Optimasi campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul Effervescent ekstrak teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan metode granulasi basah - USD Repository

  

OPTIMASI CAMPURAN ASAM TARTRAT DAN NATRIUM

BIKARBONAT SEBAGAI EKSIPIEN DALAM PEMBUATAN GRANUL

EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

  

SECARA GRANULASI BASAH

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :

  

Asterini Adityasari

  NIM : 058114001

  

FAKULTAS FARMASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pengesahan Skripsi Berjudul

OPTIMASI CAMPURAN ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT SEBAGAI EKSIPIEN DALAM PEMBUATAN GRANUL

  EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

SECARA GRANULASI BASAH

  Oleh : Asterini Adityasari

  NIM : 058114001 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

  Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tanggal :

  ……………………………. Mengetahui Fakultas Farmasi

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dekan Rita Suhadi, M.Si., Apt.

  Pembimbing : Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt ………………….. Panitia Penguji : 1. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt …………………..

  2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. ..............................

  Apa yang harus aku lakukan ketika aku merasa sendirian ?

Apa yang harus aku lakukan ketika jiwaku tertekan ?

Apa yang harus aku lakukan ketika kekhawatiran menghimpitku?

Apa yang harus aku lakukan ketika pencobaan menghadang langkahku ?

  

Let open the eyes of my heart, Lord…

”Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

  

Matius 26 : 41

”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”

1 Korintus 10 : 13

  

Karena ksih setiaMu membuatku mampu bertahan selama ini

Sungguh aku bersyukur memilikiMu...

  Bapaku dan Sahabatku Kupersembahkan karya kecilku untuk : Yesus Kristus kekasih jiwaku,

  Papi dan Mami tercinta, Kakakku Alin tersayang, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas pertolongan dan kasih setiaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; sekaligus sebagai upaya untuk memeperdalam wawasan berpikir serta menambah wacana di dunia farmasi pada umumnya.

  Pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Papi dan Mami tercinta, atas kasih sayang, doa, serta dukungannya ingá aku menjadi sekarang ini

  2. Panitia Hibah A3 yang telah membrikan bantuan dana untuk menyelesaikan skripsi ini

  3. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  4. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing utama sekaligus dosen penguji, atas kesabaran, pengarahan, dan saran yang diberikan selama penyusunan skripsi.

  5. Yohanes Dwiatmaka, M.Si, selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini jadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6.

  Dewi Styaningsih, M.Sc., Apt, selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini jadi lebih baik.

  7. Pak Jeffry, Bu Iin, Bu Wiwid selaku dosen akademik yang telah memberikan bantuan dan pengarahan materi sehingga skripsi ini jadi lebih baik

  8. Kakakku tersayang mbak Alin atas kasih sayang, dukungan, semangat, penghiburan dan doa yang diberikannya selama ini. Trimakasih telah menjadi kakak yang tidak bosan mendengar keluhanku.

  9. Mas Lingga atas kasih sayang, perhatian, penghiburan, doa dan bantuannya saat penyusunan naskah skripsi sampai selesai. Terimakasih banyak atas bantuannya selama ini 10. Teman-teman satu kelompok skripsi teh hijau : Eva, Erika Lia, Uli, Hendra,

  Ceci, Yoke. Terimakasih untuk perjuangan, semangat, dan kerjasama tim yang luar biasa selama ini.

  11. Semua “brothers dan sisters” di staff pembinaan KAMBIUM Gloria : Bu Tiwi, Mas Anto, Kak Ida, Rini, Kak Johan, Mas Deon,dan lain-lain.

  .Terimaksih buat doa dan dukungannya.

  12. Teman-teman Tim Sambiloto, Tim Palmetto, Tim Molase, Tim Stevia untuk kerjasama dan kerelaan berbagi alat dan laboratorium bersama

  13. Kakak angkatan : Mbak Ika, Mbak Ayu, Mas Yoyo yang telah membantu mentransferkan ilmunya

  14. Teman-teman farmasi kelompok D

  1 2005 : Widdy, Tyas, Mia, Adrian untuk

  semangat dan bantuannya. Senang bekerjasama dengan kalian selama ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15.

  Teman-teman farmasi : Prima, Dewi, Imel, Feli, Siska S., semua teman FST dan FKK 2005 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu untuk kebersamaannya selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak kenangan indah bersama kalian yang terukir di hatiku.

  16. Teman-teman kos : Mena, Mely, Esti, Aga, Ana, Puti, Titik, Flora untuk semangat, dukungan, keceriaan dan penghiburannya selama ini. Senang bersama kalian. Keceriaan kalian membuatku semangat.

  17. Teman-teman KKN angkatan 37 kelompok 10 : Nova, Linna, Desi, Ferra, Mayang, Totok, Pujo, Marshel yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan naskah skripsi ini di lokasi KKN. Thank you very much.

  18. Segenap karyawan dan laboran Laboratorium : Pak Musrifin, Mas Otok, Mas Agung, Mas Iswandi, Mas Punto, Pak Parlan untuk bantuannya selama penelitian.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan.

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Penelitian dilakukan dalam rangka optimasi formula granul effervescent teh hijau dengan kandungan epigallocathecin gallate (EGCG) sebagai zat aktifnya. Dalam Formula ini digunakan asam tartrat sebagai sumber asam dan natrium bikarbonat sebagai sumber basa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang dominan diantara asam tartrat, natrium bikarbonat dan interaksinya dalam menentukan sifak fisik granul effervescent, dan untuk memperoleh area komposisi optimum dari asam-basa yang diteliti.

  Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni. Sediaan granul effervescent diuji sifat fisik yang meliputi kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut dan pH larutan. Desain faktorial digunakan untuk menentukan faktor yang dominan dalam menentukan respon granul. Tingkat signifikansi pengaruh setiap faktor (asam tartrat, natrium bikarbonat) dan interaksi keduanya terhadap respon sifat fisik granul effervescent dianalisis menggunakan analisis statistik Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95%.

  Hasil analisis desain faktorial menunjukkan bahwa asam tartrat dominan dalam menentukan waktu larut granul effervescent, sedangkan natrium bikarbonat dominan dalam menentukan pH larutan granul effervescent. Interaksi faktor asam tartrat dengan natrium bikarbonat dominan dalam menentukan kandungan lembab. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan superimposed contour plot yang memenuhi persyaratan sebagai komposisi optimum campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam granul effervescent ektrak teh hijau.

  Kata kunci : ekstrak teh hijau, EGCG, granul effervescent, asam tartrat, natrium bikarbonat, desain faktorial

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  This study was conducted in optimizinggreen tea granule effervescent formula with EGCG as active ingredient. In this formula, tartaric acid is used as acid source and sodium bicarbonate as base source. The aims of this study were to observe the dominant effect among tartaric acid, sodium bicarbonate and the interaction between tartaric acid and sodium bicarbonate on the effervescent granule properties, and to obtain the composition on area of acid-base which was observe.

  This research was a pure experimental study. The effervescent granule was observed its physical property evaluation such as flow rate, moisture content, solution pH and dissolution time. Factorial design was used to determine which factor was dominant in effervescent granule response. Yate’s treatment statistic analysis with 95% confident level was carried out to analyze the significant level of the effect the factors (tartaric acid, sodium bicarbonate) and the interaction between tartaric acid and sodium bicarbonate to the responses

  In terms of factorial design analysis, tartaric acid was dominant in affecting the dissolution time of effervescent granule response while sodium bicarbonate was dominant in affecting the solution pH of granule. The interaction between tartaric acid and sodium bicarbonate was dominant in affecting the moisture content. Based on the result of study, it was not find the superimposed contour plot which fulfilled the specification as optimum composition of tartaric acid and sodium bicarbonate mixture in green tea extract effervescent granule.

  Key words : green tea extract, EGCG, effervescent granule, tartaric acid, sodium bicarbonate, factorial design

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN PUBLIKASI.............................................................................. v PRAKATA........................................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................. ............................................. ix

  INTISARI.............................................................................................................. x

  

ABSTRACT ........................................................................................................... xi

  DAFTAR ISI........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR............... .......................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN............ ........................................................................ 1 A.Latar Belakang......................................................................................... 1

  1. Perumusan Masalah ........................................................................... 3

  2. Keaslian Penelitian............................................................................. 3

  3. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

  a. Manfaat praktis............................................................................. 4

  b. Manfaat metodologis.................................................................... 4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................... 6 A. Teh Hijau ............................................................................................... 6

  1. Keterangan Botani.............................................................................. 6

  2. Sinonim .............................................................................................. 6

  3. Nama Daerah...................................................................................... 6

  4. Kegunaan dan kandungan kimia ........................................................ 6

  B. Granul Effervescent................................................................................ 8

  C. Granulasi Basah ................................................................................... 10

  1. Penggunaan panas ............................................................................ 10

  2.Dengan cairan reaktif ........................................................................ 10

  3.Dengan cairan non reaktif ................................................................. 10

  D. Pemerian Bahan ................................................................................... 11

  1. Asam tartrat...................................................................................... 11

  2. Natrium bikarbonat .......................................................................... 12

  3. Laktosa ............................................................................................. 12

  4. Polivinilpirolidon (PVP) .................................................................. 13

  5. Aspartam .......................................................................................... 13

  E. Sifat Fisik Campuran Granul Effervescent........................................... 14

  1. Kecepatan Alir ................................................................................. 14

  2. Kandungan Lembab ......................................................................... 14

  3. Waktu larut....................................................................................... 15 4. pH Larutan ....................................................................................... 16

  G. Landasan Teori .................................................................................... 19

  H. Hipotesis .............................................................................................. 20

  BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................... 21 B. Variable Penelitian............................................................................... 21 C. Definisi Operasional ............................................................................ 22 D. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 23 E.Tata Cara Penelitian .............................................................................. 24

  1. Pemeriksaan kualitas ekstrak teh hijau ............................................ 24

  a. Pemeriksaan organoleptis........................................................... 24

  b. Uji kandungan lembab ekstrak................................................... 24

  2. Penentuan dosis ekstrak kering teh hijau ......................................... 24

  3. Penentuan level rendah dan level tinggi asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam sediaan effervescent........................................... 25

  4. Optimasi formula granul effervescent ekstrak teh hijau dengan kombinasi asam sitrat dan basa natrium bikarbonat ...................... 26

  5. Pembuatan granul effervescent ........................................................ 26

  6. Pemeriksaan sifat fisik granul effervescent...................................... 27

  a. Kandungan lembab..................................................................... 27

  b. Kecepatan alir............................................................................. 27

  c. Waktu larut ................................................................................. 27

  d. Uji pH larutan............................................................................. 27

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 29 A. Pemeriksaan kualitas ekstrak teh hijau ............................................. 29 B. Formulasi dan Pembuatan Granul Effervescent ................................ 30 C. Uji Sifat Fisik Campuran Granul Effervescent ................................. 35

  1. Kandungan Lembab .................................................................. 37 2. . Kecepatan Alir ......................................................................... 39

  3. Waktu Larut ............................................................................... 42 4. pH Larutan ................................................................................. 45

  D. Optimasi Formula............................................................................... 49

  1. Kandungan lembab .................................................................... 49

  2. Kecepatan alir............................................................................. 50

  3. Waktu larut................................................................................. 51 4. pH larutan................................................................................... 52

  E. Prediksi Kandungan Karbondioksida Secara Teoritis ........................ 54

  F. Prediksi Prospek Hasil Penelitian ....................................................... 55

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 57 A. Kesimpulan .......................................................................................... 57 B. Saran .................................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 59 LAMPIRAN........................................................................................................ 63 BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 92

  DAFTAR TABEL

  Tabel I. Desain formula metode desain faktorial ....................................... 18 Tabel II. Formula granul effervescent ekstrak teh hijau .............................. 26 Tabel III. Hasil pengukuran sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau......................................................................................... 35 Tabel IV. Efek asam tartrat, efek natrium bikarbonat dan efek interaksi antar keduanya dalam menentukan sifat fisik granul effervescent......... 36 Table V. Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon kandungan lembab ........................................................................................... 39 Tabel VI. Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon kecepatan alir .. 42 Tabel VII. Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon waktu larut ...... 44 Tabel VIII Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon pH larutan...................................................................................... 48 Tabel IX Hasil perhitungan kadar CO

  2 total ................................................ 54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Struktur epicatechin, epicatechin-3-gallat, epigallocatechin,dan

  epigallocatechin-3-gallat .............................................................. 7

  Gambar 2 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap kandungan lembab.......................................................... 38 Gambar 3 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap kecepatan alir.................................................................. 41 Gambar 4 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap waktu larut...................................................................... 43 Gambar 5 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap pH larutan ....................................................................... 47 Gambar 6 kandungan lembab................................................... 50

  Contour plot

  Gambar 7 Contour plot kecepatan alir........................................................... 51 Gambar 8 Contour plot waktu larut ............................................................... 52 Gambar 9 Contour plot pH larutan ................................................................ 53

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Data Penimbangan Formula , Notasi dan Formula Desain Faktorial ................................................................................................. 63

  Lampiran 2. Data Kandungan Lembab Ekstrak, Sifat Fisik Granul dan Homogenitas Campuran Granul............................................................. 64

  Lampiran 3. Perhitungan prediksi kadar CO

  2 teoritis dalam larutan granul effervescent ............................................................................................. 67

  Lampiran 4. Perhitungan Efek Sifat Fisik Granul Effervescent .................................. 69 Lampiran 5. Persamaan Regresi.................................................................................. 71 Lampiran 6. Perhitungan Yate’s treatment.................................................................. 79 Lampiran 7. Certificate of Analisis ............................................................................ 90 Lampiran 8. Dokumentasi .......................................................................................... 91

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh adalah salah satu bahan minuman alami yang sangat populer di

  masyarakat. Secara umum, berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Salah satu kandungan yang terdapat di dalam teh adalah senyawa polifenol katekin yaitu epigalokatekin galat (EGCG) yang bersifat sebagai antioksidan yang paling efektif sebagai chemoprotective agent (Svobodova, Psotova, dan Walterova, 2003).

  Menurut Tuminah (2004) kandungan EGCG pada teh hijau lebih besar dibanding teh hitam yaitu 20,29 % bobot kering. Hal tersebut disebabkan teh hijau dibuat dengan cara pemanasan dan penguapan untuk menginaktifkan enzim polifenol oksidase/fenolase sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. Sebaliknya, teh hitam dibuat dengan memanfaatkan terjadinya oksidasi enzimatis terhadap kandungan katekin dalam teh (Hartoyo, 2003). Hal inilah yang membuat teh hijau yang dikonsumsi mampu melindungi sel-sel tubuh dari pengaruh radikal bebas yang berperan besar menimbulkan kanker, penyumbatan pembuluh darah dan gangguan jantung (Liza, 2008).

  Pemikiran tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian tentang pembuatan bentuk sediaan tertentu menggunakan ekstrak teh hijau. Bentuk sediaan yang dipilih adalah granul effervescent, mengingat bentuk sediaan ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI teh celup atau serbuk teh yang perlu diseduh dulu dalam penyiapannya.

  Keuntungan sediaan granul effervescent dibanding sediaan tablet konvensional diantaranya dalam hal penyiapan larutan dalam waktu seketika dan dapat memberikan onset yang lebih cepat. Selain itu, menghasilkan rasa yang enak karena adanya gas CO

  2 yang mampu memperbaiki rasa dan nyaman dalam penggunaannya (Allen, 2002).

  Untuk menghasilkan sediaan effervescent yang berkualitas maka perlu dilakukan studi formulasi yaitu optimasi untuk sumber asam dan sumber basa.

  Sumber basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat yang lebih cepat bereaksi dalam menghasilkan gas CO

  2 (Rau, 2001) sedang sumber asam yang digunakan

  adalah asam tartrat yang dapat meningkatkan fungsi antioksidan bila digunakan dengan antioksidan lain, dalam hal ini kandungan EGCG dalam teh hijau (synergist antioxidant) (Allen,1999). Hal ini disebabkan karena jumlah ikatan hidrogen yang semakin banyak sehingga semakin banyak atom hidrogen yang dapat diberikan untuk menstabilkan O radikal . Asam tartrat juga sering digunakan dalam sediaan effervescent karena kelarutannya yang tinggi dalam air, yaitu satu bagian asam dalam, 2006).

  Optimasi formula dilakukan dengan metode desain faktorial. Dengan metode desain faktorial dapat diketahui faktor yang dominan dalam mempengaruhi sifat fisik granul effervescent teh hijau dan interaksi antara asam- basa yang diteliti. Area komposisi asam-basa yang optimum dapat diprediksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan superimposed contour plot sehingga akan diperoleh formula sediaan granul effervescent yang memenuhi syarat kualitas.

  1. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini yaitu :

  1. Apakah ekstrak teh hijau dapat diformulasikan menjadi sediaan granul

  

effervescent yang memenuhi persyaratan kualitas dengan rasa yang enak ?

2.

  Manakah diantara asam tartrat, natrium bikarbonat dan interaksi asam tartrat- natrium bikarbonat yang bersifat dominan dalam menentukan masing-masing sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau? 3. Apakah ditemukan area superimposed contour plot campuran asam tartrat- natrium bikarbonat yang diprediksi sebagai formula optimum sediaan granul

  effervescent ekstrak teh hijau ?

  2. Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran penulis, penelitian tentang optimasi formula granul

  

effervescent teh hijau dengan kombinasi asam tartrat dan natrium bikarbonat

  dengan metode desain faktorial belum pernah dilakukan. Ada penelitian sejenis yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2005), yang berjudul Optimasi Komposisi Asam Tartrat dan Sodium Bikarbonat dalam Tablet Effervescent Ekstrak Kunyit (Curcuma

  dosmetica Val.) dengan Metode Desain Faktorial.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asam tartrat, natrium bikarbonat atau interaksinya yang dominan berpengaruh pada sifat-sifat fisik granul effervescent serta dapat mengetahui area optimum yang diprediksi sebgai komposisi optimum yang diprediksi sebagai komposisi optimum campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat yang dapat menghasilkan granul effervescent dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan.

  b. Manfaat metodologis Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan tentang penerapan metode optimasi, khususnya desain faktorial, dalam optimasi granul effervescent ekstrak teh hijau.

B. Tujuan Penelitian

  Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula optimum granul effervescent teh hijau yang memenuhi persyaratan sifat fisik granul effervescent. Secara khusus penelitian ini bertujuan : a.

  Mengetahui apakah granul yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau.

  b.

  Mengetahui pengaruh asam tartrat, natrium bikarbonat dan interaksi keduanya yang bersifat dominan terhadap sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau. c.

  Menemukan area superimposed contour plot campuran asam tartrat-natrium bikarbonat yang diprediksi sebagai formula optimum sediaan granul

  effervescent ekstrak teh hijau.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Teh Hijau

  1. Keterangan botani

  Menurut Tuminah (2004) tanaman teh Camellia sinensis L. termasuk dalam famili Camelliaceae.

  2. Sinonim Camellia bohea Griff., C. theifera Dyer., Thea sinensis l., T. assamica

  Mast., T. cochinchinensis Lour., T. chinensis Sims., T. viridis L. (Dalimartha, 2003).

  3. Nama daerah

  Enteh (Sunda)

  4. Kegunaan dan kandungan kimia

  Teh hijau dibuat dengan menginaktifasi enzim oxidase atau fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan atau penguapan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. (Hartoyo, 2003). Zat bioaktif utama dalam teh hijau merupakan polifenol golongan flavonoid yaitu flavanol tipe katekin, antara lain (-)-Epicatechin, (-)-

  (-)- Epicatechin 3-gallate, (-)-Epigallocatechin 3-gallate (EC,

  Epigallocatechin,

  EGC, ECG dan EGCG) serta flavonol seperti kuersetin. Keempat tipe katekin tersebut merupakan antioksidan utama dalam teh hijau. EGCG merupakan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60-70% dari jumlah keseluruhan katekin (Svobodova et al., 2003).

  

Chemoprotective agent adalah suatu senyawa kimia yang mampu mencegah atau

mengurangi resiko tejadinya kanker.

  

Gambar 1. Struktur epicatechin, epicatechin-3-gallat, epigallocatechin,dan

epigallocatechin-3-gallat (Svobodova et al., 2003)

EGCG merupakan suatu senyawa crystalline yang tidak higroskopis.

  Kelarutan EGCG yang tertinggi dalam aqueous jika berada antara pH 5-7. Kestabilan EGCG diamati melalui suatu penelitian dengan konsentrasi EGCG 10 mg/ml pada range pH 4-9, hasilnya stabilitas tertinggi dari EGCG diperoleh jika berada pada pH 5. EGCG juga memiliki kompatibilitas yang baik dengan berbagai macam eksipien, sehingga sangat dimungkinkan untuk dikembangkan menjadi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dihasilkan bahwa senyawa EGCG tidak sensitif terhadap cahaya (Kellar, Poshini, He, Addo, Payne, 2005).

  Beberapa penelitian menggunakan teh menunjukkan bahwa senyawa polifenol antioksidan (seperti katekin dan flavonol) yang terkandung dalam teh mempunyai sifat antikarsinogenik pada hewan dan manusia. Selain itu flavonoid dapat menghambat oksidasi LDL, melindungi endotel dari berbagai luka yang disebabkan oleh radikal bebas serta mencegah aterosklerosis yang dapat menyumbat lumen arteri (Tuminah, 2004).

  EGCG yang merupakan antioksidan paling efektif dalam teh hijau mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menghambat aktivitas

  

protein tyrosine kinase (PTK) yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker (Lin,

  Lin, Liang, Chen, dan Lin-Shiau, 2000). EGCG juga dapat mencegah terjadinya

  6

  kanker dengan cara meningkatkan sistem perbaikan DNA khususnya O -

  

alkilguanin-DNA alkiltransferase (AGT) yang sangat berperan terhadap

penghambatan inisiasi karsinogenesis (Hartoyo, 2003).

B. Granul Effervescent

  Granul effervescent adalah granul atau serbuk kasar sampai kasar sekali dan mengandung unsur obat dalam campuran kering biasanya terdiri dari unsur asam (asam tartrat, asam tartrat, asam fumarat) dan unsur basa (natrium karbonat, natrium bikarbonat) yang ditambahkan dengan air, asam dan basanya bereaksi membebaskan karbondioksida sehingga menghasilkan buih (Ansel, 1989). Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi kimia saat granul asam kontak dengan granul basa dalam air (Rau, 2001).

  Keuntungan granul effervescent sebagai bentuk sediaan adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika dengan onset yang cepat, mampu menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu serta mudah untuk digunakan dan nyaman bagi pasien yang sukar menelan (Lindberg, Engfors dan Ericson, 1992). Keuntungan sediaan effervescent lainnya yaitu mempercepat kelarutan obat yang sukar larut dalam air karena adanya gas karbondioksida yang dapat membantu mempercepat proses pecahnya et al., 2006) daripada sediaan tablet konvensional.

  Adapun kerugian dari granul effervescent adalah harganya yang relatif mahal. Hal ini disebabkan karena jumlah yang besar dari eksipien yang harganya mahal dan fasilitas produksi yang khusus. Pada pembuatan sediaan effervescent timbul kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia, dan adanya kandungan lembab selama proses produksi dapat menyebabkan reaksi

  

effervescent yang prematur (Lindberg et al., 1992). Selain itu karena luas

  permukaan granul yang besar maka kereaktifannya akan lebih besar sehingga dapat menimbulkan masalah kestabilan saat proses produksi (Allen, 2002). Untuk menjaga kualitas granul effervescent pada penyimpanan perlu pengemasan secara khusus di dalam kantong lembaran aluminium kedap udara (Lindberg et al, 1992).

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Granulasi Basah

  Granulasi bisa memperbaiki sifat alir campuran dan untuk memperbaiki kompresibilitas campuran (Aulton dan Summer, 2002). Prinsip pembuatan granul

  

effervescent pada dasarnya sama dengan pembuatan granul konvesional, dimana

  pada metode ini melibatkan pencampuran bahan-bahan kering dengan suatu bahan pengikat untuk menghasilkan massa granul. Granulasi basah pada effervescent dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu dengan penggunaan panas, dengan cairan non reaktif dan dengan cairan reaktif (Mohrle, 1989).

  1. Penggunaan panas Penggunaan panas merupakan metode klasik dalam granulasi

  

effervescent . Metode ini membutuhkan pembebasan air dari bahan hidrat pada

  temperatur rendah untuk membentuk massa granul yang liat. Proses ini sulit dikontrol untuk mendapatkan hasil yang sama karena tergantung pada pelepasan air bahan-bahan yang dipakai dan temperatur.

  2. Dengan cairan reaktif Salah satu cairan penggranul yang efektif adalah air. Kenyataannya, reaksi effervescent dapat terjadi dengan adanya air, oleh karena itu diperlukan kontrol selama proses. Massa granul yang terbentuk harus segera dikeringkan untuk menghindari reaksi effervescent dini.

  3. Dengan cairan non reaktif Metode granulasi basah dalam pembuatan sediaan effervescent pada penelitian ini adalah dengan penambahan cairan non reaktif, dalam hal ini

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengikat pada proses granulasi. Pengikat yang larut dalam alkohol seperti PVP dapat dilarutkan terlebih dahulu dalam alkohol sehingga didapat cairan pengikat yang digunakan sebagai pengikat dalam proses granulasi basah. Pengikat yang seperti ini biasanya lebih efektif penggunaannya dan dapat digunakan dalam konsentrasi rendah (Mohrle, 1989). Secara umum binding action akan lebih efektif ketika bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk larutan. Larutan PVP dalam alkohol biasa digunakan untuk granulasi bahan-bahan yang larut air (Khankari dan Hontz, 1997).

  Metode granulasi basah menguntungkan dalam penggunaannya karena serbuk halus yang dibuat menjadi granul akan memberikan sifat alir yang baik, sehingga pengisian ke kemasan menjadi konstan dan akan dihasilkan bobot yang seragam. Kelemahan metode granulasi basah adalah memerlukan peralatan dan penanganan khusus seperti pengaturan kelembapan ruangan sehingga didapat sediaan effervescent yang memneuhi persyaratan serta tenaga cukup besar (Parrot, 1990).

D. Pemerian Bahan

  Pemerian bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan granul

  effervescent adalah : a.

  Asam tartrat Asam tartrat yang dikeringkan di atas fosfor pentoksida p selama 3 jam mengandung tidak kurang dari 99,7% dan tidak lebih dari 100,5% C

  4 H

  6 O 6 . Asam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berbau, rasa asam dan stabil di udara. Kelarutannya sangat mudah larut dalam air dan mudah larut dalam etanol (Anonim, 1995). Satu bagian asam tartrat terlarut di dalam kurang dari 1 bagian air. Asam tartrat mengabsorbsi kelembapan secara signifikan pada kelembaban relatif di atas 75%. Pada kelembaban relatif antara 65-75%, asam tartrat mengabsorbsi kelembaban secara tidak signifikan (Lindberg et al., 1992).

  b. Natrium bikarbonat Natrium bikarbonat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% NaHCO

  3 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Berupa

  serbuk hablur, stabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan terutai, bersifat basa (Anonim, 1995). Natrium bikarbonat biasa digunakan dalam formula effervescent dan dapat menghasilkan larutan yang jernih setelah mengalami disintegrasi karena sifatnya yang larut sempurna dalam air (Mohrle, 1989). Konsentrasi natrium bikarbonat yang biasa digunakan pada sediaan adalah 25-50% (Rowe, Sheskey dan Owen, 2006). Natrium

  effervescent o

  bikarbonat akan mengalami dekomposisi jika dipanaskan sampai lebih dari 65 C

  o

  dan akan berubah menjadi natrium karbonat jika dipanaskan lebih dari 50 C (Lindberg et al., 1992). Oleh karena itu dalam penyimpanannya, natrium

  o

  bikarbonat disimpan dalam oven yang suhunya telah diatur 40 C.

  c.

  Laktosa Laktosa dalam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat.

  Merupakan serbuk atau massa hablur, keras, putih krem, tidak berbau, rasa sedikit

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lebih mudah larut dalam air mendidih. Sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter (Anonim,1995). Laktosa memiliki sifat bahan pengisi yang baik, antara lain dapat larut dalam air, rasanya enak, non higroskopis, tidak reaktif dan menunjukkan kompaktibilitas yang baik (Alderborn, 2002).

  d. Polivinilpirolidon (PVP) PVP merupakan polimerasi dari 1-vinilpirolid-2-on. Bentuknya berupa serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau dan higroskopis. PVP mudah larut dalam air, etanol (95%), dan dalam kloroform P. Kelarutan tergantung pada bobot rata-rata dan tidak larut dalam eter P (Anonim, 1979). Sifat ikatan PVP meningkat seiring dengan semakin meningkatnya berat molekul, sehingga viskositasnya semakin meningkat. Hal ini dinyatakan dengan nilai K. Ikatan antar partikel yang paling kuat dibentuk oleh PVP dengan berat molekul paling tinggi (Karsa and Stephenson, 2000). Konsentrasi PVP yang biasa digunakan sebagai bahan pengikat adalah 0,5 – 5% (Rowe et al., 2006).

  e.

  Aspartam Aspartam merupakan pemanis yang berupa serbuk kristal halus berwarna putih yang larut dalam air. Kekuatan kemanisannya 180-200 kali lebih besar daripada sukrosa. Berdasarkan WHO, dosis yang diijinkan untuk penggunaan tiap hari maksimal 40 mg/kg BB (Rowe et al., 2006). Aspartam stabil pada pH sekitar empat (Anonim a, 2005). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Sifat Fisik Granul Effervescent

  Uji sifat fisik granul perlu dilakukan untuk mengetahui granul yang dihasilkan telah memenuhi sifat fisik yang baik atau tidak. Uji sifat fisik granul

  

effervescent yang dilakukan diantaranya kecepatan alir, kandungan lembab granul,

waktu larut dan pH.

  1. Kecepatan alir

  Pengukuran sifat alir dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode tidak langsung dan metode langsung. Metode tidak langsung terdiri dari penentuan sudut istirahat, penentuan shear cell, dan pengukuran densitas bulk. Metode langsung terdiri dari kecepatan alir hopper dan recording flowmeter (Staniforth, 2002).

  Kecepatan alir hopper merupakan metode yang sering digunakan untuk mengukur sifat alir. Metode ini merupakan metode sederhana dalam menentukan sifat alir secara langsung dengan mengukur kecepatan serbuk yang keluar dari

  . Penutup sederhana diletakkan di atas saluran keluar hopper dan hopper

  hopper

  diisi dengan serbuk. Penutup kemudian digerakkan dan dicatat waktu yang diperlukan seluruh serbuk untuk keluar (Staniforth, 2002). Menurut Guyot dalam Fudholi (1983), apabila waktu yang diperlukan oleh 100 gram serbuk untuk mengalir lebih lama dari 10 detik akan mengalami kesulitan pada waktu pentabletan.

  2. Kandungan lembab

  Kelembaban merupakan hal yang penting dalam pembuatan sediaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  di dalam ruangan dengan kelembaban relatif yang rendah, yaitu di bawah 25% (Mohrle, 1989).

  Keseimbangan kandungan air dapat mempengaruhi aliran dan karakteristik kompresi serbuk, kekerasan granul, serta stabilitas obat. Persyaratan kandungan lembab untuk granul effervescent antara 0,4-0,7% dan mudah hancur dalam air (Fausett, Gayser dan Dash, 2000). Kandungan lembab yang terlalu tinggi dapat menyebabkan reaksi prematur dalam sistem effervescent (Mohrle, 1989).

3. Waktu larut

  Sediaan effervescent yang baik diharapkan terlarut kurang dari 150 detik (Wehling dan Fred, 2004) membentuk larutan jernih. Dengan kata lain residu yang tidak larut harus seminimal mungkin. Waktu larut granul effervescent akan lebih lama dibandingkan dengan waktu larut tablet effervescent, dimana jarak antara asam dan basa pada tablet akibat kompresi saat pembuatan tablet berdekatan sehingga menyebabkan tablet lebih cepat terlarut. Oleh karena itu, waktu larut granul effervescent diharapkan juga kurang dari 150 detik (Wehling dan Fred, 2004) walaupun waktu larut granul lebih lama daripada tablet effervescent .

  Waktu larut granul effervescent dapat terhalangi oleh jumlah bahan yang tidak larut air dan bahan pengikat yang terlalu banyak. Kelarutan juga dipengaruhi oleh kondisi jenuh larutan dari asam atau basa yang digunakan. Jika asam terlarut lebih dahulu dan menyebabkan kondisi jenuh larutan maka basa tidak dapat larut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sempurna, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu jumlah asam dan basa perlu diperhatikan dalam pembuatan formula (Lindberg et al., 1992).

  4. pH larutan

  pH dalam larutan merupakan salah satu karakteristik utama dalam sediaan efffervescent. Konsistensi pH larutan pada berbagai batch memberikan indikasi bahwa distribusi bahan-bahan dalam proses pembuatan sediaan

  

effervescent homogen. Adanya variasi pH larutan yang besar menandakan bahwa

  campuran bahan atau granul asam-basa tidak homogen. pH larutan juga merupakan parameter yang penting karena dapat mempengaruhi rasa dari larutan

  effervescent (et al., 2006).

Dokumen yang terkait

Optimasi natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhizaroxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial.

1 6 125

Optimasi natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhizaroxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 123

Optimasi campuran asam sitrat-asam tartrat dan matrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhiza Roxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 127

Optimasi campuran asam malat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien pada pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [Camellia sinensis L.] secara granulasi basah - USD Repository

0 0 95

Optimasi asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien pada pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan metode granulasi basah - USD Repository

0 1 111

Optimasi asam fumarat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [camellia sinensis L.] dengan metode granulasi kering - USD Repository

0 0 106

Optimasi campuran asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien pada pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [camelia sinensis l.] dengan metode granulasi kering - USD Repository

0 0 102

Optimasi asam fumarat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien pada pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan metode granulasi basah - USD Repository

0 0 110

Optimasi campuran asam malat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [camelia sinensis l.] dengan metode granulasi kering - USD Repository

0 2 113

Optimasi campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [camelia sinensis l.] dengan metode granulasi kering - USD Repository

0 0 104