SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Komputer

  

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMILIHAN RUMAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Agnes Angger Lowa Putri

  

013124075

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Jika aku merasa lelah & tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia Tuhan tahu betapa keras aku sudah berusaha Ketika aku memiliki tuj uan untuk dipenuhi & mimpi untuk digenapi Tuhan sudah membuka mataku & memanggil namaku Ketika segala sesuatu berj alan lancar & aku merasa ingin mengucap syukur Tuhan telah memberkatiku Aku berkata, “Itu tidak mungkin“ Yesus berkata, “Tidak ada hal yang tidak mungkin“

  Aku berkata, “Aku terlalu capai“ Yesus berkata, “Aku akan memberikan kelegaan padamu“ Aku berkata, “Aku tidak mengerti“ Yesus berkata, “Aku akan menuntun langkah-langkahmu“

  Aku berkata, “Aku tidak bisa melakukannya“ Yesus berkata, “Kamu bisa melakukan semuanya“ Aku berkata, “Aku tidak pandai“ Yesus berkata, “Aku memberikan padamu hikmat“

  Aku berkata, “Tidak ada seorangpun yang mencintaiku“ Yesus berkata, “Aku mencintaimu“ Kupersembahkan skripsi ini untuk :

  < My Savior, Yesus Kristus

  

Engkau adalah sumber kekuatanku, tak akan kekurangan aku

<

  Papa Ir. Anton Lowa Terimakasih atas kasih sayang, doa, dukungan moril, materiil maupun spirituil darimu,Papa..

  < Mama AC. Sri Rahayu, SE Terimakasih atas belaian sayang, semangat, perhatian, serta doa.

  Apa jadinya hidupku tanpa kasih sayangmu,Mama..

TERIMA KASIH

  

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMILIHAN RUMAH

ABSTRAK

  Banyaknya tipe rumah yang disediakan oleh berbagai pengembang seringkali membuat konsumen menjadi kesulitan untuk menentukan pilihannya. Sistem pendukung pengambilan keputusan berbasis komputer menjadi sebuah alternatif yang dapat membantu konsumen menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sistem ini diberi nama Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Rumah. Sistem ini diharapkan dapat membantu konsumen dalam melakukan proses pemilihan rumah sesuai dengan keinginannya. Selain itu sistem ini juga dapat membantu pengembang agar dengan mudah menawarkan berbagai tipe rumah yang dikelolanya.

  Sistem berbasis web ini dibuat menggunakan software Macromedia Dreamweaver MX 2004 untuk desain antarmuka, sedangkan untuk database-nya menggunakan PHP dan MySQL. Sumber data untuk sistem diambil dari brosur maupun booklet pada acara pameran perumahan. Selain itu data juga diperoleh dari pihak yang terkait dalam perencanaan pembangunan rumah, seperti arsitek ataupun pengembang.

  Proses pemilihan di dalam sistem ini berdasarkan beberapa kriteria, yaitu : harga rumah, lokasi rumah, luas tanah dan luas bangunan, spesifikasi teknik bangunan dan fasilitas. Setelah pengguna memasukkan nilai dari kriteria-kriteria tersebut, sistem ini akan menghasilkan solusi rumah yang sesuai dengan nilai kriteria-kriteria tersebut.

  

DECISION SUPPORT SYSTEM

FOR HOUSE SELECTION

ABSTRACT

  Various types of house provided by many developers often make consumers feel difficult in determining their choice or decision. A computer-based decision support system is an alternative solution that can help consumers to solve their problem. This system is called The Decision Support System for House Selection. This system is designed to help consumers in choosing the type of house they want. In addition, this system also helps the developer to offer various types of house to consumers.

  This web-based system was designed using the Macromedia Dreamwaver MX 2004 for user interface design, while the database was developed using PHP and MySQL. The data source for this system was taken from the brochure and booklet on the property exhibition. The data was also taken from the parties involved in the house-construction planning, such as architects and developers.

  The selection process in this system was based on several criteria, such as house price, house location, land-and-building acreage, specification of the building and facilities. After the user enters the value of each criteria, the system would give the solution of house according to the criteria.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa atas segala berkat yang dicurahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Rumah” dengan baik.

  Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  • Ibu P.H Prima Rosa S.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini, terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan yang telah saya terima.
  • Tim Penguji pada saat penulis mengikuti ujian sarjana, terima kasih atas segala masukan yang diberikan kepada penulis.
  • Seluruh dosen MIPA (Bp.Eka, Ibu Maria(Alm.), Bp.Haris, Bp.Aris, Bp.Pras,

  Ibu Any, Ibu Enny, Ibu Lusia, Ibu Tatik, Ibu Rita, Bp.Eko, Bp.Joko, Bp.Iwan, Bp.Riyad, dll) serta karyawan Sekretariat FMIPA, terima kasih buat ilmu, bimbingan dan kerjasama yang penulis terima selama menjadi mahasiswa di Fakultas MIPA.

  • Mama dan Papa tercinta yang dengan kesabarannya selalu memberi semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. I Love You, Mama Papa…
  • Teman curhat & Psikolog pribadiku, Enggar Anita Sari, makasih banyak buat suka duka yang dah kita jalani bareng. Sorry ya aku sering manja ke kamu.
  • Adik Ani-ku , Primatia Romana Wulandari, makasih ya buat doa, semangat &

  • Sodaraku Aquina & Regina Maharia, makasih buat doa dan dukungannya.
  • Sahabat & sodaraku Hartanto, makasih udah dukung aku slama ini. Thanks for Ur support, Ur pray, Ur luv & everything that given for me..
  • Sahabatku Usmardin, makasih buat kerjasamanya slama ini ya Coy..
  • My Beloved Friends ( Fany, Melia, Janner, Sakti & Berto ), makasih buat dukungan kalian, cinta kasih kalian, keceriaan dan kebersamaan kita.
  • Sahabat BODA-ku, Yunita & Istianingsih terima kasih telah membantuku.
  • Teman-teman Ilmu Komputer 2001, terima kasih atas segala dukungan.
  • Teman-teman LIA Community, juga buat staf pengajar untuk ilmunya.
  • Opa (Alm.) & Oma di Bangka. Eyang Kakung (Alm.) & Eyang Putri (Alm.).

  Cucumu telah berhasil menjadi sarjana.

  • Seluruh keluarga besar yang ada di Bangka & Jogja.
  • Om Paskalis, Egen, Kak Berto, Ita, Marlin, Mercy & keluarga besar Avontur.
  • Bapak Anwar yang telah memberikan ilmunya tentang PHP & MySQL.
  • Pimpinan PT. SDM beserta staff, Bapak Joko Anggoro dkk, terima kasih telah memberi tanggapan atas program saya.
  • Seluruh teman-teman FMIPA dan di fakultas lain USD.

  Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna karena keterbatasan yang dimiliki penulis, maka penulis sangat mengharapkan segala saran yang dapat berguna untuk pengembangan selanjutnya.

  Yogyakarta, Maret 2007

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL …………………………………..……......................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………….…….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….…….... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………….….... v

ABSTRAK ……………………………………………………………...….... vi

ABSTRACT …………………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR …………….………………………............................ viii

DAFTAR ISI …………….…………………...……...…................................. x

DAFTAR GAMBAR …………………………………...…............................ xiii

DAFTAR TABEL …………………………………...…….…………….….. xv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………...…..........

  1 1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………..............

  1 1.2 Rumusan Masalah ……………..……………………….............

  3 1.3 Tujuan Masalah ……………………………………............…...

  3 1.4 Batasan Penulisan ………………………………………...........

  3 1.5 Metodologi ………………………………………………..........

  5 1.6 Sistematika Penulisan …………………………………….........

  7 BAB II LANDASAN TEORI ………..………………………………..…...

  9 2.1 Sistem Informasi .….…….....…………..……………................

  9 2.2 Pengambilan Keputusan …………………………...…..............

  10 2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan ......................................

  11 2.2.2 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan ........................

  13

  2.3.1 Karakteristik, Kelebihan dan Keterbatasan SPPK …........

  14 2.3.2 Struktur SPPK ...................................................................

  16 2.3.3 Komponen–komponen SPPK ...........................................

  17

  2.3.3.1 Subsistem Basis Data ……………………...……

  18 2.3.3.2 Subsistem Model …….......………………..…….

  21

  2.3.3.3 Subsistem Dialog …….......………………..……

  23 2.3.3.4 Subsistem Pengetahuan …….......………….........

  24 2.3.4 Fleksibilitas Pengembangan SPPK ...................................

  25 2.3.5 Pembangunan SPPK ........................................................

  25 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ………...…………...…...…..

  29 3.1 Perencanaan Sistem ....................................................................

  29 3.2 Penelitian ………………………………………………..……...

  31 3.3 Analisa Sistem …………………………………………..……...

  32 3.4 Perancangan …………………………………………..………..

  42 3.4.1 Perancangan Subsistem Basis Data .................................

  43 3.4.2 Perancangan Subsistem Model .......................................

  52 3.4.3 Perancangan Subsistem Dialog .......................................

  54 BAB IV IMPLEMENTASI ………………………………………….....…..

  66

  4.1 Implementasi Basis Data ………………………………..………

  66

  4.1.1 Tabel-tabel utama dalam SPPK Pemilihan Rumah………..………………………………………......

  67

  4.1.2 Tabel-tabel tambahan dalam SPPK Pemilihan Rumah………..…………………………………..…..…..

  68

  4.2 Implementasi Antarmuka ………………………...………..……

  70

  4.2.1 Implementasi Rancangan Antarmuka Untuk Pemakai………..……………………………………..…..

  70

  4.2.2 Implementasi Rancangan Antarmuka Untuk Pengembang……………………………………………...

  74

  4.2.3 Implementasi Rancangan Antarmuka Untuk Administrator………………………………..……..…….

  77 4.3 Implementasi Model …………………..………….…………….

  78 4.4 Ujicoba Sistem ………………………………………..………...

  80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….......…..

  81 5.1 Kesimpulan ..………………………………………..…….…….

  81 5.2 Saran ..…………………………………...………….….……….

  83 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Model Input Output ………………...........……..……..……..… 10Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan .…………..........………..….... 12Gambar 2.3 Sistem dan Lingkungan …..............……………...............…..… 17Gambar 2.4 Komponen Utama SPPK …………………….................…....... 18Gambar 2.5 Tahap-Tahap SPPK …………………….........................…....... 28Gambar 3.1 Diagram Konteks SPPK Pemilihan Rumah …..................…..... 35Gambar 3.2 DAD Level 1 SPPK Pemilihan Rumah ……………...…........... 36Gambar 3.3 DAD Level 2 Sisi Konsumen ……...........……………..…….... 37Gambar 3.4 DAD Level 2 Sisi Pengembang ….............….………………... 38Gambar 3.5 DAD Level 2 Sisi Administrator …............….………………... 39Gambar 3.6 Diagram Relasi Entitas …………...........................………........ 44Gambar 3.7 Rancangan Form Otentifikasi Login Administrator ………....... 54Gambar 3.8 Rancangan Form Menu Utama Administrator ………….…....... 55Gambar 3.9 Rancangan Form Otentifikasi Login Pengembang ……...……... 56Gambar 3.10 Rancangan Form Registrasi Login Pengembang …….......…... 57Gambar 3.11 Rancangan Form Menu Utama Pengembang …….................... 58Gambar 3.12 Rancangan Form Data Rumah ………………………..…........ 59Gambar 3.13 Rancangan Form Data Perumahan …………………….…....... 60Gambar 3.14 Rancangan Form Data Spesifikasi ............................................ 61Gambar 3.15 Rancangan Form Data Pengembang…………………….…..... 62Gambar 3.16 Rancangan Form Pemilihan Kriteria ……………………........ 63Gambar 3.17 Rancangan Form Pemilihan Rumah ……………………......... 64Gambar 4.1 Gambar Implementasi Kriteria Pemilihan Rumah ….................. 70Gambar 4.2 Gambar Implementasi Proses Pemilihan Rumah Bagian 1 ........ 71Gambar 4.3 Gambar Implementasi Proses Pemilihan Rumah Bagian 2 ........ 72Gambar 4.4 Gambar Implementasi Proses Pemilihan Rumah Bagian 3 ........ 72Gambar 4.5 Gambar Implementasi Hasil Pemilihan Rumah …..................... 73Gambar 4.6 Gambar Implementasi Otentifikasi Login Pengembang ............ 74Gambar 4.7 Gambar Implementasi Menu Utama Pengembang ..................... 74Gambar 4.8 Gambar Implementasi Data Pengembang ................................... 75Gambar 4.9 Gambar Implementasi Data Perumahan ..................................... 75Gambar 4.10 Gambar Implementasi Data Rumah .......................................... 76Gambar 4.11 Gambar Implementasi Data Spesifikasi Bangunan ................... 76Gambar 4.12 Gambar Implementasi Otentifikasi Login Administrator ……. 77Gambar 4.13 Gambar Implementasi Menu Utama Administator …………... 77

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 4.1 Tabel Data Pengembang …………….......……..……..……...… 67Tabel 4.2 Tabel Data Spesifikasi …………………..…...…..…...……...… 67Tabel 4.3 Tabel Data Rumah ……..……………..........….......…..……..… 67Tabel 4.4 Tabel Data Perumahan ………………….…............…..……..… 68Tabel 4.5 Tabel Data Punya……………..…...…………….…...…….....… 68Tabel 4.6 Tabel Data Login Pengembang ……………..…....………......… 68Tabel 4.7 Tabel Data Fasilitas ……………..…...…………...……….....… 69Tabel 4.8 Tabel Data Lokasi ………………...…...………….....…….....… 69Tabel 4.9 Tabel Data Keterangan Spesifikasi ……………..….......….....… 69Tabel 4.10 Tabel Data Administrator ………………………….......…....... 69Tabel 4.11 Tabel Data Polling …………………………………..….......… 69Tabel 4.12 Tabel Data News …………………………………......….....… 70Tabel 4.13 Tabel Data Guestbook ……………………..…….......…......… 70

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Rumah merupakan hasil peradaban manusia yang sudah berabad–abad dikenal dan digunakan orang, sehingga kadang–kadang sudah tidak dapat dipisahkan dari individunya. Demikian eratnya hubungan antara rumah dan manusia, sehingga manusia merasa perlu mengembangkan keadaan rumahnya seperti mengembangkan dirinya sendiri.

  Rumah adalah bangunan dimana manusia tinggal untuk beristirahat serta melakukan kegiatan lain yang sifatnya pribadi. Secara garis besar, sifat penghuni suatu rumah akan tercermin dalam penampilan wajah rumahnya. Istilah “Rumahku adalah Idamanku” kini menjadi tak asing lagi bagi pihak yang akan membeli rumah (konsumen). Rumah yang menjadi dambaan adalah rumah yang benar–benar sesuai dengan keinginannya. Kesesuaian yang dimaksud membuat konsumen menjadi puas atas pilihannya. Oleh karena itu, pertimbangan untuk pemilihan tipe rumah yang sesuai harus dilakukan sebaik–baiknya.

  Tipe rumah adalah ukuran atau jenis yang digunakan sebagai acuan untuk menilai bentuk atau spesifikasi rumah. Dengan berkembangnya zaman, tipe rumah saat ini sangat variatif dan inovatif. Mulai dari tipe yang paling sederhana hingga tipe yang sangat kompleks sekalipun dapat ditemukan.

  Dengan beragamnya rumah saat ini, konsumen memiliki banyak pilihan yang beragam pula. Tidaklah mudah untuk menentukan pilihan yang tepat dalam pemilihan rumah yang dikehendaki. Berbagai faktor yang ada menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan pilihannya. Para pengembang (developer) maupun arsitek mulai bersaing untuk membantu memberikan solusi dengan menyediakan berbagai macam tipe rumah.

  Banyaknya tipe rumah yang tersedia tentu saja membuat konsumen menjadi kesulitan untuk menentukan pilihannya. Sebuah sistem berbasis komputer menjadi alat bantu alternatif yang dapat membantu konsumen menyelesaikan masalah yang dihadapi. Keberadaan komputer pada sistem informasi pada dasarnya tidak mutlak. Akan tetapi komputer dengan segenap kemampuannya dalam memproses data, akan meningkatkan efektifitas, produktifitas, serta efisiensi suatu sistem informasi.

  Karena alasan inilah, penulis mencoba membangun sebuah “Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Pemilihan Rumah” sehingga dapat mengakomodasikan kebutuhan akan masalah pemilihan rumah untuk mendapatkan hasil pemilihan yang benar–benar sesuai atau setidaknya mendekati keinginan konsumen.

   Rumusan Masalah

  1.2 Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka penulis dapat

  mengangkat suatu permasalahan yang perlu dilakukan penyelesaian. Masalah yang diangkat adalah bagaimana membangun sebuah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) yang dapat membantu konsumen dalam pemilihan rumah untuk mendapatkan hasil pemilihan yang benar–benar sesuai atau setidaknya mendekati keinginan konsumen ?

   Tujuan

  1.3 Tujuan penulisan ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah

  Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan yang dapat membantu konsumen dalam pemilihan rumah untuk mendapatkan hasil pemilihan yang benar–benar sesuai atau setidaknya mendekati keinginan konsumen.

  1.4 Batasan Masalah

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah menjadi sebagai berikut : ) Jenis rumah hanya untuk rumah tinggal, bukan untuk usaha. ) Rumah yang dipilih adalah rumah yang lokasinya berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

  ) Harga rumah yang digunakan pada sistem ini bukanlah harga yang mutlak, karena sewaktu–waktu harga rumah dapat berubah.

  ) SPPK ini akan menghasilkan beberapa pilihan rumah berdasarkan kriteria yang dimasukkan oleh konsumen.

  ) SPPK ini memiliki variabel atau faktor yang diperlukan dalam memutuskan memilih rumah, yaitu :

  • Harga • Lokasi rumah
  • Luas Tanah dan Luas Bangunan • Spesifikasi Bangunan • Fasilitas ) SPPK ini memiliki fitur (features), yaitu :

  ► Bagi Administrator : Menghapus daftar pelanggan sistem, mengaktifkan/me- nonaktifkan pelanggan sistem dan mengelola sistem.

  ► Bagi Pengembang : Menambah, menghapus dan mengedit data rumah dan data perumahan.

  ► Bagi Konsumen :

  1. Memilih kriteria pemilihan rumah sebelum melakukan proses pemilihan.

  2. Melakukan pemilihan rumah dan mendapatkan informasi mengenai perumahan.

  ) SPPK ini hanya akan dibangun sampai pada tahap Testing. Yaitu untuk mencari kesalahan dengan mengeksekusi program. Jadi, tidak akan sampai pada perawatan program lebih lanjut

   Metodologi

1.5 Dalam membangun sistem ini penulis memakai metode pembangunan

  SPPK dengan langkah–langkah sebagai berikut :

  1. Fase Perencanaan

  Fase perencanaan dilakukan penguraian tentang perkiraan kebutuhan dan perumusan masalah. Langkah ini merupakan langkah awal yang penting karena akan menentukan pemilihan jenis SPPK yang akan dirancang serta metode pendekatan yang akan digunakan.

  2. Fase Penelitian

  Fase penelitian menguraikan tentang identifikasi suatu pendekatan yang relevan untuk mengakomodasikan kebutuhan user dan sumber daya yang tersedia. Sumber daya ini meliputi spesifikasi hardware, software, pengalaman organisasi dan keahlian sumber daya manusia yang tersedia.

  3. Fase Analisa

  Fase ini termasuk penentuan teknik pendekatan terbaik yang dilakukan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya.

  4. Fase Perancangan a.

  Perancangan Subsistem Dialog (User Interface)

  b. Perancangan Subsistem Model (Model Subsystem) c.

  Perancangan Subsistem Basis Data (Data Subsystem)

  5. Fase Konstruksi

  Fase ini merupakan kelanjutan dari perancangan dimana ketiga subsistem yang dirancang digabungkan menjadi suatu kesatuan. Jika konstruksi sistem sudah dilakukan, maka sistem harus dilakukan pengujian dan secara terus menerus dilakukan perbaikan.

  6. Fase Implementasi

  Fase ini terdiri dari kegiatan–kegiatan sebagai berikut : a.

  Testing (Pengujian) Fase ini melakukan uji sistem yang telah dibuat.

  b.

  Evaluasi Dalam fase ini, sistem dievaluasi untuk melihat sejauh mana sistem tersebut telah memenuhi kebutuhan user. Fase ini dapat berputar dan berulang beberapa kali hingga diperoleh hasil yang diharapkan.

  c.

  Demonstrasi Fase ini memperlihatkan kemampuan sistem kepada user.

  d.

  Pelatihan Dalam fase ini, user dilatih dalam penggunaan sistem dan perawatannya. e.

  Penyebaran Pada fase ini, sistem dioperasikan dan diperkenalkan secara penuh untuk semua user.

  7. Fase Pemeliharaan

  Fase ini harus dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan sistem yang telah dibangun.

  8. Fase Adaptasi

  Fase ini dilakukan pengulangan terhadap tahapan–tahapan di atas sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metode pengerjaan dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang digunakan

  sebagai acuan dalam penulisan ini yang meliputi : penjelasan mengenai sistem informasi, pengambilan keputusan, sistem pendukung pengambilan keputusan. Dijelaskan juga mengenai karakteristik, kelebihan dan keterbatasan SPPK, struktur SPPK, komponen-komponen SPPK, fleksibilitas pengembangan SPPK dan pembangunan SPPK.

  Bab III Analisa dan Perancangan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengembangan sistem yang meliputi :

  perencanaan sistem, penelitian, analisa sistem dan perancangan. Perancangan itu sendiri terdiri dari perancangan basis data, perancangan model dan perancangan antarmuka pemakai / dialog (User Interface).

  Bab IV Implementasi Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi sistem dari hasil

  analisis dan perancangan yang telah dibahas pada Bab III, meliputi : implementasi rancangan basis data, implementasi rancangan antarmuka, implementasi rancangan model dan ujicoba sistem. Implementasi rancangan antarmuka terdiri dari implementasi rancangan antarmuka untuk pemakai, implementasi rancangan antarmuka untuk pengembang dan implementasi rancangan antarmuka untuk administrator.

  Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh oleh

  penulis tentang sistem yang dibangun serta saran–saran untuk penyempurnaan yang lebih lanjut.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

  Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarluaskan informasi demi lancarnya proses pengendalian dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Daihani (2003), mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut :

  Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama–sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan.

  Keberadaan komputer pada sistem informasi pada dasarnya tidak mutlak. Tetapi komputer dengan segenap kemampuannya dalam memproses data, akan meningkatkan efektifitas, produktifitas, serta efisiensi suatu sistem informasi.

  Informasi sendiri didefinisikan sebagai data yang sudah terolah sedemikian rupa mempunyai arti atau makna bagi pihak tertentu. Sedangkan data adalah serangkaian fakta yang menyatakan kejadian atau keadaan tertentu sebelum diolah sehingga belum dapat dimengerti maknanya.

  Tiga kegiatan utama dalam sebuah sistem informasi adalah pemasukan pengumpulan data dari dalam organisasi atau dari lingkungan organisasi. Sementara pemrosesan bertugas mengolah data sehingga menjadi sesuatu yang bermakna. Sedangkan pengeluaran berfungsi memberikan hasil olahan kepada pihak–pihak yang membutuhkan.

  Kegiatan dalam sistem informasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  

PROSES

KELUARAN

  INPUT Data, Fakta Pencatatan Informasi

Klasifikasi

Penyusunan

  

Peringkasan

Penyimpanan

Pengambilan

Pelaporan

  

Penyebaran

Gambar 2.1. Model Input Output

2.2 Pengambilan Keputusan

  Pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih antar alternatif tindakan untuk kepentingan pencapaian suatu tujuan.

  Selengkapnya Churman merumuskan definisi pengambilan keputusan sebagai berikut (Daihani,2001) : Pengambilan keputusan merupakan aktivitas manajemen berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manajemen.

  Sebenarnya, perbedaan utama antara pengertian pengambilan keputusan dengan pemecahan masalah hanya terletak pada bidang cakupnya. Pengambilan keputusan lebih bersifat umum sedangkan pemecahan masalah adalah prosedur pengambilan keputusan yang tujuan dan bidang cakupnya lebih spesifik.

2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan

  Proses pengambilan keputusan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : (1) tahap identifikasi masalah dan (2) tahap pemecahan masalah. Tahap–tahap proses pengambilan keputusan ini dilakukan agar keputusan yang diambil cocok dengan masalah yang dihadapi.

  Walaupun masalah yang diambil telah melewati tahap–tahap dalam pemecahan masalah, bisa saja terjadi hasil dari keputusan yang diambil gagal. gagal artinya tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh atau tidak sesuai dengan masalah yang diperoleh.

Gambar 2.2 adalah suatu arus aktivitas yang berlanjut dari fase penelusuran untuk mendesain hingga ke fase pemilihan, tetapi pada tahap

  manapun mungkin ada suatu kembalian ke tahap sebelumnya.

  Penyederhanaan Realitas Fase Penelusuran

  Asumsi Mencari dan membaca sekilas prosedur Mengumpulkan data Identifikasi masalah Klasifikasi masalah Menyatakan masalah

  Fase Perancangan Pengesahan model Merumuskan suatu model

  Menetapkan ukuran untuk pilhan Mencari alternatif SUKSES

  Meramalkan dan mengukur hasil Fase Pemilihan

  Verifikasi, uji coba Solusi untuk model solusi yang diusulkan Analisis kepekaan

  Pemilihan terbaik dari alternatif yang baik Merencanakan untuk implementasi Perancangan suatu sistem kendali Implementasi solusi

  GAGAL

Gambar 2.2. Proses Pengambilan Keputusan

2.2.2 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

  Menurut Herbert A. Simon, ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan, yaitu (Turban,1995) :

  1. Tahap Penelusuran Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi.

  Persoalan yang dihadapi harus dirumuskan terlebih dahulu secara jelas.

  2. Tahap Perancangan Merupakan tahap analisa dalam mencari atau merumuskan alternatif– alternatif pemecahan masalah. Setelah dirumuskan dengan baik, tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

  3. Tahap Pemilihan Berdasarkan rumusan tujuan serta tujuan yang diharapkan, kemudian dilakukan pemilihan alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai.

  4. Tahap Implementasi Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil.

2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

  Konsep Decision Support System (DSS) atau yang lebih dikenal dengan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) pertama kali dikemukakan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah

  

Management Decision System (Turban,1995). Dari hasil penelitian dan

  pembangunan SPPK yang dilakukan oleh sejumlah lembaga penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem ini merupakan sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Maryan Alavi dan H. Albert Napier memberikan definisi sebagai berikut :

  Suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini harus sederhana, mudah dan adaptif.

  Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa SPPK merupakan sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur atau tidak terstruktur.

2.3.1 Karakteristik, Kelebihan dan Keterbatasan SPPK

  Beberapa karakteristik yang membedakan SPPK berbeda dengan sistem informasi lainnya adalah (Turban,1995) :

  1. SPPK dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak

  2. SPPK mengkombinasikan penggunaan model–model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi pencari informasi.

  3. SPPK dirancang sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang–orang yang tidak memiliki kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi.

  4. SPPK dirancang dengan menekankan aspek fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi.

  SPPK memberikan berbagai manfaat atau keuntungan bagi pemakainya. Keuntungan SPPK antara lain :

  1. SPPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data atau informasi bagi pemakainya.

  2. SPPK membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

  3. SPPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

  4. SPPK dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambilan keputusan. Disamping berbagai keuntungan dan manfaat diatas, SPPK juga mempunyai keterbatasan, diantaranya adalah :

  1. Kemampuan suatu SPPK terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

  2. Proses–proses yang dapat dilakukan oleh SPPK biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.

2.3.2 Struktur SPPK

  Sebuah sistem dapat dibagi menjadi tiga bagian : masukan, proses, dan keluaran. Sistem dikelilingi oleh lingkungan dan sering diliputi suatu mekanisme umpan balik. Masukan meliputi unsur-unsur yang masuk ke sistem. Semua unsur- unsur dikonversikan atau diubah dari bentuk masukan ke dalam keluaran yang dinamakan dengan proses. Keluaran menggambarkan produk jadi atau yang akan dihasilkan oleh sistem itu.

  Ada suatu aliran informasi dari komponen keluaran kepada pembuat keputusan mengenai hasil atau keluaran dari sistem. Berdasarkan informasi ini, pembuat keputusan yang bertindak sebagai kendali, boleh memutuskan untuk memodifikasi masukan atau proses atau kedua-duanya. Lingkungan dari sistem terdiri atas beberapa unsur yang berada diluar pengertian yang bukan masukan, keluaran, atau proses. Suatu sistem terpisah dari lingkungannya karena suatu batas. Sistem berada didalam batas, ketika lingkungan berada diluar.

  Lingkungan Pelanggan Masukan Pemerintah Proses Bahan Material Keluaran Prosedur Biaya Hasil

  Program Sumber Daya Konsekuensi Alat Bantu Produk Akhir

  Kegiatan Penyampaian Jasa

  Keputusan Feedback Pengambil

  Keputusan Pemegang Penjual Bank

  Saham Batas Sistem

Gambar 2.3. Sistem dan Lingkungan

2.3.3 Komponen - komponen SPPK

  Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan terdiri atas 4 komponen utama atau subsistem, yaitu (Turban,1995) :

  1. Subsistem Basis Data (Data Subsystem)

  2. Subsistem Model (Model Subsystem)

  3. Subsistem Dialog (User Interface)

  4. Subsistem Pengetahuan (Knowledge Subsystem) Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

DATABASE MODEL BASE

  DBMS DGMS MBMS SOFTWARE Lingkungan Tugas USER

Gambar 2.4. Komponen Utama SPPK

2.3.3.1 Subsistem Basis Data

  Subsistem data merupakan komponen SPPK yang menyediakan data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu pangkalan data (data base) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management System / DBMS). Melalui manajemen pangkalan data inilah data dapat diambil dan diekstraksi dengan cepat. Subsistem basis data tersusun atas elemen :

1. Basis Data (Database)

  Basis Data adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan sehingga sesuai dengan struktur dan kebutuhan dari suatu organisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang untuk lebih dari satu aplikasi. Data yang terdapat dalam Basis Data meliputi sumber data internal (internal data), data eksternal (external data) dan data pribadi (private data) yang dimiliki satu atau lebih pemakai. Internal data berasal dari proses transaksi sistem organisasi. External data meliputi data industri, data riset pemasaran, data sensus, data ketenagakerjaan regional, peraturan pemerintah, jadwal tarif pajak atau data ekonomi negara. Private data dapat berupa peraturan dari pengalaman yang digunakan oleh pembuat keputusan dan data penilaian spesifik.

2. Sistem Manajemen Basis Data

  DBMS bertukar dalam bentuk data tersimpan. Sistem

  mainframe menyimpan banyak file besar, masing-masing file yang

  berisi banyak arsip, masing-masing record yang berisi banyak data item, dan data item yang berisi banyak karakter. Sistem untuk komputer mikro menawarkan kapasitas yang terbatas karena membatasi ruang penyimpanan utama dan sekunder.

  Ciri dari DBMS yang paling mencolok bagi pemakai (user) adalah pencarian data. DBMS menawarkan fleksibilitas besar dalam kaitan bagaimana informasi didapat kembali dan ditampilkan. Dengan kecanggihan DBMS, pemakai dapat menetapkan pengolahan data tertentu dan mengatur keluaran dalam bagian depan dan pemberian jarak.

  Sebagian besar kegiatan ini tak terlihat oleh pemakai. Para pemakai meminta beberapa informasi dan menerimanya tanpa mengetahui proses DBMS telah dilakukan. DBMS dirancang untuk melindungi setiap permintaan informasi dan menentukan bahwa (1) orang membuat permintaan tentu saja seorang pemakai diberi hak (2) orang mempunyai akses kepada file yang diminta dan (3) orang mempunyai akses kepada data item yang diminta dalam file itu.

  Direktori data adalah suatu katalog dari semua data dalam database itu. Berisi definisi data, dan fungsi utamanya akan menjawab pertanyaan tentang ketersediaan data item, sumber mereka, atau maksud mereka. Direktori secara utama sesuai untuk mendukung tahap kecerdasan dari proses pengambilan keputusan dengan membantu meneliti data dan mengidentifikasi lingkup masalah atau peluang.

  Direktori, seperti halnya katalog lain, mendukung penambahan masukan baru, penghapusan masukan, dan pencarian informasi pada objek yang spesifik.

  Unsur fasilitas query menyediakan basis untuk mengakses data. Fasilitas ini menerima permintaan data, menentukan bagaimana permintaan ini dapat diisi, merumuskan permintaan yang terperinci dan mengembalikan hasil kepada permintaan pokok. Fasilitas query meliputi sebuah bahasa query yang khusus. Fungsi terpenting suatu sistem query DSS yaitu operasi pemilihan dan manipulasi.

2.3.3.2 Subsistem Model

  Keunikan dari SPPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model–model keputusan. Model merupakan suatu peniruan dari alam nyata. Kendala yang kadang dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata. Sehingga keputusan yang diambil yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model pada subsistem model harus tetap dijaga fleksibilitasnya. Artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model, seiring dengan perkembangan pengetahuan.

  Aspek lain tentang pemodelan yang harus dipertimbangkan seperti identifikasi masalah dan analisa lingkungan, identifikasi variabel, meramalkan, model dan manajemen model. Model dalam SPPK terdiri dari tujuh kelompok, meliputi :

  1. Optimisasi masalah dengan beberapa alternatif Melibatkan batas dan biasanya bukan sejumlah besar alternatif yang dimodelkan oleh satu pendekatan dimana alternatif-alternatif didaftarkan dengan kontribusi peramalan untuk mendapatkan hasil. Teknik yang digunakan meliputi tabel keputusan dan alur keputusan.

  2. Optimisasi dengan algoritma Mencari solusi terbaik dari satu bilangan takhingga dari alternatif- alternatif yang menggunakan langkah peningkatan proses. Teknik yang digunakan antara lain dengan model pemrograman matematika lain dan linear, juga dengan model jaringan.

  3. Optimisasi dengan menganalisa rumus Mencari solusi terbaik dalam satu langkah menggunakan sebuah rumus.

  4. Simulasi Mencari solusi yang cukup baik atau terbaik dari alternatif-alternatif yang diperiksa dengan menggunakan percobaan.

  5. Heuristics Mencari solusi yang cukup baik dengan memakai aturan-aturan.

  Misalnya teknik dalam sistem pakar.