PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN T.A. 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 10 MEDAN T.P. 2013/2014

Oleh :
Roni Rohmauli Sinaga
NIM 4103121060
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


i

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan T.A.
2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Usler Simarmata, M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Ibu Rita Juliani, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Ibu Dra. Ida Wahyuni,
M.Pd sebagai dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Betty Turnip, M.Pd selaku
dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan
saran-saran dalam perkuliahan. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs.
Motlan Sirait, M.Sc., Ph.d selaku Dekan FMIPA UNIMED, kepada Ibu Dr.
Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Sehat Simatupang,
M.Si

selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMED dan

seluruh staff dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.
Rajo Batubara, M.Pd selaku kepala SMP Negeri 10 Medan yang memberikan izin
penelitian dan Ibu Hotnauli Sinaga S.Si selaku guru fisika serta seluruh staff dan
pegawai SMP Negeri 10 Medan yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan
penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Jaintan
Sinaga dan Ibunda Norma Tamba yang telah mendidik dan membesarkan penulis,

v


memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi
material, spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis
ucapkan terima kasih kepada Abang saya Manusun Sinaga, Nestor Sinaga; Kakak
saya Elfrida Sinaga, Juita Sinaga; Abang ipar K. Sinambela dan M. Sembiring;
Kakak ipar Lastri Purba serta keponakan-keponakan tersayang. Terima kasih juga
buat abang Bastian Maruli Nainggolan dan keluarga dengan ketulusan hati
memberikan motivasi dalam penyusunan skipsi ini. Terima kasih kepada temanteman seperjuangan stambuk 2010 khususnya fisika dik B atas semangat yang
tidak pernah padam, keyakinan untuk menjadi yang terbaik, terkhusus buat
Sulastri Lumbantoruan, Nora Hawari Daulay, Erni Afdalita, Esti Nora Limbong,
Noto Susanto Gultom, Robasa Nababan, Juli Melinda Marbun, Vera Yunita dan
Tahando Girsang yang selalu memberi masukan selama ini memberikan
dukungan dan inspirasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.


Medan,

Agustus 2014

Penulis,

Roni Rohmauli Sinaga

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 10 MEDAN T.P. 2013/2014
Roni Rohmauli Sinaga ( Nim 4103121060 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Konvensional dan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT menggunakan

media peta konsep terhadap hasil belajar siswa. Serta mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional dan yang
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT menggunakan media
peta konsep dan juga mengetahui bagaimana aktifitas siswa yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT menggunakan media peta
konsep.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain control group
pretest-postes design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII
Semester II SMP Negeri 10 Medan yang terdiri dari 14 kelas. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2
kelas dari 14 kelas secara acak yaitu kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen dan
kelas VIII-M sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 60 orang. Instrumen
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ada dua yaitu tes hasil
belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 25 soal yang terdiri dari 4
option dan lembar observasi. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 35,6
dengan standar deviasi 7,81, dan nilai rata-rata kelas kontrol 34,4 dengan standar
deviasi 7,90. Pada pengujian normalitas diperoleh pada kelas eksperimen dengan
Lhitung = 0,1306 dan Ltabel = 0,161 untuk kelas kontrol dengan Lhitung =0,1049 , dan
Ltabel = 0,161, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas

berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung =1,025 dan Ftabel =
2,58 sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang
homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT menggunakan media peta konsep dan
kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran
selesai diberikan diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 79,86
dengan standar deviasi 5,40 dan kelas kontrol 6,84 dengan standar deviasi 7,52 .
Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah termasuk kategori aktif.
Hasil uji t diperoleh thitung = 6,7 dan ttabel =2,002, sehingga thitung > ttabel (
6,7>2,002) maka H a diterima, dengan demikian diperoleh ada pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT menggunakan media peta konsep di kelas VIII semester II
SMP N 10 Medan T.P 2013/2014.
Kata Kunci: Numbered Heads Together, Aktivitas

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Daftar Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi


Daftar Lampiran

ix

Daftar Gambar

x

Daftar Tabel

xii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang


1

1.2

Identifikasi Masalah

5

1.3

Batasan Masalah

6

1.4

Rumusan Masalah

6


1.5

Tujuan Penelitian

7

1.6

Manfaat Penelitian

8

1.7

Defenisi Operasional

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


9

2.1

Kerangka Teoritis

9

2.1.1

Pengertian Fisika

9

2.1.2

Hakikat Belajar Mengajar

9

2.1.3

Hasil Belajar

13

2.1.4

Aktivitas Belajar

14

2.2

Model Pembelajaran

15

2.2.1

Pengertian dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran

15

vii

2.2.2

Model Pembelajaran Kooperatif

16

2.2.3

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

18

2.2.4

Model Pembelajaran Konvensional

23

2.2.5

Media

24

2.2.6

Fungsi dan Nilai Media

25

2.2.7

Peta Konsep

25

2.3

Materi Pembelajaran

26

2.3.1

Pengertian Cahaya

26

2.3.2

Pemantulan Cahaya

27

2.3.3

Cermin dan Sifat Bayangan

30

2.3.4

Kerangka Konseptual

38

2.4

Hipotesis

2.5

Penelitian yang Relevan

39
39

BAB III METODE PENELITIAN

45

3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

45

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

45

3.2.1

Populasi Penelitian

45

3.2.2

Sampel Penelitian

45

3.3

Variabel Penelitian

45

3.4

Jenis dan Desain Penelitian

46

3.4.1

Jenis Penelitian

46

3.4.2

Desain Penelitian

46

3.5

Prosedur Penelitian

46

3.6

Instrumen Penelitian

50

3.6.1

Wawancara Guru

50

3.6.2

Angket Siswa

50

3.6.3

Lembar Observasi

50

viii

3.6.4

Tes Hasil Belajar

56

3.6.4.1 ValiditasTes

57

3.6.4.1.1 Validitas Isi

57

3.7

Teknik Analisis Data

58

3.7.1

Wawancara Guru

58

3.7.2

Angket siswa

58

3.7.3

Penilaian Afektif dan Psikomotorik

58

3.7.4

Observasi Aktivitas Belajar Siswa

58

3.7.5. Tes Hasil Belajar

59

3.7.5.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
3.7.5.2 Mengusi Hipotesis

59
59

3.7.5.3 Uji Normalitas
3.7.5.4 Uji Homogenitas

60
61

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

62

4.1

Hasil Penelitian

62

4.1.1

Deskripsi Hasil Penelitian

62

4.1.2

Pengujian Analisa Data

65

4.1.2.1 Uji Normalitas Data

65

4.1.2.2 Uji Homogenitas Data

65

4.1.3

Uji Hipotesis Penelitian

66

4.1.4

Observasi

67

4.2

Pembahasan

74

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

79

5.1

Kesimpulan

79

5.2

Saran

79

DAFTAR PUSTAKA

81

xii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.

Perbedaan Aliran Behavioristik dan Kognitif

10

Tabel 2.2.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

17

Tabel 2.3.

Penelitian yang Relevan.

39

Tabel 3.1.

Control Group Pretest-Posttest Design

46

Tabel 3.2.

Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa

51

Tabel 3.3

Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa

52

Tabel 3.4

Kategori dan Persentase Nilai Aktivitas

53

Tabel 3.5.

Lembar Penilaian Afektif Siswa

53

Tabel 3.6

Lembar Penilaian Psikomotor

54

Tabel 3.7

Perhitungan Skor Perkembangan

56

Tabel 3.8

Tingkat Penghargaan Kelompok

56

Tabel 3.9.

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Cahaya

57

Tabel 4.1.

Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

62

Tabel 4.2.

Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

64

Tabel 4.3.

Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

65

Tabel 4.4.

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data

66

Tabel 4.5.

Ringkasan Perhitungan Uji t

66

Tabel 4.6.

Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan
I dan III pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Tabel 4.7.

Tabel 4.8.

67

Perkembangan Sikap Belajar Siswa Pada Pertemuan
I dan III pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

69

Perkembangan Psikomotor Belajar Siswa

70

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.

Ciri-Ciri Model Pembelajaran

16

Gambar 2.2.

Pemantulan Baur

27

Gambar 2.3.

Pemantulan Teratur

28

Gambar 2.4.

Pemantulan Cahaya

28

Gambar 2.5.

Hukum Pemantulan

30

Gambar 2.6.

Pemantulan sinar datang sejajar dengan sumbu utama
Pada cermin cekung

32

Gambar 2.7.

Pemantulan sinar datang melalui titik fokus cermin cekung 32

Gambar 2.8.

Pemantulan sinar datang melalui titik pusat kelengkungan 32

Gambar 2.9.

Bayangan benda yang diletakkan antara F dan M
Memiliki sifat nyata, terbalik, dan diperbesar

33

Gambar 2. 10. Bayangan benda yang diletakkan di antara titik fokus
Dan cermin memiliki sifat maya, sama tegak
Gambar 2.11. Cermin cembung akan menyebarkan sinar pantul

33
35

Gambar 2.12. Pemantulan sinar datang sejajar dengan sumbu utama
pada cermin cembung

35

Gambar 2. 13. Pemantulan sinar datang menuju titik fokus cermin
cembung

35

Gambar 2.14. Pemantulan sinar datang menuju titik pusat kelengkungan
cermin cembung

36

Gambar 2.15. Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung
selalu maya, tegak dan diperkecil

36

Gambar 2. 16. Penomoran ruang cermin cekung

37

Gambar 2. 17. Penomoran ruang cermin cembung

38

xi

Gambar. 3.1

Skema Rancangan Penelitian

Gambar 4.1.

Diagram batang data pretes kelas eksperimen
dan kelas kontrol

Gambar 4.2.

49

63

Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

64

Gambar 4.3.

Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa

72

Gambar 4.4.

Perkembangan Sikap Belajar Siswa

74

Gambar 4.5.

Perkembangan Psikomotorik Belajar Siswa

74

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

83

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa

130

Lampiran 3

Instrumen Penelitian

149

Lampiran 4

Pedoman Aktivitas

170

Lampiran 5

Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen

172

Lampiran 6

Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol

180

Lampiran 7

Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen

188

Lampiran 8

Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol

190

Lampiran 9

Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen

192

Lampiran 10 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol

194

Lampiran 11 Rata-rata Varians Standard Deviasi

196

Lampiran 12 Uji Normalitas

200

Lampiran 13 Uji Homegenitas

204

Lampiran 14 Uji Hipotesis

208

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian

214

Lampiran 16 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Nomal 0 ke z

223

Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors

224

Lampiran 18 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F

225

Lampiran 19 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

227

Lampiran 20 Tes Hasil Belajar

228

Lampiran 21 Lembar Observasi Guru

239

Lampiran 22 Psikomotorik Siswa

241

Lampiran 23 Sikap Siswa

247

Lampiran 24 Lembar Validitas Instrumen

259

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan
sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini
mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai,
menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai
terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan bagi umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus
dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
manusia hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju,
sejahtera dan bahagia menurut konsep kehidupan mereka.
Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu
pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita tersebut. Akan tetapi dibalik itu,
karena semakin tinggi cita-cita yang hendak diraih, maka semakin kompleks jiwa
manusia itu, karena didorong oleh tuntutan hidup (rising demands) yang
meningkat pula. Itulah sebabnya pendidikan beserta lembaga-lembaganya harus
menjadi cermin dari cita-cita kelompok manusia di satu pihak dan pada waktu
bersamaan, pendidikan sekaligus menjadi lembaga yang mampu mengubah dan
meningkatnya cita-cita hidup kelompok manusia sehingga tidak terbelakang dan
statis.
Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia
saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan
tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan
tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu
mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada
penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai

2

dengan tujuan nasional seperti tercantum dengan alinea IV, Pembukaan UUD
1945. (Fuad, 2008)
Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih dalam kategori rendah jika
dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia negara-negara lain di dunia.
Berdasarkan catatan Human Development Report tahun 2006 versi UNDP bahwa
peringkat Human Development Indeks atau Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia berada di urutan 108 dari 177 negara.(http://id.wikipedia.org).
Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara berkembang terus berupaya
untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, produktif, serta sehat
jasmani dan rohani. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut dan selaras
dengan tuntutan zaman, maka peningkatan kualitas pendidikan merupakan
kebutuhan yang wajib dilakukan.
Melihat fenomena yang terjadi selama ini dapat dinyatakan bahwa
permasalahan yang dihadapi pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu
pendidikan itu sendiri, rendahnya mutu pendidikan itu terlihat dari rendahnya
hasil belajar yang diperoleh siswa, termasuk di bidang studi fisika. Berdasarkan
observasi penulis di SMP Negeri 10 Medan kelas VIII Tahun Ajaran 2013/2014,
didapat fakta bahwa dari 60 siswa, 43% mengatakan bahwa fisika itu sulit karena
guru hanya menjelaskan menggunakan rumus, 45% mengatakan bahwa fisika itu
kurang menarik karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan guru yang
jarang menggunakan media, 12% mengatakan bahwa fisika itu biasa saja karena
siswa tidak memperoleh pengalaman belajar saat guru mengajar, sedangkan untuk
kegiatan belajar mengajar fisika, 52% menginginkan belajar sambil berdiskusi dan
48% menginginkan praktikum dan demonstrasi.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah seorang guru bidang studi fisika
di SMP Negeri 10 Medan, diperoleh bahwa nilai ujian siswa pada mata pelajaran
fisika lebih rendah dibanding dengan mata pelajaran yang lain. Nilai rata- rata ujian

3

fisika semester I siswa adalah 6,4 (Sumber H. Sinaga, S.Pd guru fisika SMP
Negeri 10 Medan). Berdasarkan nilai diatas terlihatkan bahwa hasil belajar siswa
untuk pelajaran IPA, khususnya fisika masih rendah,karena nilai yang diperoleh
masih dibawah nilai ketuntasan belajar yaitu 7,0. Rendahnya hasil belajar ini
disebabkan adanya permasalahan dalam belajar.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMP Negeri 10
Medan melalui angket dan wawancara, pada umumnya siswa berpendapat bahwa
fisika merupakan pelajaran yang sulit karena penuh dengan rumus serta hitungan
matematis. Hal itu membuat siswa menjadi mudah merasa bosan dan malas
mencatat. Hal itu menyulitkan mereka untuk memahami dan mengulang materi –
materi pelajaran fisika yang telah disajikan oleh guru.
Selain pelajaran yang sulit dan membosankan, penulis juga menemukan
bahwa model dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran masih kurang
efektif dalam menjalankan proses pembelajaran. Penggunaan model dan media
pembelajaran adalah salah satu cara untuk membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sehubungan dengan masalah – masalah di atas diperlukan suatu model dan
media yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar. Untuk
itu peneliti ingin mencoba suatu cara pembelajaran baru dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT)

menggunakan media Peta Konsep. Pengggunaan model pembelajaran ini
diharapkan dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar yang
menimbulkan interaksi antar guru dengan siswa yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajarsiswa terhadap pelajaran fisika.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk secara aktif terlibat dalam penyelesaian
masalah – masalah, karena dalam model pembelajaran ini para siswa dihadapkan
pada situasi - situasi yang mendorong batas kemampuan mereka.
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini sudah pernah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya diantaranya, Nadeak (2012) diperoleh hasil
pembelajaran kooperatif tipe NHT cukup baik, setelah dilakukan uji t diperoleh

4

ada pengaruh yang signifikan antara siswa yang dikenai model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran konvensional, Sinaga (2012)
hasil analisis uji t satu pihak diperoleh thitung= 4,471 dan ttabel=1,667 pada taraf
nyata 0,05 berarti di luar daerah penerimaan Ho, Ha diterima. Ini berarti ada
perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT. Peneliti berikutnya, Lubis (2013) hasil analisis uji t,
diperoleh thitung= 6,32 dan ttabel=2,00 pada taraf nyata 0,05, berarti di luar daerah
penerimaan Ho, Ha diterima. Maka, kesimpulannya terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar fisika siswa. Peneliti
berikutnya yaitu Artati (2010) hasil analisis uji t, diperoleh thitung= 3,61 dan
ttabel=1,65 maka thitung>ttabel= 3,61>1,65 maka kriteria pengujian hipotesis Ha
diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan pengajaran langsung, Sari (2012) hasil analisis uji t, diperoleh thitung= 2,30,
dan ttabel= 1,99, maka hipotesis alternatif diterima, artinya hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh model NHT terhadap hasil belajar siswa, Hakim
(2013) hasil analisis uji thitung =6,649, sedangkan untuk ttabel =1,998, sehingga thitung
> ttabel. Oleh karena itu Ha diterima dan H0

ditolak,

Nasution (2014) hasil uji t

diperoleh thitung= 4,66 dan ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel (4,66>1,67), dengan
demikian terdapat perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
NHT terhadap hasil belajar siswa, Simbolon (2013) hasil pengujian hipotesis
diperoleh thitung = 8,4 > ttabel = 1,671pada taraf signifikan α = 0,05 maka hipotesis
alternatif diterima, ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT, Purba (2010) hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 5,46
> ttabel = 1,667 pada taraf signifikan α = 0,05 maka hipotesis alternatif diterima,
ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
,Siregar (2010) hasil analisis uji t, diperoleh thitung= 2,458, dengan probabilitas
0,017 < 0,05. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan pengaruh model kooperatif
tipe NHT terhadap hasil belajar siswa. Sahyar (2013) hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan berfikir kritis siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Terstruktur Lebih tinggi

5

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung.
Khasanah (2013) hasil penelitian penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
dilengkapi media kartu soal dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Siswanto (2011) berdasarkan perhitungan Anava satu jalur diperoleh FHitung
=3,994 dan FTabel =3, 958. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe NHT menggunakan peta pikiran lebih berpengaruh terhadap
penalaran formal siswa.
Adapun yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan
dengan penelitian terdahulu adalah penggunaan media peta konsep dalam
menyajikan materi pelajaran. Perbedaan lainnya dari peneliti terdahulu adalah
tempat penelitian, sampel dalam penelitian, materi yang akan dibawakan dalam
penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan mencoba
menerapkannya dalam upaya memotivasi dan meningkatkan hasil belajar fisika
siswa khususnya pada materi Cahaya. Dengan judul penelitian:
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan
T.P.2013/2014 ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa masih rendah (belum mencapai nilai KKM)
2. Siswa menganggap fisika itu sulit dan kurang menarik.
3. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga yang
menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang
saja.

6

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi, guru masih
menggunakan model pembelajaran konvensional.
5. Guru jarang menggunakan media pembelajaran dalam penyampaian
materi.

1.3. Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.

Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together menggunakan Media Media Peta Konsep untuk meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap pelajaran fisika.

2.

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah .

3.

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Medan
T.P 2013/2014.

4.

Hasil belajar yang diteliti pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang disertai pengamatan aktivitas.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10
Medan semester II T.P. 2013/2014?
2. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together menggunakan Media Peta Konsep terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan
semester II T.P. 2013/2014?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diberi Model
Konvensional dengan yang diberi Model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together menggunakan Media Peta Konsep pada materi

7

pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan semester II T.P.
2013/2014?
4. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together menggunakan Media Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 10
Medan T.P 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II
SMP Negeri 10 Medan T.P 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together menggunakan Media Peta Konsep terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II
SMP Negeri 10 Medan T.P 2013/2014.
3. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together menggunakan Media Peta Konsep terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 10
Medan T.P 2013/2014.
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

siswa

yang diberi model

Konvensional dengan yang diberi model Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together menggunakan Media Peta Konsep pada materi pokok
Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 10 Medan T.P 2013/2014.

8

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri
10 Medan T.P. 2013/2014 selama pembelajaran dengan menerapkan
Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.
2. Sebagai bahan informasi alternatif model Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together dalam menentukan proses belajar dan hasil belajar siswa.
3. Menambah wawasan bagi penulis sebagai calon guru yang nantinya akan
terjun langsung dalam mengajar.
4. Bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat
untuk melakukan penelitian yang serupa.

1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar.

(Trianto, 2010)

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan penyampaian materi
dengan

menggunakan

kelompok

sebagai

wadah

dalam

menyatukan

persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru,
yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor
permintaan guru dari masing-masing kelompok. (Istarani, 2011)
Peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan
suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep-konsep tersebut. Aktivitas belajar
adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah
terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya. (Sardiman, 2009).

79

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil nilai rata-rata pretes yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah
35,6 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 34,4. Dan
setelah keduanya diuji dengan uji Liliofors diperoleh kesimpulan bahwa
data keduanya berdistribusi normal.
2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) berbantu media peta konsep pada
materi pokok cahaya di SMP N 10 Medan memiliki rata-rata 79,86 dan
hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok cahaya memiliki rata-rata 68,4.
3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) diperoleh skor akhir pada pertemuan ke-III sebesar 79,33
dengan kategori aktif.
4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa t hitung > t tabel (6,7 >
2,002) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
berbantu media peta konsep pada materi pokok cahaya di SMP N 10
Medan.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai
beberapa saran,yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya jika ingin menggunakan pembelajaran kooperatif
pada saat penggunaan metode eksperimen dan praktikum

disarankan

80

untuk membagi kelompok-kelompok siswa sebelum memulai proses
pembelajaran, sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran tidak menyita
waktu untuk pembagian kelompok.
2. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam
setiap kelompok cukup 2-3 orang saja agar semua aktif dalam melakukan
praktikum.

81

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2008), Learning To Teach, Yogyakarta: Pustaka Bandung
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Artati, S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII Semester I SMP
N 1 Batang Kuis TA 2009/2010, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.
Dahar, R. W.,(2003), Teori-teori Belajar, Jakarta: Gelora Aksara Prima
Djamarah, S., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Eggen & Kauchak, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan
Konten dan Keterampilan Berfikir, Jakarta: Indeks
Fuad, I.,(2008), Dasar-Dasar Kepemimpinan, Jakarta: Rineka Cipta
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan: Media Persada
Lubis, F., (2013), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Model Pembelajaran Langsung
pada Sub Materi Usaha dan Energi di Kelas VIII Semester I MTS Swasta
Istiqlal Medan, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan
Nadeak, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gaya di Kelas VIII SMP N 3
Binjai TA 2011/2012, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.
Nasution, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Materi Hukum
Newton Tentang Gerak SMA UISU Medan T.P. 2013/2014, Skripsi
FMIPA UNIMED, Medan
Purba, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Kalor di SMP
Swasta RK Deli Murni Bandar Baru Kelas VII Semester I T.A 2009/2010,
Skripsi FMIPA UNIMED, Medan
Saeful, K., (2006), Belajar IPA Kelas VIII, Jakarta:DepDikNas
Sanjaya, W., (2007), Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Predana Group
Sardiman, (1986), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

82

Sari, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran
dan Satuan di SMA Panca Budi Medan, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan
Simbolon, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P
2012/2013, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan
Sinaga,

(2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dengan
Pengajaran Langsung pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas
X Semester II SMA Negeri 3 Medan TA. 2011/2012, Skripsi FMIPA
UNIMED, Medan

Slavin, (2005), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Sudjana, (2008), Metode Statistika, Bandung: Tarsito
Suparno, P., (2005), Miskonsepsi &Perubahan Konsep Pendidikan Fisika,Jakarta:
PT Grasindo
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif:Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yansen, (2013), Pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Terintegrasi Media Flash pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan TA. 2012/2013,
Skripsi FMIPA UNIMED, Medan
File. Artikel_Abdul_Hakim 7-12.pdf, Hakim, (2013), Perbedaan Hasil belajar
Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe NHT dan Model
Konvensional pada Materi Pokok Besaran dan Satuan.
File. Artikel_Farida 33-38. Pdf, Siregar, (2010), Pengaruh Model Kooperatif Tipe
NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan
File. Artikel_Fariddahanum 29-36. Pdf, Sahyar, (2013), Analisis Kemampuan
Berfikir Kritis Fisika dan Kemandirian Belajar Siswa pada Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Terstruktur

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG ADEM BOJONEGORO

0 3 1

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 28

0 13 186

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

0 5 93

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 90

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN NGAMPIN 01 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 2 15