PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Buku Cerita Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anemia dan Perubahan Perilaku Makan Pada Remaja Putri.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia merupakan masalah gizi yang umum terjadi di dunia, terutama di
negara berkembang. Berdasarkan Riskesdas (2013), dilaporkan bahwa angka
kejadian anemia secara nasional adalah sebesar 21,7%, dimana 18,4% terjadi
pada laki-laki dan 23,9% terjadi pada perempuan. Sedangkan berdasarkan
pada kriteria usia 5-14 tahun mencapai 26,4% dan pada usia 15-25 tahun
mencapai 18,4. Berdasarkan data semua kelompok umur tersebut, wanita
memiliki prevalensi tertinggi mengalami anemia, termasuk diantaranya adalah
remaja putri.
Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia
hingga sampai saat ini. Tingginya prevalensi anemia gizi besi antara lain
disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak cukup, kehilangan darah secara
kronis, gangguan penyerapan zat besi, dan peningkatan kebutuhan zat gizi
pada masa pertumbuhan, masa pubertas, masa kehamilan dan menyusui,
serta kejadian infeksi dan parasit seperti malaria, TBC, HIV dan kecacingan
(Arisman, 2009). Selain itu berdasarkan penelitian Permaesih dan Herman
(2005), menunjukkan bahwa kejadian anemia pada remaja dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan, jenis kelamin, umur, wilayah tempat tinggal, kebiasaan

sarapan, keluhan sakit, dan status gizi kurus.
Remaja memiliki resiko tinggi terhadap kejadian anemia terutama anemia
gizi besi. Hal itu terjadi karena masa remaja memerlukan zat gizi yang lebih

tinggi termasuk zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja
putri memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan remaja putra, hal ini
dikarenakan remaja putri setiap bulannya mengalami haid (menstruasi).
Selain itu remaja putri cenderung sangat memperhatikan bentuk badannya
sehingga akan membatasi asupan makan dan banyak pantangan terhadap
makanan seperti melakukan diet vegetarian (Almatsier, dkk., 2011).
Dampak

dari kejadian

anemia

pada remaja

dapat


menurunkan

konsentrasi dan prestasi belajar, serta mempengaruhi produktivitas di
kalangan remaja (Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010). Akibat dari jangka
panjang penderita anemia gizi besi pada remaja putri yang nantinya akan
hamil, maka remaja putri tersebut tidak mampu memenuhi zat-zat gizi pada
dirinya dan pada janinnya sehingga dapat meningkatkan terjadinya resiko
kematian maternal, prematuritas, BBLR, dan kematian perinatal (Hayati,
2010). Melihat dampak yang terjadi dikalangan remaja akibat kejadian anemia
sangat merugikan pada masa yang akan datang, maka pencegahan maupun
penanggulangan masalah anemia perlu ditingkatkan.
Cara mencegah dan menanggulangi kejadian anemia pada remaja
berdasarkan Poltekkes Depkes Jakarta I (2010), yaitu dengan meningkatkan
konsumsi zat besi terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap
dan juga makanan yang banyak mengandung vitamin C yang membantu
proses penyerapan zat besi serta memberikan suplementasi besi terutama
pada saat menstruasi. Selain itu di dalam rancangan aksi pembinaan gizi
masyarakat (RAPGM) tahun 2010-2014, strategi utama yang perlu dilakukan
dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia salah satunya yaitu dengan


2

meningkatkan pendidikan gizi masyarakat melalui penyediaan materi KIE dan
kampanye (Ditjen Bina Gizi dan KIA, 2011).
Pendidikan gizi merupakan upaya untuk meningkatan pengetahuan gizi
dan membuat seseorang atau sekelompok masyarakat sadar akan pentingnya
gizi bagi kesehatan. Pendidikan ini merupakan salah satu faktor yang
berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan disamping faktor-faktor
lain seperti pengalaman, sosial budaya, keyakinan, fasilitas, dan penghasilan
(Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang. Seseorang yang melakukan tindakan tanpa didasari
dengan pengetahuan, maka mereka akan segera meninggalkan tindakan
tersebut (Notoatmodjo, 2012). Sehingga pengetahuan itu merupakan salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap adanya perilaku. Perilaku kesehatan
merupakan suatu usaha atau tindakan seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan apabila sakit
(Kholid, 2012).
Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah seSurakarta pada bulan Juni 2014 didapatkan 84,4% remaja SMP memiiki
tingkat pengetahuan anemia sedang dan sebesar 15,6% memiliki tingkat

pengetahuan anemia kurang. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan
pendidikan gizi pada remaja remaja SMP perlu diberikan dengan harapan
pengetahuan gizi pada remaja bisa lebih baik dan nantinya dapat mengubah
perilaku makan yang lebih baik terutama asupan zat besi agar para remaja
dapat terhindar dari anemia dan mengetahui cara menanggulanginya apabila
telah terjadi anemia.

3

Berdasarkan hasil penelitian Kartini, dkk (2001) menunjukkan bahwa
anak sekolah yang mendapatkan pendidikan gizi model Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) dengan pemberian buku mengenai anemia
dapat meningkatkan kadar Hemoglobin, pengetahuan, sikap, dan praktek
pada anak sekolah. Hasil penelitian Eliana dan Solikhah (2012), menunjukkan
bahwa

pemberian

buku


saku

tentang

gizi

secara

signifikan

dapat

meningkatkan pengetahuan gizi anak SD kelas 5.
Penelitian sebelumnya tentang pendidikan gizi menggunakan metode
ceramah dan permainan, serta media yang digunakan yaitu buku cerita
bergambar dan buku saku yang sebagian besar hanya terfokus pada anak
SD. Belum banyak penelitian mengenai pendidikan gizi yang memfokuskan
pada anak SMP dengan menggunakan metode atau media yang sesuai
dengan umur mereka. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan
penelitian pendidikan gizi tentang anemia dengan media buku cerita pada

remaja putri SMP dengan pertimbangan bahwa remaja merupakan masa
rentan terhadap kejadian anemia dan pembagian jenis buku berdasarkan usia
sasaran menurut Backes (2007) untuk usia 12 tahun ke atas adalah buku
cerita remaja dengan tema-tema yang diangkat relevan dengan kehidupan
remaja. Qur’an Surah Al-Alaq wahyu pertama Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wassalam, kata Iqro’ menunjukkan keutamaan ilmu dan ketinggian kedudukan
membaca dalam menghantarkan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih.
Melalui upaya pendidikan gizi ini diharapkan remaja putri dapat
meningkatkan pengetahuan tentang anemia. Sehingga dengan meningkatnya
pengetahuan tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku pemilihan

4

makanan untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia, serta
nantinya dapat menurunkan prevalensi angka kejadian anemia gizi besi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan
masalah:
1. Apakah ada pengaruh pendidikan gizi dengan media buku cerita terhadap

peningkatan pengetahuan tentang anemia pada remaja putri?
2. Apakah ada pengaruh pendidikan gizi dengan media buku cerita terhadap
perubahan perilaku makan pada remaja putri?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui

pengaruh

media

buku

cerita

terhadap

peningkatan


pengetahuan anemia dan perubahan perilaku makan pada remaja putri.
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur pengetahuan gizi tentang anemia pada remaja putri pada
kelompok intervensi dan kontrol.
b. Mengukur perilaku makan remaja putri pada kelompok intervensi dan
kontrol.
c. Menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan gizi remaja putri
pada kelompok intervensi dan kontrol.
d. Menganalisis perbedaan perubahan perilaku makan remaja putri pada
kelompok intervensi dan kontrol.
e.

Menginternalisasi nilai-nilai islam dalam pendidikan gizi.

5

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Remaja Putri
Pendidikan gizi yang disampaikan diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan remaja putri mengenai gizi anemia dan dapat membantu

mengubah perilaku makan remaja putri menjadi lebih baik.
2. Bagi Pihak SMP Muhammadiyah 1 dan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
Sebagai bahan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan pengetahuan
gizi tentang anemia dan perilaku makan remaja putri.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
menjadi salah satu informasi untuk penelitian-penelitian berikutnya.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai
pengaruh pendidikan gizi dengan media buku cerita terhadap peningkatan
pengetahuan gizi dan perubahan perilaku makan remaja putri.

6

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Buku Cerita Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anemia dan Perubahan Perilaku Makan Pada Remaja Putri.

0 3 17

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Buku Cerita Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anemia dan Perubahan Perilaku Makan Pada Remaja Putri.

0 2 15

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Buku Cerita Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anemia dan Perubahan Perilaku Makan Pada Remaja Putri.

0 3 4

BAB 1 PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TENTANG ANEMIA DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI REMAJA PUTRI DI SMPN 01 TASIKMADU KARANGANYAR.

0 2 6

SKRIPSI Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 18

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita.

0 2 7

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Peningkatan Pengetahuan Anemia Dan Perilaku Makan Pada Remaja Putri Sesudah Diberikan Pendidikan Gizi Dengan Media Komik.

0 4 14

SKRIPSI Peningkatan Pengetahuan Anemia Dan Perilaku Makan Pada Remaja Putri Sesudah Diberikan Pendidikan Gizi Dengan Media Komik.

0 5 17

PENDAHULUAN Peningkatan Pengetahuan Anemia Dan Perilaku Makan Pada Remaja Putri Sesudah Diberikan Pendidikan Gizi Dengan Media Komik.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Peningkatan Pengetahuan Anemia Dan Perilaku Makan Pada Remaja Putri Sesudah Diberikan Pendidikan Gizi Dengan Media Komik.

0 2 4