Pengaruh praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja : studi kasus SMK YPKK 1 Sleman - USD Repository
PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA
MEMASUKI DUNIA KERJA
Studi Kasus SMK YPKK I SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
ANA WIGAWATI
NIM: 031334042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
M ot t o
L akukan yang terbaik selama kamu bisa dan kamu akan
menemukan kebahagiaan yang kamu inginkan
* (Ana W .G)*
H anya sedikit yang kau berikan jika itu milikmu.
Pemberian yang sesungguhnya adalah jika yang
kau berikan adalah dirimu.
* (Kahlil Gibran)
Tuhan membuat segala sesuatu indah pada saatnya
* (Pengkotbah 3:11)*
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
& * Kedua Orang Tuaku yang tercinta & * M bak Sri, M as Gun, M as L adang, M asW ino, M as Janto, n’ M as Pram
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 2 Agustus 2008 Penulis Ana Wigawati
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : ANA WIGAWATINomor Mahasiswa : 031334042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni-
versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA Studi Kasus SMK YPKK I SLEMANbeserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 04 September 2008 Yang menyatakan (ANA WIGAWATI)KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis haturkan ke hadirat ALLAH BAPA, YESUS
KRISTUS, BUNDA MARIA dan SANTO YOSEP atas berkat dan karunia,
bimbingan, pertolongan dan kasih Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH PRAKTEK
INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA
KERJA” stud i kasus di SMK YPKK I Sleman.
Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini banyak hambatan dan
keterbatasan yang penulis temui baik pada tahap persiapan, tahap penyusunan,
maupun pada tahap penyelesaian. Namun demikian banyak pengalaman yang
dapat penulis petik dari padanya.Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan,
dan semangat bagi para penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Melalui
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D.
2. Ketuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata
Dharma YogyakartaBapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
3. Ketua program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Bapak
Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno,S.Pd.,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan membantu, membimbing, meluangkan waktu serta memberikan kritik, saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Makasih Banyak Pak.
6. Segenap dosen dan staf karyawan FKIP, JPIPS, Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma yogyakarta yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama menyelesaikan studi di bangku kuliah.
7. Bapak Drs. Djoko Purwanto selaku kepala sekolah SMK YPKK I Sleman
yang telah memberikan ijin untuk penelitian.
8. Ibu Dra. Sri Puji Astuti yang telah memberikan ijin, waktu dan kesempatan
untuk melakukan penelitian di kelasnya.
9. Bapak,Ibu guru dan staf karyawan SMK YPKK I Sleman yang telah
membantu dalam kelancaran penelitian selama di SMK YPKK I Sleman.
10. Bapa di surga, serta Tuhan Yesus Ibu Maria dan Bapa Yosef dan syukur atas
segala kekuatan, semangat, dan rahmat Nya sehingga penulis dapat berjuang menyelesaikan skripsi.
11. Kedua orang tuaku yang telah berkorban besar dalam mendidik dan
menyekolahkan saya sampai ke bangku kuliah, yang selalu dan tidak bosan- bosanya mendoakan saya, memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang sangat besar kepadaku.’Matur Nuwon lan Ana sayang kalian. “ Akhirnya saya bisa buat bangga bapak dan simbok dan akhirnya aku jadi sarjana.
12. Mbak Sri, Mas Gun, Mas Ladang, Mas Wino, Mas Janto dan Mas Pram yang
selalu mendoakan dan memberikan dorongan kepada saya agar dapat lulus tepat pada waktunya.
13. Untuk teman-teman ku” Lala (sahabat n’ thanks ya sudah mau aku repotin),
Dewi dan Nining ( thanks ya kalian sudah ngajarin aku dalam ngolah data dan membantu aku dalam menyusun skripsi), Ari, Uke (thanks ya karena kalian saya jadi tahu bagai mana minta ijin (prosedur ijin) penelitian, Wita, Siwi, Tari, Wawan, Santi, Anes, Tiara, Yudo, Agus, Sisca, Metty, Wulan, Stef dan semua anak PAK B Angkatan 2003. Thanks ya frends atas semua bantuannya dan hari-hari selama kita kuliah. Semoga persaudaraan kita akan tetap abadi ….Amin. I will miss you n’ We are the best Frends14. Untuk sahabat-sahabatku sejak SMA sampai sekarang Hippo, ViViN, Novel,
Adi, Rinto akhirnya aku bisa selesai dan bisa membuktikan janji kita waktu
kita mencari perguruan tinggi. Thanks guys15. Siswa-siswi SMK YPKK I Sleman telah membantu saya dalam penelitian
dengan nenjawab semua kuesioner yang dibagikan. Kalian harus bangga
sekolah di SMK karena siswa SMK adalah orang yang cerdas, siap kerja dan
bisa berkompetisi, dan jangan lupa belajar16. Dan untuk semua saudara, teman, dan sahabat-sahabatku yang lain yang tidak
adapt penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, namun penulis
berharap semoga karya ini dapat dimanfatkan.
Yogyakarta, 2 Agustus 2008
Penulis Ana Wigawati
ABSTRAK
PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN SISWA
MEMASUKI DUNIA KERJA
Studi kasus SMK YPKK I Sleman
Ana Wigawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktek industriterhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Penelitian ini dilaksanakan di
SMK YPKK I Sleman pada bulan Januari 2008. Populasi pada penelitian ini
adalah semua siswa SMK YPKK I Sleman yang sudah mengikuti praktek industri,
berjumlah 215 siswa. Sampel diambil dengan teknik porposive sampling. Data
dianalisis menggunakan persamaan regresi sederhana. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ada pengaruh yang cukup tinggi antara praktek industri
terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja (r = 0,194; ? =0,000).
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INDUSTRIAL PRACTICE TOWARDS THE
READINESS OF STUDENTS IN ENTERING JOB WORLD
A Case Study Of YPKK I Vocational High School Sleman
Ana Wigawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
This research is aimed to understand about the influence of industrial
practice towards the readiness of students in entering job world. The reserch was
conducted at YPKK I vocational high school Sleman in January 2008. The
populations of this reserch were 215 students of YPKK I vocational high school
Sleman who did industrial practice. The samples were collected by using
proposive sampling technique. The data analysis technique was sample
regression. The result of this research shows that industrial practice has high
194 influence towards students in entering job world ( r = 0, ; ? = 0,000).
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi
ABSTRAK .............................................................................................................. ix
ABSTRACK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Batasan Masalah ........................................................................................ 4 C. Rumusan Masalah....................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 51. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan .................................................... 7
2. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan .......................................... 8
3. Tujuan Program Studi ........................................................................... 10
B. Pendidikan Sistem Ganda ............................................................................ 11
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda .................................................... 11
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda .......................................................... 13
3. Ciri-Ciri Pendidikan Sistem Ganda ....................................................... 13
4. Program pendidikan Sistem Ganda .................................................... ... 14
5. Langkah-Langkah Yang Dapat Dilakukan Untuk Menyusun Program
Pendidikan Dan Pelatihan yang Mengacu Pada Tamatan ................................................................................................ 156. Standar Pendidikan dan Pelatihan Dalam pendidikan Sistem Ganda......................................................................................... 16 C. Kerangka Teoritik ....................................................................................... 17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 19
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 19 B. Tempat dan Waktu...................................................................................... 19 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 19 D. Populasi, Sampel ........................................................................................ 20 E. Operasionalisasi Variabel ........................................................................... 21H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 29
BAB IV. GAMBARAN UMUM............................................................................ 33
A Sejarah SMK YPKK I SLEMAN ................................................................ 33 B. Daftar Guru Dan Karyawan ......................................................................... 38 C. Visi dan Misi SMK YPKK I SLEMAN ....................................................... 41 D. Siswa ............................................................................................................ 42BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 44
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 44 B. Analisis Data ............................................................................................... 471. Uji Prasarat Analisis ................................................................................. 47
2. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................................ 49
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 50
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN, PENELITIAN, SARAN ......... 54
A. Kesimpulan................................................................................................... 54 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 54 C. Saran ............................................................................................................ 55DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 57
LAMPIRAN ............................................................................................................ 59
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Sampel Penelitian .................................................................... 21Tabel 3.2 Tabel Penjabaran Variabel Praktek industri ....................................... 22Tabel 3.3 Tabel Penjabaran Variabel Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja ....................................................................... 24Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen.................................................. 26Tabel 5.1 Penilaian Pengetahuan Praktek Industri ............................................ 45Tabel 5.2 Penilaian Pengetahuan Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja ....................................................................... 46Tabel 5.3 Hasil Pengujian Linieritas .................................................................. 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Instrumen Penelitian ....................................................................... 59
Lampiran II Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 65
Lampiran III Data Induk Penelitian ................................................................... 72
1. Data Praktek Industri ............................................................................ 73
2. Data Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja ..................................... 78
Lampiran IV Daftar Distribusi Frekuensi .......................................................... 82
Lampiran V Perhitungan PAP Tipe II ................................................................ 88
Lampiran VI Uji Normalitas .............................................................................. 92
Lampiran VII Uji Linieritas ................................................................................ 95
Lampiran VIII Uji Regresi Sederhana ................................................................ 97
Lampiran IX Tabel Nilai Product Moment ......................................................... 100
Lampiran X Tabel F ............................................................................................ 102
Lampiran XI Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 104
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak negara maju yang didukung oleh orang yang terdidik
maupun yang terampil. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran karena setiap tahun persaingan yang semakin ketat. Hal ini juga didukung tidak seimbangnya antara jumlah lapangan kerja yang ada dengan semakin meningkatnya jumlah para calon kerja yang menyebabkan tidak tertampungnya sumber daya manusia. Data pengangguran terbuka dari tahun 1996 sampai dengan 2000 meningkat, yaitu sebesar 4.228.115 orang (4,9 %) tahun 1996 menjadi 5.965.795 orang (6.1 %) pada tahun 2000. : http:// taya.wordpress.com/tag/kewirausahaan).
Dalam rangka menghadapi perdagangan bebas, kita ditantang untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil siap kerja dan tahan banting dalam menghadapi segala hambatan yang dihadapi didunia kerja. Melihat kondisi yang dihadapi pada zaman ini maka Pendidikan Menengah Kejuruan di Indonesia diharapkan mampu menciptakan lulusan menengah yang siap kerja. Untuk mencapai tujuan itu maka dalam kurikulum program pendidikan, siswanya diberi muatan pendidikan teori dan praktik sebagai latihan dalam persiapan menghadapi dunia kerja. Pelaksanaan praktik industri untuk siswa SMK dilakukan pada instansi pemerintah, instansi
yang dianggap sudah cukup mempunyai bekal teori untuk dibandingkan
dengan kenyataan yang ada dilapangan.Hal ini juga yang mendasari penyusunan kurikulum SMK yang
berlaku sekarang untuk seluruh Indonesia dengan memberikan bekal
kemampuan teori sebanyak 25 % dan bekal kemampuan praktek sebesar75 %. Dengan demikian diharapkan siswa mempunyai cakupan
kemampuan untuk menghadapi dunia kerja sebenarnya, dari awal memang
sekolah menengah kejuruan dipersiapkan untuk menciptakan tenaga kerja
profesional.Diharapkan siswa yang sedang melakukan praktek industri
mendapatkan pekerjaan yang akan dia hadapi didunia kerja yang
sebenarnya. Diharapkan pula bahwa siswa yang melaksanakan praktik
industri juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan program
keahliannya di SMK.Praktik Industri juga bertujuan untuk siswa memperoleh pengalaman
pada dunia kerja sesuai dengan standar kompetensi keahliannya. Standar
kompetensi khususnya yang berlaku di daerah Yogyakarta, dibuat oleh
Wahana Konsultasi Pendidikan (WKP) Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta guna memberikan keseragaman pada penyelenggaraan ujian
kompetensi. Standar ini diharapkan dapat menjadikan acuan apakah siswa
yang melaksanakan praktek kerja lapangan sudah mendapatkan keahlian
Dengan melihat kenyataan yang ada lulusan SMK tidak bisa dianggap
remeh lagi. Menurut Gatot Hari Prio warjanto, Direktur Pendidikan
Menengah Kejuruan mengatakan “Saya menemui beberapa siswa kita yang
magang kerja di dalam negeri maupun luar negeri: umumnya skill bagus
serta memiliki keterampilan berbahasa Inggris dan terkadang mereka
direkrut menjadi karyawan diperusahaan tersebut”. (Republika, 27 Agustus
2001).Namun selama magang diluar negeri, menurut Gatot (Republik,27
Agustus 2007), siswa-siswa SMK itu mengalami kendala dalam
berkomunikasi. Kemampuan berbahasa Inggris lemah.” Saya menemui
beberapa siswa kita yang magang kerja diluar negeri: umumnya ada juga
skill bagus tapi terkendala bahasa, “keluh Gatot yang pernah menjadi atase
pendidikan KBRI Jerman. Realita inilah yang menyemangai Gatot untuk
menjadikan SMK lebih berarti. Artinya, lulusannya tak hanya dapat jago
dikandang. Tidak sekedar dapat diserap oleh pasar dalam negeri tetapi lebih
dari itu: pasar internasional. Jurusan SMK pun kian didekatkan mutu yang
sesuai standar industri yang mengacu pada standar kompetensi bertaraf
Internasio nal.Penelitian Imelda Ari Susanti (1998:69) menunjukan hasil bahwa
prestasi belajar siswa dalam komponen pembelajaran berpengaruh besar
terhadap motivasi siswa untuk mengikuti praktik kerja PSG. Prestasi belajar keberhasilan siswa dalam mempelajari komponen pembelajaran di sekolah, sedangkan praktik kerja PSG merupakan pelaksanaan atau penerapan komponen pembelajaran memasuki dunia kerja. Besarnya pengaruh prestasi belajar siswa dalam komponen pembelajaran terhadap motivasi siswa untuk mengikuti praktik kerja PSG menunjukan bahwa pemberian materi pembelajaran dan praktik kerja merupakan hal yang berkaitan. Prestasi belajar dalam komponen pembelajaran yang sangat besar pengaruhnya terhadap motivasi siswa untuk mengikuti praktik kerja PSG, akan mendorong usaha untuk meningkatkan pembekalan materi pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa sebelum melaksanakan PSG.
Untuk mengetahui apakah praktik industri sangat bermanfaat bagi siswa SMK untuk menghadapi persaingan didunia kerja, maka penulis mengajukan judul penelitian sebagai berikut : “Pengaruh Praktik Industri Terhadap Kesiapan Siswa Memasuki Dunia kerja ”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini mempunyai batasan permasalahan yaitu:
1. Penelitian dilakukan pada siswa SMK yang khus usnya siswa yang sudah mengikuti praktik industri.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh praktik industri terhadap kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.
C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan sesuai dengan latar belakang masalah
yang telah disampaikan diatas adalah apakah ada pengaruh penyelenggaraan
praktik industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja? D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyelenggaraan
praktik industri terhadap kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
pihak – pihak yang berkepentingan.1. Bagi penulis Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam praktik dan untuk menambah pengetahuan sejauh mana teori itu diterapkan .
2. Bagi Siswa SMK YPKK I Sleman Hasil penelitian ini sebagai masukan dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan kejuruan demi terwujudnya keterkaitan atau kesepadanan antara
mutu tamatan SMK dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.3. Bagi Universitas Sanata Dharma Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bagian informasi untuk lebih lanjut, juga dapat dijadikan tambahan referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bagi dunia usaha, dalam usahanya untuk berpartisipasi aktif menciptakan tenaga kerja terlatih dan terampil untuk para pelaku industri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sekolah Menengah Kejuruan Kesempatan kerja adalah salah satu masalah pembangunan Indonesia, baik
dimasa lampau, masa kini maupun masa yang akan datang. Keluasan kerja itu sudah tentu berkaitan dengan kualitas kerja sumber daya manusia, menyangkut tingkat keterampilan dan penguasaan ilmu tertentu.
Penyelenggaraan program pendidikan menengah kejuruan disegala bidang merupakan suatu kebutuhan sekaligus sebagai suatu keharusan dari proses pembangunan di bidang pendidikan guna dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kebutuhan akan tenaga yang ahli dan profesional.
Pendidikan menengah kejuruan sebagai salah satu sub sistem pendidikan nasional mempunyai fungsi dan peran langsung dalam pengembangan sumber daya manusia, sebagai bagian integral program pembangunan ekonomi. Pendidikan menengah kejuruan bersifat dan berorentasi pada dunia kerja sebagai lahan penciptaan manusia menengah siap kerja dan ahli serta profesional dalam bidangnya.
1. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan.
Sekolah Menenga h Kejuruan sebagai bagian dari Pendidikan menengah Kejuruan dalam Depdikbud (2004:7) bertujuan sebagai berikut: 1. menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;
2. menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
3. membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4. membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
2. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan.
Agar mampu menghasilkan tamatan yang memiliki kemampuan produktif dan adaptif, sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan di Indonesia memiliki program pendidikan dan pelatihan dirancang berdasarkan pada prinsip sebagai berikut.
1. Pembentukan dan pembekalan kemampuan serta keterampilan dasar yang kuat dan mendalam, untuk suatu kelompok bidang keahlian sebagai pondasi pembentukan keahlian yang lebih spesifik.
2. Pendidikan yang menitikberatkan pada kemampuan sikap dan keterampilan yang mengacu pada standar industri berdasarkan pola perilaku kerja yang berlaku di dunia industri atau dunia usaha.
3. Pola penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dirancang serta dilaksanakan dengan prinsip keterkaitan dan kesepadanan yang dijabarkan secara operasi dengan pendidikan sistem ganda.
Pengembangan pendidikan menengah kejuruan meliputi aspek sebagai berikut : a. mengembangkan standar kompetensi;
b. pengembangan perangkat kurikulum dan bahan ajaran;
c. pengembangan dan penilaian dan sertifikasi; e. pengembangan fasilitas pendidikan; f. pengembangan organisasi dan manajemen.
3. Tujuan Program Studi
Tujuan program studi adalah menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai serta sikap yang teritegrasi dan kecakapan kerja dalam bidang akuntansi dengan menerapkan kewirausahaan serta mampu mengadaptasikan perkembangan masyarakat yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja masa sekarang dan masa yang akan datang. Adapun tujuan program studi akuntansi berdasarkan kurikulum 2004 adalah sebagai berikut.
1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi.
2. Mampu memilih karie r, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi.
3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi.
4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
Tamatan program studi akuntansi dapat menampilkan diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab dan kebangsaan. Kemampuan khusus serta memiliki tamatan akuntansi adalah mencatat transaksi keuangan sesuai dengan siklus akuntansi, mengerjakan akuntansi keuangan untuk: pos-pos neraca, berbagai bentuk badan usaha dan masalah- masalah tertentu, mencatat transaksi keuangan dana menyusun laporan harga pokok produksi dalam perusahaan industri.
B. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) 1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda.
Memahami Pendidikan Sistem ganda (PSG), perlu pemahaman terhadap hakekat dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena antara Pendidikan Sistem Ganda dengan SMK mempunyai hubungan yang sangat erat. Pendidikan kejuruan tingkat menengah, membekali siswa dengan sik ap profesional sebagai tenaga kerja tingkat menengah, program-program pendidikan SMK disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan dilapangan pekerjaan.
Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 080/U/1993, Bab III, Program Pendidikan SMK dikelompokan menjadi enam kelompok yaitu: (1) kelompok pertanian dan kehutanan, (2) kelompok teknologi dan industri, (3) kelompok bisnis dan manajemen, (4) kelompok kesejahteraan masyarakat, (5) kelompok pariwisata, dan (6) kelompok seni dan kerajinan.
Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen termasuk program yang muncul karena adanya kebutuhan atau tumbuhnya berbagai lapangan pekerjaan di masyarakat. Disini nampak adanya jalinan antara lembaga pendidikan kejuruan dengan lembaga industri yang saling membutuhkan. Dunia industri memerlukan tenaga yang terampil dan berkualitas dari lembaga pendidikan, sehingga perlu adanya kerja sama yang saling menguntungkan. Keterkaitan dan keterpaduan dalam proses belajar yang melibatkan keduanya dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda. (Depdikbud, 1994:7) Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Menurut Djojonegoro (1998:78) pendidikan sistem ganda pada
dasarnya adalah suatu penyelenggaraan pendidikan, yang
mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan (teori) di sekolah
dengan kegiatan pendidikan (praktik) di industri.Berdasarkan pada pengertian diatas dapat disimpulkan
pengertian PSG, adalah program pendidikan keahlian profesional yang
memadukan antara program yang diajarkan disekolah dengan program
penguasaan keahlian disesuaikan dengan kurikulum, yang dirancang dan
dilaksanakan bersama oleh SMK dan dunia industri untuk mewujudkan
link and match.2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
Tujuan dari PSG menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1997:3) adalah sebagai berikut: a) meningkatkan mutu relevan pendidikan kejuruan melalui peran serta instansi pasangan.
b) menghasilkan tamatan yang memiliki keahlian dan kualitas yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan di lapangan kerja.
c) menghasilkan tamatan yang memiliki sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan d) memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman e) meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada.
3. Ciri- Ciri Pendidikan sistem Ganda Menurut Djoyonegoro keterlibatan dunia industri tidak hanya terbatas
sebagai pihak penerima siswa untuk praktik kerja lapanga n, tetapi kedua
belah pihak ikut bertanggung jawab bersama dalam perancangan program
sekaligus memberikan penilaian kepada siswa. Selama berada di industri
para siswa yang menjadi peserta pendidikan sistem ganda akan bekerja
dan menaati peraturan, disiplin sama seperti pekerja lainnya. Hal ini bisa
memberikan peluang kepada mereka untuk dapat menghayati tata nilai
yang ada dilingkungan kerja.4. Program Pendidikan Sistem Ganda Khusus untuk program Pendidikan Sistem Ganda pada SMK, isi atau materi program pendidikan dan pelatihan itu tidak lepas dari pertimbangan isi atau materi kurikulum yang berlaku secara utuh, yaitu terdiri atas tiga kompone n besar program pendidikan (Wena,1996:31) adalah sebagai berikut.
1. Komponen pendidikan umum (normatif), dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga yang baik, yang mewakili watak dan kepribadian sebagai warga negara dan
2. Komponen pendidikan dasar (adaptif), untuk memberikan bekal penunjang bagi pengusaha keahlian profesi dan bekal kemampuan pengembangan diri untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan, berisi materi yang berkaitan dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu, sesuai dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu sesuai program studi masing- masing untuk bekal memasuki dunia kerja. Komponen Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan dapat dirinci lebih lanjut menjadi beberapa sub komponen (Depdikbud :1994:10-11).
a) Teori kejuruan, untuk membekali pengetahuan tentang teori kejuruan bidang keahlian yang bersangkutan.
b) Praktek dasar kejuruan, yaitu berupa la tihan dasar untuk menguasai dasar-dasar teknik bekerja secara baik dan benar sesuai dengan persyaratan keahlian profesi.
c) Praktek keahlian produktif, yaitu berupa kegiatan bekerja langsung secara program dalam mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional.
5. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyusun program Pendidikan dan Pelatihan yang mengacu pada tamatan, a) Pemetaan profil kemampuan, yaitu untuk mengidentifikasi bahan kajian komponen khususnya teori kejuruan, praktek dasar profesi dan praktek keahlian profesi untuk masing- masing profil kemampuan tamatan.
b) Pemetaan jenis pekerjan dan industri, yaitu untuk mengidentifikasi jenis ketrampilan kerja dari pekerjaan- pekerjaan yang ada di industri atau dunia usaha berikut persyaratan yang dapat diperlukan dalam penguasaan keterampilan tersebut.
c) Singkronisasi kurikulum dengan pekerjaan industri, yaitu untuk mengidentifikasi jenis pekerjaan yang ada dunia usaha ada relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen program pendidikan yang disingkronisasikan dengan pekerjaan di industri atau dunia usaha teutama adalah komponen praktek keahlian tersebut memiliki fasilitas semacam pusat pelatihan (training) d) Penyusunan Rencana Program Pengajaran, setelah diketahui dan ditetapkan bagai mana yang dipelajarai siswa di sekolah dan bagian mana ya ng kan mereka pelajari di industri, maka dibuatlah rencana program pengajaran di industri dan rencana program keahlian di sekolah.
6. Standar Pendidikan dan Pelatihan dalam Pendidikan Sistem Ganda
1. Mengacu pada standar profesi yang telah ditetapkan dan disepakati dengan mempertimbangkan keterlaksanaan.
2. Kurikulum SMK 2004 sebagai acuan minimal kompetensi yang harus dicapai.
B. Kerangka Teoritik
Kesiapan kerja adalah suatu kondisi yang menunjukan keserasian antara kematangan fisik dan kematangan mental serta pengalaman belajar, sehingga individu memiliki kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai- nilai dan mental yang di dukung dengan berfungsinya panca indera dan organ-organ tubuh.
Kematangan fisik meliputi kordinasi otot dan syaraf, panca indera dan semua organ tubuh yang berfungsi dengan baik. Siswa kelas
XI SMK serendah-rendahnya berumur 17 tahun organ tubuhnya telah siap digunakan untuk bekerja. Kematangan mental meliputi sikap, motivasi dan persepsi yang positif dalam menghadapi dunia kerja. Pengalaman belajar meliputi kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Kesiapan mental kerja seseorang dapat dibentuk dan kerja siswa SMK bisa dikembangkan melalui proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Penerapan PI merupakan salah satu upaya meningkatkan keterampilan dan menjadi tenaga yang siap kerja. Hal ini dipertegas dengan hasil penelitian dari Imelda Ari Susanti (1998) yang menyimpulkan bahwa siswa SMK akan lebih memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara abstrak dan kongkrit melalui praktik industri sehingga menjadikan siswa SMK menjadi tenaga yang siap kerja dan dicari oleh penyedia lapangan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan sementara bahwa praktik industri mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja.
Ha: Ada pengaruh penyelenggaraan PI terhadap kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang berupa studi kasus yaitu penelitian tentang subyek tertentu (Consuelo,1993:71). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penyelenggaraan praktik industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK YPKK I Sleman yang beralamat di Jl.
Sayangan 5 Mejing Wetan Ambarketawang, Gamping Sleman.
2. Waktu Penelitian
Pene litian ini sudah dilaksanakan pada bulan Januari 2008.
C. Subjek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMK YPKK I SLEMAN Jurusan Akuntansi yang telah melaksanakan praktek industri.
2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah praktik industri yang dilakukan oleh siswa SMK YPKK I Sleman dan kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian Menurut Sudjana (1996:6) populasi adalah totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan sifat – sifat yang lengkap. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMK YPKK I SLEMAN yang telah melaksanakan program praktek industri.
2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan ciri-ciri pokok tertentu. Adapun ciri-ciri tersebut adalah a. Siswa SMK YPKK I Sleman yang telah menempuh praktek industri b. Siswa kelas 2 dan kelas 3 yang telah menempuh praktek industri, diharapkan daya ingat mengenai pengalaman praktek industri lebih bagus/fres apabila dibandingkan dengan kelas 3 yang sudah hampir satu tahun menempuh praktek industri.
Langkah selanjutnya menentukan anggota sampel dari siswa SMK YPKK I Sleman dengan menggunakan teknik purposive sampling , dengan rincian pada tabel sebagai berikut ini.
Tabel 3.1 Rangkuman Jumlah Sampel Penelitian Kelas Jumlah2
66 3 146
E. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian kedalam indikator masing- masing untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Variabel merupakan karakter yang memiliki nilai atau kondisi yang berbeda untuk masing- masing individu. Menurut Kerlinger (1973) menyebutkan variabel sebagai konstruk atau sifat (properties) yang diteliti.
1. Variabel Penelitian Ada 2 variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu praktik industri (X).
b. Variabel terikatnya merupakan akibat atau tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Yang menjadi variabel terikat
adalah kesiapan siswa memasuki dunia kerja (Y).
2. Pengukuran
a. Praktik Industri Praktik industri perlu diberikan kepada setiap siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu bentuk praktik yang wajib diikuti oleh siswa SMK.
Tabe l. 3.2
Penjabaran variabel praktik industri No Dimensi Indikator Pernyataan Pernyataan Positif Negatif1. Pengertian Pengertian 1,2,4,17 PI PI
2. Ciri-ciri Percaya diri
3 praktik
Berani
8 industri mengambil
resiko
Berorentasi 5,18,19 pada masadepan
Kemampuan16 Objek dari PI memotivasi diri Kemampuan
6 berinisiatif Kemampuan
7 mental yang dilandasi
agama
Internal 13,14,159 Proses PI Eksternal 10,11 Pengukuran variabel praktik industri diperoleh dengan menggunakan
Skala Likert. Pernyataan positif dalam kuesioner diklasifikasikan sebagai berikut:
sangat setuju (SS) dengan skor 5, setuju (S) dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor
3, tidak setuju (TS) dengan skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1.Untuk pernyataan negatif diklasifikasikan sebagai berikut: sangat
setuju (SS) dengan skor 1, setuju (S) dengan skor 2, ragu-ragu dengan skor 3,
tidak setuju (TS) dengan skor 4, dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 5.