BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BONE BOLANGO - DOCRPIJM b9fd10cdce BAB VIIBAB 7

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

BAB VII
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KABUPATEN BONE BOLANGO
7.1.

Arahan RTRW Kabupaten Bone Bolango
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2011-2031

ditetapkan dengan Peraturuan Daerah (PERDA) Kabupaten Bone Bolango Nomor 8 Tahun
2012. Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Bone Bolango adalah Untuk mewujudkan ruang
wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan yang mengakomodasikan keterkaitan
antar kawasan dengan mengintegrasikan dimensi sosial, ekonomi dan ekologis.
7.1.1. Kawasan Strategis Kabupaten
1. Rencana kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, terdiri atas:
a) Kawasan pusat pemerintahan Kabupaten di Kecamatan Suwawa;
b) Kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Kabila dan Kecamatan
Tilongkabila;

c)

Kawasan industri rumah tangga, di Kecamatan Tapa dan kawasan
agroindustri di Kecamatan Suwawa;

d) Kawasan Strategis Sungai Bone sebagai kawasan jasa dan pariwisata;
dan
e) Kawasan Strategis Bone Pesisir sebagai kawasan minapolitan, pariwisata
dan industri pengolahan perikanan.
2.

Rencana kawasan strategis dari sudut kepentingan daya dukung lingkungan
hidup, meliputi:
a) Kawasan Air Panas Lombongo, Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa
Tengah;
b) Kawasan Air Panas Libungo, Desa Libungo, Kecamatan Suwawa Selatan;
c)

Air Terjun Ilohuuwa Desa Ilohuuwa, Kecamatan Bone;


d) Kawasan Danau Perintis, Kecamatan Suwawa;
e) Kawasan Taman Laut Olele, Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone;
Kabupaten Bone Bolango| VII - 1

LAPORAN AKHIR

f)

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Kawasan Pantai Botutonuo – Molotabu – Huangobotu, Kecamatan Kabila
Bone; dan

g)
3.

Kawasan Pantai Bulawa, Kecamatan Bulawa.

Rencana kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, terdiri atas:
a) Kawasan


Cagar Budaya/Sejarah

dan

Makam

Nani

Wartabone,

Kecamatan Suwawa;
b) Kawasan Pendidikan di Kecamatan Tilongkabila - Suwawa;
c)

Kawasan Siap Bangun (KASIBA), di Kecamatan Tilongkabila Desa
Moutong, Desa Iloheluma, Desa Butu dan Kecamatan Suwawa Desa
Huluduotamo;

d) Kawasan Desa Adat, di Kecamatan Pinogu; dan

e) Kawasan Strategis “Integrated Eduecotourism” di Kecamatan Tapa.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 2

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Tabel 7. 1.

Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Bone Bolango

Kawasan Strategis
Pusat Pemerintahan Daerah

Sudut Kepentingan
Ekonomi

Perdagangan dan Jasa


Ekonomi

Industri Rumah tangga
Agroindustri
Sungai Bone sebagai kawasan jasa dan
pariwisata
Minapolitan, pariwisata & Industri
Pengolahan Ikan

Ekonomi
Ekonomi

Lokasi/Batas Kawasan
Kec. Suwawa
Kec. Kabila
Kec. Tilongkabila
Kec. Tapa
Kec. Suwawa

Ekonomi


Sungai Bone

Ekonomi

Bone Pesisir

Air panas Lombongo
Air panas Libungo
Air terjun Ilohuuwa
Danau Perintis
Taman laut Olele
Pantai Botutonuo, Molotabu &
Huangobotu
Pantai Bulawa
Cagar budaya/Sejarah & Makam Nani
Wartabone
Pendidikan
Kawasan siap banguan (KASIBA)
Desa Adat

Kawasan strategis “Integrated
Eduecotourism”

Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup
Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup

Desa Lombongo (Kec. Suwawa Tengah)
Desa Libungo (Kec. Suwawa Selatan)

Desa Ilohuuwa (Kec. Bone)
Kecamatan Suwawa
Desa Olele (Kec. Kabila Bone)
Kecamatan Kabila Bone
Kecamatan Bulawa

Sosial Budaya

Kecamatan Suwawa

Sosial Budaya

Sosial Budaya

Kecamatan Tilongkabila
Kecamatan Suwawa
Desa Moutong, Desa Iloheluma & Desa
Butu (Kec. Tilongkabila)
Desa Huluduotamo (kec. Suwawa)
Kecamatan Pinogu


Sosial Budaya

Kecamatan Tapa

Sosial Budaya

Sumber; Adaptasi dari PERDA No. 8 Tahun 2012 RTRW Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango| VII - 3

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sumber; Lampiran PERDA No. 8 Tahun 2012 RTRW Kabupaten Bone Bolango.

Gambar 7. 1. Peta Kawasan Strategis Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango| VII - 4


LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

7.1.2. Arahan Pengembangan Pola Ruang Terkait Bidang Cipta Karya
1. Rencana pengembangan ruang terbuka hijau terdiri dari ruang terbuka
hijau publik dan ruang terbuka hijau privat.
a) Ruang terbuka hijau publik di Kabupaten Bone Bolango diwujudkan
dengan; Mempertahankan

ruang terbuka

hijau

alami; dan

Mengembangkan ruang terbuka hijau buatan yang terdiri atas
lapangan olahraga, taman kota, taman desa,taman kecamatan,
median jalan dan jalur pejalan kaki yang lokasinya di setiap ibukota

kecamatan yang tersebar diseluruh Kabupaten Bone Bolango dan di
Kawasan Siap Bangun Kecamatan Tilongkabila.
b) Ruang terbuka hijau privat meliputi pekarangan rumah tinggal dan
halaman perkantoran terutama kompleks perkantoran Bone
Bolango.
2.

Rencana kawasan permukiman terdiri dari peruntukan permukiman
perkotaan dan permukiman perdesaan.
a) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan terdapat di Kawasan
Perkotaan Suwawa, Kabila, Tilongkabila, Tapa dan Bulango Selatan.
b) Kawasan peruntukan permukiman perdesaan terdapat diseluruh
wilayah kabupaten selain kawasan perkotaan.

3.

Rencana kawasan peruntukan lainnya, salah satunya adalah rencana
kawasan sarana prasarana perkantoran Provinsi, dikembangkan di
Kecamatan Kabila, Tilongkabila dan Kecamatan Bulango Selatan.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 5

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sumber; Lampiran PERDA No. 8 Tahun 2012 RTRW Kabupaten Bone Bolango

Gambar 7. 2. Peta Pola Ruang Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango| VII - 6

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

7.1.3. Arahan Pengembangan Struktur Ruang Terkait Keciptakaryaan
Rencana struktur ruang wilayah merupakan gambaran sistem perkotaan
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang dibangun berdasarkan kerangka
sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan kota yang berhirarki dan satu sama
lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kota hingga 20
tahun, yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota dan
melayani kegiatan skala kota yang merupakan satu kesatuan dari sistem
regional dan provinsi
1.

Rencana sistem pusat kegiatan
a) PKWP berada di Kecamatan Suwawa
b) PKL berada di Tilongkabila dan Bone Raya
c) PPK terdiri dari:
 Kawasan Perkotaan Talumopatu di Kecamatan Tapa
 Kawasan Perkotaan Oluhuta di Kecamatan Kabila
 Kawasan Perkotaan Botu Baranai di Kecamatan Kabila Bone, dan
 Kawasan Perkotaan Bilungala di Kecamatan Bone Pantai

2.

Rencana sistem jaringan prasarana lainya terkait keciptakaryaan adalah
Sistem prasarana pengelolaan lingkungan.
a) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dikembangkan dengan pola sanitary
landfill di Kecamatan Bulango Utara dengan luas lahan kurang lebih 5
Ha.
b) IPAL dikembangkan pada instalasi rumah tangga terpadu, instalasi
rumah sakit, instalasi farmasi, laboratorium, perumahan, rumah
makan/restoran, tempat wisata dan instalasi sejenis lainnya.
c) Instalasi tinja dikembangkan pada wilayah dekat dengan TPA dengan
luas lahan kurang lebih 2 ha.
d) SPAM

dikembangkan

pada

pusat-pusat

permukiman

dengan

memanfaatkan air permukaan terutama pada kawasan pusat
kegiatan wilayah, kegiatan lokal dan pusat pelayanan kawasan yang
terdiri dari : (a) PKWP di Suwawa; (b) PKL di Tilongkabila dan Bone
Raya; dan (c) PPK di Talulobutu, dan Tombulilato.
Kabupaten Bone Bolango| VII - 7

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sumber; Lampiran PERDA No. 8 Tahun 2012 RTRW Kabupaten Bone Bolango

Gambar 7. 3. Peta Struktur Ruang Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango| VII - 8

LAPORAN AKHIR

Tabel 7. 2.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Arahan RTRW Kabupaten Bone Bolango untuk Bidang Cipta
Karya

Arahan Pola Ruang

Arahan Struktur Ruang

Pengembangan RTH
Sistem Pusat Kegiatan
 Ruang terbuka hijau publik di Kabupaten Bone Bolango  PKWP berada di Kecamatan Suwawa
diwujudkan dengan; Mempertahankan ruang terbuka hijau  PKL beradadi Tilongkabila dan Bone Raya
alamai; dan Mengembangkan ruang terbuka hijau buatan
yang terdiri atas lapangan olahraga, taman kota, taman desa,  PPK terdiri dari:
taman kecamatan, median jalan dan jalur pejalan kaki yang
 Kawasan Perkotaan Talumopatu di
lokasinya di setiap ibukota kecamatan yang tersebar diseluruh
Kecamatan Tapa
Kabupaten Bone Bolango dan di Kawasan Siap Bangun
 Kawasan Perkotaan Oluhuta di
Kecamatan Tilongkabila.
Kecamatan Kabila
 Ruang terbuka hijau privat meliputi pekarangan rumah tinggal
 Kawasan Perkotaan Botu Baranai di
dan halaman perkantoran terutama kompleks perkantoran
Kecamatan Kabila Bone, dan
Bone Bolango.
 Kawasan Perkotaan Bilungala di
Kecamatan Bone Pantai
Kawasan Permukiman
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan terdapat di
Kawasan Perkotaan Suwawa, Kabila, Tilongkabila, Tapa dan
Bulango Selatan.
 Kawasan peruntukan permukiman perdesaan terdapat
diseluruh wilayah kabupaten selain kawasan perkotaan.

Prasarana Pengolahan Lingkungan
Tempat
Pembuangan
Akhir
(TPA)
dikembangkan dengan pola sanitary landfill di
Kecamatan Bulango Utara dengan luas lahan
kurang lebih 5 Ha.

Kawasan Peruntukan Lainnya
 kawasan
sarana
prasarana
perkantoran
Provinsi, IPAL dikembangkan pada instalasi rumah
dikembangkan di Kecamatan Kabila, Tilongkabila dan tangga terpadu, instalasi rumah sakit, instalasi
Kecamatan Bulango Selatan.
farmasi, laboratorium, perumahan, rumah
makan/restoran, tempat wisata dan instalasi
sejenis lainnya.
Instalasi tinja dikembangkan pada wilayah
dekat dengan TPA dengan luas lahan kurang
lebih 2 ha.
SPAM dikembangkan pada pusat-pusat
permukiman dengan memanfaatkan air
permukaan terutama pada kawasan pusat
kegiatan wilayah, kegiatan lokal dan pusat
pelayanan kawasan yang terdiri dari : (a)
PKWp di Suwawa; (b) PKL di Tilongkabila dan
Bone Raya; dan (c) PPK di Talulobutu, dan
Tombulilato
Sumber; Adaptasi dari PERDA No. 8 Tahun 2012 RTRW Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango| VII - 9

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

7.1.4. Ketentuan zonasi
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan permukiman, ditetapkan sebagai
berikut :
 Peruntukan kawasan permukiman diperkenankan untuk dialihfungsikan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasarana
pendukung fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan
peraturan yang berlaku;
 Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana
wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
 Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial termasuk
Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan dengan luas paling sedikit 30% dari
luas kawasan perkotaan;
 Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan
industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan
skala pelayanan lingkungan;
 Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam kawasan
lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;
 Dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan
kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan
kehidupan sosial masyarakat;
 Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman;
 Pembangunan hunian dan kegiatan lainnya di kawasan permukiman
harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku
(KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain sebagainya);
 Pada kawasan permukiman perkotaan harus disediakan prasarana dan
sarana dasar pendukung permukiman yang tersambung dengan sistem
prasarana perkotaan yang sudah ada.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 10

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Tabel 7. 3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Bone Bolango terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
No
A.
1.

2.

Usulan Program Utama

Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang Terkait dengan Ke-Cipta Karyaan
Rencana Pusat Kegiatan
Pengembangan PKW Suwawa
Pengembangan Sistem
Suwawa
Perkotaan
Pengembangan Pasar
Suwawa
Regional
Pengembangan PKL Tilongkabila & Bone Raya
Pengembangan Sistem
Tilongkabila &
Perkotaan
Bone Raya
Tilongkabila &
Pengembangan Pasar Induk
Bone Raya
Pengembangan PPK Tapa, Kabila Bone & Bone Pantai
Pengembangan Pasar Skala
Tapa, Kabila Bone
Kecamatan
& Bone Pantai

Merupakan
KSK (ya/tidak

Sumber Pendanaan

Instansi
Pelaksana

Ya

APBN/ APBD/ Swasta

PU

Ya

APBN/ APBD

PU

Ya

APBN/ APBD/ Swasta

PU

Ya

APBN/ APBD

PU

Ya

APBN/ APBD

PU

Tidak

APBN/APBD

Ya

APBN/APBD

Rencana Sistem Jaringan Prasarana
Pengembangan Prasarana Pengelolaan Lingkungan
Persampahan

B.
3.

Lokasi

Pengembangan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)

Kecamatan
Bulango Utara

Indikasi Program Perwujudan Pola Ruang Terkait dengan Ke-Cipta Karyaan
Rencana Kawasan Lindung
Kawasan cagar Budaya
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi
Makam Hubulo dan Makam
Tapa
Kawasan
Raja Bulanggodu
Kabupaten Bone Bolango| VII - 11

PU

PU

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Sempadan Sungai

Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi
Sempadan Mata Air
Lindung

DAS Bone &
Bolango
Ds. Lombongo ;
Ds. Ulantha ; Ds.
Tunggulo ; Ds.
Langge ;
Ds.Uabanga ;
Ds.Taludaa ;
Ds.Mongiilo

Ya

APBN/APBD

Ruang Terbuka Hijau
C.
4.

Indikasi Program Pengembangan Kawasan Strategis
Perwujudan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Ekonomi
Kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten
Kawasan Perdagangan & Jasa
Kawasan Industri
- Agroindustri
Industri Rumah Tangga

5.

APBN/APBD

APBN/APBD

PU

PU

Dishut/PU

Suwawa

Ya

APBN/APBD

BAPPEDA/PU

Kabila &
Tilongkabila

Ya

APBN/APBD

Perindag/PU

Ya

APBN/APBD

Perindag/PU

APBN/APBD

BAPPEDA/PU

APBN/APBD

BAPPEDA/PU

APBN/ APBD/ Swasta

Dispar/PU

Suwawa ;
Suwawa Tengah
Tapa ; Bulango

Kawasan Strategis Sungai
Bone sebagai kawasan jasa
Sungai Bone
Ya
dan pariwisata
Kawasan Strategis Pesisir
Kabila Bone,
“Bone Pesisir” sebagai
Bone Pantai,
Ya
kawasan minapolitan,
Bulawa, Bone
pariwisata dan industry
Raya, Bone
pengolahan perikanan
Perwujudan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kawasan Taman laut Olele
Kabila Bone
Ya
Kabupaten Bone Bolango| VII - 12

LAPORAN AKHIR

6.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Kawasan Air Panas Lombongo
Kawasan Air Panas Libungo
Kawasan Air Terjun Ilohuuwa
Kawasan Danau Perintis
Kawasan Pantai Botutonuo Molotabu - Huangobotu
Kawasan Pantai Bulawa
Perwujudan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial
Budaya
Rehabilitasi Makam Nani
Wartabone
Pengembangan Kawasan
Pendidikan
Pengembangan Kawasan Siap
Bangun (KASIBA)
Kawasan Desa Adat
Kawasan Strategis “Integrated
Eduecotourism”

Suwawa Tengah
Suwawa Selatan
Bone
Suwawa

Ya
Ya
Ya
Ya

APBN/ APBD/ Swasta
APBN/ APBD/ Swasta
APBN/ APBD/ Swasta
APBN/ APBD/ Swasta

Kabila Bone

Ya

APBN/ APBD/ Swasta DKP/Dispar/PU

Bulawa

Ya

APBN/ APBD/ Swasta DKP/Dispar/PU

Suwawa

Ya

APBN/APBD

Dispar/PU

Ya

APBN/APBD

Diknas/PU

Ya

APBN/APBD/Swasta

BAPPEDA/PU

Pinogu

Ya

APBN/APBD

BAPPEDA/PU

Tapa

Ya

APBN/APBD

BAPPEDA/PU

Tilongkabila Suwawa
Tilongkabila Suwawa

Sumber; Adaptasi dari PERDA No. 8 Tahun 2012 RTRW Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango| VII - 13

Dispar/PU
Dispar/PU
Dispar/PU
DKP/Dispar/PU

LAPORAN AKHIR

7.2.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone
Bolango
Penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah
yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu
dengan pembangunan bidang lainnya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Kabupaten Bone Bolango tahun 2011-2015 merupakan penjabaran
dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah
Tahun 2010 yang dituangkan dalam strategi pembangunan daerah berupa kebijakan
dan program pembangunan, kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah
pelaksanaannya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone
Bolango Tahun 2011-2015 merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dalam menyusun rencana
strategi (Renstra) dan rencana kerja tahunan (Renja). RPJMD juga menawarkan
sekaligus memberikan gambaran tentang berbagai program yang sebaiknya
dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat dalam
mendorong proses pembangunan di daerahnya menuju terwujudnya kesejahtaraan
bagi seluruh masyarakat yang adil dan tidak memihak serta tidak membedakan
antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
7.2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah
Visi pembangunan lima tahun Kabupaten Bone Bolango adalah
“Terwujudnya pemerintahan yang amanah, demi terciptanya masyarakat
madani”. Untuk mencapai Visi Pembangunan tersebut, maka ditetapkan Misi
Pembangunan Kabupaten Bone Bolango 2010 – 2015 adalah sebagai berikut:
 Mewujudkan pemerintah yang bersih, taat hukum dan demokratis.
 Menciptakan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berkeadilan.
Penjelasan Visi dan Misi di atas adalah sebagai berikut :
Pemerintahan yang amanah yang hendak diwujudkan adalah praktek
penyelenggaraan pemerintahan yang secara melembaga tercegah dan terjaga
dari keinginan dan kehendak bekerja hanya untuk meraup keuntungan secara
Kabupaten Bone Bolango| VII - 14

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

individu, kelompok atau golongan tertentu. Pemerintahan

amanah

merupakan bentuk pemerintahan yang senantiasa terpanggil mengemban
tugas dan tanggung jawab untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan prinsip – prinsip Good
Governance, yang meliputi partisipasi, penegakan hukum, transparansi,
kesetaraan, daya tanggap, wawasan ke depan, akuntabilitas, pengawasan,
efisiensi dan efektivitas serta profesionalisme.
Masyarakat madani (civil society), adalah bentuk masyarakat demokratis,
dimana para anggotanya menyadari akan hak dan kewajibannya dalam
mewujudkan kepentingannya. Masyarakat madani tidak terbentuk secara
sepihak

hanya

berupa

masyarakatnya

atau

rakyatnya,

melainkan

dipersyaratkan harus memilki bentuk pemerintahan yang demokratis
(democratic goverment), masyarakat yang memiliki karakteristik kehidupan
yang bermartabat, memiliki kepekaan sosial yang tinggi, menjunjung tinggi
nilai dan norma adat, norma hukum, hidup bermasyarakat dan bersahaja,
budaya gotong royong, mandiri, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berlandaskan sendi – sendi keimanan serta memilki toleransi hidup
beragama.
7.2.2. Kebijakan Keuangan Daerah
Beberapa kebijakan strategis yang akan terus dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan daerah yakni sebagai berikut:
1) Intensifikasi
pendapatan

dan

ekstensifikasi

daerah

adalah

pendapatan

upaya

daerah.

pendapatan

Intensifikasi

daerah

melalui

peningkatan jumlah wajib pajak dengan menumbuhkan kesadaran dan
kepatuhan wajib pajak, penyesuaian tarif, penyempurnaan terhadap
aturan-aturan

pelaksanaan,

perhitungan

dan

pemungutan

pajak/retribusi, dan sosialisasi tentang peraturan pajak dan retribusi.
Sedangkan ekstensifikasi pendapatan daerah dapat dilakukan dengan
penambahan jenis pajak/retribusi dan sumber PAD lainnya. Sumber
penerimaan yang memiliki trend kenaikan setiap tahunnya dapat
Kabupaten Bone Bolango| VII - 15

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

dijadikan perimadona pendapatan, sedangkan sumber penerimaan yang
penerimanya berfluktuasi

cukup dipertahankan menjadi

sumber

penerimaan pendapatan.
Beberapa langkah yang akan ditempuh untuk meningkatkan pendapatan
daerah melalui upaya intensifikasi dan extensifikasi antara lain:
a) Pendataan subjek dan objek pajak/retribusi daerah secara lebih
akurat untuk menjamin bahwa seluruh subjek dan objek yang ada
telah resmi ditetapkan sebagai wajib pajak.
b) Senantiasa melakukan penyesuaian terhadap peraturan daerah atau
peraturan pelaksanaannya yang berkaitan dengan pajak daerah dan
retribusi daerah, serta menginventarisir potensi sumber-sumber
pendapatan baru dan menindaklanjuti dengan penerbitan peraturan
daerah,

pajak

daerah

dan

retribusi

daerah

baru

dengan

mempertimbangkan akibat-akibatnya pada distorsi pasar.
c) Monitoring dan evaluasi pengumpulan pajak dan retribusi daerah
secara

kontinyu

dan

berkesinambungan

dengan

terus

membandingkan antara target dan realisasi maupun antara potensi
dan

target,

sehingga

jika

memungkinkan

perlu

diadakan

penambahan target sesuai dengan potensi riil di lapangan maupun
mengidentifikasi jenis pajak dan retribusi yang capaiannya dalam
tahun berjalan diprediksi tidak dapat memenuhi target sehingga
dapat segera dicarikan solusi dan pemecahannya.
d) Meningkatkan tertib administrasi dan pengawasan pemungutan
sumber- sumber PAD serta menerapkan reward dan punishment
dalam pemungutan pajak dan retribusi daerah.
e) Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha untuk berinvestasi
sehingga berdampak pada perluasan potensi objek pajak dan
retribusi daerah.
f) Membangun BUMD yang kuat dan maju sebagai salah satu
kontributor pemasukan PAD melalui pengelolaan yang profesional,
produktif, inovatif dan kompetitif. Peranan Badan Pengelola air
Kabupaten Bone Bolango| VII - 16

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

minum diharapkan dapat menjadi kontributor penting dalam
peningkatan PAD melalui sektor sumber daya air sebagai potensi
strategis daerah
g) Meningkatkan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran dan
kepatuhan wajib pajak/retribusi.
2) Pendayagunaan Aset Daerah
Peningkatan PAD juga dapat dicapai melalui pendayagunaan aset yang
dimiliki pemerintah daerah. Optimalisasi aset daerah tersebut dapat
dilakukan dalam bentuk perbaikan manajemen aset daerah antara lain
sarana pariwisata, sarana perdagangan (pasar-pasar tradisional), dan
sarana pengolahan air bersih yang potensinya cukup menjanjikan untuk
memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah. Pendayagunaan
manajemen aset juga dapat dilaksanakan melalui pola kemitraan dengan
masyarakat/dunia usaha atau pengembangan kerja sama antar wilayah.
3) Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Kebijakan ini diarahkan dalam rangka penguatan semua unit-unit
pengelola pendapatan daerah baik BKAD sebagai unit pengendali utama
maupun SKPD dan unit-unit pelaksana di lapangan yang berperan dan
bertanggung

jawab

dalam

pengumpulan

pajak/retribusi

daerah.

Pengawasan terhadap tanggung jawab pengumpulan dan pengendalian
pajak/retribusi daerah harus menjadi pula bagian integral dalam
penguatan kapasitas kelembagaan pengelola pendapatan daerah.
4) Koordinasi dan Sinkronisasi Lintas Sektoral
Kebijakan ini dimaksudkan untuk mendukung setiap strategi dalam upaya
peningkatan

pendapatan

pajak/retribusi

daerah

dengan

basis

pembangunan ekonomi. Kebijakan ini juga permasalahan atas rendahnya
rasio

elastisitas

pertumbuhan

ekonomi

terhadap

pertumbuhan

pajak/retribusi daerah. Indikator keberhasilan program ini adalah berupa
peningkatan kegiatan pembangunan yang mendukung potensi pajak
daerah.
5) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM bidang Keuangan
Kabupaten Bone Bolango| VII - 17

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan atas
keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
berhubungan

dengan

ekstensifikasi

dan

pelayanan

penerimaan

pendapatan daerah. Indikator keberhasilan program ini adalah
peningkatan kualitas SDM aparat dalam jangka pengelolaan pajak daerah
melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang relevan.
6) Meningkatkan koordinasi dan informasi pendapatan daerah kepada
Pemerintah Pusat dengan memberikan dukungan data yang cepat dan
valid dalam rangka penetapan alokasi dana perimbangan sehingga
alokasi dana perimbangan tersebut benar-benar sesuai dengan kondisi
riil dan kebutuhan daerah.
7) Membantu peningkatan pemungutan pajak pusat seperti PPH dan lainlain guna meningkatkan pendapatan daerah yang bersumber dari dana
bagi hasil.
8) Peningkatan pengawasan manajemen pendapatan daerah.
Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas
pengelolaan pendapatan daerah yang dimulai sejak tahap perencanaan
termasuk penetapan target pendapatan, potensi objek pajak/retribusi,
serta tahap pelaksanaan pemungutan pajak/retribusi.
Secara makro, kebijakan pengelolaan Belanja Daerah diarahkan pada
peningkatan proporsi alokasi belanja untuk kepentingan publik, disamping
tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Secara
bertahap, komitmen Pemerintah Daerah untuk menempatkan kepentingan
publik sebagai basis dan muara setiap kebijakan pembangunan akan
dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaan manajemen belanja daerah Kabupaten Bone Bolango akan
dikembangkan untuk:
 Meningkatkan kualitas pelayanan publik demi terwujudnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
 Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah
untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.
Kabupaten Bone Bolango| VII - 18

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

 Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan.
 Mengalokasikan anggaran secara proporsional pada sektor-sektor yang
sifatnya mendesak dan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat luas.
7.3.

Peraturan Daerah (PERDA) Bangunan Gedung Kabupaten Bone Bolango
Kabupaten Bone Bolango sampai pada saat sekarang ini belum memiliki
peraturan perundangan berkaitan dengan Peraturan Daerah tentang Bangunan
Gedung, maka pada Sub bab ini tidak dibahas lebih lanjut.

7.4.

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Rencana induk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) adalah
rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari
perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan perpipaan berdasarkan
proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa
tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.
7.4.1. Rencana Sistem Pelayanan
Rencana sistem penyediaan air minum (SPAM) Kabupaten Bone
Bolango dan prioritas penanganan yang akan dilakukan, disesuaikan
dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten. Untuk pemenuhan air
baku air minum Kabupaten Bone Bolango, baik yang dilakukan oleh PDAM
maupun PAMDES, dalam pengembangannya harus mempunyai daerah
pelayanan yang jelas pada masing-masing unit SPAM.
Pengembangan

penyediaan

air

minum

dalam

peningkatan

pelayanan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan daerah dan
PDAM Kabupaten

Bone

Bolango

sebagai

pengelola

penyediaan

air

bersih. Adapun strategi pengembangan sistem penyediaan air bersih
adalah sebagai berikut:
 Optimalisasi kapasitas produksi sistem penyediaan air bersih saat ini,
 Rehabilitasi sistem penyediaan air bersih, dan

Kabupaten Bone Bolango| VII - 19

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

 Penambahan kapasitas produksi secara bertahap sesuai rencana
prioritas. Penambahan kapasitas produksi akan mempengaruhi sistem
penyediaan air bersih seperti adanya penambahan dimensi perpipaan,
perluasan jaringan, dan bangunan fasilitas penunjang lainnya.
Rencana Zona Pelayanan
Sistem

penyediaan

direncanakan untuk

air

minum

di

Kabupaten

Bone

Bolango

dapat melayani daerah pelayanan dengan jangka

waktu 15 – 20 tahun mendatang dan dibagi ke dalam beberapa zona
wilayah pelayanan, yaitu sebagai berikut:
 Wilayah Zona 1 (Kec.Tapa, Bulango Selatan, Bulango Timur, dan
Tilongkabila)
Rencana pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di unit Tapa
sebagai Zona 1 akan mencakup 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Tapa,
Bulango Selatan, Bulango Timur, sebagian Bulango Utara, dan
Kecamatan Tilongkabila.
 Wilayah Zona 2 (Kec. Kabila, Suwawa, dan Suwawa Tengah)
Rencana pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di Zona 2 akan
mencakup Kec. Kabila, Suwawa, dan Suwawa Tengah.
 Wilayah Zona 3 (Kec. Kabila Bone)
Rencana pengembangan pelayanan jaringan perpipaan baru di Zona 3
akan mencakup beberapa desa di Kec. Kabila Bone ini.
 Wilayah Zona 4 (Kec. Bulawa)
Rencana pengembangan pelayanan jaringan perpipaan baru di Zona 4
akan mencakup beberapa desa di Kec. Bulawa ini.
 Wilayah Zona 5 (Kec. Suwawa Selatan)
Rencana pengembangan pelayanan jaringan perpipaan baru di Zona 5
akan mencakup beberapa Desa di Kec. Suwawa Selatan ini.
Alternatif Rencana Sistem Air Baku
Dalam pemenuhan

air baku di

Kabupaten BoneBolango yang

direncanakan dapat melayani air minum dalam waktu 15 – 20 tahun
mendatang, dibutuhkan sumber air baku yang handal baik dalam segi
Kabupaten Bone Bolango| VII - 20

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

kualitas maupun kuantitas. Pemenuhan air baku eksisting yang terdapat
pada masing-masing unit SPAM PDAM maupun PAMDES tetap dipertahankan
dan dioptimalkan fungsinya sehingga kekurangan kapasitas produksi air
baku (sesuai proyeksi) digunakan sebagai dasar penentuan besaran
sistem. Ada beberapa alternatif pemenuhan air baku yang digunakan
dalam penyediaan air minum pada SPAM Kabupaten Bone Bolango, yaitu:
 Pengembangan dan pemanfaatan Sungai Bulango;
 Pengembangan dan pemanfaatan Sungai Palanggua/Langge;
 Pengembangan sumber daya air Sungai Lombongo;
 Pengembangan sumber daya air Sungai Uabanga; dan
 Pengembangan dan pemanfaatan Sungai Libungo.
7.4.2. Rencana Pengembangan SPAM
Dalam penyusunan RISPAM Kabupaten Bone Bolango ini, direncanakan
pengembangan SPAM untuk meningkatkan cakupan pelayanan jaringan
perpipaan mulai dari 60% pada awal periode desain sampai dengan 80%
dari jumlah populasi penduduk di wilayah administrasi pada akhir periode
desain, dengan penambahan pelanggan dari sekitar 6.000 unit sambungan
saat ini sampai dengan 30.492 unit sambungan di akhir periode desain,
yang direncanakan meliputi:
 Wilayah Zona 1 (Kec.Tapa, Bulango Selatan, Bulango Timur, dan
Tilongkabila)
Kecamatan Tapa saat ini sudah dimekarkan menjadi 4 kecamatan yaitu
terdiri atas Kec. Tapa, Bulango Selatan, Bulango Timur, setelah
sebelumnya merupakan satu kecamatan yang dilayani oleh unit PDAM
yang sama yaitu unit Tapa. Untuk saat ini, pelayanan di ketiga
kecamatan tersebut masih ditangani oleh satu unit PDAM yang sama
sebanyak 1.837 SR. Rencana pengembangan pelayanan jaringan
perpipaan di unit Tapa sebagai Zona 1 akan mencakup 4 kecamatan
yaitu Kec. Tapa, Bulango Selatan, Bulango Timur, sebagian dan
Tilongkabila.
Kabupaten Bone Bolango| VII - 21

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

 Wilayah Zona 2 (Kec. Kabila, Suwawa, dan Suwawa Tengah)
Untuk wilayah Zona 2, saat ini pelayanan di ketiga kecamatan tersebut
masih ditangani oleh satu unit PDAM Suwawa sebanyak 1.649 SR.
Rencana pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di Zona 2 akan
mencakup Kec. Kabila, Suwawa, dan Suwawa Tengah.
 Wilayah Zona 3 (Kec. Kabila Bone)
Wilayah Zona 3 untuk saat ini pelayanan di kecamatan ini masih masuk
ke unit PDAM Bilungala di Bone Pantai sebanyak 100 SR. Rencana
pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di Zona 3 akan mencakup
beberapa desa di Kec. Kabila Bone ini.
 Wilayah Zona 4 (Kec. Bulawa)
Wilayah Zona 4 untuk saat ini pelayanan di kecamatan ini masih masuk
ke unit PDAM Bilungala di Bone Pantai sebanyak 65 SR. Rencana
pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di Zona 4 akan mencakup
beberapa desa di Kec. Bulawa ini
 Wilayah Zona 5 (Kec. Suwawa Selatan)
Wilayah Zona 5 untuk saat ini pelayanan di kecamatan ini masih masuk
ke unit PDAM Suwawa sebanyak 97 SR. Rencana pengembangan
pelayanan jaringan perpipaan di Zona 5 akan mencakup beberapa Desa
di Kec. Suwawa Selatan ini.
7.4.3. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum
 Penurunan Kebocoran Teknis, Program penurunan kebocoran dari
pengembangan sistem lama adalah dengan memasang peralatan
penurunan

kebocoran

serta

proyeksi

kebocoran

dari

sistem

pengembangan di daerah baru (green field).
 Penurunan kebocoran non teknis program untuk menurunkan kehilangan
air non teknis adalah program untuk menurunkan konsumsi air tidak
resmi, ketidakakuratan meter pelanggan, dan ilegal connection.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 22

LAPORAN AKHIR

7.5.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah
yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten,
yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak
pembangunan sanitasi jangka menengah.
7.5.1. Kerangka Acuan Pembangunan Sanitasi
1. Visi Misi Sanitasi
Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi
pengembangan sanitasi Kabupaten Bone Bolango dalam rangka
mencapai visi misi kota. Sandingan visi, misi Kota dan visi misi sanitasi
dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 7. 4.

Visi Kabupaten
Bone Bolango
Terwujudnya
Pemerintahan
yang Amanah
Demi
Terciptanya
Masyarakat
Madani

Kesesuaian Visi-Misi Kabupaten Bone Bolango dan Visi-Misi Sanitasi
Kabupaten Bone Bolango
Misi Kabupaten Bone Bolango

1. Mewujudkan pemerintah yang
bersih, taat hukum dan demokratis
2. Menciptakan masyarakat yang
sejahtera, mandiri dan berkeadilan

Visi Sanitasi
Kabupaten
Misi Sanitasi Kabupaten Bone
Bone
Bolango
Bolango
Terwujudnya Misi Air limbah Domestik :
Sanitasi Bone 1. Memberikan pemahaman
Bolango yang
terhadap masyarakat akan
Lebih Baik,
pentingnya pengolahan air
Berkelanjutan
limbah
dan Berbasis 2. Meningkatkan akses
Masyarakat
masyarakat terhadap sarana
pengolahan air limbah yang
memenuhi standar kesehatan
3. Peningkatan sarana &
prasarana pengolahan air
limbah dan lumpur tinja
MisiPersampahan :
1. Meningkatkan cakupan layanan
pengangkutan timbulan
sampah ke TPA.
2. Mengurangi volume timbulan
sampah dari sumbernya
3. Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam memilah dan
mendaur ulang sampah dari
sumbernya
Misi Drainase :
1. Meningkatkan akses terhadap
drainase pada daerah rawan
Kabupaten Bone Bolango| VII - 23

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

genangan
2. Meningkatkan peran serta

masyarakat dalam
pembangunan dan
pemeliharaan drainase
Misi Promosi Higienes dan
Sanitasi (Prohisan) :
Memberikan pemahaman
terhadap masyarakat akan
pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat.
Sumber : Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bone Bolango, 2013

2.

Tahapan Pengembangan Sanitasi
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
 Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena
merupakan kawasan padat dan kawasan bisnis (Central Business
District/CBD) yang harus diatasi dengan pilihan system terpusat (off
site) dalam jangka menengah.
 Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko yang relatif kecil yang
dapat diatasi dalam jangka pendek dengan pilihan sistem setempat
(on site) dengan skala rumah tangga (household based). Tahapan
penanganannya dengan kegiatan utama untuk perubahan perilaku
dan pemicuan. Zona ini tersebar hampir di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Bone Bolango
 Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko menengah yang dapat
diatasi dalam jangka pendek dengan perubahan perilaku dan oleh
karena merupakan daerah pada penduduk maka pemilihan system
nya adalah system setempat dengan pendekatan komunal (tidak
berbasis rumah tangga).
Tahapan Pengembangan Persampahan
 Zona 1, merupakan area padat dan kawasan bisnis (Central Business
District/CBD) yang harus diatasi dengan pilihan sistem langsung ke
TPA dalam jangka waktu pendek.
Kabupaten Bone Bolango| VII - 24

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

 Zona 2, merupakan area yang harus terlayani dengan sistem tidak
langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan
Sementara (TPS) baru ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Minimal
70% cakupan layanan harus diatasi dalam jangka menengah (5
tahun) ke depan.
 Zona 3, merupakan area dengan pengembangan sistem pengelolaan
sampah berbasis masyarakat (pemilahan dan pengolahan sampah
berbasis masyarakat). Pengangkutan dilakukan secukupnya dari TPS
ke TPA dalam jangka waktu menengah ke panjang.
Tahapan Pengembangan Drainase
 Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena
merupakan kawasan padat dan kawasan bisnis (Central Business
District/CBD) yang harus diatasi dalam jangka pendek.
 Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko menengah yang dapat
diatasi dalam jangka menengah ke panjang mencakup beberapa
kecamatan.
 Zona 3, merupakan area dengan penanganan jangka panjang
terhadap genangan. Penanganan di zona ini sifatnya berbasis
masyarakat dan dapat ditangani secara parsial.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 25

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

7.5.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi
1.

Air Limbah Domestik
Tabel 7. 5. Tujuan, Sasaran dan Strategi Air Limbah Domestik
Sasaran

Tujuan

1. Meningkatnya
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
pengelolaan air
limbah
permukiman
dengan sistem
setempat (on
site ) dan
merencanakan
pelayanan air
limbah dengan
sistem off site
(terpusat)

Strategi
Pernyataan Sasaran

Indikator Sasaran

1. Berkurangnya angka BABS
dari 95% ke 60% pada tahun
2015 dan menjadi 30% pada
tahun 2018
2. Peningkatan layanan air
limbah sistem on site dari 5%
ke 40% pada tahun 2015 dan
menjadi 70% pada tahun
2018
3. Selesainya tahap
perencanaan sistem
pengelolaan air limbah
terpusat (off site) pada tahun
2018
4. Tersedianya regulasi air
limbah domestik pada tahun
2015

1. Tahun 2015 penduduk
yang BABS 24.937 RT,
tahun 2018 berkurang
menjadi 14.025 RT
2. Sampai tahun 2018
32.726 RT telah terlayani
sistem on site
3. Sudah ada dokumen
perencanaan sistem offsite untuk kawasan CBD
pada tahun 2018

1. Menyediakan infrastruktur pengolahan
air limbah (IPLT) skala Kabupaten Bone
Bolango
2. Meningkatkan layanan pengolahan air
limbah dengan sistem on site baik
individual maupun komunal, seperti
MCK++ dan IPAl Komunal
3. Menambah jumlah armada
pengangkutan (truk tinja)
4. Membuat Perencanaan untuk
pengolahan air limbah dengan sistem
off site
5. Membuat gambar septik tank sesuai SNI
untuk disosialisasikan ke masyarakat
6. Menyediakan peraturan pengelolaan air
limbah beserta kelembagaannya yang
terpisah antara regulator dan operator
7. Menyediakan perangkat peraturan
dalam pengelolaan air limbah
permukiman yang akan mendorong
keterlibatan pihak swasta dalam
melakukan investasi di bidang air
limbah
8. Membuat aturan yang mengharuskan
setiap developer perumahan untuk
menyediakan sarana pengolahan air
limbah yang sesuai standar SNI serta
tidak mencemari lingkungan
9. Mengoptimalkan kegiatan komunikasi
mengenai pengelolaan air limbah utk
meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pengelolaan air
limbah.
10. Meningkatkan kegiatan komunikasi
mengenai pengelolaan air limbah oleh
Pemda dengan melibatkan peran media
komunikasi yang ada
11. Pemda dapat memberdayakan potensi
dunia usaha dalam pengelolaan air
limbah
12. Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam mengelola air limbah di
lingkungan mereka masing-masing
13. dapat dilaksanakan monitoring dan
evaluasi rutin untuk mengecek target
yang telah dibuat setiap tahunnya

Sumber : Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bone Bolango, 2013

Kabupaten Bone Bolango| VII - 26

LAPORAN AKHIR

2.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Persampahan
Tabel 7. 6. Tujuan, Sasaran dan Strategi Persampahan
Sasaran

Tujuan

Mewujudkan
Kabupaten Bone
Bolango
yang
Bersih & Sehat

Strategi
Pernyataan Sasaran

Indikator Sasaran

1. Meningkatkan jumlah RT yang
terlayani pengangkutan ke TPA
dari 50% pada tahun 2015
menjadi 65% di tahun 2018
2. Menambah jumlah sarana
pengangkutan sampah dari
sumbernya ke TPA
3. Mengurangi jumlah timbulan
sampah sebesar 30% dari
jumlah sampah di sumbernya

1. Tahun 2018 jumlah RT
yang terlayani
pengangkutan sampah ke
TPA yakni 30.388 RT
(100%)
2. Telah ada penambahan 5
unit truk sampah
3. Berkurangnya jumlah
timbulan sebesar 30% dari
sumbernya ke TPA pada
tahun 2018

1.

2.

3.
4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Membangun TPS Terpadu/3R di
setiap Kecamatan yang ada di
Kabupaten Bone Bolango.
Menyediakan perda terkait
pengelolaan persampahan
Membangun TPA Skala Kabupaten
Bone Bolango dalam jangka
menengah
Menambah jumlah armada
pengangkutan sampah ke TPA
Memisahkan lembaga yang
berfungsi sebagai operator dan
regulator dalam pengelolaan
persampahan di Kabupaten Bone
Bolango
Mengadakan program Bank Sampah
di setiap Kecamatan dan sekolahsekolah
Mengadakan lomba maupun
sayembara terkait kebersihan
lingkungan utamanya sampah untuk
menarik minat masyarakat
Membuat Perda mengenai
pengelolaan sampah dan sanksi yang
tegas terkait pelanggarannya
Meningkatkan anggaran belanja
daerah Kabupaten Bone Bolango di
sektor pengelolaan persampahan
Mendorong pihak swasta dalam
berinvestasi terkait pengolahan
sampah (3R) yang memiliki nilai
ekonomi yang tinggi
Mengoptimalkan kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh
Pemda mengenai pengelolaan
persampahan dari sumbernya
Meningkatkan peran media dalam
mengkampanyekan pengelolaan
persampahan
Pemda dapat memberdayakan
potensi dunia usaha dalam
pengelolaan persampahan
Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam mengelola
sampah dari sumbernya
Pemda mengadakan monitoring dan
evaluasi terhadap capaian target
dalam pengelolaan persampahan

Sumber : Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bone Bolango, 2013

Kabupaten Bone Bolango| VII - 27

LAPORAN AKHIR

3.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Drainase Perkotaan
Tabel 7. 7. Tujuan, Sasaran dan Strategi Drainase Perkotaan
Sasaran

Tujuan

Strategi
Pernyataan Sasaran

Mengatasi area
genangan di
Kabupaten Bone
Bolango

1.

2.

Indikator Sasaran

Mengurangi area genangan
hingga menjadi 30% di tahun
2015 dan 10% di tahun 2018
Meningkatkan cakupan
pelayanan sebesar 50% pada
tahun 2018

1. Sudah tidak ada lagi area
genangan di Kabupaten
Bone Bolango

1. Membuat Master plan Drainase
Kabupaten Bone Bolango
2. Menambah jumlah RT yang terlayani
sistem drainase
3. Membuat Perda terkait pengelolaan
drainase
4. Memprioritaskan pembuatan
Masterplan Drainase dalam jangka
pendek
5. Mengoptimalkan koordinasi dengan
pihak swasta ataupun masyarakat
yang terlibat, seperti PNPM dan PPIP
agar pekerjaan tidak saling tumpang
tindih
6. Meningkatkan anggaran Belanja
Daerah Kabupaten Bone Bolango di
sektor Drainase
7. Mengoptimalkan kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh Pemda mengenai
pentingnya memelihara drainase,
misalnya dengan tidak membuang
sampah ke saluran drainase
8. Pemda dapat mengupayakan
keterlibatan swasta dalam
pembangunan maupun pemeliharaan
saluran drainase
9. Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan
maupun pemeliharaan saluran
drainase di lingkungan masing-masing
10. Pemda mengadakan monitoring dan
evaluasi terhadap capaian target
dalam pengelolaan drainase.

Sumber : Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bone Bolango, 2013

7.6.

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) didefinisikan sebagai panduan
rancang

bangunan

suatu

lingkungan/kawasan

yang

dimaksudkan

untuk

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta
memuat materi pokok ktentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum
dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 28

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Dokumen RTBL untuk Kabupaten Bone Bolango belum tersedia, oleh sebab itu
pada sub bab ini pembahasan ebih lanjut tentang RTBL belum dapat dilakukan.

7.7.

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan
suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga
dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan
infrastruktur Cipta Karya. RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi
pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten yang berbasis
pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD).

7.8.

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten (RTBL
KSK)
Dari RP2KP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana
operasional berupa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi
pengembangan kota yang sudah ada. RTBL KSK merupakan rencana aksi program
strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan pembangunan
infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan.
Dalam konteks pengembangan kota, RTBL KSK merupakan rencana terpadu
bidang permukiman dan infrastuktur bidang Cipta Karya pada lingkup wilayah
perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana teknis yang dituangkan
dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RTBL KSK disamping berfungsi sebagai alat
operasionalisasi dalam penanganan kawasan permukiman prioritas juga berfungsi
sebagai masukan dalam penyusunan RPI2-JM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2-JM
perlu mengutip matriks rencana aksi program serta peta pengembangan kawasan
dalam RTBL KSK yang didetailkan pada program tahunan.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 29

LAPORAN AKHIR

7.9.

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Integrasi Strategi Pembangunan Kota dan Sektor
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat
disusun matriks strategi pembangunan pada skala kabupaten/kota yang meliputi:
 RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial;
 RISPAM sebagai arahan pengembangan air minum;
 SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi;
 RP2KP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman;
 Rencana lainnya.

Kabupaten Bone Bolango| VII - 30

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Tabel 7. 8. Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bone Bolango
No
1.

Produk Rencana
Rencana Tata Ruang Wilayah

Status
(ada/Tidak)
ada

Arahan Pembangunan

Kegiatan/Program

Kawasan Strategis
Kabupaten
Pengembangan Prasarana
Pengelolaan Lingkungan
Perwujudan Pola Ruang
Kawasan Lindung

Pengembangan Kawasan Siap Bangun (KASIBA)
Kawasan Desa Adat
Pengembangan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Kawasan
Kawasan cagar Budaya Makam Hubulo dan
Makam Raja Bulanggodu
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Lindung
Sempadan Sungai
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Lindung
Sempadan Mata Air

Lokasi
Tilongkabila & Suwawa
Pinogu
Kecamatan Bulango Utara

Bangkim
PBL

Tapa

PBL

DAS Bone & Bolango

PBL,AM

Ds. Lombongo ; Ds. Ulantha
; Ds. Tunggulo ; Ds. Langge ;
Ds.Uabanga ; Ds.Taludaa ;
Ds.Mongiilo

AM

Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Lindung
Ruang Terbuka Hijau
2.

Rencana Induk Sistem Penyediaan
Air-Minum (RI-SPAM)

SPAM Jaringan Perpipaan
(Unit Air Baku, Unit
Produksi, Unit Distribusi,
dan Unit Pelayanan)

Rencana pengembangan IPA Langge
Rencana IPA baru untuk kompeks
perkantoran Provinsi Gorontalo
Rencana pengembangan IPA Suwawa &
Rencana peningkatan kapasitas IPA/baru
Lombongo
Rencana pengembangan IPA baru Botutonuo

Sektor

PLP

PBL
Tapa
Bulango Selatan
Bulango Timur
Bulango Utara
Tilongkabila
Kabila
Suwawa
Suwawa Tengah

AM, PBL

AM

Kabila Bone

AM

Bulawa

AM

Suwawa Selatan

AM

Rencana pengembangan IPA baru Bilungala
Rencana pengembangan IPA baru Uabanga
Rencana peningkatan kapasitas IPA Uabanga
Rencana pengembangan IPA Suwawa Selatan

Kabupaten Bone Bolango| VII - 31

LAPORAN AKHIR

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Rencana peningkatan kapasitas IPA Libungo
SPAM Bukan Jaringan
Perpipaan

No
3.

Produk Rencana
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)

Status
(ada/Tidak)

Arahan Pembangunan
Sektor Air Limbah
Jamban keluarga
MCK ++

IPAL Komunal/Tengki
Septik Komunal

AM

Kegiatan/Program
Penyusunan Master plan Sistem Air Limbah
Skala Kabupaten
Penyuluhan dan kampanye Bebas "BABS"
(sasaran MBR dan Non MBR).
Penyuluhan dan kampanye mendorong
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air
Limbah Domestik (pada daerah yang
berpotensi untuk dibangun MCK++)
Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK++
kepada masyarakat oleh Dinas Terkait
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM-SANIMAS)
Pembebasan Lahan/Tanah
Perencanaan Detail (DED) Pembangunan
MCK++
Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa
pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan
manajerial.
Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus
KSM (SANIMAS)
Pembangunan MCK++
Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++
Penyuluhan dan kampanye mendorong
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air
Limbah Domestik (pada daerah yang
berpotensi untuk dibangun IPAL Komunal)

Kabupaten Bone Bolango| VII - 32

Lokasi

Sektor

18 Kecamatan

PLP

89 desa

PLP, Bangkim

30 desa

PLP

30 desa

PLP

30 desa

PLP

30 desa

PLP

30 desa

PLP

30 desa

PLP

30 desa

PLP

30 desa
30 desa

PLP
PLP

9 desa

PLP, Bangkim

LAPORAN AKHIR

No

Produk Rencana

[BANTEK RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA PROVINSI GORONTALO]

Status
(ada/Tidak)

Arahan Pembangunan

IPLT

SANITASI SEKOLAH
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)

Kegiatan/Program
Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL
Komunal kepada masyarakat oleh Dinas
Terkait
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM-SANIMAS)
Pembebasan Lahan/Tanah
Perencanaan Jaringan perpipaan
Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa
pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan
manajerial.
Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus
KSM (SANIMAS
Pembangunan IPAL Komunal
Pembangunan Jaringan Pe