UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VI SD PARULIAN 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA
MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
PECAHAN DI KELAS VI SD PARULIAN 2
MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh:
Santika B Silalahi
NIM 4103111070
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas segala berkat
dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga
penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Syafari, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, Denny Haris, S.Si, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran-saran mulai dari rencan penelitian sampai selesainya skripsi ini
dan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir M.Pd selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak
Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak Drs.
Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED,
Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
FMIPA UNIMED serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai
Jurusan Matematika yang telah membantu dan memberikan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Rosmery Hutauruk
selaku kepala sekolah SD Parulian 2 Medan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian , guru bidang studi matematika Bapak Agust
Sinaga dan para guru SD Parulian 2 Medan beserta siswa-siswi kelas VI yang
telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian
v
Teristimewa penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak tersayang
K.Silalahi dan Mamak tersayang B.Hutagaol yang telah mendoakan dan
memberikan segenap perhatian, kasih sayang kepada penulis, juga mengupayakan
segala dana dalam perjalanan studi penulis, terimakasih sudah menjadi Bapak dan
Mamak terbaik yang penulis miliki yang senantiasa menjadi motivator penulis
dalam mewujudkan mimpi-mimpi penulis di masa depan. Kepada kakak Dra.
Tiara E.M Silalahi/W. Nainggolan , abang Jhonny H.P Silalahi S.E/D. Panjaitan,
kakak
Merlinawati
K
Silalahi/M.Napitupulu
,dan
abang
Dani
C.M
Silalahi/M.Butar-bujar ,juga keponakan penulis (Grace, Andreas, Vanessa,
Morgan, Martin, Tasya, dan Melody ) yang telah mendo akan dan memberikan
semangat kepada penulis terkhusus abang Jhonny H.P Silalahi, S.E yang telah
membantu orang tua terkasih dalam mengupayakan dana pendidikan penulis.
Untuk seorang terkasih A.A Frasdika yang telah menjadi abang, sahabat,
dan pacar bagi penulis yang menyayangi, mendampingi, mendukung, membantu
dan menjaga penulis selama menyelesaikan pendidikan di Unimed.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis
keluarga Tung (Friska, Puji, Renata, Ria, Rista, Dwi, Siska, Vera, Zita, Nanda)
dan keluarga Dik C 2010 yang telah menemani penulis dalam suka dan duka, juga
membuat penulis semangat melalui perkuliahan. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman PPL Unimed 2013 terkhusus Senku Mienda
Sitepu, Momy Dumora, Rany, Cicilia, Gusnita yang telah memberikan semangat
kepada penulis, juga kepada keluargaku di kos Rawiyah(Upik), Fitri (Icci) dan
adik Theresia(embot) telah menjadi tim hore-hore yang menghibur penulis dalam
menyelesaikan skripsi. Terimkasih juga kepada seluruh teman penulis yang tidak
dapat disebutkan penulis satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
vi
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan matematika. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua
.
Medan,
September 2014
Penulis,
Santika B Silalahi
NIM. 4103111070
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xi
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1
6
7
7
7
7
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hasil Belajar
2.1.2. Pembelajaran Matematika
2.1.3. Pendekatan Matematika Realistik
2.1.3.1 Konsep Pendekatan Matematika Realistik
2.1.3.2. Teori-teori yang melandasi Pendekatan Matematika
Realistik
2.1.4. Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar
2.1.4.1Mengoperasikan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Pecahan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Kajian Penelitian yang Relevan
2.4. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
9
9
11
13
17
18
23
24
26
26
27
28
28
28
viii
3.3.1. Subjek Penelitian
3.3.2. Objek Penelitian
3.4. Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Tes
3.4.2 Wawancara
3.4.3 Observasi
3.5 Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Reduksi Data
3.6.2. Paparan Data
3.6.2.2 Analisis Hasil Tes Belajar
3.6.2.2. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa
3.6.2.3. Analisis Hasil Observasi
3.6.3 Indikator Keberhasilan
3.6.4 Penarikan Kesimpulan
28
28
28
29
29
29
30
33
33
33
33
34
35
36
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1 Permasalahan I
4.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I
4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I
4.1.4 Observasi
4.1.5 Analisis Data I
4.1.6 Refleksi I
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perrmasalahan II
4.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan II
4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II
4.2.4 Observasi II
4.2.5 Analisis Data II
4.2.6 Refleksi II
4.2.7 Temuan Penelitian
37
37
39
40
41
42
47
47
47
48
49
51
51
53
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
55
55
DAFTAR PUSTAKA
57
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Langkah-langkah pembelajaran realistik
16
Tabel 4.1
Deskripsi nilai test awal
37
Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal
38
Tabel 4.3 Deskripsi Tes Hasil Belajar Pada Siklus I
42
Tabel 4.4 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Hasil
Belajar
43
Tabel 4.5 Data kesalahan siswa pada tes hasil belajar
45
Tabel 4.6 Deskripsi Tes Hasil Belajar Pada Siklus II
51
Tabel 4.7 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Hasil
Belajar II
52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
66
Lampiran 3 Lembar Aktivitas Siswa I
73
Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa II
76
Lampiran 5 Kisi-kisi Tes Awal
79
Lampiran 6 Kisi-kisi Hasil Belajar I
80
Lampiran 7 Kisi-kisi Hasil Belajar II
81
Lampiran 8 Instrumen Tes Awal
82
Lampiran 9 Instrumen Tes Hasil Belajar I
84
Lampiran 10 Instrumen Tes Hasil Belajar II
86
Lampiran 11 Alternatif Jawaban Tes Awal
85
Lampiran 12 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I
88
Lampiran 13 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II
90
Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Awal
91
Lampiran 15 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I
92
Lampiran 16 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II
93
Lampiran 17 Lembar Validitas Tes Awal
94
Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I
100
Lampiran 19 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II
106
Lampiran 20 Lembar Observasi
112
Lampiran 21 Nilai Tes Awal
118
Lampiran 22 Nilai Tes Hasil Belajar I
119
Lampiran 23 Nilai Tes Hasil Belajar II
120
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian
121
Lampiran 25 Jadwal Penelitian
125
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah kata yang familiar kita dengar di dalam
kehidupan sehari-hari, sebab pendidikan merupakan kegiatan penting yang
dilakukan oleh hampir semua orang dari lapisan masyarakat. Pendidikan pertama
kali kita dapatkan di lingkungan keluarga, karena manusia telah banyak belajar
sejak lahir. Proses belajar terjadi melalui berbagai cara, baik disengaja maupun
tidak sengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju suatu perubahan pada
diri pembelajar. Menurut Trianto (2009:16) belajar adalah :
Perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan
karena petumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik sejak
lahir. Dapat juga diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari
belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, serta
bermanfaat bagi lingkungan maupun diri sendiri
Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan
unggul dalam persaingan global untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan prasyarat dasar
bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik dan sebaliknya, sumber daya
manusia yang buruk akan menghasilkan peradaban yang buruk. Menurut Soedjadi
(2000 : 6) dalam bukunya defenisi pendidikan adalah “upaya sadar yang
dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar
siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, maka diperlukan
wahana yang dapat digambarkan sebagai kendaraan”. Berdasarkan defenisi
tersebut pendidikan digambarkan sebagai kendaraan yang digunakan siswa atau
peserta didik untuk mencapai tujuan ataupun cita-cita siswa tersebut.
Karena begitu pentingnya pendidikan bagi setiap orang maka pendidikan
formal diselenggarakan di sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga
2
pendidikan formal yang bertanggung jawab untuk mendidik dan mempersiapkan
siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya. Jalur pendidikan formal memiliki jenjang pendidikan
yang jelas, dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Pendidikan formal merupakan bagian dari pendidikan nasional yang
bertujuan membentuk pribadi yang beriman, berakhlak, menguasai ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang
cerdas dan berdaya saing di era globalisasi.
Namun tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama menerima
pendidikan di sekolah dikarenakan biaya pendidikan yang tergolong mahal. Selain
itu kualitas pendidikan di negeri ini masih tergolong rendah, bahkan jauh
tertinggal dari negara-negara lain. Hal ini diperkuat dengan hasil survey
Programme for International Student Assesment (PISA) di bawah Organization
Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 mengatakan
bahwa “Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65 negara dalam
pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains”. Salah satu mata
pelajaran yang dijadikan PISA sebagai tolok ukur kualitas pendidikan di suatu
Negara adalah matematika.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa
dari sekolah dasar hingga menengah atas dan juga bahkan di perguruan tinggi.
Matematika merupakan suatu wahana pendidikan yang mempunyai kontribusi
yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Matematika
juga
dapat
membentuk
kepribadian
siswa
serta
mengembangkan keterampilan tertentu. Dengan belajar matematika orang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, logis, kritis dan kreatif
yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan. Seperti yang diungkapkan Cornelius
(dalam Abdurrahman, 2009: 253) bahwa alasan perlunya belajar matematika
adalah sebagai berikut :
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
3
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas
dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Namun banyak siswa yang memiliki pandangan negatif terhadap
matematika. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang rumit dengan sejumlah
rumus dan logika yang membingungkan, sehingga tidak jarang hasil belajar yang
memuaskan sulit didapat pada mata pelajaran ini. Seperti yang dikatakan
Abdurrahman (2009: 252) “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang kesulitan
belajar” Didasari ketakutan ini banyak siswa yang mengeneralisasikan bahwa
semua materi matematika itu sulit.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
matematika memiliki citra negatif dimata siswa yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar, antara lain :
1. Faktor dari matematika itu sendiri
Belajar matematika menuntut kemampuan dalam berhitung, menganalisa, dan
lain-lain, sedangkan kebanyakan siswa lebih memilih membaca dan
menghafal daripada berhitung. Selain itu matematika bersifat hierarki, dalam
arti materi matematika disusun secara sistematis, sehingga menuntut siswa
untuk mengerti matematika dari materi dasar. Pada umumnya ketika siswa
kurang memahami dasar-dasar matematika, maka siswa akan kesulitan untuk
menerima pelajaran matematika ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini lah yang
menyebabkan banyak siswa yang tidak menyukai matematika.
2. Faktor dari guru
Bagaimana guru menyampaikan materi dan menciptakan suasana belajar
didalam kelas memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman siswa. Pemilihan
model pembelajaran yang kurang tepat juga sangat menentukan hasil belajar
dan minat siswa terhadap matematika. Masih banyak guru yang menggunakan
model
pembelajaran
konvensional
untuk
seluruh
materi,
tanpa
4
mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan materi tersebut. Sehingga siswa
cenderung merasa bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut. Matematika
merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Mengingat
objek-objek penelaahan dalam matematika bersifat abstrak dan harus
dipelajari sejak anak-anak, maka kegiatan pembelajaran matematika harus
direncanakan.
Penting
bagi
guru
mempersiapkan
bahan
ajar
dan
menyesuaikan metode yang digunakan terhadap materi yang akan diajarkan,
agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan siswa memperoleh
hasil belajar yang memuaskan.
Seperti yang dikatakan Sutarto (2005:6) bahwa:
Guru dan dosen matematika mungkin perlu melakukan introspeksi
terhadap cara mengajarnya. Karena kadang-kadang kebencian siswa
terhadap matematika tidak pada matematika itu sendiri, tetapi pada cara
mengajar di kelas.
Jika dalam proses pembelajaran guru masih cenderung menggunakan metode
ceramah, hal ini tentu bertentangan dengan paradigma baru pendidikan seperti
yang diungkapkan Sutarto (2005 : 13) bahwa :
Paradigma baru pendidikan lebih menekankan para peserta didik sebagai
manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa
harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran
ilmu tidak terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru.
3. Faktor dari siswa
Sugesti yang tercipta tentang matematika membuat siswa kurang termotivasi
dalam menyelesaikan soal matematika, sehingga siswa kurang percaya diri
untuk memulai menyelesaikan soal. Selain itu faktor-faktor yang menjadi
penyebab kesuiltan belajar siswa ini berkaitan dengan kecerdasan siswa. Para
guru harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai tingkat kecerdasan
berbeda. Ada siswa yang sangat sulis menghafal sesuatu, ada yang tidak
menguasai materi prasyarat, ada yang kesulitan dalam berimajinasi dan
bernalar. Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebab
5
kesulitan belajar pada diri siswa tersebut. Di samping itu, hal yang perlu
mendapatkan perhatian adalah para siswa yang tidak memiliki pengetahuan
prasyarat. Ketika sedang belajar matematika ada siswa SLTP yang tidak dapat
menentukan hasil
, ataupun 1 : . Siswa seperti itu, tentunya akan
mengalami kesulitan karena materi terebut menjadi pengetahuan prasyarat
untuk mempelajari matematika di tingkat berikutnya.
Dari ketiga faktor diatas terlihat keterkaitan antara matematika, pendidik
dan peserta didik, dan dapat disimpulkan untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal diperlukan kerjasama yang baik antara pendidik dan peserta didik.
Dalam mempelajari matematika sangat tidak efektif jika siswa menghapal
rumus tanpa memahami, karena akan sulit bagi siswa untuk mengaplikasikan
rumus ke dalam soal. Maka siswa diharapkan memaknai pembelajaran, agar
mudah bagi siswa menggunakan rumus, dan pelajaran lebih menarik, selain hal itu
membantu di waktu yang akan datang (sebagai materi prasyarat).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan langkah-langkah
dan strategi pembelajaran serta pendekatan yang lebih baik. Pendekatan yang
diharapkan mampu mengubah paradigma negatif yang selama ini tersugesti pada
matematika oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal (14 januari 2014) yang
dilaksanakan di SD Parulian 2 Medan. Model pembelajaran yang digunakan yaitu
model pembelajaran konvensional (proses pembelajaran berpusat pada guru).
Menurut salah seorang guru di SD Parulian 2 Medan yang mengajar bidang studi
matematika dari hasil wawancara bahwa :
Beberapa kendala yang dihadapi selama mengajar matematika yaitu siswa
kurang tertarik terhadap matematika. Metode yang banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar masih tradisional, sehingga murid pasif
didalam kelas. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar matematika di
sekolah ini masih perlu ditingkatkan.
Seperti yang sudah dijelaskan penulis sebelumnya, matematika adalah
pelajaran yang bersifat hierarki sehingga penguasaan materi prasyarat sangat
berpengaruh terhadap pelajaran selanjutnya. Ketika siswa kurang memahami
salah satu materi maka siswa akan merasa kesulitan untuk melanjutkan materi
berikutnya karena materi selanjutnya berkaitan dengan materi sebelumnya.
6
Karena model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru sehingga
memungkinkan tidak banyak kesempatan siswa untuk mengutarakan pendapat,
atau kesempatan untuk bertanya.
Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang diharapkan mampu
mengatasi kendala diatas yaitu Pendekatan Matematika Realistik Indonesia seperti
yang diungkapkan Sutarto (2005:8) bahwa :
“Pendidikan Matematika Realistik (PMR) boleh jadi merupakan suatu
pendekatan yang menjanjikan dalam pembelajaran matematika.Berbagai
literatur menyebutkan bahwa PMR mampu meningkatkan pemahaman
matematika
siswa
(lihat
misalnya
Streefland,
1991;
Gravemeijer,1994,1997). Pengalaman Belanda dalam menerapkan PMR di
sekolah-sekolah mereka telah digunakan sebagai titik awal perkembangan
kurikulum matematika di Amerika Serikat”
Dengan pendekatan PMR maka siswa diarahkan untuk membangun suatu
konsep matematika dengan menggunakan imajinasi. Pendekatan PMR membantu
siswa lebih dekat dengan matematika, karena konsep yang digunakan dekat
kepada lingkungan sehingga mempermudah siswa untuk membayangkan materi
yang sedang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud meneliti tentang “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika
Realistik Indonesia pada Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Pecahan di Kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A. 2014/2015”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut :
1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga kurang
diminati siswa.
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika.
3. Siswa kurang memaknai pelajaran matematika sehingga terlihat kurang
menarik.
7
4. Siswa kurang mampu menemukan kembali konsep Matematika sehingga
pelajaran yang diterima cepat lupa.
5. Model pembelajaran yang digunakan guru masih tradisonal.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, beberapa masalah yang akan dikaji
dalam
penelitian
dibatasi
sesuai
dengan
manfaatnya
untuk
penerapan
pembelajaran realistik di sekolah sehingga dapat dilakukan analisis yang terarah
dan mendalam. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik
Indonesia pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VI
SD Parulian 2 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan
di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peningkatan
hasil belajar siswa pada materi Pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A
2014/2015 melalui Pendekatan Matematika Realistik Indonesia ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui
bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Pecahan di kelas VI SD
Parulian 2 Medan T.A 2014/2015 melalui Pendekatan Matematika Realistik
Indonesia.
1.6 Manfat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari Penelitian ini adalah :
1. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk membandingkan metode
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
8
2. Bagi siswa
Membuka pikiran siswa bahwa matematika itu tidak sesulit yang siswa
bayangkan pada umumnya.
3. Bagi peneliti
Menambah
pengetahuan
bagi
diri
sendiri,
terutama
mengenai
perkembangan serta kebutuhan siswa, sebelum memasuki proses belajar
mengajar yang sesungguhnya.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu
dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A
2014/2015 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I peneliti
menggunakan pizza sebagai media pembelajaran dan memunculkan masalah
kontekstual dari pizza tersebut, namun kurang mengenai sasaran, sebab siswa
justru mengimajinasikan pizza dalam bentuk makanan yang lezat, bukan
menemukan konsep pecahan dari masalah kontekstual. Pada siklus I nilai rata-rata
kelas 67,27 dan jumlah siswa yang tuntas 48,48 % karena belum memenuhi syarat
ketuntasan belajar (85%) peneliti melanjutkan ke siklus II. Kemudian pada siklus
II peneliti mengganti masalah kontekstual yaitu dengan menggunakan lingkaran
berwarna. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 85,39 dengan
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 90,9% dari jumlah siswa di kelas, dari siklus I
meningkat 42,42% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai
berikut: :
1. Disarankan
kepada
pengajar
mata
pelajaran
matematika
untuk
menggunkan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia kepada siswa
Sekolah Dasar karena cara berfikir siswa SD masih cenderung konkrit.
2. Bila guru menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia, akan
lebih
baik
jika
dibantu
dengan
alat
peraga
yang
mendukung
materi,sehingga siswa lebih mudah mengimajinasikan materi.
3. Dalam pembelajaran ada baiknya pengajar berorientsi pada tujuan
pembelajaran bukan mengejar terselesaikannya materi
56
4. Memberikan motivasi di awal pembelajaran yang diharapkan dapat
menciptakan kenyamanan bagi siswa sehingga siswa berani bertanya atau
mengemukakan pendapat di depan kelas.
5. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model
pembelajaran yang sama, disarankan untuk mengembangkan penelitian
dengan lebih baik antara lain dengan menggunakan alat peraga yang lebih
membantu siswa untuk memaknai pembelajaran yang sedang berlangsung.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,Mulyono. (2009).Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Ahref.(2013).http://7topranking.blogspot.com/2013/02/7-definisi-pendidikanmenurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 10/2/14 20.17)
Arikunto,Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Bumi Aksara.
Deyos,L.(2013).Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas vi pada
materi operasi hitung bilangan bulat denagn Pendekatan Matematika Realistik
(PMR) di SD negeri 101802 namorambe T.A 2012.2013.Medan : FMIPA
UNIMED(Tidak dipublikasikan)
Fadjar.(2003).http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2007/09/aa_litansiswa_wartagur
u_pdf (diakses pada tanggal 28/1/2014 14.30)
Hadi, Surtato., (2005), Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya,
Banjarmasin :Tulip.
Kompas.(2012).http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/14/realita-bangsapendidikan-di-indonesia-saat-ini-469789.html (diakses pada tanggal 10/2/14
20.22)
Soedjadi,R,(2000),Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia,Jakarta : Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi.
58
Sudijono,Anas.(2011).Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sukmawati.(2010). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi kelipatan
persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar dengan problem posing
pada siswa kelas V SDN NO. 064034 Medan. Medan : FMIPA
UNIMED(Tidak dipublikasikan)
Suwarsono,
(2001)
http://dasar-teori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dan-
kelemahan-pembelajaran.html (diakses pada tanggal 2-12-2014 12.29)
Tarigan, Daitin, (2006), Pembelajaran Matematika Realistik, Jakarta : Depdikbud.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana,
Jakarta.
Uksw.(2008).http//repository.library.uksw.edubitstreamhandle123456789926T1_292
008199_BAB%20II.pdfsequence=3 (diakses pada tanggal 10/2/14 20.24)
Upi
.(2013).http://opini.berita.upi.edu/2013/03/11/mengubah-paradigma-negatiftentang-matenatika/ (diakses pada tanggal 10/2/14 20.30)
Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wira,Gusti.(2013).http://sainsmatematika.blogspot.com/2013/03/pengertian-dantujuan-dari-belajar-dan.html (diakses pada tanggal 28/1/2014 14.32)
Yunita,H.S.(2013).Perbedaan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa
dengan pendekatan matematika realistik dan konvensional. Medan : FMIPA
UNIMED(Tidak dipublikasikan)
59
Yenni,(2013).Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui
pendekatan realistic pada materi pokok bilangan bulat di kelas V SD swasta
Karya Bunda Medan T.A 2013/2014.Medan : FMIPA UNIMED (Tidak
dipublikasikan)
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA
MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
PECAHAN DI KELAS VI SD PARULIAN 2
MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh:
Santika B Silalahi
NIM 4103111070
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas segala berkat
dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga
penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Syafari, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, Denny Haris, S.Si, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran-saran mulai dari rencan penelitian sampai selesainya skripsi ini
dan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir M.Pd selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak
Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak Drs.
Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED,
Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
FMIPA UNIMED serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai
Jurusan Matematika yang telah membantu dan memberikan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Rosmery Hutauruk
selaku kepala sekolah SD Parulian 2 Medan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian , guru bidang studi matematika Bapak Agust
Sinaga dan para guru SD Parulian 2 Medan beserta siswa-siswi kelas VI yang
telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian
v
Teristimewa penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak tersayang
K.Silalahi dan Mamak tersayang B.Hutagaol yang telah mendoakan dan
memberikan segenap perhatian, kasih sayang kepada penulis, juga mengupayakan
segala dana dalam perjalanan studi penulis, terimakasih sudah menjadi Bapak dan
Mamak terbaik yang penulis miliki yang senantiasa menjadi motivator penulis
dalam mewujudkan mimpi-mimpi penulis di masa depan. Kepada kakak Dra.
Tiara E.M Silalahi/W. Nainggolan , abang Jhonny H.P Silalahi S.E/D. Panjaitan,
kakak
Merlinawati
K
Silalahi/M.Napitupulu
,dan
abang
Dani
C.M
Silalahi/M.Butar-bujar ,juga keponakan penulis (Grace, Andreas, Vanessa,
Morgan, Martin, Tasya, dan Melody ) yang telah mendo akan dan memberikan
semangat kepada penulis terkhusus abang Jhonny H.P Silalahi, S.E yang telah
membantu orang tua terkasih dalam mengupayakan dana pendidikan penulis.
Untuk seorang terkasih A.A Frasdika yang telah menjadi abang, sahabat,
dan pacar bagi penulis yang menyayangi, mendampingi, mendukung, membantu
dan menjaga penulis selama menyelesaikan pendidikan di Unimed.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis
keluarga Tung (Friska, Puji, Renata, Ria, Rista, Dwi, Siska, Vera, Zita, Nanda)
dan keluarga Dik C 2010 yang telah menemani penulis dalam suka dan duka, juga
membuat penulis semangat melalui perkuliahan. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman PPL Unimed 2013 terkhusus Senku Mienda
Sitepu, Momy Dumora, Rany, Cicilia, Gusnita yang telah memberikan semangat
kepada penulis, juga kepada keluargaku di kos Rawiyah(Upik), Fitri (Icci) dan
adik Theresia(embot) telah menjadi tim hore-hore yang menghibur penulis dalam
menyelesaikan skripsi. Terimkasih juga kepada seluruh teman penulis yang tidak
dapat disebutkan penulis satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
vi
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan matematika. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua
.
Medan,
September 2014
Penulis,
Santika B Silalahi
NIM. 4103111070
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xi
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1
6
7
7
7
7
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hasil Belajar
2.1.2. Pembelajaran Matematika
2.1.3. Pendekatan Matematika Realistik
2.1.3.1 Konsep Pendekatan Matematika Realistik
2.1.3.2. Teori-teori yang melandasi Pendekatan Matematika
Realistik
2.1.4. Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar
2.1.4.1Mengoperasikan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Pecahan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Kajian Penelitian yang Relevan
2.4. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
9
9
11
13
17
18
23
24
26
26
27
28
28
28
viii
3.3.1. Subjek Penelitian
3.3.2. Objek Penelitian
3.4. Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Tes
3.4.2 Wawancara
3.4.3 Observasi
3.5 Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Reduksi Data
3.6.2. Paparan Data
3.6.2.2 Analisis Hasil Tes Belajar
3.6.2.2. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa
3.6.2.3. Analisis Hasil Observasi
3.6.3 Indikator Keberhasilan
3.6.4 Penarikan Kesimpulan
28
28
28
29
29
29
30
33
33
33
33
34
35
36
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1 Permasalahan I
4.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I
4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I
4.1.4 Observasi
4.1.5 Analisis Data I
4.1.6 Refleksi I
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perrmasalahan II
4.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan II
4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II
4.2.4 Observasi II
4.2.5 Analisis Data II
4.2.6 Refleksi II
4.2.7 Temuan Penelitian
37
37
39
40
41
42
47
47
47
48
49
51
51
53
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
55
55
DAFTAR PUSTAKA
57
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Langkah-langkah pembelajaran realistik
16
Tabel 4.1
Deskripsi nilai test awal
37
Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal
38
Tabel 4.3 Deskripsi Tes Hasil Belajar Pada Siklus I
42
Tabel 4.4 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Hasil
Belajar
43
Tabel 4.5 Data kesalahan siswa pada tes hasil belajar
45
Tabel 4.6 Deskripsi Tes Hasil Belajar Pada Siklus II
51
Tabel 4.7 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Hasil
Belajar II
52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
66
Lampiran 3 Lembar Aktivitas Siswa I
73
Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa II
76
Lampiran 5 Kisi-kisi Tes Awal
79
Lampiran 6 Kisi-kisi Hasil Belajar I
80
Lampiran 7 Kisi-kisi Hasil Belajar II
81
Lampiran 8 Instrumen Tes Awal
82
Lampiran 9 Instrumen Tes Hasil Belajar I
84
Lampiran 10 Instrumen Tes Hasil Belajar II
86
Lampiran 11 Alternatif Jawaban Tes Awal
85
Lampiran 12 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I
88
Lampiran 13 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II
90
Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Awal
91
Lampiran 15 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I
92
Lampiran 16 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II
93
Lampiran 17 Lembar Validitas Tes Awal
94
Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I
100
Lampiran 19 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II
106
Lampiran 20 Lembar Observasi
112
Lampiran 21 Nilai Tes Awal
118
Lampiran 22 Nilai Tes Hasil Belajar I
119
Lampiran 23 Nilai Tes Hasil Belajar II
120
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian
121
Lampiran 25 Jadwal Penelitian
125
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah kata yang familiar kita dengar di dalam
kehidupan sehari-hari, sebab pendidikan merupakan kegiatan penting yang
dilakukan oleh hampir semua orang dari lapisan masyarakat. Pendidikan pertama
kali kita dapatkan di lingkungan keluarga, karena manusia telah banyak belajar
sejak lahir. Proses belajar terjadi melalui berbagai cara, baik disengaja maupun
tidak sengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju suatu perubahan pada
diri pembelajar. Menurut Trianto (2009:16) belajar adalah :
Perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan
karena petumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik sejak
lahir. Dapat juga diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari
belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, serta
bermanfaat bagi lingkungan maupun diri sendiri
Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan
unggul dalam persaingan global untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan prasyarat dasar
bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik dan sebaliknya, sumber daya
manusia yang buruk akan menghasilkan peradaban yang buruk. Menurut Soedjadi
(2000 : 6) dalam bukunya defenisi pendidikan adalah “upaya sadar yang
dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar
siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, maka diperlukan
wahana yang dapat digambarkan sebagai kendaraan”. Berdasarkan defenisi
tersebut pendidikan digambarkan sebagai kendaraan yang digunakan siswa atau
peserta didik untuk mencapai tujuan ataupun cita-cita siswa tersebut.
Karena begitu pentingnya pendidikan bagi setiap orang maka pendidikan
formal diselenggarakan di sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga
2
pendidikan formal yang bertanggung jawab untuk mendidik dan mempersiapkan
siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya. Jalur pendidikan formal memiliki jenjang pendidikan
yang jelas, dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Pendidikan formal merupakan bagian dari pendidikan nasional yang
bertujuan membentuk pribadi yang beriman, berakhlak, menguasai ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang
cerdas dan berdaya saing di era globalisasi.
Namun tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama menerima
pendidikan di sekolah dikarenakan biaya pendidikan yang tergolong mahal. Selain
itu kualitas pendidikan di negeri ini masih tergolong rendah, bahkan jauh
tertinggal dari negara-negara lain. Hal ini diperkuat dengan hasil survey
Programme for International Student Assesment (PISA) di bawah Organization
Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 mengatakan
bahwa “Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65 negara dalam
pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains”. Salah satu mata
pelajaran yang dijadikan PISA sebagai tolok ukur kualitas pendidikan di suatu
Negara adalah matematika.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa
dari sekolah dasar hingga menengah atas dan juga bahkan di perguruan tinggi.
Matematika merupakan suatu wahana pendidikan yang mempunyai kontribusi
yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Matematika
juga
dapat
membentuk
kepribadian
siswa
serta
mengembangkan keterampilan tertentu. Dengan belajar matematika orang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, logis, kritis dan kreatif
yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan. Seperti yang diungkapkan Cornelius
(dalam Abdurrahman, 2009: 253) bahwa alasan perlunya belajar matematika
adalah sebagai berikut :
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
3
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas
dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Namun banyak siswa yang memiliki pandangan negatif terhadap
matematika. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang rumit dengan sejumlah
rumus dan logika yang membingungkan, sehingga tidak jarang hasil belajar yang
memuaskan sulit didapat pada mata pelajaran ini. Seperti yang dikatakan
Abdurrahman (2009: 252) “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang kesulitan
belajar” Didasari ketakutan ini banyak siswa yang mengeneralisasikan bahwa
semua materi matematika itu sulit.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
matematika memiliki citra negatif dimata siswa yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar, antara lain :
1. Faktor dari matematika itu sendiri
Belajar matematika menuntut kemampuan dalam berhitung, menganalisa, dan
lain-lain, sedangkan kebanyakan siswa lebih memilih membaca dan
menghafal daripada berhitung. Selain itu matematika bersifat hierarki, dalam
arti materi matematika disusun secara sistematis, sehingga menuntut siswa
untuk mengerti matematika dari materi dasar. Pada umumnya ketika siswa
kurang memahami dasar-dasar matematika, maka siswa akan kesulitan untuk
menerima pelajaran matematika ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini lah yang
menyebabkan banyak siswa yang tidak menyukai matematika.
2. Faktor dari guru
Bagaimana guru menyampaikan materi dan menciptakan suasana belajar
didalam kelas memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman siswa. Pemilihan
model pembelajaran yang kurang tepat juga sangat menentukan hasil belajar
dan minat siswa terhadap matematika. Masih banyak guru yang menggunakan
model
pembelajaran
konvensional
untuk
seluruh
materi,
tanpa
4
mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan materi tersebut. Sehingga siswa
cenderung merasa bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut. Matematika
merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Mengingat
objek-objek penelaahan dalam matematika bersifat abstrak dan harus
dipelajari sejak anak-anak, maka kegiatan pembelajaran matematika harus
direncanakan.
Penting
bagi
guru
mempersiapkan
bahan
ajar
dan
menyesuaikan metode yang digunakan terhadap materi yang akan diajarkan,
agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan siswa memperoleh
hasil belajar yang memuaskan.
Seperti yang dikatakan Sutarto (2005:6) bahwa:
Guru dan dosen matematika mungkin perlu melakukan introspeksi
terhadap cara mengajarnya. Karena kadang-kadang kebencian siswa
terhadap matematika tidak pada matematika itu sendiri, tetapi pada cara
mengajar di kelas.
Jika dalam proses pembelajaran guru masih cenderung menggunakan metode
ceramah, hal ini tentu bertentangan dengan paradigma baru pendidikan seperti
yang diungkapkan Sutarto (2005 : 13) bahwa :
Paradigma baru pendidikan lebih menekankan para peserta didik sebagai
manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa
harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran
ilmu tidak terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru.
3. Faktor dari siswa
Sugesti yang tercipta tentang matematika membuat siswa kurang termotivasi
dalam menyelesaikan soal matematika, sehingga siswa kurang percaya diri
untuk memulai menyelesaikan soal. Selain itu faktor-faktor yang menjadi
penyebab kesuiltan belajar siswa ini berkaitan dengan kecerdasan siswa. Para
guru harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai tingkat kecerdasan
berbeda. Ada siswa yang sangat sulis menghafal sesuatu, ada yang tidak
menguasai materi prasyarat, ada yang kesulitan dalam berimajinasi dan
bernalar. Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebab
5
kesulitan belajar pada diri siswa tersebut. Di samping itu, hal yang perlu
mendapatkan perhatian adalah para siswa yang tidak memiliki pengetahuan
prasyarat. Ketika sedang belajar matematika ada siswa SLTP yang tidak dapat
menentukan hasil
, ataupun 1 : . Siswa seperti itu, tentunya akan
mengalami kesulitan karena materi terebut menjadi pengetahuan prasyarat
untuk mempelajari matematika di tingkat berikutnya.
Dari ketiga faktor diatas terlihat keterkaitan antara matematika, pendidik
dan peserta didik, dan dapat disimpulkan untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal diperlukan kerjasama yang baik antara pendidik dan peserta didik.
Dalam mempelajari matematika sangat tidak efektif jika siswa menghapal
rumus tanpa memahami, karena akan sulit bagi siswa untuk mengaplikasikan
rumus ke dalam soal. Maka siswa diharapkan memaknai pembelajaran, agar
mudah bagi siswa menggunakan rumus, dan pelajaran lebih menarik, selain hal itu
membantu di waktu yang akan datang (sebagai materi prasyarat).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan langkah-langkah
dan strategi pembelajaran serta pendekatan yang lebih baik. Pendekatan yang
diharapkan mampu mengubah paradigma negatif yang selama ini tersugesti pada
matematika oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal (14 januari 2014) yang
dilaksanakan di SD Parulian 2 Medan. Model pembelajaran yang digunakan yaitu
model pembelajaran konvensional (proses pembelajaran berpusat pada guru).
Menurut salah seorang guru di SD Parulian 2 Medan yang mengajar bidang studi
matematika dari hasil wawancara bahwa :
Beberapa kendala yang dihadapi selama mengajar matematika yaitu siswa
kurang tertarik terhadap matematika. Metode yang banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar masih tradisional, sehingga murid pasif
didalam kelas. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar matematika di
sekolah ini masih perlu ditingkatkan.
Seperti yang sudah dijelaskan penulis sebelumnya, matematika adalah
pelajaran yang bersifat hierarki sehingga penguasaan materi prasyarat sangat
berpengaruh terhadap pelajaran selanjutnya. Ketika siswa kurang memahami
salah satu materi maka siswa akan merasa kesulitan untuk melanjutkan materi
berikutnya karena materi selanjutnya berkaitan dengan materi sebelumnya.
6
Karena model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru sehingga
memungkinkan tidak banyak kesempatan siswa untuk mengutarakan pendapat,
atau kesempatan untuk bertanya.
Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang diharapkan mampu
mengatasi kendala diatas yaitu Pendekatan Matematika Realistik Indonesia seperti
yang diungkapkan Sutarto (2005:8) bahwa :
“Pendidikan Matematika Realistik (PMR) boleh jadi merupakan suatu
pendekatan yang menjanjikan dalam pembelajaran matematika.Berbagai
literatur menyebutkan bahwa PMR mampu meningkatkan pemahaman
matematika
siswa
(lihat
misalnya
Streefland,
1991;
Gravemeijer,1994,1997). Pengalaman Belanda dalam menerapkan PMR di
sekolah-sekolah mereka telah digunakan sebagai titik awal perkembangan
kurikulum matematika di Amerika Serikat”
Dengan pendekatan PMR maka siswa diarahkan untuk membangun suatu
konsep matematika dengan menggunakan imajinasi. Pendekatan PMR membantu
siswa lebih dekat dengan matematika, karena konsep yang digunakan dekat
kepada lingkungan sehingga mempermudah siswa untuk membayangkan materi
yang sedang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud meneliti tentang “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika
Realistik Indonesia pada Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Pecahan di Kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A. 2014/2015”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut :
1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga kurang
diminati siswa.
2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika.
3. Siswa kurang memaknai pelajaran matematika sehingga terlihat kurang
menarik.
7
4. Siswa kurang mampu menemukan kembali konsep Matematika sehingga
pelajaran yang diterima cepat lupa.
5. Model pembelajaran yang digunakan guru masih tradisonal.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, beberapa masalah yang akan dikaji
dalam
penelitian
dibatasi
sesuai
dengan
manfaatnya
untuk
penerapan
pembelajaran realistik di sekolah sehingga dapat dilakukan analisis yang terarah
dan mendalam. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik
Indonesia pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VI
SD Parulian 2 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan
di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peningkatan
hasil belajar siswa pada materi Pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A
2014/2015 melalui Pendekatan Matematika Realistik Indonesia ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui
bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Pecahan di kelas VI SD
Parulian 2 Medan T.A 2014/2015 melalui Pendekatan Matematika Realistik
Indonesia.
1.6 Manfat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari Penelitian ini adalah :
1. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk membandingkan metode
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
8
2. Bagi siswa
Membuka pikiran siswa bahwa matematika itu tidak sesulit yang siswa
bayangkan pada umumnya.
3. Bagi peneliti
Menambah
pengetahuan
bagi
diri
sendiri,
terutama
mengenai
perkembangan serta kebutuhan siswa, sebelum memasuki proses belajar
mengajar yang sesungguhnya.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu
dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A
2014/2015 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I peneliti
menggunakan pizza sebagai media pembelajaran dan memunculkan masalah
kontekstual dari pizza tersebut, namun kurang mengenai sasaran, sebab siswa
justru mengimajinasikan pizza dalam bentuk makanan yang lezat, bukan
menemukan konsep pecahan dari masalah kontekstual. Pada siklus I nilai rata-rata
kelas 67,27 dan jumlah siswa yang tuntas 48,48 % karena belum memenuhi syarat
ketuntasan belajar (85%) peneliti melanjutkan ke siklus II. Kemudian pada siklus
II peneliti mengganti masalah kontekstual yaitu dengan menggunakan lingkaran
berwarna. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 85,39 dengan
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 90,9% dari jumlah siswa di kelas, dari siklus I
meningkat 42,42% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai
berikut: :
1. Disarankan
kepada
pengajar
mata
pelajaran
matematika
untuk
menggunkan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia kepada siswa
Sekolah Dasar karena cara berfikir siswa SD masih cenderung konkrit.
2. Bila guru menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia, akan
lebih
baik
jika
dibantu
dengan
alat
peraga
yang
mendukung
materi,sehingga siswa lebih mudah mengimajinasikan materi.
3. Dalam pembelajaran ada baiknya pengajar berorientsi pada tujuan
pembelajaran bukan mengejar terselesaikannya materi
56
4. Memberikan motivasi di awal pembelajaran yang diharapkan dapat
menciptakan kenyamanan bagi siswa sehingga siswa berani bertanya atau
mengemukakan pendapat di depan kelas.
5. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model
pembelajaran yang sama, disarankan untuk mengembangkan penelitian
dengan lebih baik antara lain dengan menggunakan alat peraga yang lebih
membantu siswa untuk memaknai pembelajaran yang sedang berlangsung.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,Mulyono. (2009).Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Ahref.(2013).http://7topranking.blogspot.com/2013/02/7-definisi-pendidikanmenurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 10/2/14 20.17)
Arikunto,Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Bumi Aksara.
Deyos,L.(2013).Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas vi pada
materi operasi hitung bilangan bulat denagn Pendekatan Matematika Realistik
(PMR) di SD negeri 101802 namorambe T.A 2012.2013.Medan : FMIPA
UNIMED(Tidak dipublikasikan)
Fadjar.(2003).http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2007/09/aa_litansiswa_wartagur
u_pdf (diakses pada tanggal 28/1/2014 14.30)
Hadi, Surtato., (2005), Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya,
Banjarmasin :Tulip.
Kompas.(2012).http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/14/realita-bangsapendidikan-di-indonesia-saat-ini-469789.html (diakses pada tanggal 10/2/14
20.22)
Soedjadi,R,(2000),Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia,Jakarta : Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi.
58
Sudijono,Anas.(2011).Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sukmawati.(2010). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi kelipatan
persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar dengan problem posing
pada siswa kelas V SDN NO. 064034 Medan. Medan : FMIPA
UNIMED(Tidak dipublikasikan)
Suwarsono,
(2001)
http://dasar-teori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dan-
kelemahan-pembelajaran.html (diakses pada tanggal 2-12-2014 12.29)
Tarigan, Daitin, (2006), Pembelajaran Matematika Realistik, Jakarta : Depdikbud.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana,
Jakarta.
Uksw.(2008).http//repository.library.uksw.edubitstreamhandle123456789926T1_292
008199_BAB%20II.pdfsequence=3 (diakses pada tanggal 10/2/14 20.24)
Upi
.(2013).http://opini.berita.upi.edu/2013/03/11/mengubah-paradigma-negatiftentang-matenatika/ (diakses pada tanggal 10/2/14 20.30)
Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wira,Gusti.(2013).http://sainsmatematika.blogspot.com/2013/03/pengertian-dantujuan-dari-belajar-dan.html (diakses pada tanggal 28/1/2014 14.32)
Yunita,H.S.(2013).Perbedaan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa
dengan pendekatan matematika realistik dan konvensional. Medan : FMIPA
UNIMED(Tidak dipublikasikan)
59
Yenni,(2013).Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui
pendekatan realistic pada materi pokok bilangan bulat di kelas V SD swasta
Karya Bunda Medan T.A 2013/2014.Medan : FMIPA UNIMED (Tidak
dipublikasikan)