PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK : Penelitian Deskriptif terhadap Peserta didik Kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL

KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

(Penelitian Deskriptif terhadap Peserta didik Kelas IX MTs

Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

oleh

Pia Arina Iskandar 1001491

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015


(2)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

(Penelitian Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas IX MTs

Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Pia Arina Iskandar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Pia Arina Iskandar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

(Penelitian Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. H. Mamat Supriatna, M. Pd NIP. 19600829 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Mubiar Agustin, M.Pd. NIP. 19770828 200312 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan


(4)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

(Penelitian Deskriptif pada Peserta Didik Kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Pia Arina Iskandar ABSTRAK

Keputusan karier merupakan salah satu keputusan penting dalam rentang kehidupan individu. Peserta didik kelas IX MTs yang berada pada masa remaja dihadapkan pada penentuan pilihan pendidikan lanjutan, pekerjaan, dan aktivitas-aktvitas produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi keputusan karier peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung dan menyusun program bimbingan karier yang layak untuk mengembangkan keputusan karier peserta didik. pendekatan yang gunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Instrumen penelitian menggunakan skala tertutup. Analsis data dikelompokan menjadi tiga kategori, Baik, cukup baik, dan kurang baik. keputusan karier berada pada kategori baik dengan skor tinggi, keputusan karier pada kategori cukup baik dengan skor sedang dan keputusan karier pada kategori kurang baik dengan skor rendah. Hasil penelitian diperoleh tingkat pencapaian keputusan karier peserta didik belum optimal. Indikator pertimbangan lingkungan, keterlibatan, dan tidak tergantung memiliki tingkat pencapaian paling rendah. Hasil temuan penelitian dijadikan dasar untuk menyusun rumusan program bimbingan karier yang kemudian diuji kelayakan oleh pakar dan praktisi untuk dapat dilaksanakan dalam rangka membantu peserta didik mengoptimalkan keputusan kariernya. Adapun rekomendasi ditujukan guru bimbinga konseling dan penelitian selanjutnya.

Kata Kunci : Keputusa Karier, Program Bimbingan Karier

ABSTRACT

A career decision is one of the important decisions in the life span of the individual. The students of class XI MTS in adolescence are confronted on the determination of the choice of further education, employment, and productive activities. This research aims to uncover the career decision condition learners class IX MTS 2 Bandung and put together a decent career guidance program to

develop learner’s career decisions. The approach used is quantitative descriptive

method approach. Research instrument is used the enclosed scale. Analyses of data are grouped into three categories, well, quite well, and less good. Career decisions are on the category either by high scores, career decisions on categories quite well with being and career decisions on categories less well with

a low score. The research results obtained the level of attainment of learner’s

career decisions are not optimal. Indicators of environmental considerations, the involvement, and not subject to have the lowest levels of attainment. The research findings were the basis for drafting the outline of a career guidance program and then tested the feasibility by experts and practitioners to be implemented in order to help learners optimize decision of his career. As for the recommendation addressed to the teachers of guidance counseling and further research.


(6)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Penjelasan Istilah ………. 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Asumsi ………. 8

1.7 Kerangka Penelitian ... 10

BAB II KONSEP KEPUTUSA KARIER DAN KERANGKA TEORETIK PROGRAM BIMBINGAN KARIER 2.1 Konsep Keputusan Karier ... 11

2.2 Konsep Program Bimbingan Karier ... 26

2.3 Kerangka Teoretik Program Bimbingan Karier ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.3 Definisi Operasional Keputusan Karier ... 34

3.4 Pengembangan Instrumen ... 37

3.5 Prosedur Pengolahan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 42


(7)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1 Temuan Penelitian ... 46 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 65 5.2 Rekomendasi ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Karier ... 14

Tabel 2.2 Tipe-tipe dalam Membuat Keputusan Karier... 22

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel ... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Keputusan Karier ... 37

Tabel 3.3 Hasil Uji Validittas Rasional Instrumen Keputusan Karier ... 39

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Item Keputusan Karier Peserta Didik ... 40

Tabel 3.5 Kategori Interpretasi Reliabilitas ... 41

Tabel 3.6 Tingkat Reliabilitas Instrumen Keputusan Karir ... 41

Tabel 3.7 Pola Skor Respon Model Skala Likert ... 43

Tabel 3.8 Kategorisasi Pengelompokan data ... 43

Tabel 3.9 Kategori Interpretasi Keputusan Karier Peserta Didik ... 44

Tabel 4.1 Profil Keputusan Karier Pesert Didik ... 46

Tabel 4.2 Profil Keputusan Karier Peserta Didik Pada Setiap Aspek... 47


(9)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(11)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejatinya dalam kehidupan, individu dihadapkan pada berbagai pilihan yang mengharuskannya membuat keputusan. Membuat keputusan dimulai dari keputusan yang sederhana sampai pada keputusan yang penting dalam kehidupan individu. Salah satu keputusan penting yang ada dalam kehidupan individu adalah membuat keputusan mengenai masa depan, yakni membuat keputusan karier.

Individu yang dihadapkan pada keputusan karier salah satunya adalah individu yang berada pada masa perkembangan remaja. Santrok (2007, hlm 2) mengemukakan masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional. Lebih lanjut Hurlock (2002, hlm. 207) mengemukakan bahwa “masa remaja merupakan masa perubahan yang mana perubahan fisik terjadi sangat pesat maka perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat”, sehingga masa remaja dikenal juga dengan masa badai dan topan. Individu pada masa ini mengalami berbagai perubahan yang mengakibatkan ketidakstabilan perilaku dan emosi.

Selain itu, individu pada masa remaja memiliki perkembangan kognitif pada tahap operasional formal. Piaget (Santrock, 2007, hlm 126) mengemukakan tahap ini muncul di usia antara 11 hingga 15 tahun yang ditandai oleh pemikiran abstrak, idealistik dan logis. Pemikiran individu pada masa remaja tersebut membedakan remaja dengan anak-anak. Desmita (2012, hlm. 198) mengemukakan remaja menghasilkan sebuah bentuk perbuatan berfikir yang disebut dengan keputusan. Keputusan yang dihasilkan oleh individu di antaranya adalah keputusan mengenai masa depan.

Peserta didik pada jenjang pendidikan MTs merupakan peserta didik yang berada pada masa perkembangan remaja. Kartadinata, dkk (2013 hlm. 13)


(12)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemukakan tugas perkembangan remaja di Indonesia termasuk peserta didik di jenjang MTs adalah

“mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni, dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat”.

Adapun Murro dan Kottman, (1995, hlm. 352) mengemukakan bahwa di sekolah menengah peserta didik mengeksplorasi minat dan bakatnya dan mereka memulai membuat keputusan penting mengenai pendidikan yang akan memberikan pengaruh terhadap keputusan karier dimasa depan.

Remaja yang berada pada jenjang pendidikan MTs ini dihadapkan pada penentuan pilihan karier setelah menamatkan pendidikannya di MTs. Peserta didik dihadapkan pada pilihan bekerja, pilihan pendidikan lanjutan, dan pilihan aktivitas produktif. Tentunya keputusan ini adalah keputusan yang tepat yang dibuat oleh remaja dengan mengetahui potensi dan kelemahan diri dan juga informasi mengenai bidang pekerjaan yang akan dijalani, juga resiko yang ditempuh setelah memutuskan rencana kariernya.

Namun pada kenyataanya, remaja memiliki kesulitan dalam membuat keputusan kariernya. Gati & Saka (Nota & Soresi, 2010; Ginevra, 2012 hlm. 376 ) mengemukakan membuat suatu keputusan tentang masa depan merupakan keputusan yang kompleks, khususnya bagi remaja. Sejalan dengan itu Manrihu (1988, hlm. 114) mengemukakan, “masalah-masalah memilih sekolah lanjutan yang akan dimasuki dan memilih jurusan-jurusan di sekolah lanjutan atas merupakan masalah-masalah lanjutan di sekolah lanjutan pertama”

Hasil studi pendahuluan Ragasukmasuci (2013, hlm. 4) dalam penelitianya pada kelas IX di SMP Negeri 9 Bandung menunjukan 79% peserta didik masih bingung dalam memilih sekolah lanjutan, 71% peserta didik belum mampu mengatasi sendiri masalah yang dihadapi ketika memilih sekolah lanjutan dan 72% peserta didik belum berani mengungkapkan ide atau gagasan tentang sekolah


(13)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lanjutan yang diinginkan. Adapun studi pendahuluan penelitian Malichah (2013, hlm.6). Peserta didik SMP Negeri 3 Prambanan Yogyakarta masih bimbang dalam mengambil keputusan studi lanjut dan peserta didik belum memiliki gambaran mengenai penentuan pilihan setelah menamatkan pendidikan di SMP. Badan Pusat Statistik mencatat pada bulan Februari 2013 jumlah pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan, lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menempati jumlah pengangguran terbanyak dibandingkan dengan lulusan lainnya dengan jumlah 525.648 orang (25,94%). Berdasarkan data tersebut, peserta didik pada jenjang pendidikan SMP/MTs dan sederajat belum mampu untuk menentukan pilihan setelah menamatkan pendidikannya di sekolah menengah. Hal ini terjadi di antaranya peserta didik kurang melakukan ekplorasi mengenai diri dan lingkungan kariernya.

Santrock (2007, hlm. 174) mengemukakan “banyak remaja yang tidak cukup melakukan eksplorasi terhadap dirinya sendiri dan kurang memperoleh bimbingan dari konselor di sekolah”. Pernyataan ini didukung dengan penelitian terhadap remaja di Amerika Career Institute for Education Ferris State University (2002) dengan jumlah responden 809 peserta didik, 1% peserta didik mendapatkan bantuan di sekolah mengenai pemilihan karier atau sekolah lanjutan oleh administrator, 2% pihak lain, 21% konselor, 24% guru, sedangkan 50% peserta didik tidak mendapatkan bantuan mengenai pemilihan karier atau pemilihan sekolah lanjutan di sekolah. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya sedikit saja peserta didik yang mendapatkan bantuan dari konselor atau guru BK dalam menentukan pilihan. Kurangnya bimbingan karier ini dapat menyebabkan peserta didik tidak tepat dalam menentukan karier. Dengan demikian perlu adanya bimbingan dari profesional untuk membantu peserta didik dalam membuat keputusan karier.

Bimbingan karier menjadi strategi yang dipandang sangat penting untuk membantu peserta didik dalam membuat keputusan kariernya. Munandir (1996, hlm. 71) mengemukakan “salah satu keterampilan yang dikembangkan melalui bimbingan adalah keterampilan membuat keputusan”. Dalam hal ini keputusan


(14)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dimaksudkan adalah keputusan karier. Melalui bimbingan karier, peserta didik mendapatkan layanan bantuan untuk mengembangkan keterampilannya dalam membuat keputusan karier.

Bimbingan karier ditujukan kepada peserta didik agar mampu membuat keputusan karier secara tepat dan bertanggungjawab sehingga karier yang telah dipilih dapat sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya. Bimbingan karier ini dituangkan dalam suatu program bimbingan yakni program bimbingan karier.

Program bimbingan karier seyogyanya disusun berdasarkan tugas perkembangan peserta didik yang menjadi kebutuhan. Peserta didik yang berada pada jenjang pendidikan MTs secara rinci mempunyai tugas perkembangan karier yang dibagi kedalam tiga tahap internalisasi dan tujuan yakni (ABKIN, 2008, 257) : (1) pengenalan, peserta didik mampu mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktivitas dalam kaitan dengan kemampuan diri; (2) akomodasi, peserta didik mampu menyadari keragaman nilai dan persyaratan dan aktivitas yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu; (3) tindakan, peserta didik mampu mengidentifikasi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang mengandung relevansi dengan kemampuan diri. Oleh karena itu, program bimbingan karier pada penelitian ini difokuskan pada pemenuhan tugas perkembangan peserta didik di jenjang pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama yakni MTs untuk membantu peserta didik menentukan pilihan pendidikan lanjutan, pekerjaan, dan aktivitas produktif yang akan ditempuh setelah menyelesaikan pendidikannya di MTs.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas sembilan yang belum mampu untuk menentukan pilihan pendidikan lanjutan, pekerjaan, dan aktivitas produktif. Dengan demikian perlu adanya layanan bantuan bagi peserta didik untuk mengembangkan keputusan karier peserta didik.


(15)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriatna (2009, hlm. 11) mengemukakan :

“Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.”

Sejalan dengan itu, Yusuf ( 2009, hlm. 57) mengemukakan “bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan siswa sebagai bagian integral dari program pendidikan”, sehingga bimbingan karier menjadi suatu urgensi dalam membantu peserta didik untuk mampu berkembang optimal.

Masalah yang harus segera dijawab melalui penelitian ini adalah program bimbingan karier seperti apakah yang layak untuk mengembangkan keputusan karier peserta didik? Adapun secara rinci dalam pertanyaan penelitian :

1) Bagaimana profil keputusan karier peserta didik kelas IX di MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015?

2) Bagaimana program bimbingan karier yang layak menurut pakar dan praktisi berdasarkan profil keputusan karier kelas IX MTs Negeri 2 Bandung?

1.3 Penjelasan Istilah 1) Keputusan Karier

Dillard (1985, hlm. 53) mengemukakan, “decision making is a conscious effort involving feelings, value attitudes, commitments, perception, and available information”. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa pengambilan keputusan adalah usaha sadar yang melibatkan perasaan, nilai, sikap, persepsi dan informasi yang tersedia. Pengambilan keputusan ini dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pengetahuan tentang diri, informasi mengenai lingkungan dan tanggung jawab.

Sharf (1992, hlm. 331) menyatakan “ decision making theory is its ability to handle vast array of carrer choice options


(16)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gati & Asher (2000, hlm. 331) mengemukakan pembuatan keputusan karier merupakan proses yang dilakukan individu, untuk mencari alternatif karier, membandingkannya, serta menetapkan pilihan

Supriatna (2009, hlm. 54) menjelaskan “keputusan karier berarti proses penentuan pilihan-pilihan kegiatan yang mendukung atau relavan dengan karier masa depan siswa”

Krumboltz (Sharf, 2010, hlm. 369) menekankan pentingnya perilaku atau tindakan dan kesadaran (mengetaui atau berpikir) dalam membuat keputusan karier. Dalam hal ini Krumblotz mengemukakan pentingnya pemikiran dan perilaku yang menunjang dalam membuat keputusan karier.

Sharf (1992, hlm. 157) mengemukakan pembuatan keputusan karier didasari oleh tiga aspek yakni aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek keterampilan. Aspek pengetahuan dalam membuat keputusan karier ini meliputi pengetahuan mengenai diri dan dunia kerja, aspek sikap yakni sikap positif terhadap pekerjaan dan keterampilan menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat keputusan karier.

Sejalan dengan Sharf dan Krumboltz, Supriatna mengemukakan (2009, hlm. 55-57) kemampuan membuat keputusan karier didasarkan oleh tiga aspek yaitu (1) aspek pengetahuan ditandai dengan pemahaman mengenai tujuan hidup, diri sendiri, lingkungan, nilai-nilai, dunia kerja, dan pengetahuan mengenai keputusan karier; (2) aspek kesiapan ditandai dengan adanya keyakinan dan keinginan; dan (3) aspek keterampilan ditandai dengan mampunya membuat keputusan karier secara mandiri, luwes, kreatif, dan bertanggung jawab.

Berdasarkan pengertian diatas, keputusan karier adalah penentuan pilihan dari alternatif pekerjaan, pendidikan lanjutan dan aktivitas-aktivitas produktif yang bermakna bagi kelangsungan hidup individu dengan membandingkan dan menetapkannya berdasarkan pengetahuan dan pemahaman tentang diri dengan informasi lingkungan karier yang sesuai. Penentuan pilihan melibatkan aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan. Secara operasional aspek tersebut adalah (1) aspek pengetahuan terdiri dari indikator pemahaman diri,


(17)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesadaran tujuan dan pertimbangan lingkungan karier; (2) aspek sikap ditandai dengan keyakinan dan keterlibatan dan; (3) aspek keterampilan adalah mampunya menggunakan pengetahuan dan pemikirannya dalam menentukan pilihan dengan indikator memiliki rencana, tidak tergantung terhadap orang lain, dan siap dengan konsekuensi dari penentuan pilihan.

2. Program Bimbingan Karier

Bimbingan karier merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada peserta didik agar mampu memahami diri dan lingkungan karier, dan membantu peserta didik agar mampu membuat keputusan mengenai karier yang akan dijalaninya.

Winkel & Hastuti ( 2006, hlm. 114) mengemukakan,

“bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.”

Menurut Yusuf (2009, hlm. 57) bimbingan karier merupakan upaya bantuan bantuan terhadap siswa agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal pendidikan lanjutan dan dunia kerja dan mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkan.

Upaya bantuan ini dituangkan kedalam suatu rancangan tertulis yang sistematis yakni program bimbingan karier. Munandir (1996, hlm. 249) mengemukakan “ada dua pengertian dasar yang melandasi penyusunan program bimbingan karier : program harus bertolak dari kebutuhan dan program merupakan alat mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya”. Program bimbingan dirancang berdasarkan kebutuhan dari peserta didik.

Secara operasional penyusunan program bimbingan karier ini meliputi rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, sasaran, komponen, tahapan kegiatan, rencana operasional evaluasi dan pengembangan rencana pelaksanaan layanan.


(18)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara umum tujuan penelitian ini adalah menghasilkan program bimbingan karier yang layak untuk mengembangkan keputusan karier peserta didik. Dan secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh :

1. Profil keputusan karier peserta didik kelas IX di MTs Negeri 2 Bandung tahun ajaran 2014/2015.

2. Mendeskripsikan prosedur dari program bimbingan karier yang layak menurut pakar dan praktisi berdasarkan profil keputusan karier peserta didik kelas IX di MTs Negeri 2 Bandung tahun ajaran 2014/2015.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara teoretis manfaat dari penelitian ini adalah memberikan suatu gambaran mengenai keputusan karier yang dapat dijadikan landasan dalam suatu penelitian dan untuk pengembangan konsep program bimbingan karier untuk mengembangankan keterampilan membuat keputusan karier peserta didik.

Secara praktis manfaat dari penelitian ini untuk guru bimbingan dan konseling di sekolah adalah dapat menghasilkan program layanan bimbingan karier yang mampu mengembangkan keputsan karier peserta didik yang dapat diaplikasikan kepada peserta didik.

Serta manfaat bagi peneliti lainnya adalah dapat mengembangkan penelitian dengan tema yang sama, namun dengan populasi, sampel dan metode penelitian yang berbeda yakni di jenjang pendidikan lainnya seperti SD, SMP, SMA, SMA, MA, dan perguruan tinggi.

1.6 Asumsi

1. Super ( Murro & Kottman, 1995, hlm. 352) in middle school student are

exploring their interest and aptitudes, and they begin to make important educational decisions which will affect their career decisions in future.

2. Halpern-Felsher (Andersen & Vandehey, 2012, hlm. 294) Due to risk-taking


(19)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

and so on adolescents are often seen as making poor decisions and incapable of adult thingking.

3. Gati & Saka ( Nota & Soresi, 2010 ; Ginevra, et al : 2012) mengemukakan membuat suatu keputusan tentang masa depan merupakan keputusan yang kompleks, khususnya bagi remaja.

4. Bimbingan karier efektif untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan klien ( Barnes, 2005, hlm 4).

5. Bimbingan karier membantu individu mengembangkan kariernya sepanjang hayat ( Nurihsan, 2007, hlm 16)

6. Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan siswa sebagai baigian integral dari program pendidikan. ( Yusuf, 2009, hlm 57).

1.7 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dari awal sampai akhir yang dituangkan kedalam gambar 1.1


(20)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi Pustaka

Instrumen Keputusan Karir Peserta Didik

1. Penimbangan Intrumen oleh Pakar 2. Uji keterbacaan

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Terstandar

Penyebaran Instrumen Keputusan Karir Peserta Didik

Profil Keputusan Karir Peserta Didik Rancangan Program Bimbingan Karir Berdasarkan

Gambaran Keputusan Karir Peserta Didik Revisi dan Finalisasi Program

Judgment Program Program Bimbingan Karir


(21)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(22)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK (Studi deskriptif Terhadap Peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung)


(23)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh

Pia Arina Iskandar 1001491

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(24)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.cde.ca.gov/ls/cg/rh/counseffective.asp

Hal ini pun dikhawatirkan terjadi secara kontinu, peserta didik membuat keputusan karir di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Susilowati ( Intani & Surjaningrum, 2010 : 120) beberapa masalah yang dapat muncul ketika mahasiswa merasa “salah

jurusan” antara lain problem psikologis, akademis, dan relasional. Hal ini didukung oleh penelitian terdahap yang dilakukan oleh

Intani & Surjaningrum (2010 : 122) terdapat beberapa konflik atau masalah pada mahasiswa yang salah jurusan yakni, (1) psikologis, dengan jenis konflik tertekan, putus asa, tidak nyaman, marah, kecewa. (2) akademis, dengan jenis konflik IPK dan nilai rendah,


(25)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jurusan, tidak dekat dengan teman satu jurusan, diremehkan, konflik dengan orang tua, konflik dengan dosen.

Remaja masih bingung dan masih terpengaruhi oleh orang tua atau teman sebaya. Sehingga karir yang ia putuskan bukan benar-benar berasal dari dirinya sendiri.

The essence of career decision making is finding alternatives that are compatible with individual’s preference and capabilities (gati & asher 2000)

Gati, I., & Asher, I. (2001). The PIC model for career decision making: Prescreening, indepth exploration, and choice. In F. T. Leong & A. Barak (Eds.), Contemporary

models in vocational psychology (pp. 7-54). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Penelitian

Menurut susilowati ( Intani & Surjaningrum, 2010 : 120) beberapa masalah yang dapat muncul ketika mahasiswa merasa “salah jurusan” antara lain problem psikologis, akademis, dan relasional. Hal ini didukung oleh penelitian terdahap yang dilakukan oleh Intani & Surjaningrum (2010 : 122) terdapat beberapa konflik atau masalah pada mahasiswa yang salah jurusan yakni, (1) psikologis, dengan jenis konflik tertekan, putus asa, tidak nyaman, marah, kecewa. (2) akademis, dengan jenis konflik IPK dan nilai rendah,


(26)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dekat dengan teman satu jurusan, diremehkan, konflik dengan orang tua, konflik dengan dosen.

The figures are even higher in other parts of the world, where up to half of those asked figured they'd picked the wrong career, according to Kelly's global survey, which polled about 115,000 people in 33 countries. (2012/2013)

http://www.theglobeandmail.com/report-on-business/careers/did-you-make-the-right-career-choice/article4275982/?page=all

http://www.kellyservices.com.au/AU/About-Us/News-Room/#.VCxaJFe0P1U

Super (Sharf, 2010, hlm. 261) mengemukakan bahwa individu pada usia 15-25 tahun berada pada masa perkembangan karir eksplorasi. Pada masa ini individu berupaya untuk mencari informasi mengenai sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan, memilih alternatif karir dan membuat keputusan mengenai pekerjaan.


(27)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran karier peserta didik. Sugiyono menjelaskan (2012, hlm. 34) untuk mendapatkan suatu gambaran atau deskripsi dari suatu populasi adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif tidak melakukan manipulasi peubah bebas atau perlakuan tetapi mengejawantahkan gambaran yang sesuai dengan kondisi nyata. Adapun pendekatan dalam penelitain menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012, hlm. 14) mengemukakan pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, yang bertujuan untuk menghasilkan data berupa angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik, sehingga dalam penelitian kuantitatif ini mengungkap suatu fenomena yang dilakukan oleh alat pengumpul data yang ditujukan pada responden, disajikan dengan data angka dan diolah dengan menggunakan statistik.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 dengan sampel peserta didik kelas IX sebanyak 290 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling atau sampel terpilih. Morrisan (2012, hlm. 117) mengemukakan subjek atau elemen yang dipilih karena karakteristik atau kualitas tertentu, dan mengabaikan mereka yang tidak memenuhi kriteria yang dilakukan. Penetapan sampel didasarkan pada pertimbangan karakteristik sebagai berikut.

1) Peserta didik kelas IX merupakan peserta didik yang berada pada tahap perkembangan remaja dengan rentang usia 13-15 tahun.

2) Menurut Kartadinata dkk, (2013: hlm, 13) mengemukakan pada tahapan perkembangan remaja, remaja memiliki salah satu tugas perkembangan


(28)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apresiasi seni, mengembangkan pengetahuan dan keterampilai sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran/mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat.

3) Super (Kidd, 2006 hlm. 20) remaja berada pada tahap perkembangan karir eksplorasi.

4) Perkembangan kognitif remaja menghasilkan sebuah bentuk perbuatan berfikir yang disebut dengan keputusan (Desmita, 2009 hlm. 198) salah satu keputusan yang dihasilkan adalah keputusan mengenai masa depan remaja yaitu keputusan karir.

5) Peserta didik kelas IX dihadapkan pada pilihan keputusan karir selepas MTs yakni pilihan pendidikan lanjutan, bekerja, dan mengikuti aktivitas-aktivitas produktif seperti kursus atau pelatihan.

6) Belum terdapat penelitian mengenai keputusan karir di MTs. Tabel 3.1

Populasi dan Sampel

Kelas Jumlah

IX-A 35

IX-B 35

IX-C 36

IX-D 37

IX-E 38

IX-F 37

IX-G 36

IX-H 36

Jumlah 290

3.3 Definisi Operasional Keputusan Karier

Definisi operasional pada penelitian ini adalah keputusan karir. Keputusan karir merupakan penentuan pilihan dari alternatif karir yaitu pendidikan lanjutan, pekerjaan dan aktivitas-aktivitas produktif yang bermakna pada kelangsungan hidup individu. Tiedeman dan Ohara (Sharf, 1992,hlm. 302) mengemukakan kemampuan membuat keputusan karir adalah upaya untuk membantu individu menyadari semua faktor yang melekat dalam membuat keputusan sehingga


(29)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

informasi eksternal yang sesuai.

Super (Osipow, 1983, hlm. 10) mengemukakan keputusan karir yang memadai didasarkan pada kesamaan konsep diri individu dengan konsep vokasional yang dipilihnya. Dalam hal ini individu mampu untuk mengetahui dan memahami dirinya berdasarkan informasi yang ia dapat dari dirinya sendiri dan orang lain. Selain itu, individu memahami informasi lingkungan vokasional yang sesuai dengan dirinya.

Keputusan karir dalam prosesnya melibatkan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dillard (1985, hlm. 53) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu pengetahuan tentang diri, informasi mengenai lingkungan dan tanggung jawab. Adapun indikator dari setiap aspek yaitu (1) indikator pengetahuan diri meliputi mengetahui tujuan karir, mengetahui bakat yang ada dalam diri, dan mengetahui cara membuat keputusan karir; (2) indikator informasi lingkungan sekitar meliputi memiliki informasi akurat tentang lingkungan sosial dan fisik (lingkungan pekerjaan), mengetahui fakta-fakta tentang individu lain secara mendetail dan spesifik yang berkaitan dengan pilihan karir; (3) Indikator tanggung jawab meliputi individu harus menerima dengan senang hati konsekuensi yang dihasilkan dari pilihan tersebut.

Selain Dillard, Sharf (1992, hlm. 157-158) menyatakan kemampuan individu dalam membuat keputusan karir didasari oleh aspek yaitu, (1) pengetahuan yang mendasari kemampuan membuat keputusan karir adalah pengetahuan tentang langkah-langkah membuat keputusan karir, kesesuaian karir dengan bakat, minat, serta pengetahuan tentang pentingnya membuat keputusan karir secara mandiri; (2) sikap terdiri atas dua subdimensi yaitu perencanaan karir dan eksplorasi karir. Indikator sikap tersebut meliputi mempelajari informasi karir, membicarakan karir dengan orang dewasa, mengikuti kursus sesuai dengan karir yang diharapkan, mengikuti pendidikan atau pelatihan yang mengarah pada karir masa depan; (3) keterampilan membuat keputusan karir mengacu pada kemampuan menggunakan pengetahuan dan pemikiran untuk membuat keputusan karir.


(30)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat keputusan karier didasarkan oleh tiga aspek yaitu, (1) aspek pengetahuan ditandai dengan pemahaman mengenai tujuan hidup, diri sendiri, lingkungan, nilai-nilai, dunia kerja, dan pengetahuan mengenai keputusan karier; (2) aspek kesiapan ditandai dengan adanya keyakinan dan keinginan; dan (3) aspek keterampilan ditandai dengan mampunya membuat keputusan karier secara mandiri, luwes, kreatif, dan bertanggung jawab.

Berdasarkan berbagai pengertian dari ahli di atas, hakikat keputusan karier adalah penentuan pilihan dari alternatif pekerjaan, pendidikan lanjutan dan aktivitas-aktivitas produktif yang bermakna bagi kelangsungan hidup individu dengan membandingkan dan menetapkannya berdasarkan pengetahuan dan pemahaman tentang diri dengan informasi lingkungan karir yang sesuai. Penentuan pilihan bertujuan untuk tercapainya proses aktualisasi diri individu dalam menjalani kehidupannya dimasa depan. Penentuan pilihan tersebut melibatkan, (1) aspek pengetahuan dengan indikator pemahaman diri yaitu mampu mengetahui dan memahami segala aspek yang terdapat dalam diri meliputi kelemahan dan kekuatan diri, kesadaran nilai-nilai, kesadaran tujuan karir, pengetahuan informasi lingkungan karier, pengetahuan tentang langkah-langkah dalam keputusan karir; (2) aspek sikap yaitu adanya sikap positif dari individu dengan indikator keyakinan dan keterlibatan aktivitas; (3) aspek keterampilan yaitu menggunakan pengetahuan informasi mengenai diri dan informasi lingkungan karier dan pemikiran dalam membuat keputusan, dengan indikator terencana, luwes, mandiri dan bertanggung jawab.

Secara operasional yang dimaksud dengan keputusan karier dalam penelitian ini adalah penentuan pilihan pekerjaan, pendidikan lanjutan dan aktivitas-aktivitas produktif peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung setelah menamatkan pendidikannya di MTs. Adapun aspek dan indikator dari keputusan karier meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.

1. Aspek pengetahuan dengan indikator pemahaman diri, kesadaran tujuan, pertimbangan lingkungan karier.


(31)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemikirannya dalam menentukan pilihan dengan indikator memiliki rencana, tidak tergantung terhadap orang lain, dan siap dengan konsekuensi dari penentuan pilihan.

3.4 Pengembangan Instrumen

Instrumen merupakan alat untuk memperoleh data. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai keputusan karier peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1) Jenis Instrumen

Jenis instrumen yang digunakan adalah berbentuk skala tertutup. Skala yang digunakan adalah skala Likert. Sugiyono (2014, hlm. 134) mengemukakan skala Likert merupakan skala yang biasanya digunakan dalam pengukuran suatu sikap, persepsi, pendapat. Skala ini berupa pernyataan atau pertanyaan yang jawabannya merupakan persetujuan atau penolakan. pola alternatif jawaban berupa Sangat Sesuai (S), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

2) Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Keputusan Karir (Sebelum Uji Coba)

Aspek Indikator Sub Indikator Batasan Ruang lingkup

No Item Jumlah

Pengetahuan Pemahaman diri Mampu mengetahui

dan mampu

memahami

Mengetahui dan

memahami kekuatan dan kelemahan diri dari berbagai aspek 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 8 Kesadaran tujuan

Memiliki tujuan, memiliki alasan, memanfaatkan

tujuan dan

memiliki target

Memahami tujuan

dalam penentuan pilihan pekerjaan, pendidikan lanjutan dan aktivitas produktif

9,10,11,12,13,14 , dan 15

7

Pertimbangan Lingkungan karir

Mengetahui jenis pendidikan yang sesuai dengan diri, mengetahui syarat

Mengidentifikasi

alternatif pilihan pekerjaan, pendidikan lanjutan dan aktivitas

16,17,18,19,20, 21,22, 23, dan

24


(32)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan lanjutan yang sesuai dengan

diri dan

memikirkan manfaat

dengan dirinya

Sikap Keyakinan Merasa mampu,

merasa sesuai merasa berani mengungkapkan pendapat

Kepercayaan bahwa peserta didik mampu menentukan pilihan yang tepat selepas MTs

25,26,27,28,29, 30,31,32,, 33, 34, 35, dan 36

12

Keterlibatan Mencari informasi dan mengikuti kegiatan yang menunjang

Aktivitas yang

menunjang peserta didik dalam menentukan pilihan

37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45,46, 47,48,49,50, 51, dan 52 16 Keterampilan Memiliki rencana Mampu memikirkan mampu menggunakan informasi yang telah di peroleh

Memiliki rencana dengan menggunakan informasi diri dan informasi lingkungan karir yang efektif dalam menentukan pilihan

53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, dan 70

17

Tidak tergantung terhadap orang lain

Menentukkan pilihan sesuai dengan diri

Menggantungkan penentuan pilihan pada diri sendiri

70, 71, 72, 73, dan 74

5

Siap dengan konsekuensi dari pilihan yang telah di tentukan

Menerima dan siap dengan konsekuensi dari pilihan yang ditetapkan.

75, 76, 77, 78, dan 79

5

3) Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel dilakukan dengan tiga tahapan yaitu uji validitas rasional, uji validitas item, dan uji reliabilitas.


(33)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument dari segi konstruk, isi dan bahasa. Pengujian validitas rasional dilakukan oleh empat dosen ahli di Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dengan menilai item dengan kualifikasi Memadai (M) dan Tidak memadai (TM). Item yang memiliki nilai memadai akan digunakan dalam proses pengungkapan data sedangkan item tidak memadai memiliki kemungkinan untuk direvisi atau tidak digunakan. Jumlah item pada awalnya adalah 90 item, setelah diberikan penilaian item yang digunakan berjumlah 79. Item yang memadai digunakan sedangkan item yang tidak memadai tidak dipakai atau dibuang, dan item yang dianggap kurang memadai direvisi sehingga layak untuk digunakan.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Rasional Instrumen Keputusan Karir Hasil

Penimbangan

Nomor Item Jumlah

Dipakai 1,2,3,4,9,10,11,12,13,14, 19,20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,27, 28, 29, 30,31,32,33, 35,36,37,

38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,50, 52,59,60,67,68,69,70,71, 72,73,74,75,76,77,

78,80, 81,86, 87, 88,90

62

Direvisi 5,6,7,8, 15, 16, 17, 34,49,51, 55,56,61,62,63,64,85

17

Dibuang 18,53,54,57,58,65,66,82,83,84,89 11

2) Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan dilakukan pada peserta didik MTs Negeri 1 Bandung dengan jumlah 5 orang untuk mengetahui sejauhmana peserta didik dapat memahami item-item instrumen. Adapun terdapat item pernyataan yang diperbaiki yaitu kata konsekuensi diperbaiki menjadi resiko agar dapat mudah dimengerti oleh peserta didik.

3) Uji Validitas Item

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keabsahan suatu instrumen yang disusun oleh peneliti. Instrumen yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugyono, 2010 hlm 173). Pengujian validitas item dilakukan dengan mengujicobakan instrumen kepada peserta didik


(34)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan bantuan program Spss 16 for

Window.

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Indeks koefisioan korelasi yang digunakan dalam pengujian validitas ini adalah diatas 0,25 (Aiken, 1997, hlm. 65; Crocker dan Algina, 1986, hlm. 324; Nunnally, 1970, hlm. 202; Mehrens dan Lehmans, 1991, hlm. 167 dalam Susetyo, 2008, hlm. 65). Berdasarkan hasil uji validitas instrument dengan jumlah item 79, 61 item valid dan 18 item tidak valid.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Item Keputusan Karir Peserta Didik

Kesimpulan Item Jumlah

Item Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20, 21,22,24,25,27,30,31,32,38,39,40,41,42,43,45,46,47,48,

49,53,54,55,56,58,59,60,61,62,63,64,65,66, 68,69,73,76,77,78,79

61

Item Tidak Valid

23,26,28,29,33,34,35,36,37,44,50,51,52,57,7073,74,75

18

4) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keterandalan suatu instrument. Arikunto (2006, hlm 221) mengemukakan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah reliabel atau dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas instrumen keputusan karir dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows menggunakan metode alpha dengan rumus :

=

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes yang dicari


(35)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Banyaknya soal (Arikunto, 2006, hlm. 196)

Adapun kategori interpretasi untuk mengetahui tingkat keterandalan digunakan kategori berikut :

Tabel 3.5

Kategori Interpretasi Reliabilitas

Nilai r Interpretasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-1,000 Sangat Tinggi

(Riduan, 2010 hlm. 136) Hasil pengujian reliabilitas terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.6

Tingkat Reliabilitas Instrumen Keputusan Karir Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.734 61

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, nilai reliabilitas instrument adalah 0.734 nilai reliabilitas ini berada pada kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.5 Prosedur Pengolahan Data

Instrumen yang digunakan berupa angket dengan menggunakan skala tertutup. Angket tersebut digunakan untuk mengungkap profil keputusan karier peserta didik kelas IX. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mengolah data adalah sebagai berikut.


(36)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indikator yang disusun dalam sebuah kisi-kisi.

2) Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indikator kisi-kisi

3) Melakukan uji kelayakan kepada dosen ahli departemen psikologi pendidikan dan bimbingan untuk memperoleh kelayakan instrumen

4) Melakukan uji keterbacaan untuk memperoleh instrumen yang dapat dipahami oleh peserta didik

5) Melakukan uji coba instrumen kepada 39 orang peserta didik kelas IX MTs Negeri 1 Bandung untuk memperoleh validitas item instrumen

6) Menetapkan pola penyekoran instrumen.

7) Setelah diperolehnya instrumen yang valid dan reliabel, instrumen disebarkan kepada subjek penelitian yakni peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

3.6 Teknik Analisis data

Setelah data terkumpul yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen, data diolah dan dianalisis. Berikut langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu verifikasi data, penyekoran data dan pengelompokan data.

1) Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk memperoleh data yang memadai untuk diolah yaitu data dengan kelengkapannya terpenuhi baik dari identitas maupun jawaban. Kemudian dilakukan pengecekan jumlah data yang terkumpul dengan jumlah subjek penelitian yang telah ditentukan, sehingga hanya data yang memadai yang dapat diolah.

2) Penyekoran Data

Pengumpulan data menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban berupa Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Masing-masing pernyataan diberikan skor berkisar 1 sampai dengan 5.


(37)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Pola Skor Respons Model Skala Likert

Pernyataan

Opsi Alternatif Respons

STS TS KS S SS

Favorable (+) 1 2 3 4 5

Un-favorable (-) 5 4 3 2 1

3) Pengelompokan Data

Langkah-langkah dalam menentukan kriteria skor keputusan karir (Azwar, 2012, hlm.149) sebagai berikut.

1) Menghitung jumlah item pernyataan instrumen yakni 61 item 2) Memberikan bobot untuk setiap jawaban dari item pernyataan yang

telah dijawab resonden

3) Menghitung skor maksimal (X max) 4) Menghitung skor minimal (X min)

5) Menghitung rentang ( r ) yaitu skor maksimal yang dikurangi skor minimal

6) Menentukan standar deviasi dengan cara membagi rentang diperoleh r/6

7) Menghitung mean teoretis dengan tiga kategori

8) Mengelompokan data menjadi tiga kategori dengan menggunakan tabel 3.8 sebagai berikut.

Tabel 3.8

Kategori Pengelompokan Data X < (µ-1,0σ) Rendah (µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) Sedang


(38)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kategori Interpretasi Keptusan Karir Peserta Didik

Kategori Interpretasi

Baik (X >)

Pada kategori ini peserta didik memenuhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan skor tinggi.

Peserta didik mampu untuk memahami diri, peserta didik mengetahui kelemahan dan kelebihan diri berikut minatnya, peserta didik memahami tujuan karir, peserta didik mampu untuk mengetahui lingkungan karir yang efektif bagi dirinya. Peserta didik memiliki keyakinan diri bahwa peserta didik mampu untuk membuat keputusan karir yang tepat, peserta didik memiliki keterlibatan diri yakni menjalani aktivitas yang menunjang terhadap pilihan karir. Pada aspek keterampilan peserta didik mampu untuk menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat keputusan, serta bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat dengan memiliki rencana, tidak tergantung dan siap dengan konsekuensi dari pilihan yang telah dibuat.

Cukup Baik (≤ X ≤)

Pada kategori ini peserta didik memenuhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan skor sedang.

Peserta didik mampu untuk memahami diri, peserta didik mengetahui kelemahan dan kelebihan diri berikut minatnya, peserta didik memahami tujuan karir, peserta didik mampu untuk mengetahui lingkungan karir yang efektif bagi dirinya. Peserta didik memiliki keyakinan diri bahwa peserta didik mampu untuk membuat keputusan karir yang tepat, peserta didik memiliki keterlibatan diri yakni menjalani aktivitas yang menunjang terhadap pilihan karir. Pada aspek keterampilan peserta didik mampu untuk menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat keputusan, serta bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuatnya dengan memiliki rencana, tidak tergantung dan siap dengan konsekuensi dari pilihan yang telah dibuat.

Kurang Baik (X <)

Pada kategori ini peserta didik memenuhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan skor rendah.

Peserta didik mampu untuk memahami diri, peserta didik mengetahui kelemahan dan kelebihan diri berikut minatnya, peserta didik memahami tujuan karir, peserta didik mampu untuk mengetahui lingkungan karir yang efektif bagi dirinya. Peserta didik memiliki keyakinan diri bahwa peserta didik mampu untuk membuat keputusan karir yang tepat, peserta didik memiliki keterlibatan diri yakni menjalani aktivitas yang menunjang terhadap pilihan karir. Pada aspek keterampilan peserta didik


(39)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat keputusan, dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuatnya dengan memiliki rencana, tidak tergantung dan siap dengan konsekuensi dari pilihan yang telah dibuat.

3.7 Prosedur dan Tahapan Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

1) Persiapan

1) Penyusunan proposal penelitian dan melaksanakan seminar proposal penelitian pada mata kuliah metode riset

2) Pengajuan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas

3) Studi lapangan dan studi pustaka yang disusun kedalam pendahuluan dan kajian teoretis mengenai keputusan karier dan kerangka teoretik program bimbingan karier

4) Penyusunan instrumen penelitian dan diuji kelayakannya oleh dosen ahli Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

2) Pelaksanaan

1) Pengajuan permohonan izin penelitian di MTs Negeri 2 Bandung dan mengajukan permohonan izin uji coba instrument di MTs Negeri 1 Bandung 2) Uji keterbacaan dan uji coba instrumen pada peserta didik MTs Negeri 1

Bandung

3) Penghitungan validitas dan reliabilitas instrumen hingga menjadi instrumen terstandar

4) Penyebaran instrumen kepada peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung 5) Pengolahan data dan menganalisis data yang telah terkumpul menjadi profil

keputusan karir peserta didik

6) Profil keputusan karier peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung dijadikan dasar dalam penyusunan program bimbingan karier


(40)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dilakukan oleh pakar dan praktisi.

3) Pelaporan

Tahap pelaporan seluruh kegiatan dan hasil penelitian disusun dan dilaporkan dalam bentuk karya ilmiah yang kemudian dipertanggungjawabkan.


(41)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengidentifikasi dan membantasi masalah yang akan diteliti.

2. Merumuskan masalahyang dinyatakan dalam kalimat pertanyaan penelitian.

3. Menetapkan populasi dan sample penelitian 4. Menyiapkan instrument penelitian

5. Melakukan uji validitas dan reliabilitas pada 6. Melakukan pengumpulan data

7. Menganalisis data yang telah terkumpul dengan menggunakan statistic 8. Menyusun pembahasan terhadap hasil penelitian yang merupakan

penjelasan rasional dan mendalam serta interpretasi terhadap data yang telah disajikan.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Dillard, J. M. (1985). Lifelong Career Planning. Charles E. Merrill Publishing

company.

Osipow, S,H. (1983). Theories of Career Development. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Riduan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.

Sharf, R. S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sharf, R. S. (2010). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Cengage Learning


(42)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. Susetyo, B. (2008). Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas yang

Kurang Tepat dalam Penyusunan Instrumen Penelitian. Jurnal Insight, 1

(1), hlm. 60-67.

PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK

(Studi deskriptif Terhadap Peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung)


(43)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh

Pia Arina Iskandar 1001491

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(44)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki pencapaian keputusan karier yang baik pada setiap aspeknya yaitu aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Artinya peserta didik mampu untuk memahami diri, memiliki kesadaran tujuan, memiliki pertimbangan lingkungan karier, keyakinan, keterlibatan, memiliki rencana, tidak tergantung dan siap dengan konskuensi dari pilihan yang telah ditentukan.

Rumusan program bimbingan karier berdasarkan profil keputusan karier peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung tahun ajaran 2014/2015 yang telah disusun dan diuji kelayakan oleh pakar dan praktsi bimbingan konseling, teruji dapat diterapkan untuk membantu peserta didik dalam mengoptimalkan keputusan karier.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi ditujukkan sebagai saran bagi guru bimbingan dan konseling dan peneliti selanjutnya berdasarkan hasil penelitian.

5.2.1 Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki keputusan karier pada kategori baik dengan skor yang tinggi pada setiap aspeknya. Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan layanan bantuan pada peserta didik pada setiap aspek keputusan karier yang belum optimal, dan peserta didik lainnya secara komprehensif.

Adapun rumusan program yang telah disusun berdasarkan temuan penelitian dan diuji kelayakannya dapat dijadikan bahan rujukan dalam pelaksanaan bimbingan karier di sekolah.

5.2.2 Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam proses dan hasilnya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Bagi peneliti


(45)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mengembangkan penelitian pada jenjang pendidikan yang berbeda seperti SD, SMP, SMA, MA atau Perguruan Tinggi.


(46)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABKIN. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan

Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Departemen

Pendidikan Nasional.

Andersen. P & Vandehey, M. (2012). Career Counseling and Development In

Global Economy. United States of America : Brooks/Cole, Cencage

Learning.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT Rineka cipta

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik (2013) Keadaan Tenaga Kerja Jawa Barat Februari 2013.

[Online]. Diakses pada: http://www.bps.go.id

Barnes, S. A. (2005). What is effective career guidance? Evidence for

longitudinal case study in England.Warwick Institute

Budiamin, A. (2002). Manajemen Layanan Bimbingan Karier pada SMU Negeri

di Kabupaten Bandung. Dalam Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

Psikopedagogia vol 2 Novermber 2002, 259-266.

Budiman, N (2002/2003). Hubungan Antara Kemandirian Emosional, Perilaku

dan Nilai dengan Orientasi Karir. Psikopedagogia, 241-258

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandug : PT Remaja Rosdakarya Dillard, J. M. (1985). Lifelong Career Planning. Charles E. Merrill Publishing

company.

Fouad, et al. (2009). The Effectiveness of Career Decision Making Course. Sage Journal : Journal career assessment Vol 17 Number 3, hlm. 338-347.

Gani, A, R. (1985). Bimbingan Karir. Bandung : Angkasa

Gati, I. & Asher, I. (2001). Chapter 2 The Pick Model for Career Decision

Making : Prescreening, In-depth Exploration, and Choice. Hebrew

University of Jerusalem.

Greenhaus, J, H. & Callanan, G, A. (2006). Encyclopedia of Career Development. Sage Publications.

Ginerva, M.C. et al. (2012). Career decision profiles Italian Adolescent. Sagepub. Journal career assessment. [Online]. Diakses dari http://jca.sagepub.com.


(47)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Decision making Among American Youth. Career Institute for Education : Ferris State University .

Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kartadinata, dkk. (2013). Pedoman Penelusuran Minat Peserta Didik Sekolah

Menengah Pertama. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jendar Pendidikan Dasar.

Kidd, J, M. (2006). Understanding Career Counseling; theory, research and

practice. California : Sage Publications.

Manrihu, M.T (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Malichah, F. (2013). Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Upaya Penentuan

Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Pramabanan. Skripsi pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Kalijaga

Yogyakarta. [Online]. Diakses pada

http://digilib.uinsuka.ac.id/11548/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20P USTAKA.pdf

Maulani, N. (2010). Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kemandirian Perilaku Siswa dalam Keputusan Karir. Skripsi Pada Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Munandir, (1996). Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survey. Jakarta : Prendada Media Grup. Murro, J, J. & Kottman, T. (1995). Guidance and Counseling in the Elementary

and middle Schools. United States of America : Brown & Benchmark

Publisher.

Nurihsan,J. (2006). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung : Refika Aditama.

Osipow, S,H. (1983). Theories of Career Development. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Ragasukmasuci, L, B. (2013) Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Pembuatan Keputusan Karir Peserta Didik. Skripsi pada Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.


(48)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rosdakarya

Riduan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Santrock, J. W. (2007) Remaja. Jakarta :Penerbit Erlangga.

Sharf, R. S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sharf, R. S. (2010). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Cengage Learning

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Supriatna, M. (2009). Layanan Bimbingan Karir Di Sekolah Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. Susetyo, B. (2008). Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas yang

Kurang Tepat dalam Penyusunan Instrumen Penelitian. Jurnal Insight, 1

(1), hlm. 60-67.

Suryati. (2014). Pengaruh Bimbingan Karier dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap Kemantapan Pengambilan Keputusan Melanjutkan ke SMK. Jurnal Penelitian Pendidikan hlm. 197-205.

Winkel & Hastuti (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi

Press.

Yusuf, S & Nurihsan J. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung :: PT Remaja Rosda Karya.


(49)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gati, I. (2001). High School Student Career. Related Decision Making

Difficulties. Jurnal Counseling and Development. Vol 79, 331-341.

Gati, I. & A, Itay. (2000). Chapter 2 The Pick Model for Career Decision Making : Prescreening, In-depth Exploration, and Choice. Hebrew University of Jerusalem

Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga Osipow, S,H. (1983). Theories of Career Development. New Jersey :

Prentice-Hall, Inc.

Santrock, J. W. (2002) Remaja. Jakarta :Penerbit Erlangga.

Sharf, R. S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sharf, R. S. (2010). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Cengage Learning

Suherman, U. (2011). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rizqi Press.

Supriatna, M. (2009). Layanan Bimbingan Karier Di Sekolah Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta :

Penerbit Andi

Winkel & Hastuti (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi


(50)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(1)

66

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya dapat mengembangkan metode pra eksperimen atau eksperimen dan dapat mengembangkan penelitian pada jenjang pendidikan yang berbeda seperti SD, SMP, SMA, MA atau Perguruan Tinggi.


(2)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Departemen Pendidikan Nasional.

Andersen. P & Vandehey, M. (2012). Career Counseling and Development In Global Economy. United States of America : Brooks/Cole, Cencage Learning.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT Rineka cipta

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik (2013) Keadaan Tenaga Kerja Jawa Barat Februari 2013.

[Online]. Diakses pada: http://www.bps.go.id

Barnes, S. A. (2005). What is effective career guidance? Evidence for longitudinal case study in England.Warwick Institute

Budiamin, A. (2002). Manajemen Layanan Bimbingan Karier pada SMU Negeri di Kabupaten Bandung. Dalam Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Psikopedagogia vol 2 Novermber 2002, 259-266.

Budiman, N (2002/2003). Hubungan Antara Kemandirian Emosional, Perilaku dan Nilai dengan Orientasi Karir. Psikopedagogia, 241-258

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandug : PT Remaja Rosdakarya Dillard, J. M. (1985). Lifelong Career Planning. Charles E. Merrill Publishing

company.

Fouad, et al. (2009). The Effectiveness of Career Decision Making Course. Sage Journal : Journal career assessment Vol 17 Number 3, hlm. 338-347.

Gani, A, R. (1985). Bimbingan Karir. Bandung : Angkasa

Gati, I. & Asher, I. (2001). Chapter 2 The Pick Model for Career Decision Making : Prescreening, In-depth Exploration, and Choice. Hebrew University of Jerusalem.

Greenhaus, J, H. & Callanan, G, A. (2006). Encyclopedia of Career Development. Sage Publications.

Ginerva, M.C. et al. (2012). Career decision profiles Italian Adolescent. Sagepub. Journal career assessment. [Online]. Diakses dari http://jca.sagepub.com.


(3)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hurley, D & Thorp, J (2000). Decision Without Direction : Career Guidance and Decision making Among American Youth. Career Institute for Education : Ferris State University .

Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kartadinata, dkk. (2013). Pedoman Penelusuran Minat Peserta Didik Sekolah

Menengah Pertama. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendar Pendidikan Dasar.

Kidd, J, M. (2006). Understanding Career Counseling; theory, research and practice. California : Sage Publications.

Manrihu, M.T (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Malichah, F. (2013). Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Upaya Penentuan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Pramabanan. Skripsi pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Kalijaga

Yogyakarta. [Online]. Diakses pada

http://digilib.uinsuka.ac.id/11548/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20P

USTAKA.pdf

Maulani, N. (2010). Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kemandirian Perilaku Siswa dalam Keputusan Karir. Skripsi Pada Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Munandir, (1996). Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survey. Jakarta : Prendada Media Grup. Murro, J, J. & Kottman, T. (1995). Guidance and Counseling in the Elementary

and middle Schools. United States of America : Brown & Benchmark Publisher.

Nurihsan,J. (2006). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung : Refika Aditama.

Osipow, S,H. (1983). Theories of Career Development. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Ragasukmasuci, L, B. (2013) Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Pembuatan Keputusan Karir Peserta Didik. Skripsi pada Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.


(4)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rakhmat, J. (1996). Psikolgi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Riduan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Santrock, J. W. (2007) Remaja. Jakarta :Penerbit Erlangga.

Sharf, R. S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sharf, R. S. (2010). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Cengage Learning

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Supriatna, M. (2009). Layanan Bimbingan Karir Di Sekolah Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. Susetyo, B. (2008). Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas yang

Kurang Tepat dalam Penyusunan Instrumen Penelitian. Jurnal Insight, 1 (1), hlm. 60-67.

Suryati. (2014). Pengaruh Bimbingan Karier dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap Kemantapan Pengambilan Keputusan Melanjutkan ke SMK. Jurnal Penelitian Pendidikan hlm. 197-205.

Winkel & Hastuti (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi

Press.

Yusuf, S & Nurihsan J. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung :: PT Remaja Rosda Karya.


(5)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gati, I. (2001). High School Student Career. Related Decision Making Difficulties. Jurnal Counseling and Development. Vol 79, 331-341.

Gati, I. & A, Itay. (2000). Chapter 2 The Pick Model for Career Decision Making : Prescreening, In-depth Exploration, and Choice. Hebrew University of Jerusalem

Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga Osipow, S,H. (1983). Theories of Career Development. New Jersey :

Prentice-Hall, Inc.

Santrock, J. W. (2002) Remaja. Jakarta :Penerbit Erlangga.

Sharf, R. S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sharf, R. S. (2010). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Cengage Learning

Suherman, U. (2011). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rizqi Press.

Supriatna, M. (2009). Layanan Bimbingan Karier Di Sekolah Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta :

Penerbit Andi

Winkel & Hastuti (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi


(6)

Pia Arina Iskandar, 2015

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu