PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) DENGAN MEDIAVISUAL Peningkatan hasil belajar Biologi melalui penerapan strategi pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) dengan media visual gambar mat

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI
PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) DENGAN MEDIAVISUAL
GAMBAR MATERI GERAK PADA TUMBUHAN PADA SISWA
KELAS VIIIPK SMP MUHAMMADIYAH 7SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S1
Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh:
MAKRIFATUN NUR HIDAYAH
A 420 080 108

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN
STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) DENGAN

MEDIA VISUAL GAMBAR MATERI GERAK PADA TUMBUHAN PADA
SISWA KELAS VIIIPK SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
MAKRIFATUN NUR HIDAYAH, A. 420080108, Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2012, 62 halaman.

ABSTRAK
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
memperbaiki proses pembelajaran, proses pembelajaran pada dasarnya adalah
proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi
pendidikan. Pada observasi awal kelas VIII PK SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
tahun ajaran 2011/2012 selama pembelajaran di temukan kelemahan-kelemahan,
maka dari itu perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran Mind Mappind
dan media visual gambar dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa materi
gerak pada tumbuhan pada kelas VIII PK SMP 7 Muhammadiyah Surakarta tahun
ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri
atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi dengan
strategi pembelajaran Mind Mapping dan media visual gambar yang dilakukan

dalam dua siklus. Penelitian dilakukan dengan penilaian kognitif dan afektif dalam
setiap siklusnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif
kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa pada siklus I
dan siklus II dilengkapi dengan analisis rata-rata nilai kognitif dan nilai afektif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa
pada siklus I, ranah kognitif = 70,83 atau meningkat sebesar 11,79 dari nilai awal;
ranah perilaku afektif = 13,12 (sangat berminat). Rata-rata hasil belajar siswa pada
siklus II, ranah kognitif= 81,04 (berhasil) atau meningkat sebesar 10,21 dari siklus
I; ranah afektif = 15,3 (sangat berminat) atau meningkat sebesar 2,18 dari siklus I.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar biologi menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapping dan media
visual gambar pada materi gerak pada tumbuhan siswa kelas VIII PK SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada penilaian aspek afektif
dan aspek kognitif.

Kata kunci: hasil belajar, strategi pembelajaran Mind Mapping, media visual gambar

bertujuan mempersiapkan peserta

PENDAHULUAN


didik

menjadi

anggota

Pendidikan adalah usaha
masyarakat
sadar

dan

terencana

yang

memiliki

untuk

kemampuan akademik dan atau

mewujudkan suasana belajar dan
profesional

yang

dapat

menerapkan,

mengembangkan

proses pembelajaran agar peserta
didik

secara

aktif
atau


menciptakan

ilmu

mengembangkan potensi dirinya
pengetahuan,

teknologi

dan

untuk memiliki kekuatan spiritual
kesenian.

Oleh

karena

itu,


keagamaan, pengendalian diri,
pendidikan

perlu

mendapat

kepribadian, kecerdasan, akhlak
perhatian, penanganan, perioritas
mulia, serta ketrampilan yang
secara baik oleh pemerintah,
diperlukan dirinya, masyarakat,
masyarakat, serta orang tua.
bangsa dan negara (Sisdiknas,
Seorang guru mempunyai

2003,pasal 1: 7).

tugas mendidik dan mengajar

Pendidikan
yang

bertujuan

untuk

diselenggarakan sebagai suatu
meningkatkan
proses

pemberdayaan

hasil

belajar.

peserta
Usaha


yang

dilakukan

guru

didik, membangun sumber daya
dengan

cara

memberikan

manusia yang berkualitas, serta
motivasi belajar yang banyak,
mengembangkan

kreativitas
menggunakan bermacam-macam


peserta

didik.

Pendidikan
metode

merupakan

usaha

pembelajaran,

dan

secara
menggunakan alat peraga untuk

berkesinambungan


yang

mempermudah

melakukan

pembelajaran (Arikunto, 2006),
sedangkan

belajar

belajar
belajar.

adalah

adalah
Kesiapan

kondisi-kondisi


yang mendahului kegiatan belajar
mengajar itu sendiri. Kesiapan
belajar terhadap apa yang akan
diajarkan

oleh

guru

pada

pertemuan

selanjutnya,

dapat

berdampak pada prestasi siswa
itu sendiri. Faktor dalam lain
yang

menunjang

(Dimyati

dan

Moedjiono, 2006).

pendukung

keberhasilan
kesiapan

belajarnya

Peranan

guru

dalam

bidang pendidikan di sekolah
sangat penting, karena kualitas
kinerja

sangat

berpengaruh

terhadap proses pembelajaran.
Oleh

karena

itu,

usaha

meningkatkan kemampuan guru
dalam

melaksanakan

proses

pembelajaran perlu mendapatkan
perhatian dari penanggung jawab
pendidikan.

keberhasilan
Dalam

peningkatan

belajar siswa adalah keaktifan
kualitas pembelajaran tersebut
siswa di kelas. Kegagalan dan
harus

dilaksanakan

seiring

keberhasilan sangat bergantung
perkembangan Ilmu Pengetahuan
pada

siswa

karena

individu
dan Teknologi (IPTEK) yaitu

mempunyai sifat dan karakter
dapat

dilaksanakan

dengan

yang berbeda. Semakin aktif
menerapkan sistem pembelajaran
siswa

dalam

proses

belajar
aktif.

Pembelajaran

aktif

mengajar baik mandiri maupun di
merupakan

suatu

proses

sekolah semakin baik prestasi
pembelajaran

yang

menitikberatkan kegiatan belajar

penyempurnaan sikap dan minat

pada siswa, sehingga diharapkan

yang dimiliki.

dapat lebih aktif secara lisan,
tertulis ataupun dalam berfikir
LANDASAN TEORI
(Silberman, 2001).
Belajar adalah suatu proses usaha
Seorang siswa dinyatakan
yang di lakukan seseorang untuk
telah

belajar

apabila

terjadi
memperoleh suatu perubahan tingkah

perubahan tingkah laku dalam
laku yang baru secara keseluruhan,
dirinya.

Perubahan

yang
sebagai hasil pengalamannya sendiri

dikehendaki sebagai hasil belajar
dalam
mencakup

aspek

interaksi

dengan

kognitif,
lingkungannya

menurut

Slamento

dalam

hidupnya

psikomotorik, dan afektif. Aspek
(2003:2).
kognitif

berkenaan

penguasaan

dengan

pengetahuan

baru

atau penambahan pengetahuan
yang ada, aspek psikomotorik
berkenaan

penguasaan

keterampilan
penyempurnaan
sedangkan

atau
keterampilan,
aspek

afektif

berkenaan dengan pengembangan
sikap

dan

minat

atau

Manusia
membutuhkan

belajar,

bagaimana

peserta didik belajar adalah dengan
membangun

makna

pengalaman

informasi

pebelajar

dan

guru

terhadap
oleh
atas

si

dasar

pengetahuan yang dimiliki. Makna
ini terbangun dari persepsi dan
perasaan

peserta

didik

dalam

kegiatan, sehingga mereka berbuat

menggunakan bahasa atau istilah

Tujuan belajar ada 3 diantaranya:

yang dipahami oleh peserta didik.

1) Untuk mendapatkan pengetahuan,

Pengalaman ini akan merangsang

hal ini di tandai dengan kemampuan

dan mendorong peserta didik untuk

berfikir

mengungkapkan gagasannya, adapun

pengetahuan, 2) Penanaman konsep

perbedaan menjadikan peserta didik

dan ketrampilan, penanaman konsep

lebih kreatif dan saling menghargai

atau

pendapat

memerlukan suatu ketrampilan yang

masing-masing

(Sagala,

2009:175).

akan

memperkaya

merumuskan

konsep,

juga

bersifat jasmani maupun rohani 3)

Seseorang telah belajar apabila

Pembentukan sikap, pembentukan

dalam dirinya terjadi ciri-ciri sebagai

sikap mental dan perilaku anak didik

berikut:

mengalami

tidak akan terlepas dari penanaman

mengerti

nilai-nilai. Jadi pada intinya, tujuan

paham

belajar itu adalah ingin mendapatkan

1)

perubahan
menjadi

Telah
dari

tidak

mengerti,

tidak

menjadi paham, ragu-ragu menjadi

pengetahuan,

mantap, tidak dapat mengerjakan

penanaman sikap mental atau nilai-

menjadi

nilai (Sardiman, 2007 :26-28).

dapat

mengerjakan,

2)

Memiliki ketrampilan, yaitu dari
kurang

terampil

menjadi

Ada

ketrampilan

baiknya

setiap

dan

guru

lebih

mengetahui tipe belajar setiap siswa

terampil, dari kurang atau tidak

agar kegiatan pembelajaran yang

cekatan menjadi lebih cekatan,

diselenggarakan

3)

dapat

mencapai

Memperoleh nilai-nilai baru yang

tujuan secara efektif dan efisien.

positif ( Susilo 2006:157).

Pada umumnya ada tiga tipe belajar

siswa(1)

visual,

dimana

dalam

belajar siswa tipe ini lebih mudah
belajar dengan cara melihat atau
mengamati, (2) auditori, dimana
siswa lebih mudah belajar dengan
mendengarkan, dan (3) kinestetik,
dimana dalam pembelajaran siswa
lebih mudah melakukan (Marno dkk,
2009:151).

Berdasarkan kajian teori dan
kerangka berfikir tersebut di atas
maka

hipotesis

yang

dianjurkan

dalam penelitian ini adalah: Strategi
Mind mapping dengan media visual
gambar dapat meningkatkan hasil

belajar Biologi pokok materi gerak
pada tumbuhan siswa kelas VIIIPK

Menurut Suryabrata (2008:233)
faktor-faktor

Hipotesis Tindakan

yang mempengaruhi

belajar itu banyak sekali macamnya:

SMP Muhammadiyah 7 tahun ajaran
2011/ 2012.
METODE PENELITIAN

(1) faktor-faktor yang berasal dari
Analisis data dari hasil penelitian
luar diri pelajar dan ini masih dapat
ini adalah dengan cara deskritif
di golongkan menjadi 2(a) faktorkualitatif

dengan

menggunakan

faktor non sosial, dan (b) faktor
triangulasi data yaitu kombinasi dari
sosial; (2) faktor-faktor dari dalam
beragam

sumber

data,

tenaga,

diri si pelajar, dan ini pun dapat di
peneliti, teori dan teknik metodologi
bagi menjadi 2 golongan (a) faktorlogis atas gejala sosial. Triangulasi
faktor fisiologi dan (b) faktor-faktor
dibutuhkan

karena

setiap

teknik

psikologi.
memiliki keunggulan dan kelemahan
sendiri.

Hasil

penelitian

supaya

sesuai dengan yang diharapkan dan

cocok

dengan

analisis

pendekatan

data

secara

maka

induktif.

sekolah

SSN

Nasional),

(sekolah

didirikan

Standar

pada

tahun

Triangulasi yang akan dilakukan

1984, beroperasi pada tahun 1985.

adalah berdasarkan sumber data yaitu

Keadaan dan tata bangunan SMP

menggunakan

observasi,

Muhammadiyah 7 Surakarta cukup

untuk

rapi yaitu keadaan gedung-gedung

kelemahan,

disekolah ini dalam keadaan baik

kelebihan dan hambatan, dengan

terdapat, 18 kelas, 1 ruang komputer,

hasil

dokumentasi.

1 perpustakaan, 1 UKS, 1 lab IPA,

Teknik triangulasi data digunakan

ruang multimedia, dan 5 ruang lain

untuk pengecekan atau perbandingan

sebagai

terhadap data yang sudah diperoleh.

pembelajaran.

hasil

metode

wawancara

mengetahui

beberapa

postes,

HASIL

data

PENELITIAN

DAN

SMP

Ruang
timur

PEMBAHASAN
Muhammadiyah

7

pendukung

kegiatan

guru berada disebelah

ruang

kepala

sekolah

menghadap ke barat kondisi cukup

Surakarta yang bertempat di Jl.

baik

Tentara

didalamnya tertata dengan rapi, serta

Pelajar

No.1

Jebres,

dan

meja-meja

guru

yang

yang

ada

Surakarta. Sekolah ini merupakan

meja-meja

dinamai

milik yayasan yang memiliki luas

sehingga memudahkan siswa untuk

tanah 9.092 meter persegi dengan

mencari guru. Ruang kepala sekolah

bangunan seluas kurang lebih 2.578

terletak disebelah barat ruang guru

meter persegi. SMP Muhammadiyah

dan sebelah timur ruang TU sehingga

7 Surakarta merupakan kategori

letaknya sangat strategis bagi tamu,

guru, atau siswa yang mempunyai

yang

kepentingan dengan kepala sekolah.

olahraga. Dimana disana terdapat

Diruang kepala sekolah terdapat

lapangan basket, lapangan volley,

kamar mandi pribadi dan ruang tamu,

dan digunakan untuk upacara. Ruang

cukup memadai dan baik, serta

OSIS belum ada ruangannya masih

memiliki

dalam

kenyamanan

untuk

digunakan

untuk

perencanaan

kegiatan

pembangunan

koordinasi kerja dengan para stafnya.

untuk itu segala kegiatannya atau

Ruang Tata Usaha terletak disebelah

kesekretariatannya dialihkan di ruang

barat

sekolah,

kesiswaan. Ruang koperasi siswa

ruangannya lumayan luas, tertata rapi

berada diantara lantai satu dan lantai

dan bersih. Terdapat ruang tamu,

dua digedung bagian utara. Koperasi

mesin

ruang

kepala

fotokopi,

komputer

dan

itu menyediakan keperluan siswa

Sarana

dan

seperti alat tulis, stopmap, kertas

Prasarananya cukup lengkap untuk

folio, buku paket pelajaran, dan lain-

menunjang

lain.

peralatan

lainya.

pelaksanaan

program

kerja kegiatan sekolah.
Perpustakaan

menghadap

Terdapat 18 kelas untuk kegiatan
ke

belajar

mengajar,

setiap

kelas

barat berada dilantai tiga dan dekat

terdapat satu set penggaris, alat tulis,

dengan multimedia, terdapat banyak

white board, alat kebersihan, dan

koleksi buku pelajaran dan buku

tempat sampah, meja, kursi, dan juga

umum. Perpustakaan buka dari jam

ada air minum. Selain itu di kelas BI

07.00-12.00 (selama proses KBM).

dan PK dilengkapi dengan AC, TV,

Tempat olah raga

dan

yaitu lapangan

computer,

sedangkan

kelas

regular dilengkapi dengan fasilitas

terdapat 18 kelas yaitu kelas VII

kipas

yang

berjumlah 7 kelas, kelas VIII 5 kelas

3,

yaitu

dan IX 6 kelas yang masing-masing

TIK

dan

kelas kurang lebih terdiri dari 24

angin.

dimiliki

Laboratorium

sekolah

laboratorium

ada

IPA,

laboratorium bahasa. Laboratorium
TIK, terdapat fasilitas komputer yang

siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN

tersusun rapi, ruangannya sejuk.
Penerapan strategi pembelajaran
Ruang multimedia terletak disebelah
Mind mapping dapat meningkatkan
barat laboratorium IPA, fasilitas di
hasil belajar dan keaktifan pada
ruang multimedia terdapat komputer,
materi sistem gerak pada tumbuhan
laptop, LCD, dan ruangan tersebut
pada siswa kelas VIII PK SMP
juga sudah ber AC. Sedangkan
Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun
laboratorium IPA terletak disebelah
Ajaran 2011/2012.
ruang multimedia, ruangan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
sangat luas. Didalamnya terdapat
fasilitas yang sangat lengkap yaitu
dari fasilitas IPA biologi, fisika, dan

Arikunto,
Suharsimi,
(2006),
Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: Bumi Aksara.hal 2-3

kimia. Contoh-contoh peralatan yang
terdapat

didalam

Laboratorium

Aunurrahman. 2010. Belajar dan
Pembelajaran.
Bandung:
Alfabeta. Hal 3

seperti mikroskop, tabung reaksi,
Baharuddin dan Esa. 2008. Teori
Belajar dan Pembelajaran..
Yogjakarta: Ar-ruzz Media.

neraca, torso dan lain-lain.
SMP
Surakarta

Muhammadiyah
terdiri

dari

3

7
lantai,

Buzan, Tony,2007,Buku Pintar Mind
Mapping, Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.hal 4

Sadiman, Arief S.dkk., 2009. Media
Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers. Hal 29

Dimyati dan Mudjiono, (2006),
Belajar dan Pembelajaran,
Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful., (2011), Konsep dan
Makna
Pembelajaran,
Bandung: Alfabeta.

Indriana, Dina. 2010. Mengenal
Ragam Gaya Pembelajaran
Efektif. Yogjakarta: Divapress.
Hal 85

Sagala, Syaiful., 2009. Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Bandung:
Alfabeta.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Hal 69

Sagala, Syaiful., 2010. Supervisi
Pembelajaran dalam Profesi
Pendidikan. Bandung: CV.
Alfabeta. Hal 258

Kusuma, Wijaya. 2010. Mengenal
penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Indeks. Hal 11

Sanaky, Hujair. 2009. Media
Pembelajaran.
Yogjakarta:
Safiria Insani. Hal 70

Muchitch, Saekhan.M dkk. 2008.
Pembelajaran
Kontekstual.
Semarang:
Rasail
Media
Group. Hal 1

Sanjaya, Wina., 2006. Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta:
Kencana Prenada
Media Group. Hal162

Mulyasa, E. , (2009), Praktik
Penelitian Tindakan Kelas,
Bandung: Rosdakarya. hal 3738
Munadi, Yudhi. 2008. Media
Pembelajaran
Sebuah
Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada. Hal 193
Munthe, Bermawy., 2009. Desain
Pembelajaran.Yogjakarta :
Pustaka Insani Madani. Hal 54

Sardiman, (2007), Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar ,
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. hal 26-28
Silberman, Melvin. 2001. Active
Learning
101
Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta: Yappendis.
Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya .
Jakarta: Rineka Cipta. Hal 2

Sudjana, N., (2010), Dasar-dasar
Proses Belajar
Mengajar ,
Bandung:
Sinar
Baru
Algensindo.hal 22
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.
2002. Media
Pengajaran.
Bandung:
Sinar
Baru
Algensindo. Hal 3-4
Supardi. 2006. Penilaian Tindakan
kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
Paikem. Yogjakarta: Pustaka
Belajar. Hal 7
Surtikanti. 2008. Strategi Belajar
Mengajar . Surakarta: Badan
Penerbit FKIP UMS. Hal 71
Suryabrata., (2008), Proses Belajar
Mengajar di Sekolah, Jakarta:
PT Rineka Cipta. Hal 233
Susilo, Joko., (2006), Gaya Belajar
Menjadikan Makin Pintar ,
Yogjakarta: Pinus. Hal 157
Uno.B, Hamzah (2011). Model
Pembelajaran
(Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif). Jakarta:
Bumi Aksara. Hal 2

Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik mencatat (mind map) terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 18 140

Pengaruh Model Pembelajaran Resiprocal Teaching Terintegrasi Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Sirkulasi

0 7 186

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING.

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE DENGAN MEDIA MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Group To Group Exchange Dengan Media Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) DENGAN MEDIA VISUAL POKOK MATERI EKOSISTEM PADA SISWA

0 0 14

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) DENGAN MEDIAVISUAL Peningkatan hasil belajar Biologi melalui penerapan strategi pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) dengan media visual gambar mat

0 0 14

PENDAHULUAN Peningkatan hasil belajar Biologi melalui penerapan strategi pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) dengan media visual gambar materi gerak pada tumbuhan pada siswa kelas VIII PK SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 20011/2012.

0 0 9

menggunakan Peta Pikiran Mind Mapping dalam Menulis

0 0 9

USUL PENELITIAN PENGARUH METODE BELAJAR DENGAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KEDOTERAN UNILA

0 0 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII SMP 2 SRAGI

0 0 8