KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK-KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar (SD) Pada Anak–Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Program Full Day Ditinjau D
1
KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAKKANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN
ORANG TUA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NURYATI MUSTAMIROH
F 100 080 086
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2
3
4
5
KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAKKANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN
ORANG TUA
Nuryati Mustamiroh
Siti Nurina Hakim
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Perbedaan kesiapan anak memasuki
SD pada anak-anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) program
fullday ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua; (2). Kesiapan bersekolah anak
dengan orang tua berpendidikan Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. Subjek
dalam penelitian ini adalah 84 orang anak dari TK Al-Hikam dan TK Arofah,
Banyudono, Boyolali tahun akademik 2011/2012. Subjek diambil dengan
menggunakan metode purposive sampling. Kesiapan bersekolah diukur dengan
menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST), kemampuan visual anak
diukur dengan Marianne Frostig Developmental Test of Visual Perception (Frostig),
tingkat intellegensi anak diukur dengan Coloured Progressive Matrices (CPM), dan
tingkat pendidikan orang tua diperoleh melalui dokumentasi sekolah. Metode analisis
data menggunakan uji beda, dengan analisis independent sample t-test untuk
mengetahui perbedaan kesiapan anak memasuki SD ditinjau dari tingkat pendidikan
orang tua. Hasil analisis adalah: (1). Ada perbedaan yang signifikan kesiapan
bersekolah anak yang memiliki orang tua yang berpendidikn Sekolah Menengah dan
Perguruan Tinggi; (2). Kesiapan anak memasuki SD pada orang tua dengan
pendidikan PT memiliki kategori sedang dan kesiapan anak memasuki SD pada
orang tua dengan pendidikan PT memiliki kategori rendah
Kata kunci: Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak
Fullday, Tingkat Pendidikan Orang Tua
1
2
PENGANTAR
Pentingnya
menjadi
Berbagai
Setelah
PAUD
telah
perhatian
internasional.
hasil
penelitian
menyimpulkan bahwa perkembangan
yang diperoleh pada usia dini sangat
mempengaruhi perkembangan anak
pada tahap berikutnya. Setiap anak
memiliki potensi yang akan dapat
berkembang secara optimal manakala
diberi
rangsangan,
bimbingan,
dan/atau perlakuan yang sesuai dengan
tingkat
pertumbuhan
dan
perkembangannya (Semiawan, 2008).
TK merupakan salah satu
pendidikan anak usia dini sebelum
memasuki SD. TK adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan prasekolah
pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan
program
pendidikan bagi anak usia empat
sampai enam tahun (Depdiknas, 2004).
menyelesaikan
pendidikan prasekolah di TK, seorang
anak akan bersiap untuk mengikuti
pendidikan formal di SD. Untuk itu
diperlukan
adanya
kesiapan
bersekolah. Menurut Fitzgerald dkk
(Sulistiyaningsih,
kesiapan
2005)
bersekolah
pengertian
dinyatakan
sebagai kemampuan anak mencapai
tingkat perkembangan emosi, fisik,
dan kognisi yang memadai sehingga
anak mampu atau berhasil dengan
baik.
Menurut
Bergenson
(2005)
kesiapan anak memasuki SD adalah
kesiapan anak untuk belajar di sekolah,
kesiapan sekolah untuk menerima
anak, disertai dukungan keluarga dan
kerabat
yang
berkontribusi
untuk
kesiapan bersekolah. Menurut Hurlock
(Sulistiyaningsih,
2005)
kesiapan
bersekolah terdiri dari kesiapan secara
fisik dan kesiapan secara psikologis,
7
yang meliputi kesiapan emosi, sosial
dan intelektual.
Kesiapan memasuki SD anak
yang satu belum tentu sama dengan
Pada kenyataannya di SD,
anak yang lainnya, bahkan mereka
kerap kali kesuksesan seorang anak
memiliki
dalam mengikuti proses belajar di
disebabkan karena ada banyak faktor
kelas tidak hanya cukup dengan bekal
yang
kemampuan membaca, menulis, dan
kesiapan sekolah. Selain dipengaruhi
menghitung.
Ketrampilan
dalam
oleh kemasakan, lingkungan tempat
bersosialisasi,
kemampuan
dalam
berkembang juga ikut membentuk
mengelola emosi, kemampuan untuk
kesiapan anak bersekolah. Lingkungan
mandiri,
kemampuan
berbahasa,
yang terdekat dengan anak adalah
sangat
mempengaruhi
pada
keluarga. Dari berbagai karakteristik
kemampuan anak untuk mengikuti
keluarga, faktor tingkat pendidikan
pelajaran dengan baik. Misalnya saja
orang tua merupakan sesuatu yang
anak yang sudah bisa membaca,
besar
menulis
(Sulistiyaningsih, 2005).
dan
menghitung,
namun
usia
sama.
mempengaruhi
pengaruhnya
masih belum mau berpisah dengan
Hal
ini
terbentuknya
terhadap
Baharudin
anak
(2008)
orangtua, sampai-sampai ia mogok
mengungkapkan
tidak mau masuk kelas. Hal ini
pendidikan orang tua berpengaruh
menghambat anak untuk mengikuti
terhadap
aktivitas belajar dengan baik (Edia,
nilai, dan tujuan tentang pengasuhan.
2012)
Sebagai contoh, tingkat pendidikan
bahwa
pengetahuan,
tingkat
keyakinan,
8
yang lebih tinggi dapat meningkatkan
itu, dengan pengetahuan yang dimiliki,
fasilitas orang tua untuk terlibat dalam
orang tua yang berpendidikan tinggi
pendidikan
umumnya
anak-anak,
memungkinkan
memperoleh
orang
model
dan
tua
juga
untuk
keterampilan
bersikap
terbuka
dan
mampu memperlakukan anak secara
positif.
Orang
tua
memberikan
sosial dan strategi pemecahan masalah
perhatian
yang kondusif bagi sekolah untuk
perkembangan
keberhasilan
Dengan
Kondisi-kondisi inilah yang diduga
demikian, orang tua menggunakan
ikut menunjang kesiapan anak masuk
strategi belajar yang lebih efektif
SD.
anak-anak.
besar
pendidikan
terhadap
anak.
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
untuk anak daripada orang tua yang
memiliki tingkat pendidikan lebih
yang
1.
Untuk
membandingkan
tingkat
kesiapan anak memasuki SD pada
rendah.
anak anak yang mengikuti pendidikan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
TK program full day ditinjau dari
ditinjau dari tingkat pendidikan orang
tingkat pendidikan pendidikan orang
tua, ada
perbedaan perlakuan yang
tua.
diterima oleh anak. Orang tua yang
2.
berpendidikan
tinggi
memiliki
kesempatan dan kemampuan untuk
memperoleh materi yang lebih besar
yang diperlukan untuk menyediakan
fasilitas dan sarana belajar anak. Selain
Untuk mengetahui kesiapan anak
memasuki SD pada anak anak yang
mengikuti pendidikan TK program
fullday.
9
Kecamatan Banyudono terdapat 2 TK
METODE PENELITIAN
fokus
program fullday yaitu TKIT Arofah
dalam penelitian ini adalah kesiapan
sebanyak 44 anak dan TKIT Al-Hikam
anak
sebanyak 40 anak. Dengan total dari
Hal
yang
memasuki
menjadi
SD
dan
tingkat
pendidikan orang tua.
kedua TK sebanyak 84 anak.
Kesiapan anak memasuki SD
Sampel yang digunakan dalam
adalah kesiapan fisik (kemampuan
penelitian ini menggunakan purposive
motorik
sosial
sampling. Menurut Sugiyono (2010)
emosional, kognitif , dan kemampuan
purposive sampling adalah penentuan
berbahasa.
sampel dengan pertimbangan tertentu.
kasar
dan
halus),
Tingkat pendidikan formal
Sampel yang diambil dalam
orang tua adalah tingkat pendidikan
penelitian ini adalah anak-anak yang
akhir yang dimiliki oleh ibu. Tingkat
mengikuti pendidikan TK program
pendidikan
Full day dengan ciri-ciri sebagai
akan
dilihat
dari
pendidikan terakhir yang di capai oleh
ibu, dengan penggolongan
Sekolah
menengah (SMP/SMA) dan Perguruan
Tinggi (Diploma/ Sarjana).
Populasi dalam penelitian ini
adalah
anak-anak
yang mengikuti
pendidikan TK full day Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali. Di
berikut :
a. Anak-anak kelompok TK B
program fullday
b. Anak memiliki usia 5,5-7 tahun
c. Masih memiliki ibu dengan
tingkat
pendidikan
sekolah
menengah (SMP atau SMA)
10
atau perguruan tinggi (Diploma
menggunakan metode statistic dengan
atau Sarjana).
SPSS (Stastitical Product and Service
Alat pengumpul data yang
digunakan
untuk
kematangan
mengungkap
aspek-aspek
yang
menunjang kesiapan anak sekolah
menggunakan
alat
Nijmeegse
tes
Solution) 15,0 For Windows Program.
Selanjutnya metode analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji
beda t-test. Analisis tersebut untuk
mencari perbedaan kesiapan anak
Schoolbekwaamheids Test (N.S.T.).
memasuki SD pada kelompok anak-
Untuk mengungkap taraf kematangan
anak yang mengikuti pendidikan TK
persepsi
fullday ditinjau dari tingkat pendidikan
visual
menggunakan
anak
alat
dengan
Marianne
tes
Frostig Developmental Test of Visual
Perception
(Frostig),
dan
orang tua dengan kategori SMP dan
SMA, Diploma dan Sarjana.
untuk
HASIL PENELITIAN
mengungkap taraf intellegensi anak
Hipotesa
digunakan
alat
tes
penelitian
ini
Coloured
menyatakan bahwa ada perbedaan
Progressive Matrices (CPM). Untuk
yang signifikan kesiapan bersekolah
memperoleh
informasi
tingkat
antara anak dengan orang tua yang
pendidikan orang tua didapat melalui
berpendidikan Sekolah menengah dan
dokumentasi yang diperoleh melali
yang berpendidikan Perguruan Tinggi,
pihak TK.
dimana kesiapan sekolah anak yang
Metode analisis data yang
memiliki orang tua dengan pendidikan
digunakan dalam penelitian ini
11
Perguruan tinggi lebih baik dari orang
memiliki orang tua dengan pendidikan
tua
perguruan tinggi.
yang
menengah.
berpendidikan
Sekolah
Analisis
t
uji
jalur
Interval Skor
Kategori
diperoleh t A = -1,998 dengan
170,04 ≤×≤ 201,21
Sangat
Tinggi
signifikansi p = 0,049 (p
7
Jml
Sangat
16
rendah
Rendah
1
8
9
18
Tinggi
7
10 17
Sangat tinggi
4
11 15
Tabel 9. Data Kesiapan Anak Memasuki
SD Pada Anak-Anak yang
Memiliki Orang Tua Dengan
Pendidikan Sekolah Menengah
dan Perguruan Tinggi
Berdasar dari tabel 8 diatas,
dapat
dilihat
bahwa
anak
yang
memiliki kesiapan masuk SD memiliki
usia lebih dari 6 tahun, dan anak yang
memiliki kesiapan yang sangat rendah
memiliki usia dibawah 6 tahun. Hal ini
sesuai dengan pendapat Atmosumarto
(2004) bahwa anak-anak yang masuk
SD memiliki usia 6 tahun.
Sekolah
Perguruan Tinggi, dimana kesiapan
sekolah anak yang memiliki orang tua
dengan pendidikan Perguruan tinggi
lebih baik
berpendidikan
dari orang tua
Sekolah
yang
menengah
terbukti. hasil analisis uji t jalur
diperoleh t A = -1,998 dengan
signifikansi p = 0,049 (p
KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAKKANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN
ORANG TUA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NURYATI MUSTAMIROH
F 100 080 086
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2
3
4
5
KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAKKANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN
ORANG TUA
Nuryati Mustamiroh
Siti Nurina Hakim
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Perbedaan kesiapan anak memasuki
SD pada anak-anak yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) program
fullday ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua; (2). Kesiapan bersekolah anak
dengan orang tua berpendidikan Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. Subjek
dalam penelitian ini adalah 84 orang anak dari TK Al-Hikam dan TK Arofah,
Banyudono, Boyolali tahun akademik 2011/2012. Subjek diambil dengan
menggunakan metode purposive sampling. Kesiapan bersekolah diukur dengan
menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST), kemampuan visual anak
diukur dengan Marianne Frostig Developmental Test of Visual Perception (Frostig),
tingkat intellegensi anak diukur dengan Coloured Progressive Matrices (CPM), dan
tingkat pendidikan orang tua diperoleh melalui dokumentasi sekolah. Metode analisis
data menggunakan uji beda, dengan analisis independent sample t-test untuk
mengetahui perbedaan kesiapan anak memasuki SD ditinjau dari tingkat pendidikan
orang tua. Hasil analisis adalah: (1). Ada perbedaan yang signifikan kesiapan
bersekolah anak yang memiliki orang tua yang berpendidikn Sekolah Menengah dan
Perguruan Tinggi; (2). Kesiapan anak memasuki SD pada orang tua dengan
pendidikan PT memiliki kategori sedang dan kesiapan anak memasuki SD pada
orang tua dengan pendidikan PT memiliki kategori rendah
Kata kunci: Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak
Fullday, Tingkat Pendidikan Orang Tua
1
2
PENGANTAR
Pentingnya
menjadi
Berbagai
Setelah
PAUD
telah
perhatian
internasional.
hasil
penelitian
menyimpulkan bahwa perkembangan
yang diperoleh pada usia dini sangat
mempengaruhi perkembangan anak
pada tahap berikutnya. Setiap anak
memiliki potensi yang akan dapat
berkembang secara optimal manakala
diberi
rangsangan,
bimbingan,
dan/atau perlakuan yang sesuai dengan
tingkat
pertumbuhan
dan
perkembangannya (Semiawan, 2008).
TK merupakan salah satu
pendidikan anak usia dini sebelum
memasuki SD. TK adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan prasekolah
pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan
program
pendidikan bagi anak usia empat
sampai enam tahun (Depdiknas, 2004).
menyelesaikan
pendidikan prasekolah di TK, seorang
anak akan bersiap untuk mengikuti
pendidikan formal di SD. Untuk itu
diperlukan
adanya
kesiapan
bersekolah. Menurut Fitzgerald dkk
(Sulistiyaningsih,
kesiapan
2005)
bersekolah
pengertian
dinyatakan
sebagai kemampuan anak mencapai
tingkat perkembangan emosi, fisik,
dan kognisi yang memadai sehingga
anak mampu atau berhasil dengan
baik.
Menurut
Bergenson
(2005)
kesiapan anak memasuki SD adalah
kesiapan anak untuk belajar di sekolah,
kesiapan sekolah untuk menerima
anak, disertai dukungan keluarga dan
kerabat
yang
berkontribusi
untuk
kesiapan bersekolah. Menurut Hurlock
(Sulistiyaningsih,
2005)
kesiapan
bersekolah terdiri dari kesiapan secara
fisik dan kesiapan secara psikologis,
7
yang meliputi kesiapan emosi, sosial
dan intelektual.
Kesiapan memasuki SD anak
yang satu belum tentu sama dengan
Pada kenyataannya di SD,
anak yang lainnya, bahkan mereka
kerap kali kesuksesan seorang anak
memiliki
dalam mengikuti proses belajar di
disebabkan karena ada banyak faktor
kelas tidak hanya cukup dengan bekal
yang
kemampuan membaca, menulis, dan
kesiapan sekolah. Selain dipengaruhi
menghitung.
Ketrampilan
dalam
oleh kemasakan, lingkungan tempat
bersosialisasi,
kemampuan
dalam
berkembang juga ikut membentuk
mengelola emosi, kemampuan untuk
kesiapan anak bersekolah. Lingkungan
mandiri,
kemampuan
berbahasa,
yang terdekat dengan anak adalah
sangat
mempengaruhi
pada
keluarga. Dari berbagai karakteristik
kemampuan anak untuk mengikuti
keluarga, faktor tingkat pendidikan
pelajaran dengan baik. Misalnya saja
orang tua merupakan sesuatu yang
anak yang sudah bisa membaca,
besar
menulis
(Sulistiyaningsih, 2005).
dan
menghitung,
namun
usia
sama.
mempengaruhi
pengaruhnya
masih belum mau berpisah dengan
Hal
ini
terbentuknya
terhadap
Baharudin
anak
(2008)
orangtua, sampai-sampai ia mogok
mengungkapkan
tidak mau masuk kelas. Hal ini
pendidikan orang tua berpengaruh
menghambat anak untuk mengikuti
terhadap
aktivitas belajar dengan baik (Edia,
nilai, dan tujuan tentang pengasuhan.
2012)
Sebagai contoh, tingkat pendidikan
bahwa
pengetahuan,
tingkat
keyakinan,
8
yang lebih tinggi dapat meningkatkan
itu, dengan pengetahuan yang dimiliki,
fasilitas orang tua untuk terlibat dalam
orang tua yang berpendidikan tinggi
pendidikan
umumnya
anak-anak,
memungkinkan
memperoleh
orang
model
dan
tua
juga
untuk
keterampilan
bersikap
terbuka
dan
mampu memperlakukan anak secara
positif.
Orang
tua
memberikan
sosial dan strategi pemecahan masalah
perhatian
yang kondusif bagi sekolah untuk
perkembangan
keberhasilan
Dengan
Kondisi-kondisi inilah yang diduga
demikian, orang tua menggunakan
ikut menunjang kesiapan anak masuk
strategi belajar yang lebih efektif
SD.
anak-anak.
besar
pendidikan
terhadap
anak.
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
untuk anak daripada orang tua yang
memiliki tingkat pendidikan lebih
yang
1.
Untuk
membandingkan
tingkat
kesiapan anak memasuki SD pada
rendah.
anak anak yang mengikuti pendidikan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
TK program full day ditinjau dari
ditinjau dari tingkat pendidikan orang
tingkat pendidikan pendidikan orang
tua, ada
perbedaan perlakuan yang
tua.
diterima oleh anak. Orang tua yang
2.
berpendidikan
tinggi
memiliki
kesempatan dan kemampuan untuk
memperoleh materi yang lebih besar
yang diperlukan untuk menyediakan
fasilitas dan sarana belajar anak. Selain
Untuk mengetahui kesiapan anak
memasuki SD pada anak anak yang
mengikuti pendidikan TK program
fullday.
9
Kecamatan Banyudono terdapat 2 TK
METODE PENELITIAN
fokus
program fullday yaitu TKIT Arofah
dalam penelitian ini adalah kesiapan
sebanyak 44 anak dan TKIT Al-Hikam
anak
sebanyak 40 anak. Dengan total dari
Hal
yang
memasuki
menjadi
SD
dan
tingkat
pendidikan orang tua.
kedua TK sebanyak 84 anak.
Kesiapan anak memasuki SD
Sampel yang digunakan dalam
adalah kesiapan fisik (kemampuan
penelitian ini menggunakan purposive
motorik
sosial
sampling. Menurut Sugiyono (2010)
emosional, kognitif , dan kemampuan
purposive sampling adalah penentuan
berbahasa.
sampel dengan pertimbangan tertentu.
kasar
dan
halus),
Tingkat pendidikan formal
Sampel yang diambil dalam
orang tua adalah tingkat pendidikan
penelitian ini adalah anak-anak yang
akhir yang dimiliki oleh ibu. Tingkat
mengikuti pendidikan TK program
pendidikan
Full day dengan ciri-ciri sebagai
akan
dilihat
dari
pendidikan terakhir yang di capai oleh
ibu, dengan penggolongan
Sekolah
menengah (SMP/SMA) dan Perguruan
Tinggi (Diploma/ Sarjana).
Populasi dalam penelitian ini
adalah
anak-anak
yang mengikuti
pendidikan TK full day Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali. Di
berikut :
a. Anak-anak kelompok TK B
program fullday
b. Anak memiliki usia 5,5-7 tahun
c. Masih memiliki ibu dengan
tingkat
pendidikan
sekolah
menengah (SMP atau SMA)
10
atau perguruan tinggi (Diploma
menggunakan metode statistic dengan
atau Sarjana).
SPSS (Stastitical Product and Service
Alat pengumpul data yang
digunakan
untuk
kematangan
mengungkap
aspek-aspek
yang
menunjang kesiapan anak sekolah
menggunakan
alat
Nijmeegse
tes
Solution) 15,0 For Windows Program.
Selanjutnya metode analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji
beda t-test. Analisis tersebut untuk
mencari perbedaan kesiapan anak
Schoolbekwaamheids Test (N.S.T.).
memasuki SD pada kelompok anak-
Untuk mengungkap taraf kematangan
anak yang mengikuti pendidikan TK
persepsi
fullday ditinjau dari tingkat pendidikan
visual
menggunakan
anak
alat
dengan
Marianne
tes
Frostig Developmental Test of Visual
Perception
(Frostig),
dan
orang tua dengan kategori SMP dan
SMA, Diploma dan Sarjana.
untuk
HASIL PENELITIAN
mengungkap taraf intellegensi anak
Hipotesa
digunakan
alat
tes
penelitian
ini
Coloured
menyatakan bahwa ada perbedaan
Progressive Matrices (CPM). Untuk
yang signifikan kesiapan bersekolah
memperoleh
informasi
tingkat
antara anak dengan orang tua yang
pendidikan orang tua didapat melalui
berpendidikan Sekolah menengah dan
dokumentasi yang diperoleh melali
yang berpendidikan Perguruan Tinggi,
pihak TK.
dimana kesiapan sekolah anak yang
Metode analisis data yang
memiliki orang tua dengan pendidikan
digunakan dalam penelitian ini
11
Perguruan tinggi lebih baik dari orang
memiliki orang tua dengan pendidikan
tua
perguruan tinggi.
yang
menengah.
berpendidikan
Sekolah
Analisis
t
uji
jalur
Interval Skor
Kategori
diperoleh t A = -1,998 dengan
170,04 ≤×≤ 201,21
Sangat
Tinggi
signifikansi p = 0,049 (p
7
Jml
Sangat
16
rendah
Rendah
1
8
9
18
Tinggi
7
10 17
Sangat tinggi
4
11 15
Tabel 9. Data Kesiapan Anak Memasuki
SD Pada Anak-Anak yang
Memiliki Orang Tua Dengan
Pendidikan Sekolah Menengah
dan Perguruan Tinggi
Berdasar dari tabel 8 diatas,
dapat
dilihat
bahwa
anak
yang
memiliki kesiapan masuk SD memiliki
usia lebih dari 6 tahun, dan anak yang
memiliki kesiapan yang sangat rendah
memiliki usia dibawah 6 tahun. Hal ini
sesuai dengan pendapat Atmosumarto
(2004) bahwa anak-anak yang masuk
SD memiliki usia 6 tahun.
Sekolah
Perguruan Tinggi, dimana kesiapan
sekolah anak yang memiliki orang tua
dengan pendidikan Perguruan tinggi
lebih baik
berpendidikan
dari orang tua
Sekolah
yang
menengah
terbukti. hasil analisis uji t jalur
diperoleh t A = -1,998 dengan
signifikansi p = 0,049 (p