaya hidup nasabah
0.655 0.374 Valid
21 Ketepatan proses layanan yang diberikan kepada nasabah
0.460 0.374 Valid
Relational Experience 22 Anda nyaman berinteraksi dengan karyawan
BTN Syariah KC. Bandung
0.389 0.374 Valid
23 Anda nyaman berinteraksi dengan nasabah tabungan Batara iB lainnya mengenai BTN Syariah KC. Bandung
0.599 0.374 Valid
24 BTN Syariah KC. Bandung mencerminkan kelas soaial yang baik
0.402 0.374 Valid
Loyalitas (Y)
25 Frekuensi menabung di tabungan Batara iB 0.813 0.374 Valid 26 peningkatan saldo tabungan Batara iB 0.765 0.374 Valid 27 keikutsertaan dalam event yang diadakan
BTN Syariah
0.382 0.374 Valid
28 penolakan terhadap produk lain sejenis dari bank lai
0.637 0.374 Valid
29 frekuensi ajakan kepada orang lain untuk memilih tabungan Batara iB
0.769 0.374 Valid
30 frekuensi ajakan kepada orang lain untuk terus meningkatkan saldo tabungan Batara iB
(52)
Dari Tabel 3.4 berdasarkan pengujian validitas instrumen yang dilakukan
terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5%, derajat kebebasan (df) n-2
atau (30-2=28), maka sebesar 0,374. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua item pertanyaan dari instrumen kuesioner dinyatakan valid karena skor
lebih besar dari skor , sehingga semua item pertanyaan tersebut dapat dijadikan
sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.
3.6.2.2 Pengujian Reliabilitas
Menurut Arikunto (2008: 154), reliabiliras menunjuk pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain
alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali
pada waktu yang berbeda.Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan
dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan SPSS 20.0 (Statistical
Package for Social Science). Koefisien Alfa Cronbach merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian, dengan
runus sebagai berikut:
=
∑
(53)
Keterangan:
= Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya Butir Pertanyaan
∑ = Jumlah Varians butir ∑ = Varians total
Jumlah varians butir dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ )
Arikunto (2008:160)
= Varians
∑ = Jumlah skor N = Jumlah Responden
Kepurusan pengujian reliabilitas dalam penelitian:
1. Item pertanyaaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika
.
2. Item pertanyaaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak
(54)
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas
Prtogram Customer Experience Terhadap Loyalitas
No. Variabel Ketarangan
1 Customer Experience (X) 0.764 0.374 Reliabel 2 Loyalitas (Y) 0.659 0.374 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data , Agustus 2013
Dari Tabel 3.5 berdasarkan pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan
terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5%, derajat kebebasan (df) n-2
atau 30-2=28, maka sebesar 0,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dari instrumen kuesioner dinyatakan reliabel karena skor lebih besar dari skor , sehingga semua pertanyaan tersebut dapat memberikan hasil yang sama kapanpun dan beberapa kalipun ditanyakan kepada responden.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Karena tingkat pengukuran skala menggunakan ordinal maka harus diubah
terlebih dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive
Interval (MSI).
1. Method of Succesive Interval (MSI)
Langkah-langkah untuk melakukan perubahan data tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) setiap piliha jawaban responden
b. Berdasarkan frekuensi tersebut, dihitung proporsi (p) setiap pilihan jawaban
(55)
c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, maka dilakukan
perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban pertanyaan.
e. Menghitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut:
SV=
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
persamaan yang berkalu untuk pasangan-pasangan tersebut.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi sederhada dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Uji Asumsi Normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Triton (2005:76), “Data sampel hendaknya memenuhi
persyaratan distribusi normal”. Data yang mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi data
yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan
Normal Probability Plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas. b. Uji asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
(56)
regresi dikatakan tidak terdeteksi apabila diagram pencar residunya tidak
membentuk pola tertentu, dan datanya berpencar di sekitar angka nol (pada
sumbu Y).
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk melihat adanya
pengaruh customer experience dengan loyalitas nasabah tabungan Batara iB BTN
Syariah kantor cabang Bandung.
Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ ) ∑ ∑ ∑ ) ∑ )
∑ ∑ ) ∑ )
∑ ∑ )
Keterangan:
Y = Loyalitas
X = Customer experience
a = Bilangan Konstanta
b = Koefisien arah garis regresi
n = Jumlah sampel yang diteliti
3. Analisis Korelasi Pearson
Koefisien korelasi pearson bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi
hubungan customer experience dengan loyalitas. Semakin tinggi tingkat
(57)
BTN Syariah Kantor Cabang Bandung. Perhitungan analisis korelasi pearson
akan menghasilkan koefisien korelasi dengan rumus sebagai berikut:
∑ ) ∑ ∑ )
√ ∑ ∑ ) ∑ ∑ )
Arikunto (2008:170)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi pearson
x = variabel customer experience
y = variabel loyalitas
Menurut Sugiyono (2010:214) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan
pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koevisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
(58)
3.6.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien korelasi
dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi
digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variable bebas
terhadap variable tidak bebas, dengan asumsi 0 ≤ KP =
Keterangan :
KP= Nilai koefisien determinasi
r =Nilai koefisien korelasi
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Determinasi
Nilai Koefisien Korelasi Klasifikasi
0% - 19,99%
20,00% - 39,99%
40,00% - 59,99%
60,00% - 79,99%
80,00% - 100%
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
(59)
3.6.5 Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan uji hipotesis digunakan untuk membuktikan secara statistik apakah
ada pengaruh yang signifikan antara customer experience sebagai variabel bebas
dengan loyalitas sebagai variabel terikat yang pada akhirnya akan diambil suatu
kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan.
Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu
variablel customer experience (X1), sedangkan variabel dependent adalah variabel
loyalitas (Y).
Menguji koefisien korelasi antara variable X dan Y diuji dengan
membandingkan dan yaitu dengan menggunakan rumus distribusi
student ( ). Rumus dari distribusi student adalah:
√
√ Keterangan :
t = distribusi student
r = Koefisien korelasi product moment
n = Banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :
Jika > maka ditolak diterima.
Jika < maka diterima ditolak.
(60)
: ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara customer experience (X) terhadap loyalitas (Y) pada nasabah tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang
Bandung.
Ho: ρ > 0, artinya terdapat pengaruh antara customer experience (X) terhadaployalitas (Y) pada nasabah tabungan Batara iB BTN Syariah Kantor Cabang
(61)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disertai dengan teori-teori
yang mendukung mengenai pengaruh customer experience terhadap loyalitas pada
nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Bandung, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Customer Experience pada BTN Syariah Kantor cabang bandung yang terdiri dari
sensory experience, affective experience, cognitive experience, behavioral experience, dan relational experience berada pada kategori sedang, dengan demikian masih terdapat beberapa kinerja customer experience yang belum
memenuhi ekspektasi nasabah, yaitu:
a. Kemudahan penggunaaan dan bertansaksi dalam web
b. Kemudahan menjangkau lokasi ATM BTN Syariah
c. Daya tarik event promosi yang dilaksanakan bank
2. Loyalitas nasabah pada BTN Syariah kantor Cabang Bandung berada pada
kategori sedang. Oleh karena itu masih perlu ditingkatkan, terutama pada dimensi
staying with current provider dengan indikator keikutsertaan dalam event yang diadakan BTN Syariah, dan penolakan terhadap produk lain sejenis dari bank lain.
(62)
memiliki penilaian yang tinggi dari responden. Hal ini menunjukan bahwa nasabah
puas dan cukup setia sehingga mau merekomendasikan kepada orang lain.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan
antara customer experience dengan loyalitas. Artinya apabila perusahaan
meningkatkan customer experience maka loyalitas pun akan naik.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk mencapai maksud dan tujuan
peningkatan program customer experience dan loyalitas nasabah, maka penulis
mengemukakan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi BTN Syariah,
yaitu:
1. Dari hasil penelitian, berdasarkan tanggapan responden mengenai kinerja
dimensi affective experience, bagian yang masih dirasa kurang adalah rasa
senang terhadap kemudahan bertansaksi melalui web. Transaksi dalam web yang
hanya terbatas pada customer service seperti pertanyaan dan keluhan nasbah
hendaknya diperluas dengan memberikan fasilitas seperti e-banking dan sms
banking untuk memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi karena transaksi dalam wen terbatas pada customer service seperti pertanyaan dan
keluhan nasbah.
2. Dari hasil penelitian, berdasarkan tanggapan responden mengenai kinerja
(63)
fitur-fitur dan kemudahan akses bagi nasabah telah dilakukan, diantaranya
melakukan kerjasama dengan ATM Bersama, Link dan Prima, namun perlu
dilakukan penambahan mesin ATM dengan penenpatan yang strategis dan
mudah dijangkau nasabah seperti di pusat perbelanjaan, agar nasabah mudah
bertransaksi melalui ATM tanpa dibebani dengan administrasi tambahan jika
melakukan transaksi pada ATM lain dengan fasilitas ATM Bersama, Link, dan
Prima. Daya tarik event promosi yang dilaksanakan bank juga bagian yang masih
dirasa kurang kinerjanya karena promosi yang dilakukan sebatas undian
berhadiah yang tidak mengandung unsur partisipasi interaksi dengan nasabah,
dalam meningkatkan daya tarik event untuk meningkatkan minat keikutsertaan
nasabah di dalamnya dapat dibuat dengan mengundang tokoh terkenal atau
selebritis yang berinteraksi langsung dengan nasabah sehingga memberikan
kesan yang tidak terlupakan.
3. Dari hasil penelitian terhadap loyalitas nasabah, disimpulkan bahwa tingkat
loyalitas nasabah berada pada kategori sedang. Dalam hal ini upaya untuk
meningkatkan loyalitas nasabah, perusahaan dapat melakukan peningkatan
kualitas pelayanan karyawan dengan terus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui berbagai pelatihan, athaya yang sebelumnya dalam bentuk
pemberian bonus (athaya) yang bersifat sukarela dan tidak diinformasikan secara
lisan maupun tertulis, menjadi bagi hasil yang menguntungkan kedua belah
(64)
precious dengan fasilitas yg memadai untuk memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan kepuasan nasabah.
4. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian tidak hanya dilakukan dalam
hal customer experience saja, namun dapat lebih dikembangkan dalam hal
kualitas pelayanan, promosi penjualan service marketing seperti service exelent
(65)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2008). “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta : Rineka Cipta.
Chandra, G. dan F. Tjiptono (2011). “Service, Quality & Satisfaction”. Jakarta: Andi
Gaffar, Vanessa. 2007. “CRM dan MPR Hotel”. Bandung: Alfabeta
Griffin, Jill. 2005. “Customer Loyalty: Menumbuhkan dan mempertahankan Kesetiaan Pelanggan”. Jakarta: Erlangga
Hurriyati, Ratih. 2010. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. Bandung: Alfabeta
Kertajaya, Hermawan. 2010. “Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran”. Jakarta: Erlangga
Kotler, Keler. 2007. “Manajemen Pemasaran 1. Edisi keduabelas”. Jakarta: PT Indeks
Kotler, P., Kertajaya, H., Setiawan, I. 2010. “Marketing 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit”. Jakarta: Erlangga
Lawfer, Manzie R. 2004. “Why Customer Come Back: How to Create Lasting Customer Loyalty”. USA: The Career Press Inc.
Leonard L. Berry, Lewis P. Carbone and Stephan H. Haeckel. 2002. USA: “Managing The Total Customer Experience”. MIT Sloan Management Review Schmitt, Bernd H. 2003. “Customer Experience Management”. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Shaw, Colin. 2007. “The DNA of Customer Experience: Hoe Emotion Drives Value”.USA : Palgrave Macmillan
Smith, Shaun., Wheeler, Joe. 2002. “Managing The Customer Experience”. London: Prentice Hall.
Steve Diller, Nathan Shedroff, and Darrel Rhea. 2006. “How Successfull Businesses Deliver Meaningful Customer Experience”. USA: Electronic (KIndle). Sugiono. 2010.” Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
Supagat, Andi. 2007. Statistika: ”Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametik”. Edisi 1. Jakarta: Kencana.
(66)
Sumarwan, Ujang et.al . (2011). “Riset Pemasaran Dan Konsumen, Panduan Riset
Dan Kajian: Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas, dan Persepsi Resiko”. Bogor: PT. Penerbit IPB Press.
Thomson, Bob. 2006 .”Customer Experience Management”: A Winning Business Strategy for a Flat World. USA: Customer Think Corporation.
Jurnal
Berry.L. Leonard., Carbone P. Lewis. 2007.” Build Loyalty Through Experiencce Managemen”t. 26-32.
Johnston, Robert., Kong, Xiangyu. 2011. : “The Customer Experience: a Road Map for Improvement”. Managing Service Quality 5-24.
Journal of Services Marketing Emerald Article: “Customer experience management: a critical review of an emerging idea”. Adrian Palmer
Kamaladevi. 2010. “Customer Experience management in Retailing”. Business Intelegent Journal 38-54
Mascarenhas. A. Oswald, Kesavan. R, Bernacchi.M. 2006. “Lasting customer loyalty: a total customer experience approach”. Journal of Consumer Marketing 397- 405.
Meyer and Schwager. 2007. “Understanding Customer Experience”. USA. Harvard Business Review 1-12.
Shun Yin Lam, Venkatesh Shankar, M. Krishna Erramilli and Bvsan Murthy. 2004. USA. Journal of the Academy of Marketing Science 293-308.
Tenkim, Bruce. 2010. “The Four Customer Experience Core Competencie”s. Tenkim Group Insight Report.
Palmer, Adrian. 2010.” Customer Experience Management: a Critical Review of an Emerging idea”. Journal of Service Marketing 196-208
Ruchi Garg and Zillur Rahman,. M.N. Qureshi,. Ishwar Kumar. 2012. Identifiying and ranking critical succes factors of customer experience in banks. Journal of Modelling in Management
Majalah
(67)
Internet
www.the-marketers.com diakses tanggal 12 April 2013
www.tribunjabar.co.id diakses 13 April 2013
www.infobanknews.com diakses 13 April 2013
(68)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administratif
Lampiran 2 Kuisioner Pra Penelitian
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Manual
Lampiran 5 Output Validitas dan Reliabilitas SPSS
Lampiran 6 Data Ordinal
Lampiran 7 Data Interval
Lampiran 8 Output Regresi dan Korelasi Variabel X dan Y
Lampiran 9 Catatan Bimbingan
(69)
(1)
139
precious dengan fasilitas yg memadai untuk memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan kepuasan nasabah.
4. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian tidak hanya dilakukan dalam hal customer experience saja, namun dapat lebih dikembangkan dalam hal kualitas pelayanan, promosi penjualan service marketing seperti service exelent dan service to care, dan minat konsumen.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2008). “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta : Rineka Cipta.
Chandra, G. dan F. Tjiptono (2011). “Service, Quality & Satisfaction”. Jakarta: Andi Gaffar, Vanessa. 2007. “CRM dan MPR Hotel”. Bandung: Alfabeta
Griffin, Jill. 2005. “Customer Loyalty: Menumbuhkan dan mempertahankan Kesetiaan Pelanggan”. Jakarta: Erlangga
Hurriyati, Ratih. 2010. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. Bandung: Alfabeta
Kertajaya, Hermawan. 2010. “Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran”. Jakarta: Erlangga
Kotler, Keler. 2007. “Manajemen Pemasaran 1. Edisi keduabelas”. Jakarta: PT Indeks
Kotler, P., Kertajaya, H., Setiawan, I. 2010. “Marketing 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit”. Jakarta: Erlangga
Lawfer, Manzie R. 2004. “Why Customer Come Back: How to Create Lasting Customer Loyalty”. USA: The Career Press Inc.
Leonard L. Berry, Lewis P. Carbone and Stephan H. Haeckel. 2002. USA: “Managing The Total Customer Experience”. MIT Sloan Management Review Schmitt, Bernd H. 2003. “Customer Experience Management”. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Shaw, Colin. 2007. “The DNA of Customer Experience: Hoe Emotion Drives Value”.USA : Palgrave Macmillan
Smith, Shaun., Wheeler, Joe. 2002. “Managing The Customer Experience”. London: Prentice Hall.
Steve Diller, Nathan Shedroff, and Darrel Rhea. 2006. “How Successfull Businesses Deliver Meaningful Customer Experience”. USA: Electronic (KIndle). Sugiono. 2010.” Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
Supagat, Andi. 2007. Statistika: ”Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametik”. Edisi 1. Jakarta: Kencana.
(3)
Sumarwan, Ujang et.al . (2011). “Riset Pemasaran Dan Konsumen, Panduan Riset Dan Kajian: Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas, dan Persepsi Resiko”. Bogor: PT. Penerbit IPB Press.
Thomson, Bob. 2006 .”Customer Experience Management”: A Winning Business Strategy for a Flat World. USA: Customer Think Corporation.
Jurnal
Berry.L. Leonard., Carbone P. Lewis. 2007.” Build Loyalty Through Experiencce Managemen”t. 26-32.
Johnston, Robert., Kong, Xiangyu. 2011. : “The Customer Experience: a Road Map for Improvement”. Managing Service Quality 5-24.
Journal of Services Marketing Emerald Article: “Customer experience management: a critical review of an emerging idea”. Adrian Palmer
Kamaladevi. 2010. “Customer Experience management in Retailing”. Business Intelegent Journal 38-54
Mascarenhas. A. Oswald, Kesavan. R, Bernacchi.M. 2006. “Lasting customer loyalty: a total customer experience approach”. Journal of Consumer Marketing 397- 405.
Meyer and Schwager. 2007. “Understanding Customer Experience”. USA. Harvard Business Review 1-12.
Shun Yin Lam, Venkatesh Shankar, M. Krishna Erramilli and Bvsan Murthy. 2004. USA. Journal of the Academy of Marketing Science 293-308.
Tenkim, Bruce. 2010. “The Four Customer Experience Core Competencie”s. Tenkim Group Insight Report.
Palmer, Adrian. 2010.” Customer Experience Management: a Critical Review of an Emerging idea”. Journal of Service Marketing 196-208
Ruchi Garg and Zillur Rahman,. M.N. Qureshi,. Ishwar Kumar. 2012. Identifiying and ranking critical succes factors of customer experience in banks. Journal of Modelling in Management
Majalah
(4)
Internet
www.the-marketers.com diakses tanggal 12 April 2013
www.tribunjabar.co.id diakses 13 April 2013
www.infobanknews.com diakses 13 April 2013
(5)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administratif
Lampiran 2 Kuisioner Pra Penelitian Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Manual Lampiran 5 Output Validitas dan Reliabilitas SPSS Lampiran 6 Data Ordinal
Lampiran 7 Data Interval
Lampiran 8 Output Regresi dan Korelasi Variabel X dan Y Lampiran 9 Catatan Bimbingan
(6)