KESIAPAN SEKOLAH ANAK TAMAN KANAK KANAK
KESIAPAN SEKOLAH ANAK TAMAN KANAK KANAK
BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SENTRA
(Studi Kualitatif di Taman Kanak Kanak Islam Sabilal Muhtadin
Banjarmasin, Tahun 2011)
NOVITAWATI
PAUD Universitas Negeri Lambung Barat Mangkurat
Jl. Hasan Basri, Kalimantan Selatan, E-mail: nophqta@yahoo.co.id
Abstract: This study aims to determine the school readiness of children Kindergarten-based model
of learning centers and how the stimulation that is provided by teachers when learning activities.
The research was conducted in the Islamic Kindergarten children Sabilal Muhtadin Banjarmasin
on the B1 class of 15 children. This study uses qualitative research methods are manifold
phenomenology. Analysis of data using the model of Miles and Huberman steps as for step (1)
Reduction of data, (2) The presentation of data, and (3) Drawing conclusions / verification. Data
collected by observation, interview and use NST assay to measure the school readiness of
children. The results of this study showed the group B children had school readiness. The
stimulation provided by the teacher from the morning until noon through habituation activities,
exemplary and stimulation when learning with questioning methods, storytelling, free play and
play at the center, singing, and practice. This study is o find things that can better support the
school readiness of children expected (1) the school further develop teachers' skills in teaching
methods and provides the tools to play a more varied again, (2) The need to enhance the creativity
of teachers in creating other types of play activities.
Keywords: School Readiness, Kindergarten, Learning Center
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah anak model berbasis TK
pusat pembelajaran dan bagaiman stimulasi yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar,
penelitian ini dilakukan pada anak-anak TK Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada kelas B1
dari 15 anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif adalah fenomenologi
manifold. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman langkah-langkah sebagai untuk
langkah (1) pengurangan data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan/verifikasi. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan menggunakan NST assay untuk mengukur
kesiapan sekolah anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan kelompok anak-anak B memiliki
kesiapan sekolah. Stimulasi yang diberikan oleh guru dari pagi hingga siang melalui kegiatan
pembiasaan, teladan dan stimulasi ketika belajar dengan mempertanyakan metode, mendongeng,
bermain bebas dan bermain dipusat, bernyanyi, dan praktek. Penelitian ini adalah menemukan halhal yang lebih baik dapat mendukung kesiapan sekolah anak-anak yang diharapkan (1) sekolah
lebih mengembangan keterampilan guru dalam metode pengajaran dan menyediakan alat untuk
memainkan lebih bervariasi lagi, (2) kebutuhan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam
menciptakan jenis-jenis kegiatan bermain.
Kata Kunci: Kesiapan Sekolah, TK. Learning Centre.
Pendidikan adalah hak setiap
tentang ”setiap warga negara berhak
manusia. Hal ini ditegaskan dalam
mendapat
UUD 1945 Pasal 31 yang berisi
hakekatnya,
pendidikan”.
Pada
pendidikan
adalah
109
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
merupakan salah satu kebutuhan
Kemudian
utama dalam kehidupan manusia .
berikutnya pada kelas 7 sampai 9
Bagaimana kualitas manusia sangat
selama
dipengaruhi oleh pendidikan yang
wawancara peneliti dengan Direktur
pernah diterimanya. Yang mana akan
Pembinaan
berdampak pada perkembangan dan
Syamsudin bahwa “ Aturan itu
kemajuan suatu bangsa. Selain itu,
bersifat universal, yang boleh masuk
pendidikan adalah suatu proses yang
SD anak yang berusia 6th karena
berfungsi untuk membantu manusia
dianggap sudah siap, sedangkan 7th
dalam
wajib. Apabila dibawah 6th harus ada
mengembangkan
potensi
dirinya, sehingga manusia mampu
menghadapi segala perubahan dan
dilanjutkan
3
tahun.
tahap
Berdasarkan
PAUD
Dr.Erman
rekomendasi dari psikolog”.
Kondisi
peralihaan
dari
permasalahan yang dihadapi. Salah
taman kanak kanak ke sekolah dasar
satunya Indonesia sebagai negara
adalah satu fase yang tidak mudah ,
yang sedang bekembang akan sangat
hal ini merupakan satu langkah besar
membutuhkan sumbangan optimal
bagi anak, karena di sekolah besar
dari warga negara Indonesia.
tuntutan yang diterima anak akan
adalah
berbeda dengan saat anak tersebut
diikuti
berada di taman kanak kanak. Anak
tahun.
akan dituntut untuk lebih mandiri .
Pendidikan ini merupakan awal dari
Sabri mengemukakan bahwa anak
pendidikan seorang anak karena
anak yang pernah mengikuti program
melatih
untuk
taman kanak kanak secara fisik,
membaca dengan baik, mengasah
intelektual dan fungsi sosial lebih
kemampuan berhitung serta berpikir.
siap memasuki kelas 1 sekolah
Pendidikan
dasar(Alisuf Sabri 2007: 53).
Pendidikan
pendidikan
seorang
dasar
yang
anak
wajib
selama
seorang
dasar
9
anak
mempersiapkan
seorang
anak
untuk
jenjang
pendidikan
memasuki
menengah.
Beradasarkan
wawancara
dengan
hasil
guru
SD
Pendidikan dasar umumnya dibagi
Muhammadiyah
8
dan
10
di
menjadi 2 tahap, yaitu 6 tahun
Banjarmasin
yaitu
ibu
Lailatul
pertama di kelas 1 sampai 6.
Hikmah S. Ag yang menyatakan
110
Persiapan Sekolah…
Novitawati
bahwa ” anak yang masuk sekolah
terlihat
usia 6tahun keatas akan lebih siap
sebagai TK percontohan, TK ini
untuk
terletak d pusat kota, satu kompleks
bersekolah,
mereka
lebih
menonjol,
karena
selain
mandiri dan bisa mengikuti tugas -
dengan
tugas
.
Muhtadin. Model pembelajaran yang
Sedangkan menurut Ibu Kusmayanti
dipergunakan adalah model sentra,
S.Ag ” Bagi anak yang masuk SD
dengan
dibawah 6th terlihat kurang siap
siswanya agamis. Selain itu juga
mengikuti pelajaran, anak kurang
pengenalan budaya lokal Kalimantan
mandiri, masih perlu dibantu oleh
Selatan melalui bermain dan menari,
guru, misalnya menyipkan buku
disesuaikan dengan tema yang sesuai
pelajarannya, selain itu konsentrasi
pada saat itu.
anak menjadi kurang bisa untuk
Sabilal Muhtadin rata-rata diterima
memperhatikan pelajaran di kelas”.
di
Selain itu menurut Ibu lailatul juga,
unggulan.
anak yang lebih dulu sekolah Taman
wawancara penulis dengan Kepala
Kanak kanak akan lebih mudah
Sekolah
mengikuti pelajaran di sekolah dasar.
dikatakan oleh Ibu Salasiah S,Ag
yang
diberikan
Berdasarkan
guru”
data
yang
masjid
Raya
Sabilal
pengembangan
Sekolah
karakter
Selain itu anak TK
Dasar
Favorit
Berdasarkan
saat
bahwasannya
hasil
observasi
persiapan
atau
awal,
terhadap
diperoleh dari Dinas Pendidikan dan
kesiapan anak untuk masuk Sekolah
Kebudayaan
Dasar sudah dilakukan sejak anak
Kota
Banjarmasin
jumlah Taman Kanak kanak yang
masih
ada
Bermain. Dan selama ini belum
sebanyak
287.
Dan
yang
berdasa
di
Kelompok
menggunakan model pembelajaran
pernah ada keluhan
sentra ada 5 TK salah satunya adalah
maupun orang tua mengenai anak
TK Islam sabilal Muhtadin. Selain
TK yang berkenaan dengan masalah
itu,
melakukan
saat anak berada dikelas satu sekolah
pengamatan sejak bulan nopember
dasar. Sehingga membuat peneliti
nampak
sebuah
tertarik untuk melihat bagaimana TK
Taman Kanak Kanak (TK ) yaitu TK
ini dalam mempersiapkan siswanya
Isalam
agar memiliki kesiapan sekolah.
saat
penulis
bahwa
Sabilal
terdapat
Muhtadin
yang
dari guru
111
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
Karakteristik Anak Taman Kanak
menakjubkan.
Kanak
menimbulkan
Anak
usia
Taman
kanak
Hal
ini
rasa
keingintahuannya
yang
Kanak adalah mereka yang berada di
tinggi. Keingintahuan anak
rentang usia 4/5th- 6/7th. Pada masa
sangat
ini anak-anak
tergantung
sedang mengalami
suatu proses perkembangan
dalam
segala aspek perkembangan. Anak-
bervariasi,
hal
karena
apa
yang
menjadi minat anak.
3. Anak
adalah
Makhluk
anak memiliki karakteristik yang
social,Anak senang berada di
unik
lingkungan teman sebayanya.
dan
karakteristik
berbeda
dengan
orang
dewasa.
Anak
membangun
konsep
Karakteristik anak usia dini yang
diri melalui berinteraksi , dan
khas
ia akan membangun kepuasan
tersebut
dikemukana
Kellough
seperti
oleh
dalam
yang
Richard
Sofia
D
Hartati
(2005:8) adalah sebagai berikut:
melalui
ketika
penghargaan
diberi
Ia cenderung melihat dan
temannya.
4. Anak bersifat unik, Anak
memahami sesuatu dari sudut
merupakan
pandangnya
unik,
sendiri.
ini
dengan
terkait
perkembangan
kognitifnya
yang
kesempatan
untuk bekerjasama dengan
1. Anak itu bersifat egosentris,
Karakteristik
diri
menurut
individu
dimana
yang
memiliki
keunikan yang satu dan yang
lainnya berbeda.
5. Anak umumnya kaya dengan
Piaget
berada
pada
fase
fantasi,Anak
transisi
yaitu
dari
fase
berfantasi, ia senang bercerita
ke
fase
dengan
praoperasional
operasional konkrit.
berfikir
adalah
yang
besar,
bahwa
Anak
dunia
sesuatu
lebihkan
tentang pengalamannya, atau
2. Anak memiliki rasa ingin
tahu
melebih
senang
ini
bahkan ia menanyakan hal
hal yang gaib. Hal ini terjadi
dikarenakan imajinasi anak
yang
112
Persiapan Sekolah…
Novitawati
berkembang
melebihi
apa
yang dilihatnya.
6. Anak
Kanak Kanak
memiliki
konsentrasi
Perkembangan Anak Usia Taman
yang
daya
pendek,
Perkembangan
pertumbuhan
dan
terjadi
secara
Secara umum, anak akan
bersamaan (simultan). Kedua hal
kesulitan untuk tetap focus
tersebut terjadi bersamaan seiring
pada satu hal dalam waktu
dan
yang
merupakan
lama.
mudah
Perhatiannya
teralihkan,
kegiatan
yang
sejalan.
Perkembangan
hasil
dari
interaksi
kecuali
susunan syaraf pusat dengan organ
sedang
tubuh
yang
dipengaruhinya,
dilakukannya menyenangkan
sementara
dan menarik perhatiannya.
menunjukkan pada suatu proses yang
7. Anak
Merupakan
perkembangan,
masa
menuju ke depan dan tidak dapat
belajar yang paling potensial,
diulang kembali (Ahmad Susanto,
Masa anak dikelan dengan
2006:11).
istilah golden age. Saat ini
Martini Jamaris (2005:6) saat anak
adalah masa dimana anak
usia taman kanak –kanak memiliki
mengalami
berbagai
kegiatan fisik dan pelepasan energi
dan
mereka dalam jumlah yang besar,
perkembangan yang sangat
sehingga anak akan aktif bergerak .
cepat dan pesat pada berbagai
Hal ini disebabkan oleh energi yang
aspek
dimiliki anak dalam jumlah yang
pertumbuhan
perkembangan.
Secara
umum,menurut
Sehingga pada masa ini anak
besar
sangat memerlukan stimulasi
penyaluran melalui berbagai aktivitas
dan rangsangan yang tepat
fisik,
dari lingkungannya. Melalui
berhubungan
kegiatan
motorik halus anak maupun motorik
pekerjaan
wujudkan.
bermain,
semua
dapat
anak
sehingga
baik
kegiatan
dengan
memerlukan
fisik
yang
gerakan
kasar anak.
Pada usia 3-6 tahun, seorang
anak tumbuh dengan cepat, namun
tidak secepat masa sebelumnya. Pada
113
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
sekitar 3 tahun, seorang anak mulai
menjaga anak untuk lebih sehat
kehilangan bentuk kebayiannya dan
(Papalia, 2008: 310-316).
mulai
mengambil
kanak-kanak
bentuk
perkembangan
Kognitif, menurut Santrock (2007:
atletis. Seiring dengan mengerasnya
252) anak usia Taman Kanak Kanak
otot perut, kegendutan khas bayi
menurut Piaget berada pada tahap
mulai menghilang. Tubuh, lengan,
praoperasional,
anak
tangan dan kaki tumbuh semakin
mempresentasikan
dunia
panjang. Kepala masih relative besar,
dengan kata-kata, bayangan dan
akan tetapi bagian tubuh lainnya
gambar gambar. Pemikiran simbolik
terus berusaha menyusul seiring
berjalan melalui koneksi koneksi
dengan semakin miripnya bagian
sederhana dan informasi sensorik
anggota tubuh dengan tubuh orang
dan tindakan fisik. Konsep stabil
dewasa.Perkembangan
mulai
(muscular
ramping
Dalam
dan
tulang
yang
masa
otot
dan
dan
skeletal),
terbentuk,
pemikiran
mulai
mereka
pemikiran
mental
muncul,
membuat anak-anak semakin kuat.
egosentrisme tumbuh, dan keyakinan
Tulang muda (cartilage) menjadi
keyakinan magis mulai terkonstruksi.
tulang (bone) lebih cepat dari masa
Selain itu, anak suia 4-7tahun berada
sebelumnya, dan tulang menjadi
pada sub tahapan berfikir intuitif,
semakin keras dan kuat, memberikan
maksudnya adalah anak disini mulai
bentuk yang lebih ramping kepada
menggunakan pemikiran primitif dan
anak serta melindungi organ dalam.
ingin tahu dari semua jawaban.
Berbagai
Meskipun ia mulai mengembangkan
perubahan
ini,
yang
dikoordinasi oleh kematangan otak
pandangan
dan
menghasilkan
tentang dunia dimana ia tinggal,
berbagai
pandangannya masuh sederhana dan
sistem
saraf,
perkembangan
keterampilan
motor.
Peningkatan
ia
tidak
pandangannya
terlalu
baik
sendiri
untuk
kapasitas sistem pernapasan dan
memikirkan hal-hal lebih lanjut.
peredaran darah membangun stamina
Anak
fisik,
pertanyaan
dan
pengembangan
bersama
sistem
dengan
kekebalan,
sering
bertanya
”mengapa”,
dengan
hal
ini
merupakan tanda bahwa dalam diri
114
Persiapan Sekolah…
Novitawati
anak mulai muncul minat dalam
kalimat
memikirkan dan menemukan hakekat
mengkoreksi
akan sesuatu.
bentuk kata kerja yang mereka buat.
Sementara
dan
sendiri
akan
kesalahan
Menurut
Sebagian besar anak usia 5
Papalia (2008: 340) dalam bidang
tahun dapat menyesuaikan apa yang
kemamapuan bicara usia 5 tahun,
akan mereka ucapkan dengan apa
percakapan
mirip
yang mereka ketahui. Pada usia ini
Mereka
mereka sudah lebih baik dalam
dengan
itu,
kompleks
anak
orang
semakin
dewasa.
berbicara dalam kalimat yang lebih
menyelesaikan
panjang dan lebih kompleks, mereka
menggunakan bahasa yang lebih
menggunakan lebih banyak kata
sopan serta lebih sedikit perintah
sambung (conjuction), preposisi, dan
langsung ketika berbicara dengan
artikel.
menggunakan
orang dewasa dibandingkan ketika
kalimat yang lebih kompleks dan
berbicara dengan anak lainnya.Untuk
rumit dan dapat menangani semua
hal yang berhubungan dengan emosi,
bagian
saat anak usia4-5th mereka mulai
Mereka
dari
pembicaraan,
dapat
perselisihan,
dan
berbicara fasih komprehensif, dan
menunjukkan
tertata dengan baik dan mereka
kemampuan
memiliki rentang konsentrasi yang
emosinya.
lebih lama. Kemampuan mereka
mampu memahami bahwa kejadian
untuk berfikir
yang sama akan dapat menimbulkan
dan memecahkan
peningkatan
dalam
merefleksikan
Mereka
juga
mulai
masalah juga semakin berkembang.
perasaan yang berbeda
Anak dapat memusatkan diri pada
orang yang berbeda . Sehingga anak
tugas-tugas
akan
dan
berusaha
untuk
berusaha
untuk
memenuhi standar mereka sendiri.
bagaimana
Anak usia ini senang berbicara dan
mengatur
dapat
dengan standar sosial.
mengungkapkan
pendapat
dengan jelas, dan senang bermain-
Di
terhadap
belajar
agar
mereka
dapat
emosi
mereka
sesuai
dalam
perkembangan
main dengan kata. Perkembangan
sosial anak dituntut untuk memiliki
bahasa mereka mencapai kemahiran,
kemampuan
mereka dapat menggunakan kalimat-
perkembangan dan usianya, dan
yang
sesuai
tahap
115
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
cenderung menjadi anak yang mudah
terbentuk pada diri seseorang,
bergaul. Anak mengalami perubahan
maka saat saat tertentu dalam
sosial dengan tingkat perkembanagn
kehidupan seseorang merupakan
anak (Siti Aisyah, 2008: 9.2).
masa
formatif
bagi
perkembangan kepribadiannya.
Kesiapan Sekolah
Kesiapan
atau
dianggap sebagai keadaan
readiness
Saat anak mencapai umur 6
dimana
tahun atau 7 tahun, perkembangan
seseorang telah memiliki kesiapan
jasmani
untuk
Menurut
sempurna. Anak yang sebelumnya
Cronbach dalam Wasty Soewanto
berada di lingkungan keluarga, kini
(1998:191) memberikan pengertian
saatnya anak mulai keluar rumah dan
tentang readiness sebagai segenap
memasuki lingkungan sekolah, yaitu
sifat atau kekuatan yang membuat
sebuah lingkungan yang memiliki
seseorang dapat bereaksi dengan cara
pengaruh
tertentu. Perkembangan readiness
perkembangan fisik dan psikologis
terjadi dengan mengikuti prinsip-
anak.
prinsip tertentu, yaitu :
mengenal
berbuat
1. Semua
sesuatu.
aspek
berinteraksi
yang
besar
mulai
bagi
Mereka kelak akan banyak
teman
baru
dan
menemukan hal hal baru lagi yang
bersama
berada diluar lingkungan rumahnya.
membentuk readiness
Anak
akan
bergaul
dengan
ikut
lingkungan sosisal yang lebih luas,
pertumbuhan
sehingga peranan sosialnya akan
seseorang
mempengaruhi
rohaninya
pertumbuhan
dan
2. Pengalaman
dan
semakin berkembang. Ia banyak
fisiologi individu.
3. Pengalaman mempunyai efek
memiliki rasa keingin tahuan akan
kumulatif dalam perkembangan
hal hal yang baru ditemuinya. Ia
fungsi-fungsi
kepribadian
ingin mengetahui semua yang ada di
individu, baik yang jasmaniah
sekitarnya sehingga akan menambah
maupun yang rohaniah.
pengalamannya.
4. Apabila
readiness
untuk
melaksanakan kegiatan tertentu
Semua
pengalamannya yang baru tersebut
akan
menambah
116
Persiapan Sekolah…
Novitawati
pengetahuannya.Ada
beberapa
mendapatkan hasil yang memuaskan
definisi mengenai kesiapan sekolah
bila suatu tugas atau perlakuan
dengan penekanan yang berbeda,
diberikan (Sulistyaningsih, 2008:10).
national school Readiness Indicators
Initiative
dalam
Packard
Foundaton
(2008:12)
bahwa
”Childrens
menjelaskan
David
Lucille
readiness for school is made up of
multiple components and shaped by
numerous factor. Improving school
readiness, therefore must address
childrens development skills and
behaviors as well as the environment
Cronbach
mengandung arti bahwa kesiapan
sekolah adalah kekuatan atau sifat
seseorang dalam merespon melalui
cara cara tertentu. Kesiapan juga
didefinisikan sebagai tersiapkan dan
terbekali-siap melakukan, langsung
bertindak, atau menggunakan sesuatu
(Carol Seefeldt dan Barbara Wasik
A, 2002: 33). Kesiapan anak untuk
sekolah memiliki peran yang sangat
penting
karena
mempengaruhi
kemajuan
hal
ini
akan
keuntungan
dan
dalam
selanjutnya.
perkembangan
Menurut
Sorenson
(1964) bahwa kesiapan mengandung
arti
kemajuan
secara
baik
Adapun syarat syarat anak
untuk memasuki sekolah adalah
kondisi jasmani cukup sehat dan kuat
untuk melakukan tugas di sekolah;
ada keinginan belajar; fantasi tidak
lagi leluasa; perkembanagn perasaan
sosial
telah
memadai
(Zulkifli,
2005:52). Selain itu, aspek aspek
kesiapan sekolah menurut Morrison
in which they spend their time”
Pendapat
Aspek-Aspek Kesiapan Sekolah
dan
menyebutkan
kesiapan
ada
enam
aspek
sekolah
yang
pelu
diperhatikan
yaitu
kemandirian;
bahasa;
kontrol
diri;
kemampuan interpersonal; kesehatan
fisik,
mental
belakang
dan
emosi;
pengalaman
latar
belajar
(Morrison, 2009:270). Berdasarkan
pendapat Morrison di atas, dapat
dijelaskan bahwa
aspek bahasa
meliputi kemampuan bahasa anak
sudah
mencapai
perkembangannya
mampu
tingkat
,
yaitu
berkomunikasi
memahami
apa
sesuai
anak
dan
yang
dikomunikasikan oleh orang lain.
Anak
juga
mampu
memahami
117
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
symbol symbol sederhana. Aspek
kemandirian
meliputi
self
help,
3. Perasaan
inteleknya
berkembang
.
telah
Anak
ingin
health skill (toilet training, cuci
mengetahui sesuatu yang belum
tangan,
diketahuinya, seperti ingin dapat
menggosok
gigi,
dan
memebersihkan barang pribadi di
menulis,
sekolah), keterampilan makan seperti
berhitung
menggunakan peralatan makan dan
kakaknya atau teman-temannya.
serbet makan, menggambil makan
4. Perasaan sosialnya juga telah
sendiri
dan
merapikan
peralatan
makan setelah makan.
Sementara
Purwanto
membaca,
seperti
berkembang,
atau
kakak-
anak
ingin
berteman lebih banyak daripada
itu
(2007:
menurut
136),
anak
anggota-anggota
sendiri.
Anak
keluarganya
membutuhkan
dikatakan matang untuk bersekolah
pergaulan yang lebih luas, dan
jika ia telah memiliki kesanggupan-
saling meladeni kebutuhan dan
kesanggupan jasmani dan rokhani
kemauan
untuk
terutama
menyesuaikan
diri
pada
penghidupan sekolah:
anak-anak
didalam
lain,
permainan
bersama.
1. Anak telah memiliki sedikit
5. Juga yang tidak boleh dilupakan
kesadaran akan kewajiban dan
ialah
pekerjaannya. Anak telah dapat
kesehatan anak telah cukup dan
disuruh melakukan tugas yang
sanggup untuk menjalani tugas-
dibebankan lain kepadanya.
tugas bersekolah, misalnya anak
2. Minat anak telah tertuju ke
kuat berlari, menahan lapar dan
dunia luar. Artinya tidak hanya
dirinya
sendiri
saja
kejadian-kejadian
atau
keadaan-keadaan diluar dirinya.
Sifat
egosentrisnya
telah
berangsur berubah menuju sifat
lugas.
badan
hausdan tiak berpenyakitan.
yang
menjadi pusat perhatian, tetapi
juga
pertumbuhan
Sehingga dari uraian di atas
dapat kita simpulkan bahwa aspekaspek kesiapan anak untuk masuk
sekolah terdiri dari aspek fisik dan
psikologis.
Aspek
fisik
meliputi
kesehatan fisik dan kemampuan
118
Persiapan Sekolah…
Novitawati
motorik, sedangkan aspek psikologis
3. Mengabaikan
kebaikan
sistem klasikal.
mengacu pada kemampuan kognitif,
kemampuan bahasa dan komunikasi,
Perkembangan
kemandirian, pengetahuan umum,
model
terakhir
dan perkembangan sosial emosioanal
tentang
anak yang sesuai dengan tingkat
berdasarkan sentra yang merupakan
perkembangan usianya.
ciri utama yaitu pemberian pijakan
(scaffolding)
Hakekat Sentra Di Taman Kanak
Kanak
pembelajaran
untuk
membangun
konsep aturan, ide, dan pengetahuan
anak serta konsep densitas dan
Model pembelajaran sentra
pertama kali ditemukan oleh Helen
Parkhust
yang
terkenal
dengan
sebutan rencana Dalton atau sekolah
Dalton. Dalam Soejono (1978: 120)
menyatakan bahwa teori ini muncul
setelah
melihat
perkembangan
pendidikan di Amerika Serikat yang
dikembangkan Maria Montesssori
memiliki
berbagai
kekurangan
antara lain :
bermain.
cara
menyelesaikan
pekerjaan, karena semua alat
pelajaran
harus
dipakai
dengan cara tertentu.
sisitem
Montessori
tidak
terdapat
pendidikan
sosial
untuk
kepentingan
bersama, yang ada hanya
pendidikan secara individual.
Model
pembelajaran ini adalah pendekatan
pembelajaarn yang befokus kepada
anak yang berpusat disentra bermain
dan pada saat anak dalam lingkaran.
Sentra menurut Isbell, anak dapat
menyentuh,
merasakan,
bereksperimen dan berkreasi. Sentra
yang
efektif
didesain
dengan
menghubungkan dunia anak dan
merencanakan
1. Anak terlalu terikat dengan
2. Dalam
intensitas
keterlibatan
biasanya
untuk
mereka.
memiliki
mendukung
Anak
rasa
anak
keingin
tahuan dengan lingkungan dimana
mereka tinggal, sentra merupakan
sebuah
representasi
simbolik
ke
dalam dunia mereka. Dalam sentra
ini mereka dapat mencoba berbagi
ide dan mengulang kembali peristiwa
sesuai dengan tahapan pemahaman
pengetahuan mereka. Di lingkungan
119
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
ini,
mereka
dapat
membangun
kepercayan
diri
dan
mempercayai
kemampuan
mulai
mereka
sendiri
memilih
ketika
mereka
pusat
kegiatan.
belajar
Individualisasi juga mensyaratkan
mereka. Dalam sentra kelompok
bahwa guru menciptakan kegiatan
kecil anak anak dapat bekerjasama,
yang membuat setiap anak merasa
lebih memungkinkan dibandingkan
berhasil dan menantang sehingga
engan kelompok yang lebih besar.
termotivasi untuk belajar. Dengan
Anak anak dapat bekerjasama ketika
perencanaan yang flexible suatu
mreka
sambil
kegiatan yang menarik dan dengan
dan
hati-hati, guru mengamati anak-anak
merasa
merespon,
dekat
berkomunikasi
bekerja (Rebecca Isbel, 1995: 17).
Sedangkan
(Sujiono,
menurut
2009:213)
Day
berpendapat
selama kegiatan, guru
juga dapat
mengubah dan menyesuaikan bahan
dan
kegiatan
yang
diperlukan.
kegiatan
kelompok
bahwa pusat kegiatan belajar dapat
Kebanyakan
mengadaptasi perbedaan dari gaya
dilakukan dalam kelompok kecil
belajar,
kematangan,
dengan tujuan untuk memaksimalkan
perkembangan anak, dan perbedaan
jumlah individu dan meningkatkan
dari latar belakang yang berbeda.
keefektifan guru .
Prinsip
tingkat
yang
digunakan
adalah
Menurut Isabell, secara umum
individualisasi pengalaman belajar.
terdapat delapan sentra yang telah
Setiap anak diperkenankan untu
digunakan selama bertahun-tahun,
memilih pusat kegiatan belajar yang
yaitu :
akan digunakan untuk bereksplorasi
1. Sentra Rumah Tangga
dan bermain. Selain itu, menurut
Sentra ini merupakan transisi
Pamela and Hansen (2000: 10)
yang sempurna antara rumah dan
Sebuah kelas berpusat pada anak
sekolah. Anak-anak yang lebih kecil
mendukung pembelajaran individual.
sangat familiar dengan peran dan
Peralatan, bahan, jadwal harian, dan
benda-benda
tata letak kelas memenuhi kebutuhan
sentra rumah tangga. Anak-anak
dan
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
setiap anak. Anak-anak menjadi diri
yang
berperan
digunakan
sebagai
di
orang
dewasa, anak-anak, atau bayi yang
120
Persiapan Sekolah…
Novitawati
sedang menangis. Dalam lingkungan
mendramatisasikan
seperti
dapat
mereka. Tujuan dari sentra balok ini
mengungkapkan ide-ide mereka dan
adalah untuk : a)untuk memecahkan
bereksperimen dengan alat-alat yang
masalah karena mereka membangun
tersedia. Seringkali anak-anak yang
dengan blok. b).Untuk memperluas
tidak percaya diri dapat membangun
bahasa ekspresif mereka saat mereka
rasa percaya dirinya ketika mereka
tentang
bermain di sentra rumah tangga.
belajar bekerja sama dan menerima
Tujuan bermain di sentra ini adalah
pekerjaan
1)Untuk memperluas bahasa lisan
mengorganisasi
mereka ketika mereka berbicara
menggunakan representasi simbolik
tentang kegiatan yang terjadi 2)
di blok bermain.
ini
mereka
untuk mengembangkan pandangan
mendramatisir
membangun.
orang
proyek
c).Untuk
lain.
d).Untuk
dunia
mereka
3. Sentra Seni
positif kemampuan mereka karena
mereka
fungsi
Anak-anak pada umumnya
kejadian
sangat kreatif dan menikmati benda-
akrab 3) Untuk mulai memahami
benda seni dalam bereksperimen
orang lain, dan belajar tentang
dengan
kebutuhan
bereksperimen menggunakan media
mereka
dan
tanggungjawab.
yang
2. Sentra Balok
Bermain
balok
dapat
ide-ide
mereka.
berbeda,
Dengan
mereka
memahami
dunia
bagaimana
mengontrol
mulai
mereka
dan
peralatan
meningkatkan perkembangan anak
yang mereka gunakan. Pada tahun-
secara
tahun usia dini proses menciptakan
fisik,
sosial,
dan
aspek
intelektual. Sentra balok meliputi
lebih
banyak perbedaan jenis-jenis benda
perkembangan anak. Sentra seni
bangunan untuk digunakan anak-
seharusnya sebuah tempat dimana
anak
dan
anak-anak dapat menikmati kreasi
Sentra
artistik dan mendapatkan dukungan
dalam
konstruksi
mengkombinasikannya.
penting
daripada
hasil
dirancang sehingga anak dapat aktif
ketika
membangun balok sesuai dengan apa
Tujuan belajar di sentra seni adalah
yang mereka pikirkan, berdiskusi dan
a). Untuk menjadi lebih kreatif
mereka
mulai
berkarya.
121
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
ketika mereka berpartisipasi dalam
kecil karena mereka memanipulasi
kegiatan seni. b). Untuk memahami
bahan dan alat; untuk memiliki
dunia
kesempatan
mereka
saat
mereka
untuk
bereksperimen
bereksperimen dengan bahan dan
dengan bahan-bahan yang segera
alat
responsif terhadap tindakan mereka;
yang
berbeda
mempelajari
c).
tentang
Untuk
seni
dan
untuk
menggunakan
pemecahan
seperti
mereka
ilustrasi d). Untuk membangun rasa
masalah
percaya
mengeksplorasi.
diri
anak
membuat
saat
keputusan
mereka
dan
melaksanakan ide-idenya.
paling penting bagi anak usia dini.
4. Sentra Air dan Pasir
Bermain air dan pasir sangat
penting untuk anak-anak. Bendabenda alam tersebut mendorong anak
untuk
bereksplorasi
dan
bereksperimen dengan sesuatu yang
mereka pelajari. Ketika anak-anak
berinteraksi
tersebut,
koordinasi
dengan
mereka
dan
benda-benda
memperhalus
mengembangkan
keterampilan dalam menggunakan
alat-alat
yang
mereka
gunakan.
Ketertarikan anak-anak terhadap air
dan pasir membuat sentra ini menjadi
tempat
yang
meningkatkan
5. Sentra perpustakaan
Sentra ini adalah sentra yang
efektif
jangka
unuk
waktu
perhatian mereka ketika melibatkan
mereka dalam aktivitas.tujuan belajar
di sentra ini adalah untuk tentang
elemen alam di lingkungan; untuk
mengembangkan koordinasi motorik
Tempat ini dirancang sedemikian
rupa sehingga anak anak memiliki
minat
untuk
membaca
dan
menikmati buku-buku cerita yang
ada
di
sentra
ini.
Di
sentra
perpustakaan anak dapat merancang
gambar serta menangkap ketertarikan
mereka akan buku-buku dan bendabenda yang terkait. Tujuan bermain
di
sentra
ini
adalah
untuk
mengembangkan
minat
mereka
dalam berbagai buku, majalah dan
bahan-bahan cetak lainnya; untuk
belajar bahwa cerita dapat dalam
berbagai bentuk termasuk buku,
majalah,
kaset,
cerita
dan
menunjukkan boneka flanel; untuk
menikmati
membaca
buku
dan
menceritakan kembali cerita.
6. Sentra Bunyi dan Musik
122
Persiapan Sekolah…
Novitawati
Pada
dasarnya
anak-anak
untuk mempelajari tentang komputer
tertarik dengan bunyi dan musik, dan
dan
yang dimulai ketika bayi hingga
digunakan dalam menulis.
masa anak-anak. Musik mengilhami
bagaimana
mereka
dapat
8. Sentra Ilmu Pengetahuan Alam
mereka akan suasana gembira. Sentra
Anak-anak
sangat
tertarik
seni adalah lingkungan dimana anak
dengan segala sesuatu yang ada di
anak akan bereksperimen dengan
lingkungan mereka. Pertanyaan yang
suara sekaligus menciptakan musik
mendorong
mereka sendiri. Tujuan bermain di
Pengetahuan Alam dapat membuat
sentra ini adalah untuk menikmati
anak
membuat musik dan berpartisipasi
mempelajari
dalam
mereka
kegiatan
dalam
menjadi
sentra
Ilmu
peneliti
cilik,
benda-benda
yang
musik;
untuk
suara
yang
temuan yang menjadi daya tarik
dihasilkan oleh objek yang berbeda
mereka.Dalam sentra ini anak anak
dan instrumen; untuk mendengarkan
akan
berbagai musik; untuk meningkatkan
membandingkan,
konsep diri mereka sebagai mereka
melihat perbedaan dan membuat
belajar
kesimpulan dari apa yang mereka
mengeksplorasi
cara-cara
baru
untuk
temukan
atau
eksplorai
belajar
tentang
mengamati,
mengekspresikan perasaan mereka.
lihat. Tujuan belajar di area ini
7. Sentra Menulis
adalah:a)Untuk
Sentra ini merupakan tempat
dimana
anak-anak
belajar
tentang
lingkungan alam b) Untuk percobaan
dapat
dan merekam ide-ide mereka. c).
berkomunikasi dalam tulisan. Anak-
untuk mengembangkan pemecahan
anak menyukai menulis dan sering
masalah
membaca apa yang mereka tulis.
keterampilan. d). Untuk metode nilai
Tujuan bermain di sentra ini adalah
dan
untuk mendorong mereka untuk
ilmiah.
dan
mempertanyakan
menggunakan
penyelidikan
berkomunikasi ide-ide mereka dalam
Dari penjabaran diatas dapat
bentuk tertulis; untuk mempelajari
dipahami bahwa model pembelajaran
pentingnya
tertulis;
sentra mempunyai berbagai macam
untuk menghargai tulisan orang lain;
jenis sentra yang dapat digunakan
komunikasi
123
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
untuk mengembangkan kemampuan
ini peneliti melakukan observasi,
anak usia 4-6 tahun. Tiap sentra
wawancara dan pengetesan psikologi
memiliki tujuan yang berbeda dan
untuk mendapatkan kebenaran data
disesuaikan dengan kebutuhan dan
empiric.
perkembangan
Moeleong
anak
di
TK.
Sehingga
menurut
(2000:3),
akan
Pengadaan sentra bersifat fleksibel,
menghasilkan data deskriptif berupa
tidak harus selalu sama dengan
kata-kata tertulis atau lisan dari
standar pengadaan sentra sehingga
orang–orang
dapat
diadakan
dapat diamati. Melalui data empiris
dengan
yang terkumpul diyakini akan dapat
dikurangi
penambahan
atau
sesuai
atau
kebutuhan dan tujuan lembaga yang
memberi
akan
dalam penelitian ini.
menggunakan
model
pembelajaran sentra.
TK
metode kualitatif yang mengacu
kepada paradigma alamiah yang
pada
berhubungan
pandangan
khususnya yang
dengan
kesiapan
sekolah anak usia TK. Pemilihan
metode
kualitatif
dipilih
karena
sejalan
dengan
apa
yang
disampaikan oleh Nusa Putra (2012)
yang menyatkan bahwa jika hendak
memahami proses belajar dan segala
sesuatu
tentang
pendekatana
yang
Isalam
Banjarmasin
Penelitian ini menggunakan
fenomenologis
yang
permasalahan
Penelitian ini dilaksanakan di
METODE PENELITIAN
bersumber
jawaban
perilaku
PAUD,
maka
paling
cocok
adalah penelitian kualitatif (Nusa
Putra, 2012: 63). Penelitian kualitatif
Sabilal
Muhtadin
berbasis
pembelajaran
model
Sentra.Waktu
penelitian ini dilaksanakan sejak
bulan
Nopember
2011
sebagai
observasi awal peneliti, selanjutnya
dilanjutkan lagi saat semester kedua
pada tahun pelajaran berlangsung,
yaitu sekitar bulan Februari dan
bulan Maret 2012 sampai dengan
bulan april 2012, tepatnya saat anak
memasuki semester dua.
Penelitian ini dilaksanakan
pada Taman Kanak-kanak Islam
Sabilal Muhtadin,
di Kompek
Masjid Raya Sabilal Muhtadin Kota
Banjarmasin. Propinsi Kalimantan
Selatan. dengan fokus penelitian
124
Persiapan Sekolah…
Novitawati
adalah
kesiapan sekolah anak TK
kelompok belajar, yaitu 10 anak.
dan bagimana upaya yang dilakukan
Data yang kelak dihasilkan dalam
guru
penelitian ini adalah
dalam
membantu
mengembangkan kesiapan sekolah
1. Hasil psikotes anak sebagai
anak usia taman kanak-kanak usia 5 -
dokumen yang dipergunakan
6 tahun. Yang menjadi latar dalam
untuk
penelitian ini adalah , guru dan anak
kesiapan sekolah anak.
kelas TK B di taman kanak-kanak
2.
membuat
Data
yang
didapat
profil
dari
pada semester II. Penelitian ini lebih
wawancara
fokus kepada anak dikarenakan anak
kepada guru saat kegiatan di
merupakan sosok utama yang kelak
sentra maupun d luar sentra.
dan observasi
akan melewati masa peralihan dari
Hasil pengumpulan data yang
TK menuju SD merupakan masa
yang
tidak
sehingga
mudah
dalam
bagi
anak
ini
perlu
hal
masih
berbentuk
data
kasar
selanjutnya akan diolah kembali
sesuai dengan prosedur analisa data
mendapatkan perhatian khusus.
sehingga data yang didapatkan akan
lebih bermakna (Miles Humberman,
Data dan Sumber Data
Menurut Emzir (2010: 37)
secara
lebih
umum
sumber
data
adalah
pengumpulan
observasi,
wawancara,
1984:10)
Sehingga
menjelaskan
tentang
kesiapan
sekolah
dapat
bagaimana
anak,
serta
dan
stimulasi yang diberikan guru saat
dokumen yang kadang-kadang juga
pembelajaran di sentra. Data yang
dipergunakan secara bersama-sama
didapatkan dari hasil tes NST yang
dan
secara
berupa angka kemudian di rubah
individual. Sehingga dalam upaya
menjadi sebuah narasi. Hal ini sesuai
mendapatkan data yang diperlukan
dengan apa yang disampikan oleh
dalam penelitian ini, maka sumber
Nusa
data dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif tidaklah menolak
guru sekolah TK B yang berjumlah
secara mutlak terhadap angka dan
9
perhitungan,
kadang-kadang
orang,
siswa
sebanyak
1
Putra
(2012:
tetapi
66)
angka
bahwa
dan
125
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
perhitungan disunakan secara sangat
intelektual, emosi, dan sosial. Tes ini
terbatas dan tidak pernah menjadi
merupakan alat ukur baku sehingga
yang utama dan penting. Angka dan
memerlukan
perhitungan digunakan jika memang
psikolog,
dapat membantu pemahaman dan
profil
penjelasan.
pengamatan serta, wawancara.
Namun
tetap
dalam
interpretasi
sehingga
kesiapan
dari
menghasilkan
anak
sekolah,
kerangka kualitatif.
Prosedur Analisis Data
Teknik
dan
Dalam penelitian kualitatif,
Prosedur
tehnik analisis data lebih banyak
Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian
dilakukan peneliti bersamaan dengan
adapun
yang
pengumpulan data. Dalam penelitian
digunakan ketika pengumpulan data
ini, Analisis data yang dipakai adalah
adalah cara pengetesan kepada anak
model Miles and Huberman(1992:
dengan menggunakan alat tes Dalam
15-21) sebagai berikut :
ini
teknik
utama
kegiatan penelitian ini, dokumen
1.
Data
Reduction
(Reduksi
yang akan dijadikan data adalah
data),diartikan
dokumen resmi khususnya dokumen
pemilihan , pemusatan perhatian
eksternal, yaitu dokumen yang berisi
pada
bahan
yang
pengabstrakan, dan transformasi
lembaga
data kasar yang muncul dari
bahan
dihasilkan
informasi
oleh
suatu
sosial(Moleong, 200: 219)
yaitu
sebagai
proses
penyederhanaan,
catatan
catatan
lembaga /biro psikologi berupa hasil
dilapangan.
Sebagaimana
psikotes anak, khususnya tes NST,
ketahui reduksi data berlangsung
atau
terus menerus selama proyek
tes
kesiapan
anak
sekolah.Nijmeegse
Schoolbekwaamheids
yang
Test
(NST)
Selain
berlangsung
itu
tertulis
kita
kualitatif.
reduksi
data
merupakan suatu alat tes yang
merupakan suatu bentuk analisis
digunakan untuk mengukur kesiapan
yang
menajamkan,
anak masuk sekolah dasar, meliputi
menggolongkan,
mengarahkan,
kesiapan
membuang yang tidak perlu, dan
fisik
(psikomotor),
126
Persiapan Sekolah…
Novitawati
mengorganisasikan data dengan
juga
cara sedemikian rupa sehingga
penelitian
kesimpulan-kesimpulan finalnya
Verifikasi itu mungkin pemikiran
dapat ditarik dan diverifikasi.
singkat dari peneliti
diverifikasi
selama
berlangsung.
selama
2. Penyajian Data, Alat penting
menulis , tinjauan ulang tentang
kedua dalam kegiatan analisis
catatan lapangan, atau mungkin
adalah penyajian data. Penyajian
menjadi bertukar pikiran dengan
dilakukan sebagai sekumpulan
teman
informasi
mengembangkan
tersusun
memberikan
adanya
dan
kesimpulan
berupa upaya yang luas untuk
pengambilan
melihat
memahami
tindakan.
menempatkan
penyajian
temuan dalam seperangkat data
apa
dilakukan lebih jauh mengenai
tindakan
ataukah
mengambil
berdasarkan
atas
pemahaman yang didapat dari
Menarik
kesimpulan/verifikasi,Kegiatan
analisis
ketiga
yang
penting
adalah menarik kesimpulan dan
verifikasi.
Dari
pengumpulan
analisis
mencatat
permulaan
data,
mulai
pola
suatu
yang telah didapatkan.
seorang
mencari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil tes dengan
menggunakan
NST,
didapatkan
hasil bahwa anak TK Islam sabilal
Muhtadin Banjarmasin kelas B1
telah memiliki Kesiapan Sekolah,
penyajian penyajian tersebut.
3.
salinan
yang
sedang terjadi dan apa yang harus
analisis
kesepakatan
intersubjektif, atau dapat juga
penyajian sehingga peneliti akan
dapat
Untuk
kemungkinan
penarikan
Dengan
yang
sejawat.
arti
penjelasan,
konfirgurasi yang mungkin alur
sebab dan proposisi. Kesimpulan
Hanya saja yang terlihat kurang
adalah
bagaimana
anak
menginterpretasikan sebuah cerita
kedalam bentuk gambar yang masih
cenderung kurang. Hal ini sejalan
dengan kegiatan pembelajaran , saat
bu guru bercerita terlihat stimulasi
yang diberikan cenderung dalam
bentuk verbal, seperti diskusi dan
tanya jawab tentang cerita yang
127
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
baru dibacakan oleh bu guru. Dapat
pembelajaran di sentra. Selain itu,
dilihat pada Grafik dibawah ini:
kegiatan mengajar tidak lepas dari
Grafik 1. Hasil Tes NST
Dari pertanyan yang diisikan
Term Fact And principles, sebagai
guru
terlihat
dasar mengajar yang kemudian
anak
dikembangkan menjadi lesson plan.
anak dalam hal penyesuaian sosial
Dengan menerapkan motto tidak
cukup baik, kemampuan terhadap
memarahi anak, tidak menyuruh
penyelesaian terhadap tugas, serta
anak dan tidak melarang anak,
kemandirian tergolong cukup baik
membuat anak bebas berekspresi
dalam kegiatan sehari hari anak
sesuai
dibisakan untuk mengerjakan tugas
potensi perkembangan anak tetapi
fokus dan tuntas. Sehingga masuk
masih
pada
pengawasana dari guru.
oleh
wali
bahwasannya
kelas,
kemampuan
kategori
siap
sekolah.
Kegiatan pembelajaran di sentra
tidak
lepas
dari
guru
sebagai
dengan
dalam
kemampuan dan
kontrol
dan
Stimulasi kegiatan fisik dan
motorik
anak
saat
kegiatan
mediator, motivator, fasilitator dan
pembelajaran dalam bentuk: Latihan
evaluator
menulis, Bermain puzzle Bermain
sentra.
anak dalam bermain di
Berdasarkan
hasil
balok Meronce Menempel Menyusun
pengamatan peneliti, persiapan guru
huruf Menyusun hama Membangun
dalam mengajar disiapkan dengan
block Menyusun bentuk geometri
rapi. Ada koordinator sentra yang
Menjiplak Menggunting Menempel
sering
mengadakan
pertemuan
Finger Painting Melukis Bermain
untuk
membahas
mengenai
pasir Kocok sabun Melukis. Aspek
128
Persiapan Sekolah…
Novitawati
psikologi adalah merupakan aspek
mengajar, didukung dengan sarana
yang sangat penting bagi kesiapan
dan prasarana serta alat main yang
anak sekolah. Aspek pikologis disini
cukup lengkap sehingga mendukung
mengacu pada kemampuan kognitif
kegiatan pembelajaran di sentra.
dan
Kegiatan
pengetahuan
umum,
,
pembelajaran
berbasis
kemampuan bahasa dan komunikasi,
sentra diadaptasi dari pendekatan
kemandirian, serta sosial emosional
BCCT tetapi dimodifikasi dengan
anak melalui kegiatan bermain sejak
kondisi sekolah, dimana pagi hari
pagi yaitu saat di kegiatan welcome
kegiatan dimulai dengan kegiatan
to school, jurnal pagi, ikrar,Circle
jurnal pagi.
Bentuk
Time I, bermain bebas, Snack pagi,
stimulasi
yang
bermain di sentra, makan siang,
diberikan guru guna kesiapan anak
sholat dhuhur
sekolah, sesuai dengan aspek fisik
sampai siang hari
motorik, kognitif dan bahasa, sosial
anak pulang sekolah.
emosional,
SIMPULAN
hasil analisis data dan pembahasan ,
kesimpulan
penelitian
ini
berdasarkan hasil tes NST, anak
Taman Kanak Kanak TK Islam
Sabilal Muhtadin Kelas B telah
memiliki kesiapan sekolah. Kesiapan
sekolah ini tercapai dikarenakan
tingkat pendidikan guru yang rata
rata
S1
cukup
memahami
perkembangan anak dan memahami
bagaimana menyiapkan anak agar
mampu
pendidikan
kemandirian,
sebagai berikut: Stimulasi diberikan
Berdasarkan dari pembahasan
maka
serta
memasuki
yang
jenjang
berikutnya.
Persipaan guru yang baik sebelum
sejak pagi hari, yaitu sejak anak
sampai di sekolah melalui kegiatan
weklcome to school anak diajarkan
untuk
mengucapkan
berkomunikasi
salam,
dengan
dan
baik;
Stimulasi tersebut dapat berbentuk
keteladan, kebiasaan, dan melalui
kegiatan pembelajaran di sentra;
Kegiatan
sesuai
pembelajaran
dengan
tema
disusun
yang
di
kembangkan dalam lesson plan.
Kegiatan di sentra terintegrasi antara
yang satu dan yang lainnya guna
menstimulasi anak dalam aspek fisik
motorik, kognitif dan bahasa, social
129
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
emosional,
kemandirian,
melalui
hijaiyyah ada menulis huruf arab,
kegiatan bermain yang beraneka
menulisa
macam
mainan flannel,membaca buku cerita,
seperti
bermain
bebas,
angka
arab,mengaji,
memberikan kesempatakan kepada
balok
anak untuk bekerjasama, memberi
bermain peran dan bermain pura
kesempatan
pura.
anak
membuat
keputusan
sendiri,
memberikan
kesempatan
kepada
anak
menjadi
pemimpin,
untuk
miniature
Hasil
diharapkan
tempat
ibadah,
penelitian
mampu
ini
memberikan
kesempatan
implikasi
guna
untuk memilih jenis permainan yang
kesiapan
sekolah
disukai, mengembalikan alat main
dipersiapkan sedini mungkin, karena
ketempatnya, beres beres, berbicara
kesiapan
yang baik membacakan cerita, puzzle
pengaruh
alas
perkembangan selanjutnya. Seluruh
ada menyusun huruf, hama,
bentuk
geometri,
ada
mempersiapkan
anak
sekolah
perlu
memberikan
kepada
tahap
macaroni
elemen yang ada disekolah maupun
huruf, kartu kata, kartu huruf, kartu
orang tua memiliki peran yang besar
angka, mencetak huruf, kartu suku
dalam
kata, membaca puisi, menjiplak,
kesiapan sekolah.Guru diharapkan
mewarna dan menggunting dan ada
mampu menyiapkan tempat dan
juga
kegiatan main yang dapat menstimuli
menggambar,
menempel,
melipat, bermain play dough, finger
painting,
melukis,
mencetak, mencap, finger painting,
melukis kuas besar ataupun kuas
kecil, bermain pasir, kocok sabun,
kincir air, tuang dan isi air, pompa
memancing,
menggunting,
cat
dinding,
mengajarkan
berwudhu,
cara
pengenalan
huruf
anak
dalam
kesiapan sekolah anak.
bernyanyi,
menjiplak, menggambar bebas, dan
air,
mendukung
sholat,
dan
cara
dan
angka
SARAN
1. Pengelola
Taman
Kanak
Kanak.Berdasarkan
hasil
pengkajian
pembelajaran
telah
terhadap
sentra
dilakukan
diharapkan
pihak
yang
maka
sekolah
agar lebih mengembangkan
kemampuan
guru
dalam
130
Persiapan Sekolah…
Novitawati
pemahaman
pembelajaran
sentra, serta menambah alat
permainan
sebagai
media
bermain anak.
2. Pendidik
Taman
Kanak
Kanak.Perlunya peningkatan
dalam koordinasi antar guru
serta kesamaan tentang cara
berkomunikasi dengan anak,
serta
meningkatkan
kreativitas
guru
dalam
menyediakan tempat bermain
anak
sehingga
lebih
bervariasi
karena
hal
ini
membuat
anak
semakin
termotivasi untuk bermain di
sentra.
DAFTAR PUSTAKA
A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya
Kualitatif, Bandung: Kiblat
Buku Utama, 2003
Jalal, Fasli , Materi yang
disampaikan pada kegiatan
OrientasiTteknis Tingkat
Nasional d Hotel Saphir
Jogjakarta, tgl 7-11
Nopember 2011
Emzir. Metodologi Penelitian
Kualitatif: ANALISIS DATA
,Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Fridani,Lara , APE Lesatri , PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta: Gramedia, 2009
George S Morrison, Early Childhood
Education Today , New
Jersey : Pearson education,
2009)
Herdiansyah, haris, Metodologi
Penelitian Kualitatif Untuk
Ilmu Ilmu Sosial,, Jakarta:
Salemba Humanika, 2010
Kathy Charner, Maureen Murphy,
Jennifer ford. , Brain Power
Berbasis Sentra
Pembelajran, Penerjemah
Dian Pertiwi, Jakarta
:Erlangga, 2005
Miles, Mathew B , A Michael
Huberman, Analisis Data
Kualaitatif, Jakarta
terjemahan Tjetjep Rohendi
rohidi Universitas Indonesia,
1992
Moleong, Lexy , Metodologi
Penelitian Kualitatif,
Bandung: Remaja
Rosdakarya,2010
Morrison, George S , Fundamentals
Of early Chilhood Education,
5 th Ed. Terjemahan Suci
Ramdhonah, apri
Widiatutiindeks ,jakarta,:
Indeks , 2008
Muti, Diana , Psikologi Bermain
Anak Usia Dini, Jakarta
:Kencana, 2010
Nusa Putra, Ninin Dwi Lestari,
Penelitian Kualitatif PAUD,
Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2012
Papalia, Diane E., Human
Development ,edisi
Kesembilan, terjemahan: A.K
131
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
Anwar. ,Jakarta: Prenada
Group, 2008
Pamela Coughlin, Kristen A Hansen,
Dinah Heller etc, Creating
Child Centerede Classrooms,
Washington,
Children’s
Resource International, 2000
Purwanto, Ngalim , Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis, cet ke
18, bandung :Remaja
Rosdakarya, 2007
Richaerd C woolfson, Why Do Kids
Do That Jakarta : erlangga,
2005
Rusdinal dan Elizar, Pengeloaan
Kelas Taman Kanak Kanak,
Jakarta: Dikti, 2005
Santrock, John W , Perkembangan
Anak, Jilid 1, terjemahan
Mila Rachmawati, Anna
Kusumawati, Jakarta:
Erlangga, 2007
Sujiono, Yuliani Nurani , Konsep
Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta: Indeks, 2009
Yamin, Martinis , Jamilah Sabri
Sanan, 2010, Panduan
Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta : Gaung Persada
Press, 2010
Yulianti , Dwi , Bermain sambil
Belajar Science, Jakarta :
Indeks, 2010
132
BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SENTRA
(Studi Kualitatif di Taman Kanak Kanak Islam Sabilal Muhtadin
Banjarmasin, Tahun 2011)
NOVITAWATI
PAUD Universitas Negeri Lambung Barat Mangkurat
Jl. Hasan Basri, Kalimantan Selatan, E-mail: nophqta@yahoo.co.id
Abstract: This study aims to determine the school readiness of children Kindergarten-based model
of learning centers and how the stimulation that is provided by teachers when learning activities.
The research was conducted in the Islamic Kindergarten children Sabilal Muhtadin Banjarmasin
on the B1 class of 15 children. This study uses qualitative research methods are manifold
phenomenology. Analysis of data using the model of Miles and Huberman steps as for step (1)
Reduction of data, (2) The presentation of data, and (3) Drawing conclusions / verification. Data
collected by observation, interview and use NST assay to measure the school readiness of
children. The results of this study showed the group B children had school readiness. The
stimulation provided by the teacher from the morning until noon through habituation activities,
exemplary and stimulation when learning with questioning methods, storytelling, free play and
play at the center, singing, and practice. This study is o find things that can better support the
school readiness of children expected (1) the school further develop teachers' skills in teaching
methods and provides the tools to play a more varied again, (2) The need to enhance the creativity
of teachers in creating other types of play activities.
Keywords: School Readiness, Kindergarten, Learning Center
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah anak model berbasis TK
pusat pembelajaran dan bagaiman stimulasi yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar,
penelitian ini dilakukan pada anak-anak TK Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada kelas B1
dari 15 anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif adalah fenomenologi
manifold. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman langkah-langkah sebagai untuk
langkah (1) pengurangan data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan/verifikasi. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan menggunakan NST assay untuk mengukur
kesiapan sekolah anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan kelompok anak-anak B memiliki
kesiapan sekolah. Stimulasi yang diberikan oleh guru dari pagi hingga siang melalui kegiatan
pembiasaan, teladan dan stimulasi ketika belajar dengan mempertanyakan metode, mendongeng,
bermain bebas dan bermain dipusat, bernyanyi, dan praktek. Penelitian ini adalah menemukan halhal yang lebih baik dapat mendukung kesiapan sekolah anak-anak yang diharapkan (1) sekolah
lebih mengembangan keterampilan guru dalam metode pengajaran dan menyediakan alat untuk
memainkan lebih bervariasi lagi, (2) kebutuhan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam
menciptakan jenis-jenis kegiatan bermain.
Kata Kunci: Kesiapan Sekolah, TK. Learning Centre.
Pendidikan adalah hak setiap
tentang ”setiap warga negara berhak
manusia. Hal ini ditegaskan dalam
mendapat
UUD 1945 Pasal 31 yang berisi
hakekatnya,
pendidikan”.
Pada
pendidikan
adalah
109
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
merupakan salah satu kebutuhan
Kemudian
utama dalam kehidupan manusia .
berikutnya pada kelas 7 sampai 9
Bagaimana kualitas manusia sangat
selama
dipengaruhi oleh pendidikan yang
wawancara peneliti dengan Direktur
pernah diterimanya. Yang mana akan
Pembinaan
berdampak pada perkembangan dan
Syamsudin bahwa “ Aturan itu
kemajuan suatu bangsa. Selain itu,
bersifat universal, yang boleh masuk
pendidikan adalah suatu proses yang
SD anak yang berusia 6th karena
berfungsi untuk membantu manusia
dianggap sudah siap, sedangkan 7th
dalam
wajib. Apabila dibawah 6th harus ada
mengembangkan
potensi
dirinya, sehingga manusia mampu
menghadapi segala perubahan dan
dilanjutkan
3
tahun.
tahap
Berdasarkan
PAUD
Dr.Erman
rekomendasi dari psikolog”.
Kondisi
peralihaan
dari
permasalahan yang dihadapi. Salah
taman kanak kanak ke sekolah dasar
satunya Indonesia sebagai negara
adalah satu fase yang tidak mudah ,
yang sedang bekembang akan sangat
hal ini merupakan satu langkah besar
membutuhkan sumbangan optimal
bagi anak, karena di sekolah besar
dari warga negara Indonesia.
tuntutan yang diterima anak akan
adalah
berbeda dengan saat anak tersebut
diikuti
berada di taman kanak kanak. Anak
tahun.
akan dituntut untuk lebih mandiri .
Pendidikan ini merupakan awal dari
Sabri mengemukakan bahwa anak
pendidikan seorang anak karena
anak yang pernah mengikuti program
melatih
untuk
taman kanak kanak secara fisik,
membaca dengan baik, mengasah
intelektual dan fungsi sosial lebih
kemampuan berhitung serta berpikir.
siap memasuki kelas 1 sekolah
Pendidikan
dasar(Alisuf Sabri 2007: 53).
Pendidikan
pendidikan
seorang
dasar
yang
anak
wajib
selama
seorang
dasar
9
anak
mempersiapkan
seorang
anak
untuk
jenjang
pendidikan
memasuki
menengah.
Beradasarkan
wawancara
dengan
hasil
guru
SD
Pendidikan dasar umumnya dibagi
Muhammadiyah
8
dan
10
di
menjadi 2 tahap, yaitu 6 tahun
Banjarmasin
yaitu
ibu
Lailatul
pertama di kelas 1 sampai 6.
Hikmah S. Ag yang menyatakan
110
Persiapan Sekolah…
Novitawati
bahwa ” anak yang masuk sekolah
terlihat
usia 6tahun keatas akan lebih siap
sebagai TK percontohan, TK ini
untuk
terletak d pusat kota, satu kompleks
bersekolah,
mereka
lebih
menonjol,
karena
selain
mandiri dan bisa mengikuti tugas -
dengan
tugas
.
Muhtadin. Model pembelajaran yang
Sedangkan menurut Ibu Kusmayanti
dipergunakan adalah model sentra,
S.Ag ” Bagi anak yang masuk SD
dengan
dibawah 6th terlihat kurang siap
siswanya agamis. Selain itu juga
mengikuti pelajaran, anak kurang
pengenalan budaya lokal Kalimantan
mandiri, masih perlu dibantu oleh
Selatan melalui bermain dan menari,
guru, misalnya menyipkan buku
disesuaikan dengan tema yang sesuai
pelajarannya, selain itu konsentrasi
pada saat itu.
anak menjadi kurang bisa untuk
Sabilal Muhtadin rata-rata diterima
memperhatikan pelajaran di kelas”.
di
Selain itu menurut Ibu lailatul juga,
unggulan.
anak yang lebih dulu sekolah Taman
wawancara penulis dengan Kepala
Kanak kanak akan lebih mudah
Sekolah
mengikuti pelajaran di sekolah dasar.
dikatakan oleh Ibu Salasiah S,Ag
yang
diberikan
Berdasarkan
guru”
data
yang
masjid
Raya
Sabilal
pengembangan
Sekolah
karakter
Selain itu anak TK
Dasar
Favorit
Berdasarkan
saat
bahwasannya
hasil
observasi
persiapan
atau
awal,
terhadap
diperoleh dari Dinas Pendidikan dan
kesiapan anak untuk masuk Sekolah
Kebudayaan
Dasar sudah dilakukan sejak anak
Kota
Banjarmasin
jumlah Taman Kanak kanak yang
masih
ada
Bermain. Dan selama ini belum
sebanyak
287.
Dan
yang
berdasa
di
Kelompok
menggunakan model pembelajaran
pernah ada keluhan
sentra ada 5 TK salah satunya adalah
maupun orang tua mengenai anak
TK Islam sabilal Muhtadin. Selain
TK yang berkenaan dengan masalah
itu,
melakukan
saat anak berada dikelas satu sekolah
pengamatan sejak bulan nopember
dasar. Sehingga membuat peneliti
nampak
sebuah
tertarik untuk melihat bagaimana TK
Taman Kanak Kanak (TK ) yaitu TK
ini dalam mempersiapkan siswanya
Isalam
agar memiliki kesiapan sekolah.
saat
penulis
bahwa
Sabilal
terdapat
Muhtadin
yang
dari guru
111
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
Karakteristik Anak Taman Kanak
menakjubkan.
Kanak
menimbulkan
Anak
usia
Taman
kanak
Hal
ini
rasa
keingintahuannya
yang
Kanak adalah mereka yang berada di
tinggi. Keingintahuan anak
rentang usia 4/5th- 6/7th. Pada masa
sangat
ini anak-anak
tergantung
sedang mengalami
suatu proses perkembangan
dalam
segala aspek perkembangan. Anak-
bervariasi,
hal
karena
apa
yang
menjadi minat anak.
3. Anak
adalah
Makhluk
anak memiliki karakteristik yang
social,Anak senang berada di
unik
lingkungan teman sebayanya.
dan
karakteristik
berbeda
dengan
orang
dewasa.
Anak
membangun
konsep
Karakteristik anak usia dini yang
diri melalui berinteraksi , dan
khas
ia akan membangun kepuasan
tersebut
dikemukana
Kellough
seperti
oleh
dalam
yang
Richard
Sofia
D
Hartati
(2005:8) adalah sebagai berikut:
melalui
ketika
penghargaan
diberi
Ia cenderung melihat dan
temannya.
4. Anak bersifat unik, Anak
memahami sesuatu dari sudut
merupakan
pandangnya
unik,
sendiri.
ini
dengan
terkait
perkembangan
kognitifnya
yang
kesempatan
untuk bekerjasama dengan
1. Anak itu bersifat egosentris,
Karakteristik
diri
menurut
individu
dimana
yang
memiliki
keunikan yang satu dan yang
lainnya berbeda.
5. Anak umumnya kaya dengan
Piaget
berada
pada
fase
fantasi,Anak
transisi
yaitu
dari
fase
berfantasi, ia senang bercerita
ke
fase
dengan
praoperasional
operasional konkrit.
berfikir
adalah
yang
besar,
bahwa
Anak
dunia
sesuatu
lebihkan
tentang pengalamannya, atau
2. Anak memiliki rasa ingin
tahu
melebih
senang
ini
bahkan ia menanyakan hal
hal yang gaib. Hal ini terjadi
dikarenakan imajinasi anak
yang
112
Persiapan Sekolah…
Novitawati
berkembang
melebihi
apa
yang dilihatnya.
6. Anak
Kanak Kanak
memiliki
konsentrasi
Perkembangan Anak Usia Taman
yang
daya
pendek,
Perkembangan
pertumbuhan
dan
terjadi
secara
Secara umum, anak akan
bersamaan (simultan). Kedua hal
kesulitan untuk tetap focus
tersebut terjadi bersamaan seiring
pada satu hal dalam waktu
dan
yang
merupakan
lama.
mudah
Perhatiannya
teralihkan,
kegiatan
yang
sejalan.
Perkembangan
hasil
dari
interaksi
kecuali
susunan syaraf pusat dengan organ
sedang
tubuh
yang
dipengaruhinya,
dilakukannya menyenangkan
sementara
dan menarik perhatiannya.
menunjukkan pada suatu proses yang
7. Anak
Merupakan
perkembangan,
masa
menuju ke depan dan tidak dapat
belajar yang paling potensial,
diulang kembali (Ahmad Susanto,
Masa anak dikelan dengan
2006:11).
istilah golden age. Saat ini
Martini Jamaris (2005:6) saat anak
adalah masa dimana anak
usia taman kanak –kanak memiliki
mengalami
berbagai
kegiatan fisik dan pelepasan energi
dan
mereka dalam jumlah yang besar,
perkembangan yang sangat
sehingga anak akan aktif bergerak .
cepat dan pesat pada berbagai
Hal ini disebabkan oleh energi yang
aspek
dimiliki anak dalam jumlah yang
pertumbuhan
perkembangan.
Secara
umum,menurut
Sehingga pada masa ini anak
besar
sangat memerlukan stimulasi
penyaluran melalui berbagai aktivitas
dan rangsangan yang tepat
fisik,
dari lingkungannya. Melalui
berhubungan
kegiatan
motorik halus anak maupun motorik
pekerjaan
wujudkan.
bermain,
semua
dapat
anak
sehingga
baik
kegiatan
dengan
memerlukan
fisik
yang
gerakan
kasar anak.
Pada usia 3-6 tahun, seorang
anak tumbuh dengan cepat, namun
tidak secepat masa sebelumnya. Pada
113
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
sekitar 3 tahun, seorang anak mulai
menjaga anak untuk lebih sehat
kehilangan bentuk kebayiannya dan
(Papalia, 2008: 310-316).
mulai
mengambil
kanak-kanak
bentuk
perkembangan
Kognitif, menurut Santrock (2007:
atletis. Seiring dengan mengerasnya
252) anak usia Taman Kanak Kanak
otot perut, kegendutan khas bayi
menurut Piaget berada pada tahap
mulai menghilang. Tubuh, lengan,
praoperasional,
anak
tangan dan kaki tumbuh semakin
mempresentasikan
dunia
panjang. Kepala masih relative besar,
dengan kata-kata, bayangan dan
akan tetapi bagian tubuh lainnya
gambar gambar. Pemikiran simbolik
terus berusaha menyusul seiring
berjalan melalui koneksi koneksi
dengan semakin miripnya bagian
sederhana dan informasi sensorik
anggota tubuh dengan tubuh orang
dan tindakan fisik. Konsep stabil
dewasa.Perkembangan
mulai
(muscular
ramping
Dalam
dan
tulang
yang
masa
otot
dan
dan
skeletal),
terbentuk,
pemikiran
mulai
mereka
pemikiran
mental
muncul,
membuat anak-anak semakin kuat.
egosentrisme tumbuh, dan keyakinan
Tulang muda (cartilage) menjadi
keyakinan magis mulai terkonstruksi.
tulang (bone) lebih cepat dari masa
Selain itu, anak suia 4-7tahun berada
sebelumnya, dan tulang menjadi
pada sub tahapan berfikir intuitif,
semakin keras dan kuat, memberikan
maksudnya adalah anak disini mulai
bentuk yang lebih ramping kepada
menggunakan pemikiran primitif dan
anak serta melindungi organ dalam.
ingin tahu dari semua jawaban.
Berbagai
Meskipun ia mulai mengembangkan
perubahan
ini,
yang
dikoordinasi oleh kematangan otak
pandangan
dan
menghasilkan
tentang dunia dimana ia tinggal,
berbagai
pandangannya masuh sederhana dan
sistem
saraf,
perkembangan
keterampilan
motor.
Peningkatan
ia
tidak
pandangannya
terlalu
baik
sendiri
untuk
kapasitas sistem pernapasan dan
memikirkan hal-hal lebih lanjut.
peredaran darah membangun stamina
Anak
fisik,
pertanyaan
dan
pengembangan
bersama
sistem
dengan
kekebalan,
sering
bertanya
”mengapa”,
dengan
hal
ini
merupakan tanda bahwa dalam diri
114
Persiapan Sekolah…
Novitawati
anak mulai muncul minat dalam
kalimat
memikirkan dan menemukan hakekat
mengkoreksi
akan sesuatu.
bentuk kata kerja yang mereka buat.
Sementara
dan
sendiri
akan
kesalahan
Menurut
Sebagian besar anak usia 5
Papalia (2008: 340) dalam bidang
tahun dapat menyesuaikan apa yang
kemamapuan bicara usia 5 tahun,
akan mereka ucapkan dengan apa
percakapan
mirip
yang mereka ketahui. Pada usia ini
Mereka
mereka sudah lebih baik dalam
dengan
itu,
kompleks
anak
orang
semakin
dewasa.
berbicara dalam kalimat yang lebih
menyelesaikan
panjang dan lebih kompleks, mereka
menggunakan bahasa yang lebih
menggunakan lebih banyak kata
sopan serta lebih sedikit perintah
sambung (conjuction), preposisi, dan
langsung ketika berbicara dengan
artikel.
menggunakan
orang dewasa dibandingkan ketika
kalimat yang lebih kompleks dan
berbicara dengan anak lainnya.Untuk
rumit dan dapat menangani semua
hal yang berhubungan dengan emosi,
bagian
saat anak usia4-5th mereka mulai
Mereka
dari
pembicaraan,
dapat
perselisihan,
dan
berbicara fasih komprehensif, dan
menunjukkan
tertata dengan baik dan mereka
kemampuan
memiliki rentang konsentrasi yang
emosinya.
lebih lama. Kemampuan mereka
mampu memahami bahwa kejadian
untuk berfikir
yang sama akan dapat menimbulkan
dan memecahkan
peningkatan
dalam
merefleksikan
Mereka
juga
mulai
masalah juga semakin berkembang.
perasaan yang berbeda
Anak dapat memusatkan diri pada
orang yang berbeda . Sehingga anak
tugas-tugas
akan
dan
berusaha
untuk
berusaha
untuk
memenuhi standar mereka sendiri.
bagaimana
Anak usia ini senang berbicara dan
mengatur
dapat
dengan standar sosial.
mengungkapkan
pendapat
dengan jelas, dan senang bermain-
Di
terhadap
belajar
agar
mereka
dapat
emosi
mereka
sesuai
dalam
perkembangan
main dengan kata. Perkembangan
sosial anak dituntut untuk memiliki
bahasa mereka mencapai kemahiran,
kemampuan
mereka dapat menggunakan kalimat-
perkembangan dan usianya, dan
yang
sesuai
tahap
115
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
cenderung menjadi anak yang mudah
terbentuk pada diri seseorang,
bergaul. Anak mengalami perubahan
maka saat saat tertentu dalam
sosial dengan tingkat perkembanagn
kehidupan seseorang merupakan
anak (Siti Aisyah, 2008: 9.2).
masa
formatif
bagi
perkembangan kepribadiannya.
Kesiapan Sekolah
Kesiapan
atau
dianggap sebagai keadaan
readiness
Saat anak mencapai umur 6
dimana
tahun atau 7 tahun, perkembangan
seseorang telah memiliki kesiapan
jasmani
untuk
Menurut
sempurna. Anak yang sebelumnya
Cronbach dalam Wasty Soewanto
berada di lingkungan keluarga, kini
(1998:191) memberikan pengertian
saatnya anak mulai keluar rumah dan
tentang readiness sebagai segenap
memasuki lingkungan sekolah, yaitu
sifat atau kekuatan yang membuat
sebuah lingkungan yang memiliki
seseorang dapat bereaksi dengan cara
pengaruh
tertentu. Perkembangan readiness
perkembangan fisik dan psikologis
terjadi dengan mengikuti prinsip-
anak.
prinsip tertentu, yaitu :
mengenal
berbuat
1. Semua
sesuatu.
aspek
berinteraksi
yang
besar
mulai
bagi
Mereka kelak akan banyak
teman
baru
dan
menemukan hal hal baru lagi yang
bersama
berada diluar lingkungan rumahnya.
membentuk readiness
Anak
akan
bergaul
dengan
ikut
lingkungan sosisal yang lebih luas,
pertumbuhan
sehingga peranan sosialnya akan
seseorang
mempengaruhi
rohaninya
pertumbuhan
dan
2. Pengalaman
dan
semakin berkembang. Ia banyak
fisiologi individu.
3. Pengalaman mempunyai efek
memiliki rasa keingin tahuan akan
kumulatif dalam perkembangan
hal hal yang baru ditemuinya. Ia
fungsi-fungsi
kepribadian
ingin mengetahui semua yang ada di
individu, baik yang jasmaniah
sekitarnya sehingga akan menambah
maupun yang rohaniah.
pengalamannya.
4. Apabila
readiness
untuk
melaksanakan kegiatan tertentu
Semua
pengalamannya yang baru tersebut
akan
menambah
116
Persiapan Sekolah…
Novitawati
pengetahuannya.Ada
beberapa
mendapatkan hasil yang memuaskan
definisi mengenai kesiapan sekolah
bila suatu tugas atau perlakuan
dengan penekanan yang berbeda,
diberikan (Sulistyaningsih, 2008:10).
national school Readiness Indicators
Initiative
dalam
Packard
Foundaton
(2008:12)
bahwa
”Childrens
menjelaskan
David
Lucille
readiness for school is made up of
multiple components and shaped by
numerous factor. Improving school
readiness, therefore must address
childrens development skills and
behaviors as well as the environment
Cronbach
mengandung arti bahwa kesiapan
sekolah adalah kekuatan atau sifat
seseorang dalam merespon melalui
cara cara tertentu. Kesiapan juga
didefinisikan sebagai tersiapkan dan
terbekali-siap melakukan, langsung
bertindak, atau menggunakan sesuatu
(Carol Seefeldt dan Barbara Wasik
A, 2002: 33). Kesiapan anak untuk
sekolah memiliki peran yang sangat
penting
karena
mempengaruhi
kemajuan
hal
ini
akan
keuntungan
dan
dalam
selanjutnya.
perkembangan
Menurut
Sorenson
(1964) bahwa kesiapan mengandung
arti
kemajuan
secara
baik
Adapun syarat syarat anak
untuk memasuki sekolah adalah
kondisi jasmani cukup sehat dan kuat
untuk melakukan tugas di sekolah;
ada keinginan belajar; fantasi tidak
lagi leluasa; perkembanagn perasaan
sosial
telah
memadai
(Zulkifli,
2005:52). Selain itu, aspek aspek
kesiapan sekolah menurut Morrison
in which they spend their time”
Pendapat
Aspek-Aspek Kesiapan Sekolah
dan
menyebutkan
kesiapan
ada
enam
aspek
sekolah
yang
pelu
diperhatikan
yaitu
kemandirian;
bahasa;
kontrol
diri;
kemampuan interpersonal; kesehatan
fisik,
mental
belakang
dan
emosi;
pengalaman
latar
belajar
(Morrison, 2009:270). Berdasarkan
pendapat Morrison di atas, dapat
dijelaskan bahwa
aspek bahasa
meliputi kemampuan bahasa anak
sudah
mencapai
perkembangannya
mampu
tingkat
,
yaitu
berkomunikasi
memahami
apa
sesuai
anak
dan
yang
dikomunikasikan oleh orang lain.
Anak
juga
mampu
memahami
117
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
symbol symbol sederhana. Aspek
kemandirian
meliputi
self
help,
3. Perasaan
inteleknya
berkembang
.
telah
Anak
ingin
health skill (toilet training, cuci
mengetahui sesuatu yang belum
tangan,
diketahuinya, seperti ingin dapat
menggosok
gigi,
dan
memebersihkan barang pribadi di
menulis,
sekolah), keterampilan makan seperti
berhitung
menggunakan peralatan makan dan
kakaknya atau teman-temannya.
serbet makan, menggambil makan
4. Perasaan sosialnya juga telah
sendiri
dan
merapikan
peralatan
makan setelah makan.
Sementara
Purwanto
membaca,
seperti
berkembang,
atau
kakak-
anak
ingin
berteman lebih banyak daripada
itu
(2007:
menurut
136),
anak
anggota-anggota
sendiri.
Anak
keluarganya
membutuhkan
dikatakan matang untuk bersekolah
pergaulan yang lebih luas, dan
jika ia telah memiliki kesanggupan-
saling meladeni kebutuhan dan
kesanggupan jasmani dan rokhani
kemauan
untuk
terutama
menyesuaikan
diri
pada
penghidupan sekolah:
anak-anak
didalam
lain,
permainan
bersama.
1. Anak telah memiliki sedikit
5. Juga yang tidak boleh dilupakan
kesadaran akan kewajiban dan
ialah
pekerjaannya. Anak telah dapat
kesehatan anak telah cukup dan
disuruh melakukan tugas yang
sanggup untuk menjalani tugas-
dibebankan lain kepadanya.
tugas bersekolah, misalnya anak
2. Minat anak telah tertuju ke
kuat berlari, menahan lapar dan
dunia luar. Artinya tidak hanya
dirinya
sendiri
saja
kejadian-kejadian
atau
keadaan-keadaan diluar dirinya.
Sifat
egosentrisnya
telah
berangsur berubah menuju sifat
lugas.
badan
hausdan tiak berpenyakitan.
yang
menjadi pusat perhatian, tetapi
juga
pertumbuhan
Sehingga dari uraian di atas
dapat kita simpulkan bahwa aspekaspek kesiapan anak untuk masuk
sekolah terdiri dari aspek fisik dan
psikologis.
Aspek
fisik
meliputi
kesehatan fisik dan kemampuan
118
Persiapan Sekolah…
Novitawati
motorik, sedangkan aspek psikologis
3. Mengabaikan
kebaikan
sistem klasikal.
mengacu pada kemampuan kognitif,
kemampuan bahasa dan komunikasi,
Perkembangan
kemandirian, pengetahuan umum,
model
terakhir
dan perkembangan sosial emosioanal
tentang
anak yang sesuai dengan tingkat
berdasarkan sentra yang merupakan
perkembangan usianya.
ciri utama yaitu pemberian pijakan
(scaffolding)
Hakekat Sentra Di Taman Kanak
Kanak
pembelajaran
untuk
membangun
konsep aturan, ide, dan pengetahuan
anak serta konsep densitas dan
Model pembelajaran sentra
pertama kali ditemukan oleh Helen
Parkhust
yang
terkenal
dengan
sebutan rencana Dalton atau sekolah
Dalton. Dalam Soejono (1978: 120)
menyatakan bahwa teori ini muncul
setelah
melihat
perkembangan
pendidikan di Amerika Serikat yang
dikembangkan Maria Montesssori
memiliki
berbagai
kekurangan
antara lain :
bermain.
cara
menyelesaikan
pekerjaan, karena semua alat
pelajaran
harus
dipakai
dengan cara tertentu.
sisitem
Montessori
tidak
terdapat
pendidikan
sosial
untuk
kepentingan
bersama, yang ada hanya
pendidikan secara individual.
Model
pembelajaran ini adalah pendekatan
pembelajaarn yang befokus kepada
anak yang berpusat disentra bermain
dan pada saat anak dalam lingkaran.
Sentra menurut Isbell, anak dapat
menyentuh,
merasakan,
bereksperimen dan berkreasi. Sentra
yang
efektif
didesain
dengan
menghubungkan dunia anak dan
merencanakan
1. Anak terlalu terikat dengan
2. Dalam
intensitas
keterlibatan
biasanya
untuk
mereka.
memiliki
mendukung
Anak
rasa
anak
keingin
tahuan dengan lingkungan dimana
mereka tinggal, sentra merupakan
sebuah
representasi
simbolik
ke
dalam dunia mereka. Dalam sentra
ini mereka dapat mencoba berbagi
ide dan mengulang kembali peristiwa
sesuai dengan tahapan pemahaman
pengetahuan mereka. Di lingkungan
119
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
ini,
mereka
dapat
membangun
kepercayan
diri
dan
mempercayai
kemampuan
mulai
mereka
sendiri
memilih
ketika
mereka
pusat
kegiatan.
belajar
Individualisasi juga mensyaratkan
mereka. Dalam sentra kelompok
bahwa guru menciptakan kegiatan
kecil anak anak dapat bekerjasama,
yang membuat setiap anak merasa
lebih memungkinkan dibandingkan
berhasil dan menantang sehingga
engan kelompok yang lebih besar.
termotivasi untuk belajar. Dengan
Anak anak dapat bekerjasama ketika
perencanaan yang flexible suatu
mreka
sambil
kegiatan yang menarik dan dengan
dan
hati-hati, guru mengamati anak-anak
merasa
merespon,
dekat
berkomunikasi
bekerja (Rebecca Isbel, 1995: 17).
Sedangkan
(Sujiono,
menurut
2009:213)
Day
berpendapat
selama kegiatan, guru
juga dapat
mengubah dan menyesuaikan bahan
dan
kegiatan
yang
diperlukan.
kegiatan
kelompok
bahwa pusat kegiatan belajar dapat
Kebanyakan
mengadaptasi perbedaan dari gaya
dilakukan dalam kelompok kecil
belajar,
kematangan,
dengan tujuan untuk memaksimalkan
perkembangan anak, dan perbedaan
jumlah individu dan meningkatkan
dari latar belakang yang berbeda.
keefektifan guru .
Prinsip
tingkat
yang
digunakan
adalah
Menurut Isabell, secara umum
individualisasi pengalaman belajar.
terdapat delapan sentra yang telah
Setiap anak diperkenankan untu
digunakan selama bertahun-tahun,
memilih pusat kegiatan belajar yang
yaitu :
akan digunakan untuk bereksplorasi
1. Sentra Rumah Tangga
dan bermain. Selain itu, menurut
Sentra ini merupakan transisi
Pamela and Hansen (2000: 10)
yang sempurna antara rumah dan
Sebuah kelas berpusat pada anak
sekolah. Anak-anak yang lebih kecil
mendukung pembelajaran individual.
sangat familiar dengan peran dan
Peralatan, bahan, jadwal harian, dan
benda-benda
tata letak kelas memenuhi kebutuhan
sentra rumah tangga. Anak-anak
dan
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
setiap anak. Anak-anak menjadi diri
yang
berperan
digunakan
sebagai
di
orang
dewasa, anak-anak, atau bayi yang
120
Persiapan Sekolah…
Novitawati
sedang menangis. Dalam lingkungan
mendramatisasikan
seperti
dapat
mereka. Tujuan dari sentra balok ini
mengungkapkan ide-ide mereka dan
adalah untuk : a)untuk memecahkan
bereksperimen dengan alat-alat yang
masalah karena mereka membangun
tersedia. Seringkali anak-anak yang
dengan blok. b).Untuk memperluas
tidak percaya diri dapat membangun
bahasa ekspresif mereka saat mereka
rasa percaya dirinya ketika mereka
tentang
bermain di sentra rumah tangga.
belajar bekerja sama dan menerima
Tujuan bermain di sentra ini adalah
pekerjaan
1)Untuk memperluas bahasa lisan
mengorganisasi
mereka ketika mereka berbicara
menggunakan representasi simbolik
tentang kegiatan yang terjadi 2)
di blok bermain.
ini
mereka
untuk mengembangkan pandangan
mendramatisir
membangun.
orang
proyek
c).Untuk
lain.
d).Untuk
dunia
mereka
3. Sentra Seni
positif kemampuan mereka karena
mereka
fungsi
Anak-anak pada umumnya
kejadian
sangat kreatif dan menikmati benda-
akrab 3) Untuk mulai memahami
benda seni dalam bereksperimen
orang lain, dan belajar tentang
dengan
kebutuhan
bereksperimen menggunakan media
mereka
dan
tanggungjawab.
yang
2. Sentra Balok
Bermain
balok
dapat
ide-ide
mereka.
berbeda,
Dengan
mereka
memahami
dunia
bagaimana
mengontrol
mulai
mereka
dan
peralatan
meningkatkan perkembangan anak
yang mereka gunakan. Pada tahun-
secara
tahun usia dini proses menciptakan
fisik,
sosial,
dan
aspek
intelektual. Sentra balok meliputi
lebih
banyak perbedaan jenis-jenis benda
perkembangan anak. Sentra seni
bangunan untuk digunakan anak-
seharusnya sebuah tempat dimana
anak
dan
anak-anak dapat menikmati kreasi
Sentra
artistik dan mendapatkan dukungan
dalam
konstruksi
mengkombinasikannya.
penting
daripada
hasil
dirancang sehingga anak dapat aktif
ketika
membangun balok sesuai dengan apa
Tujuan belajar di sentra seni adalah
yang mereka pikirkan, berdiskusi dan
a). Untuk menjadi lebih kreatif
mereka
mulai
berkarya.
121
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
ketika mereka berpartisipasi dalam
kecil karena mereka memanipulasi
kegiatan seni. b). Untuk memahami
bahan dan alat; untuk memiliki
dunia
kesempatan
mereka
saat
mereka
untuk
bereksperimen
bereksperimen dengan bahan dan
dengan bahan-bahan yang segera
alat
responsif terhadap tindakan mereka;
yang
berbeda
mempelajari
c).
tentang
Untuk
seni
dan
untuk
menggunakan
pemecahan
seperti
mereka
ilustrasi d). Untuk membangun rasa
masalah
percaya
mengeksplorasi.
diri
anak
membuat
saat
keputusan
mereka
dan
melaksanakan ide-idenya.
paling penting bagi anak usia dini.
4. Sentra Air dan Pasir
Bermain air dan pasir sangat
penting untuk anak-anak. Bendabenda alam tersebut mendorong anak
untuk
bereksplorasi
dan
bereksperimen dengan sesuatu yang
mereka pelajari. Ketika anak-anak
berinteraksi
tersebut,
koordinasi
dengan
mereka
dan
benda-benda
memperhalus
mengembangkan
keterampilan dalam menggunakan
alat-alat
yang
mereka
gunakan.
Ketertarikan anak-anak terhadap air
dan pasir membuat sentra ini menjadi
tempat
yang
meningkatkan
5. Sentra perpustakaan
Sentra ini adalah sentra yang
efektif
jangka
unuk
waktu
perhatian mereka ketika melibatkan
mereka dalam aktivitas.tujuan belajar
di sentra ini adalah untuk tentang
elemen alam di lingkungan; untuk
mengembangkan koordinasi motorik
Tempat ini dirancang sedemikian
rupa sehingga anak anak memiliki
minat
untuk
membaca
dan
menikmati buku-buku cerita yang
ada
di
sentra
ini.
Di
sentra
perpustakaan anak dapat merancang
gambar serta menangkap ketertarikan
mereka akan buku-buku dan bendabenda yang terkait. Tujuan bermain
di
sentra
ini
adalah
untuk
mengembangkan
minat
mereka
dalam berbagai buku, majalah dan
bahan-bahan cetak lainnya; untuk
belajar bahwa cerita dapat dalam
berbagai bentuk termasuk buku,
majalah,
kaset,
cerita
dan
menunjukkan boneka flanel; untuk
menikmati
membaca
buku
dan
menceritakan kembali cerita.
6. Sentra Bunyi dan Musik
122
Persiapan Sekolah…
Novitawati
Pada
dasarnya
anak-anak
untuk mempelajari tentang komputer
tertarik dengan bunyi dan musik, dan
dan
yang dimulai ketika bayi hingga
digunakan dalam menulis.
masa anak-anak. Musik mengilhami
bagaimana
mereka
dapat
8. Sentra Ilmu Pengetahuan Alam
mereka akan suasana gembira. Sentra
Anak-anak
sangat
tertarik
seni adalah lingkungan dimana anak
dengan segala sesuatu yang ada di
anak akan bereksperimen dengan
lingkungan mereka. Pertanyaan yang
suara sekaligus menciptakan musik
mendorong
mereka sendiri. Tujuan bermain di
Pengetahuan Alam dapat membuat
sentra ini adalah untuk menikmati
anak
membuat musik dan berpartisipasi
mempelajari
dalam
mereka
kegiatan
dalam
menjadi
sentra
Ilmu
peneliti
cilik,
benda-benda
yang
musik;
untuk
suara
yang
temuan yang menjadi daya tarik
dihasilkan oleh objek yang berbeda
mereka.Dalam sentra ini anak anak
dan instrumen; untuk mendengarkan
akan
berbagai musik; untuk meningkatkan
membandingkan,
konsep diri mereka sebagai mereka
melihat perbedaan dan membuat
belajar
kesimpulan dari apa yang mereka
mengeksplorasi
cara-cara
baru
untuk
temukan
atau
eksplorai
belajar
tentang
mengamati,
mengekspresikan perasaan mereka.
lihat. Tujuan belajar di area ini
7. Sentra Menulis
adalah:a)Untuk
Sentra ini merupakan tempat
dimana
anak-anak
belajar
tentang
lingkungan alam b) Untuk percobaan
dapat
dan merekam ide-ide mereka. c).
berkomunikasi dalam tulisan. Anak-
untuk mengembangkan pemecahan
anak menyukai menulis dan sering
masalah
membaca apa yang mereka tulis.
keterampilan. d). Untuk metode nilai
Tujuan bermain di sentra ini adalah
dan
untuk mendorong mereka untuk
ilmiah.
dan
mempertanyakan
menggunakan
penyelidikan
berkomunikasi ide-ide mereka dalam
Dari penjabaran diatas dapat
bentuk tertulis; untuk mempelajari
dipahami bahwa model pembelajaran
pentingnya
tertulis;
sentra mempunyai berbagai macam
untuk menghargai tulisan orang lain;
jenis sentra yang dapat digunakan
komunikasi
123
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
untuk mengembangkan kemampuan
ini peneliti melakukan observasi,
anak usia 4-6 tahun. Tiap sentra
wawancara dan pengetesan psikologi
memiliki tujuan yang berbeda dan
untuk mendapatkan kebenaran data
disesuaikan dengan kebutuhan dan
empiric.
perkembangan
Moeleong
anak
di
TK.
Sehingga
menurut
(2000:3),
akan
Pengadaan sentra bersifat fleksibel,
menghasilkan data deskriptif berupa
tidak harus selalu sama dengan
kata-kata tertulis atau lisan dari
standar pengadaan sentra sehingga
orang–orang
dapat
diadakan
dapat diamati. Melalui data empiris
dengan
yang terkumpul diyakini akan dapat
dikurangi
penambahan
atau
sesuai
atau
kebutuhan dan tujuan lembaga yang
memberi
akan
dalam penelitian ini.
menggunakan
model
pembelajaran sentra.
TK
metode kualitatif yang mengacu
kepada paradigma alamiah yang
pada
berhubungan
pandangan
khususnya yang
dengan
kesiapan
sekolah anak usia TK. Pemilihan
metode
kualitatif
dipilih
karena
sejalan
dengan
apa
yang
disampaikan oleh Nusa Putra (2012)
yang menyatkan bahwa jika hendak
memahami proses belajar dan segala
sesuatu
tentang
pendekatana
yang
Isalam
Banjarmasin
Penelitian ini menggunakan
fenomenologis
yang
permasalahan
Penelitian ini dilaksanakan di
METODE PENELITIAN
bersumber
jawaban
perilaku
PAUD,
maka
paling
cocok
adalah penelitian kualitatif (Nusa
Putra, 2012: 63). Penelitian kualitatif
Sabilal
Muhtadin
berbasis
pembelajaran
model
Sentra.Waktu
penelitian ini dilaksanakan sejak
bulan
Nopember
2011
sebagai
observasi awal peneliti, selanjutnya
dilanjutkan lagi saat semester kedua
pada tahun pelajaran berlangsung,
yaitu sekitar bulan Februari dan
bulan Maret 2012 sampai dengan
bulan april 2012, tepatnya saat anak
memasuki semester dua.
Penelitian ini dilaksanakan
pada Taman Kanak-kanak Islam
Sabilal Muhtadin,
di Kompek
Masjid Raya Sabilal Muhtadin Kota
Banjarmasin. Propinsi Kalimantan
Selatan. dengan fokus penelitian
124
Persiapan Sekolah…
Novitawati
adalah
kesiapan sekolah anak TK
kelompok belajar, yaitu 10 anak.
dan bagimana upaya yang dilakukan
Data yang kelak dihasilkan dalam
guru
penelitian ini adalah
dalam
membantu
mengembangkan kesiapan sekolah
1. Hasil psikotes anak sebagai
anak usia taman kanak-kanak usia 5 -
dokumen yang dipergunakan
6 tahun. Yang menjadi latar dalam
untuk
penelitian ini adalah , guru dan anak
kesiapan sekolah anak.
kelas TK B di taman kanak-kanak
2.
membuat
Data
yang
didapat
profil
dari
pada semester II. Penelitian ini lebih
wawancara
fokus kepada anak dikarenakan anak
kepada guru saat kegiatan di
merupakan sosok utama yang kelak
sentra maupun d luar sentra.
dan observasi
akan melewati masa peralihan dari
Hasil pengumpulan data yang
TK menuju SD merupakan masa
yang
tidak
sehingga
mudah
dalam
bagi
anak
ini
perlu
hal
masih
berbentuk
data
kasar
selanjutnya akan diolah kembali
sesuai dengan prosedur analisa data
mendapatkan perhatian khusus.
sehingga data yang didapatkan akan
lebih bermakna (Miles Humberman,
Data dan Sumber Data
Menurut Emzir (2010: 37)
secara
lebih
umum
sumber
data
adalah
pengumpulan
observasi,
wawancara,
1984:10)
Sehingga
menjelaskan
tentang
kesiapan
sekolah
dapat
bagaimana
anak,
serta
dan
stimulasi yang diberikan guru saat
dokumen yang kadang-kadang juga
pembelajaran di sentra. Data yang
dipergunakan secara bersama-sama
didapatkan dari hasil tes NST yang
dan
secara
berupa angka kemudian di rubah
individual. Sehingga dalam upaya
menjadi sebuah narasi. Hal ini sesuai
mendapatkan data yang diperlukan
dengan apa yang disampikan oleh
dalam penelitian ini, maka sumber
Nusa
data dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif tidaklah menolak
guru sekolah TK B yang berjumlah
secara mutlak terhadap angka dan
9
perhitungan,
kadang-kadang
orang,
siswa
sebanyak
1
Putra
(2012:
tetapi
66)
angka
bahwa
dan
125
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
perhitungan disunakan secara sangat
intelektual, emosi, dan sosial. Tes ini
terbatas dan tidak pernah menjadi
merupakan alat ukur baku sehingga
yang utama dan penting. Angka dan
memerlukan
perhitungan digunakan jika memang
psikolog,
dapat membantu pemahaman dan
profil
penjelasan.
pengamatan serta, wawancara.
Namun
tetap
dalam
interpretasi
sehingga
kesiapan
dari
menghasilkan
anak
sekolah,
kerangka kualitatif.
Prosedur Analisis Data
Teknik
dan
Dalam penelitian kualitatif,
Prosedur
tehnik analisis data lebih banyak
Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian
dilakukan peneliti bersamaan dengan
adapun
yang
pengumpulan data. Dalam penelitian
digunakan ketika pengumpulan data
ini, Analisis data yang dipakai adalah
adalah cara pengetesan kepada anak
model Miles and Huberman(1992:
dengan menggunakan alat tes Dalam
15-21) sebagai berikut :
ini
teknik
utama
kegiatan penelitian ini, dokumen
1.
Data
Reduction
(Reduksi
yang akan dijadikan data adalah
data),diartikan
dokumen resmi khususnya dokumen
pemilihan , pemusatan perhatian
eksternal, yaitu dokumen yang berisi
pada
bahan
yang
pengabstrakan, dan transformasi
lembaga
data kasar yang muncul dari
bahan
dihasilkan
informasi
oleh
suatu
sosial(Moleong, 200: 219)
yaitu
sebagai
proses
penyederhanaan,
catatan
catatan
lembaga /biro psikologi berupa hasil
dilapangan.
Sebagaimana
psikotes anak, khususnya tes NST,
ketahui reduksi data berlangsung
atau
terus menerus selama proyek
tes
kesiapan
anak
sekolah.Nijmeegse
Schoolbekwaamheids
yang
Test
(NST)
Selain
berlangsung
itu
tertulis
kita
kualitatif.
reduksi
data
merupakan suatu alat tes yang
merupakan suatu bentuk analisis
digunakan untuk mengukur kesiapan
yang
menajamkan,
anak masuk sekolah dasar, meliputi
menggolongkan,
mengarahkan,
kesiapan
membuang yang tidak perlu, dan
fisik
(psikomotor),
126
Persiapan Sekolah…
Novitawati
mengorganisasikan data dengan
juga
cara sedemikian rupa sehingga
penelitian
kesimpulan-kesimpulan finalnya
Verifikasi itu mungkin pemikiran
dapat ditarik dan diverifikasi.
singkat dari peneliti
diverifikasi
selama
berlangsung.
selama
2. Penyajian Data, Alat penting
menulis , tinjauan ulang tentang
kedua dalam kegiatan analisis
catatan lapangan, atau mungkin
adalah penyajian data. Penyajian
menjadi bertukar pikiran dengan
dilakukan sebagai sekumpulan
teman
informasi
mengembangkan
tersusun
memberikan
adanya
dan
kesimpulan
berupa upaya yang luas untuk
pengambilan
melihat
memahami
tindakan.
menempatkan
penyajian
temuan dalam seperangkat data
apa
dilakukan lebih jauh mengenai
tindakan
ataukah
mengambil
berdasarkan
atas
pemahaman yang didapat dari
Menarik
kesimpulan/verifikasi,Kegiatan
analisis
ketiga
yang
penting
adalah menarik kesimpulan dan
verifikasi.
Dari
pengumpulan
analisis
mencatat
permulaan
data,
mulai
pola
suatu
yang telah didapatkan.
seorang
mencari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil tes dengan
menggunakan
NST,
didapatkan
hasil bahwa anak TK Islam sabilal
Muhtadin Banjarmasin kelas B1
telah memiliki Kesiapan Sekolah,
penyajian penyajian tersebut.
3.
salinan
yang
sedang terjadi dan apa yang harus
analisis
kesepakatan
intersubjektif, atau dapat juga
penyajian sehingga peneliti akan
dapat
Untuk
kemungkinan
penarikan
Dengan
yang
sejawat.
arti
penjelasan,
konfirgurasi yang mungkin alur
sebab dan proposisi. Kesimpulan
Hanya saja yang terlihat kurang
adalah
bagaimana
anak
menginterpretasikan sebuah cerita
kedalam bentuk gambar yang masih
cenderung kurang. Hal ini sejalan
dengan kegiatan pembelajaran , saat
bu guru bercerita terlihat stimulasi
yang diberikan cenderung dalam
bentuk verbal, seperti diskusi dan
tanya jawab tentang cerita yang
127
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
baru dibacakan oleh bu guru. Dapat
pembelajaran di sentra. Selain itu,
dilihat pada Grafik dibawah ini:
kegiatan mengajar tidak lepas dari
Grafik 1. Hasil Tes NST
Dari pertanyan yang diisikan
Term Fact And principles, sebagai
guru
terlihat
dasar mengajar yang kemudian
anak
dikembangkan menjadi lesson plan.
anak dalam hal penyesuaian sosial
Dengan menerapkan motto tidak
cukup baik, kemampuan terhadap
memarahi anak, tidak menyuruh
penyelesaian terhadap tugas, serta
anak dan tidak melarang anak,
kemandirian tergolong cukup baik
membuat anak bebas berekspresi
dalam kegiatan sehari hari anak
sesuai
dibisakan untuk mengerjakan tugas
potensi perkembangan anak tetapi
fokus dan tuntas. Sehingga masuk
masih
pada
pengawasana dari guru.
oleh
wali
bahwasannya
kelas,
kemampuan
kategori
siap
sekolah.
Kegiatan pembelajaran di sentra
tidak
lepas
dari
guru
sebagai
dengan
dalam
kemampuan dan
kontrol
dan
Stimulasi kegiatan fisik dan
motorik
anak
saat
kegiatan
mediator, motivator, fasilitator dan
pembelajaran dalam bentuk: Latihan
evaluator
menulis, Bermain puzzle Bermain
sentra.
anak dalam bermain di
Berdasarkan
hasil
balok Meronce Menempel Menyusun
pengamatan peneliti, persiapan guru
huruf Menyusun hama Membangun
dalam mengajar disiapkan dengan
block Menyusun bentuk geometri
rapi. Ada koordinator sentra yang
Menjiplak Menggunting Menempel
sering
mengadakan
pertemuan
Finger Painting Melukis Bermain
untuk
membahas
mengenai
pasir Kocok sabun Melukis. Aspek
128
Persiapan Sekolah…
Novitawati
psikologi adalah merupakan aspek
mengajar, didukung dengan sarana
yang sangat penting bagi kesiapan
dan prasarana serta alat main yang
anak sekolah. Aspek pikologis disini
cukup lengkap sehingga mendukung
mengacu pada kemampuan kognitif
kegiatan pembelajaran di sentra.
dan
Kegiatan
pengetahuan
umum,
,
pembelajaran
berbasis
kemampuan bahasa dan komunikasi,
sentra diadaptasi dari pendekatan
kemandirian, serta sosial emosional
BCCT tetapi dimodifikasi dengan
anak melalui kegiatan bermain sejak
kondisi sekolah, dimana pagi hari
pagi yaitu saat di kegiatan welcome
kegiatan dimulai dengan kegiatan
to school, jurnal pagi, ikrar,Circle
jurnal pagi.
Bentuk
Time I, bermain bebas, Snack pagi,
stimulasi
yang
bermain di sentra, makan siang,
diberikan guru guna kesiapan anak
sholat dhuhur
sekolah, sesuai dengan aspek fisik
sampai siang hari
motorik, kognitif dan bahasa, sosial
anak pulang sekolah.
emosional,
SIMPULAN
hasil analisis data dan pembahasan ,
kesimpulan
penelitian
ini
berdasarkan hasil tes NST, anak
Taman Kanak Kanak TK Islam
Sabilal Muhtadin Kelas B telah
memiliki kesiapan sekolah. Kesiapan
sekolah ini tercapai dikarenakan
tingkat pendidikan guru yang rata
rata
S1
cukup
memahami
perkembangan anak dan memahami
bagaimana menyiapkan anak agar
mampu
pendidikan
kemandirian,
sebagai berikut: Stimulasi diberikan
Berdasarkan dari pembahasan
maka
serta
memasuki
yang
jenjang
berikutnya.
Persipaan guru yang baik sebelum
sejak pagi hari, yaitu sejak anak
sampai di sekolah melalui kegiatan
weklcome to school anak diajarkan
untuk
mengucapkan
berkomunikasi
salam,
dengan
dan
baik;
Stimulasi tersebut dapat berbentuk
keteladan, kebiasaan, dan melalui
kegiatan pembelajaran di sentra;
Kegiatan
sesuai
pembelajaran
dengan
tema
disusun
yang
di
kembangkan dalam lesson plan.
Kegiatan di sentra terintegrasi antara
yang satu dan yang lainnya guna
menstimulasi anak dalam aspek fisik
motorik, kognitif dan bahasa, social
129
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
emosional,
kemandirian,
melalui
hijaiyyah ada menulis huruf arab,
kegiatan bermain yang beraneka
menulisa
macam
mainan flannel,membaca buku cerita,
seperti
bermain
bebas,
angka
arab,mengaji,
memberikan kesempatakan kepada
balok
anak untuk bekerjasama, memberi
bermain peran dan bermain pura
kesempatan
pura.
anak
membuat
keputusan
sendiri,
memberikan
kesempatan
kepada
anak
menjadi
pemimpin,
untuk
miniature
Hasil
diharapkan
tempat
ibadah,
penelitian
mampu
ini
memberikan
kesempatan
implikasi
guna
untuk memilih jenis permainan yang
kesiapan
sekolah
disukai, mengembalikan alat main
dipersiapkan sedini mungkin, karena
ketempatnya, beres beres, berbicara
kesiapan
yang baik membacakan cerita, puzzle
pengaruh
alas
perkembangan selanjutnya. Seluruh
ada menyusun huruf, hama,
bentuk
geometri,
ada
mempersiapkan
anak
sekolah
perlu
memberikan
kepada
tahap
macaroni
elemen yang ada disekolah maupun
huruf, kartu kata, kartu huruf, kartu
orang tua memiliki peran yang besar
angka, mencetak huruf, kartu suku
dalam
kata, membaca puisi, menjiplak,
kesiapan sekolah.Guru diharapkan
mewarna dan menggunting dan ada
mampu menyiapkan tempat dan
juga
kegiatan main yang dapat menstimuli
menggambar,
menempel,
melipat, bermain play dough, finger
painting,
melukis,
mencetak, mencap, finger painting,
melukis kuas besar ataupun kuas
kecil, bermain pasir, kocok sabun,
kincir air, tuang dan isi air, pompa
memancing,
menggunting,
cat
dinding,
mengajarkan
berwudhu,
cara
pengenalan
huruf
anak
dalam
kesiapan sekolah anak.
bernyanyi,
menjiplak, menggambar bebas, dan
air,
mendukung
sholat,
dan
cara
dan
angka
SARAN
1. Pengelola
Taman
Kanak
Kanak.Berdasarkan
hasil
pengkajian
pembelajaran
telah
terhadap
sentra
dilakukan
diharapkan
pihak
yang
maka
sekolah
agar lebih mengembangkan
kemampuan
guru
dalam
130
Persiapan Sekolah…
Novitawati
pemahaman
pembelajaran
sentra, serta menambah alat
permainan
sebagai
media
bermain anak.
2. Pendidik
Taman
Kanak
Kanak.Perlunya peningkatan
dalam koordinasi antar guru
serta kesamaan tentang cara
berkomunikasi dengan anak,
serta
meningkatkan
kreativitas
guru
dalam
menyediakan tempat bermain
anak
sehingga
lebih
bervariasi
karena
hal
ini
membuat
anak
semakin
termotivasi untuk bermain di
sentra.
DAFTAR PUSTAKA
A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya
Kualitatif, Bandung: Kiblat
Buku Utama, 2003
Jalal, Fasli , Materi yang
disampaikan pada kegiatan
OrientasiTteknis Tingkat
Nasional d Hotel Saphir
Jogjakarta, tgl 7-11
Nopember 2011
Emzir. Metodologi Penelitian
Kualitatif: ANALISIS DATA
,Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Fridani,Lara , APE Lesatri , PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta: Gramedia, 2009
George S Morrison, Early Childhood
Education Today , New
Jersey : Pearson education,
2009)
Herdiansyah, haris, Metodologi
Penelitian Kualitatif Untuk
Ilmu Ilmu Sosial,, Jakarta:
Salemba Humanika, 2010
Kathy Charner, Maureen Murphy,
Jennifer ford. , Brain Power
Berbasis Sentra
Pembelajran, Penerjemah
Dian Pertiwi, Jakarta
:Erlangga, 2005
Miles, Mathew B , A Michael
Huberman, Analisis Data
Kualaitatif, Jakarta
terjemahan Tjetjep Rohendi
rohidi Universitas Indonesia,
1992
Moleong, Lexy , Metodologi
Penelitian Kualitatif,
Bandung: Remaja
Rosdakarya,2010
Morrison, George S , Fundamentals
Of early Chilhood Education,
5 th Ed. Terjemahan Suci
Ramdhonah, apri
Widiatutiindeks ,jakarta,:
Indeks , 2008
Muti, Diana , Psikologi Bermain
Anak Usia Dini, Jakarta
:Kencana, 2010
Nusa Putra, Ninin Dwi Lestari,
Penelitian Kualitatif PAUD,
Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2012
Papalia, Diane E., Human
Development ,edisi
Kesembilan, terjemahan: A.K
131
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7, Edisi 1 April 2013
Anwar. ,Jakarta: Prenada
Group, 2008
Pamela Coughlin, Kristen A Hansen,
Dinah Heller etc, Creating
Child Centerede Classrooms,
Washington,
Children’s
Resource International, 2000
Purwanto, Ngalim , Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis, cet ke
18, bandung :Remaja
Rosdakarya, 2007
Richaerd C woolfson, Why Do Kids
Do That Jakarta : erlangga,
2005
Rusdinal dan Elizar, Pengeloaan
Kelas Taman Kanak Kanak,
Jakarta: Dikti, 2005
Santrock, John W , Perkembangan
Anak, Jilid 1, terjemahan
Mila Rachmawati, Anna
Kusumawati, Jakarta:
Erlangga, 2007
Sujiono, Yuliani Nurani , Konsep
Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta: Indeks, 2009
Yamin, Martinis , Jamilah Sabri
Sanan, 2010, Panduan
Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta : Gaung Persada
Press, 2010
Yulianti , Dwi , Bermain sambil
Belajar Science, Jakarta :
Indeks, 2010
132