ANALISIS α MANGOSTIN DARI EKSTRAK KULIT BUAH MUDA, KULIT BUAH MATANG, DAN KULIT BATANG MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-DENSITOMETR.

ANALISIS α MANGOSTIN DARI EKSTRAK KULIT
BUAH MUDA, KULIT BUAH MATANG, DAN KULIT
BATANG MANGGIS (Garcinia mangostana L.)
DENGAN KLT-DENSITOMETRI

SKRIPSI SARJANA FARMASI
Oleh
REZIE AGUSTINA
0911012059

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

1

ABSTRAK

α-mangostin merupakan senyawa penanda yang terdapat dalam kulit buah dan
kulit batang manggis (Garcinia mangostana L.). Perbedaan kandungan senyawa pada

bagian tumbuhan dan tingkat kematangan buah menyebabkan perbedaan kuantitas
dari senyawa tersebut. Kadar α-mangostin pada setiap bagian dari tumbuhan memiliki
hubungan terhadap aktivitas dari senyawa α-mangostin. Oleh karena itu, dilakukan
penentuan kadar α-mangostin dalam ekstrak kulit buah muda, kulit buah matang, dan
kulit batang manggis dengan KLT-Densitometri. Pemisahan dengan KLT dilakukan
dengan fase diam plat Silika Gel F254 dan campuran fase gerak kloroform : metanol
(10 : 0,1). Kandungan α-mangostin yang didapat pada ekstrak kulit buah muda
4,19 %, kulit buah matang 15,85% dan kulit batang 3,88%.
Kata kunci : α-mangostin, manggis, KLT-Densitometri

5

ABSTRACT

α-mangostin is a marker compound found in pericarp and bark of the
mangosteen (Garcinia mangostana L.). Differences in the content of the organs of
plants and the level of maturity of the fruit cause differences in the quantity of these
compounds. Levels of α-mangostin on any part of the plant have a relationship to the
activity of α-mangostin compounds. Therefore, the determination of the levels of αmangostin from young pericarp, old pericarp, and bark extract mangosteen by TLCdensitometry. Dissociation with TLC Densitometry using Silicalgel F254 as stationary
phase and the mixture of Chloroform : Methanol (10 : 0,1) as mobile phase. αmangostin levels in young pericarp extract 4,19%, old pericarp extract 15,85% and

bark extract 3,88%.
Key words: α-mangostin, mangosteen, TLC-Densitometry

6

I PENDAHULUAN

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dengan 30.000 spesies tumbuhan
yang 1000 diantaranya dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat (Departemen Kesehatan
RI, 2005). Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat
adalah manggis (Garcinia mangostana L). Kulit buah manggis dapat digunakan
sebagai peluruh haid, obat sariawan, penurun panas, pengelat (adstringen) dan obat
disentri (Heyne,1987).
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah pohon tropis dari famili Guttiferae.
Pohon ini dibudidayakan selama berabad-abad di hutan-hujan tropis Asia Tenggara,
dan dapat ditemukan di banyak negara di seluruh dunia (Ji, X., Avula, et al, 2007).
Masyarakat Indonesia telah lama menggunakan tanaman obat untuk pengobatan
tradisional dalam berbagai jenis sediaan herbal (Hidayat, 2005). Manggis merupakan
salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kulit buah manggis
digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat dan sembelit (Sudarsono et

al., 2002). Potensi manggis tidak hanya pada buahnya saja, tetapi juga seluruh bagian
tumbuhan manggis menyimpan potensi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia (Endro, 2007).
Ekstrak n-heksana kulit buah mengandung senyawa xanton gartanin, 1isomangostin, 1-isomangostin hidrat, 3-isomangotin dan 3-isomangostin hidrat
15

(Chaverry, 2008). Ekstrak kulit buah manggis mengandung senyawa golongan xanton
yaitu -mangostin, α-mangostin (Ahmat, 2010). Daging buah manggis mengandung
senyawa yang sama yaitu -mangostin, α-mangostin 8-deoksigartanin, dan gartanin
(Zarena, 2009).
Salah satu senyawa golongan xanton yang terdapat dalam tumbuhan manggis
adalah α-mangostin. Senyawa α-mangostin adalah senyawa berwarna kuning, tidak
larut dalam air, larut dalam alkohol, eter, aseton, etil asetat, dan kloroform. Senyawa
α-mangostin menunjukkan aktivitas antibakteri, aktivitas anti jamur (Chaverri et al.,
2008), sebagai antioksidan, antitumor, antiviral, antiinflamasi, (Chaverri et al., 2008)
aktivitas anti malaria cukup baik (Syamsudin et al., β009). Senyawa α-mangostin
dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL serta meningkatkan
kadar HDL darah mencit putih jantan (Dachriyanus et al., 2007). Selain itu xanton
dapat menstimulasi sistem saraf pusat dan memiliki aktivitas antituberkulosis secara
in vitro pada bakteri Mycobacterium tuberculosis (Bruneton, 1999 ; Sluis, 1985).

Afinitas kimiawi dalam satu spesies pada prinsipnya sama secara kualitatif,
akan dapat berbeda secara kuantitatif. Perbedaan kuantitatif, masing-masing senyawa
tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan ekosistem dari keberadaan
tumbuhan tersebut. Hal yang sama dari berbagai bagian-bagian tumbuhan (batang,
kulit batang, akar dan lain-lain) akan mengalami hal yang sama seperti pernyataan di
atas (Lukis, 2011). Perbedaan kandungan pada organ tumbuhan dan tingkat
kematangan dari buah diduga menyebabkan perbedaan kuantitas senyawa tersebut.
16

Dengan mengetahui kandungan α-mangostin pada kulit batang, kulit buah muda dan
kulit buah matang. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku fitofarmaka.
Densitometri merupakan metode analisis instrumental yang didasarkan pada
interaksi radiasi elektromagnetik dengan analit yang merupakan bercak pada
Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Densitometri dimaksudkan untuk analisis
kuantitatif analit dengan kadar kecil, yang sebelumnya dilakukan pemisahan dengan
KLT (Rohman, 2009).
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan analisis α-mangostin dari eksrak
kulit buah muda, kulit buah matang dan kulit batang manggis dengan menggunakan
metoda HPLC. Sebagaimana yang diketahui bahwa HPLC merupakan suatu metoda
yang akurat untuk menganalisa suatu senyawa tapi metoda ini juga memiliki

kekurangan yaitu dalam pengerjaannya membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Alat densitometri memiliki kelebihan dalam pengerjaannya yang sederhana
dan murah, dari segi biaya lebih murah, pelarut yang digunakan sedikit serta dalam
satu kali analisis sejumlah senyawa dapat dianalisis secara serentak dengan cepat.
Dengan kelebihan itu, dengan alat ini dapat dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif
dengan hasil yang cukup akurat. Maka pada penelitian ini dilakukan analisis αmangostin dari ekstrak kulit buah muda, kulit buah matang dan kulit batang G.
mangostana Linn dengan KLT-Densitometri.

17

Validasi adalah sebuah evaluasi mengenai ketepatan dan ketelitian suatu
prosedur analisis yang layak digunakan untuk menyelesaikan masalah. Validasi
menjamin bahwa prosedur yang sama mendapatkan hasil memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan. Parameter yang diuji dalam penelitian ini meliputi linieritas, llimit
deteksi, limit kuantifikasi, ketelitian dan ketepatan.
Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi mengenai metode
penetapan kadar α-mangostin dengan KLT-Densitometri serta bagian manggis yang
mengandung α-mangostin tertinggi sebagai sumber bahan baku fitofarmaka.

18


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

ANALISIS α MANGOSTIN DARI EKSTRAK KULIT BUAH MUDA, KULIT BUAH MATANG, DAN KULIT BATANG MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-DENSITOMETR - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

ANALISIS α MANGOSTIN DARI EKSTRAK KULIT BUAH MUDA, KULIT BUAH MATANG, DAN KULIT BATANG MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-DENSITOMETR - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

ANALISIS α MANGOSTIN DARI EKSTRAK KULIT BUAH MUDA, KULIT BUAH MATANG, DAN KULIT BATANG MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-DENSITOMETR - Repositori Universitas Andalas

0 0 4