PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIF SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.
PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KREATIF SISWA
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
VINA AGUSTINA 0904085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penerapan Mind Mapping Dalam
Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur
Air Untuk Meningkatkan
Kemampuan Kreatif Siswa
Oleh Vina Agustina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Vina Agustina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya ataupun sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Vina Agustina 0904085
PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KREATIF SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd NIP. 19650929 199101 2 001
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Johar Permana, MA NIP. 19590814 198503 1 004
Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Babang Robandi, M. Pd. NIP. 19610814 198603 1 001
(4)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIF SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh: Vina Agustina 0904085
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA pada Materi Daur Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa”. Latar belakang pada penelitian ini adalah kurangnya kemampuan kreatif siswa karena pembelajaran selama ini hanya menerapkan metode ceramah dan teknik pencatatan tradisional terutama dalam pembelajaran IPA sehingga mempengaruhi hasil belajar khususnya pada materi daur air. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) mengetahui perencanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping pada materi daur air, 2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping pada materi daur air, 3) mengetahui peningkatan kemampuan kreatif siswa dallam pembelajaran IPA dengan penerapan mind
mapping pada materi daur air. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek pada penelitian ini adalah Siswa kelas VB SDN 2 Cibodas Lembang dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini dilakukan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model
mind mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran
IPA pada materi daur air. Nilai rata-rata kemampuan originallity siswa dari siklus I ke siklus II adalah 13,37 menjadi 15,32. Peningkatannya sebesar 13,98%. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan fluency siswa dari siklus I ke siklus II adalah 67,90 menjadi 80,27. Peningkatannya sebesar 18,21%.
(5)
THE IMPLEMENTATION OF MIND MAPPING IN SCIENCE LEARNING MATERIALS RECYCLING WATER TO INCREASE THE
CREATIVE ABILITIES STUDENT
(In The Classroom Action Research Class V Students Of SDN 2 Cibodas Lembang West Bandung District School Year 2012/2013)
By: Vina Agustina 0904085
ABSTRACT
The title of this research is “The Implementation Of Mind Mapping In Science Learning Materials Recycling Water To Increase The Creative Abilities Student”. background of this research are lack of creative ability of students because learning is only applied during the lecture method and the traditional recording techniques, especially in science teaching that influence learning outcomes especially in the matter of water cycle. The purpose of this research are 1) knowing the science lesson planning with mind mapping application on water recycling materials, 2) knowing the science lesson implementation with mind mapping application on water recycling materials, 3) knowing dallam increase creative ability of students learning science with mind mapping application on water recycling material. The method used in this study is action research methods classes. Subjects in this study were Grade VB SDN 2 Cibodas Lembang by the number of students 40. The research was done systematically starting from the planning, implementation, observation and reflection at each cycle. This research consist of two cycle. Each cycle consist of one meeting. The results prove that the model of mind mapping can enhance the creative abilities of students in learning science on water recycling materials. he average value originallity ability students from cycle I to cycle II is 13.37 to 15.32. The increase of 13.98%. While the average value of fluency skills of students from cycle I to cycle II is 67.90 to 80.27. The increase of 18.21%.
(6)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
v viii
x xi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Batasan Masalah... D. Tujuan Penelitian... E. Manfaat Penelitian... F. Hipotesis Tindakan... G. Definisi Oprasional...
1 3 3 3 4 4 4 BAB II KAJIAN TEORI
A. Mind Mapping...
1. Pengertian Mind Mapping... 2. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping... 3. Langkah-langkah membuat Mind Mapping... B. Kemampuan Kreatif... C. Daur Air...
6 6 9 9 11 14
(7)
1. Proses Daur Air ... 2. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Daur
Air... 3. Perlunya Penghematan Air... D. Temuan Hasil Penelitian...
14
17 18 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode... B. Prosedur Penelitian... C. Subjek Penelitian... D. Instrumen Penelitian... 1. Rubrik Penilaian Mind Mapping... 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Lancar (Fluency)... 3. Lembar Observasi... 4. Wawancara... E. Teknik Pengumpulan Data... F. Analisis Data... 1. Mengukur Kemampuan Kreatif... 2. Lembar Observasi...
20 22 24 24 24 25 26 27 27 28 28 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal Penelitian... B. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I... 1. Deskripsi Perencanaan Pada Siklus I... 2. Deskripsi Pelaksanaan Pada Siklus I... 3. Analisis Pengamatan Hasil Pembelajaran Pada Siklus I... 4. Refleksi Siklus I... C. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II... 1. Deskripsi Perencanaan Pada Siklus II... 2. Deskripsi Pelaksanaan Pada Siklus II... 3. Analisis Pengamatan Hasil Pembelajaran Pada Siklus II...
30 30 31 31 34 41 42 42 43 46
(8)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Refleksi Siklus II... D. Pembahasan Hasil...
52 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... B. Saran...
64 64 DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
(9)
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Nama Tabel Halaman
2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 4.3
4.4 4.5 4.6
Perbedaan Catatan Biasa Dengan Mind Mapping... Tingkat Orisinalitas Berdasarkan Usia... Aspek-aspek Berpikir Kreatif Menurut William (2004)... Rubrik Penilaian Kemampuan Originalitas... Rubrik Penilaian Kemampuan Fluency... Pedoman Observasi Guru... Kategori Penilaian... Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I... Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I... Nilai Originallity Siswa Kelas VB dalam Pembuatan Mind Mapping Siklus I ... Kategori Nilai Kemampuan Originallity Siswa Kelas VB Siklus I... Nilai Fluency Siswa Kelas VB Siklus I... Kategori Nilai Kemampuan Fluency Siswa Kelas VB Siklus I...
8 13 13 24 26 26 28 32 33
34 36 40 41
(10)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.7 4.8 4.9
4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16
4.17
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II... Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II... Nilai Originallity Siswa Kelas VB dalam Pembuatan Mind Mapping Siklus II... Kategori Nilai Kemampuan Originallity Siswa Kelas VB Siklus II... Nilai Fluency Siswa Kelas VB Siklus II... Kategori Nilai Kemampuan Fluency Siswa Kelas VB Pada Siklus II... Peningkatan Kemampuan Originallity Siswa Kelas VB... Rubrik Penilaian Kemampuan Fluency... Peningkatan Kemampuan Fluency Siswa Kelas VB... Nilai Akhir Kemampuan Originallity dan Kemampuan Fluency Siswa Kelas VB Pada Siklus I dan Siklus II... Tahap Perencanaan Penelitian...
44 45 46
47 51 52 55 57 58
59 61
(11)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Nama Gambar Halaman
(12)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
A LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN... B LAMPIRAN HASIL PENELITIAN... C LAMPIRAN ADMINISTRASI PENELITIAN... D LAMPIRAN DOKUMENTASI...
67 91 113 119
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 5 kelompok mata pelajaran. Salah satunya ialah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan yang sangat penting guna memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan gejala-gejala alam, serta mengenai makhluk hidup dan proses kehidupan. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Pembelajaran IPA yang sering diterapkan saat ini oleh guru-guru di sekolah hanya menggunakan metode ceramah, metode pencatatan tradisional, kemudian mengerjakan latihan soal, tentu saja pembelajaran IPA yang diterima anak menjadi tidak bermakna sehingga hasil belajar siswa banyak yang tidak mencapai KKM. Metode ceramah dapat menciptakan situasi yang membosankan untuk siswa dalam pembelajaran, begitu juga metode pencatatan tradisional yang membuat siswa malas belajar. Padahal seharusnya pembelajaran IPA dapat mengeksplorasi pengetahuan siswa karena materi yang dipelajari sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Hasil belajar terakhir yang diperoleh menggunakan metode ceramah dan metode pencatatan tradisional dalam pembelajaran IPA hanya 13 dari 40 siswa kelas 5B SDN 2 Cibodas yang mencapai KKM (32,5%), jadi 67,5% tidak mencapai KKM.
(14)
2
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selain hasil belajar, kemampuan berpikir kreatif siswa juga harus diperhatikan oleh guru dan dikembangkan dalam pembelajaran IPA yang bersifat ilmiah dan bukan hanya membicarakan soal produk tapi juga suatu proses. Pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangan kreativitas siswa agar kelak dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan masyarakat maupun negara (Munandar, 2009). Kejenuhan siswa terhadap metode ceramah dan metode pencatatan tradisional juga mempengaruhi minat siswa untuk belajar dan memahami materi, sehingga diperlukan inovasi dalam panyampaian materi baik dari model, metode, maupun media pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna dan menarik perhatian siswa. Mind Mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA. Dengan menerapkankan model pembelajaran mind Mapping, guru dapat lebih mudah menyampaikan pokok-pokok permasalahan pada materi, siswapun dapat dengan mudah memahami pokok-pokok materi yang disampaikan karena lebih terkonsep dan dapat ditampilkan dengan semanarik mungkin. Dengan menerapkan mind
mapping, siswa dapat lebih mengungkap ide-ide yang ada dipikirannya sehingga
dapat mengungkap kemampuan kreatifnya dan ketika mengerjakan latihan soal mengenai materi yang telah disampaikan, siswa memiliki beberapa alternatif jawaban. Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak (Tony Buzan (2005:5)).
Kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur air mempengaruhi hasil belajar siswa yang sebagian besar tidak mencapai KKM, karena kurangnya pemahaman siswa pada materi tersebut. Materi daur air seharusnya disajikan dengan media visual yang lebih kongkrit agar mudah dipahami siswa. Ditambah lagi kelas termasuk kelas gemuk sehingga sulit menguasai dan mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga metode ceramah dinilai kurang efektif dalam menyampaikan materi daur air. Penerapan Mind
Mapping dalam menyampaikan materi daur air diharapkan dapat mengungkap
kemampuan kreatif siswa untuk menemukan alternatif jawaban dari sebuah permasalahan yang berhubungan dengan daur air. Karena materi daur air sangat
(15)
3
dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak kesulitan dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dipikirannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk mengangkat judul “Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA pada Materi Daur Air untuk Mengungkap Kemampuan Kreatif Siswa”. Dengan Mind Mapping
diperkirakan dapat menjadi cara dalam mengungkap kemampuan kreatif siswa.
B. Rumusan Masalah
Secara umum masalah pada penelitian ini “Bagaimana penerapan pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur air?
Rumusan masalah tersebut lebih dikhususkan lagi menjadi:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa pada materi daur air?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa pada materi daur air?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur air setelah menerapkan mind mapping?
C. Batasan Masalah
Menurut Utami Munandar (1985:88) aspek berpikir kreatif mencakup 4 hal, yaitu fluency (kelancaran), flexibillity (keluwesan), originallity (keaslian), dan
elaboration (keterperincian). Dalam penelitian ini hanya dibahas mengenai fluency dan originallity.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum yakni:
1. Mengetahui perencanaan pembelajaran IPA pada materi daur air dengan penerapan mind mapping.
(16)
4
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi daur air dengan penerapan mind mapping.
3. Mengetahui peningkatan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur air melalui penerapan mind mapping.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, menarik perhatian dan sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar.
2. Bagi guru
Menambah alternatif model pembelajaran yang bisa diterapkan guru yang dapat mengungkap kemampuan kreatif yang dimiliki siswa dan menciptakan model pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami siswa sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi siswa
Menciptakan pembelajaran yang lebih menarik sehingga membangkitkan antusias siswa terhadap pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kreatif siswa.
F. Hipotesis Penelitian
Penerapan Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur air.
G. Definisi Operasional
1. Mind Mapping
Mind Mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya
belajar visual dengan mengembangkan ide utama yang memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi karena didukung dengan
(17)
5
adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
2. Kemampuan Kreatif
Kemampuan kreatif berpikir asli (originallity) dapat dinilai melalui penugasan membuat mind mapping yang dinilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat. Sedangkan kemampuan kreatif berpikir lancar atau fluency yang dimaksudkan dalam penelitian ini, yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menjawab soal berupa uraian yang setiap soal memunculkan indikator berpikir kreatif dengan memberikan banyak gagasan dan lancar mengungkapkan gagasannya dalam merespon suatu permasalahan yang dihadapi.
(18)
20
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Elliot yaitu model penelitian yang menggunakan ide dasar dan langkah-langkah tindakan refleksi yang terus bergulir dan kemudian menjadi suatu siklus seperti yang dikembangkan Kemmis dan Taggart. Namun skema langkah-langkahnya lebih rinci dan berpeluang untuk lebih mudah diubah. Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba melaksanakan satu siklus terlebih dahulu. Apabila dalam siklus yang pertama, peneliti tidak menemukan suatu bentuk peningkatan dalam kegiatan penelitian, maka akan diadakan lagi siklus berikutnya, begitu pula jika peneliti tidak menemukan peningkatan pada siklus kedua maka akan berlanjut ke siklus berikutnya, demikian seterusnya.
(19)
21
Bagan 3.1
Model Kemmis dan Taggart (1988: 132)
Refleksi
Perencanaan Siklus 1
Observasi/ mengamati
Pelaksanaan Refleksi
Siklus 2 Observasi/
mengamati
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus 3 Observasi/
mengamati
Perencanaan
Pelaksanaan
Apabila belum terselesaikan, dilanjutkan ke siklus berikutnya.
(20)
22
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebelum masuk ke siklus 1, peneliti memberikan pelatihan membuat mind map kepada siswa.
Siklus 1 PTK: 1. Perencanaan
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum KTSP untuk mengetahui kompetensi dasar terkait konsep daur air di kelas V.
b) Membuat RPP tentang daur air.
c) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar daur air beserta alat dan bahan praktikum tentang proses daur air.
d) Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat ketercapaian RPP dan pedoman wawancara untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap penerapan mind mapping dalam pembelajaran IPA pada materi daur air.
2. Pelaksanaan tindakan
a) Peneliti menjelaskan materi tentang daur air menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi.
b) Siswa diminta membuat mind map tentang daur air untuk mengukur kemampuan originallity siswa.
c) Peneliti memberikan tes pada akhir pembelajaran terkait materi yang telah disampaikan, yaitu tentang daur air. Kemampuan fluency dinilai dari kelancaran dan gagasan anak dalam menjawab soal yang diberikan peneliti.
3. Pengamatan atau observasi
a) Peneliti membagikan lembar observasi kepada observer untuk melihat keterlaksanaan RPP ketika pembelajaran berlangsung.
b) Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas dan siswa untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
(21)
23
4. Analisis dan refleksi.
a) Peneliti menilai hasil mind map yang dibuat siswa dan hasil tes yang dikerjakan siswa, kemudian dihitung rata-rata pencapaiannya.
b) Peneliti melihat keterlaksanaan langkah-langkah RPP.
c) Dari hasil analisis sekilas terhadap pembuatan mind map, hasil tes dan keterlaksanaan RPP ditentukan hal yang bisa dipertahankan dan hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Siklus II PTK: 1. Perencanaan
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum KTSP untuk mengetahui kompetensi dasar yang berkaitan dengan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Melihat dan mempertimbangkan hasil refleksi peneliti mengadakan penyesuaian langkah-langkah di RPP.
b) Membuat RPP tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. c) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar tentang contoh
kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
d) Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan RPP.
2. Pelaksanaan
a) Peneliti menjelaskan materi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pengamatan. b) Siswa diminta membuat mind map tentang kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air untuk mengukur kemampuan originallity siswa. c) Peneliti memberikan tes pada akhir pembelajaran terkait materi yang telah
disampaikan, yaitu tentang daur air. Kemampuan fluency dinilai dari kelancaran dan gagasan anak dalam menjawab soal yang diberikan peneliti.
(22)
24
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a) Peneliti membagikan lembar observasi kepada observer untuk menilai ketercapaian indikator ketika pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan menerapkan model mind mapping. Apakah pembelajaran dengan model mind mapping dapat mengungkap atau meningkatkan kemampuan kreatif siswa melalui penilaian hasil mind map yang dibuat siswa dan hasil tes ditiap siklusnya.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 2 Cibodas tahun ajaran 2012-2013 Lembang sebanyak 40 orang.
D. Instrumen Penelitian
1. Rubrik Penilaian Mind Mapping
Untuk mengukur originallity siswa, dapat dilihat melalui rubrik penilaian
originallity dari mind mapping yang dibuat siswa. Aspek respon, ide, keterkaitan,
ketekunan dan skill peneliti mengacu pada buku Creative Learning (Beetlestone: 2011) dan Super Learning (Warseno: 2011) dalam membuat rubrik penilaian originalitas ini. Sedangkan aspek estetika peneliti mengacu pada indikator
originallity menurut William (2004) yang tercantum pada tabel 2.2 “mampu
membuat kombinasi-kombinasi yang lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur” sehingga peneliti membuat aspek estetika yang dilihat dari banyaknya kombinasi warna yang diterapkan anak dalam mind mapping buatannya. Berikut rubrik penilaian kemampuan originalitas.
Tabel 3.1
Rubrik Penilaian Kemampuan Originalitas
(23)
25
Respon Siswa merespon
(mengerjakan) tugas membuat Mind Map dengan antusias.
Siswa merespon
(mengerjakan) tugas
membuat mind Map
dengan kurang antusias.
Siswa merespon
(mengerjakan) tugas
membuat Mind Map
dengan tidak antusias.
Aspek yang dinilai Skor 3 Skor 2 Skor 1
Ide Siswa menyambut dan
menuangkan ide-ide baru dalam membuat
Mind Map.
Siswa menyambut tetapi kurang bisa menuangkan ide-ide baru dalam membuat Mind Map.
Siswa tidak menyambut dan tidak menuangkan ide-ide baru dalam membuat
Mind Map. Keterkaitan Adan keterkaitan antara
cabang dan gambar dengan ide utama.
Kurang keterkaitan antara cabang dan gambar dengan ide utama.
Tidak ada keterkaitan antara cabang dan gambar dengan ide utama.
Ketekunan Siswa terus berusaha menuangkan idenya ketika menghadapi tantangan atau kesulitan dalam membuat Mind
Map.
Siswa terkadang
melakukan kegiatan lain
ketika menghadapi
tantangan atau kesulitan dalam membuat Mind Map.
Siswa berhenti
mengerjakan ketika
menghadapi tantangan atau kesulitan dalam membuat Mind Map.
Skill Siswa menggunakan
lebih dari 1 teknik yang beda dari yang lain dalam pembuatan Mind
Map.
Siswa menggunakan
teknik yang biasa atau tidak beda dari yang lain dalam pembuatan Mind
Map.
Siswa tidak menggunakan teknik dalam pembuatan
Mind Map.
Estetika Siswa menggunakan
lebih dari tiga warna warna.
Siswa menggunakan tiga warna.
Siswa menggunakan
kurang dari tiga warna.
2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Lancar (Fluency)
Kemampuan kreatif dapat diukur melalui tes berupa soal, oleh karena itu untuk mengukur fluency siswa peneliti memberikan soal tes berupa 5 soal uraian
(24)
26
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pertanyaan atau kasus yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
fluency siswa. Soal tersebut sebagai data utama untuk mengukur kemampuan fluency siswa. Tes ini dilakukan sesudah pembelajaran dilaksanakan. Berikut
rubrik penilaian kemampuan fluency.
Tabel 3.2
Rubrik Penilaian Kemampuan Fluency
No. Aspek yang Dinilai
Skor yang Diperoleh
20 10 0
1 Siswa memberikan banyak gagasan dan
lancar dalam
mengungkapkan gagasannya ketika merespon suatu permasalahan (soal) yang dihadapi.
Siswa lancar menjawab soal dengan tepat dan memiliki
beberapa gagasan jawaban yang berbeda dari yang lain.
Siswa kurang lancar menjawab soal dengan tepat dan hanya memiliki satu gagasan. Siswa tidak lancar menjawab soal dan gagasan yang diungkapkan tidak tepat.
3. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai observer adalah wali kelas yang bersangkutan ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian indikator RPP dengan menerapkan model mind mapping.
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Guru
No. Aspek yang Dinilai Ada Tidak
Ada
1. Perencanaan
a. Kelengkapan RPP b. Kelengkapan instrumen 2. Pelaksanaan pembelajaran
membuka pembelajaran
a. Membangkitkan motivasi untuk belajar, menarik perhatian siswa
(25)
27
siswa
Proses pembelajaran
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menggali pengetahuan awal siswa tentang daur air b. Guru menggunakan media gambar daur air ketika
menyampaikan materi daur air
c. Guru memimpin kegiatan diskusi dan tanya jawab antar siswa atau kelompok yang berkaitan dengan materi daur air
d. Guru membimbing siswa membuat mind mapping di kertas yang telah disediakan guru dan dikumpulkan sebelum pembelajaran berakhir
e. Guru memberikan latihan soal untuk mengetahui kemampuan berpikir lancar siswa
3. Penutup pembelajaran
Kemampuan mengakhiri pembelajaran
a. Guru memberikan penguatan secara keseluruhan dengan cara menegaskan inti dari materi daur air b. Guru mengevaluasi pembelajaran dengan cara
menanyakan materi yang belum dimengerti
c. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi daur air yang telah dipelajari
d. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa latihan soal pada LKS yang dikumpulkan pada pembelajaran IPA berikutnya.
e. Guru menutup pembelajaran dan mendampingi siswa
dalam memimpin do’a Presentase
4. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui pendapat guru (wali kelas) dan siswa yang bersangkutan mengenai penerapan model mind mapping dalam pembelajaran IPA pada materi daur air.
Adapun aspek yang dikemukakan dalam melakukan wawancara, berhubungan dengan ketertarikan, kesulitan dan aktifitas yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung . Dari hasil wawancara peneliti dengan siswa , dijadikan sebagai masukan yang sangat esensial dalam rangka perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
(26)
28
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu melaksanakan proses pembelajaran, memberikan tugas membuat
mind map kepada siswa, memberikan tes tertulis dan melakukan wawancara
setelahnya. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti diobservasi oleh wali kelas.
F. Analisis Data
1. Mengukur Kemampuan Kreatif
a. Proses skoring dalam mengukur kemampuan originalitas (originallity) siswa melalui pembuatan mind mapping dengan rumus:
N = ∑
∑ x 100%
b. Proses skoring dalam mengukur kemampuan berpikir lancar (fluency) siswa melalui soal yang dijawab siswa dengan rumus :
N = ∑
x 100%
Keterangan:
1) Skor 20 jika siswa lancar menjawab soal dengan tepat dan memiliki beberapa gagasan jawaban yang berbeda dari yang lain.
2) Skor 10 siswa kurang lancar menjawab soal dengan tepat dan hanya memiliki satu gagasan.
3) Skor 0 jika siswa tidak lancar menjawab soal dan gagasan yang diungkapkan tidak tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan empat kategori penilaian, yakni sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kategori Penilaian
No. Nilai Kategori
(27)
29
2. 70 – 89 Baik
3. 50 – 69 Cukup
4. 30 – 49 Kurang
5. ≤ 29 Buruk
Sumber: Dirjen Dikti Depdikbud (1980)
2. Lembar Observasi
Menghitung presentase ketercapaian indikator melalui lembar observasi yang diisi oleh guru sebagai observer dengan rumus:
P = ∑
(28)
64
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil simpulan dalam penelitian ini berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, hasil peningkatan kemampuan kreatif siswa dengan menerapkan model mind mapping.
Perencanaan pembelajaran daur air penulis menyusun beberapa hal, antara lain: 1) Peneliti mengamati kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan, 2) menyusun atau merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan penerapan model mind mapping dalam pembelajaran daur air, 3) Menyiapkan media, 4) menyusun soal tes berupa uraian yang mengacu kepada aspek-aspek penilaian berpikir kreatif, yakni kelancaran dalam berpikir dan mengungkapkan banyak gagasan dalam suatu permasalahan, 5) menyusun kriteria penilaian soal.
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada skenario atau langkah-langkah pembelajaran yang tertera didalam RPP tiap siklusnya. Mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4, penerapan model mind mapping untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa kelas VB di SDN 2 Cibodas Lembang dinyatakan berhasil dilihat dari peningkatan nilai siswa dari hasil membuat mind map dan menjawab soal uraian. Berdasarkan hasil wawancara, tanggapan guru dan siswa mengenai pembelajaran dengan menerapkan model
mind mapping juga sangat baik. Ketercapaian RPP juga terlaksana dengan baik
berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer (wali kelas).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran IPA. Peneliti memberikan saran sebagai berikut.
(29)
65
1. Untuk guru yang belum pernah menerapkan model pembelajaran mind
mapping, model pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran
yang sangat diminati siswa. Sedangkan untuk guru yang sudah pernah menerapkan model mind mapping hendaknya memperhatikan hal-hal seperti tingkat pemahaman siswa dalam membuat mind mapping dan mendampingi siswa dalam ketika pembelajaran berlangsung.
2. Siswa yang menuangkan ide-idenya dengan membuat mind mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatifnya, oleh karena itu biasakan membuat
mind mapping dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari-hari dengan memperhatikan langkah-langkah sesuai dengan teori yang tertulis.
3. Penggunaan warna yang beragam akan lebih menarik perhatian siswa, jadi sebaiknya guru menghimbau siswa untuk menggunakan warna sebanyak mungkin dalam membuat mind mapping.
4. Untuk peneliti sendiri, sebaiknya pembelajaran IPA dengan menerapkan model mind mapping seharusnya memberikan lebih memberikan pelatihan kepada siswa mengenai langkah pembuatan mind mapping agar dalam pelaksanaannya siswa sudah paham namun tetap berada dalam pengawasan guru.
(30)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA Saling Temas V untuk SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Beetlestone, Florence. 1998. Creative Learning. Bandung: Nusa Media.
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal
dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia
Kusnandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Pusat Perbukuan. Depdiknas 2008. Buku Sekolah elektronik. Senang Belajar ilmu pengetahuan Alam Untuk SD/MI kelas 5.
Rachmawati, Yeni & Euis Kurniawati. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada
Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Warseno, Agus. 2011. Super Learning. Jogjakarta: Divs Press.
Wiraatmaja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
(1)
siswa
Proses pembelajaran
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menggali pengetahuan awal siswa tentang daur air b. Guru menggunakan media gambar daur air ketika
menyampaikan materi daur air
c. Guru memimpin kegiatan diskusi dan tanya jawab antar siswa atau kelompok yang berkaitan dengan materi daur air
d. Guru membimbing siswa membuat mind mapping di kertas yang telah disediakan guru dan dikumpulkan sebelum pembelajaran berakhir
e. Guru memberikan latihan soal untuk mengetahui kemampuan berpikir lancar siswa
3. Penutup pembelajaran
Kemampuan mengakhiri pembelajaran
a. Guru memberikan penguatan secara keseluruhan dengan cara menegaskan inti dari materi daur air b. Guru mengevaluasi pembelajaran dengan cara
menanyakan materi yang belum dimengerti
c. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi daur air yang telah dipelajari
d. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa latihan soal pada LKS yang dikumpulkan pada pembelajaran IPA berikutnya.
e. Guru menutup pembelajaran dan mendampingi siswa dalam memimpin do’a
Presentase
4. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui pendapat guru (wali kelas) dan siswa yang bersangkutan mengenai penerapan model mind mapping dalam pembelajaran IPA pada materi daur air.
Adapun aspek yang dikemukakan dalam melakukan wawancara, berhubungan dengan ketertarikan, kesulitan dan aktifitas yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung . Dari hasil wawancara peneliti dengan siswa , dijadikan sebagai masukan yang sangat esensial dalam rangka perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
(2)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu melaksanakan proses pembelajaran, memberikan tugas membuat
mind map kepada siswa, memberikan tes tertulis dan melakukan wawancara
setelahnya. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti diobservasi oleh wali kelas.
F. Analisis Data
1. Mengukur Kemampuan Kreatif
a. Proses skoring dalam mengukur kemampuan originalitas (originallity) siswa melalui pembuatan mind mapping dengan rumus:
N = ∑
∑ x 100%
b. Proses skoring dalam mengukur kemampuan berpikir lancar (fluency) siswa melalui soal yang dijawab siswa dengan rumus :
N = ∑
x 100%
Keterangan:
1) Skor 20 jika siswa lancar menjawab soal dengan tepat dan memiliki beberapa gagasan jawaban yang berbeda dari yang lain.
2) Skor 10 siswa kurang lancar menjawab soal dengan tepat dan hanya memiliki satu gagasan.
3) Skor 0 jika siswa tidak lancar menjawab soal dan gagasan yang diungkapkan tidak tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan empat kategori penilaian, yakni sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kategori Penilaian
No. Nilai Kategori
(3)
2. 70 – 89 Baik
3. 50 – 69 Cukup
4. 30 – 49 Kurang
5. ≤ 29 Buruk
Sumber: Dirjen Dikti Depdikbud (1980)
2. Lembar Observasi
Menghitung presentase ketercapaian indikator melalui lembar observasi yang diisi oleh guru sebagai observer dengan rumus:
P = ∑
(4)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil simpulan dalam penelitian ini berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, hasil peningkatan kemampuan kreatif siswa dengan menerapkan model mind mapping.
Perencanaan pembelajaran daur air penulis menyusun beberapa hal, antara lain: 1) Peneliti mengamati kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan, 2) menyusun atau merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan penerapan model mind mapping dalam pembelajaran daur air, 3) Menyiapkan media, 4) menyusun soal tes berupa uraian yang mengacu kepada aspek-aspek penilaian berpikir kreatif, yakni kelancaran dalam berpikir dan mengungkapkan banyak gagasan dalam suatu permasalahan, 5) menyusun kriteria penilaian soal.
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada skenario atau langkah-langkah pembelajaran yang tertera didalam RPP tiap siklusnya. Mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4, penerapan model mind mapping untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa kelas VB di SDN 2 Cibodas Lembang dinyatakan berhasil dilihat dari peningkatan nilai siswa dari hasil membuat mind map dan menjawab soal uraian. Berdasarkan hasil wawancara, tanggapan guru dan siswa mengenai pembelajaran dengan menerapkan model
mind mapping juga sangat baik. Ketercapaian RPP juga terlaksana dengan baik
berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer (wali kelas).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran dengan harapan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya untuk pelajaran IPA. Peneliti memberikan saran sebagai berikut.
(5)
1. Untuk guru yang belum pernah menerapkan model pembelajaran mind
mapping, model pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran
yang sangat diminati siswa. Sedangkan untuk guru yang sudah pernah menerapkan model mind mapping hendaknya memperhatikan hal-hal seperti tingkat pemahaman siswa dalam membuat mind mapping dan mendampingi siswa dalam ketika pembelajaran berlangsung.
2. Siswa yang menuangkan ide-idenya dengan membuat mind mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatifnya, oleh karena itu biasakan membuat
mind mapping dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari-hari dengan memperhatikan langkah-langkah sesuai dengan teori yang tertulis.
3. Penggunaan warna yang beragam akan lebih menarik perhatian siswa, jadi sebaiknya guru menghimbau siswa untuk menggunakan warna sebanyak mungkin dalam membuat mind mapping.
4. Untuk peneliti sendiri, sebaiknya pembelajaran IPA dengan menerapkan model mind mapping seharusnya memberikan lebih memberikan pelatihan kepada siswa mengenai langkah pembuatan mind mapping agar dalam pelaksanaannya siswa sudah paham namun tetap berada dalam pengawasan guru.
(6)
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA Saling Temas V untuk SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Beetlestone, Florence. 1998. Creative Learning. Bandung: Nusa Media.
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal
dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia
Kusnandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Pusat Perbukuan. Depdiknas 2008. Buku Sekolah elektronik. Senang Belajar ilmu pengetahuan Alam Untuk SD/MI kelas 5.
Rachmawati, Yeni & Euis Kurniawati. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada
Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Warseno, Agus. 2011. Super Learning. Jogjakarta: Divs Press.
Wiraatmaja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.