KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN.

(1)

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Musik

Oleh

Nurwinda Anggraeni 0901452

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI

TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT

JAKARTA SELATAN

Oleh

Nurwinda Anggraeni 0901452

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Musik

© Nurwinda Anggraeni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NURWINDA ANGGRAENI

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Rita Milyartini, M.Si. NIP. 196406231988032001

Pembimbing II

Sandie Gunara, M. Pd. NIP. 198105042005021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN

INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN” ini seluruh isinya

adalah benar- benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara- cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

Nurwinda Anggraeni NIM. 0901452


(5)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia, Cilandak, Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang berkembangnya serta belum banyak dijumpai lembaga non- formal seperti sanggar seni atau tempat kursus musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya di Jawa Barat. Hal tersebut dikarenakan masih kurang sumber daya pengajar yang mampu dan memahami penanganan bagi anak berkebutuhan khusus, seperti anak autis. Observasi, dilaksanakan pada tahap kelas pengenalan musik (KPM) dan sampel berjumlah 4 orang anak, yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda- beda. Selain observasi di dalam kelas dilaksanakan juga wawancara kepada para pengajar kelas pengenalan musik serta orang tua anak autis yang menjadi sampel penelitian. Didalam hasil penelitian ini dipaparkan bagaimana proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dan proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain. Metode yang digunakan dalam proses kegiatan adalah metode imitasi dan drill. Melalui kegiatan bermusik ternyata, anak autis berlatih untuk mengikuti aturan, belajar berkomunikasi, dan bertanggung jawab. Dalam bidang musik anak belajar untuk mengenal ragam suara dari alat musik perkusi, ragam pola ritme dalam mengiringi ragam lagu anak, dan mengenal lagu anak.


(6)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study was aimed at describing music play activity for autist children in Taman Musik Dian Indonesia, Cilandak, Jakarta Selatan. Quantitative approach specifically descriptive methods was utilized to collect and process data. This study was conducted based on the phenomenon in which the non- formal institutions such as arts studio and music private studio for autist children were limited and not improved, especially in West Java. The main reason of this phenomenon was limited teachers who could identify students with special need and come up with solutions. To collect data, observation was administered to 4 students in music introduction class with different ability. To deeply get information, interview was employed to music introduction teachers and parents. The results found that teaching methods used were imitation and drilling. In addition, through music activity autist children learn to obey the rules, comunicate, and build resposibility. In the field of music, children learn to recognize the sound of a variety of percussion instruments, rhythm patterns in a wide variety to accompany of the songs child, and knows to the songs child.


(7)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... ABSTRAK ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR PARTITUR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Metode Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Struktur Organisasi Skripsi ... BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Autism ...

1. Etiologi (Penyebab) Autism ... 2. Karakteristik Anak yang Memiliki Gejala Autism ... 3. Penanganan bagi Anak yang Memiliki Gejala Autism ... B. Kegiatan Bermain ... C. Konsep Dasar Musik ... 1. Unsur- Unsur Pokok Musik ... 2. Unsur- Unsur Ekspresi Musik ... D. Kegiatan Bermain Musik ... 1. Kegiatan Bernyanyi ... 2. Kegiatan Pengenalan Ritme ... 3. Bergerak atau Menari ... E. Manfaat Musik bagi Anak Autis ...

i ii iv vi viii ix x xiii xvii 1 1 5 6 6 8 9 13 13 15 17 22 25 29 30 32 32 33 37 38 39


(8)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hasil Penelitian Mengenai Musik bagi Anak Autis ... BAB III METODE PENELITIAN ... A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data ... G. Analisis Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ...

1. Observasi 1 (12 September 2013) ... 2. Observasi 2 (19 September 2013) ... 3. Observasi 3 (26 September 2013) ... 4. Observasi 4 (3 Oktober 2013) ... 5. Observasi 5 (10 Oktober 2013) ... 6. Observasi 6 (17 Oktober 2013) ... 7. Observasi 7 (24 Oktober 2013) ... B. Pembahasan Penelitian ... 1. Proses Pengenalan Ritme melalui Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi... 2. Proses Kegiatan Bernyanyi melalui Kegiatan Bermain ... 3. Respon Anak Autis saat Kegiatan Bermain Musik ... BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...

43 50 50 51 54 55 56 56 63 66 66 69 102 126 151 170 172 187 202 206 220 229 234 234 236 238 242 260


(9)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3. 1

Tabel 3. 2 Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3 Tabel 4. 4 Tabel 4. 5

Rincian Data Observasi ... Rincian Data Wawancara ... Data Murid Kelas Pengenalan Musik Khusus Anak Autis ... Respon Clara saat Kegiatan Bermain Musik ... Respon Istianti (Ifa) saat Kegiatan Bermain Musik ... Respon Rasya saat Kegiatan Bermain Musik ... Respon Faisal saat Kegiatan Bermain Musik ...

58 60 67 230 231 231 232


(10)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2. 1

Bagan 3. 1 Bagan 3. 2 Bagan 4. 1

Bagan 4. 2

Keterkaitan Tiga Gangguan pada Anak Autis Model Desain Penelitian

Analisis Data Interaktive Model dari Miler dan Huberman Proses Kegiatan Bermain Musik di Taman Musik Dian Indonesia

Tahapan Kegiatan Pengenalan Ritme

14 52 64 206


(11)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4. 1

Gambar 4. 2 Gambar 4. 3 Gambar 4. 4

Gambar 4. 5

Gambar 4. 6 Gambar 4. 7

Gambar 4. 8

Gambar 4. 9

Gambar 4. 10

Gambar 4. 11

Gambar 4. 12

Gambar 4. 13

Gambar 4. 14

Cara Memegang dan Memainkan Kerincing ... Clara Memainkan Kerincing didampingi oleh Dua Orang ... Pengajar Cara Pengajar Mengalihkan Perhatian Anak ... Clara Menaruh Tamborin pada Kotak Penyimpanan Tamborin ... Pengajar Membiasakan Clara untuk Membantu Merapihkan Kelas ... Kak Rizma Mengajak Ifa untuk Berkenalan ... Ifa pada saat Berusaha Menyanyikan Lagu “Twinkle

Twinkle Little Star” ...

Kak Netthy Memberikan Contoh Mengucapkan Kata- Kata

yang Terdapat pada Lirik Lagu “Twinkle Twinkle Little Star” dan Ifa Memperhatikan Gerakan Mulut Kak Netthy ..

Ifa Memainkan Tamborin Berkreasi Sendiri dan Bernyanyi

Lagu “Twinkle Twinkle Little Star” ......

Kak Netthy Membantu Ifa untuk Mengambil Kastanyet dan Marakas dari kotak Penyimpanan ... Kak Netthy Memberikan Contoh Cara Memainkan Kastanyet dan Marakas ... Rasya Menolak untuk Melihat dan Memperhatikan Para Pengajar ... Kak Rizma Berusaha Membuat Rasya Tenang dan Melarang Rasya untuk Tidak Berteriak atau Mengeluarkan Suara yang Tidak Jelas ... Rasya Mencoret- Coret Kertas dan Menulis Kata- Kata

“Hijrah ke London” ... 72 72 77 79 82 87 90 90 91 92 93 99 100 102


(12)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 15 Gambar 4. 16

Gambar 4. 17

Gambar 4. 18

Gambar 4. 19 Gambar 4. 20

Gambar 4. 21

Gambar 4. 22 Gambar 4. 23

Gambar 4. 24

Gambar 4. 25

Gambar 4. 26 Gambar 4. 27

Gambar 4. 28 Gambar 4. 29 Gambar 4. 30 Gambar 4. 31

Clara Bermain Jimbe didampingi Kak Netthy ... Clara merapihkan Bangku dan Meletakannya pada Tempat Semula ...

Clara Memainkan Kastanyet dengan Cara

Menggoyangkannya ... Clara Bermain Tamborin Tanpa Bantuan dan Kak Netthy Membimbing Clara ... Clara Mewarnai Gambar Cup Cake ... Ifa Benyanyi sambil Menceritakan Makna Lirik Lagu Melalui Bahasa Tubuhnya ... Peneliti Berusaha Membantu Kak Netthy untuk Mengarahkan dan Membimbing Ifa Memukul Tamborin .... Kak Netthy dan Ifa Bernyanyi Bersama sambil Menari ... Kak Netthy Mengajak dan Mengajarkan Ifa untuk Bernyanyi ... Kak Netthy Menangani Rasya dengan Cara Mengarahkan Rasya untuk Duduk Menghadap Tembok ... Rasya Mengelilingi Ruang Kelas diiringi Lagu “Hijrah ke

London” ... Clara Menduduki Tamborin ... Kak Netthy Menepuk Tangan Clara Memberikan Isyarat bahwa Giliran Clara untuk Memainkan Tamborin ... Ifa Bersama Kak Rizma Bermain Jimbe sambil Bernyanyi.. Ifa dan Para Pengajar Bernyanyi sambil Bermain Marakas.. Posisi Bermain Jimbe Ukuran Kecil ... Rasya Berontak Menolak untuk Bermain Musik ...

105 105 106 111 112 115 116 117 118 123 125 131 133 138 142 156 164


(13)

xii

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 32 Gambar 4. 33 Gambar 4. 34 Gambar 4. 35

Gambar 4. 36

Gambar 4. 37

Gambar 4. 38 Gambar 4. 39 Gambar 4. 40 Gambar 4. 41

Gambar 4. 42

Gambar 4. 43

Gambar 4. 44

Gambar 4. 45

Gambar 4. 46

Gambar 4. 47

Pengajar dan Ifa Bermain Kerincing Bersama ... Ifa Bersama Pengajar Menari Bersama ... Ifa dan Para Pengajar Bergerak (Menari) Bersama ... Kak Netthy Membantu Clara Memainkan Kerincing di Kaki ... Pengajar Membimbing Ifa untuk Menyanyikan Lirik

“Lalala..Lalalala..” ... Pengajar Memperlihatkan Jari Tangan, Menunjukan Angka

Satu Dua dan Tiga ketika Bernyanyi Lagu Berjudul “Satu Dua Tiga” ... Pengajar Memberikan Reward Berupa Stiker kepada Ifa .... Pengajar Membimbing Ifa untuk Berpamitan ... Faisal Memainkan Tamborin tanpa dibantu Pengajar ... Cara Pengajar Melatih Anak untuk Berkomunikasi Dua Arah dan Melatih Anak Melakukan Kontak Mata ... Pengajar Mengarahkan Anak untuk Mengambil Alat Musik yang akan dipergunakan dalan Kegiatan ... Pengajar Mengajarkan Anak Bermain Marakas dan Kastanyet secara Bergantian ... Pengajar Membimbing dan Membantu Anak memainkan Kerincing Kaki dan Kerincing Tangan ... Pengajar Membimbing Anak pada saat Giliran Anak Memainkan Alat Musik ... Pengajar Memberikan Reward Berupa Barang atau Aktivitas yang disukai Anak ... Anak Memainkan Alat Musik sambil Memperhatikan Pengajar yang sedang Bernyanyi ...

181 182 184 190 195 196 197 197 201 204 205 211 212 213 219 220


(14)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 48

Gambar 4. 49

Gambar 4. 50

Anak Menari Berekspresi dan Menceritakan Lirik Lagu yang Pengajar Nyanyikan ... Pengajar Bernyanyi sambil Mengajak Anak Menari Bersama ... Pengajar Membimbing Anak untuk Ikut Menyanyikan Lirik Lagu ...

222

113


(15)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PARTITUR

Halaman Partitur 4. 1

Partitur 4. 2

Partitur 4. 3

Partitur 4. 4

Partitur 4. 5

Partitur 4. 6

Partitur 4. 7

Partitur 4. 8

Partitur 4. 9

Partitur 4. 10

Partitur 4. 11

Partitur 4. 12

Partitur 4. 13

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twingkle

Twingkle Little Star” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu

“Angklung” ... Memainkan Pola Ritme Bergantian antara Tangan Kanan dan Kiri diiringi Lagu “I Love You (Barney Theme

Song)” ... Memainkan Pola Ritme Bergantian antara Tangan

Kanan dan Kiri diiringi Lagu “Cicak di Dinding” ... Mengenal Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You

(Barney Theme Song)”...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twingkle

Twingkle Little Star” ... Memainkan Pola Ritme Menggunakan Marakas dan Kastanyet yang dimainkan Bergantian diiringi Lagu

“Angklung” ... Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Bim

Bom” ... Memainkan Pola Ritme Menggunakan Marakas dan Kastanyet yang dimainkan Bergantian diiringi Lagu

“Naik Delman”...

Memainkan Pola Ritme , Bergantian Tangan

Kiri1 Ketuk dan Kanan 1 Ketuk diiringi Lagu “Awan” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Bim

Bom” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Awan” ....

73 76 80 81 85 89 94 99 104 107 110 113 114


(16)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partitur 4. 14 Partitur 4. 15 Partitur 4. 16 Partitur 4. 17

Partitur 4. 18

Partitur 4. 19

Partitur 4. 20

Partitur 4. 21 Partitur 4. 22

Partitur 4. 23 Partitur 4. 24

Partitur 4. 25

Partitur 4. 26

Partitur 4. 27

Partitur 4. 28 Partitur 4. 29

Partitur 4. 30

Lagu Berjudul “Balonku” ... Lagu Berjudul “Bintang Kecil”... Lagu Berjudul “Potong Bebek Angsa” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Naik

Delman” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twingkle

Twinkle Little Star”...

Bersaut- Sautan Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You (Barney Theme Song)”...

Bersaut- Sautan Memainkan Pola Ritme diiringi

Lagu “Angklung” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Pelangi” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu

“Angklung” ... Lagu Berjudul “Balonku” ...

Memainkan Pola Ritme dan Tanda Istirahat diiringi ... Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twinkle Twinkle Little Star” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

Materi Hearring ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ... Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

117 118 119 122 128 131 132 137 139 141 142 148 150 153 158 162 167


(17)

xvi

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partitur 4. 31 Partitur 4. 32

Partitur 4. 33

Partitur 4. 34

Partitur 4. 35

Partitur 4. 36

Partitur 4. 37

Partitur 4. 38

Partitur 4. 39

Partitur 4. 40 Partitur 4. 41

Partitur 4. 42

Partitur 4. 43

Partitur 4. 44

Partitur 4. 45

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You

(Barney Theme Song)”...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di Dinding...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love

You (Barney Theme Song)”...

Menggunakan Marakas dan Kastanyet yang dimainkan Bergantian dengan Pola Ritme diiringi Lagu

“Angklung”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twinkle

Twinkle Little Star”...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku” ...

Memainkan Pola Ritme pada Kaki dan Bersaut- Sautan dengan Tangan Memainkan Pola Ritme

diiringi Lagu “Potong Bebek Angsa”...

Lagu Berjudul “Dansa” ...

Lagu Berjudul“Berbaris”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You

(Barney Theme Song)” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ... Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku”

Memainkan Pola Ritme pada Kaki dan Memainkan

Pola Ritme pada Tangan dengan, Bersaut-

Sautan (Bergantian) diiringi Lagu “I Love You” (Barney Theme Song)”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu”I Love You

169 171 173 175 176 178 179 180 182 183 185 186 188

189


(18)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partitur 4. 46

Partitur 4. 47

Partitur 4. 48 Partitur 4. 49

Partitur 4. 50

Partitur 4. 51

Partitur 4. 52 Partitur 4. 53 Partitur 4. 54

Partitur 4. 55

Partitur 4. 56

Partitur 4. 57

Partitur 4. 58

(Barney Theme Song)”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Potong

Bebek Angsa”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku” Lagu Berjudul “Aku Anak Gembala”

Memainkan Pola Ritme diringi Lagu “I Love

You (Barney Theme Song)”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku”

Pola Ritme yang dimainkan pada Lagu “Satu Dua Tiga”

Materi Hearring Ritme

Interval Nada pada Lagu “Balonku” Interval Nada pada Lagu “Bintang Kecil” Interval Nada pada Lagu “Pelangi” Interval Nada pada Lagu “Satu dua Tiga” Interval Nada pada Lagu “Berbaris” Interval Nada pada Lagu “Dansa”

191

193 194 195

199 200 214 215 224 225 226 227 228 228


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1

Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5

Lampiran 6

Data Subjek Penelitian Pedoman Wawancara Partitur Lagu- Lagu Dokumentasi Visual

Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi

Surat Permohonan Izin Penelitian

243 244 246 253 257


(20)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak semua anak dilahirkan dengan sempurna, ada beberapa anak yang memiliki keterbatasan baik secara fisik, mental maupun keterbatasan dalam kemampuan interaksi sosial atau emosi, misalnya saja anak yang memiliki gejala

autism, yang biasa disebut autis. Secara fisik anak autis tidak memiliki

karakteristik yang berbeda dengan anak normal, tetapi saat kita ajak berinteraksi akan terlihat karakteristik yang berbeda. Menurut The Association for Autistic

Children in WA (1991) (Yuwono, 2009):

Autism dipahami sebagai gangguan perkembangan neurobiologis yang berat

sehingga gangguan tersebut mempengaruhi bagaimana anak belajar, berkomunikasi, keberadaan dalam lingkungan dan hubungan dengan orang lain (hubungan sosial).

Pernyataan di atas mengidentifikasikan bahwa, anak autis biasanya lebih suka menyendiri, memiliki gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi, gangguan dalam pola bermain, gangguan sensorik dan motorik, sulit mengendalikan emosi, sulit berkonsentrasi dan perkembangannya lambat atau tidak normal.

Berdasarkan studi pendahuluan, pada saat mengikuti salah satu seminar mengenai anak autis dalam acara ART FOR AUTISM (5 April 2013) dalam rangka memperingati hari autism sedunia yang melibatkan orang tua penyandang autism, ditemukan fakta bahwa kebanyakan orang tua penyandang autism ternyata merasa malu atas keadaan buah hatinya, bahkan ada orang tua yang menganggap anak autis merupakan musibah dan beban bagi mereka. Tidak sedikit dari mereka menyembunyikan anaknya dari masyarakat luas, sehingga akhirnya anak pun menjadi terasingkan dari dunia luar. Anak autis memang sulit untuk diatur dan diarahkan terkadang bisa saja secara tiba- tiba anak mengalami temper tantrum (marah atau mengamuk), anak pun sulit untuk mengendalikan diri, sehingga


(21)

2

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengakibatkan anak akan menyakiti atau melukai dirinya sendiri atau orang- orang yang ada disekitarnya. Oleh sebab itu, orang tua merasa anak autis itu merepotkan dan membebani mereka, karena dianggap mengganggu kenyamanan orang lain.

Anak autis memang sering dipandang sebelah mata di lingkungan masyarakat, namun pada dasarnya setiap anak spesial, mereka memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda- beda dalam dirinya. Anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak autis memiliki kelebihan dalam diri mereka yang dapat kita kembangkan, seperti contoh nyata yang peneliti saksikan langsung dalam acara

ART FOR AUTISM, ternyata banyak anak autis yang memiliki kemampuan dan

bakat dalam bidang seni. Didalam rangkaian acara tersebut dipamerkan hasil karya seni rupa berupa lukisan dan kerajinan tangan yang dibuat oleh anak- anak autis, diantara mereka pun ada yang mahir dalam bermain alat musik dan bernyanyi. Melalui kegiatan- kegiatan atau pelatihan positif yang diberikan kepada anak autis dapat membantu perkembangan anak tersebut.

Banyak upaya yang dapat kita lakukan untuk membantu perkembangan anak, autis misalnya dengan memberikan terapi atau memberikan pelatihan bagi mereka, salah satunya melalui musik. Musik adalah bahasa universal, musik merupakan bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia, selalu ada dalam kehidupan setiap individu. Musik tidak mengenal perbedaan jenis kelamin, warna kulit, kasta, budaya, pendidikan, dan tak terkecuali mereka yang memiliki keterbelakan mental atau fisik, maupun gangguan intelegensi, sehingga musik dapat dijadikan salah satu sarana yang dapat membantu meningkatkan perkembangan kemampuan kognitif, interaksi sosial, bakat, potensi dan komunikasi anak autis.

Mengenalkan musik khususnya kepada anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti anak autis diperlukan, untuk dapat membantu mengatasi gangguan- gangguan perkembangan pada anak. Anak- anak biasanya senang dengan bermain, maka kita dapat mengenalkan musik misalnya melalui kegiatan bermain.


(22)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melalui kegiatan memainkan alat musik dapat mengembangkan kordinasi motorik dan melatih konsentrasi. Mendengarkan musik atau membuat komposisi dapat mengembangkan kemampuan kognitif, seperti daya ingat dan konsentrasi. Musik dapat menjadi ruang yang aman untuk mengeksplorasi perasaan dan emosi. Melalui ritme musik yang diperdengarkan atau pun yang dimainkan dapat berfungsi untuk membantu penyandang autism untuk mengungkapkan ekspresi mereka, dengan bergerak bebas mengikuti irama dan membantu mereka untuk belajar berkonsentrasi. Musik pun dapat membantu perkembangan bahasa verbal atau non- verbal anak, dapat dilakukan dengan mengikuti lirik lagu yang ada saat musik diperdengarkan. Stimulasi musik sangat mempengaruhi fungsi otak dan mampu menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan, yang secara tidak langsung menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional.

Selama ini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti penyandang autism, bersekolah di SLB- C atau di sekolah inklusi. Dengan sekolah di tempat tersebut anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak autis, akan membantu mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan dapat melatih anak dalam bekerjasama dengan orang lain. Namun, kebanyakan anak autis sulit untuk mengikuti pelajaran di sekolah umum karena mereka kesulitan dalam berkonsentrasi, sehingga mereka pun tidak menguasai pelajaran dengan baik dan tertinggal dengan anak lainnya. Pengajar atau guru di sekolah umum pun kurang menguasain metode untuk menangani mereka di kelas, sehingga mereka pun sering terabaikan. Pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 6 April 2013 peneliti sempat mengikuti proses pembelajaran musik bagi anak autis di kota Surabaya, ternyata dalam menangani dan memberikan pelayanan kepada mereka yang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi diperlukan kehati- hatian, bila keliru dalam memberikan pendekatan dan perlakuan akan sangat beresiko menghambat perkembangan intelegensi anak. Oleh sebab itu, untuk menangani anak autis, peneliti berasumsi bahwa anak autis akan lebih baik ditangani secara individu. Hal ini diperkuat oleh pemaparan Delphie: 2006, yaitu:


(23)

4

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hendaknya program pengajaran harus memenuhi tuntutan akan kemampuan kognitif si anak yang dikatagorikan autism, misalnya melalui IEP (Individual

Education Program) karena banyak anak autis tidak dapat mengikuti pelajaran

dalam kelas yang umum.

Berdasarkan survei di lapangan, peneliti pun berasumsi bahwa di Indonesia, khususnya di Jawa Barat lembaga non- formal seperti sanggar seni atau tempat kursus musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) belum banyak dijumpai, bahkan kurang berkembang di masyarakat. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan pun sulit untuk menyalurkan hobi, bakat atau potensi anak dibidang seni, khususnya seni musik. Hal tersebut, mungkin disebabkan oleh kurangnya sumber daya manusia yang mampu untuk menangani, melatih atau menjadi pengajar bagi mereka.

Salah satu lembaga non- formal atau tempat kursus yang menyediakan kelas khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yaitu Taman Musik Dian Indonesia (TMDI). Taman Musik Dian Indonesia ini selain menyediakan kelas- kelas privat untuk kelas kursus piano, drum, biola, perkusi dan vokal, juga mempunyai kelas pengenalan musik (KPM) bukan hanya bagi anak normal, tetapi juga kelas bagi anak- anak kebutuhan khusus (ABK), seperti down syndrom dan autis. Ketika mengetahui ada sebuah lembaga non- formal atau tempat kursus musik yang membuka kelas khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti autis yang jarang sekali di temukan ditempat kursus musik lainnya, peneliti sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana proses atau penanganan yang dilakukan dalam kelas pengenalan musik tersebut.

Di Taman Musik Dian Indonesia ini terdapat kelas khusus pengenalan musik yang merupakan kelas dasar yang harus ditempuh untuk mempersiapkan dan memperkenalkan musik kepada anak sebelum mereka melanjutkan kelas piano, drum, biola, gitar, perkusi maupun vokal. Pada kelas pengenalan musik (KPM) ini anak diajak berekspresi dan berimajinasi dengan bernyanyi, bergerak (menari) dan bermain musik agar anak mengenal ritmik, nada, irama, dinamika dan mengenal alat- alat musik dengan pendekatan kegiatan bermain. Mereka dikenalkan dengan macam- macam alat musik, kegiatan mendengarkan musik, bernyanyi, dan


(24)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenal ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dengan mengikuti tempo atau beat musik. Kelas pengenalan musik (KPM) bagi anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak autis dipisahkan dengan kelas pengenalan musik bagi anak normal. Kelas pengenalan musik bagi anak normal dan anak down syndrom, dilaksanakan secara berkelompok, namun untuk kelas pengenalan musik bagi anak autis dilaksanakan secara individu atau privat.

Peneliti pada dasarnya pun disiapkan untuk terjun menjadi seorang pengajar atau guru, dan pada akhirnya akan terjun pada dunia pendidikan khususnya musik di masyarakat. Di masyarakat mungkin saja peneliti harus mengajar, mengatasi atau berinteraksi langsung dengan anak- anak berkebutuhan khusus (ABK), misalnya anak penyandang autis. Menangani atau berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) tentu berbeda dengan menangani anak normal yang sering kita jumpai. Mungkin kita akan kesulitan untuk mengatur dan mengarahkan, mengalihkan perhatian dan konsentrasi mereka, karena pada dasarnya anak autis akan asyik dengan dunianya sendiri. Hambatan saat bekomunikasi dan berinteraksi dengan mereka kita akan sulit untuk mendapatkan respon dari mereka, anak autis pun mengalami kesulitan dalam belajar yang membuat anak sulit menerima pelajaran yang diberikan.

Taman Musik Dian Indonesia ini, memperkenalkan musik kepada anak dengan pendekatan bermain. Melalui bermain biasanya anak akan lebih senang mengikuti sebuah kegiatan yang secara tidak langsung memberikan pengalaman atau pembelajaran bagi mereka. Maka dari itu, peneliti mengambil judul skripsi Kegiatan Bermain Musik bagi Anak Autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan, dalam hal ini peneliti ingin mengetahui dan melihat langsung bagaimana proses atau penanganan yang dilakukan untuk memperkenalkan musik kepada anak- anak autis melalui kegiatan bermain musik dalam kelas pengenalan musik, yang secara tidak langsung dapat melatih mengalihkan konsentrasi mereka.


(25)

6

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan?”. Karena dalam proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain memiliki beberapa kegiatan didalamnya, seperti kegiatan bernyanyi dan bermain alat musik, maka permasalahan- permasalahan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaiman proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan?

2. Bagaimana proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan?

3. Bagaimana respon anak autis pada saat melakukan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya suatu kegiatan yang didasari dan direncanakan mempunyai tujuan- tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Secara khusus tujuan dari penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

2. Untuk memperoleh gambaran mengenai proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak, Jakarta Selatan.


(26)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh gambaran mengenai respon yang terjadi pada anak autis pada saat kegiatan bermain musik dalam program kelas pengenalan musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang tepat untuk diterapkan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dan yang sesuai dengan kenyataan di lapangan dan peneliti pun tidak mengujicobakan sesuatu.

Dalam proses penelitian, untuk mendapatkan data- data yang diperlukan secara sistematis, faktual dan akurat dan bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif dimana pengumpulan data yang dilakukan pada kondisi yang alamiah. Maka ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, sebagai berikut:

1. Observasi

Melalui kegiatan observasi peneliti dapat menggali informasi secara langsung, tentang masalah yang akan diteliti dengan melakukan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan, yang dilaksanakan pada tahap kelas pengenalan musik (KPM).

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang bagaimana proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain musik bagi anak autis, juga mengenai anak yang memiliki gejala autism itu sendiri. Melalui wawancara peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasyikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa


(27)

8

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemukan melalui observasi. Peneliti melakukan wawancara kepada pengajar kelas pengenalan musik yang menangani anak autis, orang tua anak autis yang mengikuti kegiatan tersebut dan humas Taman Musik Dian Indonesia.

3. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data dokumentasi catatan perkembangan anak autis di kelas pengenalan musik, yang kemudian dianalisis untuk memperoleh data tentang perkembangan anak, manfaat serta dampak kegiatan bermain musik bagi anak autis. Pengambilan gambar oleh peneliti berupa foto dan audio visual pun diambil pada saat proses kegiatan bermain musik dalam program kelas pengenalan musik berlangsung serta merekam hasil wawancara dengan menggunakan audio dan mencatat beberapa hasil wawancara. Serta ada pula beberapa dokumentasi hasil perekaman audio- visual beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Taman Musik Dian Indonesia, sebagai salah satu contoh hasil atau apresiasi anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran musik yang dilakukan di Taman Musik Dian Indonesia.

4. Studi Literatur

Studi literatur pun diperlukan untuk memperjelas keterkaitan antara hasil penelitian dengan teori – teori mengenai permasalahan yang diteliti. Buku yang digunakan dalam penelitian ini bersangkutan dengan anak autis dan manfaat musik bagi anak berkebutuhan khusus. Selain itu peneliti menggunakan artikel, tabloid dan jurnal yang didapatkan dari media internet untuk menunjang penelitian ini.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait dan mannfaat yang didapatkan dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain:


(28)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi dasar mengenai kegiatan pengenalan musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama bagi anak penyandang autism dan dapat dijadikan acuan wawasan, ilmu pengetahuan dan bahan masukan untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi perkembangan pembelajaran musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama anak penyandang autism. Sehingga berbagai pihak dapat mengetahui bahwa melalui kegiatan bermain sambil mengenal musik dapat dijadikan salah satu kegiatan alternatif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama bagi anak penyandang

autism dalam membantu mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif,

seperti daya ingat dan konsentrasi, bahasa verbal atau non- verbal anak, fungsi otak kiri dan otak kanan, yang secara tidak langsung menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional. Bahkan mungkin menyalurkan bakat anak sehingga perkembangan musikalitas anak dapat berkembang, anak pun dapat memainkan bahkan mahir memainkan instrumen musik.

2. Manfaat dari Segi Kebijakan

Memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama anak penyandang autism dalam proses pembelajaran pengenalan musik yang baik dan efektif diterapkan dan diajarkan, melalui kegiatan bermain musik dengan anak, yang akan bermanfaat dalam perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK) tersebut.

3. Manfaat dari Segi Praktik

Menambah pengalaman berharga bagi peneliti dalam mengolah suatu penelitian mulai dari awal sampai pada kesimpulan yang diperoleh. Penelitian ini pun memberikan pengalaman nyata, menambah ilmu dan wawasan bagi peneliti, mengenai proses belajar dan cara menangani atau cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama bagi anak autis, sehingga jika peneliti suatu saat mengajar disuatu tempat dan harus menangani anak bekebutuhan


(29)

10

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khusus (ABK) atau ingin membuat tempat kursus musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa menjadi bekal tambahan ilmu.

4. Manfaat dari Segi Aksi Sosial

Memberikan informasi kepada semua pihak mengenai kegiatan bermain musik sebenarnya dapat kita terapkan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK), sehingga mereka pun dapat berekspresi dengan bebas melalui musik. Anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama anak autis di Taman Musik Dian Indonesia pun, dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak. Dibalik kekurangan yang mereka miliki sebenarnya ada potensi, bakat dan kemampuan yang dapat digali dan dilatih dari diri mereka. Sehingga diharapkan berkembangnya lembaga non- formal seperti sanggar seni atau tempat kursus musik bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di kota- kota lain di Indonesia.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN; bagian yang berisi uraian tentang pendahuluan atau bagian awal dari skripsi, yang didalamnya berisi sub bab, seperti berikut:

1. Latar Belakang; sub bab yang memaparkan mengenai penjelas alasan kertarikan peneliti untuk mengangkat judul skripsi “Kegiatan Bermain Musik bagi Anak Autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan”.

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah; sub bab yang berisi rumusan masalah beserta identifikasi atau pemaparan mengenai variabel- variabel penelitian yang memfokuskan mengenai bagaimana proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

3. Tujuan Penelitian; sub bab yang mengungkapkan hasil- hasil apa yang ingin dicapai setelah penelitian mengenai kegiatan bermain sambil mengenal musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia selesai dilakukan.


(30)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Metode Penelitian; berisi sekilas mengenai metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian mengenai kegiatan bermain sambil mengenal musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia. Namun, metode penelitian akan dipaparkan secara rinci pada bagian BAB III.

5. Manfaat Penelitian; sub bab yang berisi pemaparan manfaat penelitian mengenai kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia dari berbagai aspek, yaitu: manfaat dari segi teori, manfaat dari segi kebijakan, manfaat dari segi praktik bagi peneliti dan manfaat dari segi aksi sosial.

6. Struktur Organisasi Skripsi; sub bab yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari Bab I hingga Bab V.

BAB II KAJIAN PUSTAKA; bagian yang berfungsi sebagai landasan teoritik dari masalah yang sedang dikaji yaitu mengenai kegiatan bermain sambil mengenalan musik bagi anak autis dan kedudukan masalah tersebut dalam bidang ilmu yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep- konsep atau teori- teori yang akan dijabarkan terkait dengan autism dan karakteristik anak yang memiliki gejala autism, kegiatan bermain, bergerak (menari), unsur musik, kegiatan bernyanyi, kegiatan mengenal ritme, serta mengenai musik dan anak autis, yang menyangkut manfaat- manfaat musik.

BAB III METODE PENELITIAN; berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, yang terdiri dari komponen- komponen berikut:

1. Lokasi dan Subjek Penelitian; sub bab yang berisikan pemilihan lokasi serta penggunaan sample dalam penelitian ini.

2. Desain Penelitian; sub bab yang berisi pemaparan mengenai prosedur penelitian yang dilakukan,yaitu mengenai tahapan- tahapan yang dilakukan dalam penelitian.


(31)

12

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Metode Penelitian; sub bab yang berisikan penjabaran mengenai metode yang dilakukan dalam penelitan mengenai kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan.

4. Definisi Operasional; sub bab yang memaparkan mengenai rumusan variabel- variabel di lapangan dari fokus penelitian, yaitu mengenai kegiatan bermain, mengenal musik dan anak autis.

5. Instrumen Penelitian; sub bab yang memaparkan mengenai instrumen atau perangkat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan.

6. Teknik Pengumpulan Data; memaparkan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.

7. Analisis Data; sub bab yang berisi paparan tahapan- tahapan analisi data dari data yang telah didapat dilapangan untuk menarik kesimpilan hasil penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN; terdiri dari pengolahan data hasil penelitian di lapangan dan analisis dari deskripsi hasil penelitian dilapangan. Dalam bab ini,peneliti memaparkan hasil dari observasi yang telah peneliti lakukan dilapangan dan pembahasan hasil penelitian pun dianalisis kaitannya dengan teori yang digunakan dalam Bab Kajian Pustaka. Bab IV menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian, sehingga bab ini membahas tentang proses pengenalanl ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan, proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dan respon anak autis pada saat kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN; bagian yang menyajikan hasil kesimpulan dan pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian. Pada bagian


(32)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini pun menyajikan saran atau rekomendasi yang ditulis setelah hasil penelitian, yang ditujukan kepada semua pihak, atau pun peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(33)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Musik Dian Indonesia (TMDI), yang berlokasyikan di Jalan Deplu 3 Kav 8A Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) ini merupakan lembaga kursus musik yang menyediakan kelas untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dan anak normal. Lembaga kursus musik ini menyediakan kelas pengenalan musik yang merupakan kelas dasar yang harus ditempuh untuk memperkenalkan musik kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebelum mereka diperkenalkan kepada kelas piano, drum, biola, perkusi maupun vokal. Peneliti melakukan penelitian di kelas pengenalan musik (KPM) yang dilaksanakan di ruang khusus kelas pengenalan musik (KPM).

Taman Musik Dian Indonesia (TMDI), bukanlah merupakan lembaga taman bermain atau sekolah luar biasa yang didirikan khusus bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) ini, merupakan salah satu lembaga sekolah atau kursus musik yang didirikan tepatnya pada tanggal 6 April 2003. Lembaga ini dijadikan sebagai tempat atau wadah untuk memperkenalkan musik, mengarahkan, mengasah kepekaan dan merangsang kecerdasan musikal pada anak- anak, serta tempat untuk mengapresiasyikan minat, bakat dan potensi anak sejak usia dini, selain itu Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) pun memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mengenal dan belajar musik dengan menyediakan “kelas khusus” bagi anak- anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti down syndrome dan autis. Anak normal maupun anak khusus menunjukkan reaksi yang sama terhadap musik, baik reaksi secara fisik, inderawi, intelektual mau pun emosional yang mereka tunjukan. Oleh karena itu pula Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) memberikan kesempatan


(34)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi anak- anak yang memiliki kebutuhan khusus, seperti anak autis dan down

syndrome untuk ikut bermain musik dalam “Kelas Khusus”.

Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) menyediakan program pembelajaran kelas- kelas privat maupun kelas dalam kelompok untuk kelas kursus piano, drum, biola, perkusi dan vokal, yang merupakan kelas lanjutan dari program pembelajaran kelas pengenalan musik (KPM), bagi anak normal maupun anak berkebutuhan khusus (ABK). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil fokus penelitian pada program kelas pengenalan musik (KPM) khusus anak autis, yang merupakan salah satu dari program yang terdapat di Taman Dian Indonesia (TMDI). Kelas pengenalan musik (KPM) bagi anak autis dilaksanakan secara individu (privat), setiap anak didampingi oleh dua orang pengajar yang merngarahkan anak di dalam kegiatan, satu pengajar memberikan contoh dan pengajar lainnya mendampingi atau memegang tubuh anak.

Subjek dalam penelitian ini yaitu dua orang guru di kelas pengenalan musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak autis, beserta anak autis yang sedang belajar musik pada tahap kelas pengenalan musik. Anak autis pada kelas pengenalan musik berjumlah empat orang, yang terdiri dari dua anak perempuan dan dua anak laki- laki. Anak autis di dalam kelas pengenalan musik ini, berusian lima- sepuluh tahun dan masing- masing anak memiliki karakteristik, bakat, daya tangkap dan tingkat autis yang berbeda, waktu atau lama masing- masing anak bergabung di kelas pengenalan musik Taman Musik Dian Indonesia pun berbeda- beda.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dipersiapkan sebaik mungkin, agar proses penelitian ini dapat berjalan dengan baik, teratur dan sistematis. Model desain penelitian yang dirancang oleh peneliti, diadaptasi dari tahapan penelitian yang dikemukanan

Bogdan (1972) (Moleong, 2010: 126) yaitu: „(1) pra- lapangan, (2) kegiatan


(35)

52

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model desain penelitian yang dipergunakan, peneliti menyesuaikan dengan keadaan pada saat proses penelitian dilaksanakan dari tahap persiapan, tahap penelitian dan sampai tahap penyusunan laporan. Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagan 3. 1

Model Desain Penelitian 1. Tahap Persiapan

Pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 6 April 2013 peneliti melakukan observasi awal dengan mengikuti proses pembelajaran musik bagi anak autis di kota Surabaya. Setelah melihat proses pembelajaran musik tersebut, peneliti mulai menyusun rancangan penelitian yang dibuat sebelum melakukan penelitian. Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan survey terhadap beberapa tempat kursus musik, hal ini dilakukan untuk mencari tempat kursus musik atau sanggar seni yang menyediakan pembelajaran musik bagi anak autis. Pada akhirnya peneliti menentukan tempat penelitian di Taman Musik Dian Indonesia (TMDI). Sebelum

TAHAP PERSIAPAN

Merumuskan Masalah Observasi Awal

• Pemilihan Lokasi Penelitian

• Orientasi dengan Subjek Penelitian

Merumuskan Asumsi

TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian

•Observasi Lanjutan

•Wawancara

• Pendokumentasian

• Studi Literatur

Analisis Data

•Reduksi Data

•Penyajian data


(36)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian, peneliti pun pada tanggal 6 Juli 2013 melakukan survey awal ke Taman Musik Dian Indonesia (TMDI), kemudian peneliti meminta izin melakukan penelitian kepada pihak Taman Musik Dian Indonesia (TMDI).

Setelah melakukan pemilihan tempat yang diteliti, peneliti mulai menyusun rumusan masalah berkaitan dengan masalah penelitian yang akan diteliti, memilih metode penelitian yang akan dilaksanakan dan menyusun proposal penelitian. Hal ini dimaksud agar penelitian berjalan dengan sistematis dan peneliti akan lebih fokus dan mudah dalam membuat laporan hasil penelitian. Namun, dalam penelitian kualitatif ini, rumusan masalah dan rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan peneliti untuk mengumpulkan data- data yang akurat di lapangan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi yang dilakukan secara langsung di tempat penelitian dan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber berkaitan dengan permasalahan yang ada di lapangan. Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti pun mengumpulkan dokumentasi yang didapatkan dari lapangan, peneliti melakukan pengambilan gambar dan merekam beberapa kegiatan secara audio maupun audio- visual. Peneliti dalam pelaksanaan penelitian berperan sebagai pengamat pada proses kegiatan bermain sambil mengenal musik bagi anak autis dalam program kelas pengenalan musik.

Pada pelaksanaan penelitian, setelah peneliti mengumpulkan data- data dari lapangan, peneliti pun mengolah data- data yang diperoleh dan menganalisis data- data hasil penelitian. Data hasil wawancara, observasi dan studi literatur yang didapatkan peneliti dalam penelitian, dianalisi dan dilakukan pemilihan data, disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian.


(37)

54

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, tahapan yang terakhir ditempuh yaitu penulisan laporan. Dari hasil penelitian yang telah didapatkan di lapangan, peneliti terlebih dahulu membuat laporan atau catatan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, lalu kemudian data hasil penelitian tersebut dianalisis dengan berbagai teknik analisis data. Setelah menganalisis data, hasil penelitian tersebut kemudian disusun dengan mengagambarkan dan memaparkan atau mendeskripsikannya ke dalam bentuk tulisan yang dibuat secara sistematis dan akurat, sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini dianggap tepat untuk menggambarkan, mengungkapkan dan menginterpretasikan fakta- fakta, data- data dan karakteristik masalah yang ditemukan di dalam hasil dan proses penelitian di Taman Musik Dian Indonesia, secara sistematis, faktual dan akut. Dengan metode deskriptif, peneliti dapat menggambarkan fenomena-fenomena kegiatan bermain sambil mengenal musik dengan apa adanya, secara natural dan tanpa manipulasi. Metode ini digunakan karena peneliti bertujuan mendeskripsikan dengan jelas tentang proses kegiatan bermain musik yang dilaksanakan bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010: 6).

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan suatu data yang mengandung makna dan pasti atau data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara alamiah, situasinya benar- benar bertumpu pada apa yang nyata dan sesuai dengan fakta yang dialami oleh subjek penelitian.

Dengan menggunakan metode deskriptif, peneliti mengumpulkan data- data dari proses kegiatan di dalam kelas pengenalan musik bagi anak autis di Taman


(38)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musik Dian Indonesia, dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain bagi anak autis yang dilakukan, keterkaitannya dengan proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dan proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain, serta respon anak autis pada saat mengikuti kegiatan bermain sambil mengenal musik di Taman Musik Dian Indonesia. Dengan menggunakan metode ini, data- data yang telah terkumpul tersebut kemudian diolah dan dianalisis. Proses analisis data- data ini diperkuat oleh studi literatur dan hasil wawancara dengan para pengajar yang menangani kegiatan bermain musik dalam program kelas pengenalan musik bagi anak autis. Kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan dengan jelas dalam bentuk tulisan oleh peneliti.

Gejala sosial dan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti di lapangan, merupakan subjek penelitian yang dapat dikaji dengan pendekatan kualitatif, karena subjek penelitian berupa kegiatan pembelajaran, yaitu proses kegiatan bermain musik yang merupakan sebuah proses dari kegiatan manusia yang tidak dapat diukur dengan angka- angka, namun dengan pendalaman obsevasi. Sehingga hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif di dalam penelitian ini.

D. Definisi Operasional 1. Autis

Autis adalah seorang anak yang memiliki gejala autism. Autism itu sendiri merupakan gangguan perkembangan khususnya pada anak, yaitu gangguan perkembangan baik dalam perkembangan komunikasi maupun interaksi sosial, perkembangan motorik yang berdampak pada gangguan pada perilaku dan pola bermain, gangguan pada kestabilan emosi, dan gangguan respon terhadap stimulus sensorik. Anak autis memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi, mereka sering asyik dengan dunia mereka sendiri, sehingga tidak dapat fokus dalam mengerjakan sesuatu, dan terkadang mereka pun tidak dapat mengendalikan


(39)

56

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

emosi mereka, terkadang tertawa sendiri atau pun marah- marah atau

tempertantrum (mengamuk), sehingga mereka menyakiti diri sendiri atau orang

yang ada di sekitar mereka. 2. Kegiatan Bermain Musik

Kegiatan bermain musik merupakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh anak, yaitu seperti menyanyi, mengikuti irama seperti mengikuti ritme dan tempo lewat tepuk tangan atau memukul alat musik perkusi, serta melakukan gerakan- gerakan. Melalui kegitan bermain musik secara tidak langsung dirangsang untuk belajar mengenalkan unsur- unsur musik dan kepekaan musikalitas anak pun terasah, seperti lebih mengenal tinggi- rendahnya nada, mengenal ritme, irama, dan dinamika dalam musik. Melalui bermain dengan aktivitas musik manfaat yang dapat diperoleh adalah untuk meningkatkan kemampuannya dan mengembangkan dirinya, ekspresi diri dan memupuk rasa percaya diri pada anak dan ketika melakukan kegiatan bersama teman, anak belajar bekerjasama dan bersosialisasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat yang dipergunakan dalam mengumpulkan data. “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri” (Sugiyono, 2012: 59). Peneliti sebagai

instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Peneliti dalam hal ini terjun ke lapangan, untuk menentukan fokus penelitian, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen berupaya untuk memahami metode penelitian yang dipakai, dan menguasai teori serta wawasan terhadap bidang yang diteliti. Meskipun instrumen utama dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri, namun peneliti mengembangkan instrumen penelitian melalui pedoman observasi,


(40)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pedoman wawancara, dan pengambilan dokumentasi, yang akan menggunakan alat bantu berupa buku catatan, camera, dan dokumen lainnya, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan hasil penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu dari prosedur penelitian dan persyaratan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data- data yang diperlukan secara akurat dan bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian tentang kegiatan bermain musik bagi anak autis Taman Musik Dian Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif dimana pengumpulan data yang dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2012: 63), menggambarkan empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Observasi

Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari responden adalah observasi. Observasi dilakukan pada awal penelitian dan pada saat proses penelitian, sampai penelitian selesai. Melalui observasi peneliti memeperoleh data berdasarkan fakta yang berhubungan dengan objek penelitian. Peneliti pun menggali informasi secara langsung, tentang masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kegiatan bermain musik dalam program kelas pengenalan musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia. Melalui penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dan proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain, serta respon dari anak autis pada saat melakukan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia, yang dilaksanakan pada tahap kelas pengenalan musik (KPM), sehingga peneliti mendapatkan gambaran atau pun informasi mengenai


(41)

58

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pengenalan musik yang dilaksanakan melalui kegiatan bermain musik bagi anak autis.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dan melihat secara langsung fenomena dan proses kegiatan bermain sambil mengenal musik dalam program kelas pengenalan musik khusus anak autis yang terjadi dilapangan. Peneliti mengumpulkan data- data tersebut yang akan diolah kemudian dijadikan sebagai laporan. Observasi dilakukan secara observasi `partisipasi moderat (moderate participation): means the researcher maintains a

balance between being insider and being outsider’ (Stainback (1988) dalam Sugiyono, 2012: 66). Dalam penelitian ini, peneliti mengamati kegiatan bermain sambil mengenal musik dalam program kelas pengenalan musik bagi anak autis, namun sesekali peneliti mencoba ikut serta terlibat dalam kegiatan tetapi tidak terlibat dalam semua kegiatan tersebut. Kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Rincian Data Observasi

Tanggal Kegiatan Observasi

12 September 2013

Pada observasi ini merupakan awal peneliti masuk kelas langsung dan melakukan perkenalan dengan masing- masing siswa autis dan mengamati langsung karakteristik mereka, serta melakukan pengamatan mengenai keadaan kelas dan kegiatan- kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak autis di kelas pengenalan musik.

19 September 2013

Pada kesempatan ini, peneliti terlibat langsung untuk membantu pengajar dalam kegiatan- kegiatan di dalam kelas, sekaligus menangani anak autis. Dalam proses kegiatan, peneliti pun merasakan secara langsung kesulitan yang dihadapi dalam menangani anak autis. Pada observasi ini peneliti tetap mengamati secara langsung proses kegiatan bermain musik, yang


(42)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan di ruang kelas pengenalan musik Taman Musik Dian Indonesia dan mengamati secara langsung perilaku anak pada saat kegiatan berlangsung. Kegiatan pengenalan musik yang dilakukan oleh masing- masing anak berbeda- beda, ada yang belajar mengenal ritme dengan memainkan alat perkusi, ada pun anak yang melakukan kegiatan mengenal ritme dan bernyanyi sambil bergerak (menari).

26 September 2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada saat kegiatan bermain musik berlangsung.

3 Oktober 2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada saat kegiatan bermain musik didalam kelas berlangsung.

10 Oktober 2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada saat kegiatan bermain musik berlangsung.

Tanggal Kegiatan Observasi

17 Oktober 2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada saat kegiatan bermain musik berlangsung.

24 Oktober 2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada saat kegiatan bermain musik berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh data keterangan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan sumber data. Stainback (1988) (Sugiyono, 2012:

72) mengemukakan bahwa, “interviewing provide the researcher a means to gain


(43)

60

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

phenomenon than can be gained through observation alon”. Melalui wawancara

peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasyikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara merupakan proses interaksi dengan melakukan tanya jawab mengenai data- data yang dibutuhkan dalam topik penelitian. Interaksi tersebut melibatkan, antara pencari informasi dengan narasumber yang mengetahui topik penelitian.

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Pada saat akan melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia yang telah disusun untuk kemudian di rumuskan dalam pedoman wawancara. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara pertama kali dengan pengajar yang menangani anak autis, dalam hal ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cepat dan efektif. Peneliti melakukannya dengan bertemu langsung, lalu hasil wawancara tersebut didokumentasyikan dengan recording yang terdapat pada sebuah perangkat telepon genggam. Wawancara ini dilakukan dengan menyampaikan beberapa pertanyaan pokok yang telah disusun oleh peneliti, kemudian diajukan oleh narasumber secara acak dan diolah sesuai dengan kebutuhan namun tetap mengacu kepada bentuk pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Setelah kegiatan di kelas selesai, biasanya pengajar, orang tua atau pengasuh yang mengantar dan peneliti selalu berdiskusi atau mengobrol mengenai perkembangan anak, kegiatan dan kebiasaan- kebiasan yang anak lakukan didalam kelas maupun sehari- hari.

Tabel 3. 2

Rincian Data Wawancara

Tanggal Kegiatan Observasi

12 September 2013

Melakukan wawancara kepada sejumlah orang tua atau pengasuh yang mengantar, di ruang tunggu Taman Musik Dian


(44)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia, mengenai latar belakang atau karakteristik masing- masing anak. Selanjutnya pada hari yang sama peneliti pun melakukan wawancara kepada pengajar kelas pengenalan musik bagi anak autis di ruang kelas pengenalan musik (KPM), mengenai karakteristik masing- masing anak autis yang mengikuti pembelajaran pengenalan musik di kelas pengenalan musik Taman Musik Dian Indonesia, serta menanyakan pengalaman pengajar dalam menangani dan mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), terutama anak autis (pedoman wawancara terlampir).

19 September 2013

Pada awalnya, peneliti memiliki tujuan untuk mewawancarai pemilik sekaligus kepala sekolah Taman Musik Dian Indonesia, seputar profil lembaga dan latar belakang pemilik mendirikan lembaga tersebut, terutama dalam menyediakan kelas khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), serta untuk mengetahui bagaimana perekrutan pengajar di taman Musik Dian Indonesia. Dikarenakan pemilik lembaga sedang memiliki kesibukan lain di luar lembaga sehingga sulit ditemui, maka peneliti melakukan wawancara dengan humas Taman

Tanggal Kegiatan Wawancara

Musik Dian Indonesia yang sedikitnya pun mengetahui dan dapat menjelaskan seputar perihal- perihal pertanyaan yang peneliti ajukan (pedoman wawancara terlampir).

26 September 2013

Melakukan wawancara dengan pengajar di ruang kelas pengenalan musik Taman Musik Dian Indonesia, mengenai proses kegiatan bermain musik bagi anak autis,serta kendala atau kesulitan apa saja yang dialami pengajar dalam mengajar dan memenangani anak autis pada saat kegiatan berlangsung


(1)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajak anak bernyanyi, namun rata- rata kegiatan anak hanyalah bernyanyi secara pasif (hanya mendengar dan memperhatikan).

Selama kegiatan bermain sambil mengenal musik berlangsung, respon atau aktivitas yang dilakukan masing- masing anak berbeda- beda, diantaranya memainkan alat musik bersama pengajar, bernyanyi, menari, memperhatikan dan mengikuti instruksi pengajar, menolak diajak bermain, bermalas- malasan, serta melamun. Respon anak yang paling menonjol adalah dipengaruhi oleh mood mereka

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, sebenarnya melalui kegiatan bermain sambil mengenal msik, dapat dijadikan salah satu media untuk membantu meningkatkan perkembangan kemampuan kognitif, interaksi sosial dan komunikasi anak autism. Melalui kegiatan ini, anak dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual dan emosional, karena dalam kegiatan mengharuskan anak untuk berkonsentrasi terhadap musik yang didengar dan menyelaraskannya dengan pola ritme yang dimainkan. Melalui kegiatan ini pun anak dilatih untuk menyeimbangkan motorik kasar melalui kegiatan bermain alat musik. Berdasarkan penelitian, sebenarnya kegiatan ini dapat menjadi pengetahuan dasar dalam menangani dan mengajarkan musik bagi anak autism. Namun, dalam penerapan dilapangan agar kegiatan lebih efektif, sebaiknya pengajar lebih kreatif lagi dalam memilih metode, media, maupun cara pendekatan yang digunakan kepada anak dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Konsep bermain sperti senang (fun), bebas, tanpa paksaan, dan dilakukan atas kehendak sendiri, sebaiknya lebih diperhatikan dan dikembangkan, agar anak memperoleh kesenangan pada saat melakukan kegiatan tersebut.

Pada saat pengajar mengajak anak untuk bermain alat musik sebaiknya, tidak terlalu lama, karena akan membuat mereka bosan. Penggunaan alat musik yang beragam dan waktu yang cukup, misalnya 2- 4 kali pengulangan akan membuat


(2)

237

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak lebih tertarik untuk bermain dan konsentrasinya pun masih baik. Dalam melakukan kegiatan bermain alat musik, sebaiknya pengajar membuat permainan yang melibatkan anak bergerak tidak hanya duduk, sehingga anak tidak bosan. Anak pun sebaiknya diberi kesempatan untuk mengeksplor pola ritme, dengan memainkan alat musik dan dalam mengiringi lagu yang dia dengar, agar kreatifitas anak dapat berkembang, serta anak pun mampu berekspresi sesuai keinginan dirinya.

Setiap anak pun sebaiknya diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan bernyanyi, agar anak terbiasa untuk bernyanyi, tidak hanya mendengarkan orang lain untuk bernyanyi. Kegiatan bernyanyi dapat membantu mereka yang memiliki kesulitan dalam bahasa untuk mempelajari mengucapkan kata- kata melalui lirik lagu. Sebaiknya kegiatan ini diberikan kepada anak, dan dalam penerapannya pengajar sebaiknya mengajak anak untuk menirukan setiap kata pada lirik lagu. Sehingga, anak mampu menyanyikan dan melafalkan kata- kata pada setiap lirik, tidak pada lirik yang itu- itu saja. Anak pun akan terlatih untuk menyanyikan lirik lagu secara optimal pada setiap katanya.


(3)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2012, Maret 16). Kenali Alat Musik & Manfaatnya untuk Buah Hati.

Dalam okezone.com [Online]. Tersedia:

http://lifestyle.okezone.com/read/2012/03/16/196/594603/redirect [29 September 2013].

Admin. (2012, Februari). Manfaat Bernyanyi. Dalam Psychologymania [Online]. Tersedia: http://www.psychologymania.com/2013/02/manfaat-bernyanyi.html [29 September 2013].

Aley, R. (2010). Intisari Pintar Olah Vokal. Jogjakarta: FlashBooks.

Alim. (2009, November 21). Lagu Anak. Dalam Psikologi ZONE [Online]. Tersedia: http://www.psikologizone.com/lagu-anak-download-lagu-anak-mp/06511360 [29 September 2013].

Alvin, J. (1975). Music Therapy. New York: Basic Books.

Anisha, S. (2004). Model Terapi Musik terhadap Perkembangan Sosial Anak

Autisme di Lembaga Pendidikan Anak Autisme Prananda. Skripsi Sarjana

pada Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI Bandung: tidak diterbitkan. Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Bogdan, R. C., & Sari, B. K. (1982). Qualitative Research for Education; An

Introduction to Theory and Methods. Boston London: Allyn and Boscon, Inc.

Bogdan, R. (1972). Participant Observation in Organizational Setting. Syracuse, N.Y: Syracuse University Press.

Claudia, H. (2013). Model Pembelajaran Bernyanyi untuk Meningkatkan

Artikulasi Bicara Anak Autis. Tesis pad Program Studi Penidikan Seni UPI

Bandung: tidak diterbitkan .

Delphie, B. (2006). Mengenali Anak Autis. Bandung: RIZQI Press.

Delphie, B. (2009). Pendidikan Anak Autistik. Sleman: PT Intan Sejati Klaten. Delphie, B. (2006). Terapi Permainan 1. Bandung: RIZQI Press.


(4)

239

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Geniofam. (2010). Mengasuh & Menyukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Garailmu.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. USA: Batam Dell Pub Group.

Hevner, K. (1935). The Affective Character of the Major and Minor Modes in

Music. American Journal of Psychology , 48, 246- 268.

Hevner, K. (1937). The Affective Value of Pitch and Tempo in Music. American Journal of Psychology , 49, 621- 630.

Hirmaningsih. (2010, Mei 2). Bernyanyi. Dalam SEKOLAH BINTANG

BANGSAKU [Online]. Tersedia: http://bintangbangsaku.com/artikel/bernyanyi

[5 Oktober 2013].

Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan LPTK.

Komaladini, S. (2009). Program Kegiatan Bermusik untuk Meningkatkan Self

Management Skill Anak Autis yang Memiliki Musical Intelligence. Tesis pada

Program Pendidikan Luar Biasa UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kuning, B. T. (2010). Studi Kasus Keterlibatan Siswa pada Pembelajaran Musik

di SMP Labschool UPI Bandung. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan

Seni Musik UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Louis, E., & Lorrain, G. (1997). The Magic of Music Three. Massachusetts: GINN and Company.

Marzollo, Jean & Lloyd, Janice. Learning Through Play. Harper Coicphon Books/CN 347.

Maulana, M. (2008). ANAK AUTIS (Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental

lain Menuju Anak Cerdas dan Sehat). Jogjakarta: KATAHATI.

Miles, M. B., & Huberman, M. A. (1984). Qualitative Data Analysis; A

Sourccebook of New Methods. Beverly Hills, London: Sage Publications.

Milyartini, R. (2011). Peran Musik bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Diffable=

Different Abilities. [Online]. Tersedian:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_MUSIK/131760819%

20-%20Rita%20Milyartini%20Dra%20Msi/makalah/Peran%20musik%20bagi%2 0diffabel.pdf [5 Oktober 2013].


(5)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Muhammad, J. K. (2008). SPECIAL EDUCATION FOR SPECIAL CHILDREN

(Panduan Pendidikan Khusus Anak- Anak dengan Ketunaan dan Learning Disabillities). Jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika).

Musbikin, I. (2009). Kehebatan Musik untuk Kecerdasan Anak (Mengenal Cara

Kerja dan Pengaruh Musik untuk Kehebatan Anak Anda). Jogjakarta: Power

Books (IHDINA).

Muttaqin, M. (2007). LAGU UNTUK ANAK: SEBUAH KAJIAN MUSIKOLOGIS.

[Online]. Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/download/1436/1556 [5 Oktober 2013].

Nurjanah. (2011). Batasan- Batasan dalam Menciptakan Lagu untuk Anak. [Online], Tersedia: http://laguanak.net/lagu-anak-daerah/batasan-batasan-dalam-menciptakan-lagu-untuk-anak/ [29 September 2013].

Nuryanti, L. (2008). PSIKOLOGI ANAK. Jakarta: PT INDEKS.

Purnama, P. W. (2011). Penggunaan Alat Musik Perkusi pada Anak Autis Ringan

untuk Meningkatkan Kemampuan Ritmik di SLBN- A Citereup Cimahi. Skripsi

Sarjana pada Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung: tidak diterbitkan. Santosa, S. B. (2010). SEKOLAH ALTERNATIF, MENGAPA TIDAK...?!

Jogjakarta: DIVA Press.

Semiawan, C. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Cikarang: Grasindo.

Sheppard, P. (2007). Music Makes Your Child Smarter- Peran Musik dalam

Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soeharto, M. (2008). Kamus Musik. Jakarta: Grasindo.

Spodek, Bernard; Saracho, Olirvia N & Davis, Michael D, Foundations of Early Childhood Education. (1991). Teaching Three, Four, and Five Year Old

Children (2nd editional). Boston Allyn and Bacon.

Stainback, S., & Stainback, W. (1988). Understanding Conducting Qualitative

Research. Dubuque, lowa: Kendall/Hunt Publishing Company.


(6)

241

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syafii, D. T., & Cahyono, A. (2006). Materi dan Pembelajaran Kertakes. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tedjasaputra, M. S. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: PT GRASINDO.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wardani, D. (2009). Bermain sambil Belajar. Bandung: EDUKASIA.

Wood, D., & dkk. (2007). Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Jogjakarta: KATAHATI.

Yatim, F. (2007). Autisme Suatu Gangguan Jiwa pada Anak- Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Yuwono, J. (2009). Memahami Anak Autistik (Kajian Teoritik dan Empirik). Bandung: Alfabeta.

Zepe. (2010, Desember). Manfaat Bernyanyi Dalam Dunia Pendidikan Anak

(Mari Bernyanyi Lagu Anak). Dalam KOMPAS.COM [Online]. Tersedia:

http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/63486-manfaat-bernyanyi-dalam-dunia-pendidikan-anak-mari-bernyanyi-lagu-anak.html [29 September 2013].